FREE WILL VS PREDESTINATION - Kupas Tuntas MISTERI KESELAMATAN

BathiQoY's picture


Sekali selamat tetap selamat; Once Saved Always Saved (OSAS) adalah konsep yang harus dipahami dengan benar, memahaminya dengan setengah-setengah hanya akan membentuk kepribadian Kristen KTP dan Kristen ikut-ikutan.

"Ikut Kristen enak dan santai, cukup percaya saja masuk surga". Tidak jarang kita mendengar pernyataan demikian dari orang-orang Kristen. Apa kata ALKITAB mengenai hal ini? Mari kita bahas bersama.

Setelah sekian lama jalan-jalan santai keliling (JJSK) dunia maya, mengarungi berbagai situs dan forum. Selalu saja tema yang satu ini memiliki porsi tersendiri di hati umat Kristiani. Jawaban dari diskusi dalam topik ini selalu menghadirkan pro dan kontra. Apakah keselamatan bisa hilang ? apakah sekali selamat tetap selamat ? sejauh mana peran dari Freewill berperan dalam keselamatan ?

Siapa mau mengasihi Yesus, maka ia melakukan perintahNya (Yoh 14: 15,21,23-24)

Siapa yang melakukan perintahNya disebut juga sahabat Yesus (Yoh 15:14)

Komitmen untuk Pikul salib sangkal kedagingan, itulah yang menjadi kelayakan mengikut Yesus (Mat 10:38, 16:24)

Menjawab pertanyaan yang lumayan complex tersebut saya coba bertukar pikiran dengan sobatku Inguzzh bin Anguzzh.

"Qoy, tolong jelaskan mengenai kronologi Kristen sejati ? siapa sebenarnya orang Kristen itu? Banyak orang mengaku Kristen tetapi hidup mereka diluar nilai-nilai Kristiani.

"Nguzzh, saat anda sungguh-sungguh mengaku percaya Yesus Tuhan dan Juru selamat anda maka anda mendapat anugerah keselamatan (Rom 10:9-10). Banyak orang belum pernah melakukan pengakuan ini secara SADAR. Mereka harus mengaku mereka orang berdosa, dan membutuhkan penebus bagi dosa-dosa mereka,BERTOBAT.

Nguzzh, saya belum lama ini bertemu dengan seorang paruh baya, walau ia sudah Kristen sejak lama. Ia baru "merasa" lahir baru saat sekarang ini, dimana anak-anaknya sudah menajdi dewasa. Saat anda bertobat dan percaya Yesus, maka Roh Kudus akan menjamah anda dan menuntun kehidupan anda supaya hidup dalam buah Roh dan seturut kehendak BAPA.

Yang perlu ditekankan adalah makna Percaya disini Nguzzh. Percaya adalah Iman pada Yesus Kristus + Hidup Kudus, kedua hal ini ada dalam satu paket yang tidak terpisahkan. Bukan dengan standard dari Hukum Taurat, tetapi berdasarkan ketaatan kita sebagai hamba Allah, bukan lagi hamba dosa. Karena orang yang berbuat dosa menjadi hamba dosa (Yoh 8:34).

Kita adalah orang yang telah merdeka dari dosa oleh karya penebusan Kristus, sekalipun demikian bolehkah kita berbuat dosa, karena dengan begitu maka kasih karunia itu akan makin berlimpah-limpah ? TIDAK sama sekali. Justru dengan kasih karunia itu kita telah menjadi hamba yang mau taat dan semakin berbuah dalam kekudusan (Rom 6:22-23)"

*IPet 2:16
2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.

"Jadi selama orang itu ada dalam tuntunan Roh Kudus, mungkinkah ia berbuat dosa ?(I Yoh 3: 6,9) apakah dengan demikian ia akan menjadi pribadi yang kudus ?"

"Nguzzh,semua orang telah kehilangan kemuliaan Allah(Roma 3:23), kita dibenarkan bukan karena kita benar(Roma 5:9-10), kejarlah kekudusan (Ibrani 12:14), Petrus berkata kuduslah sebab ALLAH kudus (I Pet 1:16). Maka itu kita harus mengerjakan keselamatan kita sekuat tenaga (Filipi 2:12). Dari sisi Tuhan maka keselamatan itu tidak bisa hilang tetapi dari sisi manusia bisa.

"Tuhan yang akan memampukan kita melakukan semuanya itu.Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya(Filipi 2:13).Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa(Yoh 15:5).

Bukan karena kekuatan kita, lalu kita mampu mengerjakan keselamatan itu tetapi semua hanya kasih karunia Allah.Kenapa begitu? agar semua kemuliaan hanya bagi Allah semata-mata. Soli deo gloria.

Sekali kita diselamatkan maka keselamatan itu tidak bisa hilang kecuali kita sendiri yang menyia-nyiakan anugerah keselamatan tersebut. Orang kristen yang telah lahir baru sebenarnya telah mempunyai jaminan keselamatan yang tidak akan bisa hilang. Hakekat orang kristen yang telah lahir baru adalah untuk hidup benar.

Bukan berarti ia tidak bisa jatuh lagi ke dalam dosa tetapi sifat itu bukan lahir dari hakekatnya.Orang yang telah lahir baru bisa jatuh ke dalam dosa tetapi seharusnya tidak bisa hidup di dalam dosa. Bila orang yang telah lahir baru tetap hidup dalam dosa maka ia akan menderita dan lama kelamaan bisa mengalami kematian rohani."

*II Tes
2:13. Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
2:14 Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita

"QoY,Jadi bagi setiap kita yang telah diselamatkan dan lahir baru maka tidak usah takut kehilangan keselamatan. Sekali kita diselamatkan maka keselamatan itu kekal kecuali kita sendiri yang meninggalkannya.Kerjakanlah keselamatan itu dengan takut dan gentar ( Filipi 2:12).

Hiduplah dalam persekutuan dengan Allah dan sesama orang percaya.Hiduplah dalam kekudusan dan takut akan Allah.Dan yang terpenting lagi, kita dipanggil dan dipilih bukan hanya untuk sekedar diselamatkan tetapi untuk diubahkan dan dimuliakan agar menjadi serupa gambaran Kristus(Rom8:29-30)."Allah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu semuanya tidak ada yang tersembunyi(Wah 22:13), lalu untuk apa ada penginjilan ?"

"Nguzzh ALLAH tahu, tapi manusia belum tahu. Bagaimana orang bisa diselamatkan kalau ia tidak mendengar kabar keselamatan, karena iman timbul dari pendengaran akan Firman."(Roma 10:17).Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.(IKor 3:9)

"Loh, bukannya semuanya sudah ditetapkan ?"(Ef 1:4-5)

"Ya semuanya sudah ditetapkan, kamu tahukan Nguzzh; belum tentu orang yang mendengarkan kebenaran Firman akan bertobat dan menjadi orang percaya. Nah inilah yang sudah ditakdirkan. Jikalau mereka mendengar Firman kemudian menjadi bertobat dan percaya, ini adalah anugerah kasih karunia ALLAH (Ef 4:18-19). Karena Roh Kudus akan mencerahkan dia akan KEBENARAN."

*Kis:26:18

untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.

*Yoh 16:8
Kalau Ia datang, Ia akan menyatakan kepada dunia arti sebenarnya dari dosa, dari apa yang benar, dan dari hukuman Allah.

"Nguzzh,mengenai predestinasi, selamat atau tidaknya seseorang memang sudah kehendak Sang Khalik, karena TUHAN Berdaulat penuh akan hal itu. dan mengenai keselamatan bisa hilang, menurutku bisa. Dan kenapa keselamatan bisa hilang ? bisakah kita menyalahkan Tuhan ? jika free will ada berarti itu memang kesalahan dari kita."

"Begini Nguzzh, kamu benar; ALLAH memang berdaulat penuh dan kita tidak berhak komplain (Roma 9:20).Manusia hanya manusia, bersyukurlah kalau kita telah menjadi bagian dari keselamatan itu."

"QoY, mengenai keselamatan yang bisa hilang, kalau bisa dijaga kenapa mesti hilang ?"

"Keselamatan hilang itu berlaku bagi orang bebal, orang yang tidak mau bertobat (metanoia)."(I Pet2:9)

"Kenapa mereka mengeraskan hati, bukankah mereka tahu akan kebenaran tersebut ?" (Yer 5:21, Yeh 12:2)

"Entahlah Nguzzh, bagiku hal ini masih menjadi misteri. Tapi berdasarkan pengalaman yang aku lihat dalam kehidupan sehari-hari ada banyak faktor, salah satunya adalah mereka tidak mau bersabar dan memberikan Roh Kudus RUANG dan WAKTU untuk menuntun dan mengajar mereka. Mereka melihat tetapi tidak melihat, mereka mendengar tetapi tidak mendengar, sekalipun mereka melihat dan mendengar namun mereka mengeraskan hatinya."(Ams 28:14)

"Jadi itulah Freewill, disaat mereka memilih untuk mengeraskan hati atau tidak dan mau hidup seturut Firman." Dan manusia tentunya berkuasa memilih."

"Ya aku rasa begitu. Temanku dulu pernah berkata: jika Tuhan mengizinkan maka aku akan belajar dan meraih hasil baik dalam ujianku besok. Lalu aku menjawab: ya Tuhan mengizinkannya. Kemudian temanku ini bertanya; koq tahu?? Lalu aku jawab: ya wong kamu sekarang sehat, punya banyak waktu untuk belajar, itu berarti Tuhan mengizinkan. Kecuali kamu lagi sakit atau ada halangan serius lainnya. Temanku ini tahu kondisinya, tahu apa yang sudah dinyatakan didepannya, tetapi ia menidurkan diri dalam sebuah bantal alasan yang empuk."

"Ok..QoY, setelah seseorang menerima keselamatan, maka keselamatan itu sifatnya adalah kekal, dijamin oleh Allah dan dikerjakan juga oleh Allah sehingga orang itu tidak akan pernah kehilangan keselamatan itu. Tapi, semua orang Kristen setelah diselamatkan akan mengalami proses pembersihan (proses pengudusan) agar berbuah makin banyak dan makin memancarkan kemuliaan Allah. Di sinilah terjadi peperangan antara keinginan roh dengan keinginan daging.

Orang Percaya dituntut untuk sempurna sama seperti Bapa adalah sempurna.(Mat 5:48) Di sinilah manusia harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Yesus, tapi ini pun semuanya pekerjaan Allah, bukan hasil kekuatan manusia. Karena ranting tidak berbuah dengan sendirinya, melainkan pokok dan pengusahalah yang menjadikannya berbuah. Tugas ranting hanya tetap melekat di pokok anggur, yaitu dengan tetap beriman pada pekerjaan Allah. Manusia tidak mengusahakan perbuatan baik. Perbuatan baik itu akan muncul dengan sendirinya apabila Yesus Kristus yang hidup di dalam diri seseorang."

*Gal. 5:16
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

*Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.(I Yoh 3:6,9)

"Betul Nguzzh; karena Allah tetap memberikan ruang bagi kehendak bebas manusia, maka setelah menerima keselamatan pun, manusia tetap memiliki kehendak bebasnya. Ia bisa memilih berbuat dosa karena masih tinggal dalam daging ataupun ia bisa memilih berbuat kebenaran karena ia adalah ciptaan baru yang rohani. Tetapi, Roh Kudus akan bekerja sehingga keinginan terdalam dan terbesar dari orang itu adalah untuk berbuat kebenaran. Tapi inipun adalah karya Roh Kudus, bukan usaha manusia untuk berbuat kebenaran."

"Jadi semua orang yang telah mengetahui kebenaran maka ia memang telah dipilih Tuhan ?"

" Ya.. banyak orang tahu apa yang BENAR yang jelas-jelas sudah dinyatakan di depannya, tetapi mereka tidak melakukannya dan malah bilang sudah nasib kalau mereka enggan melakukan hal tersebut. Istilahnya menurutku adalah "KEMALASAN yang menjadi ALASAN". Mereka bukan tidak mampu, tapi TIDAK MAU, dan mengkambing_hitamkan nasib atau the invincible hands atas kemalasan mereka."

"Jadi bagaimana mengatasi hal ini QoY?"

"Rela.. rela memaksa diri untuk terus rela memaksa diri Nguzzh."

* Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu?" tulis Paulus. "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?" (Galatia 3:1,3).

"Agaknya, ini bukan persoalan baru. Kita memulai dengan Roh; kita mulai dengan keselamatan; dengan kasih karunia Tuhan yang tidak patut kita terima, tetapi kemudian upaya manusia merayap kembali masuk ke dalam kehidupan kita seperti tanaman liar di kebun.

Kita mulai melihat ke dalam diri kita sendiri sambil berpikir bahwa kita harus menemukan apa yang kita perlukan untuk menjadi orang Kristen yang baik, dan pada detik kita mulai melihat diri kita sendiri, kita mulai menutupi dan melindungi dan membandingkan diri kita dengan orang lain, sama seperti orang-orang Farisi. Ini tidak dapat dihindari. Di mana ada perpaduan rohani dengan upaya manusia, di situlah akan ada kejatuhan dari orang-orang Farisi yang menggeliat seperti ular berbisa sedang menunggu ada orang terjerat jatuh. Bukan begitu QoY ?"

"Nguzzh, ini adalah transaksi detik-demi-detik. Orang-orang Galatia mencoba untuk menyempurnakan lewat upaya sendiri apa yang telah dimulai oleh Roh, sementara itu mereka mengingkari Roh yang benar bagi hidup mereka. Masalah mereka sama seperti masalah orang Farisi: ingin menguasai proses itu. Mereka ingin mengembalikan apa yang telah mereka hentikan.

Agaknya, mereka merasa terlalu tidak nyaman kalau tidak menguasai. siapa lagi yang mau menolak kasih karunia Tuhan kecuali orang yang tidak ingin mendapat kasih karunia itu? Tragis sekali bahwa sementara ada kasih karunia untuk menutup semua dosa kita, masih ada orang-orang berdosa yang tidak tahu tentang itu dan orang-orang Farisi yang tidak ingin tahu."

"Qoy, banyak orang bilang kalau Kristen adalah "agama" yang memberikan kepastian dalam jaminan keselamatan, bukan agama "mudah-mudahan". Tapi ternyata ada takdir juga."

"Nguzzh makna dari kepastian disini sudah jelas; jika percaya Yesus dan hidup dalam tuntunan Roh Kudus, PASTI beroleh hidup kekal." Soal takdir siapa yang diselamatkan itu adalah hak prerogatif Roh Kudus."

"QoY,apakah keselamatan terjadi satu kali dalam hidup kita atau sesuatu yang kita perlukan setiap hari dalam hidup kita?

"Jawabannya ya dan ya. Ini sebenarnya dua aspek dari sebuah proses tiga cabang dari keselamatan; masa yang lalu, sekarang, dan kemudian. Nama teologinya adalah dibenarkan, dikuduskan, dan dimuliakan. Dibenarkan adalah apa yang terjadi terhadap kita dalam kaitannya dengan dosa kita, sekali dan selamanya, di kayu salib. Kematian Yesus sebagai ganti kita telah membenarkan kita selamanya di hadapan Allah sehingga kita dapat bersatu dengan Allah.

Tetapi ini bukan berarti bahwa kita tidak mempunyai dosa. Paulus menyebutnya sebagai "tubuh kematian" yang masih harus kita bawa dalam kehidupan, meskipun kita sudah menerima buah sulung Roh, di dalam hati (Roma 8:23).

Kita sering kali terperangkap antara kemuliaan abadi bagi kita ketika kita menerima tubuh yang sudah dibangkitkan seperti Kristus, dan pembenaran kita di masa lalu yang sudah dilakukan oleh Yesus di salib. Segala sesuatu di antara itu adalah pengalaman masa kini dari proses pengudusan.Orang percaya tidak selalu kembali ke hidup lama yang tercela. Juga tidak selalu tidak taat dengan sengaja."

* Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu ... supaya kamu pergi dan menghasilkan buah, dan buahmu itu tetap." (Yohanes 15:16)

* Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.... Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman." (Yohanes 6:37,39)

"Di ayat-ayat ini Yesus menyatakan bahwa Allah memberi-Nya sekelompok orang tertentu untuk diselamatkan, dan masing-masing dari mereka akan sungguh-sungguh diselamatkan. Perhatikan bagaimana Yesus menyeimbangkan ajaran-Nya dengan mengatakan bahwa setiap orang yang datang kepada-Nya menginginkan keselamatan akan menemukannya.

Ia tidak akan menolak seorang pun. Keselamatan ini bersifat pribadi dan eksklusif, tetapi sekaligus terbuka bagi semua orang. Di sini kembali kita perhatikan paradoks agung itu, yang tercipta oleh cara Allah yang bertingkat dan misterius (bagi kita), memerintah atas ciptaan-Nya. Ia memiliki rencana yang kekal dan tidak mungkin berubah, yang tidak dapat digagalkan oleh apa pun juga, namun Allah dapat menciptakan dunia dengan martabat dan tanggung jawab yang sesungguhnya."

*Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil- Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dipermuliakan-Nya."(Roma 8:28-30)

"Seluruh garis waktu keselamatan kita sejak sebelum penciptaan hingga pemuliaan berjalan sesuai "rencana Allah". Setiap orang yang dipilih-Nya (Roma 11:2) yaitu Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya dan telah ditentukan, juga setiap orang yang ditentukan akhirnya dipermuliakan. Tidak ada orang yang dapat menyimpang dari sistem ini."

"Tampaknya semua semakin jelas QoY. Keselamatan itu harus terus dikerjakan (dijaga), umpan balik dari keselamatan itu terus bertumbuh, dan seseorang bisa kehilangan keselamatan jika ia mengeraskan hatinya terhadap tuntunan Roh Kudus dalam hidupnya. Karena Roh Kuduslah yang telah memberikan METERAI keselamatan ."(II Kor 1:22, Ef 1:13, 4:30)

"Ya Nguzzh, kita adalah seorang Classifier yang bertanggung jawab atas nilai-nilai kehidupan kita seturut Roh Kudus. Jadi iman itu HARUS diikuti dengan perbuatan, dan ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,karena kalau soal iman; iblis pun juga mempercayai hal yang sama."

*Yakobus
2:19 Kalian percaya bahwa Allah hanya satu, bukan? Nah, roh-roh jahat pun percaya dan mereka gemetar ketakutan!
2:20 Kalian bodoh sekali! Apakah perlu dibuktikan kepadamu bahwa tidak ada gunanya mempunyai iman tanpa perbuatan?
2:21 Lihat saja Abraham nenek moyang kita. Ia diterima baik oleh Allah karena perbuatannya, yaitu pada waktu ia mempersembahkan Ishak, anaknya, kepada Allah di atas mezbah.
2:22 Di sini jelaslah bahwa iman harus ditunjukkan dengan perbuatan supaya menjadi SEMPURNA.

"Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati(Yak 2:17).Seseorang diselamatkan karena dia percaya akan anugrah Allah. Jadi hidup rohani seseorang itu dimulai dengan beriman lalu disertai perbuatan.

Salah satu perbuatan yang harus di lakukan orang percaya sesudah dia beriman adalah menerima baptisan air. Inilah perbuatan yang merupakan salah satu bukti bahwa orang tersebut percaya. Perbuatan berikutnya adalah mematuhi perintah Allah. Nah perintah Allah yang mana? Kalau di perjanjian baru maka perintah Allah ini sudah diringkas oleh Yesus menjadi hukum Kasih:

*Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."(Mat 22:37-40)

*I Tes

4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
4:8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.

Jadi jelas sudah Nguzzh; Once Save Always Save AS LONG AS WE WALK WITH THE HOLY SPIRIT."

"Amin QoY..."

*I Tes
5:23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

Semoga menjadi berkat
Syallom_El Shadday

Kategori: Konseling Kristen

Comments

presdestinasi

setuju bro.
pokoknya kalau tidak ditemukan buah buah pertobatan seperti yang diajarkan oleh Yesus dan Yohanes pembaptis, akan ditebang kok oleh Yesus.
Kalau cuman ngaku terima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat cukup dengan iman , kemudian dalam sisa hidupnya tidak tidak ada deed atau perbuatan emang bisa masuk hidup kekal??

Keselamatan

"Sekali kita diselamatkan maka keselamatan itu tidak bisa hilang kecuali kita sendiri yang menyia-nyiakan anugerah keselamatan tersebut. "
Kalimat ini memiliki kontradiksi, mengapa? Kalimat itu memiliki dua pernyataan, pertama, keselamatan tidak bisa hilang. Kedua, Keselamatan bisa hilang jika kita sendiri yang menyia-nyiakan anugerah keselamatan.Ketika di gabungkan melahirkan kalimat yang salah secara semantik. kalau keselamatan tidak bisa hilang, kita sendiri juga tidak bisa menyia-nyiakan anugerah Tuhan. kemudian kita perlu bertanya, apakah memang anugerah Tuhan bisa disia-siakan? Apakah anugerah Tuhan bisa salah sasaran? tentu tidak.

Jadi lebih tepatnya kita harus mengatakan, Ketika kita menerima pengorbanan Kristus, dosa kita yang lalu, kini, dan akan datang telah ditebus oleh Kristus, jadi dosa tidak membawa maut. namun, orang yang menerima anugerah keselamatan itu, pasti akan mensyukurinya dan hidup menuruti kehendak Tuhan.

Secara defakto kita adalah manusia berdosa yang mesti terus mengalami pembaharuan Allah. Tapi, secara dejure kita telah dibenarkan oleh Pengorbanan Kristus.
Karena itu Orang yang telah diselamatkan pasti akan bersyukur kepada Allah dengan berjuang mentaati firman Tuhan. Jadi tidak mungkin menyia-nyiakan keselamatan.

Gambaran yang paling tepat ada pada perumpamaan tentang benih yang ditaburkan, ada yang di bebatuan, semak duri, dan jalan. benih yang jatuh disemak duri dan batu tidak bisa bertumbuh. Perumpamaan ini menggambarkan ada orang yang telah dicerahi mengenai keselamatan, mereka bisa saja berada dalam gereja, tahu bahwa keselamatan hanya dalam nama Yesus, tapi tak pernah menyerahkan hidupnya pada Kristus. Ini bisa dikatakan, menyia-nyia kan keselamatan, mendengar jalan keselamatan tapi tidak menikmati hidup dalam keselamatan. sedang benih yang jatuh ditanah yang subur, benih itu bertumbuh dan berbuah banyak.

jadi orang yang mendengar tentang keselamatan Tuhan, kemudian menerimanya, dan menyerahkan hidupnya pada Yesus, memiliki hubungan dengan Allah, bertumbuh dan berbuah lebat, inilah yang disebut selamat dan tetap berada dalam keselamatan, bahkan Iblis pun tidak bisa merampas keselamatan itu, sedang orang itu tidak bisa lain, kecuali mensyukurinya, dan tak pernah berpikir untuk menyia-nyiakannya.

TANYA DIKIT BANG

AQ AGAK BINGUNG DG ISTILAH FREE WILL BANG YG TERLANJUR NGETOP DI KALANGAN AWAM. AQ PERNAH BACA BUKU EDWIN PALMER DI POIN UNCONDITIONAL ELECTION DIBILANG TERTAWA SEORANG BOCAH, KESALAHAN JURU KETIK, TELAH DIKETAHUI DAN DITETAPKAN ALLAH SEMUANYA. APAKAH PERNYATAAN INI TDK MENYESATKAN? JIKA SEMUA TELAH DITETAPKAN BGMNA DG DOSA UMAT MANUSIA? N DA HAMBA TUHAN PERNAH MENJAWAB MEMANG TUHAN MENETAPKAN HAL2 TP YG BAIK SAJA DLM SELURUH RENCANANYA TP AQ KURANG PUAS KRN JIKA TUHAN MENETAPKAN SEGALA SESUATU MAKA AKAN BANYAK ORANG MENYALAHKAN TUHAN DAN AKAN ADA YG MENGGANGGAP KITA INI ROBOTNYA. THX

Mas Ben Yang Baik

Ben, jangan berusaha menilai TUHAN dengan standard perasaan manusia.Nilailah TUHAN dari FirmanNya. Misteri parameter keadilan TUHAN jangan disamakan dengan konsep keadilan manusia. Perbedaannya bisa bagaikan bumi dengan langit.

Jika memang anda melihat Tuhan sedang bersandirwara dalam hal ini. Maka saran saya nikmati saja "permainanNya" jangan berpikir terlalu jauh. Anda ada bukan karena PILIHAN anda, anda ada sebagaimana anda ada juga semata-mata karena anugerahNya. Semoga jelas.

 

Wong Kampoeng 

BathiQoY's picture

Kupas Tuntas Euy

Ok.. thank you inputnya bung Binsar, yang lain kalau mau kasih tambahan silahkan. Karena ini adalah Kupas Tuntas !!

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

once save always save dan free will

Efesus 1:4 :"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya" Kita dipilih untuk dikuduskan dan tak bercacat di hadapan Tuhan, maka tidak mungkin orang pilihan tidak akan selamat. Kalau sekedar dipilih dan dibiarkan maka ada kemungkina dia akan tidak selamat, namun karena dipilih dan dikuduskan serta dibuat tak bercacat, tentunya Tuhan akan memelihara umat pilihanNya itu. Pada mulanya free will manusia adalah kehendak bebas dalam keterikatan terhadap dosa ( sebenarnya tidak free ), namun ketika Tuhan memilih manusia untuk diselamatkan maka dia terikat pada penetapan Allah ( menjadi bebas / free dari dosa ). Jadi pada dasarnya manusia yang dipilih tidak kehilangan kehendak bebasnya karena ia akan memilih untuk meninggalkan dosanya dan hidup ( berkehendak bebas )di dalam anugerah pilihan Allah

BathiQoY's picture

Jangan malu-malu ; - )

Bagus T said:

 ...Kita dipilih untuk dikuduskan dan tak bercacat di hadapan Tuhan, maka tidak mungkin orang pilihan tidak akan selamat.

