Alkisah Perjalanan hidup seorang anak miskin Lahir dalam keadaan papa, keadaannya sungguh memprihatinkan. Masalah gizi menjadi prioritas paling penting dalam hal ini. Orangtuanya sudah begitu letih bekerja seharian penuh pun hanya cukup untuk makan satuhari seadanya. Lalu kenapa merencanakan punya momongan jika tahu berada dalam keadaan ekonomi sulit seperti itu. "Ya namanya juga makhluk hidup,salah satu cirinya khan melakukan reproduksi."
Banyak anak banyak rezeki, rasanya kurang pas diterapkan pada saat sekarang ini. Banyak anak malah makin banyak beban. Beberapa orangtua yang pernah saya ajak cakap bilang; betapa leganya ia setelah semua anaknya lulus kuliah. Mungkin perasaannya bisa dinyatakan bak seorang petani yang mulai menuai dan akan segera menikmati panennya
Kembali ke masalah nasib si bocah miskin, dimana ia bertumbuh dalam kondisi serba kekurangan,beryukur akhirnya ia bisa bersekolah, walau dengan biaya pas-pasan. Target dari orangtuanya mungkin hanya agar ia bisa lulus SMK atau STM. Setelah itu langsung bekerja sehingga bisa membantu orangtuanya. Itu baru untuk satu orang anak saja, bagaimana bila lebih dari dua orang. sedangkan kondisi keuangan pas-pasan. Faktanya hal ini memang banyak terjadi di Indonesia. Lucunya justru masyarakat menengah kebawah yang rata-rata memiliki anak lebih dari dua orang. "Ya namanya juga wong deso, apalagi hiburannya."
Andaikan saja si anak bisa memilih dimana ia bisa lahir dan siapa orangtuanya. Mungkin kadang si anak berimpi-mimpi tentang hal ini."Bodo amat Bapakku bukan maling, yang penting gawenya halal". Begitu mungkin kata-kata yang akan terucap dari bibir seorang anak yang disuguhi tekanan-tekanan dalam suatu tatanan lingkup sosial ekonomi yang memeras jiawanya.
Banyak sarjana nganggur, wah ini lain lagi persoalannya. Yang sudah untung bisa sekolah saja masih harus bertarung lagi pada level selanjutnya, mencari pekerjaan. Dan pada fase ini perlu modal (lagi-lagi duit),yah akhirnya dengan mata memelas mungkin si anak akan menghadap Bapak atau Enyaknya (lagi).
Globalisasi wow keren... kata itu terdengar dan berdengung menggelegar di era milenium ketiga ini, memberikan kesan kalau manusia telah mencapai peradaban yang sudah maju dan Hi-tech, bahkan pada level tertentu dianggap sudah mampu membuat bumi bukan bulat seperti biasanya, melainkan menjadi datar.
USA menjadi negara demokrasi tertua di dunia, negara "Paman pengantar daging" itu juga yang membuat Negeri Mentari Terbit Ynag terkenal dengan sakura dan ikan Koinya porak-poranda karena bom atom via Hiroshima-Nagasaki. Tapi Jepang mampu bangkit dengan cepat, bahkan menjadi salah satu Negara pesaing ketat pembomnya itu dalam berbagai bidang mau bukti; lihat saja siapa Miss Universe saat ini, sungguh ironis...berkah(di bom) ?? Jangan!! bisa-bisa saya di demo orang Jepang he he he
Ahh sudah melantur entah kemana. Kembali ke kisah bocah miskin yang hidup dan berjuang di negeri ini. Ada kisah mengenai lalat yang mati martyr memperjuangkan keyakinannya. Ada seeko lalat yang menemukan Insectopianya (surga serangga), sebuah meja penih makanan dalam ruamh sorang kaya.Setelah kenyang ia hendak terbang bebas keluar dari rumah,menuju ke alam bebas,tapi...ribuan kali ia terbang berusaha menembus kaca untuk bisa terbang ke alam bebas. Pada hasilnya yang ia dapat hanyalah Rest In Piece. Mungkin si lalat memiliki "iman" terlalu kuat untuk menembus kaca, sehingga rasionya menjadi down(loh lalat punya rasio juga?).Semangat menggebu tanpa informasi dan pengetahuan yang tepat hanya akan menjadi kebodohan, terlihat sama seperti sebuah meja yang timpang pada salah satu kakinya.
