Suara hati mahasiswa STT SETIA dari pengungsian
di Bumi Perkemahan Cibubur, 6 Agustus 2008.
- Diusir dari rumah sendiri, di negeri sendiri, di ibukota RI.
- Adakah kemerdekaan di republik ini?
Hari ini kami, mahasiswa SETIA, akhirnya
diungsikan ke Bumi Perkemahan Cibubur. Sudah sepuluh hari kami diusir
dari asrama dan kampus kami dan kami sudah tidak belajar lagi sama
sekali. Pemerintah berjanji membawa kami kembali ke kampus dan asrama
kami tetapi justru sekarang kami tinggal di tenda-tenda. Sampai kapan?
”Bagi
saya hanya sekolah ini yang dapat menampung dan menyekolahkan kami
orang-orang desa. Orangtua kami miskin tetapi sekolah ini membuka
kesempatan bagi kami kuliah di perguruan tinggi.
Kami menatap masa depan dengan penuh harapan, tetapi karena peristiwa
ini, cita-cita kami mungkin akan berhenti sampai di sini. Sekarang kami
tinggal di pengungsian, di bumi perkemahan Cibubur karena kampus dan
asrama kami tidak bisa ditempati. Mama suruh saya pulang saja, tetapi
Papa minta saya untuk bertahan. Kami menghimbau pemerintah menegakkan
keadilan. Pemerintah segera mengambil tindakan agar kami dapat segera kembali ke kampus
dan asrama untuk melanjutkan kuliah,” ungkapan hati Silpa Mau, semester 7, asal desa Mawar, Alor, NTT.
”Saya merasa hancur hati karena tempat yang kami sayangi dirusak warga. Kami merasa kecewa dan sakit hati.
Kami dididik di sini adalah untuk melayani orang-orang di desa yang
tidak terjangkau. Saya mengharapkan dukungan doa dari gereja-gereja
Tuhan. Kami sebagai anak-anak desa yang tidak mampu dan tidak punya
apa-apa supaya diberi kesempatan untuk melanjutkan sekolah kami. Bagi
aparat pemerintah, yang sebenarnya mengetahui keadaan kami, bagaimana
seandainya memiliki anak perempuan tetapi berada di pengungsian seperti
kami-kami ini? Pasti kan merasa sedih. Tapi karena tidak mengalaminya,
jadi tidak merasa apa-apa dengan keadaan kami,” ungkapan hati dari Seprianti Datu, semester 3, asal desa Simbuang, Toraja, Sulawesi Selatan.
”Tadinya
saya membayangkan akan sekolah dengan baik. Bangga pakai baju putih
AkPer. Tapi setelah ospek, saya terheran-heran tiba-tiba peristiwa ini
terjadi. Saya takut tapi saya akan tetap tinggal saja. Sudah mahal-mahal ongkos datang dari sana.
Saya
mengharapkan dukungan doa dari orang-orang Kristen agar kami bisa
kembali ke kampus dan asrama kami. Saya juga mengharapkan agar Gubernur
Papua bersuaralah. Papua sangat membutuhkan banyak perawat. Perhatikan
kami. Gubernur Kalimantan Barat datang melihat warganya di pengungsian,” ungkapan polos dari Merince, asal Wamena, Jayawijaya, yang sebenarnya baru 2 bulan di Jakarta.
”Saya berharap para mahasiswa dari PT lain agar tetap mendukung dan mendoakan kami. Kalau pun sampai mengalami hal seperti ini kita tidak menyalahkan Tuhan tapi tetap introspeksi diri apa rencana Tuhan, pasti ada maksud Tuhan.
Papa ingin saya pulang. Tapi mama minta tetap bertahan,”ungkapan hati yang tegar dari mahasiswi sederhana gadis Sunda Ratna Ningrum, semester 7, asal desa Darmareja, Sukabumi.
”Saya merasa sedih sekali. Mengapa
diusir dari rumah sendiri. Saya berharap pemerintah dapat meresponi dan
memberi perhatian kepada kami agar kami dapat kembali ke kampus dan
asrama kami untuk melanjutkan studi. Saya tetap bisa
bersyukur kepada Tuhan karena pasti ada rencana Tuhan yang lebih baik
untuk masa depan Kampus Setia ” ungkap Mesrawati Zega, asal Nias, desa Luahabouse, semester 7.
Itulah
ungkapan dan curahan hati yang hancur dari beberapa rekan kami. Itu
mewakili curahan kami semua mahasiswa SETIA. Dukung dan doakanlah kami
agar bisa melalui masa-masa yang sulit ini.
Kami
juga menghimbau agar pemerintah (khususnya Pemrov. DKI) yang sudah
berjanji membawa kami pulang, memenuhi janjinya. Kami adalah anak
kandung negeri ini, anak-anak pedesaan yang berusaha memperbaiki masa
depan melalui pendidikan di SETIA. Di manakah kebenaran konstitusi kita
bahwa pemerintah akan melindungi segenap warga negara republik ini? Apa
artinya kita sudah merdeka 63 tahun.
Cibubur, 6 Agustus 2008
Dari mahasiswa-mahasiswi yang mengungsi di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
.
