Dari In-Christ Wiki, Wiki Kristen Indonesia
Pelayanan remaja itu bervariasi bentuk dan ukurannya. Dari banyaknya
pelayanan remaja yang efektif, tidak ada dua program yang sama
persis, dan itu baik karena berarti tidak ada program yang sempurna.
Ada banyak cara untuk menjalankan sebuah program pelayanan remaja.
Program yang Anda jalankan tergantung pada beberapa variabel.
Seorang pelayan muda yang sangat spiritual akan berfokus pada
pemuridan dan merancang program terbaik untuk mendukung fokus itu.
Pelayan muda dengan kepribadian yang ramah dan karismatik mungkin
akan lebih efektif jika merancang sebuah program yang berorientasi
pada pelayanan.
MEMILIH STRATEGI
Sebelum Anda menentukan strategi pelayanannya, Anda perlu untuk
menanyakan pertanyaan-pertanyaan penting berikut ini.
Apakah program kita memiliki tujuan-tujuan yang spesifik dan dapat
diukur?
Kebanyakan dari program remaja yang ada tidak memiliki tujuan yang
jelas selain dari pada memenuhi kesenangan mereka saja. Ini tidak
cukup. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu ditanyakan di dalam
setiap program:
1. Apa yang perlu diketahui anak-anak sebelum mereka lulus?
2. Bagaimana cara mengukur apa yang mereka ketahui?
Program remaja harus lebih dari sekadar tempat penitipan anak.
Program tersebut seharusnya menjadi sebuah proses yang terstruktur
dan fungsionil dan memiliki tujuan-tujuan yang spesifik dan
membuahkan hasil yang dapat diukur.
Apakah kita menyiapkan para remaja untuk masa depan?
Sayangnya, kebanyakan program remaja hanya sekadar melindungi mereka
dalam sebuah kepompong selama masa sekolah mereka. Program-program
ini menawarkan banyak teman, kegiatan yang menyenangkan, dukungan,
nasihat, konseling, dan semua hal lainnya kecuali ajaran Kristen
yang baik, kokoh, dan yang akan terus mereka gunakan. Setelah lulus
sekolah, mereka keluar dari gereja karena merasa tidak membutuhkan
kepompong lagi. Program remaja yang baik adalah program yang secara
terus-menerus menantang para remaja untuk melihat implikasi iman
mereka dalam dunia nyata, lebih dari apa yang mereka ketahui saat
ini.
Apakah kita memberi para remaja apa yang mereka butuhkan, tidak
hanya apa yang mereka inginkan?
Sangatlah mudah untuk memberikan apa yang remaja inginkan. Dan para
remaja sering beranggapan bahwa apa yang mereka inginkan dan
butuhkan adalah hal yang sama. Program remaja yang baik berusaha
menyeimbangkan keinginan (agar tetap bersemangat) dan kebutuhan
(agar bertumbuh) remaja, sehingga mereka termotivasi untuk
bertumbuh dalam iman mereka.
Banyak program dimulai dengan sebuah program, baru kemudian melihat
kebutuhannya. Itu adalah kebalikan dari apa yang seharusnya terjadi.
Pepatah kuno, "cari kebutuhannya dan penuhi kebutuhan itu",
seharusnya menjadi filosofi untuk setiap pelayanan remaja. Hal yang
juga dapat menjadi masalah adalah bahwa para pemimpin memunyai
pikiran yang terpusat pada kebutuhan, sedangkan pikiran para remaja
terpusat pada keinginan mereka. Seorang pembina remaja menyuruh
murid-muridnya untuk menulis kebutuhan mereka dalam daftar. Inilah
daftar yang mereka tulis: pergi ke Disneyland, BBQ di pantai, lomba
"frisbee", pesta pizza, balap mobil, ski air, ski salju, studi Kitab
Wahyu.
Semua itu tentunya bukan kebutuhan, namun keinginan; semua itu dapat
memenuhi kebutuhan sosial, tapi tidak kebutuhan spiritual. Para
pembina remaja seharusnya melihat apa yang menjadi kebutuhan anak
didiknya dalam kelompok tersebut dan dalam komunitas tempat mereka
tinggal. Kebutuhan spiritual dalam kelompok dan juga kebutuhan
mereka dalam masyarakat dapat terpenuhi oleh gereja mana pun yang
meluangkan waktu untuk menyesuaikan kebutuhan dan program yang akan
diadakan.
