Maka berkatalah TUHAN, "Aku tidak
memperkenankan manusia hidup selama-lamanya; mereka makhluk fana, yang harus
mati. Mulai sekarang umur mereka tidak
akan melebihi 120 tahun." (Kejadian 6:3) ALKITAB LAI BIS
"Berfirman Tuhan: "Roh-Ku tidak akan
selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging,
tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja" (Kejadian 6:3). ALKITAB
LAI TB
Apakah benar
bahwa Tuhan memperpendek umur manusia menjadi 120 tahun saja?
Bagaimana
dengan mereka yang berusia lebih dari 120 tahun pada waktu meninggalnya?
Tuhan
salah dalam batasan usia ?
Jika kita
membaca Kejadian pasal 6:1-8
6:1 Ketika
manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka
lahir anak-anak perempuan,
6:2 maka
anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik,
lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja
yang disukai mereka.
6:3
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam
manusia, karena manusia itu adalah daging,
tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
6:4 Pada waktu
itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika
anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan
perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang
gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
6:5 Ketika
dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala
kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6 maka
menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu
memilukan hati-Nya.
6:7
Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan
itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan
burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan
mereka."
6:8 Tetapi Nuh
mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Ketika kita membaca kitab
Kejadian pasal 6, kita melihat bahwa manusia berdosa cenderung sudah semakin
berdosa dan bertambah kejahatannya di mata Allah. Pada waktu itu jumlah manusia
sudah bertambah banyak. Dari ayat 1 dan 2, kita tahu bahwa terjadi percampuran
pernikahan antara orang-orang Percaya dengan Keturunan manusia berdosa yg jahat
di mata Tuhan. Dan di ayat 3, kita melihat Alkitab LAI menuliskan,
6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di
dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
Di
Alkitab banyak sekali manusia yang meninggal di atas 120 tahun. Adam hidup
selama 930 tahun, Set hidup selama 912, Enos 905, Kenan 910, Mahalaleel 895,
Yared 962, Henokh 365, Metusalah 969, Lamekh 777 (Kej. 5:3-32), Nuh 950 (Kej.
9:29), Sem 600, Arpakhsad 438, Selah 433, Eber hidup selama 464, Peleg 239,
Rehu 239, Serug 230 (Kej. 11: 10-25), Sara 127 (Kej. 23: 1-2), Ismael 137 (Kej.
25:17), Nahor 148 (Kej. 11: 24-25), Yakub 147 (Kej. 47: 28), Lewi 137 (Kej.
6:15), Kehat 133 (Kej. 6:19), Harun 123 (Bil. 33:39), Ayub hidup selama 140
(Ayub. 42: 16-17).
Perhatikan kata yg dicetak tebal. Apakah benar
bahwa Allah memperpendek usia manusia hanya sampai 120 tahun saja? Atau ada
arti lain? Jika kita membaca Alkitab, maka akan kita ketahui bahwa banyak tokoh
Alkitab yang usianya diatas 120 tahun pada waktu meninggal setelah Firman Tuhan
dalam Kejadian 6:3 ini disabdakan. Jika kita melihat Kejadian pasal 6 dan seterusnya, maka masih banyak
manusia di zaman Alkitab yang meninggal di atas usia 120 tahun. Ambil contoh,
diantaranya: Nuh mencapai 950 tahun (Kej 9:28), Terah, ayah Abraham mencapai
usia 205 tahun (Kej 11:32), Sara mencapai 127 tahun (Kej 23:1), Abraham
mencapai 175 tahun (Kej 25:7), Ismael 137 tahun (Kej 25:17), Ishak mencapai
usia 180 tahun, Yakub mencapai 147 tahun, dll. Masih banyak lagi tentunya tokoh Alkitab yang usia meninggalnya tidak
dicatat. Yang pasti beberapa tokoh di atas ternyata meninggal di atas usia 120
tahun. Bagaimana dengan kejadian 6:3, berarti ada pertentangan. Apa benar
Allah salah dalam berfirman dan tidak menepati ucapan-Nya sendiri? Bagaimana
menafsirkan bagian Alkitab yang kelihatan sulit dan bertentangan ini? Jadi bagaimana dengan ayat Kejadian 6:3, tentunya bertentangan bukan? Apakah
tidak terjadi kesalahan dalam hal ini? Masakan Firman Allah dapat salah? Untuk
menghadapi beberapa hal seperti ketidaksesuaian ini ada baiknya kita melihat
Alkitab King James Version (KJV), salah satu Alkitab berbahasa Inggris yang
terjemahannya baik dan sudah diakui.
Persoalan
ini dapat terpecahkan seandainya kita mau melihat teks asli Alkitab, kita baca
dalam Kejadian 6: 3,
Genesis 6:3 And the LORD <Y@hovah> said <'amar>,
My spirit <ruwach> shall not always <`owlam> strive <diyn>
with man <'adam>, for that he also <gam> is flesh <basar>
<shagag>: yet his days <yowm> shall be an hundred <me'ah> and
twenty <`esriym> years <shaneh (in pl. only),>.