Comments
semua bungkam tak berdaya
Fri, 08/08/2008 - 12:45 — AnonymousSaya heran.
mana mereka orang2 kristen.
saya heran mana suara pemikir kristen.
buat apa gelar dan titel master, doktor serta profesor, tapi kini bisu.
maka kampus2 kristen yg terkemuka.
mana..mana..
aku heran.
aku lontarkan topik ini dlm mailis2 kristen. tapi apa lajur?
semua bisu..
saya kawatir nanti bisu mereka keterusan.
mana pgi, pii, dpi, kwi atau siapapun yg punya nurani?
Masiswa SETIA, Anda Melarikan Diri
Fri, 08/08/2008 - 16:39 — iah iahMahasiswa SETIA, tanpa mengurangi rasa hormat, menurut saya anda tidak diusir, namun anda MELARIKAN DIRI.
Anda membela diri dengan menyatakan bahwa anda dievakuasi dan diberi janji-janji indah oleh para pemimpin? Apabila anda pergi dengan IMAN bahwa mereka akan menepati janjinya, kenapa anda sekarang ragu?
Saya tidak memprovokasi anda, namun memberitahu anda tentang hidup nyata
Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!
Buat Iah iah
Fri, 08/08/2008 - 18:50 — setyoIah iah yg baik. anda sudah sedikit mengungkap sebagian realita di sekitar stt setia. terimakasih atas pencerahannya.
namun bagi kita yg bukan termasuk civitas akademika stt setia semestinya peristiwa yg dialami mereka mengundang rasa empathi kita. memang kita harus melihat persoalan sejernih mungkin. anda sudah sedikit menjernihkan. akan tetapi baik pula kalau kita menggalang kontribusi untuk menolong mereka. paling tidak berdoa untuk mereka.
saya juga sadar bahwa civitas akademi stt setia punya peran atau andil dlm kejadian tersebut. namun kurang bijak jika di situasi kini kita turut menekan dg menyalahkan. peristiwa semacam ini akan lebih baik jika kita dekati secara sosial. jika mungkin rekonsiliasi dg masyarakat sekitar. dan jikalau tidak mungkin harapan saya besok di tempat baru mereka merasa perlu untuk hidup bersama yg saling mengayomi dg masyarakat sekitar.
oh ya.,terimakasih iah iah telah beri komentar yg kritis di blogku.
Gua cuma bisa membantu Doa...
Fri, 08/08/2008 - 19:06 — AnonymousHati gua sedih ingin menangis...
Gua cuma bersimpati...
Ingin melakukan sesuatu tapi bingung...
Apakah ada organisasi/individu kristen sebagai "satu tubuh" yang bisa bertindak membantunya?
Gua cuma bisa bantu Doa ya...
dan berpesan jangan surut semangat untuk mencari ilmu.. imani dan bernazarlah untuk dapat melayani ditengah Masyarakat dengan cara apapun...
karena yang menilai adalah Tuhan sendiri bukan dosen, masyarakat atau malah kepala suku...
Dan ingatlah selalu akan kehidupan kekal..
Jangan merasa dendam terhadap mereka yang mengganggu karena penghakiman adalah haknya Tuhan...
Jesus Love You
adakah bukti foto / video?
Fri, 08/08/2008 - 21:00 — penontonKepada Yth,
Saya sangat bersimpati terhadap apa yg terjadi dengan kampus SETIA.
Adakah sedikit bukti foto-foto atau video yg bisa saya dapatkan dari pihak kampus, yg menggambarkan penyerangan tersebut?
Masalah ini menurut pendapat saya haruslah dibawa kepada media luar negri, agar pemerintah asing yang memberikan tekanan politik kepada pemerintah RI.
Tolong pertimbangkan saran ini, karena kami pernah mencobanya pada kasus di Timor Timur.
Percayalah, banyak mata dan saudara-saudara yang masih peduli akan nasip kalian.
Tuhan Lindungi kalian!!
Selalu Bersatu, karena itulah kekuatan kalian, jangan sampai dipecah belah oleh oknum-oknum tertentu.
Kami mengerti keadaan di Indonesia yang seringkali berat sebelah, dan dirasakan menutup sebelah mata pada kepentingan minoritas.
Kita bisa saudaraku, dengan bersatu kita mempunyai suara yang kuat, bangkitkan semangat saudara-saudara yang lain, jangan putus semangat.
Mereka tidak akan bisa menghancurkan kita!!!!
SEMANGAT DAN BERSATU maka kita akan BERHASIL!!!!
HIDUP STT SETIA!!!!! BANGKITLAH STT SETIA!!!
(Marga Tong)
Tabah seperti ayub
Sat, 09/08/2008 - 02:47 — DionSedih Juga yah membaca beritanya, kapan keadilan di indonesia bisa dinikmati oleh semua warga negara??
Ada warga negara yang merasa kayak katak dalam tempurung, Indonesia cuma milik dia dan bisa berbuat seenaknya, tapi mereka lupa bahwa mereka buang hajat juga di dalam tempurung, yang lama kelamaan membumbung, akhirnya mereka juga akan linglung.
