Runtuhnya Benteng Yerikho

Runtuhnya Benteng Yerikho
Come Down Dark Prince
oleh Dick Bernal
disarikan oleh Deny S Pamudji

Segera setelah Yosua menyeberangi Sungai Jordan, dan dalam gerakan maju menuju tanah Kanaan, dia menghadapi suatu benteng yang amat kuat yakni benteng Yerikho. Benteng ini bukan hanya kuat secara fisik tetapi juga secara rohani (adanya kesan roh berhala, kenajisan, dan keangkuhan menguasai wilayah itu Yos 6:16-19). Tidak heran jika Tuhan juga mengirimkan bala tentara-Nya untuk menghadapi roh-roh ter-sebut (Yos 5:13,14)

Dengan mempelajari tindakan Yosua dalam merebut kota Yerikho, Saudara diharapkan dapat hikmah bagaimana mengambil alih suatu wilayah dari tangan Iblis untuk Tuhan.

1. Yosua bertindak karena perintah Tuhan (Yos 1:1-5)
Jangan melakukan peperangan rohani jika belum ada petunjuk dari Tuhan.

2. Yosua yakin akan perkataan Tuhan dan bertindak sesuai dengan imannya (Yos 1:10,11 bandingkan Yos 1:1-5)
Jika Tuhan menyatakan sesuatu, yakinlah bahwa hal itu pasti terjadi.

3. Yosua mengirimkan pengintai (Yos 2:1)
Untuk merebut suatu wilayah, kita harus mengetahui sejarah wilayah tersebut dengan terinci baik secara fisik maupun rohani.

4. Yosua mendahulukan Tuhan (Yos 3:1-5)
Yosua dan umat Israel berjalan dengan tabut perjanjian Tuhan di depan mereka. Ini berarti Tuhan didahulukan.

5. Yosua melakukan tindakan perjanjian (Yos 4)
Sesudah melewati Sungai Jordan, Yosua mendirikan batu peringatan sebagai tanda. Wilayah yang sudah Saudara rebut, hendaknya Saudara dirikan persekutuan atau gereja.

6. Yosua melakukan penyucian (Yos 5 bandingkan Bil 14)
Sebelum masuk Yerikho, Yosua menyunat kembali umat Israel sebagai tanda menyucikan mereka dari dosa. Seorang prajurit peperangan rohani hendaknya menjaga kekudusan mereka.

7. Yosua tahan menderita (Yos 6:9-12)
Pada saat umat Israel mengelilingi benteng Yerikho, penduduk Yerikho tentu tidak diam saja. Pasti ada cemooh dan tindak kekerasan, tetapi umat Israel tetap sabar dan menjaga ketertiban prosesi. Ini menunjukkan betapa kuatnya rohani mereka dalam menghadapi pencobaan/penderitaan.

8. Yosua melakukan perintah Tuhan dengan tuntas (Yos 6:12-16)
Yosua tidak hanya memutari benteng Yerikho sebanyak enam kali, tetapi tiga belas kali (yakni 6 kali dari hari pertama hingga hari keenam, dan 7 kali pada hari ketujuh) sesuai dengan perintah Tuhan. Seorang prajurit peperangan rohani juga harus taat secara keseluruhan.

9. Yosua beriman penuh pada Tuhan (Yos 6:2-6; 6:20 ; Ibr 11:30)
Dengan tidak ada sedikit keraguan pun Yosua menjalankan perintah Tuhan dan yakin tembok pasti roboh hanya dengan sorak kemenangan.

Berdasarkan pengalaman Yosua, Dick Bernal menyimpulkan sebagai berikut :
1. Tidak ada kota yang terlalu kuat bagi Tuhan
2. Pandangan kota Saudara dengan mata iman
3. Meski Allah melakukan peperangan, kita masih memiliki tanggung jawab
4. Tetap rendah hati
5. Gunakan Firman dan tinggallah dalam hadirat-Nya
6. Lakukan penelitian wilayah
7. Tetap melekat dalam rencana Allah
8. Walau Saudara belum melihat hasilnya, tetaplah meniup sangkakala
9. Allah tidak pernah terlambat menepati janji-Nya

John Dawson dalam bukunya Merebut Kota Bagi Allah (Taking Our Cities for God) memberikan petunjuk cara merebut suatu wilayah sebagai berikut :
1. Mulailah dengan penyembahan
Penyembahan adalah suatu cara untuk bersyukur dan memuji sehingga Allah menanamkan hati dan pikiran-Nya di dalam diri kita bagi kota kita.

2. Nantikan wawasan yang dalam dari Tuhan
Jangan bergantung kepada pertimbangan atau kepandaian manusia yang terbatas. Apa yang berlaku terhadap kota Yerikho tidak bisa dilaksanakan terhadap kota Ai. Belajarlah untuk mendengarkan suara Tuhan (Yoh 12:27), maka Dia akan memimpin Saudara masuk dalam kemenangan.

3. Ketahuilah perbuatan dosa wilayah itu dan akuilah hal tersebut dihadapan-Nya dengan seraya memohon ampun dari-Nya (Neh 1:6; Ezr 9:6)
Suatu wilayah mungkin mempunyai banyak tempat perzinaan dan mabuk-mabukan. Seorang prajurit perang rohani perlu meminta ampun atas dosa perzinaan dan permabukan sebelum memulai doa peperangan.

4. Layanilah di dalam roh yang sebaliknya
Atasilah kesombongan dengan rendah hati; kedagingan dengan kemurnian; ketakutan dengan iman; kikir atau rakus dengan kemurahan hati, dan seterusnya.

