Setahuku, puasa orang Kristen itu mengacu pada budaya orang yahudi waktu itu yang tidak makan dan/atau minum karena ingin "mendapatkan" perhatian dari Allah.
Selain dari tujuannya, yang seringkali menjadi pertanyaan dalam puasa orang Kristen adalah "Apakah puasa berarti tidak makan dan tidak minum" dan "Kapan puasa itu dimulai dan beraklhir". Ada banyak contoh puasa yang dilakukan tokoh2 Alkitab.
Dalam kitab Ester, Ester meminta bangsa Israel berpuasa (tidak makan dan minum) selama 3 hari (Ester 4:16) berturut-turut. Ester melakukan ini karena bangsa Israel sedang dalam bahaya besar dan Ester ingin mendapat pertolongan dari Tuhan. Ester dan orang Yahudi memulai puasa setelah ester memintanya dan mengakhirinya setelah tiga hari.
Dalam 2 Samuel 12:16, juga dikisahkan bagaimana Daud berpuasa demi anaknya yang sakit. Dalam Alkitab versi Contemporary English Version, kata berpuasa di sini diterjemahkan dengan "went without eating" (beraktivitas tanpa makan). Artinya, bahwa budaya orang Israel berpuasa itu tidak selalu dalam artian tidak makan dan tidak minum. Daud melakukan puasa ini untuk mendapat belas kasihan Allah atas anaknya. Dalam kisah ini Daud memulai puasanya ketika anaknya sakit (tidak disebutkan apakah itu pagi, siang, sore atau malam). Daud mengakhiri puasanya pada hari ketujuh setelah anaknya mati. Namun sebelum mengakhiri puasanya itu,dia sujud menyembah kepada Tuhan.
Tuhan Yesus sendiri juga pernah berpuasa selama empat puluh hari (Lukas 4:2). Namun dalam puasanya ini Yesus hanya tidak makan saja (bukan tidak makan dan minum)
Jadi menurutku, puasa orang Kristen adalah sebuah bentuk komitmen kepada Tuhan, tidak msalah orang mau berpuasa mulai kapan dan sampai kapan,,tetapi puasa itu haruslah dilakukan sesuai komitmen yang sudah kita buat sendiri dengan Tuhan. Sedangkan tujuan puasa tidak selalu untuk "mengatasi" maslah2 rumit yang kita anggap tidak bisa kita atasi, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.