Pernahkan saudara melihat seseorang yang hidupnya hancur (berdosa)? Tetangga saudara kah? Keluarga saudara kah? Atau saudara sendiri? Saya pernah melihatnya. Ia adalah diri saya sendiri, Hendie Zhong yang dulu.
Saat saya melakukan pelanggaran firman, saya berdosa. Hal itu membuat saya merasa tidak nyaman dan tidak layak disebut sebagai anak Tuhan. Apalagi kala itu saya pun melayani Tuhan dimana orang-orang melihat saya sebagai seorang yang cinta Tuhan. Di luar nampak baik, namun di dalamnya hancur lebur. ... selengkapnya »


Tulisan ini akan "menelanjangi" strategi iblis dari permulaan zaman sampai kepada detik ini. Disinilah terdapat fondasi dasar pola permainan kehidupan manusia dalam menjalani hidupnya beserta lika-liku misterinya.
Karena itu, kata Yesus, berdoalah demikian, ”AMPUNILAH KAMI AKAN KESALAHAN KAMI, SEPERTI KAMI JUGA MENGAMPUNI ORANG YANG BERSALAH KEPADA KAMI” (Matius 6:12). Tegas, ringkas, jelas. Tak ada kesulitan sedikit pun memahami maksud dan makna doa ini, begitu pikir kita. Kita tinggal melaksanakannya saja. Di sini baru ada persoalan: di tingkat pelaksanaannya.