Cuma bisa mendoakan, saya jauh di afrika, belajar melihat ketabahan ayub dalam menerima cobaan tapi tetap setia, dan dia menerima kembali berlipat ganda, seperti ayat dibawah ini. Ingatlah Tuhan Yesus menanggung penderitaan kita setiap hari, dan bila IA mengijinkan ini terjadi, pasti ada rencana Tuhan yang terindah untuk kita dan tetap setia didalam doa ....
10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
11 Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas.
12 TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.
@Civitas Akademika STT Setia
Sat, 09/08/2008 - 07:20 — LiesianaMarilah sekarang mulai berjuang mempertahankan hak dan kewajiban.
bagaimana tindakan dari pengurus stt setia?
Sun, 10/08/2008 - 18:04 — Anonymoussaya sedih dg nasib para mahasiswa yg mengungsi sementara mereka adalah orang2 yg miskin dari daerah/non warga jakarta tapi saya juga heran kok gak ada tindakan dari para pengurus stt setia ya? trs para dosen2nya pada kemana? bukankah bisa aja mereka mengajar di tempat pengungsian tsb? daripada mahasiswa terkatung2 nasibnya? eniwei selain berdoa apalagi ya yg saya bisa bantu utk para mahasiswa tsb? thx
Bangkit dan maju, pekerjaan menunggu
Sun, 10/08/2008 - 20:43 — Bagus TKhusus untuk para mahasiswa STT setia jadikan kejadian ini untuk lebih berintrospeksi karena anda sekalian sedikit banyak punya "andil" juga dalam kejadian ini. Namun kemudian jadikan kejadian ini menjadi momentum pengabaran Injil yang lebih giat lagi karena terbukti bahwa banyak dari mereka yang tidak mengerti bahkan membenci Kristus. Tuaian banyak namun pekerja sedikit.
Kejadian ini bisa juga dijadikan ujian dan hajaran Tuhan bagi kita semua umat Kristen, bahwa ternyata kita manusia lemah penuh kekurangan dan sangat memerlukan Tuhan. Ayo kita bangkit jangan kendor ataupun terpuruk dengan kejadian ini, pekerjaaan besar menanti. Jika kita tak segera menyambutnya maka kita akan ketinggalan.
Seperti kasus Yusuf, mereka mereka rekakan kejahatan, tetapi Tuhan mereka rekakan kebaikan bagi umatnya yang takut akan dia dan memenuhi panggilan mulianya sebagai Pengabar Injil bagi Kerajaan Allah seperti yang diamanatkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
Amin
STT Setia
Mon, 11/08/2008 - 09:22 — Binsar Antoni H...di pengungsian, di Cibubur mereka itu bersama dengan dosen, mereka rencaananya akan melangsungkankuliah disana, dan semuanya akan berkumpul disna. Bantuan makan sudah dilakukan berbagai lembaga gereja, dan cukup, persoalannya hanya kapan mereka bisa kembali, itu yang belum jelas. Bicara tentang membawa persoalan itu ke dunia internasional juga sudah mereka pikirkan, memang masih dalam proses. Tetaplah doakan, tetap berpikir jernih. Setiap persoalan pasti ada solusi, tapi berjuang keras adalah kewajiban
Minta ijin Copy paste ke blogku ya
Mon, 11/08/2008 - 13:41 — AnonymousAku ingin turut membagi suara hati dari para mahasiswa SST SETIA yang sedang dalam pengungsian ini ke dalam blogku. Boleh ya aku copy paste ke tempatku di http://uripmungsakwentoro.blogspot.com/
^:)^
suara alumni STT Setia
Mon, 11/08/2008 - 21:52 — Anonymoussaya seorang alumni SETIA yang tahu benar situasi dan kondisi STT SETIA yang sudah dengan tulus mendidik kami para mahasiswa. kehidupan yang sederhana mengajar kami untuk bisa menghargai orang lain, SETIA menerima kami saat kami ditolak oleh dunia SETIA mengasihi kami tanpa syarat.M
akanya saya amat sedih terhadap komentar saudara seIman yang menyalahkan SETIA tanpa melihat situasi yang sebenarnya terhadap kejadian ini. SETIA ada karena SETIA melihat bahwa masih banyak suku terabaikan kepedalaman desa-desa terpencil yang belum terjangkau baik pendidikan maupun sosialnya.
para STAFF DAN DOSEN selalu ada bersama kami saat kami senang maupun kami susah.
sebenarnya dengan kejadian penyerangan ini orang2 Kristen di Indonesia harus bersatu dan bangkit melihat bahwa kita adalah satu tubuh dalaM Kristus
STT SETIA aku akan selalu bangga kepada mu.
