Kejadian
3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”
3:16.Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat
sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau
akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
3:17.Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu:
Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan
bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-
tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi
menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan
engkau akan kembali menjadi debu.

Berdasarkan Firman diatas dan pengajaran dari beberapa pendeta, pengajar Firman Tuhan, buku Kristen, internet, majalah Kristen, dll saya memiliki pemahaman tentang awal dosa dan akibatnya seperti ini:

1.Iblis telah mempersiapkan perangkap dengan matang dan mengetahui akibatnya sejak lama terhadap manusia petama itu serta keturunannya. Iblis mengetahui bahwa jika manusia yang pertama itu melanggar perintah Allah maka akibatnya sangat besar terhadap manusia dan iblis akan dengan mudah mencobai manusia, menjatuhkan manusia serta membuat keturunan manusia itu masuk neraka. Iblis akan memakan banyak korban yaitu jiwa jiwa yang akan dilahirkan oleh manusia itu. Allah akan murka. Iblis ingin semua keturunan manusia yang pertama itu masuk neraka. Dan dia berhasil membuat mausia pertama itu melanggar printah Allah.

2. Kerana Adam dan hawa telah melanggar perintah Allah maka mereka berdosa dan dikutuk oleh Allah demikian juga keturunan mereka turut berdosa dan mewarisi akibat dosa itu.
3. Akibat dosa adam dan hawa terhadap mereka serta manusia lainnya ( keturunan mereka)adalah Kematian (tidak hidup abadi) kemudian kembali menjadi debu serta masuk neraka.

4.Kutuk lainnya :
• Kepada perempuan:
susah payah mengandung, kesakitan melahirkan anak , birahi terhadap suami ,
suamai akan berkuasa atasnya.
• Kepada Lelaki (kaum adam):
terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari
rezekimu dari tanah seumur hidupmu, semak duri dan rumput duri yang akan
dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi
makananmu,dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau
kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab
engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.

Umat manusia sekarang adalah keturunan adam dan hawa demikian juga umat manusia sekarang turut mewarisi dosa dan akibat dosa adam dan hawa. Saya percaya bahwa salah satu akibat terburuk dari dosa adam dan hawa adalah manusia keturunan mereka bisa masuk NERAKA.

Selain dari pada itu manusia juga mengalami sakit penyakit, lapar, kesedihan, malapetaka, suka dan duka, kecelakaan, kesusahan, pencobaan dari iblis, kemiskinan, umur pendek, perzinahan, berdosa senantiasa, mencuri, membunuh, iri hati, bertengkar, permusuhan, tamak, penghianatan, mengingini milik sesamanya, dendam, cacat, tidak ada damai dll. Semua itu adalah sebagian kecil dari begitu banyak akibat dosa terhadap Allah yang terjadi atas manusia oleh sebab dosa manusia pertama itu.

Saya percaya para pendeta dan pengajar Firman Tuhan telah mengetahu hal ini lebih dari saya dan lebih lama dari saya. Tetapi hal inilah yang membuat saya ragu akan pengajaran yang dibawakan dan disampaikan oleh para pendeta, pengajar Firman Tuhan diberbagai gereja, khotbah, siaran tv dan radio, buku, internet bahwa apa yang mereka ajarkan tidak sejalan dengan perbuatan mereka dan fakta akibat dosa serta hakikat kehidupan manusia itu.

Lebih dari pada itu bahwa Firman Tuhan yang disampaikan oleh mereka menurut saya tidak tepat sasaran bahkan cenderung dipermainkan, dimanipulasi, dianggap enteng untuk mencari keuntungan dan menguntungkan diri sendiri. Saya merasa bahwa kebenaran Firman Tuhan telah ditutupi baik dengan sadar atau tidak sadar oleh mereka yang terlibat didalam pemberitaan Firman Tuhan sehingga banyak umat yang percaya tetapi tidak mencari kebenarannya terhanyut, terbuai dalam kebohongan, kebodohan dan kata kata manis yang disampaikan oleh para pendeta dan pengajar Firman Tuhan.

