Ranjau Kesombongan

Sword of Spirit's picture

By Alki F. Tombuku

Seringkali, kita memulai kekeristenan kita dengan baik. Fokus ditujukan kepada Allah dan kita sungguh-sungguh menyerahkan hati kita kepadaNya. Namun tanpa peringatan, kesombongan bisa muncul, mencegah kita untuk menjadi segala hal yang Allah inginkan bagi kita dengan membutakan jalan kita menuju kepadaNya. Kesombongan mencobai kita untuk mempercayai bahwa kita lebih mengetahui apa yang terbaik daripada Allah. Jika tidak diperhatikan, kesombongan akan mengubah sikap kita terhadap Allah dan rute jalan yang Dia pilihkan untuk kita jalani.

Sebagai orang percaya, kita perlu berhati-hati terhadap tujuan setan, yang mana berusaha untuk melukai kita begitu dalam dan menghancurkan kehidupan anak-anak Allah. Dia tidak akan pernah menyerah dalam pencariannya untuk mencapai tujuan ini dan berusaha menimbulkan kerusakan sebanyak mungkin dalam kehidupan orang percaya.

Kesombongan adalah salah satu dosa yang memiliki akibat yang sangat menghancurkan. Banyak masalah dalam hidup kita merupakan hasil dari kesombongan dalam hidup kita, tapi terlalu banyak orang yang gagal untuk menyadari hal ini. Mereka menjadi begitu sombong atas hal-hal baik yang telah diberikan Allah kepada mereka - pekerjaan, harta, keahlian, keluarga, kedudukan, anak-anak, pendidikan, dan masih banyak lagi hal lainnya.

Allah membenci kesombongan. Jika ada satu dosa yang dibenci Allah di atas segalanya, pastilah itu dosa kesombongan. Bahkan faktanya kesombongan berada pada urutan teratas dalam daftar dosa yang Dia benci (Amsal 6:16-17). Aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat (Amsal 8:13).

Membongkar Ranjau Kesombongan

Kesombongan mencobai kita untuk mempercayai bahwa kita jauh lebih baik daripada orang lain. Tanpa mengetahuinya, ketaatan kita kepada Tuhan dipertaruhkan. Kita dibutakan oleh kesombongan dan kita yakin bahwa satu-satunya pilihan bagi kita adalah meninggalkan pekerjaan yang mana Allah telah memanggil kita untuk melakukannya.

Langkah pertama yang biasa diambil seseorang menuju kesombongan terjadi ketika ia tidak menundukkan diri kepada otoritas di atasnya. Kita dengan keliru mempercayai bahwa kita tahu lebih banyak daripada pemimpin yang telah Tuhan ditempatkan untuk kita. Itu adalah sebab kejatuhan setan, ia tidak mau tunduk di bawa otoritas Allah. Sama seperti setan, kita mulai merasa lebih hebat, lebih tahu, lebih berpengalaman dan lebih dan lebih. Karena Allah menciptakan kita dengan kemampuan dan keindahan yang luar biasa, kita mulai percara bahwa kita bisa melakukan segala sesuatu tanpa di bawa otoritas Allah. Sekali seseorang memutuskan untuk mengikuti kata-kata dan pikiran-pikirannya yang menyesatkan, kesombongan mendapatkan tanah yang subur untuk bertumbuh.

Kedua, ketika seseorang menentang dengan tindakannya dan berdiri teguh, berpikir bahwa dirinya benar dan orang lain salah. Kesombongan tidak pernah mengakui kesalahan dan kegagalannya. Bahkan orang yang sombong akan terus memaksa maju, mencari kepuasan diri sendiri dengan membabi buta. Seorang yang sombong percaya bahwa setiap hal baik dalam kehidupan ini adalah hasil dari kerja kerasnya selama ini. Ia merasa yakin bahwa dalam konflik apapun ia benar dan orang yang lain salah. Ia yakin bahwa ia memiliki semua keahlian yang diperlukan untuk menangani masalah apa pun yang muncul.

