Bagaimana Tentang BAPTISAN? (4- The end)

Catatan Kaki:

  1. Paul K. Jewett, Infant Baptist and the Covenant of Grace (Grand Rapids, Eerdmans, 1978), 40
  2. ibid, 20
  3. ibid, 17-18
  4. ibid, 42
  5. ibid, 111
  6. Leonard verdium, The Reformers and Their Stepchildren (Grand Rapids, Eerdmans, 1964), 198
  7. ibid, 199
  8. Roland H, Bainton, The Reformation of the Sixteenth century (Boston: Beacon Press, 1952), 97.
  9. Ibid.
  10. Verdium, 199
  11. ibid, 201
  12. ibid
  13. ibid, 204
  14. ibid, 209
  15. ibid, 201
  16. ibid, 185
  17. Charles H. Spurgeon, “Baptismal Regeneration,” in Sermons (New York: Funk and Wagnalls, n.d.), 8:23.
  18. ibid
  19. Spurgeon, “Children Brought to Christ, Not to the Font,” in Sermons, 8:41

Apa kata Harold Lindsell tentang Erwin W. Lutzer dalam prakata bukunya?

Erwin W. Lutzer, pendeta gereja Moody Memorial Church di Chicago, disebut sebagai seorang pembela tradisi Reformasi yang kuat.

Lutzer menjelaskan bahwa kaum Injili (evangelikalisme) adalah rumah tangga yang terpecah-pecah dan banyak orang dalam kelompok ini sama sekali tidak konsekuen karena mereka mempunyai pandangan-pandangan yang TIDAK BENAR jika dipandang secara LOGIS dan ALKITABIAH.

Lutzer menyangkal bahwa baptisan air amat diperlukan untuk KESELAMATAN. Ketika beliau membicarakan Perjamuan Tuhan dan soal yang sulit tentang kehadiran Kristus di dalam unsur-unsur perjamuan itu, beliau mencakup doktrin satu aliran tentang TRANSUBSTANSIASI, pandangan Luther tentang KONSUBSTANSIASI, pandangan CALVIN tentang Kehadiran Rohani, dan pandangan Zwingli tentang Kehadiran Simbolis. Implikasi yang terkandung dalam posisi-posisi ini amatlah penting, pembaca dapat yakin bahwa banyak YANG TIDAK BERSEDIA untuk mengubah pandangan mereka, TAK PEDULI penjelasan-penjelasan apa pun yang dikemukakan. Dalam kesemuanya ini, dibalik karya Lutzer ini terdapat maksud yang tak diutarakan namun sangat nyata bahwa fungsi terpenting dari pikiran orang-orang yang menyebut dirinya kristen adalah untuk berpikir secara Kristen. Dan ini merupakan hal yang jarang sekali terdapat di antara kaum Injili. Dengan gamblang beliau mengatakan bahwa KITA HARUS ALKITABIAH, dan UNTUK MENJADI ALKITABIAH, KITA HARUS BERPIKIR SECARA KRISTEN.

Lutzer adalah seorang pendeta yang sabar dan meyakinkan dan tak pernah mengata-ngatai atau menyalahkan mereka yang mempunyai segi pendapat yang berbeda. Memang Lutzer bersikeras bahwa BEBERAPA  AJARAN TIDAK ALKITABIAH, namun ia menyatakan perhatian yang penuh kasih terhadap mereka yang menganut ajaran yang ia anggap TIDAK ALKITABIAH. Sebaiknya Anda berusaha untuk membeli buku ini!

---------------------------------------------
Erwin W. Lutzer menyarankan Baca juga buku Paul K Jewett, Infant Baptism and the Covenant of Grace, Grand Rapids: Eerdmans, 1977. Karya ini memuat sejarah yang rinci tentang doktrin baptisan anak kecil dan menyimpulkan bahwa BAPTISAN ANAK KECIL, BERTENTANGAN dengan ajaran Perjanjian Baru. Buku ini sangat ilmiah. Buku ini menarik karena ditulis oleh seorang teolog perjanjian (Covenant Teolog), yang dididik untuk menerima Baptisan Anak Kecil. Ini merupakan bacaan yang perlu dibaca oleh barangsiapa yang menaruh minat pada doktrin yang kontroversial ini.

