November 2006, PBB melalui FAO telah merilis laporan mengejutkan bahwa 18% dari emisi gas rumah kaca datang dari aktivitas pemeliharaan ayam, sapi, babi, dan hewan ternak lainnya. Di sisi lain, mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, dan sarana transportasi lainnya hanya menyumbang 13% emisi gas rumah kaca
Bagaimana sektor peternakan bisa menghasilkan emisi yang begitu besar?
1. Pemeliharaan hewan ternak memerlukan energi listrik untuk lampu dan peralatan pendukung peternakan, dll. Salah satu inefisiensi listrik terbesar adalah dari mesin-mesin pendingin untuk penyimpanan daging, baik yang di peternakan, maupun di distributor, pengecer, restoran, dll
2. Transportasi yang digunakan, baik untuk mengangkut ternak, makanan ternak, sampai elemen pendukung peternakan lainnya (obat-obatan, dll) menghasilkan emisi karbon yang signifikan
3. Peternakan menyedot banyak sumber daya pendukung lainnya, mulai dari pakan ternak hingga obat-obatan dan hormon untuk mempercepat pertumbuhan. Ada berapa banyak lagi emisi yang dihasilkan tiap industri pendukung tersebut untuk sektor peternakan?
4. Peternakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Demi pembukaan lahan peternakan, banyak hutan hujan yang dikorbankan. Hal ini masih diperparah lagi dengan banyaknya hutan yang juga dirusak untuk menanam pakan ternak tersebut (gandum, rumput, dll). Padahal akan jauh lebih efisien bila tanaman tsb langsung diberikan kepada manusia. Perusakan hutan juga sama dengan memperparah efek pemanasan global karena CO2 yang tersimpan dalam tanaman akan terlepaskan ke atmosfer bersamaan dengan matinya tanaman tersebut
5. Hewan-hewan ternak seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan. Sapi secara alamiah akan melepaskan metana dari dalam peritnya selama proses pencernaan makanan (bersendawa?). Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca yang 23 kali lebih buruk dari CO2. Miliaran hewan ternak di seluruh dunia setiap harinya melakukan proses ini, yang akhirnya menjadi polutan gas rumah kaca yang signifikan. Menurut data, tak kurang dari 100 milliar ton metana dihasilkan sektor peternakan setiap tahunnya
6. Limbah berupa kotoran ternak mengandung senyawa NO (Nitrogen Oksida) yang notabene 300 kali lebih berbahaya dibandingkan CO2. Di AS saja, hewan ternak menghasilkan tak kurang dari 39.5 ton kotoran per detik, dan karena jumlah yang luar biasa besar itu, sebagian kotoran tidak dapat diproses lebih lanjut menjadi pupuk atau hal-hal berguna lainnya, sehingga dapat meracuni tanah dan sumber air
Sumber :
The New York Times, 27 Januari 2008
David Pimentel, Cornell University; Ohio State University; Iowa State University
http://www.fao.org/newsroom/en/news/2006…
http://www.nytimes.com/2007/08/29/busine…
http://www.huffingtonpost.com/kathy-fres…
http://www.huffingtonpost.com/kathy-fres…
http://www.greenpeace.org/usa/getinvolve…
http://www.goveg.com/environment-globalw…
Bagaimana pendapat Anda ?