Berdasarkan sejarah Alkitab di Indonesia.
Diterjemahkan dari bahasa Belanda oleh Abdulah bin Abdul kadir munsi, seorang Muslim Malaysia yang bisa berbahasa Melayu, sehingga Yang Maha Besar dipakailah nama sembahannya yaitu Allah, dan oleh LAI nama tersebut dipakai sampai sekarang.
Padahal nama Allah bukan nama Yang Maha Besar.
Berdasarkan pemberitahuan-Nya kepada Musa bahwa "AKU adalah AKU".
Nama-Nya baru diproklamirkan pada zaman PB yaitu YESUS ( Luk 1:31; Yoh 17:11-12).
Oleh sebab itu, saya tidak memakai nama Allah, karena hanya satu nama yaitu YESUS dan tidak ada nama lain. ... selengkapnya »