IRVAN SETIAWAN
HI IRVAN
Mon, 11/08/2008 - 22:02 — AnonymousSAYA SANGAT BANGGA TERHADAP SETIA, SANGAT JARANG KAMPUS SEPERTI SETIA YANG MEMILIKI BEBAN TERHDAP KEMAJUAN BANGSANYA SO KAMI PARA PRAJURIT KRISTUS AKAN TERUS BERDOA UNTUK STT SETIA. MAJU TERUS SETIA
suara alumni STT Setia
Mon, 11/08/2008 - 21:53 — Anonymoussaya seorang alumni SETIA yang tahu benar situasi dan kondisi STT SETIA yang sudah dengan tulus mendidik kami para mahasiswa. kehidupan yang sederhana mengajar kami untuk bisa menghargai orang lain, SETIA menerima kami saat kami ditolak oleh dunia SETIA mengasihi kami tanpa syarat.Makanya saya amat sedih terhadap komentar saudara seIman yang menyalahkan SETIA tanpa melihat situasi yang sebenarnya terhadap kejadian ini. SETIA ada karena SETIA melihat bahwa masih banyak suku terabaikan kepedalaman desa-desa terpencil yang belum terjangkau baik pendidikan maupun sosialnya.
para STAFF DAN DOSEN selalu ada bersama kami saat kami senang maupun kami susah.
sebenarnya dengan kejadian penyerangan ini orang2 Kristen di Indonesia harus bersatu dan bangkit melihat bahwa kita adalah satu tubuh dalaM Kristus
STT SETIA aku akan selalu bangga kepada mu.
IRVAN SETIAWAN
STT Setia
Tue, 12/08/2008 - 08:47 — Binsar Antoni H...baik kita mengerti memang tidak mudah untuk memahami segala persoalan yang kita hadapi, namun berpihak pada korban sebenarnya harus menjadi pilihan, dalam arti yang perlu ditolong adalah korban, jadi dalam hal ini dari pada terlalu jauh berpikir,lebih baik kita berpihak pada STT Setia, korban yang jelas-jelas sedang menderita.
Dipengungsian tidak belajar
Tue, 12/08/2008 - 10:38 — AnonymousKemarin minggu, teman-teman sepulang gereja mengunjungi kamp pengugsi mahasiswa STT Setia di Cibubur.
Satu hal yang mereka sayangkan adalah, mahasiswa disana tidak belajar, tidak dapat belajar, dan tidak berusaha untuk tetap menuntut pihak fakultas untuk memberi mereka pengajaran. Bukankah tugas mahasiswa adalah belajar?
Dengan adanya kasus yang sekolah hadapi, lalu Pak Binsar menuliskan cerita dengan judul "Suara hati mahasiswa STT SETIA dari pengungsian di Bumi Perkemahan Cibubur, 6 Agustus 2008." apa yang pemulis mau dari pembacaya?
1. Propaganda?
2. Rasa kasih?
3. Doa?
4. Belas kasihan?
5. Melihat kebodohan para pembaca yang memberi komentar?
6. Atau hanya sebar info semata.
Arah dari masalah yang STT Setia alami bisa menuju keberbagai arah (i.e politik, agama, kesenjangan beragama, ham, dll.)
Tapi mahasiswa tetap harus belajar. itu utama dan utama bagi seorang mahasiswa. Jika sampai saat ini kalian (mahasiswa) belum bisa belajar, tuntutlah sekolah tinggimu itu, bukan pemerintah, aparat atau apalah!!!!
Mahasiswa STT Setia, usia kalian sudah lebih 17 tahun pastinya.
Judul dengan "suara hati....." ini menandakan kalian tidak pantas memiliki KTP, tidak dewasa, dan mau di "jual" hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah.
(Erick dari sabda space)
Tidak Komersil
Wed, 20/08/2008 - 01:42 — BathiQoYPers, kemana anda ??mengapa kasus ini berlarut-larut ? beritakan secara Internasional, buat Pemerintah MALU supaya SADAR.
MANA bangsa yang DEMOKRASI??
MANA BANGSA dengan BUDAYA cinta damai, murah senyum. Semua nampak palsu belaka.
Merdeka?? Sungguh meragukan!!
-###-
* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.
Syallom_El Shadday
Evaluasi Terhadap STT Setia
Wed, 20/08/2008 - 09:48 — Binsar Antoni H...Terima kasih untuk komentar teman-teman tentang STT Setia, baik yang mengkritik tajam, maupun yang menyampaikan simpatinya. Saya coba mengevaluasinya.
Kehadiran mahasiswa STT Setia dicibubur memang memprihatinkan saya. Pertama prihatin, karena pada rapat senin hari pertama setelah dievakuasi di Graha bethel, disana diputuskan untuk kembali, dan sebelum menunggu kembali mahasiswa ditempatkan di tempat sementara yang ditawarkan oleh wakil gereja-gereja. Saya tidak mengerti mengapa harus dicibubur yang akhirnya membuat banyak orang Kristen malu, seakan akan tidak ada yang bisa membantunya. Jika memang tidak mampu semestinya sekolah mengembalikan mahasiswa untuk kembali kerumah masing-masing, karena ada banyak orang yang saya dengar bersedia membiayai.
Kedua, urusan tempat/ kampus STT Setia itu urusan pengusurs STT dan yayasan, jadi seharusnya yang mengambil inisiatip penanganan harus lembaga, saya juga tidak mengerti mengapa lembaga seakan tidak punya kebijakan dan hanya menunggu kebaikan pemerintah. Laporan yang saya dapat sebelum 17 Agustus pemerintah sudah akan memberikan tempat, jika lewat, lembaga harusnya bisa mengambil sikap. Ini juga yang menjadi pertanyaan.
Ketiga, Mahasiswa adalah kelompok terdidik, seharusnya bisa mengambil kebijakan, ada dewan mahasiswa, itu kemana, apa kebijakan yang mereka punya, jangan hanya menunggu pemerintah, pemerintah memang salah, tapi lebih salah lagi jika tidak punya kebijakan.