Setelah dua langkah pertama tersebut, jalan kesombongan dengan segera menjadi lereng terjal. Sekali kita menyakinkan diri bahwa kita mampu melakukan apa yang terbaik, kita akan terus bersikeras melakukannya. Kita tidak pernah mempertimbangkan bahwa Allah menggunakan keadaan kita untuk mencetak dan membentuk kita sehingga kita menjadi pancaran kasihNya kepada orang lain.

Kesombongan selalu memberi penekanan berlebihan terhadap diri sendiri. Hati kita perlu berpusat pada Allah dan bukan pada diri sendiri. Apa yang kita pikirkan, rasakan, miliki, dan inginkan bukanlah hal yang penting. Jika kita menetapkan tujuan tanpa masukan dari Allah, maka kita akan berada pada ujian kesombongan dan sedang menuju masalah besar.

Kesombongan Dari sudut pandang Allah

Seringkali, banyak orang tidak mampu untuk menangani kekayaan, kedudukan, berkat, keahlian, atau talenta yang diberikan Allah kepada mereka. Uzia adalah satu  contoh yang sempurna. Saat dia berusia 16 tahun, dia menjadi raja Yehuda. Alkitab memberitahu bahwa dia memerintah selama lima puluh dua tahun di Yerusalem. Selama masa itu, ”Ia melakukan apa yang benar dimata Tuhan… Ia mencari Allah selama hidup Zakaria, yang mengajarnya supaya tahut akan Allah. Dan selama ia mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil (2 Taw 26:4-5).

Selama ia mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil. Allah menolong anak muda ini untuk mencapai kemenangan demi kemenangan. Dia memberikan hikmat kepadanya sehingga pasukan Yehuda dapat memenangkan peperangan melawan Filistin, yang terkenal dengan keganasan dan keteguhan semangatnya. Rombongan pasukan orang Amon dan Arab tidak sebanding dengan Uzia dan pasukannya, karena dia mengikuti Tuhan. Oleh karena itu, Tuhan memberikan  kepadanya keberhasilan dalam peperangan.

Dia membangun menara-menara dipadang gurun, membentengi kota Yerusalem, dan menggali banyak sumur untuk memberi minum ternaknya dan mengairi kebun anggurnya. Dia memiliki jumlah tanah yang sangat luas. Alkitab juga memberitahukan kepada kita “kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam ratus orang (2 Taw. 26:12) nama raja itu termasyur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat. (ayat 13,15)

Mempercayai semua hal baik yang dikatakan orang-orang tentang anda akan membawa anda menjadi sombong. Kesombongan selalu mendahului kejatuhan, sedangkan kerendahan hati melalui jalan yang panjang untuk menuju kesuksesan. Saat Uzia menjadi terkenal dan kuat, dia mulai berpikir bahwa ia tidak membutuhkan Allah. Penyimpangannya atas ibadahnya terhadap Tuhan sangatlah halus hampir tidak terdeteksi sampai satu hari itu semua muncul dalam bentuk pemberontakan. Membakar ukupan kepada Allah merupakan tindakan terburuk yang dilakukan Uzia. Ini merupakan tindakan yang sama yang memimpin kepada kematian Raja Saul (1 Sam. 13:8-14). Dalam kedua kasus ini, Uzia dan Saul melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh para imam yang yang sudah ditetapkan Allah dan tidak ada seorangpun yang boleh melakukannya selain mereka. Dalam kesombongan, mereka berpikir bahwa tidak ada tindakan yang dapat membatasi mereka – toh, mereka melakukannya untuk Tuhan.

Menjadi korban kesombongan.

Dalam Amsal 29:23, Salomo menulis, “keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian.”  Bukannya berdoa dan meminta Allah memberikan hikmat kepada kita untuk setiap keadaan kita, kita malah melangkah maju, dengan mempercayai bahwa kita tahu apa yang terbaik. Mungkin, seperti raja Uzia, kita bahkan tidak berhenti untuk berpikir. Kita bereaksi dengan keberanian duniawi dan melangkah maju, tanpa mempertimbangkan konsekwensi yang akan menimpa kita. Mengapa banyak orang Kristen jatuh pada ranjau kesombongan?

