BAPTISAN MENYELAMATKAN?

Apakah Baptisan menyelamatkan? Tidak cukupkah hanya karena Iman saja (Sola Fide)? Apakah Keselamatan perlu ditambah dengan syarat baptisan, ordonansi/peraturan yang diperintahkan Tuhan atau istilah yg terlanjur salah kaprah “Sakramen”.

Bila sepintas membaca bagian Alkitab, seakan-akan ada ayat-ayat yang mengajarkan bahwa Baptisan dapat menyelamatkan. 4 Ayat utama semacam itu ialah, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Mrk 16:16); "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia, yaitu Roh Kudus.” (Kis 2:38); “Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan dengan berseru kepada nama Tuhan!” (Kis 22:16); dan “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan” (I Ptr 3:21). Ayat2 di atas dari Terjemahan Baru-2 untuk PB LAI.

Tetapi dalam semua hal ini, iman harus ada terlebih dulu. Urutannya menurut Alkitab ialah pertobatan, kepercayaan, baptisan. Pernyataan Yohanes Pembaptis, “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan” (Mat 3:11) memiliki susunan kalimat Yunani yang sama dengan perkataan Petrus, “…memberi dirimu dibaptis… untuk pengampunan dosamu” (Kis 2:38). Pastilah, Yohanes menganggap bahwa pertobatan terjadi lebih dahulu; dan demikian juga, pengampunan terjadi lebih dahulu sebelum baptisan. Alkitab sangat jelas bahwa penyucian dari dosa bukanlah hasil baptisan (Kis 15:9; I Yoh 1:9), tetapi bahwa tindakan baptisan itu berkaitan erat sekali dengan tindakan iman sehingga sering kali keduanya diungkapkan sebagai satu tindakan. Saucy mengatakan,

Berkat-berkat Injil diterima oleh iman. Sekalipun demikian, ketika iman yang menyelamatkan tersebut dilanjutkan secara objektif melalui baptisan, maka Tuhan memakai tindakan tersebut untuk memperkuat kenyataan keselamatan yang telah diterima oleh iman sebelumnya. Iman seseorang dikuatkan pada saat itu diungkapkan secara terang-terangan, dan tindakan-tindakan penyelamatan itu dimeteraikan dan disahkan secara lebih mendalam lagi di dalam hati orang percaya itu. (Saucy, The Church in God’s Program, p 198)

Baptisan bukan saja melambangkan penyatuan orang yang bertobat dengan Kristus, baptisan juga merupakan sarana lahiriah untuk menyatakan bahwa orang yang bertobat itu sudah diterima menjadi anggota jemaat lokal. Pada waktu ia menjadi anggota tubuh Kristus, ia juga harus menghubungkan diri dengan jemaat lokal. Bila seseorang menanggapi panggilan keselamatan, maka sama seperti yang dilakukan oleh orang-orang percaya di Perjanjian Baru, ia harus dibaptis dan secara resmi menjadi anggota masyarakat Kristen (Kis 2:41).


Sumber: Teologi Sistematika, Henry Clarence Thiessen, Gandum Mas, p 499-500, cet II, 1993


Kis 16:31 berkata “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Dan Paulus bukan berkata: “Percayalah dan Baptislah… maka engkau akan selamat” seandainya Baptisan menyelamatkan, Paulus pasti akan mengatakan dengan tegas dan jelas.

Kategori: Teologi

Topic Blog: Teologi dan Alkitab

Keywords Blog: baptisan