Jika ditanya mengapa, saya memasukan peristiwa STT Setia ini, demikian juga pada milis-milis yang lain, hanya satu alasan keberpihakan pada korban, namun saya berharap korban tidak hanya minta dikasihi, tetapi mampu mandiri, dan bersikap dengan bijak.
Jika STT Setia tidak punya kebijakan dalam mengatasi persoalannya, orang lain juga tidak bia berbuat apa-apa. dan kasus ini terus terang bisa menjadi preseden buruk, saya tidak tahu, apakah ada hubungannya kejadian penyerangan terhadap GPDI Pondok Rangon pada tanggal 17 Agustus itu.
Sulit memang untuk mengambil keputusan, tetapi lebih malang lagi jika kita tidak pernah berani mengambil keputusan, ini saya sarankan untuk STT Setia yang saya tidak tahu siapa, yang masuk di blok ini, karena tidak jelas. Terus terang saya tidak punya kepentingan apa-apa dengan STT Setia, dan say mungkin lebih tahu banyak dibanding mahasiswa STT Setia sendiri tentang lingkungannya. Saat ini gereja dekat STT Setia sudah bisa berbakti, beribadah, jadi ada sesuatu yang perlu di evaluasi.
Tetap berdoa dan membantu STT Setia
Wed, 27/08/2008 - 12:51 — AnonymousMendengar dan melihat berita2 televisi ttg penyerangan STT ini, membuat negeri ini makin memprihatinkan. Inilah salah satu sebab bangsa ini susah maju karena bbrp org terus memprovokasi dan menyerang 'org lain' dgn kekerasan. Seharusnya sesama bangsa bersatu membangun negara ini.
Untuk mahasiswa SETIA tetaplah berdoa, belajar, dan ber PI dimanapun tempatnya karena Tuhan yang berkuasa yang melindungi engkau. Mereka yang menyerang STT biarlah DIA yang mengampuni karena mereka bukan menyerang mahasiswa tetapi menyerang DIA.
Teman2 seiman terus berdoa dan membantu apapun yg kita bisa. Misal jika ada gereja/lembaga yg mempunyai tempat yg cukup luas atau beberapa tempat dibagi2. Lalu yang lain membantu dana, akomodasi, dll. Bantuan kita ke mereka akan dibalas oleh Tuhan dgn berkat yang berlimpah.
Kita berusaha tidak terprovokasi untuk berpikiran negatif mengenai kejadian ini.
Biar serahkan semuanya kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Justru ke-SETIA-an dan kesatuan tubuh Kristus bisa diambil melalui kejadian ini. Yakinlah setelah kejadian ini, akan lebih banyak STT yang menjamur dibangun dan semakin banyak yg terus setia dalam Kristus. Karena kita bekerja dgn kuasa Tuhan bukan kuasa manusia.
Baca kitab Roma 8 yang menjadi kekuatan anak2NYA.
Amin. Tuhan memberkati. -Lina-
Kampus & asrama koq isinya senjata tajam
Wed, 08/10/2008 - 11:14 — AnonymousKepada rekan2 sebangsa se- tanah air ...
Kalian anak2 Tuhan , Kalian para orang terpelajar kan ,tapi saya terus terang sebagai pemuda Kampung Pulo merasa bingung kepada tindakan teman2 kalian pda tanggal 25 Jul 08 tepatnya setelah peristiwa " POMPA AIR " tsb( mahasiswa2 SETIA yang ada di asrama putra rt 02/rw 04 dan asrama rt 04/rw 04 terutama ), mengapa setelah kejadian " Pompa Air ' tersebut mereka mahasiswa yang terletak di asrama rt 04/rw 04 malah melempari rumah2 warga sekitar,begitu juga ketika kami mau mengkonfirmasi tentang dugaan Pencurian tersebut( karena kami gak mau ada pihak2 lain yang tidak bertanggug jawab ikut campur dan menanyakan status si Julius ...apakah benar mereka mahasiswa SETIA ??? ) kepada kepala asrama di rt 02/rw 04 tapi kami malah dilempari batu dan kayu oleh mahasiswa di asrama rt 02/rw 04 tersebut.
Saya juga bingung senjata2 tajam yang ada kalian itu darimana ...koq bisa masuk ya ke Asrama & Kampus ???
Terbukti pasca evakuasi,ketika kalian hendak ambil barang2 kalian ke Kampus & asrama tersebut.kami benar2 kaget di kampus utama saja ditemukan batu-batu yang sudah dikarung,bambu2 runcing,senjata2 tajam macam mandau,parang ,golok,panah,belum lagi panah2 rakitan,katapel....
Wah-wah pokoknya saya sempat kaget dan berpikir,Koq banyak sekali ya,Koq pengurus atau Pihak Kampus SETIA tidak merazia ya.....koq bisa-bisanya senjata2 itu masuk ke lingkungan Kampus .
Ini salah kalian sendiri .....atau salah pengurus ...,Kurang tahulah saya.
Terima kasih buat para mahasiswa / i yang telah mencintai kampung kami.