5. Siap menderita sakit bersalin di dalam doa sampai rencana Allah dilahirkan
Setiap orang yang mau dengan sungguh-sungguh mencari Allah akan mengalami masa-masa sakit bersalin. Jika Saudara dan umat Kristen memulai gerakan doa sekota secara menyeluruh, maka akan terjadi kebangkitan di antara orang-orang bukan Kristen, pembaharuan masyarakat, dan ekspresi baru di dalam dunia penginjilan.
Apakah Allah Saudara cukup besar untuk melakukan perkara-perkara di atas? Allah menantikan orang-orang yang memandang Dia sebagai Dia ada, lalu mengikuti-Nya untuk meraih kemenangan. Saudara siap untuk itu? Jika ya, mari bentuk laskar Kristus di wilayah Saudara masing-masing dan mulai berdoa secara teratur dan intensif untuk merebut wilayah sekitar Saudara bagi Allah.

Artikel lainnya dapat dibaca pada http://jakartaberdoa.blogspot.com

Topic Blog: Kesaksian

Keywords Blog: benteng, mata iman, peperangan, rendah hati

Comments

Denny saya mau nanya..temboknya rubuk ke dalam atau ke luar

Dear Denny..

yg lalu saya ditanya sama teman.. rubuhnya tembok yerikho ke sebelah dalam atau luar atau hancur ke bawah?

Ang Che Chen

@ acc temboknya rubuh

@ acc besok rumah lo bakal gw rubuhin krn lo bangun rumah di tanah mertua gw, misalnya n waktu gw rubuhin ama mandor2 gw, gw bilang eh temboknya runtuh kemana? utara selatan atau barat ........... krn maaf gw ini jawa kejawen percaya ama tahyul......... kagak penting banget mo rubuh kemana yg penting tuh tembok udah rubuh. amin ya robal alamin gusti gusti ada aja bahan debat.....

Maaf, Saya Pun Tidak Tahu Pastinya

Shalom Ang Che Chen & Anonymous,

Wah, saya juga kurang tahu pastinya ya. Cuman saya menduga hancur kebawah seperti WTC. Asumsinya getaran sangkakala meretakan tembok.

Kalau sempat baca buku "Kunjungan Malaikat Surgawi" (maaf, saya lupa siapa pengarangnya) di situ diceritakan bahwa malaikat ikut andil dalam merobohkan tembok itu. Jadi sangkakala yang dibunyikan itu bagaikan isyarat buat malaikat2 untuk mendorong. Jika demikian, malaikat pasti mendorong ke dalam karena jika mendorong ke luar, nanti umat Israelnya kena dong!

Walahualam, mana yang benar saya tidak tahu. Tetapi seperti yang Sdr Anonymous katakan, ya, pastinya tembok udah runtuh.

Sekarang kita perlu meruntuhkan tembok2 yang ada dalam diri kita seperti tembok kesombongan, tembok sok tahu, tembok keegoisan, tembok keserakahan, dan tembok2 lainnya yang cuman kita sendiri yang bisa mengetahuinya jika kita mau melihat diri kita secara jujur.

Salam kasih, Deny S Pamudji

http://jakartaberdoa.blogspot.com

Membual Demi Injil? Nggaklah Yao ...

Deny S Membual: Segera setelah Yosua menyeberangi Sungai Jordan, dan dalam gerakan maju menuju tanah Kanaan, dia menghadapi suatu benteng yang amat kuat yakni benteng Yerikho. Benteng ini bukan hanya kuat secara fisik tetapi juga secara rohani (adanya kesan roh berhala, kenajisan, dan keangkuhan menguasai wilayah itu Yos 6:16-19). Tidak heran jika Tuhan juga mengirimkan bala tentara-Nya untuk menghadapi roh-roh ter-sebut (Yos 5:13,14)

Lalu pada ketujuh kalinya, ketika para imam meniup sangkakala, berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Bersoraklah, sebab TUHAN telah menyerahkan kota ini kepadamu! Dan kota itu dengan segala isinya akan dikhususkan bagi TUHAN untuk dimusnahkan; hanya Rahab, perempuan sundal itu, akan tetap hidup, ia dengan semua orang yang bersama-sama dengan dia dalam rumah itu, karena ia telah menyembunyikan orang suruhan yang kita suruh. Tetapi kamu ini, jagalah dirimu terhadap barang-barang yang dikhususkan untuk dimusnahkan, supaya jangan kamu mengambil sesuatu dari barang-barang yang dikhususkan itu setelah mengkhususkannya dan dengan demikian membawa kemusnahan atas perkemahan orang Israel dan mencelakakannya. Segala emas dan perak serta barang-barang tembaga dan besi adalah kudus bagi TUHAN; semuanya itu akan dimasukkan ke dalam perbendaharaan TUHAN." Yosua 6:16-19

Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di depannya dengan pedang terhunus di tangannya. Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya: "Kawankah engkau atau lawan?" Jawabnya: "Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: "Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?" Yosua 5:13-14

Deny S Pamudji, walaupun bertujuan baik namun MEMBUAL tetap MEMBUAL namanya dan itu melanggar perintah Allah. BERITAKANLAH Injil dengan benar, anda tidak perlu menambahinya dengan BUALAN. Menambahi berita Injil dengan bualan namanya MENCURI kebajikan. Saya sengaja mengutip ayat-ayat yang anda sebutkan untuk menunjukkan BUALAN anda. Mengajarkan yang tidak diajarkan Alkitab namanya MEMBUAL. Nah, handai taulan sekalian, silahkan anda baca dengan teliti ayat-ayat pendukung yang dutulis Deny S Pamudji, untuk menemukan BUALANNYA yang lain. 

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!