LIMA RESEP PROGRAM PELAYANAN REMAJA YANG EFEKTIF
- PELAYANAN TERPUSAT PADA INDIVIDU (INDIVIDU-SENTRIS)
Para remaja ingin didengar, dikenal, dan dimengerti -- mereka ingin
merasa dipentingkan. Pelayanan remaja yang terpusat pada program
biasanya memperlakukan remaja sebagai penonton. Remaja akan
merespons lebih baik pada pelayanan yang sifatnya terpusat pada
individu yang fokus utamanya adalah para anak layannya, bukan pada
programnya.
Dalam pelayanan yang terpusat pada individu, mereka yang melayani
para remaja meluangkan waktu untuk bersama remaja satu demi satu.
Untuk melayani para remaja secara individual tidaklah sulit. Berikut
adalah tiga cara efektif untuk resep pelayanan yang terpusat pada
individu.
* Luangkan Waktu untuk Saling Mengenal
Dalam setahun, setidaknya Anda harus meluangkan waktu (lebih baik
pada awal tahun, selama setengah jam sampai satu jam) dan
menghabiskan waktu bersama setiap remaja dalam kelompok Anda untuk
saling mengenal. Ajak mereka pergi makan di McDonald atau tempat
lain yang membuat mereka nyaman; jangan di kantor Anda, rumah, atau
gereja Anda. Momen ini bukanlah waktu untuk mengkhotbahi atau
mengajar mereka, melainkan merupakan momen untuk mengenal lebih jauh
orang yang Anda ajak bicara itu, sehingga mereka menyadari bahwa
Anda peduli pada mereka.
* Waktunya Menggembalakan
Anda sebagai pembina remaja -- mendapat gaji atau tidak -- adalah
gembala bagi kelompok remaja Anda, yang tidak hanya membangun relasi
dengan mereka, namun juga memandu dan membantu mengembangkan
kehidupan rohani mereka. Anda harus berinisiatif untuk membicarakan
hal-hal spiritual dengan mereka.
* Konseling
Setiap pelayan anak remaja adalah seorang konselor. Meski bukan
konselor profesional, tetapi Anda akan sewaktu-waktu diminta untuk
memberikan konseling kepada anak-anak remaja di kelompok Anda.
Statistik membuktikan bahwa seseorang yang sedang dalam krisis lebih
cenderung datang pada kawan sebaya atau teman lainnya daripada
kepada konselor profesional. Kebanyakan konseling adalah proses
mendengarkan, dan pembina remaja mana pun pasti mampu untuk
melakukannya.
Penting untuk setiap pembina remaja mendapatkan pelatihan konseling
dasar. Semakin banyak waktu yang Anda luangkan untuk bersama dengan
anak-anak, semakin banyak waktu yang terpakai untuk mendengarkan
mereka dan membantu mereka melewati krisis masa remaja mereka.
- PELAYANAN TERPUSAT PADA TEMAN SEBAYA (TEMAN-SENTRIS)
Perkembangan pelayanan anak remaja paling menggembirakan selama dua
puluh tahun terakhir adalah pelayanan teman sebaya -- para remaja
yang saling melayani. Dalam pelayanan ini, Anda harus mengizinkan
mereka berpartisipasi dalam setiap aspek program pelayanan Anda.
Berikut beberapa saran untuk menjalankan resep pelayanan ini:
1. Anak remaja seharusnya memiliki kesempatan untuk menggunakan
karunia yang Tuhan telah berikan dalam program pelayanan Anda,
tidak hanya duduk dan melihat saja.
2. Sediakan banyak aktivitas untuk kelompok kecil yang dapat mereka
pakai untuk mendiskusikan pelajaran (tanpa orang dewasa atau
dengan orang dewasa yang hanya mengamati) dan menghasilkan
jawaban mereka sendiri.
