SAKSI JEHOVAH? SAKSI YESUS!

Sword of Spirit's picture

Kata Yesus, “...kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kis.1:8)

Kita tahu bahwa Tuhan Yesus Kristus sesudah kebangkitanNya menampakkan diri kepada murid-muridNya dan memerintah-kan mereka untuk menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi. Bahkan Tuhan Yesus berkata, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku” (Yoh.15:26-27).


Tetapi Charles Russel memimpin sekelompok orang bukan mentaati Yesus Kristus, mereka membangkang secara diam-diam, mereka mengumumkan diri sebagai Saksi Jehovah, bukan Saksi Yesus. Dalam pengajaran mereka terselip berbagai bentuk penyesatan sehingga membuat kita tersentak dan mengamati sehingga mendapatkan bahwa kelompok ini adalah bentuk penyusupan iblis ke dalam lingkup kekristenan untuk menyesatkan orang-orang Kristen dari kebenaran alkitabiah.


Karena mereka belakangan ini sangat aktif mendatangi orang-orang Kristen, membagi-bagikan buku, selebaran bahkan mengirim sms, sehingga banyak pihak telah meminta GBIA GRAPHE, yang adalah tiang penopang dan dasar kebenaran, untuk membahas tentang kelompok ini.


GITS telah menawarkan debat dengan kelompok ini tetapi mereka tidak berani. Mengundang mereka datang, mereka juga tidak berani datang. Bahkan meminta mereka untuk berdebat melalui internet (email), pun mereka tidak berani. Yang mereka berani lakukan hanyalah mengirim sms tentang statemen-statemen mereka yang tentu langsung dihapus. Jika pembaca yang tinggal di Jakarta didatangi oleh kelompok ini, ajaklah mereka (biasa dua orang) datang ke GRAPHE. Kami memiliki jawaban-jawaban untuk pertanyaan mereka, dan memiliki pertanyaan-pertanyaan yang mereka tidak bisa jawab.


Bahkan GITS telah menjadwalkan seminar khusus untuk membahas tentang kelompok ini pada tanggal 16 Maret 2010. Jika pembaca berdomisili di JABODETABEK, akan dapat mengikuti seminar yang sangat penting ini.


Kesalahan Nama
Kelompok Saksi Jehovah tidak menyadari bahwa dalam kekekalan, sebelum penciptaan segala sesuatu, Allah tidak memerlukan nama dan tidak memiliki nama. Nama dibutuhkan setelah menciptakan malaikat dan manusia yang bisa memanggil-Nya. Terlebih lagi setelah Allah membangun ibadah simbolik sehingga memerlukan simbol untuk pemanggilan. Selain kelompok Saksi Jehovah ada satu kelompok lain lagi yang juga salah faham tentang masalah nama. Ketika Yesus Kristus ditanya oleh Filipus, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami” (Yoh.14:8). Tentu yang dimaksudkan oleh Filipus dengan Bapa adalah Jehovah. Yesus Kristus menjawab, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku?” Kalimat terakhirNya semacam teguran kepada Filipus yang tidak percaya bahwa Dirinya adalah Allah Jehovah sendiri. Kalau melihat Dia sama dengan melihat Bapa tentu memanggil namaNya sama dengan memanggil nama Bapa.


Dalam Amanat Agung Matius 28:19-20, Tuhan perintahkan murid-muridNya untuk membaptis setiap orang yang percaya dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Kelihatannya ada semacam kesalahfahaman di kalangan Kristen tradisional yang percaya bahwa Jehovah itu nama Bapa sedangkan Yesus itu nama Anak. Kalau begitu, nama Roh Kudus itu apa?


Kalau kita amati pemahaman para Rasul tentang perintah ini, kita dapatkan bahwa mereka memahami bahwa nama Bapa, Putra dan Roh Kudus itu adalah YESUS. Karena selanjutnya mereka membaptis orang cukup dengan menyebut membaptiskan dalam nama Yesus (Kis.2:38, 8:16, 10:48, 19:5). Jadi sejak jawaban Yesus kepada Filipus yang tentu didengarkan juga oleh Rasul-rasul lain, mereka atau sebagian mereka faham bahwa Yesus adalah Jehovah sendiri, dan nama Yesus itu adalah nama Jehovah di zaman penyelamatan ini.


Coba perhatikan perkataan Yesus Kristus sendiri dalam Yoh.17:6, “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari (di) dunia”

Yesus menyatakan bahwa namaNya adalah nama Bapa, yang Bapa berikan kepadaNya. Ayat 11, Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku,

Berulang-ulang Tuhan Yesus menyatakan bahwa namaNya adalah nama Bapa yang diberikan kepadaNya. Ayat 12, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku;

Herankah kita jika para Rasul menanggapi perintah Amanat Agung untuk membaptis orang dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, lalu mereka membaptis orang hanya dalam nama Yesus? Karena sesungguhnya YESUS adalah nama Bapa, Putra dan Roh Kudus di zaman ibadah hakekat Perjanjian Baru. Sedangkan Jehovah adalah nama Bapa, Putra dan Roh Kudus di zaman ibadah simbolik Perjanjian Lama.


Jadi pemakaian nama Jehovah pada zaman kedatangan Yesus hingga pengangkatan (rapture) adalah kurang tepat. Seharusnya bukan Saksi Jehovah melainkan Saksi Yesus, sesuai dengan perintahNya dalam Kisah Para Rasul 1:8.
Apalagi ada kelompok yang menekankan Yahweh, yang lebih salah lagi, karena yang benar adalah Jehovah, sedangkan Yahweh adalah pengucapan yang dispekulasikan oleh theolog Liberal dari Jerman.

