Lima Roti Dan Dua Ikan (Yohanes 6:1-15)
Alkitab mencatat ada dua peristiwa pemberian makan secara
massal yakni pemberian makan untuk 5000 orang dan untuk 4000 orang. Perlu diperhatikan di sini 5000 orang yang
ditulis bukanlah jumlah sesungguhnya karena tradisi Yahudi ialah hanya
menghitung jumlah laki2 dewasa saja.
Anak2 dan perempuan, tidak masuk dalam hitungan. Bisa jadi jumlahnya lebih dari 10000
mengingat ke mana pun Yesus mengajar ada saja selalu anak2 dan perempuan yang
mengikuti-Nya.
Yang menarik di sini ialah peristiwa ini dicatat oleh 4
injil yakni Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes.
Karena tidak semua mukjizat Yesus dicatat dalam 4 injil. Jadi kejadian ini merupakan sesuatu yang
menarik dan kalau hal itu terjadi di zaman sekarang, maka dipastikan diliput
banyak stasiun TV manca negara.
Kita kembali ke tempat peristiwa terjadi. Saat itu pasti sudah petang dan menjelang
malam karena Alkitab menulis hari sudah mulai gelap. Para murid Yesus sudah datang kepada Yesus
untuk mengingatkan bahwa sebaiknya orang-orang yang ada ini disuruh pulang agar
orang-orang itu bisa makan dan menginap di kampung-kampung terdekat di sekitar
itu. Tetapi Yesus meminta para murid-Nya
untuk memberi mereka makan. Hal mana membuat seorang murid-Nya (Filipus)
mengkalkulasi nilai yang harus dibelanjakan.
Dua ratus perak tidak cukup. Itu
pun yang dihitung hanya rotinya, dan belum lauknya.
Tampak sekali murid-Nya sudah mulai panik. Tetapi kemudian ternyata ada seorang anak
laki2 yang memberikan apa yang dimilikinya kepada Andreas, yakni lima roti dan
dua ikan. Andreas membawa makanan itu
kepada Yesus dan berkata hanya itu yang ada dan itu tidak berarti apa-apa untuk
orang-orang yang ada. Namun Yesus tidak
merendahkan apa yang didapat-Nya, sebaliknya Dia mengucap syukur kepada Allah
dan mulai membagi-bagikan roti dan ikan yang ada. Dan murid-murid-Nya pun melakukan hal yang
sama dan terakhir setelah orang-orang itu makan kenyang, sisanya dikumpulkan
dan ternyata masih ada dua belas bakul penuh.
Pelajaran apa yang bisa kita dapatkan dari peristiwa ini?
1. Jangan melihat dari sudut pandangan kita
2. Allah
selalu peduli pada orang-orang yang mencari-Nya dan memperhatikan kebutuhan
pokok mereka
3. Jangan meremehkan apa yang kita miliki
4. Jangan memandang
rendah ketulusan seseorang
5. Jangan mudah panik
6. Yakinlah Allah dapat
melakukan perkara besar yang diluar jangkaun pemikiran kita
Salam kasih, Deny S Pamudji
http://jakartaberdoa.blogspot.com