Bolot The Punk Man

Syalom,

Beberapa waktu yang lalu, ditengah-tengah kegalauan dan kebingungan dalam menjalankan pelayanan karena ketidak tersediaan dana Allah melakukan mujizat.

Sebenarnya saya sudah hampir mundur dari pelayanan anak jalanan, pelayanan ini memiliki persoalan yang kompleks (tetapi kalau saya udah ketemu anak-anak saya malah bersukacita). Pelayanan ini saya awali pada bulan Juni 2004, semuanya swadana. Terkadang menimbulkan konflik di rumah tangga karena saya selalu harus meminta dana dari istri tanpa pernah memberikan sesuatu dari pelayanan ini. Terkadang dia mengerti, terkadang dia juga menggerutu. Pelayanan yang bersifat pribadi ini sering mengalami benturan dan kesulitan secara administrasi dan persoalan lain. Akhirnya Januari 2010 saya membuat Akte serta mengurus hal-hal yang berhubungan dengan administrasinya, akhirnya lahirlah Lembaga Yekhezqel Ministries.

Ketika perhatian, dana serta energi yang saya miliki terkuras untuk mendirikan lembaga ini, dalam perjalanan dari Dinas Sosial TK I Medan, ada sebuah SMS masuk ke HP Saya, "Om Bolot Kecelakaan, sekarang di RSU-C2". Saya terdiam sejenak dan berfikir serta bertanya pada Tuhan, Tuhan bagaimana ini?

Sesampainya dirumah saya berkata, Ma ada anak yang kecelakaan, dia salah seorang dari anak Punk. Mama mau menemani saya ke Rumah Sakit? Akhirnya kami pun pergi. Disana saya menemui beberapa anak Punk, dan melihat Bolot telah di Impus dengan kepala yang terperban. Bolot hanya diam dan memandang saya. Kemudia temanya berkata, Om bagaimana nanti dananya? Dengan Bingung saya berkata Tuhan itu ajaib. Akhirnya ditengah kebingungan kami permisi pulang dan saya berjanji akan kembali pada malam harinya. Tetapi karena bingung dan tidak punya uang saya tidak datang dan berkata, maaf saya ketiduran (memang saya merasa capai karena harus mengendarai sepeda motor dari Siantar ke Medan, pergi pulang (perjalanan + 6 jam) karena keterbatasan dana.

Ditengah kebingungan saya pada pagi harinya seseorang memberi No Tlp untuk dihubungi, siapa tau dia bisa membantu. Puji Tuhan Ibu itu bersedia membayar biaya penginapan selama di RSU. Saya langsung Ke RSU dan berkata kepada mereka, ada seorang Ibu yang bersedia untuk membayar kamar, mereka sekitika senang. Tetapi obatnya bagaimana Om, saya diam sejenak kemudian berkata Tuhan itu ajaib. Bolot adalah muslim dan tidak memiliki keluarga serta kartu identitas, dia sedikit bingung. Saya berkata, Lot Tuhan itu ajai loh, Dia sanggup memenuhi kebutuhan kita, termasuk semua biaya pengobatanmu. Anak Punk yang lain pun agak bingung, Om Tidak ada lagi yang bisa di jual, Bolot sudah menjual HPnya dan kami sudah beruhasa untuk sekali injeksi dananya + 300 ribu. Saya permisi dan meninggalkan mereka di RSU dan pergi ke pos Anak Jalanan di Pasar Horas, seketika saya merasa gembira berada ditengah-tengah mereka, seorang anak berkata, Om bawa semir ngak? Saya terdiam dan kembali bingung. Tuhan sampai kapan saya harus seperti ini? Saya Rindu untuk melayani mereka, menjadi teman mereka tetapi saya selalu diperhadapkan pada persoalan ekonomi. kami saja makan hanya dengan nasih putih dengan kecap manis ABC. Anak saya 4 orang. Tuhan Tolonglah hambaMu ini, tidak terasa air mata saya menetes. Kemudia Bang Rames salah seorang pedagang di Pasar Hora, bertanya, "Pendeta kenapa?". Saya lagi bingung Bang, ada anak Punk yang kecelakaan dan harus diobati (kepalanya mungkin pecah karen kata mereka Bolot di henting luar dalam, jahitannya dua lapis). Pak Pendeta coba telepon nomor ini siapa tahu ada jalan keluar. Saya segerah menelepon dan berkata dalam nama Yesus. Singkat cerita bapak itu memberikan 6 botol infus dan beberapa botol kecil yang harus di injeksikan, saya langsung pegi mengantar kerumah sakit dan meminta medis untuk memasang infus dan memasukkan injeksi ke botol itu. Bolot diam sambil memandang saya. Saya berkata, "Bolot Tuhan itu ajaib, dia tahu apa yang kita butuhkan, jadi bersyukurlah kepada Dia karena kamu sudah di tolong". Bolot diam dan bingung. Begitulah terus berlalu setiap ada resep ada jalan keluar hinga akhirnya ketika Dokter mengatakan boleh pulang, muncul masalah baru, saya harus membayar biaya UGD karena saya penanggung jawab Bolot. Kembali saya bingung dan dudk diam, Tuhan bekerja melalui Bapak Heri Dermawan, akhirnya  semua biaya selesai, kembali saya berkata Bolot ingat kamu jangan lagi aneh-aneh Tuhan sudah menolong kamu dan memberikan kemudahan dalam mengurus segalanya, ini adalah mujizat karena kamu tahu saya tidak punya uang, saya hanya punya semangat untuk menjadi teman kalian. Bolot terdiam dan berkata, "Iya juga ya OM, Tuhan itu Ajaib, ini mujizat saya harus lebih baik lagi dalam menjalani hidup".

Akhirnya Bolotpun pulang saya berteimakasih pada Yesus Bolot yang muslim, tidak memiliki keluarga serta kartu identitas ditolong Nya, Terpujilah Tuhan. Malam harinya seperti biasa saya pergi melihat anak-anak Punk, ada yang ngamen, dan berbagai hal lainnya dan saya melihat Bolot sudah kembali kekumunitas Punk. Saya berkata, katanya mau lebih baik, kok baru sembuh udah kejalan lagi. Pusing Om kalau hanya diam, mending nongkrong.

Tuhan, Bolot sudah Engkau Tolong dan Ia sudah kembali ke Komunitasnya lagi, bagaimana selanjutnya Tuhan?

 

Kategori: Misi

Topic Blog: Penginjilan

Keywords Blog: Bolot The Punk Man