Memasuki sebuah gereja saya sangat tertegun. Begitu banyak anak-anak
yang juga duduk manis bersama dengan orang tuanya. Sementara tidak
jauh dari gedung gereja, segelintir anak sedang bernyanyi riang
bersama dengan guru sekolah minggu mereka. Apa yang sedang dilakukan
anak-anak ini disini?
Ibadah yang seharusnya saya ikuti dengan penuh hikmat kali itu benar-
benar terusik melihat anak-anak itu. Mengapa mereka tidak berada
bersama teman-temannya yang lain mengikuti ibadah sekolah minggu?
Apakah memang mereka diberi pilihan untuk mengikuti ibadah sekolah
minggu atau tidak? Terlepas dari pilihan, seorang anak yang orang
tuanya Kristen seharusnya tidak memberikan pilihan itu kepada mereka.
Anak HARUS dibawa kepada Tuhan sejak mereka dini. Ya, mereka memang
berada di gereja bersama dengan orang tuanya, akan tetapi apakah
makanan yang diberikan sang pendeta kepada mereka dapat mereka cerna
dengan baik dan dapat membantu mereka dalam pertumbuhan rohaninya?
Yesus mengenalkan akan kasih Tuhan kepada anak-anak dengan
menggendong, memeluk, dan meletakkan tangan di atas kepala mereka.
Dengan cara seperti itulah anak harus dibawa kepada Tuhan, bukannya
dibatasi jarak antara mimbar dan tempat duduk mereka di dalam gereja.
Dalam sekolah minggu, sang guru yang benar-benar memiliki hati yang
penuh kasih akan melakukan hal yang sama dengan Yesus. Sembari
menceritakan kisah-kisah iman dalam Alkitab, sang guru akan membelai
mereka, menyentuh tanpa membeda-bedakan, menggendong mereka yang
membutuhkan pertolongan, dan meletakkan tangan di atas kepala anak-
anak itu.
Lalu bagaimana dengan anak-anak yang hanya selalu ada dalam gereja
tiap minggunya? Duduk bersama orang tuanya dan akhirnya gelisah saat
firman Tuhan disampaikan. Ketika mereka menarik perhatian orang tuanya
karena merasa tidak nyaman, mereka dicap sebagai anak nakal? Bawalah
anak-anak mengikuti ibadah sekolah minggu, karena disitulah gereja
dapat membawa mereka mengenal Kristus, tanpa aturan mengikat yang
ditetapkan oleh orang dewasa. Seperti murid-murid yang melarang
anak-anak kecil itu mendekat dan mengganggu Yesus yang sedang berbicara.
Apapun keberatan orang tua atau bahkan jika memang si anak yang tidak
mau berkumpul bersama teman-teman kecilnya, gereja bertugas memberi
pengertian kepada mereka dan dengan pertolongan Tuhan yang begitu
mengasihi anak-anak ini, kita pasti mampu melakukannya.
Comments
Sebenarnya sudah
Fri, 25/01/2008 - 10:44 — dianpraSebenarnya gereja sudah memberi pengertian pada orang tua agar anak-anak dibawa ke sekolah minggu waktu ibadah minggu. Bahkan di gerejaku, waktu sekolah minggu di hampir samakan dengan jam ibadah umum, tapi toh masih banyak yang keliaran en teriak-teriak di gereja pas khotbah. Salah siapa? Orang tua yang tidak bisa percaya sama guru sekolah minggu? Ato guru sekolah minggu yang tidak bisa dipercaya? Atau anaknya yang memang bandel en ga mau ikut sekolah minggu apalagi ditinggal orang tua? Atau acara sekolah minggunya yang buat anak bosan?
tanya kenapa?
berarti perlu penataran
Fri, 25/01/2008 - 13:40 — evieNah, berarti perlu sekali diberi pengertian kepada para orang tua mengenai pentingnya sekolah minggu bagi anak mereka. Dan yakinkan bahwa sekolah minggu adalah tempat yang mereka bisa percaya untuk mendidik anak di dalam gereja, selain dalam keluarga tentunya.
Begitu pula bagi sekolah minggu. Gereja harus benar-benar mempersiapkan dan memilih guru sekolah minggu yang memiliki kriteria yang baik sesuai firman Tuhan, mengasihi anak-anak yang amat Tuhan kasihi ini, dan terus menerus melatih mereka gar memiliki ketrampilan mengajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak.
gitchu dehhh ... emang anak adalah makhluk yang amat unik, so karena mereka unik, harus ditangani dengan spesial pula ... tidak hanya sambil lalu saja. otreee ?? :)
Apa betul begitu...???
Wed, 10/09/2008 - 11:18 — Loupe_JC_ForeverHmmm...mungkin begini ya...dunia anak-anak sangat berbeda dengan kita yang sudah dewasa...makna nyaman-tidaknya versi mereka dengan apa yang kita persepsikan jauh dari kesamaan...
Kalau mereka (anak-anak) ternyata lebih nyaman ikut kebaktian dengan orang tuanya, berarti sekolah minggu yang pernah mereka ikuti kurang nyaman bahkan mungkin tidak nyaman sekali bagi mereka...
Hal ini yang perlu diperhatikan oleh gereja bersangkutan...Apa benar Gereja tersebut memberikan sesuatu yang dapat membuat mereka nyaman bersekolah minggu..
mulai dari fasilitas sampai kepada tenaga pengajarnya...