...Jadi pada dasarnya manusia yang dipilih tidak kehilangan kehendak bebasnya karena ia akan memilih untuk meninggalkan dosanya dan hidup ( berkehendak bebas )di dalam anugerah pilihan Allah

ok... thank you mas Bagus T.

Kata bung Binsar : ...Secara defakto kita adalah manusia berdosa yang mesti terus mengalami pembaharuan Allah. Tapi, secara dejure kita telah dibenarkan oleh Pengorbanan Kristus. Karena itu Orang yang telah diselamatkan pasti akan bersyukur kepada Allah dengan berjuang mentaati firman Tuhan. Jadi tidak mungkin menyia-nyiakan keselamatan.

*****

Silahkan yang lain kalo mau nambah jangan malu-malu.Mari Saling asah-saling asuh. Karena ini Kupas Tuntas !!

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

free will , not predestination

Statement dr mas bagus :
Kita dipilih untuk dikuduskan dan tak bercacat di hadapan Tuhan, maka tidak mungkin orang pilihan tidak akan selamat. Kalau sekedar dipilih dan dibiarkan maka ada kemungkinan dia akan tidak selamat, namun karena dipilih dan dikuduskan serta dibuat tak bercacat, tentunya Tuhan akan memelihara umat pilihanNya itu.
Alkitab mencatat berkali kali tentang murtad. Menurut Firman Tuhan di Alkitab, free will kitalah yang terakhir menjadi penentu bagaimana memasuki kehidupan yang kekal.
Orang pilihan pun bisa binasa dan tidak mewarisi hidup kekal. Contohnya Salomo, memulai dalam roh dan mengakhiri kehidupannya dalam 'daging' dengan jatuh dalam dosa penyembahan berhala dan tidak bertobat pada akhirnya.., kira kira di mana ya Salomo sekarang??? Apa ada di surga?? atau ada di neraka...?? Tidak ada catatan atau record yang mengatakan ia bertobat pada akhir hidupnya...,
Tidak penting berapa banyak hikmat yang diketahui dan dimilik oleh Salomo, tidak penting berapa banyak amsal yang ditulisnya.. tidak penting berapa banyak yang ia buat bagi Allah semasa hidupnya.. pertanyaannya.. apakah ia sanggup mengakhiri pertandingan dengan baik seperti Paulus??
Bukan apa yang kita ketahui itu yang membuat kita hidup dalam kemenangan tapi apa yang kita lakukan itu yang menentukan apakah kita bisa menang atau tidak..
Setan tidak pernah peduli seberapa banyak yang kebenaran yang kita ketahui atau miliki sampai.. ia tahu seberapa peduli kita akan kebenaran itu sendiri...
kembali ke topik.. Siapa yang berani berkata bahwa Salomo bukan orang pilihan Tuhan? dengan hikmat yang diberikan Allah ia membangun bait Allah dan dengan hikmat yang sama juga ia membangun bait bait berhala buat para istri istrinya..
Jalan yang ditempuh oleh Salomo itu merupakan pilihan ia sendiri atau kah memang rancangan dari 'Atas' bahwa pada ending hidupnya ia murtad? Waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa..apakah memang sudah ditentukan dari awal penciptaan mereka (seperti pesan dari sang sutradara/penulis naskah dalam pembuatan film film)?? atau kah karena freewill mereka??
Apakah jatuhnya Adam dan Hawa memang sudah diskenariokan dari awal sehingga awal penyelamatan manusia oleh Yesus Kristus bisa berjalan dengan mulus..??
Apakah Adam dan Hawa merupakan the elect ones (orang2 pilihan) or not?
Salam Ang Che Chen

Salomo binasa???

Untuk Sdr Ang Che Chen....Saya mengganggap masalah ini sangat penting untuk didiskusikan dan secara prinsip saya setuju dengan hampir semua yang sdr Bagus dan yang anda tuliskan...

Tapi, ketika berbicara masalah keselamatan orang kristen, khususnya mengenai keyakinan keselamatan, maka mungkin saya agak berbeda dengan anda...Bagi saya sederhana saja, siapakah yang memberikan keselamatan kepada kita? siapakah yang memegang keselamatan kita? Kita atau Allah ? Kalau keselamatan orang Kristen berdasarkan atas pilihan dan kekuatannya...maka kita adalah orang yang paling bahaya dan pasti akan terhilang..( karena kita tahu betapa bobroknya hati dan pikiran kita )...Anda bisa membandingkan dengan ayat2 Alkitab disini, khususnya kitab Injil Yohanes (Yoh  6:37,  6:40, 6:44, 10:1, 10:29 dan masih banyak lagi )....Keyakinan inilah yang seharusnya menjadi pegangan kita, bahwa Allah yang telah memilih kita, Dia juga yang akan menguduskan dan memelihara kita pada akhirnya... (Ef 1:4, 1:14 dan khususnya Filipi 1:6 )...Kita bisa membaca hal ini dnegan sangat jelas...Meskipun dalam Alkitab juga dikatakan bahwa kita harus percaya untuk diselamatkan,kebenaran ini, harus dilihat dalam suatu kebenaran yang Ultimat ( Divine Truth) yang diajarkan Alkitab....

Kebenaran yang menyeluruh ini adalah kebenaran Bahwa Tuhan yang memberikan anugerah keselamatan dan memilih orang untuk diselamatkan ( boleh baca Roma 6-9 ).... Jadi kita tidak bisa menggugat Tuhan kenapa harus begini dan begitu...karena memang kita tidak layak untuk diselamatkan...Lalu apakah Adam dan Hawa berdosa atas keinginan Tuhan??

Adam dan Hawa berdosa atas keinginan sendiri, dibawah kehendak Allah yang permisif...Artinya Allah menghendaki dengan mengijinkan semuanya terjadi karena manusia memakai pilihan bebasnya....Lalu kenapa Tuhan tidak mencegah? ( kalau nanti dicegah, dibilang manusia hanya robot saja...Lagipula Tuhan sudah memperingatkan manusia )...Lalu kenapa Tuhan tidak menciptakan manusia yang tidak bisa berbuat dosa? ( Bisa jawab sendiri kan? )....Kesempurnaan menciptakan ketidaksempurnaan...Kesempurnaan melahirkan kesempurnaan, bukan menciptakan kesempurnaan ( makanya ada doktrin Anak diperanakkan oleh Bapa ).....

Saya tidak setuju bahwa orang pilihan bisa binasa karena pilihannya sendiri..( Boleh dibaca ayat-ayat Alkitab diatas )... satu lagi ayat yang sangat kuat mendukung Allah yang memilih kita untuk hidup kekal adalah Kisah Para Rasul 13:48b ( anda harus membacanya ).....Kalau Allah sudah memilih orang pilihannya dan akhirnya binasa...Maka ada dua konsekuensi yang sangat jelas :

Satu, Allah tidak berkuasa memelihara milikNYa....

Dua, Kekuasaan Allah dibatasi oleh pilihan manusia.....

Saya yakin bahwa dua kalimat di atas akan ditolak oleh orang kristen....Karena tidaks esuai dengan konsep Allah Alkitab....Mengenai tokoh-tokoh Alkitab yang seakan-akan bukan merupakan orang pilihan atau orang pilihan yang murtad, maka kita perlu kaji lebih dalam....Apakah mereka termasuk orang pilihan yang binasa? darimana kesimpulan kita bahwa Salomo tidak masuk surga? Bagaimana dengan nabi Yunus yang sampai akhir bukunya juga masih tidak mau menerima jawaban Allah? bagaimana dengan Musa? Bagaimana dengan Simson? Ingatlah...Orang pilihan Allah bisa GAGAL dalam hidup ini, tapi bukan berarti mereka BINASA....Yang menentukan mereka binasa atau tidak hanya di dalam penghakiman kekal kelak....

Kita mesti membedakan antara Orang Kristen sejati yang GAGAL dan orang yang gagal menjadi Kristen SEJATI.....

Jadi, kalau pilihan kita menentukan keselamatan kita, maka...saya lebih baik memilih agama lain yang bisa membebaskan diri dari penderitaan dunia ini....tetapi justru karena saya tidak bisa membebaskan diri saya sendiri ( mati rohani ), maka disinilah keunikan Agama Kristen ( Allah yang bertindak )  yang mesti kita pegang terus dan diperjuangkan oleh para reformator kita....( jadi reformator bukan hanya sekedar dicap suka bertengkar, tapi karena ajaran ini sangat menyentuh inti dasar kekristenan )...

Mengenai apakah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa seperti sebuah skenario, saya hanya menjawab jangan menilai tindakan Allah berdasarkan skenario kita juga....Kita juga jangan membuat skenario yang jelas-jelas adalah skenario yang penuh dengan pelarian diri dan keberdosaan.... Kenapa tindakan Allah menyelamatkan manusia harus dipahami sebagai sebuah skenario drama? Saya tunggu jawabannya....Thx..GBU>...

free will , not predestination

Dear Bagus..
Mas bagus, jangan tersinggung ya dengan gaya penulisan saya..
Di sini kita berdiskusi saja.. tidak usah berdebat seperti model di televisi..
Once more..please don't be offended by my statement.. Ok GBU

BathiQoY's picture

Bagi KOMISI

Ang Che Chen said: ... Bukan apa yang kita ketahui itu yang membuat kita hidup dalam kemenangan tapi apa yang kita lakukan itu yang menentukan apakah kita bisa menang atau tidak.. Setan tidak pernah peduli seberapa banyak yang kebenaran yang kita ketahui atau miliki sampai.. ia tahu seberapa peduli kita akan kebenaran itu sendiri...

Ok Thank You.. inputnya sodara Ang.

Mengenai Salomo, coba kita nilai dari ayat ini:

*Pengkhotbah

12:13. Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.

Bertobat adalah metanoia; ada tindakan berbalik dari gelap menuju kepada terang.

hmm.. sepertinya Salomo telah melakukannya. Walau tidak ada ayat explisit akan doa tobatnya :-)

Ok teman2 lain yang mau nambah silahkan beri KOMISI (Komentar, ide, saran, dan solusi)

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

BathiQoY's picture

Kristen sejati yang... -GAGAL-...menjadi Kristen sejati

Vantillian said:

...Saya tidak setuju bahwa orang pilihan bisa binasa karena pilihannya sendiri..( Boleh dibaca ayat-ayat Alkitab diatas )... satu lagi ayat yang sangat kuat mendukung Allah yang memilih kita untuk hidup kekal adalah Kisah Para Rasul 13:48b ( anda harus membacanya ).....Kalau Allah sudah memilih orang pilihannya dan akhirnya binasa...Maka ada dua konsekuensi yang sangat jelas :

Satu, Allah tidak berkuasa memelihara milikNYa....

Dua, Kekuasaan Allah dibatasi oleh pilihan manusia.....

...Orang pilihan Allah bisa GAGAL dalam hidup ini, tapi bukan berarti mereka BINASA....Yang menentukan mereka binasa atau tidak hanya di dalam penghakiman kekal kelak.... Kita mesti membedakan antara Orang Kristen sejati yang GAGAL dan orang yang gagal menjadi Kristen SEJATI.....

 _______

*Kis 13:48b ..dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Ok.. thank you Vantillian

silahkan beri KOMISI mas bagus T dan Ang Che CHen,mari saling asah-saling asuh :-)

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

Talk is cheap, but God wants fruits in our Christian life

Mat 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Mat 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
Mat 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Salomo merupakan pohon yang baik atau tidak ??
Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Mat 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Mat 7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Nah, alur logikanya begini : kalau mereka yang memiliki pelayanan sign dan wonders saja bisa ditolak Tuhan, apalagi yang biasa2 saja
.. tapi puji Tuhan, yang paling penting adalah buah pertobatan dalam kehidupan kita itu yang Tuhan cari
Ada dua hal yang membuat mereka tidak bisa masuk ke dalam kehidupan kekal.
Pertama : Allah tidak mengenal mereka. Ini tidak berbicara tentang kemahatahuan Allah. Kata “mengenal” diambil dari kata ginōskō, pengenalan yang lahir karena hubungan yang dekat, akrab, intim.
Kedua, : mereka adalah pembuat kejahatan.
kata pembuat kejahatan diambil dari kata Anomia yang berarti melanggar hukum, kekerasan.
Para pelaku sign and wonders ini adalah orang orang percaya.. tidak semua orang bisa memakai nama Yesus.. contohnya 7 orang anak Skewa di Kis 19: 13-16 (orang di luar Tuhan tidak dapat menggunakan namaNya)
Kisah 26 : 21
Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.
Yehezkiel 3:20 Jikalau seorang yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di hadapannya, ia akan mati. Oleh karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak akan diingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
Yehezkiel 3:21 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang yang benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan memang tidak berbuat dosa, ia akan tetap hidup, sebab ia mau menerima peringatan, dan engkau telah menyelamatkan nyawamu."
Yehezkiel 18:24
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.
Yehezkiel 33:13-19
Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! --tetapi ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang diperbuatnya.
Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti mati! --tetapi ia bertobat dari dosanya serta melakukan keadilan dan kebenaran,
orang jahat itu mengembalikan gadaian orang, ia membayar ganti rampasannya, menuruti peraturan-peraturan yang memberi hidup, sehingga tidak berbuat curang lagi, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Semua dosa yang diperbuatnya tidak akan diingat-ingat lagi; ia sudah melakukan keadilan dan kebenaran, maka ia pasti hidup.
Tetapi teman-temanmu sebangsa berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Padahal tindakan mereka yang tidak tepat.
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan, ia harus mati karena itu.
Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup karena itu.
Nah itu Tuhan sendiri yang menyebut mereka orang benar lho, bukan dari kata orang atau pendeta, atau dari pengakuan mereka sendiri.
Kata ‘orang benar” itu memiliki akar kata yang sama sewaktu Allah menyebut Abram sebagai orang benar, dari kata tsed-aw-kaw'
From; rightness (abstractly), subjectively (rectitude), objectively (justice), morally (virtue) or figuratively (prosperity): - justice, moderately, right (-eous) (act, -ly, -ness).
Gen 15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Sedangkan kata orang benar ( Yehezkiel 3,18,24) dari kata tsad-deek' just, lawful, righteous (man).
Wahyu 3:5
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya
Kata memiliki akar kata exaleiphō (gerika why 3:5)
Yang memiliki arti : to delete, to erase, to remove, to take out, and to blot out.
Can we delete, erase, remove, take out or blot out anything which are not exist??
kata dihapus itu berarti pernah ditulis terdahulu kemudian dikoreksi. satu satunya cara untuk menghapus nama kita dalam kitab kehidupan berarti harus ada dulu dalam nama kita dalam kitab kehidupan
orang orang yang tidak percaya dan orang orang yang tertipu tidak ada namanya dalam kitab kehidupan jadi tidak akan dihapus, soalnya memang tidak ada. Mereka yang dihapus ini berbicara tentang mereka yang ada 'dalam keluarga' .
Kitab Wahyu ditujukan kepada orang percaya, bukan orang non percaya.
Kalau Sdr Vantillian mau agak cermat kita baca lagi di perjanjian lama
Keluaran 32:32-33
Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu--dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Kata hapuskanlah diambil dari bahasa Ibrani
maw-khaw'
to stroke or rub; by implication to erase; also to smooth (as if with oil), that is, grease or make fat; also to touch, that is, reach to: - abolish, blot out, destroy, full of marrow, put out, reach unto, X utterly, wipe (away, out).
Kata maw-khaw (PL) dan exaleiphō (PB), memiliki arti yang sama kuatnya, dihapus.
Ibrani 6 : 4-6
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
6:8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
2 Petrus 2 : 20-22
2:20 Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula.
2:21 Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
1 Kor 9:27
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Filipi 2:12
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Kalau memang Paulus aman dengan keselamatannya, maka ayat ini tidak akan pernah ditulis.
Penting sekali untuk membaca alkitab secara balance, bukan cuman surat rasul Paulus saja tapi juga surat dari Yakobus, saudara tiri Tuhan Yesus.
Beberapa saya kutip dari bapa bapa gereja terdahulu.
1. Policarp (A.D. 69-156) uskup dari Smirna, rekan rasul Yohanes dan penulis injil Yohanes mengatakan oleh kasih karunia kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik kita, tapi ia juga menambahkan " Dia yang membangkitkan Yesus dari kematian juga akan membangkitkan kita - jika kita melakukan kehendaknya dan berjalan dalam perintahNya dan mengasihi apa yang dikasihiNya, menjaga diri kita dari segala kejahatan"
2. Clement dari Roma (A.D. 30-100) Marilah kita melakukan kebenaran sehingga kita bisa diselamatkan pada akhirnya.
3. Clement dari Alexandria (A.D. 150-200)meskipun dalam kasus seseorang telah melakukan perbuatan baik terbesar dalam hidupnya, tetapi pada akhirnya telah berlari kepada kejahatan tanpa berpikir panjang kembali, semua pengorbanannya tidak berguna baginya, karena pada puncak dari ceritanya , dia telah menyerahkan bagianNya.
Keselamatan berdasarkan anugrah semata tanpa melibatkan perbuatan/deed lebih banyak ditekankan oleh Martin Luther (thanks for our God for this Christian reformator). tapi banyak yang tidak diketahui oleh orang Kristen bahwa Martin Luther adalah orang yang sangat menentang Surat Yakobus, dengan statementnya iamengatakan bahwa kitab Yakobus adalah surat surat jerami (epistle of straw).
OK, saya lanjutkan lagi ya..
Ingat kasus imam Eli, kebinasaan yang ia dan anak2nya terima itu itu adalah pilihan ia sendiri.
1Sa 2:29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?
1Sa 2:30 Sebab itu--demikianlah firman TUHAN, Allah Israel--sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang--demikianlah firman TUHAN--:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.
1Sa 2:31 Sesungguhnya akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu.
1Sa 2:32 Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya.
1Sa 2:33 Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari lingkungan mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala tambahan keluargamu akan mati oleh pedang lawan.
1Sa 2:34 Inilah yang akan menjadi tanda bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari yang sama keduanya akan mati.
Mau lihat lagi raja Saul.
1Sa 13:13 Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
1Sa 13:14 Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
1Sa 15:10 Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian:
1Sa 15:11 "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
Apakah Allah tidak sanggup menjaga Eli dan Saul?? Atau kah karena pilihan mereka sendiri??
Tuhan selalu mencari buah dalam kehidupan kita.
Saya sependapat dengan tulisan rekan di situs ini, kalau tidak salah sdr RudChrist son, ia mengatakan kalau kita hidup dalam kasih Tuhan maka kita akan aman, karena keselamatan tidak akan hilang bagi mereka yang mengasihi Dia. Amin

Tuhan selalu mencari buah...yang dikerjakanNya di dalam kita...

Pada prinsipnya Saya setuju dengan semua yang ditulis sdr Ang Che Chen....Terima kasih atas tanggapannya...

Namun saya kurang setuju hubungan antara Predestinasi dan kehendak bebas manusia...Kenapa kehendak bebas manusia mesti menjadi kebenaran yang ultimat? ( maksudnya kebenaran yang tertinggi )..Kita mesti melihat ke dalam wahyu Allah ( alkitab ) secara keseluruhan, bukan sebagian....Apa yang sdr tulis, saya juga setuju...dan saya tidak membantah....cuma saya mengajak kita melihat The Whole Picture....

The Whole Picture is Allah menentukan kita untuk diselamatkan dan sekali selamat tetap selamat....

Kalau begitu, apakah orang pilihan bisa sengaja binasa? Atau bebas berbuat dosa karena kita sudah pasti selamat? Kalau kita berpikir begitu, maka kita bukan orang pilihan lagi...Sudah jelas...( Baca pergumulan Rasul Paulus di Roma 7-9 )..Rasul Paulus mengetahui hal ini dnegan jelas sehingga membahasnya panjang lebar di surat Roma....

Tentu saja Allah menginginkan buah dari hidup kita...Dapat dikatakan peringatan Allah tentang kita harus berbuah adalah dasar dan pelajaran ( atau cambukan ) bagi kita orang percaya ( ayat2 yang ditulis oleh sdr Ang...Thx...Gbu )...

Tapi apakah buah orang kristen adalah buahnya sendiri? Dalam keseluruhan Kitab Suci, Buah kristen adalah Buah yang dikerjakan oleh Roh Kudus...(makanya disebut Buah Roh, bukan Buah Kristen )....Silakan baca  ayat yang penting  dibawah ini :

Yoh 15:2, 15:4, 15:16 ( wajib baca ), Filipi 1:11, 2:13 ( wajib baca )

saya tunggu tanggapannya....Saya tidak menyangkal bahwa orang kristen harus berbuah...tapi saya juga mengajak kita melihat Buah kita adalah hasil karya Roh Kudus, bukan kita.....( Alkitab mesti dilihat sebagai kesatuan semuanya...bukan hanya sebagian )....Karena waktu, maka saya akan memberikan pendapat saya mengenai Ibrani 6 ( soal murtad ) dan ayat2 lainnya di lain kesempatan...

Itu jawaban saya...semoga bermanfaat....Thx atas diskusinya....

GBU

 

BathiQoY's picture

Mari Meminta Hidup oleh ROH :-)

Ang Che Chen Said:

...Wahyu 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya Kata memiliki akar kata exaleiphō (gerika why 3:5) Yang memiliki arti : to delete, to erase, to remove, to take out, and to blot out. Can we delete, erase, remove, take out or blot out anything which are not exist?? kata dihapus itu berarti pernah ditulis terdahulu kemudian dikoreksi.

satu satunya cara untuk menghapus nama kita dalam kitab kehidupan berarti harus ada dulu dalam nama kita dalam kitab kehidupan orang orang yang tidak percaya dan orang orang yang tertipu tidak ada namanya dalam kitab kehidupan jadi tidak akan dihapus, soalnya memang tidak ada. Mereka yang dihapus ini berbicara tentang mereka yang ada 'dalam keluarga' . Kitab Wahyu ditujukan kepada orang percaya, bukan orang non percaya.

...Keselamatan berdasarkan anugrah semata tanpa melibatkan perbuatan/deed lebih banyak ditekankan oleh Martin Luther (thanks for our God for this Christian reformator). tapi banyak yang tidak diketahui oleh orang Kristen bahwa Martin Luther adalah orang yang sangat menentang Surat Yakobus, dengan statementnya iamengatakan bahwa kitab Yakobus adalah surat surat jerami (epistle of straw).

...Apakah Allah tidak sanggup menjaga Eli dan Saul?? Atau kah karena pilihan mereka sendiri?? Tuhan selalu mencari buah dalam kehidupan kita.

...keselamatan tidak akan hilang bagi mereka yang mengasihi Dia. Amin

Ok.. setuju 100% dengan statement terakhir 

Vantillian's Review :

...Saya tidak setuju bahwa orang pilihan bisa binasa karena pilihannya sendiri..( Boleh dibaca ayat-ayat Alkitab diatas )... satu lagi ayat yang sangat kuat mendukung Allah yang memilih kita untuk hidup kekal adalah Kisah Para Rasul 13:48b ( anda harus membacanya )

.....Kalau Allah sudah memilih orang pilihannya dan akhirnya binasa...Maka ada dua konsekuensi yang sangat jelas : Satu, Allah tidak berkuasa memelihara milikNYa.... Dua, Kekuasaan Allah dibatasi oleh pilihan manusia.....

...Orang pilihan Allah bisa GAGAL dalam hidup ini, tapi bukan berarti mereka BINASA....Yang menentukan mereka binasa atau tidak hanya di dalam penghakiman kekal kelak.... Kita mesti membedakan antara Orang Kristen sejati yang GAGAL dan orang yang gagal menjadi Kristen SEJATI.....

Bagus T's Review:

...Kita dipilih untuk dikuduskan dan tak bercacat di hadapan Tuhan, maka tidak mungkin orang pilihan tidak akan selamat. ...Jadi pada dasarnya manusia yang dipilih tidak kehilangan kehendak bebasnya karena ia akan memilih untuk meninggalkan dosanya dan hidup ( berkehendak bebas )di dalam anugerah pilihan Allah.

___________

Ang Che Chen: "satu satunya cara untuk menghapus nama kita dalam kitab kehidupan berarti harus ada dulu dalam nama kita dalam kitab kehidupan orang orang yang tidak percaya dan orang orang yang tertipu tidak ada namanya dalam kitab kehidupan jadi tidak akan dihapus, soalnya memang tidak ada. Mereka yang dihapus ini berbicara tentang mereka yang ada 'dalam keluarga' . Kitab Wahyu ditujukan kepada orang percaya, bukan orang non percaya."

*...Wahyu 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya ___

Bagus T: "Kita dipilih untuk dikuduskan dan tak bercacat di hadapan Tuhan, maka tidak mungkin orang pilihan tidak akan selamat." *Efesus 1:4 :"Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya"

_____

Vantillian: "...Saya tidak setuju bahwa orang pilihan bisa binasa karena pilihannya sendiri.."

*Kis 13:48b ..dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Ang bilang bisa hilang, karena itu Freewill

Van dan Bagus bilang tidak, karena itu Predestinasi

(semoga saya tidak salah memahami)

Ok.. bagi yang Predestinasi saya mau tanya; Apa yang harus dilakukan seorang yang percaya (Kristen Sejati) dalam hidupnya, haruskah ia menjaga kekudusan hidup ?, toh manusia itu tidak ada yang sempurna. Apa perlu komitmen kuat dari dalam diri untuk hidup kudus ?. Atau cincai lah, pasti selamat koq, karena Tuhan yang menjaga, menguduskan

Bagi Freewill; Keselamatan adalah anugerah dan HANYA diberikan oleh Allah, itu pun atas kemurahan Allah sendiri, jadi siapa yang lebih hebat Allah atau manusia yang berusaha ?

