Sabtu, 26 November 2005 saya sedang menonton televisi di salah satu stasiun televisi Indonesia. Saat itu sedang terjadi dialog antara dua pendeta. Salah satu pendeta berkata bahwa Tuhan Yesus telah datang menemuinya dan memerintahkannya untuk merayakan Natal secara besar-besaran di Indonesia, dan akhirnya direalisasikannya dengan mengadakan Natal secara besar-besaran di stadion utama Senayan Sabtu, 4 Desember 2005.
Alkitab Pedoman Hidup Orang Kristen
Hal yang ingin saya garis bawahi di sini adalah bagaimana cara Tuhan Yesus datang kepadanya dengan sebuah perintah! Apakah benar bahwa Yesustelahdatang secara khusus kepadanya?Siapa yangbisamenjadisaksinya? Kenapa hanya kepadanya Tuhan Yesus memberikan perintah? Kenapa tidak ada perintah kepada para nabi dan rasul serta bapak-bapak gereja sepanjang sejarah kekristenan di muka bumi? Akan muncul banyak pertanyaan di kepala setiap orang yang masih berpikiran waras, yang akal budinya masih bisa dikendalikan dengan baik.
Yang pertama harus dipahami adalah bahwa pernyataan pendeta tersebut tanpa saksi. Jadi tidak bisa langsung kita katakan bahwa yang datang kepadanya adalah benar-benar Tuhan Yesus. Untung tidak ada pendeta lain yang berkata bahwa Tuhan Yesus datang kepadanya dengan sebuah pesan agar tidak boleh merayakan Natal karena itu tidak tertulis dalam Alkitab! Seandainya ada, sudah pasti memunculkan pertanyaan, “Kok Yesus plin-plan sih?” sebentar bilang agar natal dirayakan secara besar-besaran, tapi sebentar lagi menyuruh agar natal tidak boleh dirayakan! Sebenarnya kita bisa menarik kesimpulan bahwa apa yang dikatakan pendeta tersebut tidak bisa dipercaya.
Alkitab ditulis oleh para rasul dan nabi dengan latar belakang sejarah dan sosial yang berbeda selama kurang lebih 1600 tahun! Semua itu untuk menghasilkan 66 kitab yang terkanonkan menjadi sebuah kitab yang terdiri dari 39 kitab PL dan 27 kitab PB. Itu menjadi patokan bagi semua orang Kristen sejak ditinggal oleh para nabi dan rasul-rasul. Oleh karena tidak ada lagi rasul dan nabi saat ini maka setiap orang Kristen jika ingin mengetahui kehendak Allah bagi dirinya adalah dengan menyelidiki Alkitab (Kis. 17:11) dengan bantuan Roh Kudus yang sudah pasti dimilikinya sejak dia mengambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya (Ef. 1:13). Melalui Alkitablah seseorang bisa mendapat berbagai petunjuk, tidak perlu lagi menunggu sampai Tuhan Yesus datang kepadanya. Bahkan Rasul Paulus memberikan sebuah kesaksian di Alkitab bahwa kepadanyalah Tuhan Yesus terakhir kali menampakkan diri.(1 Kor.15:8). Setelah itu bisa dipastikan bahwa Tuhan Yesus tidak akan datang menampakkan wujud kepada siapapun sampai Dia datang kembali.
Natal Dirisaukan?
Natal akhirnya menjadi polemik di dalam dunia kekristenan! Di mana-mana orang merayakan Natal, bahkan menjadi sebuah pertengkaran. Ada yang mengatakan Natal harus tanggal 25 Desember, ada yang mengatakan sekitar bulan April, ada juga yang mengatakan sekitar bulan Juni-Juli. Sekarang inti dari semua itu adalah bagaimana kita bisa mengetahui kehendak Tuhan melalui Alkitab.
