Show Posts
|
Pages: [1] 2
|
1
|
Teologi / Teologi / Re: Kesalahan dalam bible
|
on: October 04, 2012, 03:48:35 AM
|
Jika Allah itu Maha Kuasa, jika Allah Maha Pengasih, akankan Dia mengijinkan pesannya diselewengkan oleh manusia? Tidakkah Dia akan memelihara pesan2Nya itu, demi kebaikan manusia yang Dia kasihi?
|
|
|
2
|
Teologi / Teologi / Re: Isu baru
|
on: October 04, 2012, 03:46:21 AM
|
Menurut saya tiap2 orang Kristen harus lebih rajin membaca dan merenungkan Alkitab. Terus mengasah dan membangun diri, di atas dasar yang benar. Kalau saya boleh berpendapat, yang lebih berbahaya dari isu2 yang jelas2 menolak kekristenan, adalah penyimpangan2 yang tidak kentara dari ajaran yang benar. Dari bungkusnya dari cara penyampaiannya, seakan-akan kristiani sekali, namun jika dicermati roh atau semangat yang mendasarinya, ternyata berlawanan dengan roh kekristenan yang sejati. Yang seperti ini yang menurut saya sangat berbahaya. Hanya ada satu tempat untuk berlindung dari usaha2 untuk menggoyang iman kristen yang sejati seperti ini, yaitu berlindung pada Gunung Batu Keselamatan kita, Tuhan kita Yesus Kristus .
|
|
|
3
|
Teologi / Teologi / Re: Kesalahan dalam bible
|
on: September 17, 2012, 08:48:09 PM
|
@newman, halo bro, salam sejahtera juga, damai Kristus bersamamu.
Ya, moga2 saja saya bisa menjawab dengan baik. Saya sendiri suka ditanya2 & bertanya2, karena dari pertanyaan2 itu saya jadi lebih banyak belajar. Meskipun jadi membosankan bila pertanyaan itu melingkar2 di tempat yang sama, karena tidak ada hal baru yang bisa saya perlajari dari pertanyaan2 itu.
|
|
|
4
|
Forum In-Christ.Net / Games / Re: Awal mula
|
on: September 17, 2012, 08:44:26 PM
|
Kalau yang dimaksud dalam pertanyaan adalah "game" sederhana yang tidak melibatkan teknologi? Maksudnya aktivitas permainan aja, ada yang tahu sejarahnya?
Kl boleh nebak sih, permainan sudah ada sejak Adam dan Hawa. Karena permainan itu bisa dibilang bagian dari cara kita belajar. Spt anak kucing yang mengejar2 apa saja yg dia lihat, sebagai bagian dari pembelajaran dia untuk menjadi seorang pemburu. Manusia juga punya sense of humor, sifat kompetitif, dsb. Jadi permainan itu memang sudah bagian dari kodrat manusia. Kl boleh iseng jawab sih, mungkin permainan yang pertama diciptakan manusia adalah petak umpet. Ga tanggung-tanggung lagi, yang jadi lawannya Tuhan sendiri.
|
|
|
5
|
Teologi / Teologi / Re: Kesalahan dalam bible
|
on: September 13, 2012, 08:30:47 PM
|
Bagaimana bisa memastikan apa pesan utama dan bagaimana bisa yakin bahwa itulah pesan utamanya?
Justru karena kitab-kitab dalam Alkitab ditulis oleh banyak orang (bukan hanya 1 orang) dan dalam rentang waktu yang sangat panjang.
Taurat Musa ditulis antara 1446 BCE and 1406 BCE, sementara penulisan injil adalah pada abad pertama, itu rentang waktu yang ribuan tahun memisahkan. Dan dalam waktu yang ribuan tahun itu ada puluhan kitab yang bertebaran, ditulis oleh penulis2 yang berbeda, di masa yang berbeda dan di tempat yang berbeda. Namun sebegitu banyaknya penulis, setiap tulisan bisa memiliki satu pertalian benang merah yang tidak terputus. Bagi saya ini adalah bukti yang sangat kuat, bahwa benar Alkitab yang saya pegang ini adalah Alkitab yang isinya diinspirasikan oleh Allah yang Esa. Namun menyadari adanya kemungkinan kesalahan2 oleh penyalin, dsb, saya tidak suka mempertentangkan bagian2 kecil dari Alkitab. Bila sampai pada hal yang menyinggung doktrin sekalipun, saya lebih suka pada nasehat Rasul Paulus yang mengatakan, jangan memikirkan yang terlampau tinggi bagimu, tapi kuasailah dirimu sesuai dengan iman yang dikaruniakan Allah kepadamu.