Berhubungan dengan dosa adam dan hawa serta akibatnya bagi seluruh umat manusia, muncullah beberapa pertanyaan dibenakku, mohon pertanyaan dibawah ini tuk dijawab (beri komentar) bagi siapa saja yang membaca blog ini :

1.Mengapa para pendeta secara umum kawin dan memutuskan tuk menghasil kan
keturunan?.

Kontra: Bukankah mereka tahu bahwa semua manusia turut mewarisi dosa dan akibat dosa dari adam dan hawa, termasuk kehidupan para pendeta, pengajar Firman Tuhan itu sendiri. Apabila para pendeta, pengajara Firman Tuhan kawin dan menghasilkan keturunan bukahkah mereka secara langsung membuat keturunan mereka turut mewarisi dosa dan akibat dosa dari adam dan hawa. Dengan demikian keturunan mereka juga akan turut dihakimi untuk menentukan apakah mereka masuk surga atau nereka. Mereka juga secara langsung membuat keturunan mereka (jiwa) berpotensi, berkemungkinan bisa masuk neraka.

2.Apakah tujuan misi para pendeta/pengajar Firman Tuhan mengajarkan pemberitaan injil?

Kontra: Saya diajar selama ini bahwa tujuan pemberitaan injil adalah agar setiap manusia yang telah terlahir kedunia ini dapat diselamatkan dari dosa dan akibatnya yaitu kematian atau neraka dan memperoleh hidup yang kekal didalam Tuhan Yesus Kristus serta masuk surga. Fakta bahwa para pendeta kawin dan melahirkan keturunan bukankah ini sama saja mereka menambah jumlah orang berdosa terlahir kedunia ini khususnya darah daging mereka sendiri yang ternyata bertentangan dengan tujuan pemberitaan injil yaitu menyelamatkan jiwa jiwa yang telah terlahir kedunia ini.

3.Mengapa para pendeta/gereja/pengajar Firman Tuhan tidak menghimbau untuk pencegahan kelahiran jiwa jiwa manusia kedalam dunia ini? Atau, Mengapa kelahiran manusia tidak dicegah dengan mengajarkan “no seks”, “tidak kawin” untuk menghindari kehamilan dan kelahiran?

Kontra: Menyadari setiap manusia yang terlahir kedunia ini akibat seks pasti mewarisi dosa dan akibat dosa serta berpotensi masuk neraka, tidak pernah saya dengar para pendeta/gereja/pengajar Firman Tuhan menghimbau, mengajarkan umat yang percaya kepada Tuhan Yesus untuk tidak (mencegah) melahirkan anak anak(jiwa jiwa) manusia lainnya kedalam dunia ini agar supaya tidak ada lagi anak anak manusia lainnya yang akan ikut turut mewarisi dosa serta akibat dosa, dihakimi dan dihukum dihadapan tahta penghakiman Allah. Tidakkah mereka kasihan akan berapa banyak jiwa jiwa yang telah dan akan terperangkap didalam dunia ini jika mereka terlahir , termasuk saya, anda serta keturunan mereka sendiri akan turut mewarisi dosa dan akibatnya turut serta di hakimi dan dihukum juga berpotensi/berkemungkinan bisa masuk NERAKA.