Yang pasti sudah meninggalkan bekas
Wed, 08/10/2008 - 20:33 — penontonKepada Anonymous,
Tidak peduli apa yang kamu katakan....
Sekarang nasi sudah menjadi bubur.....perasaan murid-murid dan kelompok minoritas sudah terlanjur terluka dan sakit hati.
Akan sampai waktunya dimana bentrokan yang lebih parah akan terjadi, oleh karena banyaknya oknum-oknum anti sosial di kampung pulo.Terlebih-lebih dengan adanya oknum-oknum model FPI di jakarta.
Jika sampai umat Kristen dan minoritas terus berdiam diri, maka yang didapat oleh kelompok minoritas adalah tekanan dan lebih banyak lagi tindakan-tindakan anarki.
Kesabaran manusia tentunya ada batasnya......
Jika sampai pemerintah tidak mampu untuk bertindak maka hukum rimba yang akan berlaku.
Siapa kuat dia yangakan berkuasa menguasai yang lemah...
hukum rimba tidak ada
Sat, 11/10/2008 - 21:03 — Binsar Antoni H...hukum rimba itu tidak ada, dirimba pun yang ada hukum Tuhan, yang menggunakan hukum rimba hanya raja rimba, jadi tidak benar orang Kristen pakai hukum rimba, orang Kristen hanya taat pada hukum Tuhan. Dialog lah yang jujur, dan adil thanks.
buat ulah,cari simpati trus adu domba ....
Fri, 10/10/2008 - 13:39 — AnonymousItulah kalian,selalu lari dari kenyataan.
Sudah jelas Mahasiswa2 itulah yang sengaja2x buat memancing huru - hara di Kampung Pulo ...Kemudian meng-kambinghitamkan yang lain.
Warga kampung Pulo kalian tuding,anak- anak kecil pulang mengaji kalian tuding sebagai FPI ( padahalkan FPI sudah bubar ),Pemda DKI kalian tuding ,Makelar tanah kalian tuding,LSM-LSM juga kalian tuding bahkan aparat yang telah melindungi rumah saya dari lemparan mahasiswa2 SETIA juga tidak luput dari tudingan kalian.
Kalian sebut SETIA adalah minoritas di Kampung Pulo,tapi pada kenyataan mereka adalah mayoritas di Kampung Pulo.Jumlah mahasiswa mereka yang lebih dari 1500 orang saja sudah 4 x lipat lebih banyak dari jumlah Pemuda- Pemudi Kampung Pulo.
Kalian cari simpati ke partai2,gereja2,Pejabat pemerintah dan luar negeri kemudian kalian adu domba.
Kalian mau mengancurkan Republik tercinta ini.
Jangan2 kalian-lah yang sengaja memasukan faham2 anti NKRI kepada mahasiswa / i itu dan sengaja memancing-mancing agar terjadinya peristiwa ini kemudian kalian cari simpatik dan simpatisan,setelah mendapat banyak simpatik & dana Kemudian Kalian pecah Republik tercinta ini.
Semoga orang2 yang kalian coba dekati untuk dapatkan simpati tidak terperdaya dengan omongan anda ....Semoga mereka pelajari lebih dalam sebelum mereka terjerumus dengan perbuatan kalian yang tidak bertanggung jawab.
Kalian memang "duri dalam daging" bagi NKRI
Salam
Ada buktinya nggak?
Fri, 10/10/2008 - 17:49 — penontonKepada Anonymous,
Memang susahberbicara dengan orang yang pikirannya sudah dicuci dengan paham-paham fanatik yang munafik.
Kalau berbicara ini itu tampa bukti, setiap orang juga bisa....betul nggak?
A jadi B....B jadi C....C jadi D, dan seterusnya.
Kalian memang selalu berlagak seakan-akan kalian lah yang menjadi korban.Kalian tidak pernah bersalah.Selalu orang lainlah yang mencari gara-gara terlebih dahulu.Sehingga kalian perlu membela diri dari serangan-serangan tersebut.Kalian memang orang-orang lemah yang hanya berusaha membela diri dari ketidak adilan.....bla..bla..bla...
Omongan-omongan seperti itu merupakan sebuah lagu lama.Lagu lama yang di-ulang-ulang demi membela diri kalian yang memang patut dikasihani.
Sayangnya jaman semakin terbuka, dan banyak cara-cara yang bisa digunakan agar kebenaran bisa muncul ke permukaan.Lambat laun kebenaran akan muncul ke permukaan, dan kebohongan-kebohongan akan terbongkar pada waktunya.
Anonymous, anda menuduh bahwa SETIA mau menghancurkan NKRI?
Siapa lagi yang akan anda tuduh berikutnya?
Coba para pembaca amati paragraf di bawah ini:
mahasiswa / i itu dan sengaja memancing-mancing agar terjadinya
peristiwa ini kemudian kalian cari simpatik dan simpatisan,setelah
mendapat banyak simpatik & dana Kemudian Kalian pecah Republik
tercinta ini.
Kalian memang "duri dalam daging" bagi NKRI
kalimat-kalimat di atas adalah contoh cara berpikir seorang Anonymous (dan mungkin juga cara berpikir yang diadopsi oleh banyak warga kampung pulo) yang berbicara dengan gaya seorang Patriot Bangsa.Sayangnya isi pikiran seorang Anonymous tidak kuat berlama-lama berdiam di balik topeng ke-munafikan, segala isi pikiran seorang Anonymous pada ahirnya telah muncul ke permukaan.
