Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, . . . (I Petrus 5:2)
Kalli Atteya dari Pennsylvania mengenakan burka/cadar lalu terbang menjuju Mesir dengan hanya satu tujuan yaitu untuk menyelamatkan Niko Atteya, anaknya. Niko (12 tahun) telah diculik ayahnya selama 20 bulan, dan dipaksa untuk beralih keyakinan sesuai dengan keyakinan ayahnya.
Setibanya di Alexandria, Kalli menunggu saat yang tepat guna dapat mengambil kembali Niko dari bis sekolah yang biasa ditumpanginya. Ketika melihat Niko turun dari bis sekolah, secepat kilat Kalli meraih tangan Niko dan menjajaknya masuk ke sebuah kendaraan lain. Tanpa sedikitpun rasa takut Niko menuruti keinginan tangan yang menariknya, karena dari balik cadar penariknya Niko dapat melihat sorot mata biru ibunya yang penuh kasih.
Walaupun misi Kalli berjalan dengan mulus, namun selama tiga minggu kedepan Niko dan ibunya masih perlu berada di sebuah rumah perlindungan guna menghindari kejaran ayahnya, sampai kemudian barulah setelah dirasakan aman mereka dapat kembali ke negeranya.
Dikisahkan bahwa untuk mencari Niko anaknya tersebut, Kalli menghabiskan sangat banyak biaya yang jumlahnya mencapai 100.000 dolar US. Bukan itu saja, diperlukan waktu yang lama untuk dapat menemukan kebedaraan Niko bersama ayahnya. Kalli memerlukan bantuan jasa sebuah perusahaan Norwegia untuk dapat melakukan semuanya itu. Suatu pengorbanan yang luar biasa dan tak kenal lelah dari seorang ibu yang rela berkorban demi menyelamatkan iman anaknya, sehingga rela mengabaikan keselamatan dirinya sendiri.
Ujian atas iman bisa datang dalam berbagai bentuk, salah satunya seperti apa yang dialami oleh Kalli dan Niko putranya. Diperlukan kegigihan dan pengorbanan agar dapat memang ketika ujian itu datang dan keluar sebagai pemenang. Kallli telah menunjukkan contoh nyata bagaimanan dia mempertahankan imannya dan juga berjuang untuk memenangkan Niko anak yang dikasihinya, yang nyaris terenggut imannya. [PH]
JBU all.