Bahkan para pendeta banyak memberkati perkawinan pasangan manusia supaya menghasilkan keturunan yang banyak. Secara manusiawi kita mengenal pepatah “lebih baik mencegah dari pada mengobati”, tetapi mengapa gereja, pendeta, pengajar Firman Tuhan tidak mencegah kelahiran dengan cara mengajarkan “no seks “, “no kawin” dalam pemberitaan injil. Bukankah seks salah satu penyebab kehamilan dan kelahiran serta “seks” itu juga adalah salah satu bentuk keinginan daging yang harus di jauhi oleh umat untuk menjaga kekudusan mereka. Bukahkah raja Daud, Salomo, Sodom dan gomora, telah jatuh dalam dosa percabulan yaitu seks yang pernah membuat Allah murka kepada mereka. Jelaslah akibat dosa bahwa “seks” dijadikan iblis sebagai alat untuk menjebak manusia kedalam dosa percabulan dan semakin banyak manusia terlahir karenanya dan turut mewarisi dosa untuk turut dihakimi dan dihukum. Bukankah para pendeta, pengajar Firman Allah tahu dan mengajarkan bahwa iblis ingin semakin banyak umat manusia yang jatuh kedalam dosa dan tidak terselamatkan, oleh sebab itulah Tuhan Yesus turun kedunia untuk menyelamatkan jiwa jiwa manusia. Marilah kita perhatikan ini baik baik.Apakah yang dipikirkan, dilakukan oleh para pendeta, pengajar Firman Allah sekarang ini. Bukankah kehidupan umat yang percaya selama ini telah hidup dalam kebodohan sehingga mereka tetap mempertahankan hidup dalam lingkaran setan yaitu terus melahirkan jiwa jiwa kedunia ini supaya mereka turut berdosa dan mewarisi akibat dosa, dihakimi, dihukum dan berkemungkinan masuk NERAKA. Semakin banyaklah korban korban iblis didunia ini, jutaan, milyaran, triliunan jiwa sejak dahulu, sekarang dan masa depan . Apakah mereka akan tetap membiarkan iblis semakin banyak makan korban. Melalui SEKS , HAWA NAFSU iblis ingin manusia bertambah banyak dan mewarisi dosa dan banyak masuk neraka. Manusia yang mewarisi dosa itu mudah, rentan untuk jatuh kedalam dosa.Upah dosa ialah maut.
Saya rasa dibeberapa ayat alkitab lainnya ada beberapa pengajaran rasul Paulus supaya tidak kawin (no seks) bukahkah rasul Paulus telah melakukannya tetapi para pendeta/perngajar Firman Tuhan jaman sekarang ini tidak melakukannya tetapi malah kawin dan mengawinkan serta melahirkan, menambah jiwa jiwa kedunia ini untuk mewarisi dan hidup didalam dosa dunia serta ikut turut dihukum. Ini adalah kenyataan yang telah menipu setiap umat.

4.Apakah melahirkan anak anak manusia (jiwa jiwa) kedalam dunia ini adalah tujuan sejalan dengan pemberitaan injil?

Kontra: Mari kita coba kita perhatikan dan sadari baik baik disekeliling kita dan dunia saat ini berapa banyak anak anak (jiwa jiwa) didunia ini yang telah terlahir dalam keluarga miskin, fisik cacat, kehilangan orang tua pada waktu kecil, mengidap berbagai penyakit, orang tua yang bercerai, orang tua penjahat, orang tua tidak perduli pada anak anaknya, lahir tetapi tidak diharapkan, lahir tetapi dibuang, keluarga yang berantakan, orang tua yang sakit sakitan dan anak anak yang masih kecil harus memahami keaadaan orang tuanya serta membantu orang tua, kehilangan masa kecil karena harus bekerja sejak kecil, dititipkan pada orang lain, tidak dibesarkan oleh orang tua kandung karena orang tua mereka belum sanggup jadi orang tua, diperjual belikan, tidak mendapatkan pendidikan yang layak, putus sekolah karena orang tua gak mampu, gak mampu melanjutkan ke universitas karena gak orang tua gak mampu, keluarga jatuh miskin tiba tiba karena orang tua meninggal, tidak mendapatkan makanan yang layak, tidak mendapatkan akomodasi yang layak, anak anak yang harus mengalah pada orang tuanya dan terpaksa mengikuti orang tuanya, anak anak yang terkekang kebebasannya, anak anak yang stress dirumah karna tidak ada damai, anak anak yang bunuh diri, anak anak yang membunuh orang tua dan sesamanya baik karena dendam atau khilaf. Ini semua adalah sebagian kecil dari masalah dan kesusahan anak anak manusia yang telah terlahir kedunia Bukankah ini semua adalah akibat dosa. Ini adalah rencana iblis.
Apakah ini kehidupan yang mereka inginkan? Tidak. Itu semua karena mereka telah terlahir demikian, mereka terlahir karena perbuatan seks orang tua mereka. Apakah semua orang terlahir sejahtera, sehat, bahagia? Tidak semua, beruntunglah dan berbahagialah mereka yang terlahir dalam keluarga yang mampu, sehat, bahagia. Bagaimana dengan mereka yang gak mampu, gak bahagia, gak sehat tetapi cacat. Siapa diantara umat Tuhan dan menjamin bahwa keturunan mereka adalah sehat, tidak cacat, bahagia, sejahtera dan masuk surga.