 ______

Saya yakin sebenarnya MAKSUD pendapat dari teman2 diatas semua tidak saling bertentangan.

Ok..Qoy coba jawab : Manusia Diselamatkan karena kemurahan Allah, semuanya karena karya Roh Kudus yang mencerahkan kita akan KEBENARAN. Setelah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.

LALU... bisakah keselamatan itu hilang?

BISA !!.. loh bukankah Allah yang menjaga dan menguduskan, tidak ada yang bisa merebut domba Yesus !!

TIDAK BISA !! loh, bukannya ada freewill, maka manusia BEBAS melakukan APAPUN yang ia MAU dan ia SUKA (Dosa termasuk di dalamnya)

Jadi BISA atau TIDAK !!!

Orang Percaya = Iman Pada Kristus+Hidup Suci (Buah Roh), 2 hal dalam 1 paket yang MUTLAK bagi orang KRISTEN

*Gal 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri.

Saya beri penekanan kepada KESETIAAN, setia pada Perintah Yesus=Setia pada Firman=Berkenan Pada Yesus=Sahabat Yesus. Berbuah?? tidak mungkin berbuah di luar Yesus, karena Yesus adalah pokok anggur, dan Orang Percaya adalah rantingnya.

"orang Percaya" melakukan percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Maka hasilnya= ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (Gal 5:19-21)

Mungkin ada yang bilang NONSENSE!! memangnya ada manusia suci ??

Jelas Paulus tidak sedang bercanda atau MEMBUAL tentang hal ini, maka ia juga menyatakan:

*Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. (Gal 5:16-18)

Lihat..:Tetapi jikalau KAMU MEMBERI DIRIMU dipimpin Roh.

bagiku hidup Kisten itu sudah JELAS: percaya Yesus sebagai Tuhan dan berkomitmen(doa) memberi diri dituntun oleh Roh Kudus agar DIMAMPUKAN melakukan kehendak BAPA.

*Mat 7:7. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

Sudahkah anda meminta ??

Once Save Always Save AS LONG AS WE WALK WITH THE HOLY SPIRIT." Amin.

*I Tes 5:23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

Bernubuat, Mengusir Setan dan Melakukan Mujizat

Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Matius 7:22

Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius 7:23

Saat ini, banyak orang yang bernubuat, mengusir setan dan melakukan mujizat dan mereka mengaku melakukannya demi nama Allah. Pertanyaannya adalah, "Apakah nubuat mereka itu memang nubuat? Ketika mengusir setan itu mereka memang mengusir setan? Mujizat yang mereka klaim mujizat itu memang mujizat?"

Apabila Tuhan tidak mengenal mereka, maka saya yakin yang mereka sebut nubuat itu bukan nubuat, setan yang mereka usir itu bukan setan dan mujizat yang mereka sebut mujizat itu bukan mujizat. Mereka hanya SALAH SANGKA bahwa itu adalah nubuat, setan dan mujizat. MERERKA TIDAK TAHU BAHWA MEREKA TIDAK TAHU!

BUAH. Apa yang anda maksudkan dengan BUAH? Banyak pengkotbah alam gaib saat ini membanggakan buah-buah pelayanannya yang berlimpah. banyak jemaat yang saat ini menyatakan pengkotab alam gaib anu-anu berbuah lebat karena KOTBAHNYA membangkitkan eforia (rasa nyaman secara rohani dan jasmani) banyak orang. Benarkah itu BUAH yang dikehendaki Allah?

Ketika Harun membuat anak lembu emas, Alkitab mencatat minoritasnya hanya Musa dan Harun. Bukankah BUAHnya lebat? Ketika Musa mengutus 12 orang untuk memata-matai Kanaan, minoritasnya adalah Josua Bin Nun dan Kaleb Bin Yefun. Bukankah buahnya lebat? Bukankah BUAHNYA lebat? Ketika Stefanus memilih untuk memberitakan Injil daripada menyelamatkan nyawanya, hanya ada satu buah yang belum matang saat itu, PAULUS, yang lainnya adalah buah-buah yang busuk. Apakah itu berarti Stefanus tidak dipenuhi Roh Kudus dan berkotbah di bawah ruapan Roh Kudus?

BUAH. Sejarah Kristen penuh dengan buah-buah yang lebat, namun sayang, buah-buah lebat itu bukan buah yang dikehendaki oleh Allah.

Salomo, apakah dia masuk surga atau binasa? Banyak ayat yang dapat digunakan untuk memahaminya, namun Allah menolak Daud dan memilih Salomo untuk mendirikan BAIT Allah. apakah bukti itu belum cukup?

Nah, BathiQoY, anda percaya sekarang bahwa anda berbakat dan tulisan anda akan mempengaruhi banyak orang? salahkah bila si tua bodoh ini menaruh rasa khawatir?  

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

I Tes 5 :24...

thx untuk ayatnya yang bagus...sdr BathiQoy...

Kalau boleh saya berpendapat, kalimat anda :

Once Save Always Save AS LONG AS WE WALK WITH THE HOLY SPIRIT." Amin.

seharusnya menjadi :

Once Save Always Save AS LONG AS HOLY SPIRIT WALK WITH US." Amin.

Thx...GBU>.

predestinasi dan free will

Once Save Always Save AS LONG AS HOLY SPIRIT WALK WITH US." Amin. Sering orang mempertentangkan free will dengan predestinasi karena menurut mereka jika ada predestinasi pasti tidak mungkin ada free will, karena free will pasti akan ditekan dan disingkirkan. Menurut saya free will manusia pada dasarnya tidak sepenuhnya free tapi terikat / bounded will karena will tersebut terikat oleh dosa, dan ironis serta kenyataannya manusia tidak mampu melepaskan diri dari dosa tersebut Roma 3:9-18.Denagn kondisi yang demikian dimanakah ada kemungkinan free will manusia mampu mencari Tuhan? Dengan Tuhan memberikan anugerah pilihannya kepada manusia untuk diselamatkan, bounded will ( yang sering disebut free will itu ) akan diputuskan menjadi free will yang sejati yang ada di dalam anugerah pilihan Allah. Menurut saya sebenarnya tidak ada yang benar benar free, namun dari cara pandang / titik tolak di mana kita berdiri. Saya yakin di dalam Tuhanlah manusia memperoleh free will yang sejati. Mungkin bisa dianalogikan secara sederhana ( meskipun ada kelemahannya ) adalah pemakaian sabuk pada celana yang sedikit kebesaran, tanpa sabuk pemakai celana dalam keadaan bebas tapi efeknya celana menjadi melorot ( terikat gangguan celana tsb ) namun dengan memakai sabuk ( menjadi terikat ) si pemakai menjadi free dengan celananya sehingga ia tidak terganggu dan bebas dari gangguan melorotnya celana. Kesimpulan saya tidak ada kontradiksi antara predestinasi dan free will. Roma 8:20-21

BathiQoY's picture

Holy Spirit is the KEY and Seal

Bagus T said:

...Menurut saya free will manusia pada dasarnya tidak sepenuhnya free tapi terikat / bounded will karena will tersebut terikat oleh dosa, dan ironis serta kenyataannya manusia tidak mampu melepaskan diri dari dosa tersebut Roma 3:9-18.

...Menurut saya sebenarnya tidak ada yang benar benar free, namun dari cara pandang / titik tolak di mana kita berdiri. Saya yakin di dalam Tuhanlah manusia memperoleh free will yang sejati.

...Kesimpulan saya tidak ada kontradiksi antara predestinasi dan free will. Roma 8:20-21.

Ok.. thank you mas Bagus

______

Once Save Always Save AS LONG AS HOLY SPIRIT WALK WITH US. Amin.

Ya.. key pointnya sama yakni pada Holy Spirit sebagai METERAI keselamatan.

hmm..I see, manusia tidak bisa lepas dari belenggu dosa (perilaku) karena justru dengan Hukum Taurat manusia mengenal dosa, satu-satunya yang mampu menggenapi hukum Taurat adalah Yesus.

Ok..mungkin Ang Che Chen mau nambah KOMISI ?

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

Mengapa umat Israel binasa (free will or predestination)?







Syallom Sdr/i Vantillian.

Salam damai sejahtera buat kita semua.

Nah, kamu betul, buah yang dimaksud ternyata dalam bentuk tunggal bukan
jamak, fruit not fruits. Ok sekarang kita masuk ke point.

Vantillian said:

The Whole Picture is Allah menentukan kita untuk diselamatkan dan sekali
selamat tetap selamat....

Kalau begitu, apakah orang pilihan bisa sengaja binasa?
Atau bebas berbuat dosa karena kita sudah pasti selamat? Kalau kita berpikir
begitu, maka kita bukan orang pilihan lagi...Sudah jelas...

Saya seorang guru sekolah minggu, jadi
menjabarkannya agak panjang, jadi sabar yah sama saya

Sewaktu Allah membawa orang Israel
keluar dari perbudakan di Mesir,
Ia
berkata kepada Musa di kitab
Keluaran 3:6-10

Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu,
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya,
sebab ia takut memandang Allah. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah
memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah
mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku
mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka
dari tangan orang Mesir dan menuntun
mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri
yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het,
orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.
Sekarang seruan orang
Israel
telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir
menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun
untuk membawa umat-Ku, orang Israel,
keluar dari Mesir."

Nah di sini kita melihat bahwa Allah berjanji
akan membawa mereka (umatNya, orang Israel keturunan Abraham, Ishak dan
Yakub) keluar dari Mesir menuju ke tanah perjanjian. Ada
suatu survey yang mengatakan jumlah orang Israel generasi pertama ini
berkisar 2,5 juta jiwa. Jumlah yang cukup besar saat itu.

Tetapi pernahkah kita menyadarinya, dari sekitar
2,5 juta jiwa umat pilihanNya, kaum Israel itu, berapa kah yang benar
benar masuk ke dalam Tanah Perjanjian???

Saya katakan hanya 2 (dua) orang saja dari
generasi pertama yang keluar dari Mesir. Sekarang mari kita berhitung secara
matematika, anggaplah jumlah umat Tuhan itu 2 juta saja. Nah 2 orang dari 2
juta itu sama dengan 2/2000000 x 100% = 0.0001 %. Jumlah yang suaangaaaaat kueeciiiiiiil
sekali.. (versi bahasa Jawanya)

Pertanyaan pertama saya :

Where was God’s keeping power when they were in
the dessert?? Di mana kuasa/kemampuan Allah untuk menjaga mereka sewaktu mereka
ada di padang
gurun??

Tuhan pernah berkata dalam kitab Yohannes : bahwa
tidak ada seorang pun yang dapat merebut mereka dari tanganKu. Nah, siapa yang
menyebabkan umat pilihan Allah ini akhirnya binasa ?? (di luar Musa, Musa tidak
masuk tanah perjanjian tapi bukan berarti Musa binasa) Johanes
17:12
  Selama Aku bersama mereka,
Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan
kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang
binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah
yang tertulis dalam Kitab Suci.

Apakah umat Israel ini memang telah ditetapkan
untuk binasa dari awalnya.. atau kah karena pilihan mereka sendiri..(free will
or predestination)??

Allah bawa mereka keluar dari Mesir, tapi di
tengah jalan yaitu selama 40 tahun di padang gurun, mereka dibinasakan…, apakah
Allah tidak sanggup menepati janjiNya untuk membawa mereka masuk ke tanah
perjanjian ??? Atau kah karena pilihan umat Israel mereka sendiri. Kenapa Tuhan
tidak jaga saja mereka sekalian.?? Atau kah telah ditentukan untuk
dibinasakan???

Jawabannya dapat kita lihat di dalm kitab Ulangan  1: 31-39

dan di padang
gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti
seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba
di tempat ini. Tetapi walaupun demikian, kamu tidak percaya kepada TUHAN,
Allahmu, yang berjalan di depanmu di perjalanan untuk mencari tempat bagimu, di
mana kamu dapat berkemah: dengan api pada waktu malam dan dengan awan pada
waktu siang, untuk memperlihatkan kepadamu jalan yang harus kamu tempuh."

"Ketika TUHAN
mendengar gerutumu itu, Ia menjadi murka dan bersumpah:

Tidak seorangpun
dari orang-orang ini, angkatan yang jahat ini, akan melihat negeri yang baik,
yang dengan sumpah Kujanjikan untuk memberikannya kepada nenek moyangmu,
kecuali
Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada
anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh
hati ia mengikuti TUHAN. Juga kepadaku TUHAN murka oleh karena kamu, dan Ia
berfirman: Juga engkau tidak akan masuk ke sana. Yosua bin Nun, pelayanmu, dialah yang
akan masuk ke sana.
Berilah kepadanya semangat, sebab dialah yang akan memimpin orang Israel sampai
mereka memiliki negeri itu. Dan anak-anakmu yang kecil, yang kamu katakan akan
menjadi rampasan, dan anak-anakmu yang sekarang ini yang belum mengetahui
tentang yang baik dan yang jahat, merekalah yang akan masuk ke sana dan kepada merekalah Aku akan
memberikannya, dan merekalah yang akan memilikinya.

Kita lihat dari cerita di atas.. bukan kehendak Tuhan mereka binasa, bukan
ketetapan Tuhan agar mereka binasa , tapi pilihan mereka sendiri yang
menyebabkan mereka binasa. 

Mari kita lihat lagi di Perjanjian Baru , Ibrani 3:7-19

Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada
hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah
keraskan hatimu
seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang
gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun
mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.

Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan
berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga
Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Ku."  Waspadalah, hai
saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad
dari Allah yang hidup.
Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap
hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di
antara kamu yang menjadi tegar hatinya
karena tipu daya dosa.
Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus,
asal saja kita teguh berpegang sampai
kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.  
Tetapi apabila pernah dikatakan:
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam
kegeraman",  siapakah mereka yang
membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah
mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa? Dan siapakah yang
Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang
mayatnya bergelimpangan di padang
gurun? Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat
perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat? Demikianlah kita lihat, bahwa
mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan
mereka.

 

 

Manusia memiliki suatu kemampuan, yaitu kemampuan untuk mengeraskan hatinya..

dan juga membuat
kasih karunia Allah menjadi sia sia (2 Kor 6:1)

 

Siapa yang berani berkata bahwa mereka bukan umat pilihan
Allah…, kalau mereka bukan umat pilihan Allah, maka ayat di bawah ini berdusta
kepada kita

 

Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada
bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan
wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. Tetapi bagian TUHAN ialah
umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu
negeri, di padang gurun, di tengah-tengah
ketandusan dan auman padang
belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji
mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang
di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan
mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan
tidak ada allah asing menyertai dia.

(Ul 32: 8-12)

 

Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita bahwa yang selamat adalah yang bertahan sampai
akhir.. (Mat 24:12-13) jadi bukan pada awalnya yang penting tapi akhirnya.

Kemudian lanjut dalam Ibrani 4:1-6

Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang
di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam
perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar
kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna
bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang
mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti
yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan
masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai
sejak dunia dijadikan.  Sebab tentang
hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada
hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca:
"Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan
masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu
diberitakan kabar kesukaan itu, tidak
masuk karena ketidaktaatan mereka.

Once saved always saved is it true ??

Dari awal sejak penciptaan manusia, mereka  diberikan Tuhan kemampuan untuk memilih…. Itu
sebabnya kita sering membaca.. jika kamu … maka, tapi jika kamu tidak … maka …

Ayatnya: (Ulangan 30:19-20)

Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi
terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian,
berkat dan kutuk. Pilihlah
kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan
mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab
hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang
dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham,
Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka." (Ulangan 30:19-20)

Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah
kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek
moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan
beribadahlah kepada TUHAN. Tetapi jika
kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini
kepada siapa kamu akan beribadah
; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah
di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini.
Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Lalu
bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk
beribadah kepada allah lain! Tetapi Yosua berkata kepada bangsa itu:
"Tidaklah kamu sanggup beribadah kepada TUHAN, sebab Dialah Allah yang
kudus, Dialah Allah yang cemburu. Ia tidak akan mengampuni kesalahan dan
dosamu. Apabila kamu meninggalkan TUHAN dan beribadah kepada allah asing, maka
Ia akan berbalik dari padamu dan melakukan yang tidak baik kepada kamu serta
membinasakan kamu, setelah Ia melakukan yang baik kepada kamu dahulu."  (Yosua 24:13-21)

 

Once
saved always saved is it true…???

 

keselamatan yang kita terima itu adalah
anugerah dari Tuhan semata  dan tidak ada
satu pun orang Kristen sanggup membantahnya, but our journey to everlasting
life is conditional (perjalanan kita menuju hidup kekal itu bersyarat dan tergantung
pilihan kita bukan pilihan Allah,)
 
baca kitab wahyu 2 dan 3. Itu sebanya Amsal 4;23 keep your heart with
all diligence. Tugas kita lho yang jaga hati ini.

 

Nah
ada lagi cerita di mat 18 tentang hamba yang jahat

Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak
mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan
perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu
talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu
memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk
pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah
dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh
belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan
hutangnya.  Tetapi ketika hamba itu
keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar
kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka
sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan
kulunaskan. Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai
dilunaskannya hutangnya.

Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu
menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. Raja itu menyuruh
memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu
telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. Bukankah engkaupun harus
mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? Maka marahlah tuannya
itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh
hutangnya. Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu,
apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap
hatimu."

 

Tuhan
ampuni kita (dengan kata lain beroleh keselamatan, tapi kalau dalam kehidupan
kita kita tidak dapat mengampuni apakah keselamtan itu tetap ada??)

 

Nah
once saved always saved as long as the Holy Spirit walk with us..

Maaf
ya saudara saudaraku yang baik, walau pun kedengarannya cukup rohani tapi tidak
alkitabiah lho…

 

Lihat
kisah di bawah ini

Azarya
bin Oded dihinggapi Roh Allah. Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya:
"Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu
beserta dengan Dia.
Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu,
tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya. (2 Taw
15:1-2)

 

Mungkin
ada yang berkata demikian.. itu kan
PL
gimana kalau PB,

 

ini
ayatnya

Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita
bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia,
Diapun akan menyangkal kita;
jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena
Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."  (2 Tim 2:11-13)

 

Jika kita tidak setia, Yesus tetap setia, dan setia di
sini berbicara tentang karakter Allah

Terjemahan alkitab Indonesia kita lemah tapi di King
James version lebih jelas

If we believe not, yet
he abideth faithful: he cannot deny himself.

 

Jadi free will kita lah yang menentukan our destiny akhirnya..
demikian pendapat saya

Once saved always saved as long as we love Him versi gue :J

 

MoZee_Rui's picture

Soli deo Gloria-Give Thanks

Lakukan bagian mu, dan AKU akan lakukan bagianKU. Semua sumber daya sudah ada pada BIBLE, so simple. Selamat karena anugerah dan berpola-laku berdasarkan anugerah tersebut. soli deo gloria

Qoheleth~MoZee~^_^

minta saran

Dear BathiQoY,
minta tolong atau saran, tadi saya negetik di ms word kemudian saya paste di sini, kok keluar tulisannya formatnya nda seperti yang saya harapkan yah.. gimana cara ngepaste yang baik. kan kalau tulis di sini lgs kan cape deh..
Smile

Saran Untuk Ang siocia

Ang siocia,

Anda menulis di MS Word. Hal pertama yang harus anda lakukan adalah memformat semua tulisan anda, terutama FORMAT PARAGRAPH-nya. Blok semua tulisan anda lalu klik Format - Paragraph lalu aturlah Spacingnya, bifore maupun after ke nol (0). Kemudian atur Line spacingnya, pilih Single.

Setelah anda mengatur formatnya, maka silahkan rapihkan kembali tulisan anda.

Bukalah program notepad. Kemudian copy tulisan anda dari MS word ke Notepad. Copy kembali tulisan anda dari Notepad ke blog atau komentar anda, maka anda akan mendapatkan hasil yang baik.

ANg siocia, menurut saya itulah cara paling mudah, jauh lebih mudah dan cepat dibandingkan bila anda mengeditnya di blog atau komentar anda.

iah iah

Trims buat sarannya.

Buat iah iah dan Bathiqoy, trims ya buat saran cara penulisannya. GBU bro

BathiQoY's picture

Selaraskan Channel Yok :-)

Dear Ang,

idem sama iah iah, kayaknya disini formatnya cocok sama notepad, jadi saya nulis dari notepad, terus tinggal masukin. Tinggal edit dikit waktu page lihat komentar. Sebaiknya tulisan kamu kamu beri tanda2 khusus, supaya mudah kamu edit, karena akan BUYAR lagi saat page "lihat komentar"

mm..mungkin admin mau kasih advise lagi ??

________

Persoalan Krusialnya sepertinya begini :Orang sudah percaya Yesus, belajar Firman, bertumbuh, dan berbuah. Kalo dia murtad maka keselamatannya hilang. Ironis dan tragis memang, tapi faktanya memang ada. Nah, yang kita bahas ini sepertinya bukan masalah murtad, tapi masalah ada atau tidak orang yang 100% suci, kalau jawabannya ada, wah berarti Hukum Taurat sudah berhasil ditaklukan oleh dia, gak perlu penebusan Yesus lagi bukan ? karena dia tidak bercela. Manusia perlu penebusan Kristus, karena manusia tidak kuasa menaklukan Hukum Taurat.

Belum terima Yesus, berarti belum dituntun Roh Kudus. Saat seseorang lahir baru, dan Roh Kudus ada di dalam dia, masih mungkinkah ia berbuat dosa ? mungkin saja dosa adalah tidak taat kehendak Allah. hidup dalam pertobatan itu kuncinya, masalah dosa ini seperti pakaian, selalu ada waktunya untuk dicuci. Semahal dan sebagus apapun pakaian akan selalu kotor dan tingkat kekotorannya RELATIF.

Orang yang MAU dan berserah untuk hidup dalam tuntunan Roh Kudus, mungkin memiliki noda-noda yang kecil, ibaratnya debu. Kotornya tidak sampai kotor lumpur pekat. Tentu saja karena ada dosa yang mendatangkan maut dan tidak. Kemudian masuk soal upah, sama-sama selamat tetapi beda upah, upah ini ya dari pekerjaannya di Ladang Tuhan.(mungkin seperti kisah perumpamaan talenta)

Sepertinya kita semua kudu selaraskan channel dulu nih.

1. Bukan masalah Murtad

2. Batas toleransi dosa yang bagaimana yang sah untuk selamat ?

Jika manusia mampu hidup kudus setelah ia menjadi Kristen Sejati, maka semuanya sudah CLEAR. Pertanyaannya; mungkinkah ? jika tidak mungkin ya berarti sama seperti analogi cuci baju diatas. Berarti hiduplah terus menerus dalam PERTOBATAN. Jadi tobat itu berapa kali ?, jika berkali-kali namanya bukan tobat tapi kumat.

Ok.. coba kita bahas

*I Yoh(BIS)

5:12 Orang yang mempunyai Anak Allah, mempunyai hidup itu; dan orang yang tidak mempunyai Dia, tidak mempunyai hidup itu.

5:13 Saya menulis kepada kalian yang percaya kepada Anak Allah, supaya kalian tahu bahwa kalian sudah mempunyai hidup sejati dan kekal.

5:14. Dan kita berani menghadap Allah, karena kita yakin Ia mengabulkan doa kita, kalau kita minta apa saja yang sesuai dengan kehendak-Nya.

5:15 Karena kita tahu bahwa Ia mendengarkan kita kalau kita memohon kepada-Nya, maka kita tahu juga bahwa Ia memberikan kita apa yang kita minta daripada-Nya.

5:16 Kalau kalian melihat salah seorang sesama Kristen melakukan dosa yang tidak mengakibatkan orang itu kehilangan hidup sejati dan kekal, hendaklah kalian berdoa kepada Allah; dan Allah akan memberikan hidup itu kepadanya.Ini berkenaan dengan mereka yang dosanya tidak mengakibatkan mereka kehilangan hidup itu. Tetapi ada dosa yang mengakibatkan orang kehilangan hidup itu. Tentang hal itu saya tidak berkata bahwa kalian harus berdoa kepada Allah.

5:17 Semua perbuatan yang salah adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mengakibatkan orang kehilangan hidup sejati dan kekal itu.

5:18. Kita tahu bahwa semua orang yang sudah menjadi anak-anak Allah, tidak terus-menerus berbuat dosa, sebab Anak Allah melindunginya, dan Si Jahat tidak dapat berbuat apa-apa terhadapnya.

5:19 Kita tahu bahwa kita milik Allah, meskipun seluruh dunia ini di bawah kekuasaan Si Jahat.

5:20 Kita tahu bahwa Anak Allah sudah datang dan sudah memberikan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Allah yang benar. Kita hidup bersatu dengan Allah yang benar dan hidup bersatu dengan Anak-Nya Yesus Kristus. Inilah Allah yang benar, dan inilah hidup sejati dan kekal.

Dosa yang mendatangkan maut yang sudah pasti adalah menghujat dan mendukakan Roh Kudus

*Efesus: 

4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

*Markus: 

3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal."

*Lukas: 

12:10 Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Nah kita masuk kepada dosa menghujat Roh Kudus,

*Ibrani

3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.

3:14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.

3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Menurutku dosa menghujat Roh Kudus adalah Orang Kristen Bebal. Bisa di klasifikasikan dari ayat-ayat Ibrani diatas; Tegar hati berbuat dosa,keluar dari iman yang semula, termakan EGO dan emosi.

lihat Yakobus:

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!

