Larissss.... Manis.....tanjung kimpul, Buku-buku pak Julianto memang laris diborong orang-orang yang mengikuti seminar. Ngga cuma dari buku-bukunya bisa dapat ilmu tentang konseling tapi aku juga punya kesempatan denger langsung dari sumbernya, lewat seminar konseling kemarin sembari jualan :-)
Sebelum mulai seminar Pak Julianto bilang "Orang yang mau ikut seminar konseling itu jarang!". Menurut penuturanya seminar konseling diikuti oleh 50 orang itu sudah bagus, karena tidak banyak orang yang mau berubah. Tapi seminar kemarin banyak juga yang datang, tiap sesinya lebih dari 50 orang sepertinya...
Memang jumlah peserta tiap sesinya ngga sama, soalnya panitia Seminar Konseling Solo membagi acara menjadi 3 sesi. Aku ikut semua sesi yang ada, walaupun sambil melakukan aktivitas lain, beruntung aku bisa ngikuti point-point yang disampaikan oleh Pak Jul. Sesi pertama itu tentang pemulihan relasi, yang aku tangkep dari keseluruhan sesi 1 ini adalah sesuatu hal yang sangat sulit buat dilakuin meski gampang banget ngucapinya..."PENGAMPUNAN". Seringkali kita dihadapakan banyak konflik dalam hubungan dengan sesama atau bahkan diri sendiri (batin), kadang bisa berakhir dengan baik, kadang malah bisa musuhan atau ngambang (baik engga, buruk juga engga). Aku sendiri masih belajar untuk hal ini, aku berdoa biar bisa hidup damai, rukun dengan orang lain atau dengan diri sendiri..tapi Tuhan ngga langsung beri damai atau rukun secara langsung tapi melalui kesempatan untuk menciptakan suasana damai dan rukun, salah satu alat yang digunakan adalah PENGAMPUNAN. Seperti pepatah yang beliau bilang hati ibarat pintu yang pendek dan sempit hingga kita harus membungkuk agar bisa masuk kedalamnya.
Sesi kudua tentang tidak ada anak yang sulit, mm.. kalo yang kedua belajar tentang bagaimana kita bisa membuat anak-anak itu merasa berharga dan dicintai dengan mempelajari bahasa cinta mereka. Gimana jadi ortu yang bisa mendidik secara roh, jadi ada ato engga ortu di hadapan mereka mereka tetep jadi anak yang baik.
Memenangkan suami/istri tanpa perkataan adalah sesi yang terakhir.. lebih seger, banyak ketawa mendengar dan melihat pasangan-pasangan yang diuji kemampuannya untuk mengenal bahasa cinta pasangannya masing-masing, ada yang kompak ada yang engga. Sempat terpikir olehku ngga gampang hidup rumah tangga itu... Tapi hal penting yang aku pelajari, bagaimana mempengaruhi pasangan dengan perubahan yang ada dalam diri kita dulu. Jika ingin merubah keadaan mulai dengan diri sendiri dulu dan mulai dengan 1 kebaikan yang tulus.... (^_^)