Baptisan Anak tidak dibenarkan karena syarat orang dibaptis adalah percaya dengan segenap hati, dan tidak boleh diwakilkan. Tertullian, Bapak Gereja Abad II adalah orang pertama yang menentang Praktek Baptisan Bayi. Namun ia tidak sanggup membendung arus yang begitu deras seorang diri. Praktek ini semakin berkembang. Penyebab lain baptisan bayi ialah penyimpangan doktrin tentang GEREJA LOKAL. Gereja waktu itu mentolerir ide penyatuan gereja dan negara. Konsep negera Kristen melahirkan konsep masyarakat suci. Setiap warga negara adalah warga gereja dan sebaliknya. Penyatuan gereja dan negara mensyaratkan setiap bayi yang lahir segera dibaptis untuk memasuki masyakarat suci (Sacral Society) agar mendapat kepastian keselamatan. Karena ada kebutuhan membaptis bayi maka cara yg lebih aman adalah cara memercik atau meneteskan air ke atas kepala sang bayi. Ini disebut Rantisan (Rantiso) dan bukan baptisan (Baptiso=BAPTISM)

  

KESIMPULAN:

1 Alkitab dengan gamblang menyatakan bahwa BAPTISAN diberikan kepada mereka yang menanggapi/PERCAYA berita INJIL dan TIDAK BOLEH DIWAKILKAN.

2. Dalam PB, Baptisan segera menyusul setelah IMAN PRIBADI kepada Kristus digunakan. Dalam gereja mula-mula, TAK SATUPUN orang percaya yang tidak dibaptis. Semua orang Percaya DIBAPTIS sebagai suatu kesaksian terhadap iman mereka.

3. Karl Barth menyimpulkan dengan benar bahwa Pembaptisan Anak Kecil/bayi bagaikan Tambal Sulam yang tidak ada habis-habisnya.

4. Upacara“masuk sidi“ ditetapkan supaya seorang anak dapat meneguhkan keputusan yang telah dibuat oleh orang tuanya. Paul K. Jewett menjelaskan bahwa perlunya praktik ini hanya dapat berarti salah satu dari dua hal: mujizat lahir baru yang dikerjakan lewat baptisan anak kecil itu DIBATALKAN ketika anak itu Dewasa/Akil Balik, atau Upacara “masuk sidi“ itu adalah Pengakuan secara diam-diam bahwa anak itu sebenarnya TIDAK PERNAH DILAHIRBARUKAN.

5. Perbandingan Tanda SUNAT dan Tanda BAPTISAN, TIDAK TEPAT

6. Mengubah Tradisi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan Kebenaran dan Ajaran Alkitab adalah PERLU dan HARUS dilakukan.

7. Baptisan bukan syarat memperoleh Keselamatan, HANYA IMAN SAJA.

8. Baptisan Bayi/Anak Kecil TIDAK ALKITABIAH dan Sungguh Menyesatkan.

9. Kesalahan Doktrin Gereja Universal waktu itu menjadi penyebab bersatunya gereja dan negara sehingga memunculkan Baptisan Anak Kecil.

10. Kaum Anabaptis, Charles Haddon Spurgeon, Karl Barth, John Piper, Paul K Jewett, Erwin W. Lutzer MENYATAKAN BAPTISAN ANAK/BAYI BERTENTANGAN DENGAN AJARAN ALKITAB.

11. Para Reformator (Luther, Zwingli, Calvin) semasa kecil menjalankan praktik BAPTISAN ANAK KECIL/BAYI, hal ini membuat Dilema dalam diri mereka, dan mereka belum pernah dibaptis semasa dewasa. Mereka tidak tegas Menentang Baptisan Bayi/Anak Kecil, bagaikan buah simalakama bagi diri mereka sehingga dalam teori2 mereka menjadi TIDAK KONSISTEN hubungan Baptisan Anak kecil dan pembenaranm  hanya karena IMAN.

12. Mereka yang praktekkan Baptisan Anak Kecil/Bayi tidak punya JAWABAN yang TEPAT dan Meyakinkan mengenai apakah setiap/semua BAYI YANG MATI PASTI MASUK SORGA.

13. Dalam cara Baptisan dan hal yang dilambangkan dari Baptisan, Lutzer mengakui TANPA RAGU bahwa cara SELAM (BAPTISO) paling sesuai dengan AJARAN ALKITAB, namun beliau tidak terlalu permasalahkan cara baptisan (dalam bukunya-terlihat singkat sekali pembahasannya).

