Beritakan Kasih Allah (Roma 10:14)
Saya pernah mendapat vision/penglihatan. Di mana dalam perjalanan ke sorga, saya mendengar nama saya dipanggil2. Dan bak mempunyai mata bionik, saya dapat melihat siapa yang memanggil2 saya. Bak mempunyai telinga bionik, saya pun dapat mendengar apa yang mereka katakan. Mereka berkata,”Deny, mengapa kamu tidak memberitakan tentang Yesus pada kami?” “Mengapa kamu tidak memaksa kami menerima Yesus?” “Mengapa kamu membiarkan kami memilih jalan kami?”
Kata2 tersebut masih mengiang dalam telinga saya. Dan karena itulah saya bertekad untuk mengabarkan tentang Yesus kepada siapa saja. Jakarta Berdoa merupakan nama yang saya pilih karena diilhami oleh pendeta Cho Yonggi yang berkata Korea berhasil karena berdoa.
Saya pilih Jakarta Berdoa karena saat itu saya tinggal di Jakarta Barat (kini saya tinggal di Tangerang), tetapi karena nama ini merupakan identitas saya dari awal dalam mengabarkan injil, maka saya tetap memakai nama ini.
Jakarta Berdoa yang sekarang sebenarnya merupakan metamorfosa yang ketiga. Pertama, Jakarta Berdoa hanya merupakan konseling dengan menggunakan email. Kedua, Jakarta Berdoa muncul berupa website. Dan yang ketiga, Jakarta Berdoa berupa blog.
Ada pun harapan saya dengan kemampuan/talenta yang saya miliki dalam menulis, saya bisa membuat pengunjung blog/pembaca tulisan saya semakin rindu akan kebenaran.
Saya bukan sarjana teologi dan hanya mempunyai kemampuan/pemahaman alkitab yang masih dangkal. Hanya berdasarkan pengalaman hidup dan iman saja, saya mengabarkan kasih Allah.
Seorang pendeta pernah bercerita pada saya bahwa di gerejanya ada umatnya yang membawa banyak jiwa. Ternyata orang tsb bukanlah seorang sarjana teologi melainkan hanya seorang penjual cabe. Bagaimana seorang penjual cabe yang hanya memiliki sedikit pengatahuan akan alkitab dapat membawa banyak jiwa?
Penjual cabe tsb bersaksi bahwa setelah menerima Yesus, dia sangat bersuka cita. Suka citanya membuat dia selalu menyanyikan lagu pujian. Dan perubahan itu dirasakan oleh rekan2nya di pasar dan juga pembeli cabenya.
Karena pujian yang dilakukan, Tuhan memberkatinya dengan cabe2 yang bagus dan penjual cabe ini sering mengundang pembeli cabenya untuk ke gereja. Dia berkata pada pembelinya “Ingin tahu siapa yang memberi warna pada cabe2 saya? Datanglah ke gereja saya dan kamu akan tahu siapa yang melakukan itu.”
Undangan yang sederhana dan dilakukan juga dengan cara lugu itulah yang membuat banyak jiwa akhirnya dimenangkan untuk Yesus. Haleluya.
Mungkin Sdr lebih pandai dalam pengetahuan alkitab, tetapi apakah pengetahuan itu sudah membawa banyak jiwa kepada Yesus? Jika belum, maka hendaknya Sdr melihat diri Sdr kembali. Jangan2 Sdr hanya berpengetahuan, tetapi tidak pernah menerapkan pengetahuan itu dalam hidup Sdr. Sdr hanyalah orang yang pandai bicara, tetapi tidak pandai melakukan sehingga Sdr tidak memberi kesaksian yang baik dan Sdr hanyalah menjadi batu sandungan. Pengetahuan Sdr hanya membawa Sdr kepada kebanggaan yang palsu.
Ingatlah Tuhan bisa memilih yang bodoh dan lemah agar yang pandai dan kuat dipermalukan.
Marilah kita mengabarkan kasih Allah dengan talenta kita dan kita rebut rekan2 kita dari api neraka.
Tuhan Yesus memberkati usaha Sdr.
Salam kasih,
Deny S Pamudji
http://jakartaberdoa.blogspot.com
Comments
Deny S Pamudji, Anda MUNAFIK
Sun, 21/12/2008 - 13:58 — iah iahSaya pernah mendapat vision/penglihatan. Di mana dalam perjalanan ke sorga, saya mendengar nama saya dipanggil2. Dan bak mempunyai mata bionik, saya dapat melihat siapa yang memanggil2 saya. Bak mempunyai telinga bionik, saya pun dapat mendengar apa yang mereka katakan. Mereka berkata,”Deny, mengapa kamu tidak memberitakan tentang Yesus pada kami?” “Mengapa kamu tidak memaksa kami menerima Yesus?” “Mengapa kamu membiarkan kami memilih jalan kami?”
Sayang anda tidak mendengar mereka yang berteriak, "Deny S Pamudji, kenapa anda menyesatkankami?" Semoga klaimat ini terus terngiang di hati anda sehingga RELA belajar Alkitab dengan cara yang benar dan tidak sembarangan menafsirkan Alkitab apalagi sembarangan mengutip ayat lalu menafsirkannya secara mistik untuk mendukung hikmat anda.
Ada pun harapan saya dengan kemampuan/talenta yang saya miliki dalam menulis, saya bisa membuat pengunjung blog/pembaca tulisan saya semakin rindu akan kebenaran.
Bagaimana dengan para pembaca blog anda yang MENELANJANGI kebusukan tulisan anda? Anda pasti menganggap mereka utusan setan untuk menentang produktifitas tulisan anda.
Saya bukan sarjana teologi dan hanya mempunyai kemampuan/pemahaman alkitab yang masih dangkal. Hanya berdasarkan pengalaman hidup dan iman saja, saya mengabarkan kasih Allah.
Sadarilah kondisi anda itu Deny S dan hiduplah dengan kenyataan itu. Selama ini anda MUNAFIK karena menyadari kemampuan anda yang tidak seberapa, namun ketika ditegur BLAGUNYA setengah mati. Anda BODOH! Seharusnya anda bersyukur kepada Allah atas keberadaan orang-orang yang mencari kesalahan dan memberi tahu kesalahan dalam tulisan anda. Anda benar benar tidak tahu balas budi karena sembarangan MEMFITNAH orang itu tidak dipenuhi Roh Kudus dan MUNAFIK, hanya bisa mencari-cari kesalahan orang lain. Apabila dia tidak tahu yang BENAR, mustahil dia tahu KESALAHAN anda. Ketika seseorang MENYEBUT anda BODOH, yang harus anda lakukan adalah MENGUJI diri sendiri. Apakah anda telah berlaku BODOH? Dan mencari tahu kenapa orang tersebut MENILAI anda bodoh? Itulah perbuatan orang bijaksana. Anda benar-benar membuktikan KEBODOHAN anda dengan memfitnah orang itu tidak dipenuhi Roh Kudus dan Munafik, hanya bisa mencari-cari kesalahan anda.
Saya memang sengaja mencari kesalahan di dalam TULISAN-TULISAN anda. Anda tidak SENANG? Buktikan bahwa saya MEMBUAL dengan membongkar kesalahan-kesalahan di dalam komentar-komentar saya tersebut. Namun anda sungguh TIDAK punya harga diri dan tanggung jawab,bahkan anda pengecut. Anda menganggap seolah-olah komentar-komentar saya tidak pernah ada. ho ho ho ho ... Itu yang anda sebut mempersembahkan talenta bagi kemuliaan Allah?
Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!