Seseorang menjadi korban kesombongan karena beberapa alasan.

·         Hidup berpusat pada diri sendiri.

·         Perasaan-perasaan yang tidak pernah merasa cukup

·         Ketidakdewasaan dan ketidaksanggupan untuk menghadapi tanggung jawab.

·         Ketidakmampuan untuk menangani kekayaan, kedudukan, dan berkat-berkat yang telah diberikan Allah.

Mengalahkan kesombongan dengan kepercayaan

Tujuan utama kita adalah menjadi yang terbaik dimana Allah menempatkan kita. Kita dapat berdoa dan meminta Allah untuk memberkati kita dengan berbagai tantangan baru, namun kita perlu berfokus pada rencana dan waktunya untuk hidup kita. Rasul Petrus menangkap pemikiran ini secara sempurna saat dia menulis, “karena itu rendahkanlah dirimu dibawah tangan Tuhan yang kuat, suapaya kamu ditinggikanNya pada waktunya” (1 Pet. 5:6)

Tanda-tanda khusus memberitahukan kepada kita bahwa kita sedang bergumul dengan kesombongan.

o   Keangkuhan

o   Peninggian diri

o   Kurangnya keinginan untuk memberi kepada Allah dan sesama orang percaya.

o   Sikap egois

o   Penolakan untuk mendengarkan nasihat orang lain

o   Kurangnya penundukan terhadap mereka yang memiliki orotitas

o   Roh pemberontakan

o   Menyombongkan diri serta membual

o   Kurangnya kerendahan hati terhadap Allah dan sesama

o   Ketidakmampuan untuk menerima pujian atau pemberian.

Kesombongan memiliki banyak wajah. Karena alasan ini, Allah memperingatkan kita untuk waspada dalam usaha kita melawannya. Jika kita membuka pintu baginya, bahkan sebuah pintu yang kecil sekali pun maka musuh akan mengambil keuntungan atas pintu yang terbuka itu dan segera masuk dan mengambil keuntungan atas pintu yang terbuka itu dan segera masuk dalam hati kita dengan pemikiran yang menyesatkan kita, yaitu dengan memikirkan hal-hal yang lebih baik bagi diri kita daripada keinginan – keinginan Allah. Kesombongan seringkali muncul kepermukaan karena seseorang merasa lebih rendah dari orang lain sehingga dia perlu menjadi lebih dari dirinya sendiri.

Berbagai konsekuensi dari kesombongan dalam kehidupan orang percaya

§  Kesombongan merusak persekutuan kita dengan Allah

§  Kesombongan menuntun pada hubungan-hubungan yang rusak dengan sesama

§  Kesombongan menghambat berkat Allah dan menyebabkan kita kehilangan upah.

§  Kesombongan mengurangi kepenuhan dalam hubungan dengan Dia

§  Kesombongan akan mengurangi keefektifan kita sebagai seorang pemimpin

§  Kesombongan memikat kita untuk menyenangkan orang-orang yang membangun ego kita.

§  Kesombongan menyediakan tempat bagi kita untuk membuat kesalahan-kesalahan yang bodoh

§  Kesombongan menghentikan pekerjaan Roh kudus dalam hidup kita

§  Kesombongan menyebabkan ketidakbersediaan untuk berdoa

§  Kesombongan menyebabkan kita lebih menekankan diri sendiri daripada Allah

Tujuh langkah untuk berhasil mengatasi kesombongan

·         Menyadari bahwa kesombongan ada dalam diri anda. Sebelum anda berurusan dengan kesombongan, anda perlu mengakuinya. Anda tidak perlu untuk terus-menerus hidup dalam keadaan sombong. Sebelum Allah dapat sepenuhnya mengubah hidup anda, anda perlu mengambil keputusan untuk berbalik dari setiap dosa yang akan memisahkan Anda dari Dia.