14. KITA HARUS ALKITABIAH, dan UNTUK MENJADI ALKITABIAH, KITA HARUS BERPIKIR SECARA KRISTEN.

 

 

 

43 KRITIK TERHADAP GEREJA DAN GEMBALA

 

  1. Baptis Bayi/Anak adalah Tidak Alkitabiah
  2. Pendeta/Penatua/Penilik Jemaat/Gembala Wanita dan Diaken/Majelis Wanita adalah Tidak Alkitabiah
  3. Sistem Kepausan adalah Tidak Alkitabiah
  4. Transubtansiasi dan Konsubstansiasi adalah Tidak Alkitabiah
  5. Membaptis secara Percik atau dengan Bendera adalah Tidak Alkitabiah
  6. Manusia diselamatkan hanya karena IMAN bukan karena Baptisan, Iman+Perbuatan, Iman+Baptisan, Iman+ ++ lainnya. Baptisan Tidak Menyelamatkan.
  7. Arianisme (Kristen Tauhid dengan Gereja Jemaat Allah Global Indonesia=Gereja JAGI) dan Saksi Jehova (Saksi-Saksi Yehuwa) yang menolak Keilahian Yesus dan Tritunggal adalah Tidak Alkitabiah
  8. GSPdI (Gereja Serikat Pantekosta di Indonesia) dengan mode Sabelian (Allah 1 Pribadi dalam 3 wujud) adalah Tidak Alkitabiah
  9. Sistem Gereja Universal/Katolik/Am adalah Tidak Alkitabiah. Sistem Gereja Lokal adalah ALKITABIAH
  10. Sistem Eskatologi Amilenialisme dan Postmilenialisme adalah Tidak Alkitabiah
  11. Menafsirkan 6 hari Penciptaan sebagai bukan 6 hari biasa adalah Tidak Alkitabiah
  12. Calvinisme dengan 5 Point TULIP-nya TIDAK ALKITABIAH
  13. Predestinasi John Calvin adalah Tidak Alkitabiah
  14. Gerakan Ekumene adalah Tidak Alkitabiah, Kesatuan yg Alkitabiah adalah Tidak Mengkompromikan KEBENARAN/DOKTRIN/PENGAJARAN
  15. Verbal Plenary Inspiration (VPI) dan Verbal Plenary Preservation (VPP) dalam doktrin Alkitab adalah ALKITABIAH
  16. Bayi yg mati PASTI MASUK SURGA karena sudah ditebus oleh Darah Yesus
  17. Sekali Selamat Tetap Selamat adalah Tidak Alkitabiah. Beriman sampai Mati/Akhir PASTI MASUK SURGA. Jaminan Keselamatan Bersifat Kondisional/Bersyarat.
  18. Kerajaan 1000 tahun, Surga dan Neraka adalah benar-benar Nyata.
  19. Hanya ada dua Upacara/Ordinansi yang diperintahkan Tuhan yaitu Baptisan dan Perjamuan Tuhan
  20. Pewahyuan dan Nubuat dan semua karunia yg berhubungan dengan Pewahyuan (Bahasa Roh/berbahasa Lidah, Bernubuat, dan Pengetahuan, 1 Kor 13:8-10) sudah Tidak ada sejak Wahyu 22:21 selesai ditulis. Tidak ada Firman Allah lagi di luar Alkitab yang telah Kanon (Tidak ada ekstra biblical)
  21. Wanita berkhotbah di Kebaktian Umum/Ibadah Raya/Ibadah Umum/Pertemuan Jemaat yang dihadiri Jemaat Dewasa (keluarga/yang sudah menikah) adalah Tidak Alkitabiah
  22. Perjanjian Baru mengajarkan bahwa orang percaya hari ini tidak terikat pada hukum Sabat, karena itu Gereja Advent yg mempertahankan hari Sabat, makanan dan minuman tertentu, Hukum Sunat adalah Tidak Alkitabiah. Pengajaran Advent mengenai hari Sabat tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab dan merupakan bagian dari kesalahan total mereka yg tidak dapat melihat perubahan dari sistem penyembahan simbolik di PL menjadi sistem penyembahan dalam Roh dan Kebenaran dalam PB atau Ibadah Hakikat.
  23. Manusia adalah suatu Pribadi ciptaan Allah yang diberi kemampuan berpikir, kesadaran diri, kehendak bebas, dan ketika jatuh dalam dosa, hanya kehilangan Kemuliaan Allah dan hubungan/komunikasi dengan pencipta. Manusia tetap mempunyai kehendak bebas.
  24. Manusia yang belum diselamatkan mampu merespon terhadap berita Injil, sehingga Aktivitas penginjilan adalah KEHARUSAN. Mati secara rohani bukanlah mati seperti mayat yg tidak bisa merespon berita Injil.
  25. Gereja Lokal adalah Tiang penopang dan Dasar Kebenaran (TPDK)
