BAGAIMANA KALAU GEREJA DIBAKAR?

Sword of Spirit's picture

Pada tanggal 7Januari 2010, dari jam 09.00 hingga 10.00, di Channel TV Discovery, menayangkanpeliputan Hubungan Agama dan Kekerasan. Di saat penulis jeda sejenak darimenulis Pedang Roh ini penulis mengamati bahwa betul seperti yang disampaikanpembawa acara bahwa telah banyak korban manusia atas nama agama (Allah/Tuhan).Ditayangkan hasil penyelidikan Archeology tentang kekejaman dewa-dewi yangmeminta persembahan manusia, bahkan bayi.

Memang pada zamanPerjanjian Lama, Jehovah demi menegakkan sebuah bangsa yang bertugasmengingatkan semua bangsa tentang janji Allah telah bertindak tegas. Dan hukumTaurat adalah satu-satunya hukum mapan tertulis pertama. Barang siapa yangmelanggarnya, sebagaimana semua kitab hukum, maka sanksi akan dijatuhkan.

Kemudian SangJuruselamat datang. Ia datang untuk menyelamatkan, bukan untuk menghukum.Itulah yang Dia katakan kepada perempuan yang tertangkap saat berbuat zinah.Yesus Kristus mengajar kepada pengikutNya untuk memberi pipi kiri jika ditamparpipi kanannya.

Lalu, bagaimanakahkalau gedung gereja kita dibakar? Apakah kita suruh mereka bakar juga rumahkita? Dari kedatanganNya sebagai Juruselamat hingga hari pengangkatan,murid-muridNya tidak diperbolehkan melakukan kekerasan atas namaNya, atau atas nama agama. Janganmembunuh orang atau bahkan tidak boleh melakukan apapun yang bersifat kekerasanatas nama Yesus seperti yang pernah dilakukan oleh orang-orang Kristen di masalalu. Perang Salib itu sebuah kesalahan. Sama sekali tidak dibenarkan untukberperang demi agama.

Tindakan itu pastiakan mencemarkan nilai agama. Gereja Katolik, Reformed, Anglikan, telah pernahmelakukan kekerasan atas nama gereja. Sekali lagi itu adalah kesalahan. Kitaberharap agar pemimpin masa kini mereka dapat menyadari kesalahan itu.

Sebaliknya adakesalahan kebalikan dari para pemimpin mereka sekarang. Mereka malah melarangjemaatnya berjuang untuk kemerdekaan dan kebebasan. Padahal kemerdekaan adalahhak asasi setiap manusia. Siapapun yang kehilangan hak asasi manusia, akanmasuk kategori bukan manusia.

Kita tidak bolehmelakukan kekerasan atas nama agama. Tetapi kita boleh berjuang atas namakemanusiaan dan kebebasan. Itulah yang dilakukan oleh Soekarno-Hatta danSoedirman. Patrick Henry, pahlawan kemerdekaan USA, dengan seruannya yangsangat terkenal “give me liberty or giveme death.” Maksudnya, daripada hidup terjajah, lebih baik mati saja. Konsepinilah yang ada di kepala semua perjuang kemerdekaan dari kutub Utara hinggaSelatan termasuk di dalam kepala Soekarno-Hatta dan sederet nama pahlawanIndonesia.

Berkumpul bernyanyidan berdoa adalah kegiatan yang tidak mengganggu siapapun. Apalagi jika tidakmemasang loudspeaker di atas atap.Siapapun yang tidak bebas melakukan hal tersebut sama dengan belum merdeka.

Kita tidak bolehberbuat kekerasan, apalagi membunuh orang atas nama agama. Tindakan itu akanmencemarkan agama kita. Tetapi kita boleh bahkan harus melawan penindasan demikemerdekaan dan kebebasan. Itu adalah hak asasi manusia. Di muka bumi ini tidakboleh ada penjajahan dalam bentuk apapun. Jika anda tidak bebas berkumpul diMinggu pagi untuk bernyanyi, itu tandanya anda belum merdeka. Artinya masihperlu melakukan perang kemerdekaan. George Washington, Soekarno, Soedirman,mereka semua membunuh orang demi kemerdekaan.

Kita seringmendengar pernyataan bahwa tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan.Pernyataan ini, tentu masih perlu pembuktian. Orang Kristen adalah orang-orangyang cinta damai. Oleh sebab itu tidak boleh berinisiatif menyerang orang (Roma12:18).

Kita mempercayakankeamanan dan keselamatan kita kepada negara. Dan untuk itulah maka kitamembayar pajak. Tetapi jika negara tidak sanggup melindungi kita, tentu kitaharus bertindak. Tidak ada hukum yang menghukum seseorang yang membunuhpenjahat (perusak) yang masuk rumahnya (Kel.22:2).

Tuhan sama sekalitidak mengajar kita, ketika perampok masuk rumah dan memperkosa istri kita(pipi kanan), lalu kita suruh dia perkosa juga putri kita (pipi kiri).

Sekali lagi, orangKristen tidak boleh membunuh bahkan tidak boleh memukul orang demi agama. Jugatidak boleh membunuh bahkan melakukan kekerasan atas alasan pribadi.

Tetapi demimempertahankan diri, demi kemanusiaan, demi kemerdekaan, kebebasan, demi negarayang adil, maka orang Kristen yang jadi tentara boleh menembak orang.

Jikaorang melarang engkau berkumpul, dan membakar tempat anda berkumpul, anda diamsaja, anda pengecut!

Sumber:Pedang Roh Edisi 62 Tahun XV Januari-Februari-Maret 2010 

Kategori: Profil