Kunci Menikmati Hidup dengan BERSUKACITA dan Menjadi PRODUKTIF adalah; Kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini. (I Kor:4:13)
Jenuh..bosan..hambar..tawar hati. Begitu banyak perjuangan orang Kristen dalam hidupnya mencoba untuk terus "terbakar" dalam melayani TUHAN. Merasa menjad korban keadaan jika masalah..tantangan..hambatan..gangguan menjadi semakin tangguh dan semakin besar..menyiutkan nyali, bahkan nyali dalam melakukan pekerjaan TUHAN sekalipun.
Balik sisi koin yang lain..kita temukan orang-orang yang tetap menikmati pekerjaannya di Ladang TUHAN, mereka adalah hamba-hamba yang setia dan penuai-penuai unggul milikNya. Berusaha menjadi konstan secara spirit dalam pelayanan..sulit..kalau tidak tahu caranya.
Sukacita..kesabaran..ketekunan. Sukacita dalam pengharapan, kesabaran dalam kesesakan dan ketekunan dalam doa. Paulus dalam Roma 12:12 menyatakan hal tersebut menjadi kunci dan kekuatan orang-orang Percaya.
Sukacita hidup beralaskan pada HARAPAN. lingkungan pekerjaan..materi..lingkungan sosial..percintaan..bahkan faktor keturunan.Hal-hal tersebut adalah beberapa kambing hitam yang biasa orang-orang dunia landaskan atas sukacitanya. Sukacita itu independen tapi juga sinergis. Independen dalam arti personal, dan sinergis dalam arti spiritual.
Sukacita nan sejati mampu memancarkan cahayanya sendiri, ia tidak bergantung dan terikat oleh hal-hal dunia. Karena ia memiliki terang yang abadi sebagai kontinuitas dari sumber terangnya (Yesus Kristus). Penderitaan..cercaan..menjadi duri-duri tajam selain salib yang harus dipikul. Dalam keadaan seperti itu sekalipun tetaplah bersukacita jangan undur dari jadilah orang benar yang hidup oleh iman yang mengakar dalam kepada Kristus, itulah yang berkenan kepadaNya
*Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpamenangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."(Ibrani 10:36-38)
Menjadi sampah dunia Paulus bilang dalam I Korintus 4:13, kabar baiknya hal ini hanya SEMENTARA bagi kita para "penumpang" di dunia ini.
*Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.(I Petrus: 1:17)
ayat-ayat selanjutnya menyatakan dengan gamblang bagaimana proses pemurnian iman sama seperti emas yang dibakar dimana HIDUP KEKAL menjadi hadiah dan kemuliaan yang tak terkatakan yang akan diraih mereka yang terus "menikmati" perjalanan hidup rohaninya bersama Kristus.
Bersukacitalah dalam pengharapan, seorang murid sekolah menjadi semangat kembali setelah jenuh memikirkan studinya, karena ia berharap akan liburan yang menyenangkan pada akhir semester. Sehingga kejenuhan dan tantangan yang ia hadapi pada saat ini dalam mengemban pendidikan hanya dianggap sebagai bagian dari bumbu-bumbu kehidupan entah pedas..asam.. kecut..yang ia sadari akan ia tertawakan nanti dalam sebuah senyum kemenangan.
Jika orang Kristen tidak bersukacita, berarti ada problem pada sendi-sendi harapannya. Hal ini kebanyak terjadi karena pikiran dan perasaan mereka terikat dan diperhamba oleh dunia dan masalahnya. Berikan waktu..berapapun itu 7..5..3..1 menit sekalipun untuk mengkontemplasikan kembali HARAPAN sejati kita sebagai pengikut Kristus..Otomatis sukacita akan mengikuti.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita HARAPKAN (Ibr 11:1) dan iman timbul dari pendengaran akan FIRMAN (Roma 10:17). Bacalah Firman senantiasa maka kita menjadi semakin kuat dan bertumbuh ini adalah esensi yang paling VITAL.
Sabar dalam kesesakan, seorang atlet profesional sabar berlatih dan menjaga stamina fisiknya karena ia ingin menang dan meraih hasil terbaik. Kesabarannya menjadi investasi yang tidak terbantahkan menuju kepada goal yang hendak dicapainya. Para penjelajah lautan, dengan sabar mengarungi dunia untuk menemukan tempat-tempat yang membawa harapan lebih baik. Seorang mahasiswa sabar berjuang dan belajar untuk meraih IPK tinggi supaya bisa memudahkan jalannya meraih kesempatan karir yang lebih baik dan lebih luas. Mereka adalah subjek-subjek pemikir ke depan. Having..being.. Mereka berpikir ke depan dengan konsep being having being dalam Kerajaan Sorga.
Bertekun dalam doa, hubungan antara sukacita dalam melayani TUHAN dan menjalani hidup Kritiani tidak bisa terlepas dari kehidupan doa. Doa bukan hanya kata-kata verbal sesaat dan momentual. Dalam doa secara konstan kita harus menyadari alasannya( Karya penebusan Yesus untuk menebus dosa) , dan dalam doa juga kita harus secara konstan menyadari obyek dari pengarapan kita (Hidup Kekal). Doa adalah keadaan untuk hidup dengan sadar berdasarkan pada apa yang kita imani, bukan selalu dengan kata-kata formal tetapi dari tindakan iman. Kehidupan doa itu menyeluruh, karena esensi doa yang utama bukan apa yang akan kita katakan kepada TUHAN saat kita berdoa melainkan apa yang akan kita lakukan s'turut iman perkataan kita setelah kita mengucap AMIN.
*Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.(Filipi 4:6-8)
Bless in-Christ
Comments
Harapan yang indah
Wed, 25/06/2008 - 18:36 — Anonymousharapan dalam kemuliaan bersama Kritus sangat indah..AMIN
-P'n0nt0n-
harapan yang menjadi kenyataan
Fri, 25/07/2008 - 08:51 — setyawatiDear skycentro,
Artikel yang kamu tulis bagus dan jadi berkat buatku. Seringkali kita menyala-nyala saat kita pertama kali jatuh cinta sama Tuhan Yesus, tapi seiring berlalunya waktu nyala api di hati kita menjadi redup...redup...dan tidak jarang menjadi padam. Bersyukur kalo kita tinggal di satu komunitas yang bisa selalu mendukung kita untuk kembali bangkit setelah kita terpuruk dalam keputusasaan. Saatku jatuh aku sering diingatkan bahwa Dia adalah Allah yang setia Dia tidak akan pernah lupa untuk memenuhi janji-janjiNya.
"Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. (Roma 8: 24-27) Percayalah bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang terpanggil sesuai dengan rencanaNya. Teruslah bersemangat menanti apa yang kamu harapkan, asal itu seturut kehendak Tuhan PASTI kamu bakal ngedapetinnya. God bless u all, guys... :)
Terima kasih saudari Setyawati
Wed, 07/01/2009 - 05:10 — SkycentroSaudari benar, dengan iman kita terus berusaha hidup dalam koridor sebagai mitra kerjanya Allah, dengan iman kita bertekun dan tetap menjaga fokus panggilan Tuhan dalam perjalana hidup kita.
Shallom Aleichem Be-Shem Ha Masiach
-CENTRO+