Shalom,
Saya hanya ingin sharing aja. Saya sekarang sedang mengalami cobaan kehidupan yang teramat berat. Saya sudah menikah. Sudah ± 4 tahun. Istri saya Kristen, dulunya non-kristen dalam hal ini Muslim. Setelah sekian lama kami menikah, istri saya mengalami goncangan iman. Istri saya mulai meninggalkan TUHAN dengan melakukan ibadah-ibadah agamanya dimasa lalu. Saya sudah coba untuk mengajarkan kepadanya doktrin-doktrin kekristenan, siapa YESUS dan lain-lain yang berkaitan dengan Kristen. Namun yang terjadi sekarang istri saya malah lebih "nyaman" konseling dengan Ustadz. Saya sudah memberikan penjelasan kepada istri saya dan mendoakannya. Tapi tampaknya dia bersikukuh melakukannya. Saya pernah katakan padanya, bahwa saya tidak akan pernah bisa menerima orang yang TIDAK SEIMAN dengan saya. Saya katakan padanya, kalau seumpama dia tetap melakukannya, maka kami harus berpisah.
Saya mengharapkan dari saudara-saudaraku seiman yang membaca blog ini bisa membantu saya keluar dari masalah yang saya hadapi sekarang ini. Tolong doakan dan berikan saran kepada saya. Terima kasih TUHAN YESUS MEMBERKATI !
Comments
KuasaNya Nyata
Mon, 01/12/2008 - 10:22 — sumantrionoSyalom,
Ketika masih bujangan saya pernah pacaran dengan seorang muslim, hubungan kami terbilang cukup lama (lk 8 tahun), awalnya si enjoy, bahkan saya sudah siap untuk menikah menurut catatan sipil saja (saya kristen dia muslim). Tetapi ternyata pada agama mereka ada suatu doktrin yang mengatakan bahwa jika mereka dapat membawa seorang non muslim menjadi muslim itu adalah pahala yang terbesar. Hal ini merupakan jihad.
Singkat cerita saya harus tegas dan meninggalkannya.
1. Hal ini perlu menjadi perenungan bagi saudara.
Wanita adalah manusia yang bertindak menurut perasaan, tindakan/perlakuan yang mereka terima.
2. Saudara coba renungkan dan ingat kembali, apakah pola hidup saudara membuat dia merasa tersiksa atau tidak nyaman.
Kebanyakan dari kita umat Kristiani sangat pintar berbicara kasih, kekudusan dan ke-Allahan. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari, jujur saja jarang diantara kita dapat mengasihi secara tulus, tetapi cenderung menyakiti dalam tindakan dan manis dalam perkataan.
3. Saudara cobalah lihat pola hidup keluarga/teman dekat atau orang kristen yang berhubungan dengan dia. Apakah Istri saudara tawar hati dengan mereka.
Wanita akan lebih terbuka dengan wanita yang menurutnya bisa menjadi ibu atau tepat dia mengadu.
4. Coba saudara cari seorang rohaniawan kristen yang cukup sukses dalam kesaksian hidupnya, maksud saya perbuatan=perkataan/menjadi berkat dimanapun berada. Aturlah strategi supaya Istri saudara dapat sharing dengannya.
Wanita adalah mahluk ciptaan yang lembut tetapi keras dalam pendirian.
5. Saya berharap saudara tidak terlau keras/tegas kepadanya. Saudara mungkin pernah bermain layang-layang, ketika layang-layang ditarik terus, pasti benangnya akan putus. Tetapi ketika diulur, ditarik, diulur secara berulang-ulang layang-layang itu akan semakin terbang tinggi. Luangkanlah banyak waktu bagi dia dan biarkan dia bercerita sepuasnya sampai dia merasa nyaman.
Tuhan turut bekerja dalam segala segala sesuatu serta tidak membiarkan saudara untuk jatuh.
6. Saya fikir ambillah waktu untuk lebih banyak bersekutu dengan Yesus.
Silakan saudara mencobanya.
Salam kasih.
S Sumantriono S
Doa, Puasa, dan Berbuat Sesuai Firman
Wed, 03/12/2008 - 01:07 — Jakarta_BerdoaShalom Sdr Ordinary Man,
Saya hanya bisa menyarankan agar Sdr doa, puasa, dan berlaku sesuai Firman. Ini perlu doa peperangan karena seseorang yang sudah menjadi pengikut Kristus, balik 'menolak' Kristus.
Lemah lembut, dan tetap mengasihinya. Jangan cepat memutuskan seolah2 cinta begitu cepat hilang karena suatu kekhilafan.
Saya turut berdoa untuk Sdr.
Salam kasih,
Deny
Tanyakan Pada Istri Anda
Fri, 05/12/2008 - 02:47 — iah iahSaudara, tanyakan kepada Istri anda, kenapa dia lebih suka konsultasi dengan para ustads dibandingkan dengan bertanya kepada anda dan dan orang Kristen lainnya?
Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!