Menodai Fondasi Kekristenan
Saksi Jehovah adalah kelompok yang sengaja menodai pokok-pokok iman kekristenan. Jika dua orang Saksi Jehovah datang ke rumahmu dan mulai membuka Alkitab, pembaca jangan sampai terkecoh, karena kata-kata dalam Alkitab mereka berbeda dari yang di dalam Alkitab kita. Untung sekali jika pembaca adalah orang yang mengerti berbagai bahasa sehingga bisa mengkonfirmasikan ayat-ayat yang dibaca dengan Alkitab bahasa lain.


Pernah seorang Saksi Jehovah yang berlatar belakang Nias datang ke kantor saya. Setelah saya tunjukkan beberapa ayat yang jelas-jelas menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Allah, dia langsung membuka Alkitab bahasa Nias dan berkata bahwa ayat-ayat itu tidak demikian di dalam Alkitab bahasa Niasnya. Karena saya tidak mengerti bahasa Nias, akhirnya saya katakan bahwa kalau begitu kita pakai Alkitab bahasa Yunani saja. Selanjutnya yang bersangkutan tidak bisa berbuat apa-apa karena bahasa Yunani adalah bahasa asli Alkitab yang tidak mungkin dibantah lagi.


Mereka bukan hanya berani menyimpangkan doktrin dalam arti menafsirkannya secara salah, bahkan mereka berani mengubah ayat-ayat Alkitab demi menyocokkannya kepada konsep yang telah digariskan oleh pemimpin-pemimpin pendahulu mereka. Kalau kita ibaratkan dengan permainan puzzle, mereka bukan mencari pola gambar yang benar melainkan menggunting satuan puzzle untuk memasangnya sesuai pola yang sudah ada di dalam kepala mereka. Lucunya anak buah mereka selalu membanggakan penafsiran team mereka bahwa penafsiran secara team pasti lebih tepat. Secara logika tentu tidak ada jaminan bahwa penafsiran team pasti lebih benar dari penafsiran perorangan.


Faktor kecerdasan, ketulusan, pengetahuan bahasa, dan lain-lain dari anggota team menentukan ketepatan hasil penafsiran. Katolik punya team yang jumlahnya lebih banyak.


Jika mereka semakin banyak mendapat kesulitan berhadapan dengan orang yang memakai Alkitab bahasa Yunani, tidak tertutup kemungkinan mereka akan mencari cara untuk mendiskreditkan Alkitab bahasa asli. Salah seorang Saksi Jehovah terkejut ketika dibukakan kepadanya Alkitab bahasa asli dalam I Yoh.5:7, yang terang-terangan menunjuk kepada konsep Allah Tri-tunggal.


Mereka Menabrak Pokok-pokok Iman
Mereka tidak percaya pada Tri-tunggal, padahal tanpa menerima konsep Tritunggal mustahil doktrin-doktrin kekristenan bisa benar. Bagaimana cara mereka menjelaskan orang-orang yang telah kudus di hadapan Bapa, namun masih bisa jatuh ke dalam dosa? Mengapa ada pengadilan Tahta Putih dan juga ada pengadilan Bema Kristus?


Mereka berkata bahwa orang percaya tidak akan masuk Sorga, melainkan hanya akan mewarisi bumi saja. Tentu Kristen alkitabiah juga percaya bahwa kita akan memerintah bersama Tuhan dalam Kerajaan Seribu Tahun. Tetapi kita tahu bahwa sesudah seribu tahun kita akan selamanya bersama Tuhan (I Tes.4:17).


Penulis berkata kepada seorang Saksi Jehovah bahwa dia pasti tidak masuk Sorga sesuai keyakinannya, tetapi saya pegang janji Tuhan bahwa nanti saya akan bersama-sama denganNya selama-lamanya. Kalau Tuhan nanti di bumi saya di bumi, dan nanti Tuhan di Sorga maka saya juga di Sorga. Kelompok Saksi Jehovah hanya menceritakan keindahan langit baru dan bumi baru untuk membuat mangsa mereka tertarik dan sangat menginginkannya.


Padahal Sorga tentu jauh lebih indah dan nikmat daripada langit dan bumi baru. Iblis di balik pribadi Charles Russel tahu bahwa ia tidak mungkin masuk Sorga oleh sebab itu ia hanya mengajak pengikutnya mendambakan langit dan bumi baru saja.

Saksi Jehovah juga tidak percaya adanya Neraka. Padahal Tuhan Yesus lebih banyak bicara tentang Neraka daripada Sorga karena sungguh-sungguh memperingatkan manusia akan bahaya masuk Neraka. Tuhan sampai berkata dua kali, “jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka (Mat.5:29,18:9).


Pembaca yang kami kasihi, jika suatu hari dua orang Saksi Jehovah datang ke rumahmu, jika anda tidak cukup pengetahuan untuk menghadapi mereka, lebih baik jangan meladeni mereka. Atau jika itu terjadi di JABODETABEK anda bisa mengajak mereka ke GITS. Kami memiliki obat penawar racun “ular” dan kami akan menjelaskan poin-poin kesalahan doktrin Charles Russel kepada mereka. Kita doakan agar pembaca terhindar dari usaha penyesatan, dan mudah-mudahan mereka belum terjerumus terlalu dalam sehingga masih bisa bertobat juga. ***

Sumber: PEDANG ROH 63 April-Juni 2010

Kategori: Profil