Forum In-Christ.Net

Hari-hari ini gereja saling berpacu untuk membangun sebuah gedung gereja yang notabene memiliki fasilitas yang dapat mamberikan kenyamanan pengunjung atau jemaatnya. Contoh: gedung gereja yang besar dan ber AC, tata panggung yang disertai ligthing luar biasa megahnya bak sebuah konser dsb.. Bukan hanya itu saja gereja hanya memikirkan perkembangan kuantitas saja tanpa memikirkan kualitas kerohanian setiap jemaatnya.
Bagaimana cara menyingkapi hal ini?
 

Wah terus terang Dessrei ...

Untuk masalah ini aku juga bingung. Kebetulan gereja tempat aku biasa beribadah setiap minggu juga seperti yang kamu katakan, ber-AC, buesar, mimbarnya dilengkapi dengan lighting yang luar biasa.

Aku sudah beberapa minggu ini ngga ke gereja, Malas .... Kenapa? Aku ngga tahu .... Tapi jelas, pandangan-pandangan miring tetang gerejaku itu sedikit banyak juga menjadi faktor yang membuat aku malas ke gereja ... mungkin ....

Bingung juga .... ???

Duh, susah sekali ni rei.

yang jelas kita gak cuma berdoa aja ni. tapi gimana ya? mo kasih masukkan? tapi rasane juga sama aja...

Uji motivasi mereka. Apa tujuan mereka masuk ke gereja. Untuk diberkati? Untuk diperhatikan oleh gembalanya? Atau untuk mencari tau isi hati Tuhan? Kalau di gereja saya, gembala meniadakan segala subsidi, persembahan kasih untuk para pelayan, menyatakan kepada jemaat baru bahwa di gereja ini mereka tidak akan mendapatkan berkat materi. Sehingga yang tetap tinggal adalah orang-orang yang motivasinya murni untuk mencari Tuhan. Kalaupun ternyata penyeleksian itu masih belum cukup, Tuhan singkapkan sendiri ke hadapan semua orang, siapa yang memiliki motivasi yang tidak benar.

Waktu aku SMA, Penjaga sekolah aku.. merangkap kerja jadi penjaga Gereja.
Dia pernah cerita kalo.. Waktu bersih-bersih gereja, dia sering nemu.. KONDOM-KONDOM berserakan (maaf..) ada apa sebenarnya di gereja paska jemaat pulang ke rumah?

di daerahku juga ada kasus, di komplek perumahan suster, ada suster yang ketauan hamil..
nah, siapa bapaknya? apa hamilnya karena melayani "(utusan) Tuhan" ?

 jadi bingunggg???????!!!!!!

gua juga sering merasa malas utk pergi ke Gereja tp  saya selalu berusaha menyempatkan diri ini utk ke Gereja tiap minggu. Ada rasa takut di dlm diri ini jika tdk bergereja...rasa bersalah dan kehilangan.

Untuk gedung gerejanya tidak bisa komentar aku.

Tapi untuk jemaatnya, hanya Tuhan yang tahu isi hati mereka. Mana yang sungguh rindu sama Tuhan, mana yang hanya sekedar rutinitas. Jadi biar Tuhan saja yang menilai ;-)

kerjakan apa yang menjadi bagian kita.
bagian dan motifase orang lain itu urusan mereka sendiri dengan Tuhan :)

Like this (coldwind)  :D

Beberapa gereja melakukan hal itu mungkin dengan maksud agar ibadah bisa lebih menarik..menghias rumahNya dengan segala yang bisa membuat jemaatNya menikmati ibadah..TIDAK SALAH..asal jangan berlebihan saja..

Setiap orang pasti punya alasan melakukan sesuatu..kalau tidak lagi ke gereja karena alasan2 yang di sebut di atas itu hak setiap orang..GEREJA BUKANLAH DIA DAN TIDAK AKAN PERNAH MENJADI DIA..kalau gereja melakukan sesuatu (seperti memakai soud system yang canggih) dan beberapa orang tidak sependapat..yuk berdoa bagi gerejaNya agar tidak berlebihan menghias rumahNya tapi jangan pula menghakimi apalagi sampai menjelek-jelekkan.....

Sama seperti manusia -- tidak ada yang sempurna, demikian juga dengan gereja; baik gedung maupun individunya.

Setuju dengan Fredrik, ngga papa sih membangun gedung gereja, melengkapi fasilitas demi kemajuan iman jemaat. Asal tidak malah jadi batu sandungan atau mencuri kemuliaan Tuhan. Apalagi jadi komunitas yang eksklusif, ngga mau membaur dengan umat Kristen dari gereja yang lain.

Yang paling hakiki, perhatikan hubungan masing-masing jemaat dengan Sang Kepala Gereja. ;)

Fasilitas yang memadai di Gereja adalah salah satu cara terbaik yang harus dilakukan disetiap gereja supaya pada saat pelaksanaan ibadah dapat terlaksana dengan baik dan nyaman sehingga terciptanya kualitas beriman bagi umatnya. Tetapi, jika semua fasilitas sangat mewah sekalipun tapi kalu umatnya tidak memau memanfaatkannya demi imannya sendiri itu sia-sia. Pendeta atau pemimpi gereja tidak pernah memaksakan umatnya untuk harus beriman. Dengan kata lain : Fasilitas dan umat sebaiknya saling menunjang peningkatan iman, keutuhan, kekompakan, kegiatan dan lain sebagainya.