3. Membuat jurnal dan menulis surat serta dapat memberikan
kesempatan emas untuk terciptanya pelayanan teman sebaya.
Kini tidak ada alasan bagi pembina remaja untuk tidak menggunakan
sumber daya terbaik dalam menjalankan program -- para remaja dalam
kelompok. Mereka bisa terlibat dalam hampir segala aspek program
tersebut dan biasanya mereka terlibat lebih efektif dibandingkan
orang dewasa. Tetapi mereka tidak selalu lebih efektif. Mereka bisa
saja melakukan hal yang lebih buruk atau merusak pekerjaan, namun
kegagalan adalah cara terbaik untuk belajar.
PELAYANAN TERPUSAT PADA TIM (TIM-SENTRIS)
"Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau
penasihat banyak, keselamatan ada." (Amsal 11:14)
Pelayanan remaja akan efektif apabila dipimpin oleh sebuah tim
pemimpin, bukan hanya dipimpin oleh seorang pembina saja. Kita
sering mendengar bahwa setelah seorang pembina meninggalkan sebuah
program anak muda, program itu tidak berjalan lagi. Itu disebabkan
karena mereka hanya tergantung pada karunia satu orang saja dan
tidak ada keseimbangan dalam pelayanan. Salah satu kelebihan dalam
pelayanan yang berorientasi pada tim adalah "stabilitas".
Kelebihan lain adalah diversifikasi atau pembagi-bagian. Pelayanan
tim merupakan sebuah kelompok berisikan orang-orang dewasa yang
memiliki usia, talenta, dan kekuatan yang beragam untuk melayani
anak-anak dalam kelompok.
* Kerja Tim Harus Diupayakan
Untuk menyatukan orang-orang dewasa dari berbagai latar belakang,
akan membutuhkan waktu. Pelayanan tim perlu menyadari manfaat
perbedaan dan bahwa sebuah tim tidak dapat berjalan apabila setiap
orang dalam tim mencoba memaksa orang lain untuk menjadi seperti
mereka. Tim pelayanan anak muda perlu dilandasi oleh perkataan Yesus
berikut: "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah
murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi" (Yoh 13:35).
Saat para pembina remaja berkembang menjadi sebuah tim, kasih yang
tercipta di antara mereka akan menjadi saksi bagi para remaja dalam
kelompok tersebut.
* Tahu Bagaimana Cara Merekrut Tim
Tugas tersulit di gereja adalah menemukan orang-orang yang mau
melayani remaja. Kebanyakan orang dewasa menyadari pentingnya
pelayanan untuk remaja, tetapi mereka tidak yakin mereka memiliki
sesuatu yang dapat mereka berikan. Perekrutan adalah latihan iman
yang tak berkesudahan. Tidak ada cara yang mudah untuk merekrut
orang-orang dewasa, tetapi kami memiliki beberapa usul:
1. Minta salah satu staf penggembalaan gereja Anda untuk memberi
daftar orang-orang yang mungkin dapat menjadi pembina remaja.
Datangilah orang-orang yang ada di daftar itu dengan mengatakan
bahwa mereka adalah orang-orang yang direkomendasikan oleh
pemimpin gereja sehingga mereka lebih tergerak untuk membantu.
2. Tanyalah pada para remaja, siapa yang ingin mereka lihat
sebagai pembina remaja. Kebanyakan orang dewasa enggan bekerja
dengan remaja karena takut para remaja itu tidak suka dengan
mereka. Jika anak-anak mengusulkan nama orang-orang tersebut, itu
akan menyemangati mereka untuk menjadi sukarelawan.
- PELAYANAN YANG TERPUSAT PADA ISI (ISI-SENTRIS)
Apa yang Anda ingin remaja ketahui setelah mereka meninggalkan
persekutuan mereka? Inti Injil adalah keyakinan bahwa iman Kristen
itu benar. Berapa banyak dari kebenaran iu yang kita inginkan untuk
diketahui oleh anak layan kita?
