Saya baca sedikit ide dalam sebuah tafsiran Kejadian 3:21
Ketika Tuhan berjalan-jalan di taman, langkah-langkah Allah terdengar bagaikan jejak-jejak penghakiman bagi manusia yang baru makan buah curian. Mereka bersembunyi. Allah bertanya kepada manusia, "Di manakah engkau?" Dua hal bisa kita amati di sini. Pertama, hubungan antara Allah dan manusia setelah kejatuhan dimulai dengan pertanyaan Allah kepada manusia. Pahamilah bahwa ketika kita jatuh ke dalam dosa, Allah menanyakan di mana diri kita. Kedua, arti dari "di mana" bukan hanya geografis, tetapi menanyakan posisi. Di mana posisi manusia setelah jatuh ke dalam dosa? Apakah ia memihak atau melawan Allah?
Allah sdh tahu apa yg terjadi dgn manusia,
hanya saja Allah ingin tahu sampai dimana kejujuran manusia
Adam menyalahkan Allah karena menciptakan wanita, dan Adam menyalahkan Hawa karena membuatnya jatuh ke dalam dosa. Yang satu (ayat 2:24) tidak lagi satu, terputus oleh pertikaian. Hawa menyalahkan ular. Ular tak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ternyata memang ia memperdayakan Hawa. Lalu, mereka dihukum. Kalau Adam berasal dari debu, maka ia akan kembali kepada debu. Pekerjaannya akan menjadi lebih sulit. Kalau Hawa berasal dari Adam, ia akan ditundukkan oleh Adam, dan kesulitan melahirkan. Ular akan merayap di tanah, sebuah kehinaan. Manusia terpisah dari Allah, dari sesamanya, dari dirinya, dan dari alam.
Manusia tdk jujur dan tdk mau mengakui kesalahannya dan cenderung utk menyalahkan pihak lain
Adam menyalahkan Hawa, dan Hawa menyalahkan Ular
Mengapa Allah bertanya kpd Adam dan bukan kpd Hawa yg lebih dulu memakan buah pengetahuan baik dan jahat?
Karena Adam sbg suami adl kepala Rumanh tangga, seharusnya Adam datang kpd Allah dan mohon pengampunan, dan bukannya malah menyalahakan Hawa.
Seandainya Adama datang dgn kejujurannya dan mohon pengampunan, mungkin kejadiannya akan lain
Laki2 dlm rmh tangga harus berfungsi sbg imam / juru syafaat utk memohon ampun kpd Allah ketika keluarganya berdosa.
Tuhan menjanjikan bahwa posisi ini akan dibalik: manusia akan menang terhadap binatang (ayat 15). Ayat ini bisa kita tafsirkan menuju penggenapan kemenangan Kristus melawan dosa dan Iblis. Lalu manusia diusir keluar dari taman Eden. Kemudian, Allah membuatkan mereka "pakaian" dari kulit binatang, suatu tanda bahwa hanya darah yang bisa menyelamatkan mereka dari ketelanjangan.
Bagaimana menurut Pak Paul?
Sedari awal Tuhan sdh memberikan kuasa kpd binatang2 (Kejadian 1:28)
Permusuhan di ayat 15 adl permusuhan antara manusia dgn Iblis si Ular tua,
dan janji Allah pd ayat tsb adl bahwa keturunan perempuan itu (Yesus Kristus) akan menghancurkan Iblis.
Yg diselamatkan Allah bukan ketelanjangan mereka, tapi penebusan dosa melalui pengorbanan Yesus shg manusia dpt kembali tdk bercacat dan kembali penuh dgn kemuliaan Allah.