Blog ini hanya refleksi singkat dari pemahaman teologis saya mengenai aliran teologis yang ada dalam kekristenan. Apakah perlu ada pembagian aliran teologis? Bukan saja perlu, tetapi sudah merupakan keharusan, sama seperti aliran politik. Sudah merupakan natur manusia untuk mengelompokkan diri dan menyesuaikan dengan kelompok sosial yang ada. Lalu apakah semua aliran teologis itu alkitabiah? Tentu tidak, meskipun ADA golongan tertentu mengklaim bahwa semua penjelasan dan pengajaran mereka PALING alkitabiah. Bahkan cenderung menuduh kelompok yang lain sesat tanpa penjelasan yang memadai.
FUNDAMENTALIS. Sebuah aliran teologis yang cukup disegani dan berpengaruh dalam kalangan Injili. Terkenal dengan kegigihan membela Alkitab, kebenaran iman kristen, kebenaran doktrin dan melawan ajaran-ajaran sesat BAHKAN aliran teologis lain seperti karismatik, calvinis, pentakosta, Injili yang KURANG Injili, liberal, dan aliran teologis yang dianggap melawan otoritas alkitab. Fundamentalis telah menjadi gerakan teologi yang mempengaruhi pola pikir sarjana Injili dengan doktrin yang DIKLAIM alkitabiah, seperti teologi dispensasi, preminelium pretribulasi, tafsiran akhir zaman, pemisahan Israel dan Gereja. Menyerang secara membabi buta sering dilakukan pihak fundamentalis. Bacalah buku Mark A. Noll berjudul : Skandal Pemikiran Injili ( penerbit momentum) yang memaparkan bagaimana peranan kaum fundamentalis dalam dunia akademis, politik dan sains. Dengan penafsiran yang fundament ( tidak bisa diganggu gugat ), para fundamentalis sering mengagung-agungkan pengajaran alkitabiah mereka melawan liberalisme, katolik, karismatik, reformed, bahkan kaum injili sendiri. Kadang para fundamentalis diidentikkan dengan gerakan ANTI INTELEKTUAL. Sebenarnya apakah fundamentalis itu?
Fundamentalisme sendiri lahir dalam aliran teologi untuk melawan arus liberalisme. Banyak sarjana Injili mengambil bagian dalam gerakan fundamentalis. Tetapi perkembangan selanjutnya, fundamentalis menjadi satu aliran teologi mapan yang melawan semua arus teologi yang tidak sepaham khususnya dalam hal doktrin gereja dan akhir zaman. Secara luas, semua orang kristen adalah fundamentalis karena berdiri di atas FUNDAMENTAL Alkitab, tetapi dalam arti sempit, fundamentalis merujuk kepada aliran teologi yang selalu BERTERIAK sesat, sesat kepada pemahaman ajaran yang berseberangan. Dengan pemahaman Alkitab secara historis-literal-gramatikal, mereka mempropagandakan kebenaran absolut dari pemahaman mereka sendiri. Jadi, mengapa saya tidak mengambil bagian dalam aliran teologi yang besar ini?
AKAL BUDI DAN PENAFSIRAN YANG TIDAK KONSISTEN
Pertama, karena pemahaman alkitab fundamentalis yang TIDAK KONSISTEN. Ketika menjumpai ayat-ayat yang seharusnya ditafsir secara kontekstual-historis, mereka menafsir secara hurufiah. Ketika ada ayat yang menyatakan perempuan tidak diizinkan mengajar, mereka TAFSIRKAN wanita tidak diperbolehkan menjadi Gembala gereja. Tetapi ketika membaca Paulus mengharuskan perempuan bertudung kepala, mereka mencari DALIH dan mengabaikan perintah Paulus. Ketika membahas baptisan anak, mereka menyatakan sesat, tetapi ketika ditanya apakah baptisan menyelamatkan, mereka menjawab TIDAK. Lalu kenapa menyatakan baptisan anak SESAT? Ketika membahas baptisan percik, mereka menyatakan tidak alkitabiah, tetapi ketika ditunjukkan arti baptizo juga digunakan untuk pencurahan dan pemercikan di Perjanjian Lama, mereka bertindak TIDAK MAU TAHU dan ACUH TAK ACUH. Ketika menyatakan bahasa roh sesat, mereka menyatakan bahasa roh itu sebenarnya bahasa lidah, bukan bahasa roh. Menggunakan KJV dan KS-ILT untuk menunjukkan tafsiran mereka, kemudian MENGABSOLUTKAN Tafsiran bahkan terjemahan kitab suci (KJV) untuk mendukung tafsiran mutlak mereka.
SIKAP MEMBABI BUTA MEMBELA KEBENARAN
Salah satu sikap yang harus dicontoh dari kaum fundamentalis adalah sikap membela kebenaran yang begitu berapi-api. Tetapi sayang, ketika membela kebenaran alkitab, mereka TIDAK DAPAT memisahkan antara TAFSIRAN KEBENARAN alkitab dengan KEBENARAN ALKITAB itu sendiri. Mereka membela kebenaran mutlak dengan memutlakkan kebenaran mereka sendiri. Bukankah ini adalah sikap farisi modern? Ketika diajak untuk diskusi mengenai bahasa alkitab atau kontekstual historis alkitab, kaum fundamentalis selalu berpegang kepada GURU-GURU mereka dalam tafsiran. Sikap membabi buta juga terlihat dari sikap : YANG PENTING KEBENARAN, tidak peduli cara dan metodenya.
KLAIM GEREJA ALKITABIAH
Dengan klaim mendirikan gereja yang PALING alkitabiah, justru dipertanyakan apakah klaim begini alkitabiah? menyatakan diri paling alkitabiah TANPA mau belajar terus-menerus dari firman ( selain menyalahkan aliran teologi lain) adalah ciri fundamentalis tidak alkitabiah. Sehingga kata yang PALING SERING keluar adalah SESAT, SESAT, dan SESAT. Berarti gereja alkitabiah adalah gereja yang paling sering teriak sesat kepada gereja lain.
Bagaimanapun blog ini hanya refleksi teologis pemahaman saya terhadap fundamentalis. Sama sekali bukan kebenaran absolut saya. Juga Tidak berani saya berteriak SESAT kepada fundamentalis.
Calvinist...