Help Search Login Register  
Pages: 1 ... 4 [5] 6 ... 10
 41 
 on: June 24, 2015, 10:08:29 PM 
Started by ayub arifin tanjung - Last post by pa_ul
Mengenai kelahiran dari Raja Ahazia kenapa ada perbedaan di dalam 2 Taw 22:2 disebutkan Ahazia menjadi raja berumur 42 Thn, sedangkan di 2 Raj 8:26 disebutkan berumur 22 Tahun. 2 Taw 22:2 Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri, sedangkan di 2 Raja-raja 8:26  Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel.

Beberapa tafsiran yang saya baca ada kesalahan saat penyalinan naskah. Bagaimana menurut Anda?

Mari berdiskusi  Smiley
Sepertinya ada kesalahan dlm KJV dan Alkitab TB,
kalau lihat NIV, NAS dan BIS ada kesamaan umur Ahazia di 2 Raja-raja dan di 2 Tawarikh:
NIV  2 Chronicles 22:2 Ahaziah was twenty-two years old when he became king, and he reigned in Jerusalem one year. His mother's name was Athaliah, a granddaughter of Omri. (2Ch 22:2 NIV)
NIV  2 Kings 8:26 Ahaziah was twenty-two years old when he became king, and he reigned in Jerusalem one year. His mother's name was Athaliah, a granddaughter of Omri king of Israel. (2Ki 8:26 NIV)
NAS  2 Chronicles 22:2 Ahaziah was twenty-two years old when he became king, and he reigned one year in Jerusalem. And his mother's name was Athaliah, the granddaughter of Omri. (2Ch 22:2 NAS)
BIS  2 Chronicles 22:2 Ahazia menjadi raja pada usia 22 tahun, dan ia memerintah di Yerusalem selama satu tahun. Ahazia juga hidup seperti keluarga Raja Ahab, karena Atalya ibunya menasihatkan dia untuk melakukan yang jahat. Atalya adalah putri Raja Ahab, cucu Omri raja Israel. (2Ch 22:2 BIS)

Memang sebaiknya menggunakan beberapa versi Alkitab ketika mencoba menelaah suatu ayat.

 42 
 on: June 24, 2015, 03:14:44 AM 
Started by ayub arifin tanjung - Last post by ayub arifin tanjung
Mengenai kelahiran dari Raja Ahazia kenapa ada perbedaan di dalam 2 Taw 22:2 disebutkan Ahazia menjadi raja berumur 42 Thn, sedangkan di 2 Raj 8:26 disebutkan berumur 22 Tahun. 2 Taw 22:2 Ahazia berumur empat puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri, sedangkan di 2 Raja-raja 8:26  Ia berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan setahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Atalya, cucu Omri raja Israel.

Beberapa tafsiran yang saya baca ada kesalahan saat penyalinan naskah. Bagaimana menurut Anda?

Mari berdiskusi  Smiley

 43 
 on: June 18, 2015, 09:57:50 PM 
Started by pa_ul - Last post by pa_ul
Apakah alam semesta dan seluruh mahluk hidup mengalami juga akibat dari kejatuhan manusia? bagaimana pandangan pak Paul...

Kejadian 3:16-19mengatakan bahwa:
1) Manusia akan kesakitan dan kesulitan selama mengandung dan melahirkan.
2) Tanah sdh dikutuk sehingag manusia harus bersusah payah mencari makananannya.
3) Semak dan duri juga akan menyulitkan manusia.
Disamping itu binatang tdk lagi bersahabat spt sebelum kejatuhan manusia.

 44 
 on: June 18, 2015, 03:00:53 AM 
Started by pa_ul - Last post by ayub arifin tanjung
Apakah alam semesta dan seluruh mahluk hidup mengalami juga akibat dari kejatuhan manusia? bagaimana pandangan pak Paul...

 45 
 on: June 11, 2015, 05:05:36 AM 
Started by pa_ul - Last post by pa_ul
Iya, dibalik kehendak bebas yang diberikan pada manusia Allah meminta tanggungjawab kepada manusia. Hari itu manusia tidak Jujur sebagai bukti jika manusia tidak bisa bertanggung jawab atas keadaan mereka, malah saling lempar dan hilangnya relasi karib mereka dengan Allah (Yes. 59:2). Memang benar yang diselamatkan Allah bukan ketelanjangan mereka, Allah sendiri malah yang menggantikan ketelanjangan manusia melalui keturunan perempuan (Salib Kristus), bahkan dari awal ketika manusia jatuh dalam dosa dan kehilangan harapan Allah secara langsung memberi janji keselamatan bagi keturunan manusia dan melalui keturunan manusia.