==============
Jika anda percaya bahwa injil2 yang dituliskan oleh penulis pertamanya adalah asli, tidak terkorupsi, maka penanggalan arkeologi dari text2 originalnya adalah pada abad 1 dan awal-awal abad ke-2. Ini sangat kuat jika dipandang dari sisi keilmuan sejarah, karena pada masa itu masih ada saksi2 hidup yang bisa mengkoreksi kesalahan pada text2 tersebut. Sedangkan text2 yang sekarang bisa dibandingkan dengan text2 aslinya sendiri.
Ini adalah bukti2 bersejarah yang bila ditinjau dari sisi keilmuan, jauh lebih kuat dibandingkan catatan2 bersejarah mengenai kerajaan2 kuno di dunia.
==============
Satu hal lagi yang perlu anda ketahui, para penyalin dan mereka yang memperbanyak tulisan2 dalam Alkitab, adalah orang2 yang takut akan Allah. Mereka memahami bahwa apa yang mereka tuliskan ini adalah satu pesan dari Allah kepada manusia, dengan iman seperti itu, mereka menuliskannya dalam kesungguh-sungguhan, bukan seperti orang yang bermain2. Itu juga sebabnya bisa saya katakan, hampir tidak ada perbedaan antara yang disalin dengan yang aslinya. Beda kalau masalah penerjemahan, dalam penerjemahan ke bahasa yang berbeda, mungkin akan sering dijumpai istilah2 yang akan kurang tepat padanannya tapi yang itu pun bisa didapatkan pemahaman yang lebih tepat, ketika pembacanya juga mempelajari text aslinya. Dan banyak para guru agama Kristen sekarang yang berlaku demikian.
==============
Saya juga sering membaca Bible dalam bbrp versi dan saya tidak menemukan adanya penyimpangan. Yang ada hanyalah nuansa yang mungkin berbeda karena pilihan kata yang berbeda pada waltu menterjemahkan, namun apa maksud dari ayat itu sesungguhnya, bisa didapatkan dengan membaca beberapa versi, kalau perlu dicari juga penjelasannya dalam bahasa asli. Dan teknologi informasi sekarang, memungkinkan hal itu untuk dilakukan dengan jauh lebih mudah. Contohnya di Sabda.org ini, setiap kali baca satu ayat, akan ditampilkan sekarligus dalam bbrp versi.
|
|
|
6
|
Teologi / Teologi / Re: Kesalahan dalam bible
|
on: September 12, 2012, 11:18:18 PM
|
Yes, saya memahami bahawa kamu berpendapat perbezaan-perbezaan yang saya kemukakan itu tidak mengubah inti dari apa yang hendak disampaikan oleh bible kristian kamu itu. Itu memang saya telah ketahui. Persoalan saya adalah bagaimana kamu pasti bahawa tiada perubahan inti di dalam bible itu jika dibandingkan dengan inti dalam autographnya?? Jika sudah terbukti terdapatnya suatu ayat yang sudah tidak menyamai autographnya, then bagaimana pula kamu pasti bahawa inti dalam bible itu tidak bersifat seperti ayat yang sudah terbukti tidak menyamai autographnya itu?? Jika kesalahan penyalinan sudah diakui wujud dalam bible, then bagaimana kamu pasti catatan inti dalam bible itu tidak mengalami kesalahan penyalinan jika dibandingkan dengan autographnya?? Apa rujukan dan bukti yang kamu gunakan untuk kamu mengetahui hal ini??
