Dua malam yang lalu Hilda bermimpi dia mengikuti sebuah perlombaan yang diadakan di sebuah ladang sawah. Tugasnya adalah untuk mencoba melangkah di atas pulau-pulau kecil di sawah yang berair itu tanpa jatuh dan basah setengah badan karena akan didiskualifikasi jika itu terjadi. Semua orang sebelum Hilda telah gagal ketika berusaha mencoba melewati rintangan itu, tidak ada yang dapat kembali dengan tetap kering atau basah hanya pada pergelangan kaki saja. Lalu Hilda datang dan langsung mencobanya. Dia melangkah dan terhuyung-huyung karena sepertinya lebih sulit dari yang diperkirakan. Pulau-pulau kecil yang hanya berukuran sekitar 40x40cm itu tidak sepenuhnya tertancap teguh sampai di dasar sawah jadi seperti pelampung di atas air. Dia terus mencoba untuk menjaga keseimbangannya dan sampai di garis akhir. Senangnya dia menang dan saat itu juga dia bertemu dengan teman lamanya yang ternyata adalah panitia perlombaan itu, "kalau aku menang beneran, dia neh saksiku" batin Hilda.

Lampat tidak suka sekolah, Lampat suka main. Entah sejak kapan Lampat tidak suka sekolah. Rasanya Lampat menyukai sekolah karena disekolah adalah tempat Lampat bisa selalu berinteraksi dengan wanita-wanita cantik. Lampat menyukai siswi yang cantik. Jika mendapat kesempatan duduk satu meja dengannya Lampat selalu senang dan hepi.