Ayat ini dapat diterjemahkan
dengan Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di
dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi hari-harinya tinggal 120 tahun saja.
Jangan
menganggap penyataan ini bertentangan dengan usia orang-orang yang pada waktu
itu yang mencapai usia lebih dari 120 tahun seperti yang disebutkan dalam
Kejadian 11:12-16.
120 tahun usia
yang disebutkan Allah dalam Kejadian 6:3 tidak mungkin berbicara batas usia
manusia sementara orang-orang lebih tua umurnya disebutkan dalam Kitab kejadian
yang sama (malahan dalam pasal-pasal yang berdekatan, termasuk Nuh sendiri).
Angka itu lebih ditujukan untuk jangka waktu yang diberikan Allah, yaitu selama
120 tahun sebelum air bah betul-betul didatangkan. Itulah jangka waktu
peringatan kepada Nuh, seperti yang kita baca dalam :
1 Petrus 3:20
yaitu
kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang
diselamatkan oleh air bah itu.
Dengan demikian, ayat dalam Kejadian 6:3 akan selaras
dengan Kejadian pasal 11. Untuk lebih jelasnya, mari kita teliti ayat dalam
Kejadian 6:3 sebagai berikut :
"Berfirmanlah
TUHAN: 'Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal [?] di dalam manusia,
karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun
saja.'"
KJV, And the LORD said, My spirit
shall not always strive with man, for that he also is flesh: yet his days shall
be an hundred and twenty years.
VAYO'MER YEHOVÂH LO'-YÂDON RUKHÏ
VÂ'ÂDÂM LE'OLÂM BESYAGAM HU' VÂSÂR VEHÂYU YÂMÂV MÊ'ÂH VE'ESRÏM SYÂNÂH
Sengaja dibubuhkan tanda tanya [?] untuk penerjemahan LAI
tidak akan selama-lamanya tinggal. Kata Ibrani di
YÂDON berasal dari kata DIN atau DUN yang artinya menghakimi, mengadili,
berkelahi, bergulat, BUKAN BERARTI TINGGAL ATAU BERDIAM DI DALAM .
Kata ini dalam Alkitab LAI ditemui di Kejadian 6:3 seperti di atas, namun
dalam ayat lain diterjemahkan menghukum (Kejadian 15:14; Mazmur 110:6); mengadili
(Kejadian 30:6; 49:16; Ulangan 32:36; 1 Samuel 2:10; Ayub 36:31; Mazmur 7:8;
9:8; 50:4; 54:1; 72:2; 96:10; 135:14); berbantah-bantah (2 Samuel 19:9),
dan lain-lain, oleh karena itulah saya membubuhkan tanda tanya atas terjemahan
LAI di atas.
Kejadian 6:3 ini berbicara tentang penghakiman dan
pengadilan Allah atas kejahatan manusia, bukan tentang usia manusia. Allah
memperpanjang hari-hari (Ibrani YÕM) penghakiman dan pengadilan-NYA selama 120
tahun menjelang air bah yang membinasakan bumi. Perhatikan bahwa Alkitab
menulis YÂMÂV dari YÕM (hari) dan suffix pronomina -VAV (-nya) yang secara
harfiah bermakna hari-harinya, bukan umurnya. Kata umur dalam
bahasa Ibrani biasanya diterjemahkan dari kata BEN yang juga berarti anak
laki-laki.
Contoh:
Keluaran 7:7,
"Adapun
Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun,
ketika mereka berbicara kepada Firaun."
KJV, And Moses was fourscore years
old, and Aaron fourscore and three years old, when they spake unto Pharaoh.
UMOSYEH BEN-SYEMONÏM SYÂNÂH
VE'AHARON BEN-SYÂLOSY USYEMONÏM SYÂNÂH BEDABERÂM 'EL-PAR'OH
Selanjutnya, bandingkan dengan Kejadian 5:32, Nuh berusia
500 tahun tatkala memperanakkan Sem, Ham, dan Yafet. Ketiga anak ini bukan
kembar melainkan dilahirkan beda tahun yang kalo dijumlah dapat saja mencapai
angka 20 tahun. Kemudian Kejadian 7:6, Nuh berusia 600 tahun tatkala air bah
datang meliputi bumi, ada selang waktu 100 tahun plus selang waktu antara
ketiga anak Nuh ini lahir. Jadi 120 tahun itu adalah selang waktu tindakan
Allah menghakimi, mengadili (Ibrani 'DIN' atau 'DUN') sejak DIA mengucapkan
firman-NYA.
Tahukah saudara, bahwa Allah tidak memberikan Rohnya untuk tinggal
selama-lamanya dalam diri manusia dalam Perjanjian Lama (Saul, Simson,dll),
namun pada masa Perjanjian Baru maka Roh Kudus diam dalam diri orang Percaya
sampai selama-lamanya.