Pertanyaan bapak yang kedua tidak saya jawab, karena inti pertanyaannya kan ada pada pertanyaan bapak yang pertama ini. Jika bapak bisa mengerti yang pertama ini, tentu yang kedua tidak akan bapak tanyakan lagi. Dari mana saya tahu bahwa tidak ada perubahan terhadap inti dalam bible itu sendiri, dibandingkan dengan autograph-nya. Pertama saya punya pertanyaan, autograph mana yang dimaksudkan dalam hal ini? Apakah maksudnya P. Erusi mau mempertanyakan, darimana saya tahu bahwa injil Lukas yang sekarang kita baca itu persis sama atau tidak dengan injil Lukas yang ditulis oleh Lukas sendiri? Ataukah maksud P. Erusi, bahwa Lukas sendiri sudah melakukan kesalahan dalam penulisan Injil Lukas? Lepas dari itu, seperti yang saya katakan, jika seseorang membaca Alkitab dari awal sampai akhir, maka dia akan melihat adanya satu benang merah yang mengaitkan isi dari satu kitab pada kitab yang lain, demikian seterusnya sampai kitab terakhir yaitu kitab Wahyu. Dari situlah saya bisa yakin bahwa Alkitab masih terpelihara isinya. Apakah tidak mungkin ada kesalahan dalam bagian2 tertentu? Pendapat saya dalam hal ini mungkin sedikit berbeda dengan umat kristiani yang lain, jawaban saya adalah mungkin saja terjadi kesalahan2 di bagian2 tertentu. Oleh sebab itu tidak mudah bagi saya untuk menerima satu khotbah yang didasarkan pada satu atau bbrp ayat tertentu. Saya cenderung berusaha merenunginya berdasar dengan keseluruhan isi Alkitab. Apakah penyampaian tersebut masih seirama dengan pesan utama dalam Alkitab atau tidak. Di sini menurut saya yang penting adalah kepekaan dan pengenalan akan Allah, dengan itu seseorang bisa merasakan adakah pengajaran yang disampaikan itu masih satu roh/semangat/esensi dengan apa yang disampaikan oleh Alkitab. Selama ini saya sendiri belum pernah bertemu dengan ayat2 dalam Alkitab yang berkenaan dengan tuntunan hidup, doktrin, dsb, yang melanggar pesan utama dari Alkitab itu.
|
|
|
7
|
Teologi / Teologi / Re: Kesalahan dalam bible
|
on: September 10, 2012, 10:33:02 PM
|
P. Erusi masih juga belum bisa mengerti apa yang saya jelaskan.
Perbedaan-perbedaan yang P. Erusi ajukan itu tidak mengubah inti dari apa yang hendak disampaikan oleh injil. Bahwa oleh karena kasih Allah yang besar, Yesus Kristus adalah Putera Tunggal Allah diutus Bapa untuk turun ke dunia, meninggalkan segala kemuliaanNya, menjadi manusia, untuk menjadi teladan bagi umat manusia dan menebus dosa dunia.
Apakah silsilah yang dituliskan Matius yang benar, atau yang dituliskan Lukas yang benar, tidak mengubah isi injil mereka, yang kalau disimpulkan secara sederhana bisa dituliskan seperti kalimat yg saya tuliskan di atas. Tapi untuk memuaskan P. Erusi, adalah kebiasaan orang Israel dalam menuliskan silsilah, untuk menuliskan orang-orang yang dianggap penting saja di dalamnya, dengan tujuan utama adalah menunjukkan garis silsilahnya sampai pada jalur utamanya, 12 suku Israel dan Abraham sendiri. Juga bukan melanggar kebiasaan ika jalur silsilah itu diurut melalui jalur ibu, bukan hanya jalur ayah.
Menurut mereka yang mempelajari hal ini (saya cuma orang awam) Matius menelusuri lewat jalur Josef, sedang Lukas lewa Maria. Ttg lompatan juga sudah saya jelaskan.
Tapi intinya, menurut garis silsilahnya Yesus adalah Mesias yang dijanjikan.
|
|
|
8
|
Teologi / Teologi / Re: Kesalahan dalam bible
|
on: September 07, 2012, 01:56:58 AM
|
Halo Pak Erusi,
Saya bukan seorang theolog, saya hanya orang kristen awam.
Banyak hal saya sendiri masih bertanya2 dan coba belajar.
Saya percaya bahwa Alkitab ditulis oleh orang2 yang terinspirasi/diilhami/digerakkan oleh Allah. Dan ada juga bagian2 Alkitab yang memang merupakan pesan langsung dari Allah, yaitu nubuat2an yang dipesankan Allah pada para nabi.
Karena penulisnya adalah manusia maka dia tidak lepas dari kesalahan, atau lebih tepatnya keterbatasan manusia dalam mengungkapkan Allah yang tidak terbatas. Itu sebabnya muncul perbedaan2 meskipun penulis sedang berusaha menceritakan hal yang sama. Perbedaan yang muncul akibat kemanusiawian dari penulisnya. Tapi perbedaan yang timbul ini tidak membuat Alkitab jadi berkurang nilainya. Justru ketika kita membaca secara keseluruhan, maka ditangkaplah satu kesan yang lebih sempurna dari Allah yang Maha Besar ini. Seperti cerita 10 orang buta yang mencoba mengenali bentuk gajah, ketika hanya dilihat sepotong2 saja, maka gambaran yang didapatpun jauh dari benar. Tapi jika potongan2 dari 10 orang itu disatukan, bisalah kita lebih dekat pada kenyataan bentuk gajah yang sebenarnya.
