sungguh tidak pernah terbayangkan, bahwa di titik kehidupan yang saya jalani saat ini saya bertemu dengan kristus. Kristus, sebuah nama yang sejak kecil sudah saya kenal, namun saya belum menerima-Nya sebagai juruselamat saya.
... selengkapnya »
“Tetapi tanpa Iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah....” (Ibr 11:6a). Kacang. Macamnya banyak. Ada kacang garing, kacang bawang, kacang rebus, kacang mede, dsb. Anda dan saya pasti pernah memakan salah satu dari makanan ringan ini sebagai camilan untuk menemani saat santai. Biasanya kebiasaan para pria bergadang menonton bola ditemani kacang dan minuman pelengkap lainnya. Ada juga yang memang hobby makan kacang. Tapi pernahkan kita menghayati bagaimana proses memakan kacang itu sendiri? Dikupas, dibuang kulitnya barulah biji kacangnya bisa dimakan. Dan biji kacang itu tidak semuanya bagus. Ada yang kulitnya begitu bersih dan mulus tetapi dalamnya? malah kosong. Ada yang kulitnya besar tetapi isinya? malah kecil dan mengkerut. Kita pasti pernah tertipu oleh kulit kacang yang demikian, karena pastilah kita berpikir bahwa isinya bagus. Tapi kenyataannya tidak selalu demikian. ... selengkapnya »
Banyak hal positif yang dapat Anda lakukan di tengah kesibukan rutin. Nikmatilah hidup sembari bekerja, niscaya Anda akan tetap mempertahankan semangat dan memiliki kehidupan yang bertenaga. Filipi 4:4 “Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!”
1. BERIKANLAH LEBIH Jadilah orang yang selalu memberikan ‘lebih’ dalam apa saja yang Anda lakukan. Jadikanlah ‘totalitas’sebagai
gaya hidup Anda karena kebiasaan membentuk karakter. Berilah tanpa mengharap imbalan dan pujian.
Submitted by Ang Che Chen on Thu, 04/09/2008 - 13:43
Dear Readers,
Salam damai sejahtera bagi kita semua
kisah di bawah ini adalah kisan Simson, the mighty instrument in the hand of God, 'alat' yang dahsyat di tangan Tuhan, nazir Allah yang diurapi yang tidak dapat memenuhi destinynya dengan indah hanya karena 'bermain main' dengan dosa dan kenajisan..
mudah mudahan dari kisah ini kita dapat belajar dari 'kegagalan' Simson, dan tidak mengulanginya dengan 'berkompromi' dengan dosa
Akhir-akhir ini Lampat coba merenung (ceilah) tentang kematian. Lampat tidak takut mati, yang Lampat renungkan adalah nasib manusia yang sama. Yakni semua manusia mati. Lampat sedih jika ada orang-orang hebat (versi Lampat) yang meninggal dunia, karena Lampat bertanya-tanya siapakah gerangan yang akan mampu meneruskan perjuangan beliau dan terus menghadirkan kontribusi terhadap dunia ini ?
Sudah tak terhitung banyaknya orang yang meninggalkan planet terindah di Galaxy Bima sakti (milky way)ini. Semuanya meninggalkan jejak-jejak kaki yang unik dalam karang bunga kenangan. Ada yang meninggalkan kenangan yang indah dan manis. Sehingga menggugah hasrat kerinduan dan titik tetes air mata. Ada juga yang meninggalkan problema,dilema, dan..hutang
(Ringkasan Renungan dalam Upacara Wisuda STT Amanat Agung dan Emeritasi Pdt. Paulus Daun, tanggal 30 Agustus 2008)
"Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; padaNya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran" (Yakobus 1:17) ... selengkapnya »
Menurut kamus Van Dale dan Webster, menyembah seseorang berarti
sungguh-sungguh mengagumi seseorang atau memperlakukan orang tersebut
dengan rasa hormat yang tak terukur.
Sama halnya, penyembahan kita terhadap Tuhan seharusnya juga
mencakup aspek-aspek tersebut. Sangat berbeda dengan pandangan orang
pada umumnya terhadap penyembahan. Menyembah Tuhan adalah lebih dari
sekadar menyanyi di gereja pada hari minggu. Inti dari penyembahan
adalah kemuliaan nama Tuhan dan ada banyak hal yang bisa kita lakukan
untuk membesarkan nama Tuhan.
Hmmm... more than Three weeks since my last post.
I
kind of forgot about it (blame the Olympics and Barclay Premier League
=P) and so here the update pretty long and some of it is really good
quote.
Dua malam yang lalu Hilda bermimpi dia mengikuti sebuah perlombaan yang diadakan di sebuah ladang sawah. Tugasnya adalah untuk mencoba melangkah di atas pulau-pulau kecil di sawah yang berair itu tanpa jatuh dan basah setengah badan karena akan didiskualifikasi jika itu terjadi. Semua orang sebelum Hilda telah gagal ketika berusaha mencoba melewati rintangan itu, tidak ada yang dapat kembali dengan tetap kering atau basah hanya pada pergelangan kaki saja. Lalu Hilda datang dan langsung mencobanya. Dia melangkah dan terhuyung-huyung karena sepertinya lebih sulit dari yang diperkirakan. Pulau-pulau kecil yang hanya berukuran sekitar 40x40cm itu tidak sepenuhnya tertancap teguh sampai di dasar sawah jadi seperti pelampung di atas air. Dia terus mencoba untuk menjaga keseimbangannya dan sampai di garis akhir. Senangnya dia menang dan saat itu juga dia bertemu dengan teman lamanya yang ternyata adalah panitia perlombaan itu, "kalau aku menang beneran, dia neh saksiku" batin Hilda.