1:17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.

*Yesaya

65:1. TUHAN berkata, "Aku siap menjawab umat-Ku, tetapi mereka tidak berdoa kepada-Ku. Aku bersedia ditemui oleh mereka, tetapi mereka tidak mencari Aku. Bangsa itu tidak memanggil Aku, walaupun Aku siap menjawab: Inilah Aku!

65:2 Aku selalu siap menyambut umat-Ku, tetapi mereka suka memberontak. Bangsa itu melakukan yang jahat dan mengikuti rencananya sendiri.

Idem dengan komentarku sebelumnya, mengenai meminta hidup oleh Roh. Ayat di atas juga bersuara demikian.

Jadi Orang Kristen PASTI selamat, selama ia selalu bersama dengan Roh Kudus yang memeteraikannya seturut kehendakNya.

Jadi dengarkanlah suara Roh Kudus.mm.. Terlalu kompleks dan abstrak nampaknya.

Ok praktis konkretnya begini.. seperti lompat jauh; lari sekuatnya, lompat sejauhnya dan biarkan Tuhan yang mengukurnya. [dalam hal hidup kudus(Buah Roh)].Tentunya semua atas kuat kuasa Roh Kudus.  

*Ibrani 12:14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.

Mozee said:

...Selamat karena anugerah dan berpola-laku berdasarkan anugerah tersebut. soli deo gloria

________

Ya keselamatan adalah anugerah, dan hal anugerah itu kemudian menjadi umpan balik yang terus bertumbuh dan berbuah

silahkan yang mau KOMISI. Mari saling asah-saling asuh bertumbuh dalam Kristus.

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

MoZee_Rui's picture

TOTALITAS Kedaulatan ALLAH

Kupas tuntas!, sungguh luar biasa, begitu berlimpah ayat-ayat yang ada pada blog ini.Amazing Grace 

Komentar saya sebelumnya pendek sekali he he he, jadi saya coba lengkapi sekarang.

Allah berdaulat penuh,

Siapa yang mau Ia selamatkan, Pastinya akan Dia selamatkan dan mampukan menggenapinya. Yang tidak selamat ya.. saya tidak tahu, itu semua misteri Ilahi.

Yang pasti kita lakukan apa yang kita telah ketahui. Contohnya seperti yang sodara-sodari bahas dan diskusikan di Blog ini, luar biasa!!. Karena semua pengetahuan akan mengenal Dia itulah anugerah yang sejati bagi kita.

Sola Fide Sola scriptura Sola GRATIA Amin

>>Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?" Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Roma 9:18-20

Sekedar input buat Ang dan Vantillian, Ang banyak membahas dari segi tindakan manusia, Vantillian dari peran Allah itu sendiri. Bagaimana jika anda-anda menarik benang merah dengan bertukar persepsi. Sehingga menemukan suatu benang merah yang Konsisten dengan kebenaran Firman, untuk dibagikan. Tentunya dengan membangun kesimpulan yang SINERGIS

Qoheleth~MoZee~^_^

100% Anugerah dan 0% Usaha

Freewill, umumnya orang memahaminya sebagai kebebasan untuk melakukan apapun yang dikehendaki. Itulah kebebasan dan itulah yang disebut Freedom, itulah free will. Dan, banyak orang menyangka bahwa itulah puncak kebahagiaan, itulah kondisi ketika seorang manusia menjadi Tuhan, dan itulah yang dijalani oleh Tuhan dari kekal hingga kekal. Like Like me, suka-suka gua.

Predestination, umumnya orang memahaminya sebagai keadaan di mana manusia adalah wayang kulit dan Allah adalah dalangnya. Si wayang bukan saja melakukan apa yang dalang inginkan, bahkan semua gerakan maupun ucapannya adalah ucapan dan gerakan sang dalang.

Apakah Freewill dan Predestination memang demikian? Apakah Free will dan Predestination yang diajarkan Alkitab memang demikian?

Mohon maaf bila beberapa orang tidak menyukainya, menurut saya cara ini cocok untuk memberi gambaran yang lengkap tentang Predestinasi dan Freewill. Ada suatu perbedaan KUALITAS antara PENCIPTA dan CIPTAAN. Ada suatu perbedaan kualitas antara seorang pelatih anjing dan anjingnya (bila saya seorang pelatih lumba-lumba maka saya akan gunakan lumba-lumba, namun saya hanya pelatih anjing). Dalam batas-batas tertentu Seorang pelatih anjing adalah TUHAN dari anjingnya. Seorang pelatih anjing yang baik adalah seorang yang mampu mewujudkan KEDAULATANNYA tanpa melanggar KEBEBASAN anjingnya. Mungkinkah hal itu? MUNGKIN! Bagaimana cara melakukannya?

Bagaimana cara melatih seekor anjing dewasa berbadan besar duduk?

Ketika melatih anjing duduk, mustahil menjelaskan kepadanya arti kata duduk dan gunanya duduk. Anda bisa melatihnya dengan KEKERASAN. Banyak pelatih anjing menggunakan cara ini. kenakan kalung leher dan rantai pada anjing tersebut. Berdirilah di samping kanannya, pegang rantai dengan tangan kanan anda. Ucapkan perintah, “duduk” sambil menekan pinggulnya dengan tangan kiri sementara tangan kanan anda menahan rantai. Tekanan pada pinggul akan membuat anjing itu duduk, sementara rasa sakit di leher akibat tarikan rantai akan membuat anjing berhenti melawan tekanan itu. Semakin melawan semakin sakit, semakin rela semakin tidak sakit. Awalnya saya melatih anjing dengan cara demikian hingga suatu hari saya memahami kisah kebangkitan Lazarus, sejak itu saya memikirkan cara lain untuk melatih anjing duduk. Cara yang jauh lebih gampang dan jauh lebih berhasil. Berikut inilah caranya.

Genggamlah sebutir makanan dengan tangan anda, lalu berdirilah berhadapan dengan anjing yang akan dilatih. Angkat tangan yang menggenggam makanan itu di atas kepala anjing, maka dia akan mendongak melihat kepalan anda. Dorong kepalan anda ke depan maka anjing itu akan semakin mendongak memandang kepalan anda. Bila anda lanjutkan gerakan itu, maka akhirnya anjing secara otomatis akan duduk. Pada saat dia hendak duduk, keluarkan perintah “duduk”. Bila anda mengulangi hal demikian beberapa kali, maka anjing secara naluri akan menghubungkan kata “duduk” dengan gerakkan duduk. Ketika duduk, anjing melakukannya dengan sukarela (freewill) namun anda tahu bahwa dia tidak punya pilihan lain selain menaati perintah anda (Predestination).

Saya sering berkata, ketika mengambil keputusan menjadi Kristen, pada saat itu saya tidak memiliki pilihan lain selain menjadi Kristen namun saya menjadi Kristen secara sukarela. Dan itulah yang terjadi pada saya. Saya mendengar firman Tuhan dan saat itu Roh Kudus memberi pencerahan, karena pencerahan itu maka saya secara sukarela memilih menjadi Kristen karena dengan pemahaman demikian mustahil saya tidak memilih menjadi Kristen. Mungkin saya bisa menunda, namun itu hanya masalah waktu, karena dengan pemahaman demikian, mustahil bagi saya untuk tidak memilih menjadi Kristen.

Ada sebuah tulisan di Pasar Klewer alias SABDAspace yang membahas apa yang sesungguhnya terjadi ketika seseorang mengambil keputusan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamatnya dengan mengekposisi kisah kebangkitan Lazarus dengan judulnya 100% Anugerah, 0% Usaha. Untuk membacanya, silahkan klik di sini

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

bagaimana cara Allah menegarkan hati manusia

Salam Damai Sejahtera

Bagaimana cara Allah menegarkan hati manusia? Apakah langsung tiba tiba? Atau kah melalui proses.. Mari kita selidiki salah satu kisah di PL, tentang Imam Eli

Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu.

Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo. Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja." Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan." Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN. (apakah mereka tahu apa yang mereka lakukan itu salah?? ya tahu lah)

 

Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran. Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka.

 

Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketika mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun? Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang Israel. Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban
sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?  Sebab itu--demikianlah firman TUHAN, Allah Israel--sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang--demikianlah firman TUHAN--:Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.


Saudara ku, kalau kita baca dengan teliti kita tahu mengapa akhirnya Allah menegarkan hati anak anak Eli. Kekerasan hati mereka akan dosa yang

mereka lakukan tidak datang dan terjadi dalam waktu semalam, tapi melewati masa waktu yang cukup panjang, dan bila kita bergaul dengan dosa cukup lama, maka hati nurani kita akan menjadi tumpul dan apa yang dipandang adalah dosa menjadi hal yang normal.. Hati ini bisa dilatih menjadi keras.. dengan apa caranya.. melatihnya , dengan cara menolak firman Tuhan terus menerus.

Saya adalah seorang praktisi olahraga di bidang binaraga. saya tahu dengan detail bagaimana cara membuat otot menjadi besar dan kuat. Sewaktu kita berlatih dengan beban dan intensitas yang tinggi, otot kita menjadi 'robek' dan sewaktu kita beristirahat dan makan makanan yang bergizi buat otot kita, otot yang 'robek' itu mulai pulih dan membesar, terus kita latihan lagi dan otot itu kembali akan menjadi 'robek', dan seterusnya.. sampai lama kelamaan otot itu menjadi besar dan kuat. dan otot tidak dibangun dalam satu malam untuk dapat menjadi besar dan kuat ,

 

Hal yang sama juga dilakukan oleh anak2 imam Eli, terus menerus mereka lakukan..sampai akhirnya hatinya keras..Apakah Allah berketetapan untuk membinasakan mereka, atau kah karena pilihan mereka sendiri??? Free will or predestination??

Mari kita lihat isi hati Allah di dalam kitab Yehezkiel 18:23-32
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik (Have I any pleasure at all that the wicked should die? saith the Lord GOD: and not that he should return from his ways, and live)? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia
akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat?  Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamua akan mati, hai kaum Israel? Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!" 


Apakah Aku berkenan .. have I any pleasure..kata berkenan diambil dari kata Ibrani khaw-fates' that means to be pleased with, desire:  any at all, (have, take) delight, desire, favour, like, move, be (well) pleased, have pleasure, will, would. (kesukaan, keinginan, senang, berkenan, mempunyai kehendak). Brothers.. itu bukan karakter Allah kita. Allah selalu menghendaki pertobatan.

Kalau kita baca Alkitab secara utuh, keselamatan adalah untuk semua orang, tapi mereka punya hak boleh milih atau nolak. Ayatnya adalah Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Kata dunia ini diambil dari bahasa gerika kos'-mos, yang kalau menurut strong concordance : all mankind, human race, including its inhabitants.

Salvation is not for the elect ones, but for all.


Joh 12:32  dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." kata semua orang diambil dari bhs gerika pas ; all, any, every, the whole: -throughly, whatsoever, whole, whosoever. not for any but all

Kalau mau baca lagi di kitab Yunus juga seru, itu diceritakan telah keluar ketetapan dari Allah untuk kebinasaan mereka, tapi waktu mereka bertobat dikatakan bahwa Tuhan menyesal atas malapetaka yang Ia rancangkan.

Saudara yang terkasih, ini yang saya pelajari.. bagaimana cara para teller bank  mengetahui uang asli atau palsu?? bagaimana para pedagang tahu bahwa spare part yang mereka jual original or kelas II atau III, itu asli atau imitasi ('tembakan"nya)?? tidak ada cara lain kecuali mengenali dan 'bergaul' dengan yang asli.. begitu tahu yang asli, meskipun ada yang 'mirip' mereka tahu itu asli atau palsu.

Bagaimana mengetahui kehendak Allah yang asli dan tidak?? dengan cara bergaul dengan Allah dengan intim, belajar mengenal hatiNya dan FirmanNya..

Syalom, Tuhan Yesus memberkati

 

 

 

 

kita belajar sama sama yah

Dear MoZee_Rui,
Jangan salah tanggap sama saya yah dalam hal ini, saya berusaha mengupasnya dari apa yang saya pelajari di Firman Tuhan mengenai point yang ini,
Dan buat BathiQoY, pendapat anda cukup bagus, saya akan jadi masukkan buat bahan pengajaran saya berikutnya
Salam, GBU all

MoZee_Rui's picture

"Kawin Silang" ala iah iah

Well duno, iah iah saya tertarik dengan penjelasan anda yang mencoba pendekatan "kawin silang". Dan anda tetap zhong dengan filosofi peranjingan.

1. Manusia yang punya pilihan dibuat tidak memiliki pilihan berdasarkan kodratnya. Manusia adalah manusia, air, angin semua tunduk kepada hukum dao. Begitu juga mansusia. Free will manusia juga tidak menyimpang dari ketentuan ini. Betul ?

2. Bagaimana mungkin manusia yang bisa memilih diperhadapkan kepada sikon tidak bisa memilih, bukankah ini sebuah anugerah Ilahi saja supaya manuia bisa mempertimbangkan pilihan KEBENARAN ?

itu 2 poin untuk keselamatan.

next

1. Setelah manusia yang tidak memiliki pilihan terhadap pilihan-pilihan tersebut memilihpilihan yang PASTI dipilihnya. Bagimanakah masa depan pilihan2 selanjutnya akankah mengakar kuat diatas fondasi yang kuat. Atau justru sebaliknya. Bukankah hal ini kembali lagi ditentukan oleh faktor pilihan.

Jika Ya, maka keselamatan bisa hilang

Jika tidak, tentu keselamatan pastinya akan terus terjaga secara konstan.

2. Secara praktikal, iah iah telah berusia 44 tahun, kalo saya boleh tahu; sejauh ini hidup anda bertumbuh dan berkembang secara spiritual, dengan 1001 macam pengalaman dari yang anda alami sendiri ataupun saksikan. Bagaimana anda melihat tentang perjalanan hidup orang Kristen Sejati dengan keselamatannya ?

ini 2 poin untuk keselamatan yang terjaga

segitu dulu deh buat bung iah, saya tunggu loh !!

Qoheleth~MoZee~^_^

Iman Itu Anugerah

MoZee_Rui, terima kasih atas pujiannya. Senang rasanya bertemu dengan orang yang mamahami kata zhong (hokian: Tiong) dengan baik.Umumnya orang menafsirkan Tiongkok sebagai negeri tengah. Karena menyangka negerinya adalah pusat dunia maka bangsa mereka menamainya Tiongkok (negeri tengah). Sungguh menyebalkan ketika melihat orang-orang Tionghua menganggap hal demikian adalah kebenaran lalu mengajarkannya kepada anak-anaknya. Itu sebabnya Li (kesusilaan) tidak pernah diajarkan lagi secara penuh, karena orang Tionghua generasi ini berprasangka, bila tidak tahu bahwa negaranya bukan pusat dunia mustahil mereka memiliki hal-hal mulia.

MoZee_Rui, pertanyaan anda nampak singkat dan sepele, namun sesungguhnya sangat padat dan penuh makna. Menjawab pertanyaan anda itu berarti membeberkan semua pemahaman saya tentang freewill dan predistinasi. Saya tidak yakin dapat melakukannya dengan baik, namun saya akan mencoba untuk menjawabnya.

Mari kita mengingat cara melatih anjing duduk. Ketika mengangsurkan kepalan berisi makanan di atas kepala anjing, dia punya 2 pilihan. Cuek atau mendongak. Ketika mendorong kepalan ke belakang kepalanya, dia punya 2 pilihan. Terus mendongak mengikuti kepalan tangan atau berhenti. Ketika dia memilih terus mendongak mengikuti kepalan tangan, maka secara OTOMATIS kaki belakangnya menekuk lalu duduk. Cara melatih anjing demikian disebut memanipulasi NALURI atau melatih anjing sesuai KODARATNYA. Itulah seni melatih anjing. Di situlah letak keasykkan melatih anjing.

Ketika Yesus Kristus membangkitkan Lazarus, kapan Lazarus bangkit dari kematian? Sebelum Yesus berseru “Hai Lazarus, keluarlah!” atau ketika Yesus berseru atau setelah Yesus berseru? Bila Lazarus bangkit setelah Yesus berseru, maka Yesus Kristus pasti bodoh sekali karena tidak tahu bahwa mayat tidak bisa mendengar. Bila bangkit ketika Yesus berseru, maka ada kata-kata yang tidak terdengar dan saat itu Lazarus tidak dalam posisi sehat jasmani dan rohani untuk menanggapi seruan Yesus. Jadi, jawaban yang benar adalah sebelum Yesus berseru, Lazarus sudah bangkit. Ketika mendengar seruan Yesus, dia ada dalam kondisi sehat jasmani dan rohani untuk menanggapinya. FREEWILL harus dijalankan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Menanggapi seruan Yesus, Lazarus punya dua pilihan, cuek atau keluar mengikuti panggilan Yesus.

Benarkah Lazarus punya pilihan untuk cuek? TIDAK! Walau ketika jadi mayat, dia tidak peduli dengan tempatnya terbaring, namun sebagai orang hidup, makam itu bukan tempatnya lagi. Bila dia kekeh jumekeh tidak mau keluar, maka itu hanya masalah waktu. Cepat atau lambat dia pasti keluar, karena setelah bangkit dia tidak punya pilihan lagi untuk tinggal di makam. Freewill, karena dia memilih untuk keluar secara sukarela, namun Predestinatisi karena Yesus Kristus berdaulat agar dia keluar. 100% usaha Allah, 0% usaha manusia.

Apa tugas utama Roh Kudus di bumi?

Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.Yohanes 16:8-11

INSAF, Lahir baru, bangkit dari mati rohani. Bila hal itu terjadi pada seseorang, bisakah dia memilih untuk kekeh jumekeh MENENTANG keinsafannya? Bisa, namun itu hanya masalah waktu, sebab mustahil dia merasa nyaman dan aman dengan hidupnya setelah INSAF. Itulah yang terjadi ketika kita mengambil KEPUTUSAN untuk bertobat. 100% anugerah dan 0% usaha. Itulah yang diajarkan Alkitab tentang keselamatan. Hanya orang-orang yang DIPILIH yang DIINSAFKAN.

Ada yang dipilih, ada yang tidak dipilih. Bukankah itu berarti Allah tidak ADIL? Bukankah itu berarti Allah tidak MAHAKASIH? Apa STANDARD adil dan mahakasih? Adil dan mahakasih menurut logika manusia bukan standard keadilan Allah. Apabila ada manusia yang kekeh jumekeh menyatakan Allah tidak adil dan tidak mahakasih karena Allah MEMILIH, maka saya hanya bisa menjawab, “Soh What? Dia Allah. Dia berdaulat!”

Anda punya 10 ekor ayam. Anda merawat mereka dengan baik. Ketika saya berkunjung, anda menangkap satu ekor lalu memotongnya dan memasknya untuk menjamu saya. 9 ekor ayam yang lain protes, menurut mereka anda tidak adil dan tidak baik. Anda peduli? TIDAK! Itulah KEDAULATAN ABSOLUT.

Apakah orang yang telah diselamatkan bisa kehilangan keselamatannya?

Apakah setelah setelah keluar dari makam Lazarus bisa kembali lagi ke makamnya? Secara teori BISA, namun secara praktek, TIDAK! Mustahil Lazarus meninggalkan masyarakat untuk hidup di dalam makam. Mustahil orang yang telah INSYAF kembali tidak insyaf. Dia bisa pura-pura tidak insyaf, namun berapa lama dia bisa pura-pura?

Bangsa Tiongkok kuno menyadari bahwa setiap manusia lahir dengan benih KEBAJIKAN (De) di dalam dirinya dan secara NALURI mengembangkan kebajikan itu dalam hidupnya. Namun sayangnya, di dalam mengembangkan kebajikan itu akhirnya mereka MENYEBELAH atau tidak TENGAH (zhong). Hanya orang-orang yang mendapat Tianming (pencerahan dari Tuhan) yang mampu cheng (hidup benar).

Orang yang hidup benar lalu mendapat pencerahan disebut beriman, orang yang mendapat pencerahan lalu hidup benar disebut beragama. Hidup benar memimpin orang untuk mengejar pencerahan sempurna, pencerahan membawa orang untuk mengejar hidup benar sempurna. Zhongyong 20:1

Ada orang yang sejak lahir sudah bijaksana, ada yang karena belajar lalu bijaksana, ada pula yang karena menanggung banyak sengsara lalu bijaksana, namun bijaksana itu satu jua. Ada orang yang secara naluri menjalaninya, ada yang karena melihat faedahnya lalu menjalaninya, ada pula yang dengan susah payah memaksa diri untuk menjalaninya, namun hasilnya tetap satu, bijaksana. Zhongyong 19:9

Ada hal yang tidak dipelajari, namun hal yang dipelajari, sebelum mampu menguasainya, jangan titinggalkan. Ada hal yang tidak ditanyakan, namun hal yang ditanyakan, sebelum mampu mengerti jangan ditinggalkan. Ada hal yang tidak dipikirkan namun hal yang dipikirkan sebelum mampu memahaminya jangan ditinggalkan. Ada hal yang tidak diuraikan namun hal yang diuraikan sebelum mampu menguaraikannya dengan gamblang, jangan ditinggalkan. Ada hal yang tidak dilakukan, namun hal yang dilakukan sebelum melakukannya dengan sempurna jangan ditinggalkan. Bila orang lain melakukannya dengan sempurna saat pertama kali melakukannya, maka diri sendiri harus melakukannya dengan sempurna meskipun harus melakukannya seratus kali. Bila orang lain dapat melakukannya dengan sempurna setelah sepuluh kali melakukannya, maka diri sendiri harus melakukannya hingga sempurna meskipun harus melakukannya sepuluh ribu kali. Zhongyong 19:20

MoZee_Rui, tolong, jangan berburuk sangka dulu. Saya tidak menjadikan pemahaman melatih anjing sebagai standard kebenaran Alkitab, hanya mencoba untuk memahami ajaran Alkitab melalui pengalaman hidup sehari-hari. Si tua bodoh ini terlalu bodoh untuk memahami ajaran Alkitab tanpa mengaitkannya dengan hal-hal nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun si tua bodoh ini paham sepenuhnya harus memahami ajaran Alkitab dengan benar, tidak berdasarkan kebenaran logika sendiri. Saya juga tidak menjadikan kitab Zhongyong (tengah sempurna) sebagai standard kebenaran, namun sedang menunjukkan bahwa di dalam wahyu umum tersembunyi ajaran wahyu khusus (Alkitab) sambil memperkenalkan apa yang sudah Tuhan berikan kepada bangsa Tionghua sejak purbakala namun dilupakan oleh orang Tionghua generasi ini.
Bukankah Alkitab mengajarkan bahwa Hukum Taurat itu ada di dalam hati setiap manusia? Bukankah Alkitab juga mengajarkan bahwa mustahil orang mewujudkan Hukum Taurat di dalam hatinya tanpa bimbingan dan anugerah Allah? Bukankah Alkitab juga mengajarkan bahwa Allah memberi JUMLAH talenta yang berbeda kepada setiap orang pilihannya dan kewajiban kitalah untuk mengusahakannya, tak peduli walau hanya diberi satu talenta?

Ini tahun ke 27 saya dipanggil menjadi Kristen. Selama menjadi orang Kristen, kecuali membunuh sesama manusia si tua bodoh ini sudah pernah melanggar semua hukum dalam Sepuluh Hukum Allah. Namun adalah FAKTA bahwa betapa kekeh jumekeh sekalipun namun si tua bodoh ini selalu kembali ke jalan Allah. Ada kalanya si tua bodoh ini kembali karena keinginan sendiri namun ada waktu-waktu tertentu si tua bodoh ini tidak punya pilihan kecuali kembali ke jalan Allah. Itu sebabnya si tua bodoh ini sering berkata, “Bila Allah mau engkau melakukan sesuatu, maka engkau punya dua pilihan, melakukannya dengan sukarela atau Dia akan memaksamu untuk melakukannya dengan rela!” Sungguh Allah itu baik kepada si tua bodoh ini. Itu sebabnya saya percaya, IMAN itu anugerah!

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

mengeraskan hati dan menjadi degil

Firman Allah mengajar kepada kita di dalam Amsal 4:23 untuk menjaga hati kita dengan penuh kewaspadaan, Keep thy heart with all diligence; for out of it are the issues of life. dan ini merupakan tanggung jawab kita, bukan tanggung jawab Allah.

Jadi kalau ada yang binasa karena tidak menjaga hatinya itu adalah salah manusia itu sendiri dan bukan karena keputusan dan kehendak Allah untuk membinasakan mereka. kekerasan hati dan kedegilan adalah produk manusia.
Jadi kalau kita melihat apakah kehendak Allah atau bukan .

mari kita selidiki Firman Allah secara utuh, keseluruhan
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa? Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun? Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat? Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.

(Ibrani 3:7-19)
Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:6-7)

Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, (Maz 95:7-8)

Ulangan 15:7 Jika sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap saudaramu yang miskin itu,

1Sam 6:6 Mengapa kamu berkeras hati, sama seperti orang Mesir dan Firaun berkeras hati? Bukankah mereka membiarkan bangsa itu pergi, ketika Ia mempermain-mainkan mereka?

2Taw 36:12-13 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, Allahnya, dan tidak merendahkan diri di hadapan nabi Yeremia, yang datang membawa pesan TUHAN. Lagipula ia memberontak terhadap raja Nebukadnezar, yang telah menyuruhnya bersumpah demi Allah. Ia menegarkan tengkuknya dan mengeraskan hatinya dan tidak berbalik kepada TUHAN, Allah Israel.

Amsal 28:14 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.

Dan 5:20 Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.

Mark 3:5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.

Mark 6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.

Mark 8:17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu?

