@Deddy Yanuar: bisa dijelaskan hubungan pendapat Anda antara sebaiknya jangan pacaran selama sekolah dengan kalimat terakhir tentang majelis? Saya kok kurang paham.

setuju, menulis saat marah bisa bermanfaat jika aktivitas itu untuk menulis buku harian, surat pembaca yang berisi keluhan, atau suara warga (rubrik di koran2 lokal)
atau menulis surat (putus) cinta, hehe

Kalau yang dimaksud dalam pertanyaan adalah "game" sederhana yang tidak melibatkan teknologi?
Maksudnya aktivitas permainan aja, ada yang tahu sejarahnya?

maka Yesus tidak akan menyuruhnya menjala manusia.... (menjala ikan saja tidak bisa, hehe)

-- Jika Yesus punya akun Facebook?

menurut KBBI ho·bi n kegemaran; kesenangan istimewa pd waktu senggang, bukan pekerjaan utama:

sepertinya kurang tepat kalau disebut hobi karena menurut definisi tsb berarti kita hanya melakukannya jika sedang tidak sibuk

bagaimana pendapat teman2 lain?

setuju, bisa jadi suatu terapi emosi, daripada dilampiaskan kepada orang lain, hehehe

Lukas 2:52 merangkumnya kok, mungkin selain peristiwa di Kana dan Bait Allah tidak ada hal2 istimewa di masa kecil Yesus.

Selamat Natal juga untuk SABDA... maju terus dalam pelayanan

Halo, bro, akhirnya bisa registrasi juga ya...
Salam kenal juga, aku Dicky
kalau aku nggak suka main game sih, sukanya nulis, hehe
kamu juga bikin game nggak?

Masih inget waktu kecil dilanggankan Bobo, kagum sama penulis2 cerpennya seperti Vanda Parengkuan dan Widya Suwarna (trus berkhayal suatu saat nanti namaku juga terpampang di lembar2 majalah Bobo).
Waktu SMP dan SMA juga gandrung sama GFresh, tapi setelah komik Getto n Freska tamat sepertinya majalah ini mulai berubah visinya, dan setahuku udah gak terbit lagi sekarang.
Sekarang lagi gak suka majalah apa2, tapi rutin membaca koran nasional

Menurut saya, kekecewaan muncul karena kita mengandalkan manusia (bisa karena kedekatan atau karena merasa ada kesamaan)
ketika yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang terjadi kita jadi kecewa...

ada yang mengambil solusi dengan tidak mau bergaul terlalu dekat dengan semua orang agar tidak menaruh harapan tinggi kepada mereka (efek sampingnya adalah indiidualisme berlebihan). Namun solusi yang terbaik adalah menggantungkan harapan kita kepada Tuhan dan yakin bahwa apa yang Ia berikan yang terbaik bagi kita.

Aku pernah sih kecewa dengan rekan pelayanan, beberapa saat lalu, fase pertama adalah menyalahkan mereka, fase kedua menyalahkan diriku sendiri (kenapa aku tidak ngomong terus terang dari awal untuk mencegah berlarutnya kekecewaan). Fase ketiga, menerima kenyataan dan berusaha berdamai dengan pertolongan RK.

@elita: shalom elita, salam kenal juga... saya juga baru, baru nongol maksudnya, kalau gabung ya...sebulan yang lalu kira-kira... selamat berkeliling ya

@Elita: Aku dulu udah nonton versi DVD, bareng ma keluarga. Setuju, kita ambil aja nilai positifnya, jangan terlalu heboh.

Yang kupelajari sih, mereka yang selamat di cerita itu ada yang karena kepintarannya, ada yang karena kekayaannya, kedekatannya dengan orang2 berpengaruh, kekuasaannya, dan ada juga yang karena kegigihan dan usahanya. Namun keselamatan sejati bagi manusia bukan karena itu semua, melainkan karena kasih karunia Allah Bapa melalui karya Kristus di dunia.