Kolose:Memahami Remaja

Dari In-Christ Wiki, Wiki Kristen Indonesia
Revisi per 10:29, 19 Mei 2010; Bennylin (Bicara | kontrib)
(beda) ←Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Langsung ke: navigasi, cari
  Yesus memiliki banyak hal untuk disampaikan perihal anak muda.

  "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan
  menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam
  Kerajaan Sorga." (Matius 18:3)

  "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia
  menyambut Aku." (Markus 9:37)

  "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu
  menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah
  yang empunya Kerajaan Allah." (Lukas 18:16)

  Ayat-ayat di atas mewakili perasaan Tuhan terhadap anak muda.
  Anak-anak dilahirkan seutuhnya tanpa maksud jahat, belum tercemar
  oleh sinisme, dan mereka telah menjadi rusak tanpa memahaminya.
  Mereka merupakan tolok ukur masyarakat. Mereka menyingkapkan maksud
  jahat yang ada di dalam pikiran orang dewasa dan mendorong kita
  untuk memeriksa alasan dan perbuatan kita. Ketika dilecehkan, mereka
  menyerap esensi kejahatan ke dalam diri mereka sendiri; ketika
  ditinggalkan, mereka menjadi gambaran dunia yang sudah mati. Inilah
  gambaran anak muda masa kini:

  1. Sebanyak 500 juta anak tidur tanpa atap dan tanpa makanan yang
     cukup di perut mereka.
  2. Ada 100 juta anak tidak memiliki keluarga. Mereka hidup di
     jalanan dan saat menginjak umur 8 tahun mereka sudah belajar
     bagaimana mempertahankan hidup. Beberapa di antaranya akan mahir
     dalam merampok dan membunuh sebelum anak-anak lain bisa menulis
     nama mereka.
  3. Beberapa juta anak terpaksa menjerumuskan diri ke dalam
     prostitusi saat mereka masih remaja, melayani para pria dan
     wanita dewasa dari Bombay sampai ke Brazil, dari Los Angeles
     sampai ke Laos. Berjuta-juta industri pornografi anak memperburuk
     keadaan ini.
  4. Lebih dari setengah anak muda di dunia ini belum bisa membaca.
  5. Beberapa juta anak tidak akan pernah dapat menggunakan pikiran
     mereka selayaknya orang dewasa karena kekurangan gizi sejak usia
     5 tahun yang mengakibatkan kerusakan otak yang sulit dipulihkan.
  6. Beberapa juta anak lainnya tidak akan pernah menggunakan pikiran
     seperti orang dewasa karena pemakaian narkoba telah merusak
     kemampuan mereka untuk berpikir.

  Bagaimana peran gereja terhadap remaja sekarang ini? Gereja semakin
  lama semakin tidak relevan dengan generasi saat ini. Terjadi
  kesenjangan yang cukup lebar antara generasi saat ini dan generasi
  tahun 60-an dan gereja belum melihat hal tersebut dengan jelas. Kita
  perlu mencari cara untuk menjembatani kesenjangan ini karena masa
  depan dunia serta gereja berada di pundak mereka. Namun, upaya-upaya
  gereja untuk memahami anak muda nampaknya sangat kurang dan tidak
  pada tempatnya. Rasul Yakobus mengatakan bahwa ibadah yang murni
  dilihat dari kepedulian kita terhadap anak yatim piatu dan para
  janda (Yakobus 1:27). Banyak budaya anak muda sekarang yang secara
  efektif menjadi yatim piatu karena dunia. Inilah saatnya bagi gereja
  untuk mengasuh dan ikut merasakan kepedihan yang mereka rasakan,
  seolah-olah mereka adalah darah daging kita sendiri.

  Menyeberangi Perbedaan Budaya

  Jika seseorang ingin terlibat dalam pelayanan anak muda, mereka
  harus paham betul dunia anak muda. Mereka harus tahu bagaimana
  menggunakan musik, media, dan humor supaya penginjilan menjadi
  relevan bagi anak muda. Mereka harus berani menggabungkan cara-cara
  baru dalam mengekspresikan diri, serta menolerir tingkah laku anak
  muda yang dianggap aneh. Selain itu, anak muda harus dilibatkan
  untuk peduli terhadap orang-orang yang tidak termasuk komunitas
  mereka. Seperti ungkapan seorang hamba Tuhan, "Anda tidak boleh
  membiarkan anak-anak memandang kekristenan semata-mata hanyalah
  suatu doktrin. Doktrin akan membinasakan mereka. Mereka harus
  memahami bahwa Yesus tidak mengharuskan kita menjadi orang Kristen
  seperti orang tua kita. Mereka harus menemukan Yesus di lingkungan
  mereka sendiri." Saat kita tidak bisa memahami dunia mereka, ini
  sama artinya kita menciptakan kesenjangan budaya yang semakin lebar
  antara gereja dengan anak-anak muda. Berikut merupakan beberapa
  langkah yang dapat Anda lakukan untuk memahami keinginan anak muda:

  1. Dengarkanlah musik-musik anak muda. Akrabkan diri dengan musik
     mereka agar Anda bisa mengikuti jenis musik semacam itu. Cobalah
     untuk mengerti aspirasi yang disampaikan melalui media itu.
  2. Bacalah majalah-majalah anak muda. Pergilah ke perpustakaan di
     kota Anda kemudian tanyakanlah contoh majalah yang paling populer
     di kalangan anak muda. Berhentilah di rak majalah untuk mengikuti
     apa yang dibaca anak muda.
  3. Tontonlah acara-acara televisi malam yang "aneh" yang sangat
     populer di kalangan generasi muda.
  4. Bacalah beberapa buku petunjuk yang akan menolong Anda
     menyesuaikan diri dengan anak-anak muda ini. Buku berjudul
     "Thirteenth Gen" yang ditulis oleh Neil Howe dan William Strauss
     (Vintage Books, 1993) bisa jadi awal yang tepat.
  5. Pahamilah bahwa anak muda zaman sekarang biasanya tidak terkesan
     dengan program-program yang kita tawarkan. Institusi dan
     kepengurusan tidak penting bagi mereka. Mereka memberi nilai
     tinggi pada hubungan.

  Bawalah Anak Muda Anda Menuju ke Budaya yang Berbeda

  Ritual keagamaan yang mengikat bagaikan sebuah penjara bagi anak
  muda yang suka dan ingin mencoba hal-hal baru. Hal ini menyebabkan
  anak-anak muda berani menentang, bahkan meninggalkan gereja. Agar
  hal ini tidak terjadi, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
  Salah satunya Anda dapat merencanakan kegiatan perjalanan lintas
  budaya untuk anak muda di gereja Anda. Berikut ini beberapa
  kemungkinan yang dapat Anda jajaki:

  1. Youth With a Mission (YWAM) (Anak Muda Dengan Sebuah Misi)
     memiliki program "Small Half" (Separuh Kecil) yang melibatkan
     anak-anak yang berusia 7 dan 8 tahun. Program ini biasanya
     berlangsung selama sebulan pada musim panas. Kegiatan ini
     mencakup pembelajaran Alkitab, doa, dan pelatihan bermusik. YWAM
     pun mengajak anak-anak untuk tampil di negara lain.
  2. Jalinlah hubungan dengan Teen Missions (Misi [Untuk] Anak Muda)
     di Florida. Mereka memiliki program yang sangat bagus untuk siswa
     SMP dan SMU, mulai dari bekerja selama musim panas, bersenang-
     senang, dan pengenalan budaya. Program ini juga memasukkan
     komponen dasar pemuridan. Minggu pertama dibagi dengan 2000 anak
     muda lainnya, yang datang dengan tujuan yang sama. Semangat dari
     para anak muda yang ada dalam satu tempat, yang semuanya
     memfokuskan diri pada Yesus, merupakan hal yang luar biasa dan
     sangat menginspirasi semua yang hadir.
  3. Bergabunglah dengan Short-Term Evangelical Ministries (STEM) --
     (Pelayanan Penginjilan Jangka Pendek) yang khusus menangani
     perjalanan anak muda dan mahasiswa yang berlangsung selama 1 atau
     2 minggu. Perjalanan mereka bisa disesuaikan untuk memperkuat tim
     Anda, biayanya pun terjangkau. Semua program tersebut
     diselenggarakan di Karibia.
  4. Dengan bantuan Evangelical Association for the Promotion of
     Education (EAPE) (Asosiasi Injili Untuk Mempromosikan
     Pendidikan), Anda bisa bergabung dengan 300 mahasiswa lain dalam
     satu kota, melakukan penginjilan lintas budaya, dan mengikuti
     program pemuridan.
  5. Rencanakan perjalanan Anda. Mintalah gereja Anda untuk
     menghubungi negara lain atau daerah di sekitar Anda. Padukan
     antara cara bersenang-senang yang sehat dan bekerja.