  26. Tuhan telah menghentikan jabatan IMAM dan praktek keimamatan (pemberkatan oleh “pendeta“ pada akhir kebaktian, pemberkatan nikah, dll) untuk Jemaat perjanjian Baru.
  27. Konsep Family Altar adalah Salah karena kita tidak lagi hidup dalam masa Keimamatan Ayah (zaman antara Adam sampai Taurat diturunkan)
  28. Istilah yg benar adalah Peneguhan Nikah, bukan pemberkatan nikah. Istilah Pemberkatan nikah dipakai Gereja Roma Katolik karena mereka menempatkan pernikahan sebagai salah satu sakramen (upacara kudus) gereja. Gereja Alkitabiah hanya mengenal dua ordinansi (Upacara yg diperintahkan) yaitu Baptisan dan Perjamuan Tuhan. Dalam Gereja Alkitabiah tidak ada jabatan imam yg berwenang memberkati, itulah sebabnya tidak dibenarkan memakai istilah Pemberkatan Nikah. Upacara yg dilakukan gereja alkitabiah dalam hal pernikahan ialah mengukuhkan atau meneguhkan pernikahan 2 anggota jemaatnya di hadapan Tuhan dan di hadapan sidang jemaatNya serta berdoa memohonkan kasih karunia Tuhan untuk kehidupan rumah tangga mereka. Berkat Tuhan bagi mereka selanjutnya tentu bergantung pada sikap hati mereka kepada Tuhan, bukan pada penumpangan tangan dari imam atau pendeta yang melakukan praktek keimamatan.
  29. Tidak ditemukan Penumpangan Tangan untuk PEMBERKATAN dalam Perjanjian Baru. Penumpangan Tangan untuk Pengukuhan Jabatan (Gembala, Penginjil, Guru Injil dan Diaken) sebagai bentuk Perestuan/Approve atas nama Jemaat
  30. Tidak ada satu orang pun yang BERHAK membaptis seseorang ke dalam Roh Kudus selain YESUS KRISTUS. Pendeta manapun yang mencoba membaptiskan seseorang ke dalam Roh Kudus adalah SESAT dan DURHAKA (merebut wewenang Yesus)
  31. Ajaran Katolik tentang API PENYUCIAN adalah TIDAK ALKITABIAH
  32. Nama Pribadi TUHAN adalah YHWH (baca: YAHWEH)
  33. Pastor dan suster Katolik menikah adalah ALKITABIAH
  34. Jabatan Nabi dan Rasul sudah tidak ada/dihentikan karena Pewahyuan sudah berhenti.
  35. 2 Kategori ajaran sesat: Keluar dari Alkitab dan Salah Menafsirkan Alkitab
  36. Pengajaran MISKIN adalah DOSA, SUNGGUH SESAT, yang Benar: Miskin bisa disebabkan karena dosa (misal: Kemalasan) dan sebaliknya Pengajaran KAYA adalah BERKAT, Sungguh Menyesatkan, karena ada orang Kaya yang mendapatkan kekayaan dengan Cara-cara berdosa, misal: Korupsi, ke dukun/roh2 gunung Kawi, menipu orang lain, dll
  37. Tuhan Berdaulat 100% (sepenuhnya) dan Manusia bertanggung Jawab 100% (sepenuhnya) adalah ALKITABIAH
  38. Setiap orang yang dilahirkan dari keturunan Adam dan Hawa mewarisi POSISI orang berdosa atau Nature (sifat hati) yang berdosa adalah ALKITABIAH
  39. Hanya ada SATU CARA untuk Menyelamatkan manusia dari PENGHUKUMAN, yaitu dengan mengirim JURUSELAMAT untuk dihukumkan sebagai pengganti manusia berdosa adalah ALKITABIAH, tegasnya DOSA hanya dapat diselesaikan melalui PENGHUKUMAN
  40. Pengajaran Cyprian (AD 200-258) yang tercatat sebagai orang yang mempromosikan konsep keselamatan oleh Gereja. Ia menasehatkan agar semua gereja menggabungkan diri ke dalam Gereja Universal (KATOLIK) dengan Slogannya yang terkenal DILUAR GEREJA TIDAK ADA KESELAMATAN (EXTRA NULLA SALUS EKKLESIAM). Sejak saat itu dimulai suatu gerakan untuk menggiring semua gereja otonom (independen) ke dalam Gereja Roma Katolik dengan indoktrinasi bahwa TIDAK ADA KESELAMATAN DI LUAR GEREJA ROMA KATOLIK. Tidak cukup dengan itu akhirnya disusunlah Pengakuan Iman Rasuli yang salah satu pointnya Gereja yang Kudus dan Katolik (Am, Universal). Ini Pengajaran yang SUNGGUH MENYESATKAN dan TIDAK ALKITABIAH.
  41. Satu Kesalahan Fatal Pengakuan Iman Rasuli adalah adanya pernyataan bahwa GEREJA itu HARUS KATOLIK.