Mat 19:8 Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.

mengeraskan hati atau ketegaran hati, inisiatif dari siapa jadinya

 

Syallom

Ang Che Chen

Pilihan kita bebas secara terbatas....

Syalom, sdr Ang....

Pembahasan mengenai predestinasi dan
kehendak bebas memang sampai sekarang masih belum dapat dibahas
tuntas...karena memang keterbatasan akal dan pemahaman kita
semua....Tapi, bagaimanapun topik ini layak dibahas dengan serius
karena menyentuh dasar kekristenan ( terutama bagi pihak Calvinisme dan
Armenianisme)...

Bagi saya, di dalam Alkitab terdapat banyak
sekali ayat yang mendukung adanya pilihan manusia....dan tentu saja
benar manusia dapat memilih...Tapi apakah PILIHAN manusia BEBAS? inilah
sentral dari topik ini....Karena kita banyak membahas ayat Mengeraskan
Hati, maka saya akan berikan contoh dari Kitab keluaran ( yang sudah
pernah dibahas )...Disana ada tertulis Firaun mengeraskan hati...

Keluaran  7
7:22 Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu
mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau
mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.

dan masih banyak ayat lain yang serupa.....

Ayat diatas
sepertinya mengisyaratkan Firaun yang mengeraskan hatinya
sendiri...Tapi, kalau kita lihat ayat sebelumnya, maka sebenarnya Allah
yang mengeraskan hati Firaun...

Keluaran  4
4:21 Firman TUHAN kepada Musa: "Pada waktu engkau hendak kembali ini ke
Mesir, ingatlah, supaya segala mujizat yang telah Kuserahkan ke dalam
tanganmu, kauperbuat di depan Firaun. Tetapi Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak membiarkan bangsa itu pergi.

Keluaran  7
7:3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.

Dan sesudah terjadi banyak muzizat, Firaun masih berkeras hati, tetapi
rupanya dibalik kerasnya hati Firaun, Allah sudah mengeraskan hati
Firauan dulu

Keluaran  9
9:12 Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan mereka -- seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa.

Sampai
kepada TINDAKAN Firaun ( saya menekankan TINDAKAN, karena ini penting
bagi diskusi kita ) juga TUHAN telah mengeraskan hatinya sehingga
Firaun dan orang Mesir mengejar bangsa Israel ( tidak mau membiarkan
Israel pergi)

Keluaran  11
11:10 Musa dan Harun telah melakukan segala mujizat ini di depan Firaun. Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.
Keluaran  14
14:4 Aku akan mengeraskan hati Firaun,
sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya
Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui,
bahwa Akulah TUHAN." Lalu mereka berbuat demikian.
Keluaran  14
14:8 Demikianlah TUHAN mengeraskan hati Firaun, raja Mesir itu, sehingga ia mengejar orang Israel. Tetapi orang Israel berjalan terus dipimpin oleh tangan yang dinaikkan.

Keluaran  14
14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir,
sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh
pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan
kemuliaan-Ku.

Kesimpulannya jelas : Mana duluan terjadi, apakah Firaun berkeras hati dulu, ataukah Allah yang telah mengeraskan hatinya dulu?

Pernyataan
ini juga menjawab pertanyaan MoZerui, Allah tentu saja Maha Tahu,
sehingga Ia Bisa mengeraskan hati Firaun, karena Allah mengeraskan hati
Firaun dalam KemahatahuanNya...( Maha Tahu dan Penetapan tidak bisa
dipisahkan )...

Kalau ayat-ayat yang lain kita bandingkan (
khususnya dari PB, Injil yohanes dan Roma 7-9 ), terlihat sekali bahwa
Allah merupakan pemegang Kedaulatan penuh....( kalau tidak salah, saya
sudah pernah tuliskan....)

Menurut saya, pilihan manusia sama
sekali tidak bebas, karena definisi Bebas adalah Bebas
terbatas...Didalam keterbatasannya, manusia dapat dikatakan bebas...(
karena memang manusia terbatas)...Karena itu, maka kebebasan manusia
harus dibatasi oleh SESUATU supaya bisa dikatakan bebas....Contohnya
adalah POHON Pengetehauan yang Baik dan Jahat....Atau PERINTAH HUKUM
TAURAT...supaya kebebasan manusia menjadi nyata....Tapi sekali lagi,
bebas manusia adalah terbatas...artinya Kita TIDAK BISA memilih tanpa
batas ( sering kita pakai definisi ini )..Dengan demikian apakah Adam
dan Hawa dapat memilih taat atau tidak taat? Ya, pasti bisa....Tapi,
apakah Adam dan Hawa bebas tanpa batas?
Tunggu dulu....Allah meletakkan Pohon kepada Adam dan Taurat kepada
Israel bukan sengaja menjatuhkan manusia, tapi memang supaya kebebasan
manusia menjadi nyata...Ternyata kita memilih tidak taat....Nah,
sekarang masalah krusialnya adalah :

Apakah Allah Berperan dalam kejatuhan Kita? Atau dalam pilihan Adam dan Hawa?

Ini
adalah pertanyaan yang susah dijawab karena bisa membuat Allah
bersalah, padahal kita yang bersalah...Nah, saya cuma memberi jawaban :
Siapakah yang meletakkan Pohon, yang memberi Taurat? Kenapa harus
diberi Taurat? Supaya semua kedagingan dan keberdosaan kita nampak (
baca Pergumulan Rasul paulus di surat Roma 7) sehingga kita tidak dapat
berdalih...Jadi DOSA itu MUNCUL karena KEBEBASAN kita...Tapi Allah yang
MENETAPKAN itu semua...Jadi, apakah Allah yang memunculkan dosa? Tentu
tidak..Tapi, Allah MENETAPKAN DOSA itu muncul dari KEBEBASAN
manusia...Dengan demikian Allah juga Memilih dari semula orang yang
akan diselamatkan ( Efesus 1:4-14, Roma 1:18-32 )...Di Roma pasal 1 ada
ayat yang menuliskan Allah Menyerahkan Mereka kepada Hawa
nafsu...Artinya semua yang dipilih oleh manusia berdosa tetap adalah
termasuk dalam Penetapan Allah...termasuk pilihan manusia untuk
berdosa....

Jadi, didalam pilihan kita sekarang tidak ada yang
bebas...( karena kita berbuat dosa terus....tidak ada kebaikan di dalam
diri kita yang sanggup menyelamatkan kita )

Seandainya keselamatan kita tergantung kepada pilihan kita, maka itu akan berefek kepada konsep keselamatan orang kristenseperti di bawah ini :

1. Keselamatan kita adalah hasil dari pemilihan kita ( lihat Ef 2:8-9 , Yoh 6:65))..kalau
begitu Anugerah Allah menjadi bukan anugerah lagi....Tapi, menurut
Alkitab, Semua adalah MURNI anugerah, termasuk iman..karena kita TIDAK
MAMPU memilih untuk diselamatkan...Hanya Roh Tuhan yang menggerakkan
hati kita

2. Allah menjadi Terbatas oleh pilihan kita, sehingga
Ia tidak mampu memelihara kita  sehingga kita pasti selamat ( band Yoh
10:18, 10:29 )

3. Iman kita tergantung bagaimana cara kita memilih....sehingga pada akhirnya keselamatan kita bisa hilang...( banyak ayat yang memperingati orang kristen agar hidup benar, tetapi bagaimanapun hidup iman kita setiap hari adalah anugerah Tuhan ( I Kor 15:10 )...Bahkan Iman kita dalam Tuhan dalam menjalani kehidupan praktis kristen adalah dari Tuhan...

Saya mengakui ini topik yang susah untuk diselaraskan (kebebasan manusia dan kedaulatan Tuhan)...Saya sarankan kita melihat sekali lagi the whole picture dari Alkitab yang berkaitan dengan keselamatan kita...yaitu :

1. Kita tidak bisa selamat oleh usaha sendiri

2. Iman kita adalah anugerah murni dari Tuhan

3. Tuhan telah memilih kita dari awal ( sebelum dunia jadi )

4. Keselamatan kita akan dipelihara oleh Tuhan sampai pada akhirnya

5. Tuhan yang memanggil, Ia juga yang setia akan menggenapinya.

6. KEBEBASAN MANUSIA hanya dapat dijelaskan di dalam kerangka KEDAULATAN TUHAN ( ini kesimpulan saya, hehe)

Thx...semoga ini dapat menjelaskan...GBU....

 

 

Siapa kah yang membinasakan Israel di padang gurun?

Sewaktu manusia menegarkan hatinya ia menolak kasih karunia Allah yg sudah tersedia.
Jumlah generasi pertama bangsa Israel diperkirakan sekitar 2,5 juta jiwa (menurut survei). Allah berjanji terang terangan untuk membawa mereka keluar dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya. Tapi kalau kita baca pada akhirnya di kitab Ulangan, dari sekitar 2,5 juta jiwa itu hanya dua orang saja (Kaleb bin Yefun dan Yosua bin Nun) yang memasuki dan menikmati tanah perjanjian, semuanya dibinasakan di padang gurun. Musa tidak dibinasakan Tuhan tapi dia gagal masuk ke tanah perjanjian.
Dua (2) orang dari 2,5 juta jiwa itu kurang dari 0,0001 %. Jumalah yang sangat kecil sekali dan sangat tidak signifikan

1. Apakah Allah tidak mampu menepati janjiNya untuk membawa mereka masuk ke tanah perjanjian?

2. Apakah sisanya yang binasa di luar Kaleb dan Yosua dan Musa termasuk dalam orang orang yang telah ditetapkan untuk dibinasakan??

3. Apakah bangsa Israel yang dibawa Allah keluar dari tanah Mesir merupakan umatNya Allah?? kalau bukan umatNya sendiri mungkin kah kutipan di bawah ini keliru Ulangan 32:8-14
'Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel. Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya. Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. Dibuat-Nya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuat-Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras, dadih dari lembu sapi dan susu kambing domba, dengan lemak anak-anak domba; dan domba-domba jantan dari Basan dan kambing-kambing jantan, dengan gandum yang terbaik; juga darah buah anggur yang berbuih engkau minum.

4. Kalau memang "benar" mereka telah ditetapkan Allah untuk dibinasakan kok Allah mesti repot repot dulu bawa keluar Mesir, maaf yah para pembaca sebelumnya, dibiarkan saja di Mesir juga pasti binasa? Gus Dur bilang gitu saja kok repot..:)

5. Kalau memang "sudah merupakan kehendak Allah" untuk dibinasakan ngapain penulis kitab Ibrani repot repot mengutipnya (Ibrani 3:7-19)
Emang penulis kitab Ibrani kurang waras atau kurang kerjaan,
Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa? Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun? Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat? Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka. (Ibrani 3:7-19). Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:6-7)
Tanggung jawab siapa untuk tidak mengeraskan hati.. tanggung jawab Tuhan atau kita umatNya (free will) , kalau sekali selamat selamanya selamat, ngapain ayat ayat ini di tulis, kan sudah merupakan tanggung jawab Tuhan untuk menjaga keselamatan umatNya (predestination) ?

6. Inti dari 5 pertanyaan di atas... free will mereka kah yang membuat mereka binasa, atau kah predestination bahwa mereka harus dibinasakan oleh Allah, bahkan tempatnya dibuat specifik di padang gurun, mengingat mungkin di Mesir harga tanah kuburan lagi mahal he.he.he
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan./ The thief cometh not, but for to steal, and to kill, and to destroy: I am come that they might have life, and that they might have it more abundantly.(Yoh 10:10)
Tapi di mana yang namanya God's keeping power on His people (kuasa Allah untuk menjaga dan memelihara umatNya), kok akhirnya habis binasa di padang gurun.

Siapa sih yang sebenarnya membinasakan mereka ... kehendak Allah , kehendak Iblis atau free will bangsa Israel tersebut.
Kalau memang bangsa Israel sebagian besar telah ditetapkan Tuhan untuk dibinasakan seharusnya Tuhan kan tidak perlu kecewa dan marah sewaktu mereka membuat patung lembu emas atau pun sewaktu mereka bersungut sungut, kan kalau ditetapkan pasti binasa, jadi Tuhan buang buang waktu saja memperingati mereka.
Sekali lagi free will (kehendak bebas) atau kah predestination??

Syallom

Ang Che Chen 

 

MoZee_Rui's picture

Nanya ke Ang Che Chen.

Halo Ang, seru sekali lihat bahasan anda dengan mengambil ilustrasi dari ayat-ayat. Luar Biasa!! saya mau tanya nih:

1. Apakah Allah Maha Tahu atau tidak ?, mengenai siapa yang selamat atau tidak.

2. Jika ada Free will dalam keselamatan. Bukankah belum ada KEPASTIAN orang tersebut selamat atau tidak. Dengan kata lain Allah juga belum tahu

3.Bagaimana dengan Yudas, bukankah ia sudah ditentukan binasa, parameternya apa ? menurut saya itu hak dan kedaulatan Allah saja.

well, tapi memang ayat-ayat yang anda kasih menggambarkan adanya sebuah faktor pilihan

tolong dijawab ya.

Qoheleth~MoZee~^_^

Jawaban buat Mo Zee

Syallom MoZee,
Saya bukan ahli teologia dan tidak pernah juga barang sehari pun duduk di sekolah Alkitab. Saya cuman sering "perkosa alkitab" untuk menyelidiki apakah benar demikian.
Pertanyaan Anda akan saya jawab semampu saya yah.. kalau ada yang keliru atau perlu ditambahkan sama para netter di situs ini.
1. Apakah Allah Maha Tahu atau tidak ?, mengenai siapa yang selamat atau tidak.
Tanggapan saya:
Dalam case apa dulu? Dalam hal keselamatan kalau menurut pendapat saya liat liat dulu, kalau mereka fail di tengah jalan ya dan tidak sempat bertobat mengeraskan hati ya maafkan saja, endingnya kita sudah tahu.. kebinasaan kekal.
Kerjakan keselamatan dengan takut dan gentar ...Fil 1:12, terus
Aku melatih diri dan menguasai sepenuhnya supaya jangan sewaktu aku memberitakan injil aku sendiri ditolak/versi Inggrisnya cast out, wipe away kalau tidak salah di 1 Kor 9 ay 23 atau 27, saya agak lupa.
Terus kalau kita lihat casenya Salomo, itu paling parah .. mulai dari Roh, endingnya jadi penyembah berhala, sampai saat ini tidak ada pernah ada bukti ia bertobat dan menyesali dosanya walau di kitab Pktbh bagian terakhir ia katakan akhirnya takutlah akan Tuhan dan jauhilah kejahatan. Kitab ini ditulis kapan kita tidak tahu. Saya pernah mengatakan bukan apa yang kita ketahui itu yang membuat kita hidaup berkemenangan, tapi apa yang kita lakukan itu lebuh penting. Bileam bernubuat tentang kehendak Allah,juga tahu banyak tentang kehendak Tuhan bahkan ia mengatakan bahwa ia mengenal Tuhan, tapi endingnya ia mati di tangan Yosua
Di Kej 22, sewaktu Abraham menyerahkan anaknya Ishak pd saat ia mengulurkan tangannya Malaikat Tuhan berseru tahan dan Ia katakan telah kuketahui sekarang bahwa engkau takut akan Allah dan tidak segan2 menyerahkan anakmu yang tunggal, dan itu perlu proses 3 hari lamanya untuk Allah
mengetahui hati Abraham. setiap saat setiap waktu setik detik manusia bisa berubah,
Saul dipilih Tuhan menjadi raja, akhirnya ditolak Tuhan juga, apa Allah tidak tahu ia bisa berubah setia?? Allah katakan dalam kitab 1 Samuel Aku menyesal telah menjadikan Saul raja. padahal Bil 23:19 dikatakan God is not man that He should lie neither the son of man that he should repent.. Allah bukan lah manusia sehingga berdusta dan ..menyesal
Kalau laihat dalam sejarah raja raja yehuda lebih parah lagi, memulai dengan Roh mengakhiri dengan daging (tidak semua tentunya)
Di kitab Yunus, Allah tidak tahu pada akhirnya bangsa Niniwe bertobat.. sampai dikatakan bahwa Ia menyesal dengan rancanganNya kebinasaan yang Ia tetapkan sendiri..nah di sini saya lihat hati Tuhan yang buaaiikkk buangeeettt buat manusia, yang Ia katakan dalam kitab Yehezkiel, apakah AKU BERKENAN DENGAN KEMATIAN ORANG FASIK, BUKANKAH PERTOBATANNYA AGAR IA HIDUP..
pertanyaan kedua 2. Jika ada Free will dalam keselamatan. Bukankah belum ada KEPASTIAN orang tersebut selamat atau tidak. Dengan kata lain Allah juga belum tahu
Apa yang saya pelajari selama ini, yang menentukan itu adalah endingnya bukan awalnya, dan saya ngomong jadi kurang enak.. Tuhan kalau dalam case Saul dan casenya Yerobeam kita belajar, janji Allah selalu conditional.bersyarat..
3.Bagaimana dengan Yudas, bukankah ia sudah ditentukan binasa, parameternya apa ? menurut saya itu hak dan kedaulatan Allah saja.
tanggapan saya.. Yudas ditentukan untuk binasa, yang jadi masalahnya ia menyesal tapi tidak bertobat, dan juga tidak menyimpan kebenaran dalam hati ya akhirnya binasa. Tapi kalau ia bertobat, cerita jadi lain.. Tuhan yang saya pelajari kitab suci bisa ngancelin hukuman kok, gracenya indah dan luar biasa asal yang bersangkutan respon.., lihat kasus bangsa Niniwe, terus kalau perbnah baca kisah raja Hizkia, bagaimana Tuhan perpanjang umurnya.. meskipun sudah terbit dekrit dari Yang Maha Tinggi
Keselamatan yang kita terima itu adalah awal menuju hidup kekal tapi kita yang harus jaga. kalau di kitab suci sih begitu,
Sekian dulu yah... kalau ada masukan dari yang lain juga boleh.
Nah sekalian untuk menjawab pertanyaan Vantillian, kalau kasus Firaun itu saya masih belum dapat 'wangsit' tentang kekerasan hatinya secara lebih baik.
Cuman kalau baca di kitab Ibrani kita lah yang harus mejaga keselamatan ini, bukan Tuhan.

Ang Che Chen

keselamatan tanggung jawab manusia

Syallom juga Vantillian,

Mengenai kasus Firaun dan orang Mesir tentang
kekekarasan hatinya saya masih belum mendapat 'wangsit' banyak tentang
hal ini, cuman apa yang saya kutip ttg ayat ayat kekerasan dan
kedegilan hati itu tanggung jawab manusia, mungkina dari para netter
mau kasih input .

Keselamatan kita akan dipelihara oleh Tuhan sampai
pada akhirnya

tanggapan saya:

Tuhan katakan keep your heart with all dilligent
(Proverb 4:23) jaga hatimu dengann penuh kewaspadaan, jadi tanggung
jawab hati itu bagian kita. Demikian juga keselamtan kita yang mesti
jaga bukan Tuhan,

Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar...(Fil 1:12)

Aku melatih
diriku dan menguasai sepenuhnya supaya jangan setelah aku memberitakan
injil aku sendiri yang ditolak ..(cast out/wipe away) 1 Kor 9;27.
Paulus tahu bahwa selama ia tinggal di dlm tubuh ini, tubuhnya mempunyai
kecenderungan untuk membawa ia jatuh dalam dosa dan binasa.

Terus banyak sekali dalam PL PB yang mengatakan apa yang harus
dilakukan orang percaya dan apa yang tidak boleh dilakukan Itu sebabnya
mengapa kita harus jaga
di kitab Wahyu juga dikatakan barangsiapa yang menang
maka....kepadanya...
Ada yang menang dam juga yang tidak..ada yang namanya tetap utuh dan
ada juga yang dihapus, bahkan ada juga yang dimuntahkan karena suam
suam.
Segala sesuatu yang tidak bisa kita cerna pasti dimuntahkan nah kalau
dimuntahkan keluar dari mulut Tuhan itu menyesal seumur hiduo juga tak
berguna..

sebab itu selama masih ada hari ini jangan keraskan hatimu...

Tuhan yang memanggil, Ia juga yang setia akan menggenapinya.

tanggapan
saya :

Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup
dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan
Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita
tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal
diri-Nya." (2 Tim 2:11-13) but if believe not, He is faithful for He
cannot deny Himself (KJV). dari pihak kita selalu ada kemungkingan
untuk menolak dan menyangkal atau tetap setia. so keputusan di tangan
kita.

Jesus will not divorce us but we have ability to divorce Him. Bukan
dari 'luar' datangnya tapi dari 'dalam' kita kalau tidak hati hati kita
bisa bisa tidak setia.
Terus bagaimana supaya tetap selamat.. saya katakan tetap tinggal dalam
kasihNya puastiiii aman deh

Syallom Tuhan berkati

Ang Che Chen

Keselamatan anugerah Tuhan

Sdr ang Saya merasa anda terlalu menonjolkan free will manusia sehingga anda hanya mengambil ayat pendukung dari Alkitab, mengapa anda tidak mengambil ayat yang menunjukkan kedaulatan Allah di dalam rencana anugerah keselamatan dan menafsirkan ayat ayat tersebut sehingga keseluruhan ayat Alkitab yang menerangkan keselamatan tersebut bisa anda tafsirkan sehingga jelas posisi anda. Saya tetap berpegang pada tulisan saya bahwa free will manusia itu free will yang terikat ( bondage will ) maka free will yang sejati hanya bisa didapatkan di dalam rencana penetapan Allah. Keselamatan merupakan anugerah Allah, namun dosa merupakan tanggung jawab manusia itu sendiri. Keadilan dan kasih Allah tidak akan mungkin bertentangan atau menekan satu oleh yang lain. Di dalam keadilan Allah dosa harus dihukum di sisi lain kasih Allah membuatnya bebas memilih siapa yang Allah mau beri anugerahNya semuanya itu di dalam tatanan kedaulatan Allah

Keselamatan adalah anugerah Allah yang harus direspon manusia

Dear Bagus T,
Syallom Brother..
Menurut saya keselamatan adalah anugerah Allah dan tidak ada satu pun orang Kristen sejati dapat menyangkalnya, dan keselamatan yang kita terima hanyalah merupakan awal dalam perjalanan kita menuju hidup kekal...
Nah dalam perjalanan ini yang mesti kita jaga hati hati keselamatan ini, seperti banyak ayat yang saya kutip kan.
Itu saja intinya, Sdr Bagus T.
GBU
Ang Che Chen

Respon manusiapun merupakan anugerah Tuhan

Dear sdr Ang, Saya setuju bahwa anugerah Allah harus direspon manusia namun manusia bisa beresponpun merupakan anugerah Allah Anugerah Tuhan bagi saya mendahului segala sesuatu termasuk respon iman manusia itu sendiri, karena saya percaya manusia tak mampu mengimani Tuhan tanpa bantuan Roh Kudus. Saya percaya bibit iman pun ditanamkan ke dalam hati manusia sebelum kejatuhan manusia ( manusia dicipta menurut gambar dan rupa Allah ) namun karena dosa manusia terikat sehingga ia tak akan mampu membawa dirinya meresponi anugerah Tuhan. Ini tidak berarti manusia yang telah jatuh dalam dosa tidak mempunyai kebajikan / kebaikan, namun ini tidak cukup karena kebajikan manusia tidak bisa menghilangkan ikatan dosa. Iman datang dari pendengaran, pendengaran akan firman Tuhan, lagi lagi anugerah Tuhan melalui FirmanNya yang mendatangkan iman manusia. dalam Roma paulus menulis bahwa tidak ada iman di bumi ini, lalu bagaimana manusia bisa berespon terhadap panggilan Tuhan. Anugerah keselamatan Tuhan tidaklah berarti bahwa manusia tinggal pasrah menanti Tuhan memanggilnya, namun ia harus hidup di dunia ini untuk membuktikan panggilan itu dengan hidup berdasar Firman Tuhan dan mewrtakan Injil dg giat untuk "membangkitkan" kaum pilihan Tuhan lain yang kita tidak pernah tahu siapa dan di mana. Dengan demikian kita akan melihat tangan Tuhan yang bekerja membangkitkan umat umat pilihan Tuhan, saya pikir inipun merupakan anugerah yang besar jika kita bisa melihat orang yang berespon terhadap pengabaran Injil. Ketika keselamatan hanya semata anugerah Tuhan maka dg sendirinya dan selayaknya rasa syukur manusia akan sangat sangat besar mengingat tidak ada sedikitpun pamrih dirinya dalam anugerah keselamatan itu. Manusia yang telah tahu dirinya yang tak layak dianugerahi yang sebegitu besar tidak berkutat lagi dengan kekhawatiran dirinya menghadapi bahaya sewaktu waktu bisa menjadi manusia terhilang karena kesalahannya namun tidak sempat bertobat ( menjadi paranoid ), namun ia akan dengan sendirinya lebih giat lagi mewartakan Injil Tuhan mengingat dia berkewajiban untuk membagikan anugerah Tuhan ini kepada orang lain dengan penuh suka cita. Self center digantikan dengan God center. Hal ini tidak berarti bahwa dosa manusia yang menolak anugerah keselamatanpun merupakan penetapan Allah, karena penolakan itu merupakan tanggung jawab manusia itu sendiri. manusia karena terikat dosa sehingga ia seharusnya dihukum akan dosanya, namun karena kasihNya dan di dalam kedaulatanNya, Tuhan menetapkan sebagian orang untuk diselamatkan. Thats all, itu saja juga intinya Sdr Ang GBU Bagus T

Inilah intinya....

Sdr Bagus T..

Saya rasa penjelasan anda sangat menyentuh inti dari diskusi ini....Semoga yang membaca dapat mengerti dan memahami kaitannya....

GBU all...

