INJIL GALATIA

Sword of Spirit's picture

Aku heran, bahwakamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telahmemanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil.Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkanInjil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakankepada kamu suatu yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu,terkutuklah dia (Gal.1:6-8).

Rasul Paulusmensinyalir di Galatia telah berkembang injil lain yang berbeda dengan Injilyang telah diberitakannya. Injil ini dilihat Rasul Paulus sangat membahayakankekristenan yang masih bayi. Rasul Paulus menyatakan bahwa sebenarnya itu bukaninjil, melainkan tipu-muslihat iblis yang memutarbalikkan Injil.

Di Galatia tetapdiajarkan tentang memegang hari-hari tertentu dan kelihatannya masihmengajarkan untuk memegang teguh ketetapan hari Sabat (Gal.4:10). Injil Galatiajuga mengajarkan orang Kristen harus tetap melakukan sunat sesuai hukum Taurat(Gal.5:3-4).

Ini nyata sekali,injil Galatia tidak memahami maksud dan tujuan hukum Taurat dan ibadah simbolikyang diperintahkan dalam kitab Taurat dan kitab para Nabi. Mereka tidakmemahami pernyataan Tuhan Yesus bahwa segala sesuatu yang tertulis dalam kitabTaurat, kitab para Nabi dan Kethubim adalah tentang diriNya (Luk.24:44).

Seharusnya setiaporang yang mengerti kebenaran menyadari bahwa perintah ibadah simbolikpenyembelihan binatang korban adalah untuk mengingatkan umat manusia bahwaAllah berjanji untuk mengirim Juruselamat yang akan dihukumkan seperti binatangkorban menanggung dosa umat manusia.

Ibadah simbolik inipertama diperintahkan untuk dijaga oleh seorang ayah, namun kebobrokan manusiapada zaman Nuh membuktikan kegagalan para ayah. Kemudian Allah membangun sebuahbangsa sebagai penjaga ibadah simbolik melalui keturunan Abraham. Setiaplaki-laki yang termasuk bangsa yang bertugas sebagai penjaga ibadah simbolikditandai dengan disunat. Tuhan hampir membunuh Musa ketika ia bertugas memimpinbangsa itu keluar dari Mesir namun tidak menyunatkan anaknya. Zipora, sangistri yang penuh hikmat, berhasil menyelamatkannya dengan memohon kepadaJehovah agar menganggap mereka sebagai pengantin baru.

Setiap orang yangmencintai kebenaran harus mengerti bahwa perintah tentang makanan yangdiharamkan beserta berbagai peraturan Perjanjian Lama adalah paket dari ibadahsimbolik yang sifatnya mengingatkan manusia pada janji Allah. Melalui pelaranganmakanan Allah mengajarkan makna kesucian hati yang dituntut Allah.

Sejak kedatanganYesus Kristus, Juruselamat yang dijanjikan Allah, maka seluruh rangkaian ibadahsimbolik tergenapi (terpenuhi), dan selesailah tugasnya. Itulah sebabnya kinitidak perlu lagi melakukan acara penyembelihan binatang korban karena DombaAllah, pusat dari seluruh ibadah simbolik, telah dikorbankan. Umat manusiamemasuki ibadah hakekat, menyembah Allah secara rohani dan bersifat kebenaran(Yoh.4:23). Itulah sebabnya kita meninggalkan ibadah yang menekankan waktu,tempat, dan postur tubuh. Kini kita menyembah dengan hati, tanpa dibatasi waktusehingga tidak ada ketentuan hari tertentu, artinya kapan saja bahkan setiapsaat. Sikap hati kita setiap saat itulah ibadah kita. Otomatis tidak adakeharusan di tempat tertentu, dan dengan bentuk postur tertentu (berlutut).

Gereja Adventadalah gereja modern yang mengajarkan injil Galatia. Bahkan banyak gereja jugaterlibat dalam pelestarian injil Galatia. Gereja-gereja pembaptis bayi tidakmengerti makna praktek sunat yang Allah perintahkan kepada Abraham, sebagianmereka memakai kasus sunat untuk membenarkan tindakan mereka membaptis bayi.