·         Mintalah kepada Allah untuk mengampuni Anda karena kesombongan Anda. Katakan kepadanya bahwa Anda tidak menginginkan apa pun dalam hidup ini yang dapat memisahkan anda dariNya.

·         Berdoalah supaya Dia memberikan kepada Anda kemampuan untuk meninggalkan kesombongan. Merupakan hal yang penting untuk mengakui kesombongan, tapi anda tidak dapat berhenti di sini. Teruslah melangkah dan mintalah kekuatannya untuk meninggalkan semua kesombongan yang anda miliki dalam hidup.

·         Berdoalah agar Dia menyusun tembok perlindungan di sekeliling hidup kita. Mintalah juga kepadanya agar dia memberikan kepada kita hikmat untuk mendeteksi ranjau kesombongan sebelum anda mendekatinya.

·         Ingatlah dari mana anda berasal dan seberapa jauh Allah telah membawa Anda sampai pada  posisi sekarang. Anda tidak perlu tinggal dalam masa lalu, tetapi anda tentu saja perlu mengingat bahwa setiap hari anugerah Allah memelihara hidup anda. Pada saat anda mengizinkan sikap tidak bersyukur bertumbuh dalam hati anda, maka anda berada pada posisi nyaris menginjak ranjau kesombongan.

·         Mintalah kepada Allah untuk menolong anda menginat kembali hal-hal baik yang telah Dia lakukan dalam hidup anda, dan berhentilah membandingkan diri anda dengan orang lain. Dia menciptakan anda dengan kasih, dan dia memiliki rencana yang hanya dipenuhi oleh diri anda sendiri. Tidak ada seprang pun yang sama persis seperti anda.

·         Bersedialah untuk mengalami kesulitan. Tidak seorangpun dari kita yang bersedia mengangkat tangan kita dan menawarkan diri dengan sukarela untuk mengalami kekecewaan atau penderitaan. Namun jika kita diperhadapkan dengan kekecewaan yang dalam dan mengalami penderiataan berulang kali, kita akan menanggapinya dengan berseru kepada Allah. Ketika kita melakukan hal ini, hal yang luar biasa akan terjadi. Dia berpaling ke arah kita membuka tangannya dan menarik kita semakin dekat dengannya.

Ranjau kesombongan merupakan salah satu senjata yang paling mematikan dalam gudang senjata setan. Ini merupakan senjata yang menyebabkan setan jatuh dari surga, dan hal ini juga pasti menciptakan malapetaka dalam hidup anda. Sekali anda memahami betapa Allah sangat mengasihi anda, anda pasti akan berpaling dari kesombongan yang akan memisahkan anda dariNya. Cara tebaik untuk mengabaikan kesombongan dan berbagai ranjau lain yang telah diletakkan setan disepanjang jalan anda adalah dengan berserah terus-menerus kepada Kristus, serta meminta Roh Kudus memimpin hidup anda.

Selama kesombongan mendapat tempat utama dalam hati anda, akibatnya, Kristus tidak menjadi sepenuhnya Tuhan dalam hidup anda, meskipun anda telah menerima Dia menjadi Tuhan dan juruselamat anda. Anda harus memilih untuk menyerahkan semua area dalam hidup anda kepada Nya dan mengijinkan Dia untuk menjalankan hidupNya dalam hidup anda. Saat anda melakukanya, Dia akan memberkati anda dalam cara-cara yang tidak pernah anda bayangkan.

Kategori: Bahan Renungan Alkitab

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: Etika, GBIA, Karakter

Comments

Nice

Blog yang bagus...
Blog ini mengingatkan sekaligus menyadarkan bahwa setiap orang tidak seharusnya menyombongkan diri. Sikap sombong tidak berkenan pada Tuhan dan membuat manusia bisa menjauh dari Tuhan. Mari kita meminta ampun kepada Tuhan atas kesombongan yang pernah kita lakukan dan minta kerendahan hati supaya kita bisa hidup berkenan bagi-Nya.