GEREJA TOP TEN: GBI ( Peringkat 3-Bagian 2 ending)

 

Maju Bersama Menuju GBI Yang Lebih Baik

Persidangan Majelis Pekerja Lengkap [MPL] III GBI
dilaksanakan di gedung Graha Bethel, Jakarta sejak tanggal 6-9 Maret 2007 lalu,
bertema "Maju Bersama Menuju GBI yang Lebih Baik". Tema ini berisikan
dua kalimat yang memerlukan pengkajian.

Pertama: Maju
bersama
. Kalimat yang mengungkapkan kebersamaan, kesatuan, keakraban,
harmonis, kesehatian, satu roh, satu tujuan, satu cita-cita, satu visi, satu
organisasi GBI. Ciri yang kuat dari GBI adalah otonom. Namun otonom yang
terpimpin, yang tidak mendatangkan bencana bagi orang lain, yang memuliakan
Tuhan dan mendatangkan sejahtera bagi orang lain. Otonom yang tidak keluar dari
kerangka kebersamaan. Otonom yang merupakan salah satu unit dari kebersamaan
dalam tubuh GBI. Ibarat tepung, telur, gula, vanila yang merupakan benda dan
membentuk kue yang disebut GBI.

Jika hal ini terjadi maka, itulah yang
disebut maju bersama dan bukan maju sendiri, secara terpisah. Maju bersama
sebagai suatu tubuh yaitu GBI. Ibarat tubuh dengan berbagai anggota yang
terpisah dengan berbagai bentuk dan fungsi tetapi terikat menjadi satu tubuh.
Satu sakit, anggota yang lain merasa
sakit. Satu dimuliakan yang lain ikut menikmatinya. Maju bersama bukan saja
dalam tata krama berorganisasi, tetapi juga dalam saling membantu. Jika yang
satu berharta lebih dan melihat kawannya sesama GBI berkekurangan, maka dapat
mengulurkan tangan untuk membantu. Bukan saja dalam keuangan bantuan diberikan,
tetapi juga dalam bantuan peningkatan musik, praise and worship, kelompok sel, manajemen, pelayanan sosial dan
visi, misi dalam mencapai gol 10.000 jemaat.

Kedua: GBI
yang lebih baik
. GBI yang lebih baik bukan saja dalam gedung yang lebih
besar, indah dan mewah. Tetapi dalam beroganisasi, berorientasi kepada
jiwa-jiwa yang perlu diselamatkan dan kemajuan serta pertumbuhan gereja. Jika
organisasi yang diciptakan dalam GBI tidak mengarah kepada pelebaran Kerajaan
Allah, maka GBI bukan menjadi lebih baik, tetapi mundur.

GBI yang lebih baik adalah GBI yang bebas dari
hal-hal duniawi. Bebas dari ambisi seseorang, dari rekayasa, money politic,
nepotisme dan hal-hal dunia yang menimbulkan amarah Tuhan yang diungkapkan
kepada Petrus : “Enyahlah iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia”. (Mrk.8:33).

GBI yang lebih baik adalah GBI yang rohani. GBI
yang sepak terjangnya diwarnai Alkitab dan tuntunan Roh Kudus dan berorientasi
menjadi seperti Yesus.

SEKOLAH MISI
PEMBANGUNAN DESA (SMPD)

SMPD adalah sebuah program unggulan dan
andalan Depertemen Misi BPH GBI. Sekolah ini mencanangkan program untuk mempersiapkan para misionaris
yang telah menyelesaikan masa pelatihan dan pendidikannya dalam bidang-bidang
teologia, kepribadian, pertanian, perkebunan, peternakan. Setelah masa
pendidikan tersebut selesai, maka mereka akan dikirim (ditugaskan) ke
daerah-daerah yang membutuhkan tenaga misi dengan tujuan merintis jemaat baru.
Sekolah ini didirikan untuk memenuhi visi GBI yaitu membangun 10.000 jemaat di
seluruh dunia.

Sejarah berdirinya SMPD yaitu pada tahun
2002, dibawah pembinaan dan bimbingan Pdt. Yosia Abdi Saputra, S.PAK sebagai
Ketua Departemen Misi, masa bakti periode 2000-2004. SMPD pertama kali
didirikan di daerah Jonggol (Jawa-Barat) dan pada tahun ini (2007) telah
melakukan wisuda pada siswa angkatan ke delapan (VIII). Selain di daerah
Jonggol (Jawa-Barat), SMPD juga didirikan di daerah-daerah lain yaitu antara
lain di Kudus (Jawa-Tengah) yang saat ini telah mewisuda angkatan ke empat (IV)
pada bulan Januari 2007. Untuk SMPD Kalimantan-Tengah hanya berjalan sampai 1
angkatan saja sedangkan Kalimantan Barat hanya berjalan 2 angkatan saja.

SMPD dibuka sebagai sarana perekrutan,
pelatihan dan pengutusan misionari ke berbagai ladang-ladang misi di seluruh
Indonesia. Mereka yang direkrut sebagai siswa adalah mereka yang memiliki jiwa
misi, terpanggil untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus, berapapun harganya.
Setiap siswa atau calon misionaris yang masuk ke sekolah ini akan menjalani suatu
pelatihan dengan periode selama 4 bulan dengan muatan materi pelatihan dan
pengajaran seperti yang telah disebutkan di atas.

Setiap peserta mengikuti proses pendidikan
dan tinggal di asrama serta diberikan beasiswa penuh selama empat bulan.
Setelah para siswa selesai mengikuti pendidikan, maka mereka mengikuti proses
wisuda dan pengutusan oleh Departemen Misi sebagai misionaris GBI dan mereka
akan ditempatkan di daerah perintisan baru. Di dalam setiap daerah perintisan,
para misionaris akan ditempatkan dibawah pembinaan gambala pembina sebagai
mentor.

Para alumni SMPD (siswa yang telah lulus)
diutus untuk melakukan misi di ladang pelayanan, Departemen Misi memberikan
dana adopsi sebesar Rp. 300.000,- per bulan kepada mereka. Dana tersebut
diperoleh Departemen Misi dari para sponsor pribadi maupun sponsor dari
gereja-gereja lokal. Sampai sekarang ini telah banyak misionari yang “dicetak”
oleh sekolah ini dan sebagai hasilnya adalah banyak jiwa telah dimenangkan bagi
Kristus dan banyak gereja (baru) di buka.

Alamat Kantor Sinode Badan Pekerja Harian Gereja
Bethel Indonesia (GBI)

Graha
Bethel Indonesia

Jln.
Jenderal A. Yani No. 65 Cempaka Putih, JAKARTA PUSAT

Telp.
420.6330 E-mail: bpsgbi@cbn.net.id

website: www.sinodegbi.org

------------------------------------------------------------------------------------------------

Update Data Terakhir 2007.

Naskah buku GEREJA TOP TEN INDONESIA, Dede Wijaya, 2007

Kategori: Profil

Topic Blog: Yayasan

Keywords Blog: gereja, sinode, top ten