Gereja

[Eston Santosa]

saya kira apa yang terjadi digereja saat ini, kita tdk bs menilai bahwa gereja A lebih benar drpd gereja B atau sebaliknya, justru setiap anak Tuhan ditantang dengan apa yang terjadi saat2 ini..dl saat kita ada tempat untuk ibadah, kita malas atau protes tempatnya kurang nyaman, tdk ber AC, puji2annya kurang semangat, ngga ada urapan dll.. padahal itu hanya alasan kita saja, tanpa itu semua bila hati kita tertuju kepada Tuhan kita tetap bs menyembah, memuji Tuhan mendapatkan urapan Tuhan, karena saya percaya Roh Allah tdk dpt dibatasi dengan semua itu, yang penting Hati.

ilusstrasi seperti ini :
Zaman dl diAlkitab ada Korban bakaran, nah Tubuh kita ini ada mezbahnya, kita menempatkan tubuh kita digereja pagi walau ngantuk, atau doa pagi, lalu apa yang menjadi korbanya? dulu adalah binatang2 yang disembelih lalu dibakar, sekarang ini aapa sih yang Tuhan mau dr kita, tubuh?uang?pikiran? NO!!!
Tuhan hanya mau yang Kudus yang murni itu adalah hati anak2nya, hati yang selalu tertuju padanNya, hati yang mengasihi Tuhan lebih dr apapun.
Setelah mezbah dan korban sudah ada tinggal apinya, jaman dl orang membakar, saat ini Tuhan sendiri yang mengirimkan Api Roh untuk membakar persembahan kita, sehingga kita bs menangis saat mengingat kebaikanNya dan kita hanya bisa bersyukur dan bersyukur.

Saat sekarang orang mau ibadah susah, begitu banyak gereja yang ditutup, ibadah2 rumah tangga yang tdk diperbolehkan oleh warga.
Jika Tuhan masih ijinkan kita bisa beribadah, dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun kita hrs memanfaatkan sebaik-baiknya untuk ibadah tanpa melihat tempat ibadah kita, karena jika saatnya tiba sekalipun kita mau ibadah tp kita akan susah payah untuk beribadah.

[pa_ul]

Hari-hari ini gereja saling berpacu untuk membangun sebuah gedung gereja yang notabene memiliki fasilitas yang dapat mamberikan kenyamanan pengunjung atau jemaatnya. Contoh: gedung gereja yang besar dan ber AC, tata panggung yang disertai ligthing luar biasa megahnya bak sebuah konser dsb.. Bukan hanya itu saja gereja hanya memikirkan perkembangan kuantitas saja tanpa memikirkan kualitas kerohanian setiap jemaatnya.
Bagaimana cara menyingkapi hal ini?
 

tidak ada salahnya membangungedung gereja yg megah & mewah,
bukankah pada waktu bait Allah pertama dibangun lengkap dgn kemewahannya? berlapis emas?
kayanya bangunan gereja sekarang blm ada yg sebanding dgn bait Allah  yg dibangun oleh Salomo itu

Mengenai kualitas kerohanian sebenarnya bukan hanya tanggung jawab Gembala saja, tapi semua jemaat
jadi setiap jemaat yg terbeban dgn pelayanan ttt bisa saja usulkan, dan terlibat didlmnya
peningkatan kualitas jemaat juga bisa dilakukan org per org, tdk harus secara formal
GBU