Dari ayat Kejadian 6:3 ini, kita tahu bahwa Waktu Penghukuman Allah
dalam mendatangkan Banjir Bah untuk membinasakan umat manusia yg berdosa saat
itu hanya tinggal 120 tahun lagi. Jadi kata “tetapi umurnya akan seratus dua
puluh tahun saja." Lebih baik
diterjemahkan ”hari-hari manusia itu tinggal 120 tahun saja. ” dari terjemahan
ini dapat kita tafsirkan bahwa Roh Kudus (Roh Allah) tidak tinggal
selama-lamanya dalam diri Orang Percaya di masa Perjanjian Lama, dan waktu bagi
manusia berdosa untuk bertobat sebelum masa air bah terjadi kini sisa 120 tahun
saja baru Tuhan Allah akan mendatangkan Air Bah. Jadi waktu 120 tahun bukan
menunjuk batas akhir usia manusia waktu itu, namun berarti waktu sisa sebelum
datangnya Penghukuman Banjir Besar di zaman Nuh. Perhatikan pasal 6 dan 7 dari
Kejadian.
http://dedewijaya.blogspot.com
http://dedewijaya.blogs.friendster.com
Comments
oya?
Fri, 08/08/2008 - 09:15 — Hildadedewijaya:
Dari ayat Kejadian 6:3 ini, kita tahu bahwa Waktu Penghukuman Allah
dalam mendatangkan Banjir Bah untuk membinasakan umat manusia yg berdosa saat
itu hanya tinggal 120 tahun lagi. Jadi kata “tetapi umurnya akan seratus dua
puluh tahun saja." Lebih baik
diterjemahkan ”hari-hari manusia itu tinggal 120 tahun saja. ” dari terjemahan
ini dapat kita tafsirkan bahwa Roh Kudus (Roh Allah) tidak tinggal
selama-lamanya dalam diri Orang Percaya di masa Perjanjian Lama, dan waktu bagi
manusia berdosa untuk bertobat sebelum masa air bah terjadi kini sisa 120 tahun
saja baru Tuhan Allah akan mendatangkan Air Bah. Jadi waktu 120 tahun bukan
menunjuk batas akhir usia manusia waktu itu, namun berarti waktu sisa sebelum
datangnya Penghukuman Banjir Besar di zaman Nuh. Perhatikan pasal 6 dan 7 dari
Kejadian.
baru kali ini saya mengetahui ini, kalo boleh tanya, bagaimana Anda bisa mempelajari Alkitab sampai sedalam ini dan berkesimpulan demikian? Apa Anda sempat tanya sama Tuhan juga?
tetapi sekarang usia manusia semakin pendek ya.. jarang sekali yang nyampe 100 tahun, setahu saya yang paling tua dan sudah meninggal itu berusia 101 tahun..
to Hilda tt 120 tahun
Fri, 08/08/2008 - 14:16 — dedewijayaEhm, terimakasih Hilda tuk komentar dan tanggapanmu, senang jika artikel2 yg saya tulis bisa menjadi berkat.
Untuk hal ini saya mencoba membaca dan membandingkan Alkitab dalam bahasa asli dan Inggris, serta bandingkan dengan terejamahan Indonesia, apa kah konsisten dan sama. Tidak tanya langsung dengan Tuhan, namun kadang untuk menafsirkan hal2 tertentu saya berdoa, Tuhan beri hikmat supaya saya jangan salah tafsir, apalagi kalo berakibat fatal menyangkut pengajaran/doktrinal. buku2 penunjang, yg bahas kitab2, komentari2 dari Teolog, bisa jadi perbandingan juga.
menurut saya yg paling penting tekun belajar Alkitab dengan segala sarana dan prasarana yg ada, juga berdoa mohon hikmat Tuhan ketika temukan hal2 baru/tafsiran, apakah sesuai. dan yg paling penting, argumen2nya kita lihat konsisten dengan kebenaran Alkitab secara keseluruhan tentang toik itu atau tidak.
Manusia sekarang memang sudah agak langka yg bisa capai 100 tahun ke atas, meski tetap saja ada kaum/suku dan orang2 tertentu yg berumur diatas 100 tahun dan cukup banyak juga.
usia hidup rata2 manusia di zaman Musa 70 tahun, jika kuat 80 tahun, setelahnya mungkin sudah sering sakit2an, dll (disebut penderitaan).
Menjaga Kesehatan Jasmani dan rohani penting agar meninggalnya memang sampai putih rambut, meninggal normal karena usia yg tua.
www.dedewijaya.co.cc
Pemahaman Yang Hebat Dede
Fri, 08/08/2008 - 16:55 — iah iahPemahaman yang hebat Dede. Anda menang selangkah dari saya! Lain kali bila membahas tentang hal ini saya akan menjadikan tulisan anda sebagai referensi.
Maju terus dede!
Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!