5.Apakah setiap pendeta/pengajar Firman Tuhan sudah pasti dapat menjamin keturunannya hidup bahagia, sehat, tidak cacat, bahagia, sejahtera, makmur, dan masuk surga?

Kontra: Fakta bahwa ada keturunan pendeta yang membunuh, berpindah agama, melahirkan diluar nikah, mencuri, seks bebas, narkoba, melawan orang tua, kawin dengan orang tidak seiman, menjual iman demi jabatan, lahir cacat, sakit sakitan.Bahkan ada juga pendeta, pengajar Firman Tuhan juga berbuat hal yang sama. Ini artinya setiap manusia tidak ada yang benar apalagi keturunan mereka.

6.Apakah iman setiap orang tua sama dengan keturunannya/anakya?

Kontra: Ada pendeta, pengajar Firman Tuhan yang anak anaknya pindah agama dengan berbagai alasan.Bahkan ada juga pendeta dan pengajar Firman Tuhan yang murtat dan pindah agama dengan beragai alasan. Fakta bahwa iman dan kekudusan yang dimiliki oleh orang tua tidak sama dengan iman dan kekudusan anaknya, roh dan jiwa mereka pun berbeda. Jadi orang tua Kristen tidak dapat menjamin bahwa anaknya juga benar benar Kristen sejati atau masuk surga sebab pikiran mereka berbeda. Jika demikian buat apa orang tua tersebut melahirkan anak mereka apakah supaya anaknya turut dihukum dan masuk neraka?
7.Apakah setiap orang tua dapat menjamin keturunannya dekat kepada Tuhan dan masuk surga?

Kontra: Banyak orang tua yang sibuk kerja, tidak perhatian kepada anak anaknya, tidak membina hubungan yang baik dengan anak anaknya, otoriter, keras, kejam, tidak ke gereja, tidak mengajarkan Firman Tuhan bagi anak anaknya, tidak memperaktekkan Firman Tuhan dihadapan anak anaknya. Fakta bahwa banyak anak anak Kristen yang salah pergaulan, hamil, juga narkoba. Untuk apa mereka dilahirkan kalo harus hidup dijalan yg salah. Ini kan membuat mereka berpotensi masuk neraka. Iblis suka sekali ini.

8.Apakah sudah pasti setiap orang yang berdoa kepada Tuhan dan beriman pasti masuk surga?

Kontra: Saya percaya bahwa seperti yang dikatan dalam alkitab bahwa”iman tanpa perbuatan adalah mati”. Tuhan juga mengajarkan bahwa kita harus memiliki iman, mempertahankan iman kepadaNya, berbuah, menghasilkan talenta, kudus, mengakui Tuhan dihadapan manusia, hidup benar, melakukan kehendak Bapa yang disurga, mengejar keinginan Roh, menjauhi keinginan daging dan masalah masalah keduniawian, mengikuti Kristus dan menyangkal dirinya, memikul salibnya, memberitakan Injil, mengandalkan Tuhan dalam hidup manusia, mencintai dan mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi mereka, setia dan bahwa bukan karna perbuatan manusia itu mereka boleh disematkan tetapi karena kasih karunia Tuhan Yesus saja. Siapa yang sanggup melakukan semua ini. Jika keinginan seks saja gak bisa ditepis apa lagi yang lainnya.

9.Apakah semua perkara dibawah ini adalah keinginan daging atau Roh, perkara duniawi atau perkara surgawi?