  Jangkaulah Anak-anak Muda yang Bermasalah

  Banyak anak muda di sekitar kita yang kelihatannya tidak memiliki
  harapan. Mereka sudah terlanjur memiliki kebiasaan menggunakan
  obat-obatan terlarang, suka membolos sekolah, seks bebas (aktif
  dalam hubungan seksual), dan tidak begitu terlibat dengan gereja.
  Menjangkau anak muda bukan tantangan yang kecil. Sejumlah program
  yang ditargetkan untuk anak muda (Pramuka, Big Brothers-Big Sister,
  YMCA, YWCA, Pioneer Girls, Boys Brigade, AWANA, Boys and Girls Club,
  dan National Youth Sports), bukan merupakan program-program untuk
  menggantikan kebaikan, kesabaran, dan ketulusan cinta orang tua
  terhadap anak-anak mereka. Namun, program-program tersebut
  setidaknya bisa menambah pengarahan dan dukungan yang tidak mereka
  dapatkan di rumah. Berikut adalah beberapa cara agar gereja bisa
  menjangkau anak muda yang bermasalah:

  1. Jalinlah kerja sama yang baik dengan gereja lain dan libatkan
     para pemimpin dan orang tua yang merasakan bahwa hal ini adalah
     panggilan Tuhan dalam hidup mereka. Usaha-usaha ini harus
     disertai dengan doa yang terus-menerus dan kesatuan hati dari
     beberapa kelompok yang melayani bersama-sama.
  2. Bergabunglah dalam kegiatan yang sudah ada. Jika di kota Anda
     memiliki kegiatan pemuda yang kokoh, ikutlah terlibat di dalamnya
     dan dukunglah kegiatan itu. Hal ini tidak hanya menghindari
     pelipatgandaan yang tidak perlu tapi menjadi sumber pelayanan
     yang baik dan memberi kesempatan untuk membangun jembatan dengan
     orang lain yang memiliki kesamaan ide dan yang mungkin berbeda
     iman. Sangat baik bagi mereka untuk melihat bahwa orang Kristen
     memiliki perhatian dan keinginan yang sama untuk membantu.
  3. Bergabunglah dengan program Drug Abuse Resistance Education
     (DARE) (Pendidikan Penanggulangan Penyalahgunaan Obat Terlarang)
     setempat. Program ini dapat membantu anak muda berhati-hati
     terhadap penyalahgunaan narkoba, sama seperti kelompok-kelompok
     pecinta lingkungan yang menanamkan kepada anak-anak kepedulian
     yang mendalam terhadap alam. Apabila di kota Anda belum ada
     program semacam ini, cobalah untuk mengaplikasikannya di gereja
     Anda.
  4. Berikan bantuan bagi anak-anak yang berjuang di sekolah. Temuilah
     pengurus sekolah dan guru lokal untuk mempelajari mengapa
     beberapa anak muda tidak dapat mengikuti kurikulum sekolah.
     Tanyakanlah kepada mereka tentang cara terbaik untuk membantu
     anak-anak ini mengatasi kesulitannya, misalnya, menyediakan guru
     sukarelawan dari jemaat Anda atau adakanlah kelompok belajar
     matematika seusai sekolah atau klub membaca. Karena beberapa
     orang tua ragu-ragu untuk menyerahkan anak-anak mereka ke gereja,
     maka carilah lokasi yang netral untuk melakukan kegiatan ini.
  5. Tinjaulah lingkungan sekitar Anda untuk mengetahui apakah di
     daerah tersebut membutuhkan program kelompok belajar. Jutaan anak
     setiap sore hari pulang sekolah ke rumah yang tanpa orang tua
     ataupun bentuk pengawasan lainnya. Kenyataan ekonomi memaksa
     mereka pada pilihan sulit; orang tua seharusnya ada di rumah
     bersama anak-anak mereka, tetapi faktanya mereka harus bekerja
     keras untuk mencukupi biaya hidup. Kebanyakan orang tua pasti
     sangat senang jika gereja lokal mengadakan kegiatan belajar
     kelompok seusai sekolah pada sore hari untuk anak-anak sampai
     ayah dan ibu mereka pulang. Kegiatan semacam ini tidak hanya
     membangun persahabatan di antara jemaat tapi juga membantu untuk
     mencegah anak-anak agar tidak terlibat dalam perbuatan yang tidak
     baik.
  6. Lakukanlah kegiatan olahraga. Beberapa gereja mengakui bahwa
     kegiatan semacam ini bisa menarik banyak anak muda. Kegiatan ini
     tidak membutuhkan banyak peralatan ataupun pengaturan -- bermain
     basket dan hula hop cukup bagus. Mintalah agar anggota jemaat
     Anda yang sudah dewasa atau mahasiswa untuk mengawasi, melatih,
     atau menjadi wasit. Meneliti lingkungan sekitar Anda juga dapat
     membantu menemukan banyaknya atlet yang sedang naik daun yang
     mencari lomba ketangkasan fisik yang baik.

