Oleh: Dianpra
Dalam sebuah drama (juga dalam karya-karya fiksi lain), karakter digambarkan sebagai seseorang yang diciptakan oleh seorang dramatist/pengarang drama dan memiliki atribut-atribut dan nilai-nilai -- bisa jadi perasaan, pikiran, nilai-nilai moral, dan pembawaan fisik -- yang biasa disebut dengan karakteristik. Dalam praktiknya, ada yang namanya round character dan static character. Sama halnya dengan kehidupan kita, kita ini adalah karakter-karakter yang dibentuk oleh Allah dengan karakteristik masing-masing dan bisa menjadi round character atau static character. Bedanya, kalau dalam drama, posisi karakter ditentukan oleh dramatist, namun dalam hidup yang sebenarnya, kitalah yang menentukan posisi kita -- menjadi round character atau static character -- tapi tentunya atas seizin Tuhan.
Static character merupakan seorang karakter yang tingkah laku dan pikirannya hanya itu-itu saja. Tidak ada perubahan sama sekali dalam karakternya dari awal drama dimulai sampai pada akhirnya. Sebenarnya ia mengalami berbagai hal dalam hidupnya di sebuah drama, namun ia tak berubah dan bisa dikatakan sudah merasa puas dengan apa yang dimiliki sekarang. Biasanya ia menjadi tokoh pendukung saja dalam sebuah drama, keberadaan dan perannya dalam sebuah drama akan lebih cepat dilupakan daripada kehadiran dan peran seorang round character. Nah, bagaimana dengan kita, apa kita mau hanya melakukan hal-hal yang itu saja, menjadi gurem, gampang dilalaikan kehadirannya, dan tidak memiliki pengaruh dalam lingkungan di mana kita tinggal padahal sebenarnya kita punya pilihan untuk bisa berubah? Tentu tidak bukan.
Sebaliknya, round character merupakan karakter yang karakteristiknya berubah-ubah seiring apa yang dialami dan terjadi padanya dalam sebuah drama. Dalam kebanyakan drama, round character-lah yang kebanyakan menjadi karakter utama dalam sebuah drama. Tingkah laku dan pemikirannya menjadi sesuatu yang paling disoroti dan menjadi pusat perhatian. Ia menjadi tokoh sentral dalam sebuah drama. Dilogikakan dalam hidup yang sebenarnya, kita akan dapat menjadi tokoh sentral dalam lingkungan kita jika kita mau berubah, tidak statis. Statis berarti sebuah stagnasi, namun jika kita mau berubah, berarti kita dalam proses menuju sebuah kemajuan. Meski demikian, perubahan yang kita lakukan haruslah perubahan yang menuju kepada arah yang lebih baik. Sama halnya dengan seorang round character dalam drama, perubahan itu bersumber dari apa yang kita dapat dan alami dalam sebuah drama. Nah, perubahan yang lebih baik akan terjadi saat kita mau untuk belajar dari apa yang terjadi dan kita alami dalam hidup. Berubahlah menjadi baik dan jadilah tokoh protagonis yang memberikan pengaruh yang baik, jangan sampai pengalaman yang kita alami malah mengubah kita menuju kepada arah yang lebih buruk. Hal itu akan membuat kita menjadi tokoh antagonis dalam lingkungan yang sama sekali tidak disukai dan tidak baik dijadikan panutan.
Pilihan untuk menjadi round character atau static character dan protagonis atau antagonis, ada di tangan kita sendiri. Meski begitu, Tuhanlah yang mengizinkan segala sesuatu terjadi, jadi mintalah izin, hikmat, dan penyertaan yang dari Tuhan sebelum kamu melakukan sesuatu. Tanpa-Nya, kita tidak akan menjadi siapa-siapa.
Comments
Other than pants, apparels,
Tue, 28/06/2016 - 16:15 — scalettOther than pants, apparels, necklaces, boots and bracelets, there are Replica Watches that are the attribute of fashion. If you accept the chic of fashionable watches again you accept to accept an abstraction of Swatch Citizen, Dior Casio, Rolex, Tag Heuer and others. Admitting there above is abundant but at the aforementioned time they are absolutely expensive. But Replique Montre Rolex this would be absolutely arresting to you if you are clumsy to abrasion them.Secondly they are torn actual calmly admitting replicas don't.Breitling watches are acclaimed the apple over for their precision, reliability, and able multi functions. These Swiss watches backpack a actual affluent history and are appropriately big-ticket because of the top bulk of adeptness and accurateness replique de montre complex in their production, ultimately authoritative them some of the best time machines ever.It's acceptable that, there are some differences. For example, on Cartier Replica, the Roman character markers in a lot of cases at http://www.xmontres.org are beyond than on the 18-carat ones.