Alasan manusia untuk melahirkan:
- Meneruskan keturunan
- Mewarisi kekayaan keluarga
- Karena semua manusia seperti itu yaitu memiliki anak/keturunan
- Karena ingin disebut sebagai ayah, ibu
- Karena ingin memiliki anak laki laki ato perempuan
- Karena keinginan suami ato isteri
- Karena keinginan mertua
- Karena tidak hati hati
- Karena Seks diluar nikah
- Demi harta dan kekuasaan
- Ingin disebut sebagai perempuan
- Demi kebahagiaan Keluarga Mesti Punya Anak
dll
Kontra: Firman Firman Tuhan berbunyi bahwa manusia itu dicobai oleh keinginannya sendiri dan apabila keinginannya itu telah dibuahi maka akan menghasilkan dosa. Tuhan mengajar kita agar mencari rahasia Kerajaan Allah dan kebenarannya, berfokus pada Tuhan. Tuhan mengajarkan bahwa setiap orang akan mempertanggung jawabkan dirinya sendiri, tidak ada hubungan ayah, ibu ato anak dalam kerajaan sorga.Telanjang kita lahir kedunia ini dan telanjang pula manusia akan menghadap Tuhan. Coba bayangkan berapa banyak masalah/kesusahan yang dialami oleh perempuan mulai sejak mengandung, membesarkan anak sampai menikahkah mereka.Inilah yand disebut KESUSAHAN BADANI. Dengar berbagai masalah yang timbul mereka bersedih, bergembira dan mengorbankan apa saja demi anak mereka. Apakah semua kesusahan mereka ini dapat menambah kekudusan, kebenaran, kecintaan, iman, berbuah, konsentrasi mereka kepada Tuhan. Saya rasa tidak tetapi justru mereka tidak dapat mencintai Tuhan dengan sepenuh hati mereka karena cinta dan perhatian mereka terbagi bagi, Tuhan ingin seluruh hati, cinta dan perhatian manusia hanya kepadaNya. Saya rasa semua kesusahan mereka itu adalah resiko dan tanggung jawab mereka sebagai orang yang melahirkan anak mereka.

Berikut adalah nats dari Rasul Paulus yang sangat mengenal Tuhan.
I Korintus
7:25 Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari
Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai
karena rahmat yang diterimanya dari Allah.
7:28 Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis
kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa
kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu.
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami
dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya
tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan
perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
7:35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-
halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa
yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.

Tujuan Rasul Paulus menganjurkan supaya pria dan wanita untuk tidak kawin adalah supaya menghindarkan mereka dari kesusahan badani dan supaya mereka dapat memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, tubuh dan jiwa mereka kudus dan supaya mereka dapat melakukan apa yang benar dan baik, melayani Tuhan tanpa gangguan.

Mari kita jujur dengan berbagai masalah dan tantangan dalam kehidupan berkeluarga sebagi orang tua dan anak, sebagai istri atau suami terdapat begitu banyak tanggung jawab dan beban serta masalah dan perasaan mereka yang terbagi bagi, dapatkah setiap mereka benar benar mencintai Tuhan dengan sebulat hati dan memuliakan dengan sebulat hati serta tekun. Saya rasa tidak. Suami mencintai istri demikian juga sebaliknya hati mereka terpaut dengan cintanya itu dan hati mereka tidak diisi dengan cinta kepada Tuhan seutuhnya sebab sudah terbagi bagi. Apakah cinta kepada sesama manusia ini adalah hal sorgawi? saya rasa tidak. Cinta manusia itu bersifat kedagingan karena mengharapkan kedagingan manusia yang satu terhadap manusia yang lainnya, bukan mengharapkan Tuhan.

10.Apakah kelahiran manusia kedunia ini dengan alasan alasan diatas setimpal dengan resiko yang harus manusia (jiwa) terima didunia ini yaitu kutuk dosa dan akibatnya serta turut dihakimi dan dihukum dihadapan tahta penghakiman Allah juga berpontensi masuk neraka ?

Kontra: Dimanakah kesadaran, kebenaran, peri kemanusiaan pendeta/pengajar Firman Tuhan/umat Tuhan yang mengetahui cerita, kebenaran akibat dosa adam dan hawa kepada Allah terhadap seluruh umat manusia keturunan adam adan hawa serta terhadap diri mereka sendiri (pendeta,pengajar Firman Tuhan, umat yang percaya)sehingga tetap saja mereka mau kawin, melahirkan keturunan bagi mereka.
Sungguh tegakah mereka demi alasan alasan peribadi tetap mau punya anak dan melahirkan mereka kedunia ini, sehingga anak anak (jiwa) mereka turut mewarisi dosa mereka dan akibatnya turut serta dihakimi, dihukum dan berpotensi masuk neraka.Ini bukanlah hal sepele.
Katanya mereka cinta kepada anak anak mereka dimanakah cinta kasih mereka kalau mereka tahu anak anak mereka juga akan turut mewarisi dosa mereka dan akibatnya serta berpotensi masuk neraka. Sebagaimana setiap orang tua akan dihakimi menurut perbuatan mereka demikian juga anak anak mereka akan turut juga dihakimi menurut perbuatan mereka.