 

Tetapi hingga saat konsili di Nicea (tahun 325 AD) belum muncul pengakuan iman tertentu yang berlaku secara universal, yang tepat dengan kata-kata yang sama, dan diperintahkan oleh otoritas universal yang sama.

 

But until the time of the Council of Nicen there does not appear to have been any one particular creed which prevailed universally, in exactly the same words, and commended by the same universal authority (Cyclopedia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature, John McClintock & James Strong, Grand rapids: Baker book House, 1981, Vol II, p 559)

Kutipan tersebut membuktikan bahwa Pengakuan Iman ”Rasuli” (PIR) yang digembar-gemborkan oleh Gereja Roma Katolik dan dipungut Gereja Protestan, serta di-beo-kan oleh Gereja-gereja Injili sesungguhnya bukanlah Pengakuan Iman yang disampaikan oleh Para Rasul. Jelas sekali bahwa pada zaman Para Rasul belum dikenal istilah THE HOLY CATHOLIC CHURCH atau Gereja Yang Kudus dan Am (KATOLIK), yang terdapat dipengakuan iman tersebut. Bahkan pernyataan gereja Yang Kudus dan Am itu sangat mustahil karena gereja tidak mungkin Kudus jika ia bersifat KATOLIK. Gereja akan Kudus kalau bersifat OTONOM dan LOKAL serta Menerapkan Disiplin Gereja dengan Ketat.

 

42    Iman yang Menyelamatkan ialah kita percaya bahwa YESUS KRISTUS telah DISALIBKAN untuk MENANGGUNG semua DOSA kita. Atau seseorang percaya dengan segenap hati bahwa Yesus telah MENGGANTIKANnya disalibkan dan kini ia sedang menggantikanNya hidup, Memahami kondisi diri sebagai orang berdosa yang tidak berdaya, yang akan masuk ke Neraka, serta menyesali dosa-dosanya, dan mengucap syukur atas kasih Yesus kristus yang rela dihukumkan menggantikannya.

43    Kesalahan Terbesar Bapak-Bapak Reformator adalah tidak mereformasi Doktrin Gereja (Ekklesiologi).

 

SIKAP TIDAK BERANI MENYATAKAN KEBENARAN DAN KETIDAKBENARAN adalah AKIBAT dari KETIDAKJELASAN.

SESEORANG TIDAK MUNGKIN BISA MENJADI ORANG KRISTEN YANG BAIK TANPA MENJADI ANGGOTA JEMAAT YANG BAIK itulah sebabnya setiap orang Kristen yang telah LAHIR BARU HARUS menjadi anggota dari sebuah jemaat yang ALKITABIAH.

AMSAL 23:23 Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.

Tidak ada Gereja yg Sempurna, itu benar. Ada Gereja Yang Lebih Benar, itu Benar.

www.dedewijaya.co.cc,
wwww.kristenfundamental.co.cc

Kategori: Teologi

Topic Blog: Teologi dan Alkitab

Keywords Blog: baptisan, doktrin, FUNDAMENTAL