Orang miskin tidak sekdar butuh di subsidi mereka jauh lebih butuh INSPIRASI lebih banyak terutama dari Pemerintah. Ok.. jadi bolanya lagi-lagi ada di Pemerintah yang meang notabene kudu ngurus dirinya dulu sampai mantap baru ngurus Rakyat. Ahh lagu lama, paling kembali ke masalah NATO (No Action Talk Only) dan alasan birokrasi yang(selalu) bertele-tele. Homo homini lupus era kapitalis di sebuah negara republik demokrasi.
"Ya sudah kalau begitu nak, kamu cari beasiswa, jadi orang terdidik dan masuk Pemerintahan... o iya jangan lupa dari mana kamu berasal, jangan jadi kacang yang lupa pada kulitnya".Mungkin itulah wejangan sang Bapak kepada buah hatinya yang berbakat besar. Faktanya lagi setelah mendapat "kursi empuk" secara mendadak mereka menjadi amnesia terhadapa semangat 45 yang penuh dengan nilai-nilai moral dan motivasi tinggi pada start awal.
Jadi gimana ??. Susah... ya memang susah, sulit...ya memang sulit. Di tambah lagi; sssst banyak mafia loh, itu tuh mafia yang suka nongkorng di tempat "ngetok palu". Ahh capek nian aku jadinya mendengar kou mengeluh terus tentang negri ini. Mulai dari diri kou sajalah.
"Dunia yang lebih baik,negara yang lebih baik, kota yang lebih baik, gereja yang lebih baik, keluarga yang lebih baik.Semua dimulai dari PRIBADI yang baik, dan pribadi yang baik bisa dipelajari serta dilatih-kembangkan."
*Lukas:
20:25 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"
Silahkan jikalau ada lagi yang mau memberi semangat bagi Bangsa ini, sehingga bisa semakin Merdeka seutuh-utuhnya.
Bangkitlah Negeriku Jayalah Indonesiaku dalam takut akan Tuhan.Amin
Comments
BUNGKAM Pengangguran SEGERA
Tue, 17/06/2008 - 19:25 — MoZee_RuiNimbrung aah #1 Pengangguran terjadi karena membludaknya jumlah penduduk, tetapi kebutuhan tidak proporsional selaras dengan pertumbuhan jumlah penduduk tersebut, dengan kata lain banyak yang mau tapi hanya sedikit tempat. Masalah pendidikan yang rendah pada zaman globalisasi ini meang menjadi masalah dalam perekrutan SDM. Maka itu ada outsourcing, alasannya lebih profesional, terpercaya, dan meningkatkan mutu.
#2 Pertama kita harus kenali budaya dari bangsa ini. Bangsa ini bertumbuh kembang dalam suatu budaya agraris dan birokrasi kolonial yang parah era Pemerintahan Belanda. Jadi perlu ada masalah yang mengakar yang lebih penting ketimbang hanya berorientasi pada hasil. Misalnya kita harus mampu menemukan nilai tambah dulu pada masyarakat Indonesia, dibandingkan negara lain. Terutama dalam hal etos kerja
#3 Etos kerja masyarakat dan sistem kelola Pemerintah dalam mengakomordir tenaga kerja dengan membuka lapangan pekerjaan, perlu adanya koordinasi. Bahkan suatu badan khusus
#4 Kembali lagi semua hal perlu dikaji lagi secara SADAR, dengan tanggung jawab penuh untuk secara tulus membangun bangsa. Mari sama-sama seluruh elemen bangsa, menyiapkan segala sesuatunya dengan kualitas dan profesional no 1. Intinya PENGORBANAN
Ciayo Indonesia, MERDEKA!!
Qoheleth~MoZee~^_^
Rui for President
Mon, 30/06/2008 - 19:05 — BathiQoYWoow Good Luck Rui, semoga anda jadi Presiden
-###-
* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.
Syallom_El Shadday