11.Mengapa kisah Kejadian tentang awal kejatuhan manusia kedalam dosa serta akibatnya tidak diceritakan/dijelaskan dengan benar - benar ?

Kontra: Saya percaya setiap manusia yang lahir kedunia ini langsung mewarisi dosa orang tua mereka serta akibatnya, ikut serta turut dihakimi dan dihukum di hadapan tahta Allah, berpotensi masuk neraka.
Bukankah Allah telah mengatakan akan membalaskan kesalahan orang tua kepada keturunan mereka, sungguh tegakah orang tua membuat anak anak mereka turut dihukum oleh Allah karena kesalahan orang tua mereka.
Bukankah tidak ada yang benar seorang pun tidak didunia ini, semuanya berdosa. Upah dosa ialah maut.
Dimanakah nurani, kebenaran pendeta/pengajar Firman Tuhan, umat yang percaya kepada Tuhan Yesus yang telah mengetahui kebenaran ini tetap saja memutuskan untuk kawin,menginginkan anak serta melahirkan anak. Apa yang mereka pikirkan!

12. Apakah Seks menjadi alasan para pendeta, pengajar Firman Tuhan, umat yang percaya untuk tetap kawin? Apakah karena mereka tidak tahan untuk tidak bersetubuh, seks?

Kontra: Jika seks, kenikmatan seks, kenikmatan persetubuhan yang menjadi menjadi salah atu alasannya mereka kawin dimanakah kebenaran mereka, dimanakah hati nurani mereka terhadap keturunan mereka? ini berarti mereka masih belum dapat melepas kedagingan mereka, mereka tidak hidup kudus, tidak jujur dihadapan jemaat dan Tuhan. Mereka belum dapat melawan dan menolak hawa nafsu. Pantaskah mereka mengajarkan Firman Tuhan.? Pastikah mereka dapat melayani Tuhan dengan kudus, benar, sepenuh hati tanpa hati yang terbagi bagi kepada masalah keluarga, anak dan isteri mereka. Bukankah Tuhan ingin umatNya mencintai Nya dengan sepenuh hati, jiwa dan akal budi mereka.

Dibawah ini terdapat beberapa ayat Alkitab lagi yang menimbulkan pertanyaan bagi saya, mohon pertanyaan dibawah untuk dijawab/diberi komentar juga:

1 Korintus
7:1 Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi
laki-laki, kalau ia tidak kawin,
7:2 tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai
isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.
7:20Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan,seperti waktu ia dipanggil
Allah.
7:25Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari
Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai
karena rahmat yang diterimanya dari Allah.
7:26Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi
manusia untuk tetap dalam keadaannya.
7:27Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan
perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah
engkau mencari seorang!
7:28 Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis
kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa
kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu.
7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri
memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.
7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana
ia dapat menyenangkan isterinya,
7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami
dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya
tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan
perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
7:35 Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-
halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa
yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.
7:40 Tetapi menurut pendapatku, ia lebih berbahagia, kalau ia tetap tinggal dalam
keadaannya. Dan aku berpendapat, bahwa aku juga mempunyai Roh Allah.

Pertanyaan:
1.Mengapa para pendeta tetap saja kawin meskipun rasul Paulus mengajarkan sebaliknya?

