Daftar isi |
Sukacita yang besar telah diberikan kepada kita
Oleh karena Yesus, Sang Juru Selamat yang telah lahir ke dunia
Mari kita bersujud menyembah-Nya
Bersorak tak henti memuji-Nya
Nyanyikan lagu untuk memuliakan-Nya
Yesus, Sang Juru Selamat kita
Lahir dalam kesederhanaan
Membawa kita dalam kehidupan yang kekal
Mari tetap teguh beriman di dalam Yesus
Sampai selama-lamanya ... mari kita setia pada-Nya
Bintang timur gemerlap...
Orang majus cepat beranjak...
Raja Herodes terdesak...
Gembala tertawa terbahak...
Maria menyimpan makna terhebat...
Yusuf cepat tanggap...
Datang menyembah adalah keputusan yang mantap...
Karena Raja Penyelamat lahir pada waktu yang tepat...
Waktu umurku tiga tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi mainan yang bagus
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Waktu umurku empat tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi pakaian yang indah
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Waktu umurku lima tahun
Aku menemukan sekotak hadiah berisi perlengkapan sekolah
Diletakkan papa dan mama di bawah pohon Natal
Tetapi kado Natal istimewa bukan itu, kata mereka
Di manakah kado istimewa itu dapat kutemukan?
Kata papa dan mama bukan mereka yang memberikannya
Kado itu lebih berharga dari semua yang pernah kuterima
Kado itu alasan semua orang merayakan Natal
Allah penuh kasih yang memberikannya
Seorang Juruselamat yang datang untuk menyelamatkanku
Sebuah kado istimewa yang tidak bisa kutemukan
Sampai IA menemukanku
Tidak apa-apa Papa
Bila Natal kali ini aku memakai baju yang lama
Aku akan tetap lebih gemerlap daripada pohon terang itu
Karena sukacita berpendar dihatiku
Tidak apa-apa Mama
Sepatuku yang lama masih indah dipandang
Bintang pengharapan menuntunku tetap
Membawaku percaya dengan hati mantap
Tidak ada kue lezat dan kado berpita
Sungguh tidak mengapa Papa Mama tercinta
Asalkan Yesus bersama kita
O alangkah indahnya hidup kita
Ucapan-ucapan dan lagu-lagu Natal sudah berakhir
Kegembiraan perayaan Natal sudah berlalu
dengan para malaikat naik ke Surga,
Orang-orang majus kembali ke Timur.
Tetapi terang yang pernah bersinar di sebuah palungan
Masih menerangi dunia dari kejauhan,
Dan hati yang taat masih mendengarkan nyanyian para malaikat
Dan orang bijak masih mengikuti sebuah bintang
Aku hendak turun untuk melihat-lihat
Bagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan hati-Ku
Aku telah merancangkan dari mulanya
Bahwa mereka akan hidup di hadapan-Ku
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan
Aku sedih, ketika waktu itu
Di rumah yang begitu indah dan mewah
Yang Kuberikan sebagai hadiah pertama-Ku
Aku mendapati mereka telanjang
Telanjang di tengah-tengah segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya bagi mereka
Mengapa? Apakah semua itu tidak cukup?
Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkan
Aku datang, datang kembali mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu sibuk,
Sibuk dengan dirimu sendiri
Hingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu bagi-Ku
Di mana? Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempati
Tuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-Ku
Namun tidak mengapa
karena itu pun sudah cukup bagi-Ku waktu itu
Seandainya saat ini engkau telah menyadari
Bahwa Aku telah datang kembali untukmu
Tolong, bukalah bilik hatimu,
agar Aku dapat masuk dan tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik terindah bagi-Ku dan bagimu.