* Menentukan Sasaran dan Tujuan
Pertama-tama, kumpulkan semua anggota tim pembina dan mulailah
dengan pengertian bahwa mungkin tim Anda akan secara efektif
melayani murid-murid selama dua tahun atau lebih. Dua tahun berarti
104 hari Minggu. Mintalah semua anggota tim untuk memikirkan
pertanyaan ini: "Jika kita melayani remaja selama dua tahun, apa
yang kita ingin mereka ketahui tentang iman mereka pada akhir masa
dua tahun itu?" Berikut adalah sebagian daftar yang kita ingin agar
remaja ketahui.
1. Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, asal-usul Alkitab,
perbedaan antara terjemahan dan parafrase, dan proses kanonisasi
Alkitab);
2. Gereja (pengertian Gereja, doktrin Alkitabiah gereja kita,
kepercayaan gereja kita, kepercayaan yang dipercayai agama lain);
3. Doktrin (pengertiannya, doktrin yang dipercaya gereja kita,
perbedaan doktrin mengenai sakramen baptis, perjamuan kudus,
imamat, pertobatan, pengampunan);
4. Pernikahan (firman Tuhan mengenai pernikahan, perceraian, pisah
sementara, pernikahan kedua kalinya, hidup bersama di luar
pernikahan); dan
5. Orang tua (firman Tuhan tentang orang tua, arti menghormati orang
tua).
Masih banyak sekali subjek lain (seks, etika, tanggung jawab,
relasi, kemisikinan, misi dan pelayanan, Yesus). Apa pun daftar
topik Anda, itu tidak menjadi masalah, asal Anda memiliki daftar
hal-hal yang penting untuk disampaikan dan cara untuk menyampaikan
semuanya itu.
* Perencanaan
Lihatlah dua tahun tersebut sebagai 104 unit waktu. Ambillah
kategori yang sudah Anda data tadi dan pecahkan menjadi beberapa
unit. Setiap unit sebaiknya dibahas tidak lebih dari enam minggu,
dan beberapa unit hanya dibahas selama satu atau dua minggu.
Usahakan agar pada akhir dua tahun itu, Anda sudah membahas semua
subjek beberapa kali secara bervariasi sehingga setiap anak
kemungkinan akan pernah mendengarkan suatu subjek paling tidak
sekali. Setelah Anda dan tim Anda mendata semua subjeknya, panjang
setiap unit, dan urutan subjek yang hendak dibahas, lalu evaluasilah
setiap subjek berdasarkan tiga kategori berikut:
1. Isi
Setiap area dari isi perlu ada informasi baru. Tidak cukup hanya
sebatas menanyakan apa yang dipikirkan oleh remaja yang membuat
mereka hanya mengutarakan sudut pandang mereka saja. Isi suatu
program mungkin perlu berbentuk ceramah karena Anda mengungkapkan
kepada remaja hal-hal seperti pendapat gereja, para pendiri
gereja, para teolog, pemikir modern, filsuf, dan pendapat
Alkitab.
2. Pengalaman
Sekarang kita memasuki bagian yang sulit. Anda harus memastikan
supaya semua informasi yang telah Anda sampaikan itu dapat
diterapkan dalam dunia nyata. Sebagai contoh, subjek yang
dibicarakan adalah mengenai kematian dan ajal yang menjelang. Isi
program Anda harus berisi kisah-kisah di Alkitab yang berhubungan
dengan kematian, pandangan teolog dan filsuf, serta gagasan dari
gereja dan para pendiri gereja. Kemudian Anda ajak para remaja
mengunjungi rumah sakit anak-anak dan menemani saudara-saudari
anak-anak yang menderita leukimia saat para penderita leukumia
tersebut menjalani kemoterapi. Saat para remaja melihat semua
itu, mereka akan mulai berjuang dengan pandangan mereka mengenai
kematian.
3. Hubungan
Setelah pengalaman di rumah sakit, ajak mereka kembali ke gereja
dan bentuklah kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan
perasaan dan emosi mereka tentang pengalaman mereka mengenai
kematian. Saat itu, anak-anak mendapat kesempatan nyata untuk
saling melayani dan bersama-sama memperoleh pandangan Kristen
tentang kematian.