Kontra Rasul Paulus tidak kawin, ia mempraktekkan apa yang ia ajarkan. Ucapan dan perbuatannya adalah sama dan sejalan. Jelas sudah rasul Paulus mengajarkan supaya setiap lelaki lebih baik untuk tidak kawin (1 Kor 7:1). Para pendeta jarang dan bahkan hampir tidak pernah menjelaskan, menerangkan, mengartikan mengajarkan, mempraktekkan ayat diatas. Bahkan banyak para pendeta/mengaku hamba Tuhan memilih untuk kawin dan mengawinkan manusia lainnya. Saya percaya mereka mengetahui dan mengerti ayat di atas. Saya percaya rasul Paulus memiliki sebab mengajarkan supaya tidak kawin. Bukankah apabila manusia kawin dan memiliki keturunan itu sama saja menambahi manusia (jiwa jiwa) berdosa terutama keturunan mereka sendiri. Dengan kawin manusia akan diliputi keinginan daging (seks) dan masalah keduniawian lainnya.
Para pendeta/pengajar Firman Tuhan tidak mempraktekkannya.
Rasul Paulus mengatakan bahwa bahwa ia mengingat hanya karena bahaya percabulan maka menurut pandangannya baiklah laki laki memiliki isterinya sendiri dan perempuan memiliki suaminya sendiri. Dari awal ia mengajarkan supaya tidak kawin. Bukankah percabulan itu adalah perbuatan seksual dan seksual itu sendiri adalah bersifat kedaginan yang harus dijauhkan oleh manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus. Jika pendeta kawin bukankah mereka masih mempertahankan hal hal kedagingan. Apakah perkataan pendeta/pengajar Firman Tuhan sejalan dengan perbuatan mereka?

Tujuan Rasul Paulus menganjurkan supaya pria dan wanita untuk tidak kawin adalah supaya menghindarkan mereka dari kesusahan badani dan supaya mereka dapat memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, tubuh dan jiwa mereka kudus dan supaya mereka dapat melakukan apa yang benar dan baik, melayani Tuhan tanpa gangguan.

1 Petrus
1:14 Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang
menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia
yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
1:17 Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka
menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam
ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.

Pertanyaan Saya dibawah ini bersifat kritis karena sbg orang beriman kita harus kritis dalam mencari kebenaran Firman Tuhan yang diajarkan serta dipraktekkan, banyak yang mengajarkan tetapi tidak mempraktekkannya demi supaya tetap menikmati kedagingan itu, bukankah kedagingan itu adalah nikmat:

1. Apakah itu hawa nafsu?
2. Apakah seks juga termasuk hawa nafsu?
3. Mengapa manusia yang percaya kepada Tuhan Yesus dilarang menuruti hawa
nafsu?
4. Apakah itu kekudusan?
5. Apakah seks juga termasuk hal kudus?

Kontra:
Seks dilakukan melalui unsur badan/daging,tangan, mulut, alat kelamin yang
saling merapatkan diri. Apakah hal hal sorgawi melakukan perbuatan ini.

Ada tertulis bahwa tubuh manusia itu adalah bait Allah dan bait Allah itu
harus dijaga kekudusannya dan manusia tidak memiliki hak atasnya sebab
sudah dibayar lunas dengan pengorbanan Tuhan Yesus. Roh Allah ada didalamnya.

6. Apakah status tubuh manusia itu jika tubuh manusia diperkosa secara
paksa ? Apakah masih kudus ato tidak?
7. Apakah status tubuh manusia itu jika tubuh manusia itu digunakan untuk
melakukan perbuatan seks oleh suami dan istri? Apakah kudus atau tidak?
8. Apakah standar pengukuran kekudusan tubuh manusia?
9. Apakah bedanya seks yang dilakukan secara paksa/perkosaan, seks oleh karena
suka sama suka (pacaran), seks yang dilakukan oleh pasangan suami isteri?
10. Apakah melakukan perbuatan seks adalah perbutan memuliakan Tuhan?
11. Apakah perbuatan seks adalah kudus ato tidak kudus?
12. Apakah hubungan antara seks dan kekudusan?
13. Apakah seks dan kekudusan itu sejalan?
14. Apakah perbuatan seks menguduskan tubuh manusia?

Ada rupa tupa bentuk perbuatan seks oleh manusia. Ada yang menggunakan kekerasan (penyimpangan), ada yang normal, Ada yang oral seks, Ada yang menggunakan alat bantu, Ada yang menyebabkan pasangannya terluka secara fisik untuk mendapatkan kepuasan.