Tuhan menetapkan sebagian orang untuk diselamatkan ??? Masa sih

Syalom Sdr Bagus.

Good day.

Saudara Bagus menulis :


namun karena kasihNya dan di dalam kedaulatanNya, Tuhan menetapkan sebagian orang untuk diselamatkan.

Jadi yang saya tangkap dari pesan ini ada sebagian ditetapkan untuk diselamatkan dan juga ada sebagian pasti ditetapkan untk dibinasakan bukan??

Nah skrg kita lihat apa kata firman Tuhan ya..

Sebelumnya saya kasih preview untuk pembukaan.

Tuhan telah menetapkan sebagian orang untuk diselamatkan dan sebagian dibinasakan.

Sebagian orang telah ditetapkan untuk dibinasakan. Ada teori yang mengatakan demikian:

Therefore God had decided that certain people would live a Christian Life and be saved. He had also decided that the rest would sin and be eternally damned. If you were predestined to be damned there was nothing you could do about it. God's will was Sovereign.

Is it true, is it biblical??

Perhatikan firman Tuhan dalam kisah Raja Asa dan raja2 Yehuda yang lainnya.lihat bagaimana cara mereka hidup, ada yang memulai dengan indah tapi mengakhiri hidup mereka secara tragis di dalam kebinasaan, apakah unsur kebinasaan datang dari Allah atau kah pilihan mereka sendiri??

Kalau kita baca Alkitab secara utuh, keselamatan adalah untuk semua orang, tapi mereka punya hak boleh milih atau nolak. Mari kita belajar satu per satu…

Joh 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Perhatikan kata dunia di sini.

Apakah Yesus hanya menghapus dosa sebagian dunia? atau kah dosa dunia ?? Apakah Yesus datang hanya untuk orang2 pilihanNya atau ke semua orang??

Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kata dunia ini diambil dari bahasa gerika kos'-mos, yang kalau menurut strong concordance : all mankind, human race, including its inhabitants.


Salvation is not for the elect ones, but for all. , dan juga berarti Ia tidak merancangkan kebinasaan bagi sebagian orang..

Yoh 12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." kata semua orang diambil dari bhs gerika pas ; all, any, every, the whole: -throughly, whatsoever, whole, whosoever. not for some but all

"And I, if I be lifted up from the earth, will draw all men unto me. This he said, signifying what death he should die." When Jesus draws "all men" unto Him, then any one of "all men" could be saved.

Yoh 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, (gerika kos'-mos) bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Mari kita lihat isi hati Allah di dalam kitab Yehezkiel 18:23-32

Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik (Have I any pleasure at all that the wicked should die? saith the Lord GOD: and not that he should return from his ways, and live)? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

Apakah Aku berkenan .. have I any pleasure..kata berkenan diambil dari kata Ibrani khaw-fates' that means to be pleased with, desire: any at all, (have, take) delight, desire, favour, like, move, be (well) pleased, have pleasure, will, would. (kesukaan, keinginan, senang, berkenan, mempunyai kehendak). Brothers.. itu bukan karakter Allah kita. Allah selalu mmenghendaki pertobatan.


Allah tidak pernah menetapkan sebagian orang binasa dan sebagian lagi selamat.

Coba bandingkan sifat Yesus dengan Iblis

Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh/pembinasa manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Joh 8:44

Kata pembunuh diambil dari bhs Gerika anthro¯poktonos :a manslayer: - murderer.

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Joh 10:10

Kata membunuh diambil dari kata apollumi
to destroy fully (reflexively to perish, or lose), literally or figuratively: - destroy, die, lose, mar, perish.

Nah , saudara Bagus bilang Tuhan telah menetapkan sebagian untuk diselamatkan dan pasti jg ada sebagian yang ditetapkan untuk dibinasakan, terus apa bedanya dengan Iblis ??? mana yang benar?/ apa sifat iblis juga ada di dalam sifat 'tuhan' versi predestinasi

Terus lagi..

Mari kita lihat isi hati Allah di dalam kitab Yehezkiel 18:23-32


Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik (Have I any pleasure at all that the wicked should die? saith the Lord GOD: and not that he should return from his ways, and live)? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.


Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"


Predestinasi mengatakan Tuhan telah menetapkan sebagian untuk dibinasakan…
Jadi setiap orang yang binasa adalah ketetapan Tuhan bukan karena dirinya sendiri.???Is it true according to predestination theory??

Sekarang kita belajar lagi case per case di alkitab

Sewaktu Adam dan hawa jatuh dalam dosa apakah sudah ditetapkan Allah??/, karena ada ayat nya
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam tamanini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kej 2:16-17, Di Kej 3 kemudian kita melihat bahwa Adam dan Hawa tidak taat kepada Allah dengan memakan buah yang dilarang Allah.

Nah apakah mereka binasa karena pilihan mereka sendiri atau karena ditetapkan binasa oleh Allah ???

Lagi kasus Kain , sewaktu ia membunuh adiknya Kej 4: 5-7
tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Perhatikan kata tetapi engkau harus berkuasa atasnya , Allah sudah berikan pilihan buat Kain. Kata berkuasa diambil dari bhs Ibrani ma^shal
; to rule: - (have, make to have) dominion, governor, X indeed, reign, (bear, cause to, have) rule (-ing, -r), have power.

If thou doest well, shalt thou not be accepted? and if thou doest not well, sin lieth at the door. And unto thee shall be his desire, and thou shalt rule over him.

Apakah Kain juga ditetapkan untuk binasa karena tidak ada pembunuh memiliki hidup kekal dalam dirinya?? Atau kah karena pilihannya sendiri karena Tuhan sudah kasih warning…

Ok, kita lanjut lagi di Kej 6

Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

Predestinasi mengatakan bahwa Tuhan sendiri yang menetapkan sebagian manusia untuk dibinasakan, kalau memang benar demikian buat apa Tuhan menyesal dan pilu hatinya… kan sesuai kehendakNya dan kedaulatanNya…melihat rancangan kebinasaan sebagian manusia berhasil ???Hitung hitung kan Tuhan juga sudah membantu sebagian tugas iblis sebagai pembinasa manusia dari awalnya. he.he.he

Kalau memang ada penetapan siapa yang binasa dan ada yang selamat buat apa Yesus datang ke dunia??? Kan kalau Ia maha kuasa ciptakan saja manusia sebagian ke surga sebagian ke neraka daripada buang buang waktu ??? Tidak perlu ada penebusan Yesus Kristus buang buang waktu saja waktu Ia datang ke dunia, tanpa Yesus saja sudah pasti binasa kok…kan surga dan neraka sudah disediakan jauh jauh hari... ciptakan saja manusia terus 'cemplungin' sebagian ke surga sebagian di 'drop' ke neraka. kan selesai... kan sudah ada doktrinya sebagian manusia ditetapkan untuk dibinasakan berdasarkan kedaulatanNYa

Lagi saya kasih ayat..

Joh 1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang (Gerika: Pas), sedang datang ke dalam dunia (Gerika: kosmos).

Ok sekarang kita masuk lagi dalam Kisah para rasul.. Act 17:30

Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. And the times of this ignorance God winked at; but now commandeth all men every where to repent: (KJV)

Saudara Bagus lihat baik baik.. sebagian atau semua…??

Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." (Kis 11:18)

1 Yoh 2:2 plainly says, "And he is the propitiation for our sins: and not for our's only, but also for the sins of the whole world. (Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia (kosmos).) " No limited atonement there!

1 Tim 4:10 : Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua/(Gerika:pas) manusia, terutama mereka yang percaya.


Apakah ada di sana tertulis sebagian atau kah semua???/ Apakah memang sebagian ditetapkan untuk binasa dan sebagian ditetapkan selamat????

Keputusan untuk percaya atau tidak itu di tangan manusia, mau terima atau tidak. Kasih karunia sudah disediakan Allah dan ditawarkan cuma cuma (freely), tapi manusia punya kemampuan/pilihan untuk menerima atau menolak... sekali lagi di tangan manusia bukan keputusan Allah siapa yang bertobat dan selamat, dan siapa yang tidak percaya dan binasa..

Kolose 1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. (And, having made peace through the blood of his cross, by him to reconcile all things unto himself; by him, I say, whether they be things in earth, or things in heaven)

Adakah di sana tertulis cuman untuk some or all ???

Kita lihat lagi kasus bangsa Israel generasi pertama yang keluar dari perbudakan Mesir dengan ending hampir semua mati di padang gurun tanpa pernah melihat tanah perjanjian..

Jumlah generasi pertama bangsa Israel diperkirakan sekitar 2,5 juta jiwa (menurut survei). Allah berjanji terang terangan untuk membawa mereka keluar dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya. Tapi kalau kita baca pada akhirnya di kitab Ulangan, dari sekitar 2,5 juta jiwa itu hanya dua orang saja (Kaleb bin Yefun dan Yosua bin Nun) yang memasuki dan menikmati tanah perjanjian, semuanya dibinasakan di padang gurun. Musa tidak dibinasakan Tuhan tapi dia gagal masuk ke tanah perjanjian.

Dua (2) orang dari 2,5 juta jiwa itu kurang dari 0,0001 %. Jumalah yang sangat kecil sekali dan sangat tidak signifikan.

Sdr Bagus berkata bahkan respon manusia merupakan anugrah Tuhan?? Nah pertanyaannya di mana anugerah Tuhan buat bangsa Israel ini?? Kemana yah larinya anugerah Tuhan…

Lagi 2 Pet 3:9 : Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat./ The Lord is not slack concerning his promise, as some men count slackness; but is longsuffering to us-ward, not willing that any should perish, but that all should come to repentance.

Apakah disebutkan memang Tuhan merancang kebinasaan bagi sebagian orang dan keselamatan juga buat sebagian orang ???

Tuhan Yesus sih tidak begitu kecuali ada ‘tuhan yesus’ yang versi lain.

Lagi saya beri ayatnya 1 Tim 2:3-4
Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran./ (For this is good and acceptable in the sight of God our Saviour; Who will have all men to be saved, and to come unto the knowledge of the truth. /KJV)

Lagi Mat 22:37. supaya lebih jelas..

"Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. /…and ye would not/KJV)

Apakah . Tuhan yang menetapkan kebinasaan buat sebagian manusia itu???

Yang terakhir Sdr Bagus.. untuk pemahaman alkitab, pertama kita harus baca dahulu seluruh alkitab, baru cari kesimpulan akan hati Tuhan, karena ada sebagian orang punya pendapat atau ide kemudian cari ayat2 untuk memback up pendapat atau idenya.

Ada kemungkinan bahwa Sdr Bagus menganggap apa yang diajarkan oleh para pendeta, denominasi atau pun doktrin di gereja adalah 'kebenaran mutlak', yang tidak dapat diganggu gugat seperti 'postulat' , kalau saya sarankan sdr Bagus belajar dari awal, jangan pegang doktrin dulu.. tapi cek dulu di alkitab, apakah memang benar demikian...

Protestant di ambil dari kata Pro Testament,( bukan dari kata protest), yang berarti kembali ke "Perjanjian". Jadi standard yang digunakan adalah Firman Tuhan dan bukan apa pendapat pendeta atau denominasi atau doktrin gereja kita.

Syalom GBU

Ang Che Chen

 

Oh ya Sdr Bagus, mohon maaf yah kalau gaya penulisan saya begini..

hilang kemana kalau dari awal belum mendapat

"QoY,Jadi bagi setiap kita yang telah diselamatkan dan lahir baru maka tidak usah takut kehilangan keselamatan. Sekali kita diselamatkan maka keselamatan itu kekal kecuali kita sendiri yang meninggalkannya.Kerjakanlah keselamatan itu dengan takut dan gentar ( Filipi 2:12).

Benarkah??

Yang diselamatkan tidak mempunyai pilihan untuk meninggalkan. Kalau yang MERASA diselamatkan bisa jadi dapat meninggalkan keselamatan. Yang jadi permasalahan benarkah telah diselamatkan atau hanya perasaan (merasa mendapatkan keselamatan). Bila kita merasa percaya tapi tidak melakukan kehendak Tuhan, dapatkah disebut percaya???

MoZee_Rui's picture

Iman+Hidup Kudus

Kelihatannya mas/mbak anon di atas ini belum membaca semua isi blog si QoY dan memahami dengan baik. Ya udah sebagai centinel in-christ yang baik hati biar ogud jawab. Jawabannya ya otomatis iman tanpa perbuatan hakekatnnya mati, kelihatannya sudah cukup dijabarkan panjang lebar di blog dan komentar2. Gak ada merasa2 segala. Karena sudah dijelaskan ya mas/mbak Kristen sejati itu iman+hidup kudus(buah Roh) 

ini jangan-jangan si dukun geblek lagi he he he

Qoheleth~MoZee~^_^

Keselamatan hanya dari iman saja....

Memang diskusi tentang keselamatan yang tidak akan hilang susah untuk disepakati...karena kelihatannya berlawanan dengan kehendak bebas manusia....Memang sudah banyak ayat yang dibahas dari dua segi....( keselamatan bisa hilang atau tidak bisa)

Tapi, yang harus kita waspadai, jangan gara2 kita mempertahankan pilihan manusia, akhirnya kita menambahkan sesuatu pada keselamatan kekristenan....Apa itu? yaitu hidup berbuah dan kudus, tidak bercela, dan dipimpin oleh Roh...( semuanya tentu saja inti kekristenan), tapi, kita harus tanya lagi : Apakah kita diselamatkan oleh iman saja? ( only faith? sola fide? ) atau ditambah mesti hidup kudus? 

Kalau kita diselamatkan hanya oleh iman, siapa yang memelihara iman kita sampai pada akhirnya ? Allah atau kita? Atau hasil kerjasama?

Boleh didiskusikan ayat2 dibawah ini:

Roma  4
4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Roma  10
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
I Korintus  2
2:5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Galatia  3
3:12 Tetapi dasar hukum Taurat bukanlah iman, melainkan siapa yang melakukannya, akan hidup karenanya.

( Kalau kita mengatakan bahwa ada keputusan manusia atau pilihan manusia dalam menentukan keselamatan kita, maka kita telah mengingkari semua dari konsep keselamatan orang kristen- baca Kitab Galatia semua- )

Jadi perbuatan iman adalah hasil dari iman yang diselamatkan ( jadi keselamatan kita tidak bergantung pada buah perbuatan kita..)..Kita mesti membedakan iman dan buah iman ( perbuatan atau hidup kudus)

Dua kitab yang paling banyak dibahas adalah : Ibrani dan Yakobus...( silakan dibaca )

siapa yg hrs memelihara iman biar bisa finish dgn baik??

Syalom Vantillian,

Kalau kita diselamatkan hanya oleh iman, siapa yang memelihara iman
kita sampai pada akhirnya ? Allah atau kita? Atau hasil kerjasama?

Panggilan untuk datang mendekat itu berasal dari Allah.. dasar alkitabnya:

Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Yoh 6: 44,

Juga di dalam Yoh 16:8 Dan kalau Ia (Roh Kudus) datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; inisiatif selalu datang dari Allah, bukan dari manusia, karena semenjak kejatuhannya tidak ada lagi yang benar dari dalam diri manusia

tetapi keputusan final yang paling signifikan,yang paling menentukan ada di tangan manusia..bukan di tangan Tuhan mau terima anugrahNya atau tidak… manusia memiliki kemampuan untuk memilih, ia memiliki free will atau kehendak bebas karena manusia diciptakan sesuai gambar dan rupa Allah, dan manusia bukan robot atau pun sejenis cyborg yang segala kehendaknya diatur dan dikontrol oleh sang pembuatnya.

Nah tapi soal menjaga keselamatan itu tanggung jawab siapa... Allah, manusia, atau kerja sama, mari kita lihat melalui case case di bawah ini.

Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, (Ul 30:19)

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Josua 24:15)

Dan masih banyak lagi bila dikutip seperti Ulangan 8, Ulangan 28,dst tentang pilihan2 dalam kehidupan , seperti jika engkau bla…bla.. bla maka bla.bla.bla, tapi jika engkau tidak bla.. bla..bla maka hal ini akan menimpa engkau.. blab la.bla

Saya akan memulainya dari awal penciptaan manusia

Mari kita mulai dari kisah manusia pertama Adam dan Hawa
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."..(Kej 2:16-17),

Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu (Kej 3:17)

Nah Vantillian, tanggung jawab di tangan Tuhan atau manusia dlm kasus Adam dan Hawa ini? Kewajiban siapa untuk taat…

Adam diberi pilihan yg pertama untuk taat atau tidak. kedua Tuhan kasih lagi mereka kesempatan untuk memilih tapi tidak dilakukan. When they fell into sin could you imagine what would be happen if they ran toward God instead of running from His Presence?

Pilihan di tangan manusia. Waktu Adam jatuh dalam dosa, apakah hal itu sudah ditentukan oleh Allah, dirancangkan oleh Allah, atau kah karena pilihan mereka berdua untuk tidak taat…? Bukan kah Tuhan sudah memperingatkan mereka sebelumnya???

Kisah tentang Kain. Sewaktu persembahannya tidak diterima Tuhan
tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya." (Kej 4:5-7)

Perhatikan lagi kata tetapi…engkau harus berkuasa atasnya
Apakah Kain memang ditetapkan untuk untuk binasa mengingat tidak ada pembunuh yang memiliki hidup kekal (1 Yoh 3:15)…? Atau kah karena pilihannya dan kesadarannya sendiri…mengingat Tuhan sendiri berkata kamu harus berkuasa atas iri hati

(Kej 6: 5-6) kejahatan merajalela di bumi sebelum air bah.
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

Apakah memang manusia ditetapkan sebagian binasa dan yang lain diselamatkan seperti teori predestiny??? Terus tanggung jawab siapa yah kalau mereka binasa??

Therefore God had decided that certain people would live a Christian Life and be saved. He had also decided that the rest would sin and be eternally damned. If you were predestined to be damned there was nothing you could do about it. God's will was Sovereign. All Humans were "totally depraved" and unable to do anything to help themselves. God's salvation was a gift of Grace that He bestowed on who He chose. Christ died, not to save everyone, but only to save a chosen, predestined "elect."

Kalau memang sesuai teori ini , maka demikian seharusnya ayat ini akan berkata demikian :
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka bersyukurlah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu menyenangkan hati-Nya. Karena rencana Ia pada awalnya menetapkan untuk membinasakan sebagian umat manusia, telah berhasil dengan sempurna.

Daftar terus berlanjut…

Terus kita lihat raja saul.. Apakah raja Saul memang di pilih Allah, atau kah manusia yang memilihnya… siapakah yang mengurapinya Allah atau manusia… raja Saul termasuk orang pilihan Allah atau bukan…

"Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena teriakannya telah sampai kepada-Ku."

Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku."

Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri:

1Sa 10:24 Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: "Kamu lihatkah orang yang dipilih (diambil dari bhs ibrani baw-khar' properly to try, that is, (by implication) select: - acceptable, appoint, choose (choice), excellent, join, be rather, require. TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu." Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: "Hidup raja!"

Kata dipilih memiliki akar kata yang juga sama digunakan ketika Allah memilih Daud
Lantas apa yang membedakan Saul dan Daud ? bukan kah karena pilihan yang diambil mereka masing masing

Tetapi waktu Saul jatuh dalam ketidaktaatan apakah hal itu pilihan dia atau memang Allah telah merancangkan atau menetapkan atau menentukan jalan yang dipilihnya?? Terus tanggung jawab siapa donk kalau begini…

Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

Kemampuan untuk merespon hal yang baik atau pun yang jahat itu ada di tangan manusia


Manusia punya kemampuan untuk mengeraskan hati dan juga sebaliknya. Tuhan tidak dapat disalahkan dalam hal ini

Heb 3:7 Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,

Heb 3:8 janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,

Heb 3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Nah mengeraskan hati di sini juga tanggung jawab siapa coba??

Manusia mempunyai kemampuan untuk memilih (free will) jelas dalam Ulangan 30 : 19, Yosua 24: 15 dan pilihannya itu yang akan menentukan destinynya.

Kalau kita melihat dalam sejarah raja2 Yehuda, jelas free will mereka lah yang menentukan destiny mereka. Tuhan beri mereka kesempatan tapi banyak yang berubah setia. (Apakah ini karena mereka ditetapkan untuk dibinasakan /tidak dapat diselamatkan atau kah karena free will mereka yang membuat mereka binasa?)

Salomo berubah setia di tengah kejayaan oleh karena free willnya sendiri.
Ia mengajar di Amsal 4:23 untuk menjaga hati tapi ia sendiri tidak mau menjaga hatinya. Penyembahan berhala yang ia lakukan tidak terjadi dlam satu malam tapi melalui kurun waktu yang luammaaaaa sekali… sampe sampe hatinya keras. Tuhan bangkitkan ia lawan supaya ia berbalik, tapi sama seperti pengkotbah murtad, ia malah memeranginya dan bukan bertobat.

Yerobeam raja Israel berubah setia padahal Tuhan sudah menjanjikan kepada ia untuk membangunkan suatu keluarga yang teguh sdeperti raja Daud bila ia setia dan mendengarkan segala perintah dan ketetapan Tuhan , tapi pilihan dia yang akhirnya menentukan destiny-nya.

Rehabeam bin Salomo membiarkan rakyatnya jatuh dalam penyembahan berhala dan terlibat dalam perbuatan keji bangsa2 yang dihalau Tuhan dari orang Israel.

Abiam bin Rehabeam juga melakukan hal yang sama seperti ayahnya.

Asa bin Abiam pada akhir hidupnya mengalami kutuk (Yer 17 : 5) ia tdk mengandalkan Tuhan dan mati sia sia.

Yoram bin Yosafat melakukan kekejian di hadapan Tuhan

Ahazia bin Yoram melakukan hal yang sama dengan yang diperbuat ayahnya.

Yoas bin Ahasia berubah setia terhadap Tuhan dengan membunuh Zakharia bin Yoyada.

Amazia bin Yoas berubah setia dengan mendirikan para allah orang Seir

Uzia bin Amazia berubah setia terhadap Tuhan

Ahaz bin Yotam melakukan hal yang jahat di mata Tuhan tidak seperti ayahnya Yotam yang melakukan apa yang benar di mata Tuhan.

Manasye bin Hizkia jatuh dalam penyembahan berhala dan terlibat dalam perbuatan keji bangsa2 yang dihalau Tuhan dari orang Israel.

Amon bin Manasye melakukan apa yang jahat di mata Tuhan

Yoyakim bin Yoahas bin Yosia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan

Zedekia bin Yoyakhin bin Yoyakim melakukan apa yang jahat di mata Tuhan

Semua raja2 ini memilih jalan hidupnya yang akhirnya menentukan destiny mereka.
Berkali2 nabi Allah memperingatkan mereka untuk berbalik kepada Allah tapi atas kesadaran mereka mereka memilih jalan hidupnya.

Tanggung jawab siapa yah untuk menjaga keselamatan?? Allah, kita atau kerja sama nih dengan Tuhan.

keselamatan itu adalah anugrah Allah kepada semua manusia tapi respon manusia yang menentukan keselamatan mereka masing masing.

Lagi di kitab Wahyu 2:4-5

Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Remember therefore from whence thou art fallen, and repent, and do the first works; or else I will come unto thee quickly, and will remove thy candlestick out of his place, except thou repent.

repent, and do the first works showing clearly that clearly living in the 'first love' is a decision we have to make , and not something that God put on special few.

Perhatikan kata meningalkan. Saya bolak balik ketemu pendeta pendeta kotbah sering kali mengatakan 'kehilangan kasih mula2'. Alkitab mengajar bukan 'kehilangan' tapi meninggalkan. Ada perbedaan yang jelas antara 'kehilangan' dan meninggalkan. "kehilangan" selalu memiliki unsur ketidaksengajaan tetapi meninggalkan ada unsur kesengajaan karena melibatkan human will/ kehendak kita.

kalau tidak bertobat kata Tuhan akan diambil kaki dian. kira2 bisa selamat nda yah kalau kaki diannya diambil Tuhan...??
Siapa yang bilang once saved always saved??

Bergeser bentar dari topik , Eph 1:13-14
Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Dan Roh Kudus adalah jaminan. Kata jaminan diambil dari bhs Gerika arrabon means money deposited by the purchaser and forfeited, if the purchase was not completed. It was thought to be a Phoenician word which was introduced into Greece. In modern Greek, arrabona is an engagement ring.


Nah lihat di sini, kalau tidak hati hati apakah kita tetap dapat mewarisi hidup yang kekal seperti yang dijanjikan kalau kita tidak setia.
Siapa bilang once saved always saved?

Kita masuk ke pengajaran Paulus. Paulus adalah seorang penulis 1/3 dari kitab PB. dan ia menekankan pentingnya tanggung jawab dari sisi manusia. 1Kor 9:27.

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. /But I keep under my body, and bring it into subjection: lest that by any means, when I have preached to others, I myself should be a castaway.

kata ditolak diambil dari bhs Gerika adokimos yang berarti unapproved, that is, rejected; by implication worthless (literally or morally): - castaway, rejected, reprobate.

Paulus sang rasul saja mengatakan bahwa ia mendisiplin dirinya sedemikian rupa karena ia sadar selama ia tinggal dalam tubuhnya, ia masih punya kemungkinan untuk 'berpaling' dari Tuhan dan akhirnya tidak selamat.
Paulus mengerti sekali apa arti Mat 7:21-23, bukan orang yang berseru2..., dan ia juga mengerti bahwa Mat 24:13, mereka yang bertahan pada akhirnya yang akan selamat.

Keselamatan tanggung jawab siapa coba???

Ibrani 10:37-38
"Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."

perhatikan kata apabila ia mengundurkan diri.... bahkan orang benar (dikaios) juga punya potensi untuk mengundurkan diri.

Perlu nda kita berjaga jaga di sini??

