Belajar bertanggung-jawab

Bjohansyah's picture

Belajar bertanggung-jawab

I Yohanes 2: 28; 3: 1-2
28; "Maka sekarang anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya"
29; "Jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-NYA"
3:1; "Lihatlah betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita sehingga kita disebut anak-anak ALLAH. karena itu dunia tidak mengenal kita, sebabdunia tidak mengenal DIA"'
2; "Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak ALLAH, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-NYA, kita akan menjadi sama seperti DIA, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-NYA yang sebenarnya".

Pada hari kedatangannya, berbeda dengan apa yang biasa dikatakan pendeta yang selalu menekankan kepada hasil seperti berapa banyak jiwa yang engkau bawa atau berapa banyak yang engkau sudah berikan. Yesus lebih menekankan pada proses dan hubungan kita dengan-Nya sebagai Bapa dan anak, sebagai sahabat dan mempelai-Nya. Ia akan berrkata; "Berbahagialah hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuan-Mu".
"Hamba mana yang didapati setia dan tetap mengerjakan tugasnya jikalau tuan-Nya datang".
"Berwaspadalah dan berjaga-jagalah sebab engkau tidak tahu kapan tuan-Mu itu datang".
Apapun bentuk pelayanan dan tanggung jawab kita, yang paling Tuhan inginkan adalah kesungguhan dan kesetiaan kita dalam melayani-Nya.
ALLAH menempatkan kita dengan satu misi yaitu menyatakan tentang Kerajaan dan Kehendak-Nya di dalam dan melalui kehidupan kita ditengah masyarakat, bangsa dan gereja, adalah SALAH KALAU KITA BERPIKIR DAN MENEMPATKAN PELAYANAN KITA HANYA DALAM LINGkUP GEREJA DAN ROHANI SAJA KARENA KEHIDUPAN DUNIAWI DAN ROHANI ADALAH SEPERTI SATU MATA UANG DENGAN DUA SISI GAMBAR YANG BERBEDA.
Kita adalah manusia rohani tidak peduli dimana kita berada kita tetap manusia rohani, meskipun mungkin bertentangan dengan keadaan kita saat ini tetapi sebenarnya kita adalah anak-anak ALLAH. (3:1)
Itulah sebabnya kita harus berpikir dan bertindak sebagai manusia rohani (manusia baru yang terus menerus diperbaharui) di tengah-tengah dunia yang dipenuhi oleh kefasikan ini karena sebutir mutiara tidaklah akan pernah kehilangan kemilaunya di dalam pekatnya lumpur sekalipun.
TUHAN menempatkan Roh kudus-Nya di dalam kita untuk menolong dan memimpin kita untuk masuk ke dalam seluruh kebenaran, dan Ia akan terus menguduskan dan memampukan kita jika kita mau belajar untuk menempatkan firman-Nya di dalam kita dan senantiasa hidup dalam kepenuhan (persekutuan) Roh kudus-Nya.
Tentu saja ada harga yang harus kita bayar yaitu penyangkalan diri (untuk tidak menjadi sahabat dunia) dan pikul salib (kerelaan untuk menderita oleh karena Yesus). Dan itu bukan berarti bahwa kita harus hidup dalam kemiskinan dan penderitaan (Ulangan 28: 1-14) karena justru TUHAN menghendaki kita hidup berkelimpahan agar hidup kita dapat menjadi berkat bagi sesama dan alat pelebaran kerajaan-Nya.
Tetapi jangan ijinkan uang dan kekayaan menjadi tuan atas hidupmu dan jangan biarkan ambisi akan kesuksesan menjadi obsesi yang menenggelamkan kita di dalam kesibukkan sepanjang waktu sehingga kita melupakan keluarga dan bahkan juga pelayanan kita.
Visi TUHAN bagi kita adalah KARAKTER (menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya; Roma 8: 29). Jadi bersiap-siaplah untuk hadapi kekecewaan yang dibuat oleh keadaan dan orang-orang di sekitarmu, Jangan panic dahulu karena TUHAN sedang memproses bagian yang tersembunyi dalam dirimu yaitu ego-mu.
Kita hanya sedang belajar untuk mengelola harta yang sementara, yang sangat kecil nilainya dan hidup yang sangat pendek supaya apabila TUHAN menilai bahwa kita adalah orang yang memiliki intregritas (dapat dipercaya), IA akan memberikan kita tanggung jawab yang lebih besar dan mulia untuk mengelola harta yang sesungguhnya di dalam kehidupan kekal yang menantikan kita.
Jangan pernah berputus asa dan bersungut-sungut karena kita tahu kemuliaan kekal yang menantikan kita dan biarlah kita tahu bahwa IA yang menjamin kita adalah setia sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "TUHAN adalah penolongku. Aku tidak akan takut.
TUHAN memberkati.

Kategori: Misi

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: hari kedatangan, tanggung jawab