Gereja Misional or Missional Church mungkin bukan merupakan istilah yang sudah sering kita dengar. Di Indonesia kata ini belum populer atau bahkan sama sekali belum pernah didengar oleh gereja Indonesia. Memang istilah ini baru muncul sekitar 1 dasawarsa belakangan ini (Di komputer saja, kalo anda mengetik istilah ini, maka program microsoft word akan menganggap kata/istilah yang anda ketik adalah salah..buktiin deh). Namun sekalipun istilahnya baru muncul, kebenaran konsep yang ada didalamnya, sudah selama kekristenan itu sendiri.
Adalah The Gospel and Our Culture Network (GOCN) yang melahirkan istilah ini. Sebuah jaringan hamba-hamba Tuhan, para scholarship dari berbagai lembaga seminaries di berbagai negara yang berlatar belakang Christendom. Jaringan ini muncul akibat keprihatian atas semakin berkurangnya pengaruh kekristenan di dunia barat. Bahkan saat ini dunia barat sudah menjadi tanah kafir tempat dimana Injil sangat perlu disampaikan.
Mengapa kekristenan di dunia barat (eropa dan amerika utara) mengalami degradasi? Semuanya karena kegagalan melihat natur gereja; bahwa gereja adalah missional dalam keberadaannya, dalam naturnya, dalam being-nya. Gereeja barat yang terkenal pada abad2 yang lalu mengirimkan banyak sekali utusan misi, justru sekarang telah ditinggalkan berduyun-duyun oleh jemaatnya. Namun jangan pikir itu cuma masalah yang menyerang gereja barat saja. Sekalipun degradasi kekristenan merupakan hal yang terjadi di gereja barat, jangan cepat menghakimi gereja barat dulu... Masalah yang sama juga mengancam gereja mana saja, tidak terkecuali Indonesia, ketika kita tidak mengerti apa itu missional church. Kenapa bisa demikian? Jawabannya terletak pada pertanyaan, apakah kita tahu apa kaitan misi dan gereja?
Selama ini kita diajar bahwa misi adalah tugas gereja. Tapi sesungguhnya ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Misi bukan tugas gereja. Pernyataan ini justru merusak kekristenan sebab menyebabkan jemaat berfikir bahwa "karena itu tugas gereja, maka gereja harus membuat satu badan misi untuk memikirkannya, mencari dana, dan mengirim misi." Gereja gagal memahami bahwa misi bukan tugas gereja, tapi nature gereja.
Mungkin anda tidak akan setuju dengan analisa itu. Tapi coba tanyakan jemaat/gereja Indonesia, siapa yang harus melakukan misi? atau tanyakan pada diri anda sendiri, siapa yang harus melakukan misi? Pikiran pertama yang muncul dikalangan mayoritas orang Kristen adalah: GEREJA. Lalu siapa gereja itu, jawaban kebanyakan pasti:HAMBA-HAMBA TUHAN; merekalah yang punya TUGAS melakukan misi. Kalo anda menemukan situasi yang demikian di gereja anda, berarti analisa saya benar. Gereja sekarang, gagal memahami naturenya. Lalu apa sebenarnya missional church itu?
Gereja Missional adalah gereja yang memahami bahwa gereja dalam hakekatnya adalah misi. Misi bukan tugas gereja tapi HAKEKAT gereja. Ketika kita berbicara hakekat, kita berbicara tentang natur, keberadaan dan inti. Jadi bisa diartikan, missional church adalah gereja yang dalam segala keberadaannya melaksanakan misi.
Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Hal ini hanya bisa terjadi ketika kita kembali ke Alkitab. Kalo kita menyelidiki Alkitab, kita akan melihat dengan jelas bahwa hakekat gereja adalah misi. Gereja yang tidak melakukan misi adalah kontradiksi dalam hakekatnya. Lihat saja gereja mula-mula. Misi menjadi hakekat mereka; semua jemaat terlibat melaksanakan misi. Misi tidaklah hanya dipahami sebagai pengiriman seseorang yang diharapkan memberitakan Injil kepada suku-suku asing. Misi adalah kehidupan komunitas gereja.
Bagaimana dengan realitas gereja Indonesia? Sudahkah pemahaman ini kita miliki? Untuk sampai kesana, kita butuh perjuangan, kerjasama dan yang terpenting keterbukaan terhadap Firman Tuhan. Gereja adalah orang-orang yang diutus Tuhan kedunia ini, untuk menjadi garam dan terang dunia.