Manusia tdk jujur krn sdh jatuh kedalam dosa krn ketdk taatannya.
Ketika hilang harapan itulah Allah memilih utk menyelamatkan menusia melalui penebusan dgn darah Kristus
Itulah makna dari memilih sebelum dunia dijadikan, krn Kristus dan rencana penyelamatan manusia sdh ada sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4).
Pada saat seharusnya Allah menghukum manusia dlm kematian kekal, justru Allah merencanakan penebusan agar manusia dpt kembali hidup kekal.
Allah dgn Omnisicien-Nya sdh tahu bahwa manusia akan jatuh kedlm dosa jauh sebelum dunia dijadikan,
dan DIA sdh merencanakan penebusan dgn darah Kristus.

 46 
 on: June 11, 2015, 12:51:31 AM 
Started by pa_ul - Last post by ayub arifin tanjung
Iya, dibalik kehendak bebas yang diberikan pada manusia Allah meminta tanggungjawab kepada manusia. Hari itu manusia tidak Jujur sebagai bukti jika manusia tidak bisa bertanggung jawab atas keadaan mereka, malah saling lempar dan hilangnya relasi karib mereka dengan Allah (Yes. 59:2). Memang benar yang diselamatkan Allah bukan ketelanjangan mereka, Allah sendiri malah yang menggantikan ketelanjangan manusia melalui keturunan perempuan (Salib Kristus), bahkan dari awal ketika manusia jatuh dalam dosa dan kehilangan harapan Allah secara langsung memberi janji keselamatan bagi keturunan manusia dan melalui keturunan manusia.

 47 
 on: June 10, 2015, 06:38:51 PM 
Started by pa_ul - Last post by pa_ul
Saya baca sedikit ide dalam sebuah tafsiran Kejadian 3:21

Ketika Tuhan berjalan-jalan di taman, langkah-langkah Allah terdengar bagaikan jejak-jejak penghakiman bagi manusia yang baru makan buah curian. Mereka bersembunyi. Allah bertanya kepada manusia, "Di manakah engkau?" Dua hal bisa kita amati di sini. Pertama, hubungan antara Allah dan manusia setelah kejatuhan dimulai dengan pertanyaan Allah kepada manusia. Pahamilah bahwa ketika kita jatuh ke dalam dosa, Allah menanyakan di mana diri kita. Kedua, arti dari "di mana" bukan hanya geografis, tetapi menanyakan posisi. Di mana posisi manusia setelah jatuh ke dalam dosa? Apakah ia memihak atau melawan Allah?
Allah sdh tahu apa yg terjadi dgn manusia,
hanya saja Allah ingin tahu sampai dimana kejujuran manusia

Adam menyalahkan Allah karena menciptakan wanita, dan Adam menyalahkan Hawa karena membuatnya jatuh ke dalam dosa. Yang satu (ayat 2:24) tidak lagi satu, terputus oleh pertikaian. Hawa menyalahkan ular. Ular tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ternyata memang ia memperdayakan Hawa. Lalu, mereka dihukum. Kalau Adam berasal dari debu, maka ia akan kembali kepada debu. Pekerjaannya akan menjadi lebih sulit. Kalau Hawa berasal dari Adam, ia akan ditundukkan oleh Adam, dan kesulitan melahirkan. Ular akan merayap di tanah, sebuah kehinaan. Manusia terpisah dari Allah, dari sesamanya, dari dirinya, dan dari alam.
Manusia tdk jujur dan tdk mau mengakui kesalahannya dan cenderung utk menyalahkan pihak lain
Adam menyalahkan Hawa, dan Hawa menyalahkan Ular
Mengapa Allah bertanya kpd Adam dan bukan kpd Hawa yg lebih dulu memakan buah pengetahuan baik dan jahat?
Karena Adam sbg suami adl kepala Rumanh tangga, seharusnya Adam datang kpd Allah dan mohon pengampunan, dan bukannya malah menyalahakan Hawa.
Seandainya Adama datang dgn kejujurannya dan mohon pengampunan, mungkin kejadiannya akan lain
Laki2 dlm rmh tangga harus berfungsi sbg imam / juru syafaat utk memohon ampun kpd Allah ketika keluarganya berdosa.

Tuhan menjanjikan bahwa posisi ini akan dibalik: manusia akan menang terhadap binatang (ayat 15). Ayat ini bisa kita tafsirkan menuju penggenapan kemenangan Kristus melawan dosa dan Iblis. Lalu manusia diusir keluar dari taman Eden. Kemudian, Allah membuatkan mereka "pakaian" dari kulit binatang, suatu tanda bahwa hanya darah yang bisa menyelamatkan mereka dari ketelanjangan.