Mungkin ada yang mengutip Yoh 10 : 27-29
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

Nah kan Yesus dan Allah Bapa yang pegang kita siapa yang bisa rebut.
Intinya cuma satu dari luar tidak bisa tapi manusia punya free will lho..
Lihat saja dari kasus kasus di atas.

Born-again Christians will not perish, as long as they follow Jesus. No man can force them to depart from Jesus. However, many do depart of their own free will

Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." (2 Tim 2:11-13)

Apakah kita punya kemampuan dan kemungkinan untuk menyangkal Dia??

Terus mungkin ada yang berkata : Rom 8:34-35
Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

WHO SHALL SEPARATE US FROM THE LOVE OF CHRIST? SHALL TRIBULATION, OR DISTRESS, OR PERSECUTION, OR FAMINE, OR NAKEDNESS, OR PERIL, OR SWORD?-Ro 8:35.

Nothing can separate us from the love of Christ; except ourselves.

Eph 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.


Nah kan sudah dimateraikan. masa bisa dilepas materainya?? he.he.he emang bisa diundo kayak di ms word

Kembali lagi ke kata jaminan atau arrabon tadi.


We are warned, however, not to grieve the Spirit with sin, lest the "earnest" of the Spirit be removed.

Jadi tanggung jawab siapa?? Allah atau manusia

Rom 11:21-22
Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.

perhatikan kata dipotong disini, Tuhan menekankan tanggung jawab dari sisi kita.
so who said once saved always saved/sekali selamat sampai selamanya selamat.

Yesaya 63:8-10


Bukankah Ia berfirman: "Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang," maka Ia menjadi Juruselamat mereka
dalam segala kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala. Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka.

Itu sebabnya Efesus 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.


Tanggung jawab siapa dalam hal ini?/ Allah atau manusia

Siapa bilang Tuhan tidak bisa jadi lawan kita. Kalau Dia jadi lawan mau panggil siapa untuk 'ngebelain' kita,
superman dan teman2nya saja tidak bisa apalagi iblis dan teman temannya he.he.he

WHEREFORE THEN DOST THOU ASK OF ME, SEEING THE LORD IS DEPARTED FROM THEE, AND IS BECOME THINE ENEMY? BECAUSE THOU OBEYEDST NOT THE VOICE OF THE LORD-1 Sam 28:16,18. He was saved, but he refused to obey God’s Word. Is this you?

Lalu berbicaralah Samuel: "Mengapa engkau bertanya kepadaku, padahal TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu? Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini.

Apakah Saul bukan orang pilihan Tuhan?? Siapa yang membuat ia menjadi murtad?? pilihan ia atau kah ketetapan Allah??

Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah. Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: "Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya. (2 Taw 15:1-2)

The LORD is with you, while ye be with him; and if ye seek him, he will be found of you; but if ye forsake him, he will forsake you.

perhatikan kata tetapi... apakah Allah akan meninggalkan kita tanpa alasan? tentu tidak kecuali kita meninggalkan Dia. Raja Asa sudah diwarning begini saja bisa murtad kok.

Kamu adalah garam dunia (saved): BUT IF THE SALT HAVE LOST HIS SAVOR tapi jika garam itu menjadi tawar (that distinctive quality which sets apart or makes a difference between a saved person and an unsaved person)…tidak ada gunanya kecuali dibuang dan diijak orang IT IS THENCEFORTH GOOD FOR NOTHING-Mat 5:13.

Joh 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Joh 15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Every branch in me that beareth not fruit he taketh away: and every branch that beareth fruit, he purgeth it, that it may bring forth more fruit.

perhatikan kata Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya.
Berbuah itu urusan Tuhan atau tanggung jawab kita??

Kedua manusia juga punya kemampuan membuat kasih karunia menjadi sia sia

2Co 6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.

Nah di sini yang membuat kasih karunia jadi sia sia juga tanggung jawab siapa coba??

Vantillian jangan tersinggung yah dengan gaya penulisan saya , kita kan diskusi nih..

Syallom GBU

 
Ang Che Chen

MoZee_Rui's picture

Iman sebagai dasarnya

Agree dengan Van, Iman adalah dasar dari keselamatan, dan perbuatan adalah feedbacknya sebagai ungkapan syukur, karena dari perbuatan seseoranglah imannya akan nampak.

Jadi mas /mbak anon udah gak perlu bingung oce

Sola Gratia

Soli deo Gloria

Qoheleth~MoZee~^_^

BathiQoY's picture

TUHAN sebagai SANG JURY AGUNG

Jika manusia tidak bisa memilih bukankah lebih baik jika manusia itu tidak ada sama sekali, bahkan lebih baik tidak ada bumi sama sekali. Tetapi Bumi tetap ada, dan manusia tetap bisa memilih. Tapi keselamatan adalah anugerah, yang berarti manusia selamat hanya karena kehendak dari TUHAN saja. Tuhan ingin semua manusia selamat tentunya. Mampukah Tuhan melakukannya ? mampu, jika demikian maka tidak akan ada bumi yang fana ini dan mungkin saja menyalahi aturan main dari Tuhan sendiri.Karena manusia bukan makhluk roh seperti malaikat, manusia memiliki KESEMPATAN untuk kembali kepada kemuliaan melalui karya penebusan Kristus.

Pertanyaan terbesar Predetinasi adalah mengapa ada orang yang selamat dan tidak. Masalahnya bukan Tuhan mau seseorang itu tidak selamat, melainkan Tuhan sudah tahu seseorang selamat atau tidak. Jadi bukan Tuhan yang ingin seseorang tersebut tidak selamat. TUHAN sudah tahu apa yang akan terjadi. Karena ada perbedaan tersebut, maka ada bumi yang fana ini.

Mengenai diselamatkan oleh iman, mungkin bisa kita lihat dari kisah penjahat yang disalib bersama Yesus yang notabene tidak melakukan apapun, tetapi tetap selamat. Jelas karena penjahat tersebut sudah tidak mungkin berbuat apa-apa. Perhitungan lainnya ada pada Surat Yudas. Surat yang singkat namun tegas ini ditulis untuk menentang para guru palsu yang terang-terangan berhaluan antinomisme (yaitu mereka mengajarkan bahwa keselamatan melalui kasih karunia mengizinkan mereka untuk berdosa tanpa dijatuhi hukuman) dan yang menghina pernyataan rasuli tentang pribadi dan tabiat Yesus Kristus (Yud 1:4). Dengan demikian mereka memecah-belah gereja mengenai apa yang harus dipercaya ( Yud 1:19,22) dan bagaimana harus berperilaku ( Yud 1:4,8,16). Yudas melukiskan guru palsu yang tak berprinsip ini sebagai "orang-orang fasik" ( Yud 1:15) dan juga sebagai orang "tanpa Roh Kudus" (Yud 1:19).

Kembali lagi ke peran Roh Kudus sebagai METERAI keselamatan, MINTA tuntunan Roh Kudus dalam hidup, maka PASTI selamat.

*Matius: 7:7. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

*Yohanes: 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Predestinasi menyatakan TUHAN mengetahui dan berdaulat mengenai siapa yang selamat, tetapi bukan kehendak TUHAN jikalau pribadi tersebut tidak selamat. Tuhan mengetahui tetapi manusia belum, maka itu manusia terus berjuang kerjakan keselamatan seperti yang Paulus nyatakan (Filipi 2:12) Ya kesimpulannya Iman kepada Yesus sang Juru Selamat dan hidup dalam pertobatan "we do our best" , hasilnya biar Tuhan yang menilai menurut cara dan hukum keadilanNya.

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

Karena Tuhan jurinya, maka.......

Syalom sdr BathiQoy

Kalau Tuhan adalah jurinya, maka Tuhan juga yang akan membenarkan kita dan memelihara kita pada akhirnya....jadi bukan kita yang memilih dan memelihara iman kita...

Roma 8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?
8:34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?


8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Kalau Allah sudah  memilih kita, tapi kita masih  bisa binasa, maka kenapa kita masih dipilih?Masalahnya bukan pada kita bisa memilih atau tidak, tapi pada apakah kita dapat memilih dengan BENAR ( sesuai standar Allah )dan dapat memilih untuk diselamatkan? Jadi soal memilih sudah pasti manusia dapat memilih ( untuk kebutuhan hidup dsb) tapi kalau berkenaan dengan masalah moral, hukum daniman, apakah manusia dapat memilih dengan benar? Jawaban Alkitab jelas : TIDAK...( Roma 3:23 )...Jadi, apakah kita masih berani memilih untuk bisa selamat sampai kesudahannya? 

Roma 3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
3:25 Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
3:26 Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.
3:27 Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Jadi hanya satu kesimpulan : Sola Fide ( dari awal sampai akhir )

GBU all...

Apakah Tuhan tahu sesorang akan selamat atau binasa??

Syalom BathiQoY,

Salam damai sejahtera dalam Kristus Yesus buat semua.

Saya mengutip pernyataan Sdr BathiQoY,

Masalahnya bukan Tuhan mau seseorang itu tidak selamat, melainkan Tuhan sudah tahu seseorang selamat atau tidak.

Saya mau menanggapinya yah.. tapi tolong kalau kurang berkenan di hati mohon dimaafkan sedalam2nya.

Ini berdasarkan teori dan logika saya bukan Firman Tuhan lho.

Kalau Tuhan memang tahu siapa yang selamat dan siapa yang binasa kenapa pada waktu awal penciptaan 'mahluk2' yang akan binasa itu tidak saja di' cut ' dari awal, kan kasihan mereka lahir hanya untuk dibinasakan. Pernah belajar tentang neraka yang namanya Sheol dan Hadesh kan??... kira kira kejamnya penyiksaan dan penderitaan di sana apa bisa dibayangkan....Apa Tuhan di surga ketawa ketawa melihat mereka yang binasa.. he.he.he

Dahulu saya termasuk manusia yang jahat, tapi kalau saya tahu hal itu membahayakan nyawa dan keselamatan orang lain, saya akan beritahu jauh jauh sebelum kejadian. Masa saya lebih mendingan dari pada Tuhan yang kata alkitab maha pengasih dan penyayang.

Jadi begitu Tuhan menciptakan dan tepat pada waktu ia tahu manusia yang diciptakan akan memberontak dan melawan Dia, kok tidak langsung di"cut" jadi kan lebih baik. Jadi sebelum para'pemberontak' dan mereka yang akan binasa itu lahir, langsung dicut, lebih bagus tidak ada dari pada lahir, eh tahu tahunya masuk hadesh.

Saya pernah ngerasain api dan benda benda panas lainnya. dan itu sangat menyakitkan, masakan Tuhan lihat mereka yang akan 'binasa' biasa biasa saja perasaannya.

Indonesia termasuk negara yang kaya akan sumber alam dan BBM, tapi mengapa tidak bisa menahan gejolak harga minyak. Karena yang mentah dijual, yang matang dibeli dari 'luar' padahal kenapa tidak produksi sendiri di dalam negeri??

Jawabnya karena pemerintahan RI terlambat dalam hal 'mengantisipasi' hal ini sehingga akibatnya menyengasarakan mayoritas rakyanya sendiri.

Nah , masakan Sang Maha pencipta "sama payah" nya dengan pemerintah RI, dengan tidak dapat/sanggup mengantisipasi 'kebinasaan' dari mahluk2 yang Ia ciptakan?? Atau mungkin kah ada agenda tersembunyi bagi Sang Pencipta. terus buat apa iblis ada di dunia.. tidak usah digoda 'manusia2 binasa itu' pasti binasa kok kan sudah tahu endingnya.

Apakah fungsi iblis 'sang pembunuh, pendakwa, pembinasa,pendusta' itu cuman katalisator saja dalam membinasakan para 'manusia manusia malang itu' dalam kehidupan ini??

Ternyata Tuhan sang pencipta juga termasuk 'raja tega' juga yah.. terang terangan tahu bahwa ada yang pasti binasa tapi tidak mau mengantisipasinya, biarin saja biar puas sekalian.

Tapi syukur kepada Yesus kristus, itu bukan gambaran Allah di alkitab kok, itu kira kira terjemahan bebas saya saja.

OK rekan2 sekarang kita lihat Firman Allah tentang kebinasaan lagi.. Oce..

Apakah Tuhan tahu siapa yang akan memberontak kepada Dia dan yang pasti binasa? Apakah Tuhan memang kejam dengan melihat kebinasaan umat yang pasti binasa??? Mari kita lihat Firman Tuhan

 

Waktu Tuhan berjanji membawa keluar bangsa Israel dari tanah Mesir, apakah Ia tahu siapa yang akan binasa atau tidak??? Hanya 2 (dua) orang dari sekitar 3 juta jiwa dari generasi pertama yang mewarisi tanah perjanjian. Buat apa Tuhan obral janji begitu banyak tanpa pernah bisa mewujudkannya???

Tuhan janji aku akan membawa kamu keluar ..ke negeri yang berlimapah susu dan madunya...(janji Tuhan)

Umat Israel generasi pertama mati, binasa semua kecuali Yosua bin Nun dan kaleb bin Yefune..(Musa tdk biansa cuman tdk masuk ke tanah perjanjian)

Janji apa yang dibuat Tuhan?? emang Tuhan suka janji 'bull shit'????

Atau kah karena pemberontakan bangsa itu????

Bangsa Israel yang keluar dari Mesir, jatuh dalam dosa penyembahan berhala , Tuhan begitu murka sampai Ia bermaksud untuk membinasakan semua kalau Musa tidak bersyafaat pasti binasa bangsa itu..

Apakah Tuahn tahu mereka akan berontak?? kalau memang tahu ngapain Tuhan mesti obral janji kalau tidak bisa ditepati??

11But Moses pleaded with the LORD his God not to do it. "O LORD!"
he exclaimed. "Why are you so angry with your own people whom you
brought from the land of Egypt with such great power and mighty acts? 12The
Egyptians will say, 'God tricked them into coming to the mountains so
he could kill them and wipe them from the face of the earth.' Turn away
from your fierce anger. Change your mind about this terrible disaster
you are planning against your people! 13Remember your covenant with your servants—Abraham, Isaac, and Jacob. You swore by your own self, 'I will make your descendants as numerous
as the stars of heaven. Yes, I will give them all of this land that I
have promised to your descendants, and they will possess it forever.'"

14So the LORD withdrew his threat and didn't bring against his people the disaster he had threatened.

terjemahan alkitab kita mengatakan maka menyesallah Tuhan ..

OK Saudara mengatakan Tuhan maha tahu saya beri ayat lagi tentang raja Saul.

Saul adalah raja pilihan Tuhan, kalau saudara teliti baca.. saudara tahu akan hal itu. Apakah Tuhan tahu bahwa Saul akan memberontak dan tidak taat kepada Ia..

Jawaban yang rohani pasti mengatakan oh ya pasti.. Tuhan kan maha tahu...

Fakta berkata di dalam 1 Samuel 15:

10 Then came the word of Jehovah unto Samuel, saying, 11 It
repenteth me that I have set up Saul to be king; for he is turned back
from following me, and hath not performed my commandments. And Samuel
was wroth; and he cried unto Jehovah all night

 

terjemahan alkitab kita.. Aku menyesal telah menjadikan Saul menjadi raja...

Tahu kah Tuhan Saul pasti memberontak dan tidak taat? kalau Ia tahu, mengapa Ia katakan IA menyesal??... Apakah ada yang berani mengatakan bahwa Saul bukan raja pilihan Tuhan..Kalau memang Tuhan sudah tahu Saul bakal tidak taat kenapa Ia tidak sabaran sedikit sih untuk mengurapi Daud?

Saudara juga mengatakan Tuhan tahu siapa yang binasa.. tapi mari kita liha t isi hati Tuhan lagi...tentang hal kebinasaan umat manusia..

yang ini sementara saya kutip dari kitab Yeremia

Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.
Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya:
"Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!
Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya.
Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka.
Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan membangun dan menanam mereka.
Tetapi apabila mereka melakukan apa yang jahat di depan mata-Ku dan tidak mendengarkan suara-Ku, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak mendatangkan keberuntungan yang Kujanjikan itu kepada mereka. Sebab itu, katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu.
Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah langkahmu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu!
Tetapi mereka berkata: Tidak ada gunanya! Sebab kami hendak berkelakuan mengikuti rencana kami sendiri dan masing-masing hendak bertindak mengikuti kedegilan hatinya yang jahat." (Jer 18:3-12)

Mungkin mereka mau mendengarkan dan masing-masing mau berbalik dari tingkah langkahnya yang jahat, sehingga Aku menyesal akan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka oleh karena perbuatan-perbuata mereka yang jahat.
Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu,
dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, --tetapi kamu tidak mau mendengarkan--
maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi." (Jer 26:2-6)

Jer 42:9 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel yang kepada-Nya kamu telah mengutus aku untuk menyampaikan permohonanmu ke hadapan-Nya:
Jer 42:10 Jika kamu tinggal tetap di negeri ini, maka Aku akan membangun dan tidak akan meruntuhkan kamu, akan membuat kamu tumbuh dan tidak akan mencabut kamu; sebab Aku menyesal telah mendatangkan malapetaka kepadamu.

Nah yang ini saya kutip dari kisah Yunus, keputusan telah diambil, dekrit kebiansaan keluar dari mulut Tuhan tapi...waktu mereka berbalik kepada Tuhan, lihat apa yang terjadi....

Jon 3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."

Jon 3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.

Dari kitab Yoel 2

12 Yet even now, saith Jehovah, turn ye unto me with all your heart, and with fasting, and with weeping, and with mourning: 13 and
rend your heart, and not your garments, and turn unto Jehovah your God;
for he is gracious and merciful, slow to anger, and abundant in
lovingkindness, and repenteth him of the evil. 14 Who
knoweth whether he will not turn and repent, and leave a blessing
behind him, even a meal-offering and a drink-offering unto Jehovah your
God?

Perhatikan kata repent .Terjemahan Indonesia mengatakan siapa tahu Ia menyesal..

lagi di kitab Amos 7

1 Thus
the Lord Jehovah showed me: and, behold, he formed locusts in the
beginning of the shooting up of the latter growth; and, lo, it was the
latter growth after the king's mowings. 2 And
it came to pass that, when they made an end of eating the grass of the
land, then I said, O Lord Jehovah, forgive, I beseech thee: how shall
Jacob stand? for he is small. 3 Jehovah repented concerning this: It shall not be, saith Jehovah. 4 Thus
the Lord Jehovah showed me: and, behold, the Lord Jehovah called to
content by fire; and it devoured the great deep, and would have eaten
up the land. 5 Then said I, O Lord Jehovah, cease, I beseech thee: how shall Jacob stand? for he is small. 6 Jehovah repented concerning this: this also shall not be, saith the Lord Jehovah.

Perhatikan kata repent, yang diterjemahkan dalam alkitab kita Tuhan menyesal...

Sewaktu firman sampai ke raja Hizkia bahwa ia akan mati, raja Hizkia menangis dan Tuhan memperpanjang usianya 15 tahun lagi...

Begicu ceritanya brur..ntar sambung lagi yah..

Syalom GBU all

Ang Che Chen

 

 

 

 

 

buat BathiQoY, dan Vantillian dan Bagus T jangan tersinggung yah

Buat BathiQoY, Vantillian dan Bagus T please jangan tersinggung dengan gaya penulisan saya yah.. itu saja GBU

Salam Ang Che chen

MoZee_Rui's picture

Nanya ke Pak iah iah (lagi)

Wah sudah semakin seru saja, Kalau boleh saya ingin tahu pendapat iah iah mengenai Tuhan menyesal memilih Saul menjadi Raja. 

Mungkin ini akan menjadi jawaban pernyataan Ang Che Chen. Mengenai Misteri ke Maha tahuan Allah. 

Kalo menurut saya semua yang pernah ditulis di PL itu buat pembelajaran, rancangan-Ku bukan rancanganmu. Tuhan berdaulat penuh menetapkan caraNya. Wong dia Alfa-Omega yang awal dan akhir. Allah menciptakan waktu, jadi Allah tidak mungkin terikat waktu. 

Qoheleth~MoZee~^_^

Allah Menyesal? Tidak! Dia Nyatakan Kedaulatan-Nya

Mozee_Rui, anda sungguh bijaksana, terimalah rasa hormat saya!

Diskusi tentang Freewill dan Predestinasi memang sangat seru. Di Pasar Klewer saat ini ada dua blog yang ditulis untuk membahas masalah itu. Anda bisa membacanya dengan klik di sini dan di sini. Diskusi di pasar klewer jauh lebih seru dan komunikatif karena jumlah orang yang berpartisipasi dan gaya diskusinya yang lebih santai namun diskusi di sini lebih bermutu dan lebih keras karena para pesertanya benar-benar melakukannya dengan serius dan menggali sumber pustaka habis-habisan. Namun nampaknya baik di pasar Klewer maupun di sini kaum Freewill sama-sama di atas angin. Mungkinkah ini terjadi karena kaum reformed sengaja menarik diri? Atau mereka sedang sibuk sehingga nggak sempat ikut andil? Setahu saya umumnya kaum reformed sangat sensitif dengan thema ini.

Freewill umumnya dipahami bahwa manusia memiliki KEBEBASAN untuk MEMUTUSKAN menjadi orang baik atau menjadi orang jahat dan Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk MENENTUKAN pilihannya.

Predestination umumnya dipahami bahwa Allah yang MENENTUKAN seseorang menjadi baik atau menjadi jahat dan manusia takluk sepenuhnya akan ketetapan Allah itu. Pemahaman yang lebih ekstrim bahkan menyatakan bahwa manusia hanya WAYANG yang digerakkan oleh Allah dan mengucapkan apa yang Allah ucapkan.

Apakah manusia memiliki Freewill? Alkitab mengajarkan bahwa manusia memiliki Freewill. Apabila Alkitab mengajarkannya, kenapa sebagian orang Kristen menganut doktrin Predestinasi? Semua orang Kristen seharusnya menganut doktrin Predestinasi, sebab itulah yang diajarkan oleh Alkitab. Doktrin predestinasi yang benar mengakui keberadaan Freewill. Hanya orang-orang yang tidak memahami doktrin predestinasi dengan benar yang mengajarkan bahwa Predestinasi berarti manusia tidak memiliki Freewill.

Manusia diciptakan dengan Freewill namun apakah manusia MAMPU memilih dengan Benar? Alkitab mengajarkan, bahwa manusia memiliki Freewill namun TIDAK MAMPU memilih dengan benar. Kisah Adam dan Hawa adalah BUKTI tak terbantah tentang hal itu. Apabila Adam dan Hawa tidak mampu, maka generasi setelah Adam dan Hawa MUSTAHIL mampu. Untuk MAMPU memilih dengan tepat, manusia perlu BANTUAN Allah. Tentang kejatuhan manusia, mungkin anda sudah bosan mendengar kotbahnya dan membaca pembahasannya, namun ada sebuah tulisan di pasar Klewer tentang kejatuhan Adam dan Hawa. Saya jamin, sebelum membaca tulisan tersebut, hanya segelintir orang yang pernah memahami kejatuhan Adam dan Hawa dengan cara demikian. Menurut saya tulisan tersebut akan mengejutkan sekaligus membuka wawasan baru, untuk membacanya silahkan klik di sini.

Predestinasi, saya memahaminya sebagai Allah BERDAULAT untuk memilih orang-orang yang dikehendaki-Nya dan Allah memang MEMILIH. Walaupun banyak orang Kristen yang menentang ajaran demikian namun itulah yang diajarkan oleh Alkitab. Menentang predestinasi berarti menentang ajaran Alkitab. Kaum freewill beranggapan, Allah MEMILIH bertentangan dengan keadilan bahkan tidak berperikemanusiaan. Allah itu mahaadil dan mahakasih itu sebabnya Allah tidak memilih, manusia yang memilih.

Atas dasar pertimbangan tersebut di atas lalu muncullah teori PREDESTINASI MAHATAHU. Allah MAHATAHU, itu sebabnya Dia tahu siapa yang akan memilih-Nya dan siapa yang akan menolak-Nya. Dengan pengetahuan itulah Allah lalu HANYA memilih dan memanggil orang-orang Dia tahu akan menerima Anugerah-Nya. Ajaran demikian bukan ajaran SEJATI Alkitab.

Ajaran Alkitab jelas dan tegas. Manusia memiliki Freewill namun TIDAK MAMPU memilih dengan benar! Allah berdaulat mutlak untuk memilih dan Allah MEMILIH orang-orang yang dikehendaki-Nya. Tanpa mengurangi rasa hormat, saya mohon maaf, sudah saatnya anda mulai hidup dengan kenyataan bahwa manusia TIDAK sempurna karena manusia TIDAK mampu memilih dengan benar.

Apabila manusia TIDAK MAMPU memilih dengan benar, bukankah tidak adil apabila Allah menghukum mereka yang tidak dipilih?” Sebelum menarik kesimpulan sebaiknya kita mengaji ulang pemahaman kita akan ARTI hukuman Allah. Umumnya orang Kristen memahami HUKUMAN Allah sebagai PEMBALASAN Allah kepada manusia yang menolak-Nya. Pemahaman demikian SALAH sama sekali! Kesalahan pemahaman itulah salah satu hal yang mendorong para pengkotbah alam gaib (yang mengajarkan keberadaan alam gaib ciptaan Iblis) mengajarkan INJIL PEMBALASAN. Mereka memberitakan Injil dengan IMING-IMING hidup kelimpahan dan ANCAMAN pembalasan Allah. Saya tahu, anda bisa menampilkan puluhan ayat untuk membuktikan bahwa Allah membalas dendam. Itu sebabnya saya mengajak anda semua untuk mengaji ulang pemahaman kita akan kata-kata tersebut.