PELAYANAN TERPUSAT PADA KRISTUS (KRISTUS-SENTRIS)
Dalam Yohanes 1, Yohanes Pembaptis berkata, "Akulah suara orang yang
berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan!" Ia mengerti
akan peran seorang pemimpin. Tugas utama kita adalah untuk
mengarahkan orang lain kepada Yesus, tidak hanya menjauhkan para
remaja dari hal-hal buruk dan membimbing mereka dalam pertumbuhan
masa remajanya. Peran kita adalah untuk meninggikan Yesus. Berikut
adalah beberapa saran untuk membantu Anda mempertahankan pelayanan
Anda agar tetap terfokus pada pribadi Yesus Kristus:
1. Pastikan kehidupan pribadi Anda terfokus pada Yesus.
Kenyataannya, para pelayan Tuhan sering kali menggunakan waktu
untuk melayani sebagai pengganti waktu saat teduh. Mereka pikir,
mereka sudah menggunakan waktu mereka untuk melakukan pekerjaan
Kristus, jadi mereka tidak perlu menghabiskan waktu dengan
Kristus. Tidak demikian. Jika kita melayani terus-menerus tanpa
menyediakan waktu untuk saat teduh, lama-kelamaan kita akan
melakukan pelayanan kita karena rutinitas, dan tenaga kita akan
habis dan kita akan memfokuskan pelayanan tersebut pada kita
sendiri atau pada program kita, bukan pada Yesus. Luangkan waktu
untuk bersaat teduh, tidak perlu terlalu lama, namun yang penting
rutin.
2. Jangan izinkan para remaja memuja Anda.
Ketika para remaja menemukan seorang yang mereka hormati dan
mereka kagumi, mereka akan memuja-mujanya dan tidak ada orang
lain yang dapat menyainginya. Mudah sekali bagi kita para
pemimpin dewasa untuk membiarkan anak layan kita menghormati kita
secara berlebih. Anda tidak bisa menghentikan orang yang akan
memuja Anda dan tidak bisa membuat mereka tidak menyukai atau
menghormati Anda, namun Anda dapat:
a. bagi peran dengan orang lain, sehingga Anda tidak menjadi
satu-satunya orang yang membimbing anak-anak;
b. batasi waktu bersama dengan remaja untuk menunjukkan bahwa ada
waktunya Anda tidak bisa bersama-sama dengan mereka; dan
c. izinkanlah anak-anak melihat keseharian Anda. Undanglah
mereka ke rumah dalam acara informal (mengajak mereka
membetulkan keran, misalnya) dan biarlah mereka melihat
kehidupan Anda dengan istri dan anak Anda.
3. Teruslah tantang para remaja.
Para remaja suka berada di lingkungan yang tidak menuntut apa-apa
dari mereka. Seperti orang lain, mereka merasa tidak nyaman
apabila mereka berada di sekitar orang dewasa yang selalu
mendorong mereka, yang selalu menantang mereka untuk bertumbuh.
Pembina remaja yang baik membawa anak-anak ke dalam
situasi-situasi yang membuat mereka perlu lebih banyak lagi
mengandalkan Yesus.
4. Tetaplah fokus pada Yesus.
Mudah sekali mengisi program remaja dengan aktivitas-aktivitas
dan ceramah-ceramah yang berkaitan dengan topik-topik zaman
sekarang (seks, obat-obatan terlarang, dan orang tua). Mudah
sekali untuk berbicara tentang topik-topik keagamaan
(kedatangan-Nya yang kedua kalinya, akhir zaman), tetapi apakah
kita terus kembali pada objek iman kita, Yesus Kristus? Bukan
berarti setiap pertemuan akan diisi dengan bahasan mengenai Yesus
secara langsung, namun harus ada kesadaran dari pembina remaja
untuk menjaga agar setiap aktivitas dan pertemuan selalu ada
dalam bayangan pribadi Kristus. (t/Hilda)
Diterjemahkan dan disunting dari:
Judul buku: High School Ministry
Judul asli artikel: A Strategy for High-school Ministry
Penulis: Mike Yaconelli dan Jim Burns
Penerbit: Zondervan Publishing House, Michigan 1986
Halaman: 103 -- 113
Templat:Misi:Footer