Bagaimana menurut Pak Paul?
Sedari awal Tuhan sdh memberikan kuasa kpd binatang2 (Kejadian 1:28)
Permusuhan di ayat 15 adl permusuhan antara manusia dgn Iblis si Ular tua,
dan janji Allah pd ayat tsb adl bahwa keturunan perempuan itu (Yesus Kristus) akan menghancurkan Iblis.
Yg diselamatkan Allah bukan ketelanjangan mereka, tapi penebusan dosa melalui pengorbanan Yesus shg manusia dpt kembali tdk bercacat dan kembali penuh dgn kemuliaan Allah.

 48 
 on: June 09, 2015, 10:14:00 PM 
Started by pa_ul - Last post by ayub arifin tanjung
Saya baca sedikit ide dalam sebuah tafsiran Kejadian 3:21

Ketika Tuhan berjalan-jalan di taman, langkah-langkah Allah terdengar bagaikan jejak-jejak penghakiman bagi manusia yang baru makan buah curian. Mereka bersembunyi. Allah bertanya kepada manusia, "Di manakah engkau?" Dua hal bisa kita amati di sini. Pertama, hubungan antara Allah dan manusia setelah kejatuhan dimulai dengan pertanyaan Allah kepada manusia. Pahamilah bahwa ketika kita jatuh ke dalam dosa, Allah menanyakan di mana diri kita. Kedua, arti dari "di mana" bukan hanya geografis, tetapi menanyakan posisi. Di mana posisi manusia setelah jatuh ke dalam dosa? Apakah ia memihak atau melawan Allah?

Adam menyalahkan Allah karena menciptakan wanita, dan Adam menyalahkan Hawa karena membuatnya jatuh ke dalam dosa. Yang satu (ayat 2:24) tidak lagi satu, terputus oleh pertikaian. Hawa menyalahkan ular. Ular tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ternyata memang ia memperdayakan Hawa. Lalu, mereka dihukum. Kalau Adam berasal dari debu, maka ia akan kembali kepada debu. Pekerjaannya akan menjadi lebih sulit. Kalau Hawa berasal dari Adam, ia akan ditundukkan oleh Adam, dan kesulitan melahirkan. Ular akan merayap di tanah, sebuah kehinaan. Manusia terpisah dari Allah, dari sesamanya, dari dirinya, dan dari alam.

Tuhan menjanjikan bahwa posisi ini akan dibalik: manusia akan menang terhadap binatang (ayat 15). Ayat ini bisa kita tafsirkan menuju penggenapan kemenangan Kristus melawan dosa dan Iblis. Lalu manusia diusir keluar dari taman Eden. Kemudian, Allah membuatkan mereka "pakaian" dari kulit binatang, suatu tanda bahwa hanya darah yang bisa menyelamatkan mereka dari ketelanjangan.

Bagaimana menurut Pak Paul?

 49 
 on: June 09, 2015, 09:10:41 PM 
Started by pa_ul - Last post by pa_ul
Apakah ketelanjangan merupakan sesuatu yang jahat sehingga mereka malu?...apa yang sebenarnya ingin dinyatakan Alkitab melalui peristiwa ini, apakah berarti ini seluruh kemuliaan Allah yang menyelubungi manusia  terlepas total dari tubuh manusia sehingga tersingkaplah mata mereka akan keadaan mereka yang benar-benar memalukan dan dipenuhi rasa takut...dan apakah ini pertama kali Allah memberikan anugerah-Nya untuk menolong manusia yang telah mengalami penurunan moral pada saat itu?...
Ketelanjangan bukan dosa ketika manusia blm kehilangan kemuliaan-Nya
namun ketika manusa sdh jatuh kedlm dosa maka ketelanjangan dpt memicu timbulnya dosa

 50 
 on: June 09, 2015, 02:47:13 AM 
Started by pa_ul - Last post by ayub arifin tanjung
Apakah ketelanjangan merupakan sesuatu yang jahat sehingga mereka malu?...apa yang sebenarnya ingin dinyatakan Alkitab melalui peristiwa ini, apakah berarti ini seluruh kemuliaan Allah yang menyelubungi manusia  terlepas total dari tubuh manusia sehingga tersingkaplah mata mereka akan keadaan mereka yang benar-benar memalukan dan dipenuhi rasa takut...dan apakah ini pertama kali Allah memberikan anugerah-Nya untuk menolong manusia yang telah mengalami penurunan moral pada saat itu?...

Pages: 1 ... 4 [5] 6 ... 10
Powered by MySQL Powered by PHP Powered by SMF 1.1.8 | SMF © 2006-2008, Simple Machines LLC Valid XHTML 1.0! Valid CSS!
Page created in 0.042 seconds with 14 queries.