Apakah pasangan anda sekarang adalah pasangan yang sepadan dengan anda? Untuk menjawab pertanyaan itu akan muncul pertanyaan yang lebih mendasar: Apakah Pasangan yang sepadan itu?
Pada seminar Intensive Counseling Workshops disebutkan mengenai pihak suami sebagai "Jenderal" dan pihak istri sebagai "Kolonel".
Dalam militer, kedudukan Jenderal lebih tinggi dari Kolonel. Hal itu berarti posisi suami harus sedikit lebih tinggi dari pada istri dalam beberapa hal.
Kembali ke hal kesepadanan dalam berpasangan. Sepadan yang dimaksud bukan berarti dalam sebuah hubungan harus sejajar, sama rata, tidak ada yang diatas atau dibawah. Justru kesepadanan dalam hubungan berarti harus ada satu pihak yang menjadi lebih daripada pihak yang lain dalam hal-hal tertentu.
Seorang suami harus lebih menjadi pemimpin dalam sebuah rumah tangga. Suami harus bisa mengambil keputusan, khususnya ketika dalam sebuah situasi yang sulit. Disebutkan kemarin dalam seminar, jangan sampai suami turun pangkat menjadi Kolonel atau bahkan Kopral. Contohnya jika seorang suami sudah terbiasa mengatakan "terserah" kepada istrinya. Lama kelamaan pihak istri bisa mengambil posisi Jenderal sang suami dan akhirnya suami akan kehilangan otoritasnya sebagai kepala rumah tangga.
Di pihak lain, seorang istri sebagai seorang "Kolonel" tidak berarti tidak akan mendapat hak untuk berbicara atau memutuskan sesuatu pun. Istri justru memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung suaminya dalam mengambil keputusan yang terbaik. Ada pepatah mengatakan kurang lebih seperti ini: "..behind a great Man, there is a great Woman..". Artinya bahwa pengaruh seorang istri sangat besar dalam menentukan kemajuan sang suami.
Seorang Jenderal butuh nasehat dari Kolonelnya. Nasehat dari kolonel yang baik bisa membantu sang Jenderal dalam menentukan keputusan yang terbaik. Kualitas seorang kolonel yang baik adalah ketika dia bisa menerima keputusan seorang Jenderal yang tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan, dan kualitas seorang Jenderal yang baik adalah ketika dia bisa mempertimbangkan nasehat sang Kolonel pada saat Jenderal tersebut akan menentukan atau mengambil sebuah keputusan.
Saya sendiri sebenarnya belum menjadi seorang Jenderal. Tapi dalam hubungan berpacaran, sebenarnya prinsip Jenderal dan Kolonel ini sudah bisa mulai diterapkan, khususnya bagi mereka yang sudah mengarah ke jenjang kenaikan pangkat (Jadi Jenderal dan Kolonel).
Yak.. demikianlah blog pertama saya di in-christ. Ada tanggapan??
GBU
Comments
Ada Bil
Tue, 29/04/2008 - 09:25 — dianpraSetuju banget .... wanita/istri tu layaknya penasihat, nah suami/pria lah yang bertugas mengambil keputusan.
Wah....sudah akan jadi Jendral ya Bil, hayo ditunggu loh syukurannya, ngomong-ngomong, siapa ni kolonelnya? wuaakaka
Oke deh Bil, semoga blog pertama ini ngga jadi blog terakhir yo....
GBU2
Kurang pas!
Tue, 29/04/2008 - 13:04 — LyaSebenernya aku kurang setuju ma kiasan jendral n kolonel gitu. Kurang pas. Pertanyaanku, dalam dunia nyata, maukah seorang jendral dinasehati seorang kolonel?? Lebih baik pake kiasan lain, ato ga usah pake kiasan deh daripada gambaran yang kita miliki jadi ga jelas. Yang pasti, aku ga mau punya suami seperti jendral, apalagi yang bisanya cuma printah!
thanks buat respon..
Tue, 29/04/2008 - 15:37 — billythanks buat responnya.. dianpra ama Lya
Kirain ga bakalan direspon nih :).
Anyway, Lya,
Aku rasa dalam dunia nyata, seorang Jenderal yang baik adalah Jenderal yang menghargai pendapat bawahannya (dalam konteks diatas ya kolonelnya..)
Bayangkan jika jenderal sebagai pemimpin yang semaunya sendiri, semua pendapat dari bawahannya ditolak! Pasti Jenderal tersebut akan sulit dihargai.
Tapi emang bukan berarti Jenderalnya akan dikuasai oleh kolonelnya kan.
Tentang Kiasan, sebenernya yang buat bukan aku, pembawa seminarnya yang buat (pak Julianto).
Thanks anyway.. GBU
Jenderal dekok!
Tue, 29/04/2008 - 16:27 — pujiIkut nimbrung ah :)
Mungkin kiasan jenderal dan kolonel kurang pas karena jenderal dan kolonel itu dua pangkat yang tidak sama, lebih tinggi dan lebih rendah. Takutnya nanti ada jenderal-jenderal yang picik, mentang-mentang jadi jenderal terus semau gue hehe ....
"kita berbeda dalam semua kecuali dalam cinta."
Beda kelas?
Sat, 07/07/2012 - 07:59 — Agustinus LaseGambaran Jenderal - Kolonel sangat menonjolkan perbedaann tingkat kepangkatannya, suami lebih tinggi derajadnya dari pada istri. Perbedaan kelas atau kasta seperti itu tidak sesuai Alkitab.