  Adakan Seminar Pemimpin Muda

  Salah satu cara untuk mendapatkan "bantuan" yang Anda perlukan dalam
  melayani anak muda adalah dengan cara mengundang serang pemimpin
  muda untuk menjadi pembicara dalam sebuah seminar. Adakanlah seminar
  sehari atau seminar pada akhir pekan untuk melatih para pelayan muda
  di gereja-gereja sekitar Anda. Kegiatan ini dapat memberikan
  keuntungan bagi Anda. Pertama, kegiatan tersebut akan bisa
  memperlengkapi para pelayan muda Anda sendiri. Kedua, Anda bisa
  mengumpulkan pemimpin lokal yang dapat diajak bertukar pikiran dan
  memberi dukungan. Ketiga, Anda bisa membuat dasar jaringan pelayanan
  pada masa yang akan datang dengan gereja-gereja di daerah tersebut.
  Keempat, Anda juga bisa mengajak ahli tersebut untuk tinggal pada
  hari berikutnya untuk secara khusus berbicara dengan pengurus kaum
  muda Anda.

  Berikan kepada Anak Muda

  Bagaimana awalnya seorang anak muda belajar tentang pelayanan di
  gereja? Pada umumnya, setiap anak muda memiliki kemauan untuk
  belajar. Berikut merupakan beberapa saran yang dapat Anda lakukan.
  Pertama, ajaklah pemimpin pemuda dan guru sekolah minggu Anda untuk
  berkumpul bersama dan membicarakan tentang ide ini. Kedua, pimpinlah
  suatu acara untuk menggali ide kreatif yang bisa mendorong anak muda
  untuk memberi. Ketiga, pertimbangkanlah berbagai bentuk pelayanan
  untuk anak jalanan yang diperoleh dari imajinasi kaum muda di gereja
  Anda. Tentu saja, Anda pun akan perlu mencari berbagai ide untuk
  menyatukan berbagai kelompok usia. Pikirkanlah ide-ide dengan
  lingkup lokal dan non-lokal. Akan sangat menyenangkan bila mereka
  bisa mendapatkan pengalaman langsung yang bisa membuat mereka merasa
  kebutuhan tersebut semakin berarti bagi mereka.

  Sebarkan Visi kepada Anak Muda

  Setiap tahun sisipkan hari pemuda di kalender gereja Anda. Berikut
  ini beberapa hal yang bisa dimasukkan.

  1. Sampaikan khotbah dan pelajaran pengajaran yang berfokus pada
     kaum muda. Anda bisa menggunakan berbagai pendekatan dari Alkitab
     seperti cerita tentang bagaimana Allah berkarya melalui
     anak-anak, pengajaran Yesus tentang anak kecil, serta beberapa
     contoh tentang iman anak-anak.
  2. Libatkan kaum muda dalam ibadah. Mungkin ada beberapa orang yang
     bisa menceritakan tentang perjalanan pelayanannya atau pengalaman
     penjangkauan mereka. Mereka yang berbakat dalam musik atau drama
     boleh ditampilkan. Anda bahkan bisa memberikan waktu 10 menit
     kepada seorang pemuda untuk menyampaikan khotbah di mimbar.
  3. Jika Anda menerapkan rencana khusus pelayanan kaum muda, minggu
     ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk melaporkan ke mana
     uang akan disalurkan dan untuk mendoakan pelayanan tersebut.
     Undanglah perwakilan dari masing-masing kelompok umur untuk
     memimpin doa bagi pelayanan yang telah mereka dukung.
  4. Buatlah buletin sisipan yang menggambarkan kondisi mengerikan
     anak muda di seluruh dunia. Sertakan tips praktis tentang "Apa
     yang dapat Anda lakukan melihat hal ini".
  5. Coba adakan seminar khusus kaum muda pada hari Sabtu atau Minggu
     sore bagi mereka yang ingin tahu lebih jauh tentang pelayanan
     ini. Ini bisa menjadi kesempatan untuk mendukung Seminar Pemimpin
     Muda yang telah disebutkan di awal dan mengadakan konser kaum
     muda. (t/Setya)

  Diterjemahkan dan diringkas dari:
  Judul buku: 101 Ways Your Church Can Change the World
  Judul asli artikel: Youth: Bridging the Cultural Gap
  Penulis: Tony Campolo dan Gordon Aeschliman
  Penerbit: Regal Books, California 1993
  Halaman:  50 -- 62
Peralatan pribadi