@ Roman,

Pendeta atau pemimpin gereja sebaiknya mendorong jemaat untuk memiliki iman yang teguh dalam Kristus. Jika mereka cuek bebek mau jadi apa jemaatnya? Fasilitas di dalam gereja bisa dimanfaatkan dengan bijak untuk membangun iman semua warga gereja. Jangan sampai jemaat lebih suka pergi ke diskotik karena di sana mereka lebih merasa nyaman. Namun demikian, jangan juga gereja hanya menyediakan fasilitas mewah namun membiarkan "gereja sejati" kekeringan dan tidak bertumbuh.
Gedung gereja bukan diskotik, kan?  :)

@ setya

terkadang jemaat juga kebangetan..udah di sediakan fasilitas untuk bisa menunjang kehidupan rohaninya tapi ga mau menggunakan..di gereja saya selalu di sediakan renungan
bulanan untuk jemaat..masing-masing jemaat boleh ngambil satu buku GRATIS ga bayar tapi anehnya kadang bukunya malah ga di ambil..coba, kebangetan kan.. fasilitas menurut saya sih asik-asik saja sepanjang sesuai kebutuhan..biar bisa nunjang aktivitas beribadah.. klo ada jemaat yang lebih milih ke diskotik daripada ke gereja, pertanyaannya emang tuh jemaat mengharapkan gereja seperti diskotik yang seenaknya berbuat apa aja, minum sesuka hati sampai mabuk-mabukan...klo emang lebih nyaman ke diskotik itu hak seseorang tapi tanggung resiko sendiri..ga da paksaan seseorang harus ke gereja..klo menurut seseorang ke gereja itu sesuatu yang menyenangkan buat di lakukan ya lakukanlah tapi klo sebaliknya wah itu tanggung jawab masing-masing hanya pintar2 aja buat jawaban klo di tanya mengapa ga mo ke gereja....tapi saya yakin jawaban dan alasannya pasti SALAH.....

@ Fredrik,

Kadang HAM dijadikan kambing hitam manusia untuk berbuat semau-maunya. Jemaat yang hanya bisa mengkritik dan mencela tanpa ikut serta dalam pengembangan tata ibadah maupun pertumbuhan iman di gereja juga banyak.
Terkadang, sepertinya perlu teguran keras untuk masalah ini.

Kadang kita juga kerepotan musti gimana menanggapi dan menindaklanjuti fenomena ini. Masalah intinya sepertinya adalah ketidakpuasan pribadi dan ketidakadaannya kesehatian di dalam gereja.

Kesimpulannya?
Seimbangkan antara fasilitas dan pengembangan kualitas iman gereja Tuhan.
GBUs.

saya kira apa yang terjadi digereja saat ini, kita tdk bs menilai bahwa gereja A lebih benar drpd gereja B atau sebaliknya, justru setiap anak Tuhan ditantang dengan apa yang terjadi saat2 ini..dl saat kita ada tempat untuk ibadah, kita malas atau protes tempatnya kurang nyaman, tdk ber AC, puji2annya kurang semangat, ngga ada urapan dll.. padahal itu hanya alasan kita saja, tanpa itu semua bila hati kita tertuju kepada Tuhan kita tetap bs menyembah, memuji Tuhan mendapatkan urapan Tuhan, karena saya percaya Roh Allah tdk dpt dibatasi dengan semua itu, yang penting Hati.

ilusstrasi seperti ini :
Zaman dl diAlkitab ada Korban bakaran, nah Tubuh kita ini ada mezbahnya, kita menempatkan tubuh kita digereja pagi walau ngantuk, atau doa pagi, lalu apa yang menjadi korbanya? dulu adalah binatang2 yang disembelih lalu dibakar, sekarang ini aapa sih yang Tuhan mau dr kita, tubuh?uang?pikiran? NO!!!
Tuhan hanya mau yang Kudus yang murni itu adalah hati anak2nya, hati yang selalu tertuju padanNya, hati yang mengasihi Tuhan lebih dr apapun.
Setelah mezbah dan korban sudah ada tinggal apinya, jaman dl orang membakar, saat ini Tuhan sendiri yang mengirimkan Api Roh untuk membakar persembahan kita, sehingga kita bs menangis saat mengingat kebaikanNya dan kita hanya bisa bersyukur dan bersyukur.

Saat sekarang orang mau ibadah susah, begitu banyak gereja yang ditutup, ibadah2 rumah tangga yang tdk diperbolehkan oleh warga.
Jika Tuhan masih ijinkan kita bisa beribadah, dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun kita hrs memanfaatkan sebaik-baiknya untuk ibadah tanpa melihat tempat ibadah kita, karena jika saatnya tiba sekalipun kita mau ibadah tp kita akan susah payah untuk beribadah.

tidak ada salahnya membangungedung gereja yg megah & mewah,
bukankah pada waktu bait Allah pertama dibangun lengkap dgn kemewahannya? berlapis emas?
kayanya bangunan gereja sekarang blm ada yg sebanding dgn bait Allah  yg dibangun oleh Salomo itu

Mengenai kualitas kerohanian sebenarnya bukan hanya tanggung jawab Gembala saja, tapi semua jemaat
jadi setiap jemaat yg terbeban dgn pelayanan ttt bisa saja usulkan, dan terlibat didlmnya
peningkatan kualitas jemaat juga bisa dilakukan org per org, tdk harus secara formal
GBU