Sdr Anonymous, sepandai-pandainya seseorang berpura-pura atau bersandiwara ,akan tetapi pada ahirnya tentunya akan terbuka juga segala belangnya.Sama juga dengan tulisan-tulisan anda.Anda menulis seakan-akan "kelompok" andalah yang menjadi korban ke-tidak adilan kampus SETIA...bla..bla...bla...
Akan tetapi...
Jika para pembaca mengamati tulisan anda dengan teliti maka akan terlihat orang macam apakah anda (sebagai warga kampung Pulo) sebenarnya.
Anda adalah seorang yang hanya bisa menuduh tampa bisa memberikan bukti.Pikiran anda penuh dengan kecurigaan dan rasa benci terhadap orang lain.Anda juga sangat mudah untuk melontarkan fitnah serta tuduhan kepada orang lain.Anda adalah orang yang munafik.
Mungkin anda pernah berhasil membuat onar/kacau dengan tulisan/kata-kata provokasi anda sebelumnya.
Akan tetapi...
Sungguh sayang.......hari demi hari..... masyarakat akan semakin bertambah pandai.
Tidak selamanya masyarakat dapat termakan provokasi sampah yang anda agung-agungkan.Akan tiba saatnya dimana masyarakat akan dapat melihat dan mengerti.Masyarakat akan mengetahui siapakah sebenarnya yang merupakan "korban" ke-tidak adilan.Masyarakat juga akan menilai, siapakah sebenarnya yang merupakan si pembuat onar.
Setelah semuanya jelas terbuka di hadapan masyarakat banyak,maka tinggal menunggu pihak yang berwajib untuk mengadili bajingan-bajingan tersebut.Semoga pemerintah akan dapat membersihkan NKRI dari orang-orang seperti anda.Seperti ketika pemerintah menagkap pimpinan FPI beberapa waktu yang lalu.
Terima Kasih.
*NB: Kapan FPI bubar? Di TV khan masih banyak orang-orang berjenggot yang memakai atribut-atribut FPI memberikan dukungan (dengan kekerasan jika perlu) kepada pemimpin mereka di persidangan.
pentingnya dialog yang jujur
Sat, 11/10/2008 - 20:58 — Binsar Antoni H...saya baca dalam komentar ini ada dua kubu yang saling memaki, dan makiannya sama, yaitu musuh NKRI. Kalau kedua kubu memang mencintai NKRI ya dialog saja, kemudian berdamai, khan selesai. Lagi pula pada kerusuhan itu khan ada kelompok lain, mengapa kalian mau diadu domba, kenapa kalian bermusuhan? Bukankah dosen STT setia juga tinggal dikampung Pulo, dan beli rumah dikampung pulo, berarti sebagai masyarakat kampung Pulo, mengapa tidak bisa mendamaikan, mengapa tidak punya hubungan yang baik dengan masyarakat kampung Pulo?
Demikian juga orang kampung Pulo, negeri ini khan milik semua orang Indonesia, mengusir STT Setia sama saja menyangkali realitas itu, jadi jalan terbaik bangunlah diaolog yang jujur.
Sejahat-jahatnya manusia pasti ada kebaikan didalam dirinya, untuk apa membuang kebaikan, jika kebaikan itu memang kita butuhkan? Kesadaran interdepedensi ini akan membuat kita mau mendengar dan mau memaafkan, damailah Indonesia ku. Ini baru cinta NKRI
" Keragaman bukan untuk dikutuki, tetapi harus dirayakan, karena keragaman adalah kekayaan kita bersama"
@Binsar
Sat, 11/10/2008 - 22:45 — penontonSaya setuju dengan pendapat anda.
Akan tetapi....seringkali kebaikan malah dibalas dengan kejahatan dan ke-tidak adilan.
Apakah para mahasiswa SETIA akan dapat kembali beraktivitas di sekitar kampung Pulo?
Apakah semua masyarakat kampung Pulo akan menerima para mahasiswa SETIA?
Apakah kejadian yang sama tidak akan pernah terjadi lagi di kemudian hari?
Jika mereka tidak bisa menerima para mahasiswa, maka jelaslah mereka hanya merupakan sekumpulan orang-orang munafik yang berkoar-koar demi nama agama.Kelakuan mereka sangat berbeda dengan ajaran agama mereka.Iri hati dan dendam masih menguasai mereka.
Bagaimana mungkin dapat berdamai dengan orang-orang yang seperti itu?
Mereka akan menunggu kesempatan untuk menusuk dari belakang.
Sdr Binsar.....bersediakah punggung anda ditusuk oleh salah seorang dari mereka?
perjuangan untuk perdamain
Mon, 13/10/2008 - 09:36 — Binsar Antoni H...kalau anda katakan bersedia atau tidak, saya sudah mengalami jauh lebih berat dariSTT Setia, saya tidak perlu cerita banyak, tapi saya bicara berdasarkan kebenaran dan kebenaran itu yang saya coba hidupi.