15. Apakah ada seks yang kudus/bener ? Apakah ada seks yang gak kudus/gak
bener?
16. Apakah semua jenis seks/persetubuhan antara manusia itu adalah sama saja?

Keluaran 19:10 Berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka
menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci
pakaiannya”.
19:15 Maka kata Musa kepada bangsa itu: “Bersiaplah menjelang hari yang ketiga ,
dan janganlah kamu bersetubuh dengan perempuan”

Pertanyaan saya dari perikop diatas:

1.Apakah hubungan antara perintah untuk “menguduskan diri” dari Tuhan dengan
perintah “jangan bersetubuh dengan perempuan” dari Musa kepada bangsa Israel yang
lama.?
(Ini terjadi ketika Allah berjanji akan datang turun didepan mata seluruh bangsa
Israel di gunung Sinai)
2. Mengapa Musa memerintahkan supaya bangsa Israel jangan bersetubuh dengan
perempuan?
3. Apakah perbuatan bersetubuh dengan perempuan/seks itu adalah kategori perbuatan
tidak kudus?
4. Bagaimanakah hubungan korelasi antara ayat Kejadian 19:15 (menguduskan diri
dengan tidak bersetubuh dengan perempuan) dan 1 Petrus 1: 15 (tetapi hendaklah
kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang
telah memanggil kamu) juga 1:16 (sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku
kudus?
5. Apakah setiap manusia yang bersetubuh/seks dengan pasangannya berarti tidak
menguduskan diri?
6. Apakah setiap manusia yang bersetubuh/seks dengan pasangannya berarti
telah menguduskan diri?
7. Apakah pendeta/pengajar Firman Tuhan yang kawin dan bersetubuh dengan isterinya
disebut melakukan perbuatan menguduskan diri?
8. Apakah pendeta /pengajar Firman Tuhan yang bersetubuh dengan isterinya disebut
melakukan perbuatan tidak menguduskan diri?

Roma
8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal hal yang dari daging;
mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal hal yang dari Roh.
8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan
damai sejahtera.
8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak
takluk kepada hukum Allah; Hal ini memang tidak mungkin baginya.
8:8 Mereka yang hidup dalam daging tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Petanyaan Saya terhadap perikop diatas:

1. Apakah seks adalah keinginan daging atau keinginan Roh?
2. Apakah perkawinan adalah keinginan daging atau Roh?
3. Apakah seks dalam perkawinan adalah keingingan daging atau keinginan Roh?
4. Apakah ingin memiliki keturunan atau anak adalah keinginan daging atau Roh?
5. Apakah ingin memiliki suami atau isteri adalah keinginan daging atau Roh?
6. Apakah Tuhan Yesus mengajarkan umatnya agar mengingini, mencari cari
suami atau isteri dalam pemberitaan injil?
7. Apakah mengingini pacar adalah keinginan daging atau Roh?
8. Apakah pendeta yang kawin berarti ia tidak dapat menjauhkan diri dari
keinginan daging (seks)?
9. Apakah pendeta yang kawin dan melakukan seks dengan isterinya berhak
pantas dan benar mengajarkan Firman Tuhan tentang menjauhi keinginan
daging?
10. Apakah benar mengajarkan menjauhi keinginan daging tetapi melanggarnya?
11. Apakah itu percabulan?
12. Apakah perbedaan antara melakukan seks dan percabulan?
13. Apakah perkawinan itu kewajiban dihadapan Tuhan?
14. Apakah perkawinan itu hal yang kudus di hadapan Tuhan?
15. Apakah perbuatan kawin yang dilakukan para pendeta adalah perbuatan yang
benar di hadapan Tuhan?
16. Apakah melahirkan/memiliki anak itu kewajiban dihadapan Tuhan
17. Apakah Seks itu kewajiban dihadapan Tuhan?
13. Apakah Seks itu kudus dihadapan Tuhan?
14. Apakah para pendeta, pengajar Firman Tuhan tahu dan sadar atau pura pura
tidak tahu akan kenyataan bahwa setiap manusia yang terlahir dari
perkawinan ( seks) beresiko untuk mewarisi dosa , turut dihakimi dan
berpotensi/memiliki peluang tuk masuk neraka ?

Kategori: Remaja