Alkitab tidak pernah memerintahkan orang Kristen untuk merayakan Natal, di Alkitab juga tidak tertulis tanggal yang pasti kapan Yesus lahir. Di dalam Injil Lukas 1:26 memang kita bisa menghitung kalau Kristus lahir sekitar bulan Juni-Juli, tapi tanggalnya juga tidak bisa dipastikan. Memang akan ada hal positif yang bisa kita dapatkan jika natal berlangsung pada bulan Juni, karena dengan demikian tidak akan ada lagi pohon natal, juga tidak akan ada Sinterklas, karena Sinterklas muncul dari cerobong asap pemanas yang tentu tidak digunakan pada bulan Juni. Tidak akan ada boneka salju, tidak ada rusa kutub, tidak akan ada lagu-lagu yang berbicara tentang dingin dan putihnya salju, karena salju tidak turun di bulan Juni!
Kelahiran Sejati
Sebenarnya natal tidak perlu dipermasalahkan! Jangan sampai Natal menjadi batu sandungan bagi orang yang mau mencari kebenaran Firman Tuhan. Yang penting adalah kita bisa memahami bahkan memiliki makna Natal itu, yaitu Yesus Kristus pernah lahir ke dunia mengambil rupa manusia, kemudian mati di atas kayu salib untuk menanggung semua dosa umat manusia, kemudian Dia bangkit untuk mengalahkan maut, kini Dia telah naik ke surga, dan akhirnya barang siapa yang mau percaya bahwa Kristus telah mati baginya, dia akan diselamatkan dari siksa api neraka!
Sekarang yang perlu diperhatikan adalah mengapa ada banyak orang Kristen yang enggan datang berbakti ke gereja? Mengapa sampai muncul istilah “Kristen kapal selam’? yaitu orang-orangyangmengaku Kristen tetapi yang seperti kapal selam, kerjaannya terbenam terus di “dasar lautan”, setelah sekian lama baru naik ke permukaan! Gereja-gereja menjadi penuh pada bulan Desember, bahkan menjadi sesak sampai harus mendirikan tenda darurat. Setelah bulan Desember berlalu merekapun kembali menyelam ke dalam kesibukan duniawinya.
Apakah mereka mengira gereja itu tempat di mana dosa mereka bisa dihapus? Ketahuilah, tidak ada dikatakan di Alkitab bahwa jika pergi ke gereja maka dosa akan terhapus! Hanya dengan mengambil keputusan mengaku diri orang berdosa dan mengundang Yesus ke dalam hati sajalah yang bisa menghapus semua dosa! Kerajinan berbakti ke gereja adalah sebagai bukti dari ucapan syukur atas kasih karunia Allah, di mana dengan berbakti itu orang Kristen bisa memuji Tuhan, memanjatkan doa dan permohonan, dan menyelidiki kebenaran Firman Tuhan! Di dalam persekutuan jemaatlah iman seseorang bisa dibangun dan dalam persekutuan jemaat pula bisa terjalin satu hubungan yang harmonis di antara sesama anggota Tubuh Tuhan!
Bahkan satu peringatan yang tegas dari Rasul Paulus ada tertulis di surat Ibrani 10:25, di mana dikatakan bahwa tidak benar jika seorang Kristen menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah. Sebab Paulus menemukan ada banyak orang yang melakukan hal itu! Jaman sekarang kita juga menemui banyak orang yang melakukan hal itu.
Mungkin ada orang yang berkata, “bukankah lebih baik ditetapkan satu tanggal yang pasti untuk merayakan natal, seperti sekarang ini sehingga masih terbuka kemungkinan bagi orang-orang yang belum kenal Tuhan atau yang lemah iman datang ke gereja?” tapi saya akan berkata bahwa arti kata Natal itu sendiri harus diketahui lebih dulu baru bisa menyimpulkan! Bukankah natal itu berasal dari bahasa latin yaitu ‘Natalis’ yang artinya ‘kelahiran’? dengan demikian natal yang selama ini dirayakan adalah hari kelahiran Yesus ke dunia. Memahami makna Natal dengan sebaik-baiknya, kalau tidak maka akan menjadi orang Kristen “kapal selam.”
Oleh: Ev. Tumbur L.R , B.Th., MBS. (saat ini melayani di Papua)
Sumber: PEDANG ROH Edisi 46 Tahun XI Januari-Februari-Maret 2006