"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" Roma 12:12
Penggalan ayat di atas memberi saya kekuatan dalam menjalani hari-hari saya. Memang, tidak mudah untuk menjalani hari sesuai dengan firman Tuhan. Sebagai contoh, jika ada suatu perselisihan dengan saudara, maka beberapa orang merasa sangat sulit untuk minta maaf dan memaafkan. Bisa saja karena 'merasa benar', 'tidak mau disalahkan sekalipun salah', 'merasa tidak suka', dan masih ada banyak alasan lain.
Tapi beberapa orang bisa jadi tidak terlalu sulit untuk minta maaf dan memaafkan. Hal ini tergantung dari masing-masing karakter seseorang. Menurut saya, ada yang punya sifat pemaaf sejak lahir (karena faktor keluarga), memaafkan karena 'waktu' (sudah terlalu lama masa nggak damai2 sih...hehe), dan memaafkan karena menuruti firman Tuhan. Sikap untuk memaafkan seseorang yang melakukan kesalahan kepada kita, bukanlah hal yang membanggakan diri kita. Ini adalah kewajiban! Jangan mengeraskan hati saat Tuhan menyuruh kita untuk memunyai hati yang saling mengampuni.
Jika tidak bisa mengampuni, begitu teganya kita menyedihkan hati Bapa. Ia mengampuni dosa-dosa kita, mengurbankan Yesus -- Anak-Nya demi menebus dosa kita. Apabila kita tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, maka kita menjadi orang yang tidak mengenal "Kasih" Bapa.
Sekalipun kita sedang mengalami banyak persoalan, perselisihan, ketidaknyamanan, kesesakan, janganlah kita putus asa! Berdoalah pada Tuhan Yesus, minta pimpinan-Nya, dan tetaplah bersyukur supaya kita tetap dapat bersukacita di dalam Dia. Tuhan Yesus memberkati.