Demikian juga dengan kebesaran Tuhan, tidak mungkin sebuah Alkitab bisa memuat keseluruhan dari kebesaran Tuhan ini. Namun apa-apa yang penting, coba diceritakan, dan barulah bila kita membacanya secara keseluruhan, menyatukan seluruh potongan yang tersebar dalam tulisan2 di Alkitab, kita bisa sedikit lebih mengenal Tuhan Yang Maha Besar itu. Meskipun seperti yang dikatakan Paulus, sejauh apapun kita berusaha, tetap saja seperti melihat lewat kaca yang buram.
Jika anda membaca Alkitab dari awal hingga akhir, maka anda akan melihat adanya satu kesatuan pesan di dalamnya. Inti pesan dari tiap2 tulisan yang saling berkait dan saling melengkapi. Kesalahan-kesalahan kecil tidak membuat isi dari pesan itu sendiri berubah. Hanya orang konyol yang berusaha mencari-cari kesalahan dan bukan mencari kebenaran yang akan berkutat dengan kesalahan-kesalahan itu, tanpa pernah menemukan kebenaran yang nyata2 ada di hadapannya.
|
|
|
9
|
Teologi / Teologi / Re: Masa kecil Yesus
|
on: September 03, 2012, 10:42:01 PM
|
Kerja bantu Joseph kali ya? , tapi yang dicantumkan itu karena memang penting untuk dicantumkan, yang tidak dicantumkan karena itu tidak penting. Jadi mengapa harus mikirin yang tidak penting? Untuk memahami apa yang sudah dicantumkan saja masih suka berkerut2 alisnya.
|
|
|
12
|
Teologi / Teologi / Re: kebangkitan/ressurection
|
on: September 03, 2012, 10:36:49 PM
|
Menurut saya dampaknya sudah dirasakan sejak kita menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai juru selamat.
Bukankah baptisan itu secara simbolis/spiritual adalah kita ikut ambil bagian dalam kematian Tuhan Yesus Kristus?
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya."
Dengan matinya yang daging, bangkitlah yang rohani. Tapi manusia roh yang baru lahir, masih anak-anak serupa bayi. Sementara daging yang mati bau busuknya belum sepenuhnya hilang. Menurut pemahaman saya pribadi inilah perjuangan kita dalam Kristus untuk berusaha terus menerus mengikuti pimpinan Roh Kudus, memelihara, membesarkan, mendewasakan manusia Roh kita dan membunuh setiap kedagingan yang masih tersisa. Karena jika lalai, maka yang terjadi adalah kemunduran.
|
|
|
13
|
Teologi / Teologi / Re: Manusia ternyata tidak segambar dan serupa dgn Allah!
|
on: September 03, 2012, 10:30:35 PM
|
Setuju sekali bro, itu juga sebabnya ada yang namanya dosa asal. Kalau menurut orang science, karakter manusia itu kan dibentuk dari dua hal, nature (DNA) dan nurture (pendidikan, pengalaman, dsb). Jadi secara nature, kita ini adalah gambaran dari gambaran dari gambaran, dstnya Tuhan. Sayangnya gambar yang pertama sudah jatuh dalam dosa. Jatuhnya ini yang ngikut tergambar juga dalam diri kita.
|
|
|
14
|
Teologi / Teologi / Re: Apa Tuhan salah kasih berkat ke orang ya?
|
on: September 03, 2012, 10:26:11 PM
|
Kl boleh melengkapi dessrei,
Jika kita membaca injil, seharusnya menjadi jelas bagi kita bahwa yang penting dalam hidup anak-anak Allah adalah pembaharuan hidup. Ditebus dari kehidupan yang penuh dosa untuk terus menerus diajar, dididik, dikuduskan sampai pada kehidupan yang benar di mata Allah. Bukan masalah berkat jasmani dalam rupa kekayaan.
