Kalau
sudah ditraining dan diingatkan terus menerus tapi selalu saja tidak ada persiapan saat mengajar...ya terpaksa diberhentikan (sementara) dulu aja. Saat guru itu tidak mengajar, bisa dilihat bagaimana perkembangannya. Kalau guru itu biasa-biasa saja dan tidak mempunyai beban (nyantai), bahkan tidak tertarik untuk mengajar lagi...berarti memang kerinduan di pelayanan SM sudah tidak ada.
Tapi jika selama masa itu dia masih mencoba mencari/mengikuti perkembangan SM (sekalipun tidak mengajar), berarti dia bertobat dan masih berharap untuk diikutsertakan lagi di pelayanan SM tersebut.
Mengajar SM bukan perkara yang mudah. Guru pun harus selalu belajar, berlatih, punya hubungan yang dekat dengan Tuhan agar bisa melakukan tugas ini dengan baik. Ada tanggung jawab besar untuk memperlengkapi dan membawa anak-anak kepada Yesus.
Jika guru SM tidak memiliki kerinduan untuk memberikan yang terbaik untuk Tuhan, bagaimana mungkin ia bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anak SM