Banyak gereja tidakmengerti tentang peralihan ibadah dari simbolik ke hakekat dengan tetapmemasukkan upacara-upacara simbolik kepada acara kebaktian mereka. Ada yangberkata, “mari kita masuk ke dalam penyembahan!” Ada juga yang meminta hadirinmengangkat tangan untuk melakukan penyembahan. Bahkan hampir semua orangKristen menyebut acara kebaktian hari Minggu sebagai acara ibadah. Ini sebuahbukti bahwa mereka tidak mengerti bahwa ibadah orang Kristen adalah ibadahhakekat, yaitu bentuk penyembahan dengan hati, yang terjadi setiap saat dalamhidup mereka. Adalah kesalahan jika seseorang melihat acara hari Minggu pagisebagai penyembahan(ibadah). Kelihatannya selain terpengaruh injil Galatia jugaterpengaruh konsep Islam. Orang Kristen tidak beribadah hanya pada hari Minggu,melainkan SETIAP SAAT dalam hidup mereka. Sikap hati setiap saat di hadapanTuhan itulah ibadah yang sesungguhnya.

Bahkan LembagaAlkitab Indonesia terpengaruh konsep Islam yang mirip injil Galatia dalammenerjemahkan Alkitab. LAI menambahkan kata ibadah padahal tidak ada kata itudi bahasa aslinya (contoh: Ibr.10:25).

Banyak pemimpingereja masih melarang jemaatnya memakan darah, bahkan mungkin masih ada(Advent) yang seperti Petrus, tidak membolehkan dirinya memakan makanan-makananyang diharamkan di kitab PL (Kis.10:9-18). Petrus pun saat itu masih belummengerti sepenuhnya kebenaran Perjanjian Baru dengan ibadah Hakekat. Memangwahyu dari Allah bersifat progresif, diturunkan secara bertahap. Kebenarandiungkapkan secara bertahap, karena mereka akan shock setelah seribu lima ratustahun tidak boleh makan babi, darah, lalu secara tiba-tiba menjadi boleh. Olehsebab itu dalam rapat di Yerusalem masih diputuskan tidak boleh makan darah(Kis.15:20). Padahal Tuhan Yesus sendiri telah membuat pernyataan yang sangattegas bahwa tidak ada yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang lagi(Mrk.7:18-19). Mereka sungguh belum faham bahwa di zaman ibadah hakekatkesucian yang dituntut bukan lagi kesucian jasmani melainkan kesucian hati makatidak ada sangkut-pautnya lagi dengan sesuatu yang masuk ke dalam mulutmelainkan hanya yang keluar dari mulut.

Masih banyak gerejayang menyelenggarakan acara doa-puasa, dan lain sebagainya yang adalahpraktek-pratek acara ibadah simbolik. Ada pengkhotbah yang berpuasa hari Sabtuagar memiliki kekuatan untuk berkhotbah hari Minggu. Konsep ini telah membuatacara puasa sebagai aktivitas dalam dunia perdukunan yang mendatangkan kekuatanmagis. Berdoa puasa semalam suntuk katanya akan lebih didengar Tuhan. Iniadalah praktek asketikisme budhisme, yang intinya menyiksa diri untuk menimbulkanbelas kasihan dari Tuhan, semacam tindakan mogok makan menuntut sesuatu daripihak pemerintah.

Ternyata injil Galatia yang dikutuk oleh Rasul Paulus tidak mati melainkan masih hidup, bahkan berkembang dalam berbagai bentuk dan rupa hingga di abad ke-21. Pembaca yang saya kasihi, waspadalah, ingat injil ini dikutuk oleh Rasul Paulus. Supaya mengerti dengan mantap segala sesuatu tentang ibadah yang benar yaitu yang hakekat, anda perlu membaca buku-buku terbitan GRAPHE, anda bisa melihat-lihat di < www.grapheministry.org >.

Sumber:Pedang Roh Edisi 62 Tahun XV Januari-Februari-Maret 2010 

Kategori: Profil