Dan Allah yang Maha Bijaksana, tahu dengan tepat, kondisi yang bagaimana yang sesuai dengan tiap anak-anakNya. Mana yang akan tumbuh menjadi orang benar ketika dilimpahi kekayaan, mana juga yang akan bertumbuh menjadi orang beriman kuat tatkala hidupnya dipenuhi tantangan, mana yang akan bertumbuh menjadi rendah hati ketika ditaruh dalam kehidupan sederhana yang serba pas-pasan, dsb. Bukankah Rasul Paulus menulis bahwa Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan orang-orang yang mengasihiNya. Yang perlu digaris bawahi adalah untuk kebaikan, bukan untuk kekayaan, sementara kaya belum selalu berarti baik, sehat bukan selalu berarti baik. Apa artinya kekayaan, kesehatan, dsb (berkat2 rohani lain) jika oleh karenanya kita jadi jauh dari Tuhan?
Menurut saya berkat Tuhan bagi orang kristiani haruslah dilihat dalam bingkai tersebut.
Apalagi jika kita ingat kalimat ini : Karena begitu besar kasih karunia Allah pada kita, hingga Dia mengaruniakan PuteraNya yang tunggal untuk kita.
Ibaratnya sudah dikasih berlian 1 ton, kita masih nanya, boleh ga nambah pisang gorengnya satu. Kan kebangeten banget yah?
Begitu besarnya pemberian Allah ini, hingga Rasul Paulus berkata, jadi apa yang bisa memisahkan kita dari Dia? Kesusahan? Kemiskinan? Penganiayaan? Kesakitan? Tidak ada, tidak ada satupun yang bisa memisahkan kita dari Dia.
|
|
|
15
|
Teologi / Teologi / Re: Bahasa roh
|
on: September 03, 2012, 10:11:00 PM
|
Kl boleh nimbrung menurut saya lebih penting buah-buah Roh Kudus daripada karunia Roh Kudus.
Dari Matius 7:15-23 7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Ayo saudara, kita lebih bijaksana dalam menilai sesuatu, bukankah dalam ayat itu jelas apa yang Tuhan Yesus katakan, dari buahnya kita mengenal pohonnya. Jangan kita sibuk melihat pada yang dilabeli "karunia Roh Kudus" apalagi jika kita hanya berfokus pada karunia-karunia tertentu yang mungkin secara keduniawian, secara kedagingan terlihat begitu wah. Perhatikan ayat 22, bernubuat, mengusir setan, bahkan mengadakan mujizat. Tapi apa yang Tuhan Yesus katakan pada mereka semua? Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.
Jangan nilai seorang kristen/guru/nabi dari karunia-karunia yang dia tunjukkan, entah itu benar karunia Roh Kudus atau tipuan. Tapi perhatikanlah buah-buah Roh “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.”
Karena orang yang dipimpin Roh Kudus dalam hidupnya sudah pasti akan melahirkan buah-buah Roh Kudus dan tanpa Roh Kudus tidak mungkin seseorang melahirkan buah-buah Roh Kudus. Jika seseorang mengaku memiliki Roh Kudus, namun hidupnya tidak membuahkan buah-buah Roh Kudus, sudah bisa dipastikan dia itu seorang pendusta. Jika seseorang jelas terlihat memiliki buah-buah Roh Kudus bisa dipastikan bahwa dia memiliki Roh Kudus, meskipun dia tidak terlihat memiliki satu karunia Roh Kudus.
Marilah kita lebih bijak dalam bersikap dan berpikir, surat kepada jemaat di Korintus, ditujukan pada jemaat yang masih melekat kuat dalam kedagingan/keduniawian, sehingga Rasul Paulus mengkritik mereka. Karunia-karunia Roh Kudus begitu berlimpah, namun di saat yang sama, masih banyak pengertian/pemahaman yang salah. Hingga Rasul Paulus menegor dan mengingatkan, orang boleh punya banyak karunia, tapi pada akhir nanti, ketika bertemu dengan Tuhan muka dengan muka, semua itu jadi tidak ada artinya. Semua karunia, pengetahuan, hikmat kita, semuanya tidak ada artinya. Hanya tinggal 3 yang tersisa untuk kita bawa menghadap Tuhan, yaitu iman, pengharapan dan kasih.
===========
Khusus ttg bahasa Roh, saya pikir sudah dengan sangat jelas Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya di Korintus
12:29 Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, 12:30 atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? 12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi.
Jadi jelas ada yang mendapatkan karunia berbahasa roh, ada juga yang tidak. Tidak benar jika ada yang memaksakan bahwa setiap orang Kristen harus bisa berbahasa roh.
|
|
|
|