Bartimeus

Bartimeus adalah seorang pengemis buta yang ada di Yerikho.  Meski pun dia
buta secara jasmani, tetapi dia tidak buta secara rohani.  Diam-diam dia
menyimak pembicaraan orang lain tentang Yesus.  Salah satu dari pembicaraan itu
pasti tentang mukjizat yang Yesus telah dan dapat lakukan.  Itulah sebabnya
ketika Yesus melintasinya, dia melakukan segenap usaha untuk menarik perhatian
Yesus.  Alkitab mencatat ada dua orang buta di sana, tetapi hanya satu (Markus
10:46-52) yang ditulis namanya, dan dia adalah Bartimeus.

Sebagai orang buta, Bartimeus, tidaklah mempunyai keleluasan dalam bergerak. 
Apalagi kedatangan Yesus di mana-mana selalu menimbulkan banyak kerumunan. 
Setiap orang ingin melihatnya.  Setiap orang ingin mendekatinya dan melihat apa
yang dikerjakannya, dan mendengar apa yang dikatakannya.

Dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk dirinya mendekati Yesus, maka
satu-satunya yang bisa dikerjakan Bartimeus ialah berteriak-teriak.  Pasti
teriakan Bartimeus sangat keras dan berulang2 sehingga banyak orang menegurnya
dan menyuruhnya diam.  Tetapi, justeru dengan teriakan itu, Yesus akhirnya
mendengar Bartimeus.  Menyadari keberadaan Bartimeus, Yesus meminta muridnya,
Filipus, untuk mengambil Bartimeus dari tempatnya dan menghadapkannya padanya. 

Ketika Bartimeus berada dihadapan Yesus dan Yesus bertanya padanya apa yang
diinginkan Bartimeus, dengan penuh kesungguhan hati dan iman, Bartimeus berkata
“Saya ingin melihat”.  Ya, suatu keinginan yang mendasar bagi setiap orang
buta.

Dan Yesus pun melakukan mukjizat-Nya.  Dia katakan jadilah menurut imanmu dan
saat itu juga, Bartimeus bisa melihat dan mengikuti Yesus berjalan.

Sudahkah kita memiliki iman seperti Bartimeus?  Sudahkah kita mengalami
seperti Bartimeus?  Yesus Kristus tetap sama, dulu, sekarang, dan hingga
selama-lamanya.  Berbahagialah orang yang tetap berada di dalam diri-Nya dan
berbuah dalam carang2-Nya.

http://jakartaberdoa.blogspot.com

Kategori: Bahan Renungan Alkitab

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: bartimeus, buta, iman, kesungguhan, teriak, yerikho