Jangan salahkan agama, agama tidak bernyawa, dan ia tidak bersalah atas apapun, karena biasanya tindakan yang mengatas namakan agama, dibaliknya selalu ada kepentingan lain.
Jangan juga menyeragamkan agama, islam tidak tunggal, Kristen juga tidak tunggal, siapa yang berani menunggalkan agama pasti ada motif lain di luar agama itu.
Kembali kepersoalan, diskusi yang jujur itu perlu, jangan penuh curiga, saya sarankan jangan berdebat yang tidak perlu di forum ini.
STT Setia khan sudah ditangani pemerintah, bicara saja dengan pemerintah, bisa tidak STT setia kembali, jangan membuat provokasi dalam forum, utarakan saja pemikiran yang jujur dan cerdas.
Orang SETIA yang Bodoh
Fri, 17/10/2008 - 07:04 — AnonymousSTT setia itu Kampus Teologi ya? Ya!
Sering diintimidasi ya?Nggak juga!
Kasus apa yang terjadi? Nggak jelas!
Di hadapaan Tuhan tidak ada 'YA' dan 'TIDAK', Tuhan hanya minta satu 'SETIA'.
Mengapa mengemis kepada sesama orang Kristen?
Mengapa mengemis kepada pemerintahan?
Berharaplah Kepada Tuhan Saja...hai orang Setia yang Bodoh!
Atau di SETIA tidak ada Tuhan?
Yang ada hanya nama dan periuk nasi...?
Pindah saja
Sun, 19/10/2008 - 02:36 — AnonymousJual saja tanah dan bangunan di Kp.Pulo, beli tanah yang luas di Kalimantan, 'kan sama-sama merantaunya. Malah bisa tambah ilmu bertani. Kenapa harus di Jakarta yang biaya hidupnya mahal? Harap jangan tersinggung, saudara kita di luar Jawa karakternya memang agak keras. Ini juga jadi pertanyaan saya sebenarnya karakteristik seorang Kristen itu macam mana? Tetapi kalau terlalu lembek juga salah. "Tidak perlu berbuat baik asal tidak berbuat jahat" Salam
Mari kita berbuat, karena STT Setia juga Biji Mata Allah
Fri, 28/11/2008 - 21:21 — sumantrionoSyaloom, Saudaraku.
Masih segar dalam ingatan saya, ketika kami (STT Doulos Bandung) harus di ungsikan ke STT Doulos Jakarta karena pada saat itu ada sekelompok masyarakat yang menamakan Diri Masyarakat Bandung menolak keberadaan kami. Alasan mereka cukup aneh "Kristenisasi".
Tidak sampai disitu, dari Jakarta kamipun harus segera di praktekkan ke berbagai daerah.
Setiba dari Praktek kami di tempatkan di Kampus baru di Jawa Timur dan beberapa waktu kemudian kami pun harus pindah lagi.
Pada saat-saat seperti itu kami pun bertanya, " Dimana orang Kristen?" "Dimana Anak-anak Tuhan yang punya posisi dalam Pemerintahan ini?" "Dimana Gereja/ Para Hamba Tuhan?"
Saudara Mahasiswa STT Setia, hal itu memang harus terjadi. Teman/saudara hanya ada ketika dalam suka, sangat jarang mereka ada dalam kesusahan. Paling mereka akan muncul dan berkata "Semoga Tuhan memberkati, saat ini kami belum bisa berbuat, bahkan tidak jarang mereka muncul sebagai Hakim yang justru memojokkan.
Harapan saya tetap bertahan dalam PANGGILAN, bukan suatu kebetulan saudara berada di STT Setia, dan apa yang saudara alami itu akan sangat berguna kelak dan itu semua adalah proses Pencurahan Kemuliaan Allah bagi mereka yang mau setia.
Tetaplah dalam kerukunan dan persekutuan bersama dengan rekan-rekan yang lain, jangan panik, bimbang atau marah.
Kepada Para pengguna atau tamu in-christ.net
1.Mari menjadi berkat bagi STT Setia janganlah menjadi Hakim, apalagi mengatakn mereka "Bodoh" atau memvonis mereka "melarikan Diri". Apakah saudara pernah ditingalkan dan harus hidup tak tentu arah? Apakah saudara pernah diancam, dipukul?" Padahal saudara tidak berbuat salah, hanya menjadi Hamba/Doulos dari Allah "Dibentuk, Dipersiapkan Dan Diutus Menyampaikan Kabar Kesukaan".
2.Ini saat Kita semua berbuat, mereka adalah Biji Mata Allah. Tunjukkan eksistensi dirimu, perbuat apa yang bisa diperbuat. Kalau tidak mau berbuat, DIAM SAJA. Jangan menjadi Jaksa atau Hakim yang sesat, Ingat apa yang kamu buat, ucapkan serta lakukan itu dilihat dan diketahui oleh Yesus dan sisetan. Tuhan akan memperhitungkan perbuatanmu serta memakaimu untuk kemulianNya, atau setan akan memakaimu juga untuk kemuliannya. Tinggal pilih.
3.SEKALI LAGI MARI KITA BERBUAT, KARENA ALLAH TELAH LEBIH DAHULU BERBUAT KEPADA KITA.
Salam kasih,
S Sumantriono S