Saat ini saya hanya punya seorang anak lelaki, tanggal 7 September 2008 nanti umurnya akan genap 7 tahun. Setiap kali ke mall bila diberi kebebasan memilih, maka dia akan memilih untuk menghabiskan waktu untuk main video game dan makan fried chicken. Apakah saya tidak adil dan tidak menyayanginya karena tidak membiarkan dia memilih apa yang dia inginkan? Ini tahun kedua dia membujuk saya dan istri untuk membelikannya Game Boy, Play Station dan Hand Phone. Apakah saya dan istri tidak adil dan menyayanginya karena tidak membiarkannya memilih apa yang dia inginkan? Kamu bukan saja tidak memberi apa yang dia inginkan namun secara tegas mencegah orang lain yang hendak memberikan ketiga benda itu kepadanya.

Mozee_Rui, saya percaya, bukan pohon yang menentukan burung mana yang boleh hinggap di dahannya, namun burunglah yang memilih pohon tempat dia hinggap, sekali burung menetapkan pilihannya, mustahil pohon menolaknya. Kita tidak tahu kenapa Allah memilih seseorang dan menolak yang lainnya karena Alkitab tidak mengajarkannya, namun kita tahu Allah melakukan hal itu. Jadi marilah kita hidup dengan kenyataan itu.

"Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman. I Samuel 15:11

Mozee_Rui, apabila Allah menyesal, bukankah seharusnya Allah yang menangis semalam-malaman? Kenapa justru Samuel yang menangis semalam-malaman? Mari kita coba memahami kenapa Samuel menangis semalam-malaman dengan melihat awal mula Saul menjadi raja.

Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain." I Samuel 8:4-5

Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN. I Samuel 8:6

TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka. I Samuel 8:7

Ada banyak ayat Alkitab yang mencatat tentang PENYESALAN Allah. Namun setelah membaca kisah-kisah tersebut saya tidak menemukan sama sekali penyesalan Allah. Seperti kisah di atas. Yang menyesal dan kesal ternyata bukan Allah namun Samuel, itu sebabnya dia menangis semalam-malaman. Saya sering bilang, Tuhan suka humor, sungguh mengasykkan dapat menemukan humor Allah yang terselib di dalam Alkiab.

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

Iah Iah ajarin dong tehniknya?

Syalom iah Iah,

Salam damai sejahtera,

Iah Iah saya mau nanya gimana sih caranya membuat klik di sini??

Anda bisa membacanya dengan klik di sini dan di sini.

Mengenai hal ini sya agak gaptek dikit?

Trims

Ang Che Chen

 

 

Silahkan Klik Di sini

Ada dua cara untuk memberi komentar, pertama dengan mengisi form “Beri Komentar Baru” Apabila anda menggunakan cara ini maka sebaiknya anda Klik “Lihat Komentar” sebelum menulis atau mengopy tulisan dari Notepad. Apabila anda langsung menulis atau mengopy maka ada kemungkinan tulisan anda nantinya akan menjadi satu, tidak ada spasi sama sekali. Untuk komentar perdana hanya prosedur ini yang dapat anda ikuti.

Kedua, anda dapat mengklik “balas” prosedur ini akan menjamin komentar anda tepat di bawah komentar yang anda komentari. Kembali di sini saya menganjurkan anda untuk mengklik “Lihat Komentar” sebelum menulis atau mengopy tulisan dari Notepad.

Untuk membuat klik di sini.

Pertama, tulis “Klik di sini”. Atau anda bisa menggantinya dengan kata atau kalimat lain.

Kedua, anda cari dulu alamat URL yang diinginkan misalnya:
"http://www.sabdaspace.org/apakah_alkitab_kontradiktif_predestinasi_vs_kehendak_bebas". alamat url ini ada di bagian atas window ketika tulisan itu kita buka. Blok alamat url itu lalu klik mouse kanan dan pilih “copy” Apabila alamat url yang ada lebih dari satu, maka anda bisa mengopynya dulu ke world.

Ketiga, blok tulisan yang ingin anda pasangi URL, misal klik di “sini”

Keempat, klik icon atau gambar rantai di bawah form komentar. Akan muncul window “Insert/Edit link”.

Kelima, letakkan kursor di kotak “link URL” lalu klik mouse kanan dan pilih “paste” dengan demikian anda sudah mengopy url yang anda inginkan.

Keenam, pada kotak “Target” bila anda klik tanda panah di kanan maka akan muncul dua pilihan yaitu: “open link in the same window” apabila anda memilihnya, maka ketika link (klik di “sini”) dipilih, maka tulisan itu akan muncul di window yang anda buka saat ini, namun bila anda memilih “open link in a new window” maka tulisan link akan terbuka di window baru.

Ke tujuh, klik insert. Link anda sudah jadi. Untuk memberi kesan lebih, maka klik “B(control+B) untuk membuat tulisan itu menjadi tebal.

Apabila anda bermaksud untuk memberi warna lain, maka sebelum memberi link, tulisan (klik di “sini”) harus diformat dulu dengan warna lain, dengan mengklik icon atau gambar piring cat air.

Nah, silahkan mencoba Ang Che Chen! Cara ini bagus digunakan ketika kita memberi link untuk ayat alkitab yang hanya kita beritahukan alamatnya saja. Maaf saya menuliskan semuanya sangat detail, supaya teman-teman yang paling gaptek pun dapat mencobanya. Untuk Admin Yang Terhormat, kalau boleh usul, mungkin ada baiknya hal-hal seperti ini didokumentasikan lalu di pasang agar para pembaca mengetahuinya. Di tambah lagi misal bagaimana cara memasang gambar (Kayak BathikoY), memformat tulisan pada blog, dll. Dengan demikian maka para blogger makin keren tulisan-tulisannya.

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

admin's picture

Thx iah iah, sedang proses

Terima kasih banyak iah iah atas penjelasannya yang detail. Pasti penjelasan Anda ini akan sangat berguna bagi pengguna-pengguna yang lain.

Seperti usul Anda, FAQ teknis sedang dalam proses pengerjaan. Kalau sudah selesai, akan segera kami pasang untuk membantu para pengguna berkreasi dalam setiap postingannya.

Sabar ya para pengguna. Sementara ini, coba saja untuk explore dan coba lebih lagi tools yang ada di bagian bawah boks postingan Anda (trial and error). Anda bisa melihat dulu postingan Anda sebelum benar-benar terkirim ke In-Christ.Net (ICN) dengan mengeklik boks Lihat Dulu dan sejenisnya. 

Iah Iah, kam sia very much yah

Dear iah iah,

I would like to thank you for the tips, semoga amal baktimu di terima di sisiNya.

Once more kam sia very much ya, GBU bro

Ang Che Chen

 

 

Boi Yau Kin

Ang che chen, Anda pandai membuat orang melambung ke langit ke tujuh ya?

Ketika orang Hokian saling bertemu, alih-alih saling menanyakan khabar, mereka justru saling menyapa, "Cia Pa Liau Boi?" atau "Cia Pa boi?" yang artinya "sudah makan?"

Memang aneh, dan sering menimbulkan salah faham. Anda berkunjung lalu di tanya, "Cia Pa Boi?" Namun itulah cara orang Hokian saling menyapa. Apabila menjawab belum makan, maka dia akan menawari anda makan. Tawaran itu bukan basa basi, itu tawaran yang tulus. Bila anda belum makan, maka anda akan dijamu.

Ketika anda mengucapkan terima kasih maka orang hokian akan menjawab "Boi boi" yang artinya "Nggak-nggak!" atau yang lain akan menjawab, "Boi yao kin!" yang artinya tidak apa-apa. Hal ini juga sering menimbulkan masalah bagi orang yang tidak paham.

Walaupun sudah jarang, namun sesungguhnya ketika anda mengucapkan terima kasih kepada orang yang jauh lebih tua, maka dia akan menghargai ucapan terima kasih anda dengan kalimat "Bo Ka Liau!" yang artinya, "tidak semua!"

Hal ini lebih jarang lagi diucapkan, ketika menerima ucapan terima kasih dari orang yang lebih tua dan dihormati, orang Hokian akan menjawab, "Wa Siu Ti sim!" yang artinya "saya simpan di hati."

Itulah yang diajarkan oleh nenek saya ketika masih kecil, sampai saat ini saya tidak tahu apakah yang diajarkannya benar?

Jadi, Ang che chen, "Boi yau Kin!" Ha ha ha dan ini tidak akan saya terjemahkan, "Lan si Cin Lang, pi pi shi Ang!"  

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

thanx iah iah buat kosa kata baru

Dear iah iah,

Kayaknya hrs saya pgl engkoh maklum lebih senior.

Kakek dari ayah peranakan dari hokian, kakek dari ibu asli kwang tung, tapi dua jenis bhs mereka tidak saya kuasai maklum kecuali bahasa untuk ngitung duit . masih ngerti dan cukup fasih.

Mengenai kewarganegaraan asli adalah surga tapi di bumi jadi WNI keturunan. kemampuan bahasa mandarin parah banget maklum kita ini tergolong "ÇI PENG", which means Cina Penghabisan, jadi bhsnya parah banget. Saya tidak bisa nulis kanji tapi cuman bisa baca tulisan mandarin, itu pun bacanya cuman dalam hati hehehe.

OK next time jangan segan segan bantu saya ya koh iah iah or hai hai.

Keep in touch

Ang Che Chen

 

admin's picture

FAQ Teknis ICN

iah iah, ang che chen, dan pengguna ICN yang lain,

FAQ Teknis sudah kami pasang. Sementara ini ada 3 FAQ -- bagaimana memotong
tulisan yang tampil di halaman depan, berikan tautan pada tulisan, dan
taruh gambar. Jika ada kebutuhan lain, besok akan kami tambahkan.

Terima kasih atas perhatiannya untuk ICN, semoga FAQ ini dapat membantu
semua pengguan ICN dan memberi semangat baru dalam mengirimkan tulisan
yang rapi dan variatif.

Thx

Admin

thanks a lot admin

Dear Admin,

 

Thanks a lot yah, may God bless you all

Syalom

Ang Che Chen

BathiQoY's picture

"Mengawinkan" Ang dan Van

Shalom All,

Terima kasih Ang karena sudah menulis argumen dan referensi anda.

Menurut anda manusia yang memegang respon, atau umpan balik dari keselamatan. Jangan salahkan Tuhan jika seseorang itu tidak selamat. Tetapi salah orang itu sendiri yang tidak mau berusaha.

______

Nah Ang banyak referensi yang anda ambil di zaman PL dimana mesias belum hadir dan menaklukan Taurat. Pada zaman PL ini keselamatan manusia ditentukan dari Hati nurani berdasarkan Taurat. Tetapi dikatakan tidak ada seorangpun yang mampu "menjinakan" hukum Taurat. Justru dengan hukum Turat manusia mengenal dosa. Kemudian standard keselamatan berubah setelah Yeshua HaMasiah datang. Syaratnya yakni beriman kepada karya penebusanNya sebagai juru selamat dunia.

Pertanyaan Buat Ang 

Standard perbuatan yang bagaimana yang membawa manusia kepada keselamatan, karena dari Hukum Taurat jelas tidak mungkin ?

_________

To Van Menurut anda yang juga selaras dengan bagus T, Tuhan menganugerahkan iman untuk keselamatan, dan kemudian Tuhan berdaulat penuh dalam pemeliharaan keselamatan tersebut.

Pertanyaan buat Van

Manusia bisa melakukan yang baik itu juga berdasarkan kehendak Allah melalui Roh Kudus Sedangkan manusia yang berbuat jahat bukankah itu berasal dari dirinya sendiri; Ang memberi contoh dari kejatuhan Adam-Hawa. bagaimana menurut anda ? Mampukah seorang yang beriman berbuat dosa sepuasnya kemudian tetap selamat ?

***

Kesimpulannya dari semua.. ya kembali lagi; Iman sebagai dasar meraih keselamatan dan keselamatan itu terus bertumbuh dalam perbuatan berdasarkan Iman dan Firman. Lakukan sebaik-baiknya dalam tuntunan Roh Kudus. hasilnya biar Tuhan Sang Jury Agung yang menilai.

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

PL juga berdasarkan anugerah......

Sdr BathiQoy

Nah Ang banyak referensi yang anda ambil di zaman PL dimana mesias
belum hadir dan menaklukan Taurat. Pada zaman PL ini keselamatan
manusia ditentukan dari Hati nurani berdasarkan Taurat. Tetapi
dikatakan tidak ada seorangpun yang mampu "menjinakan" hukum Taurat.
Justru dengan hukum Turat manusia mengenal dosa. Kemudian standard
keselamatan berubah setelah Yeshua HaMasiah datang. Syaratnya yakni
beriman kepada karya penebusanNya sebagai juru selamat dunia.

Saya ingin berkomentar mengenai keselamatan yang anda komentari khususnya keselamatan di dalam PL...Keselamatan di dalam PL bukan didasarkan atas hati nurani, tetapi tetap berdasarkan iman....Bangsa2 yang lain di dunia ini dihakimi berdasarkan hati nurani, bukan diselamatkan berdasarkan hati nurani ( Roma 2:11-16 )


2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.
2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.

Sebenarnya Hukum Taurat di dalam hati harus dipahami benar2,...seandainya bisa berfungsi dengan baik , mengapa dibutuhkan lagi keselamatan dari Yesus Kristus?

Keselamatan dari PL sangat jelas dilihat dari ayat berikut ini:

Galatia  3
3:6 Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
3:7 Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham.
3:8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati."
3:9 Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.
3:14 Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.

3:16 Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu", yaitu Kristus.
3:18 Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji; tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.
3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Disini sangat jelas sekali, Keturunan Abraham pun diselamatkan karena iman ( Ibrani  11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.)

Jadi, kita mesti hati2 menyimpulkan soal keselamatan pada waktu Yesus belum datang...Allah hanya menerima orang dengan satu cara saja : Iman ( dari dulu sampai sekarang, bukan hukum Taurat dalam hati , bacalah Roma 9)...Karena kalau kita simpulkan orang bisa selamat karena Hukum Taurat di hati, kenapa Yesus harus datang lagi? Apakahg orang dulu lebih beriman atau suci dari orang sekarang? ( setelah kedatangan Yesus? )

Lalu soal pertanyaan anda ke saya,  Mampukah seorang yang beriman berbuat dosa sepuasnya kemudian tetap selamat ? anda salah paham mengenai semua keselamatan di dalam kekristenan...Pertanyaan itu hanya muncul ketika kita memegang kehendak bebas manusia, karena pilihan manusia dapat menentukan akhir keselamtannya...Kalau kita diselamatkan oleh anugerah, maka yang akan membawa kita ke surga adalah berdasarkan anugerah Allah, anda setuju kan

Filipi  3
3:9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
2:6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga,

2:7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Nah, Allah memilih kita dengan suatu kepastian kita akan dihidupkan dan mendapat tempat di sorga...Anda pikir Allah bermain2 dengan keselamatan kita?

Soal apakah orang kristen dapat berdosa sebebas-bebasnya? Anda perlu mendalami tulisan Paulus di surat Roma :

6:1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

Pada waktu membahas mengenai pemilihan Allah dan keberdosaan manusia, Rasul Paulus sudah mengira pasti akan ada yang bertanya begitu, apakah saya boleh bebas berdosa dibawah kasih karunia? Silakan anda baca ayat berikutnya sampai ayat 8...

Saya menganjurkan anda membaca dan mempelajari Roma pasal 9....Bagaimanapun kita menjelaskan kehendak bebas manusia, satu hal yang pasti : manusia tidak bebas memilih keselamatan sendiri karena sudah dikuasai oleh dosa...Kalau kita mengingkari ini, hati2, karena kita bisa mengingkari kebenaran Injil yang telah terdapat dalam tulisan Rasul paulus....

GBU..>Sola Christos......

BathiQoY's picture

Thanks Van, I've got your key

Dear Van, anda benar soal menghakimi berdasar hati nurani. Dan juga mengenai hal tentang berbuat dosa setelah mendapatkan anugerah juga saya setuju dengan anda.

Saya memang mencoba bertanya secara awam mengenai hal tersebut, karena masih banyak orang yang tidak mendalaminya dengan baik. Terima kasih anda telah menjelaskan key point pemahaman anda dengan baik melalui nats Roma yang sebelumya memang sudah pernah saya baca berkali-kali dan renungkan, Memang hal ini yang saya harapkan

Ok..Saya kira benang merahnya semakin jelas sekarang.                                                    

                                                        -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

si "anugerah" yang sering macet

Syalom Vantillian,

Vantillian menulis demikian:

Kalau kita diselamatkan oleh anugerah, maka yang akan membawa kita ke surga adalah berdasarkan anugerah Allah, anda setuju kan

Ini tanggapan saya

Sekarang pertanyaan saya, kalau anugerah yg memulai kenapa banyak case di alkitab banyak yg gagal di akhiri atau gagal tengah perjalanan. \\
Anugerah does the rest? or human free will that determine the end???
Let's look case by case

Contoh Salomo.
Kronologis cerita: Daud jatuh dalam dosa, kemudian anak yang dilahirkan mati. kemudian Daud menghampiri batsyeba, sehingga lahirlah si Salomo..
2Sa 12:24 -25
Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN.


Perhatikan anak kalimat TUHAN mengasihi anak ini .
kata mengasihi diambil dari bhs Ibrani aw-hab', aw-habe, yang salah satu artinya memiliki kasih yang special dan mendalam...
Apakah Allah yang memberi anugerah kepada Salomo??? Absolutely.

Kemudian sebelum Raja Daud meninggal ia berpesan ..1Ki 2:1-4

Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya:
"Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan supaya TUHAN menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.

Apakah nasihat Raja Daud kepada Salomo melibatkan human free will?? Perhatikan juga kata jika... setiap kali kita bertemu dengan kata jika, kita bertemu dengan sesuatu yang sifatnya conditional (bersyarat) dan kata ini sangat banyak sekali muncul baik di PL maupun di PB.
Kata jika itu berarti kamu boleh pilih, lakukan atau sebaliknya.

God's love is unconditional but God's promises are conditional.

Allah melakukan hal hal indah dalam kehidupan Salomo, benar2 sangat special.... 2 (dua) kali Allah menampakan diriNya kpd Salomo...
dan Ia berjanji..

I. 1Ki 3:14 Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu." . perhatikan kata jika... (is it grace or human free will include?)
Perhatikan juga ayat2 di atasnya. Apakah unsur anugerah dominan atau kah karena keputusan Salomo (human free will) untuk meminta hikmat.

1Ki 3:10 Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian.

1Ki 6:11-13
Kemudian datanglah firman TUHAN kepada Salomo, demikian:
"Mengenai rumah yang sedang kaudirikan ini, jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku dan melakukan segala peraturan-Ku dan tetap mengikuti segala perintah-Ku dan tidak menyimpang dari padanya, maka Aku akan menepati janji-Ku kepadamu yang telah Kufirmankan kepada Daud, ayahmu, yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel."

Perhatikan lagi kata jika..., bukan kah semuanya bergantung pada Salomo's free will??

II. Tuhan menampakkan diri kedua kalinya. 1Ki 9:4-9
Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku,
maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada Daud, ayahmu, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.
Tetapi jika kamu ini dan anak-anakmu berbalik dari pada-Ku dan tidak berpegang pada segala perintah dan ketetapan-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya,
maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku itu, akan Kubuang dari hadapan-Ku, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa.
Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap orang yang lewat akan tertegun, bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini?
Maka orang akan berkata: Sebab mereka meninggalkan TUHAN, Allah mereka, yang membawa nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir dan sebab mereka berpegang pada allah lain dan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya. Itulah sebabnya TUHAN mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka."

Perhatikan lagi kata jika...

lihat lagi.. apakah semata mata di sini ditekankan anugerah, atau kah pilihan Salomo yang melibatkanhuman free will nya.

Nah sekarang kita lihat lagi ending dari hidup Salomo.1Ki 11:1-12

Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.
Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon,
dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.
Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.
Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka.
Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN.
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.
Hanya, pada waktu hidupmu ini Aku belum mau melakukannya oleh karena Daud, ayahmu; dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya.

Now the ultimate question is where was God's grace to Solomon?
Where was God's keeping power over Solomon?

Bukan kah Vantillian berpendapat, kalau anugerahNya memulai ,maka anugerahnya juga yang akan menyelesaikannya.

Siapa yang dapat dipersalahkan dalam hal ini? si grace atau si human free will, yang buat Salomo kok bisa sampai murtad begitu??


terus lagi kalau grace Allah memang mendominasi... mana ada ayatnya yang secara explicit mengatakan Salomo menyesal bertobat dan berpaling kepada Allah...Daud pernah jatuh dalam dosa tapi ia bertobat. Salomo tinggal di dalam dosa dalam kurun waktu yang lama sekali, harusnya sih kalau anugerah Allah dahsyat Ia bisa mencegah Salomo jatuh dalam penyembahan berhala.dan membuat ia berpaling kembali kepada Allah

Bukan kah ia menulis di Amsal 4:23 untuk menjaga hati dengan penuh kewaspadaan tapi kenapa dalam kehidupannya sendiri ia tidak sanggup menjaga hatinya??

Apakah kekerasan hati salomo terjadi secara instan dalam satu malam atau kah lewat kurun waktu yang cukup lama?

kenapa anugerah Allah tidak sanggup menjaga kekerasan hatinya?? atau kah Allah juga menegarkan hatinya seperti Firaun?? atau kah

Apakah Allah dengan segala kedaulatanNya sengaja hendak membinasakan Salomo?

Allah kemudain membangkitkan lawan2 Salomo, intinya adalah agar Salomo berbalik.. tapi apa yang dilakukan Salomo, sama seperti kebanyakan pengkotbah murtad , ia malah memeranginya.

Di mana kah Salomo sekarang ??? ada di firdaus atau di gehena sheol atau hadesh???

Apa beda Saul dan Salomo dalam hal ini? bukankah pemberontakan termasuk dosa tenung yang dibenci Tuhan

Saul tahu bahwa Daud adalah raja pengganti dia, yg maksud Tuhan at least saul bertobat, tapi saul malh memeranginya, sama halnya dengan Salomo malah memerangi Yerobeam

Sekarang kita masuk ke PB pengajaran Yesus Kristus.

Anugerah yang memulai anugerah juga yang akan mengakhirinya.
Teorinya sih begitu, tapi apa kata alkitab..

Mat 7:21-23
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ayat ini dengan jelas menyatakan ada orang orang yang muncul di antara 'kita' dan kepada orang orang ini
Tuhan berkata kepada mereka "Aku tidak pernah mengenal kamu!

Bukankah menurut teori di atas seharusnya anugerah yang bekerja sampai selesai... tapi kenapa bisa keluar peringatan keras di atas langsung dari mulut Yesus Kristus??

Apakah 'mereka' termasuk orang percaya???
Ada yang berkata tidak. mereka bukan orang percaya.
kalau mereka bukan termasuk 'orang orang percaya' maka ayat di dlm Mark 16:17,18 dan 20 adalah dusta besar.

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Tapi ada yang ngotot, oh mereka adalah orang percaya tapi termasuk yang tidak pernah diselamatkan.


Mari kita lihat lagi di Kis 19:13-16
Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu, mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."
Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa.
Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka.

perhatikan kata "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?"
Roh roh jahat pun tahu Yesus dan Paulus, tapi kenapa tukang jampi/exorcists tidak dikenal mereka.

Salah satu ciri utama yang dikenali roh2 jahat adalah materai Roh Kudus di dalam diri kita. materai itu diberikan pada waktu kita diselamatkan.


Eph 1:13-14, Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Saya ngusir roh roh jahat itu buanyaakkk sekali baik face to face dalam bentuk spiritnya atau pun roh roh jahat yang berdiam dalam diri orang orang yang kerasukan , dan puji Tuhan selama ini saya belum pernah gagal dan diusir balik sama roh roh jahat itu.

pernah tahu diusir sama setan.. kita ngusir setan di dalam nama Yesus tapi setannya tidak mau pergi jadi biar terlihat rohani kita berkata, OK setan kalau kamu tidak mau pergi biar aku saja yang pergi dalam nama Yesus...hehehe

Nah dari pengalaman saya, setiap kali saya berhadapan dengan orang yang kerasukan setan, mereka selalu menghindar kontak mata langsung. dan mereka takut n gelisah. kenapa mereka menghindari kontak mata dan merasa takut dan gelisah ketika lagi 'fight',


Apa saya modelnya menyeramkan sehingga setan begitu melihat saya ia langsung merasa melihat 'penampakan' dan mereka langsung jadi paranoid?

Bukan karena saya jelek dan menyeramkan di mata para roh roh jahat tapi karena

1Yoh 4:4b sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.

---

Nah sekarang kembali ke topik kita, kenapa 'orang orang percaya' ini akhirnya harus enyah dari hadapan Tuhan?
kalau memang semata mata karena anugerah, bukan kah harusnya juga selamat karena Ia yang menjaga kita.

Dienyahkannya orang orang percaya ini apakah karena kegagalan anugerah (anugerah yang gagal) ataukah karena human free will mereka?

Perhatikan disini,
Aku tidak pernah mengenal engkau. Kata mengenal diambil dari kata ginosko yang berarti pengenalan yang intim dan mendalam seperti seorang suami mengenal istri dan sebaliknya.


Setiap kali menginjil saya sering bertanya kepada orang orang :
apakah kamu mengenal Tuhan....?? mayoritas mereka jawab ya.. kenal, tapi sewaktu saya tanya balik apa Tuhan mengenal kamu..., mayoritas mereka menjawab tidak tahu.

Tuhan tidak mengenal (ginosko) mereka. Saya tidak berbicara tentang kemahatahuan Allah, tapi pengenalan /ginosko Allah terhadap kita.

kedua, mereka dienyahkan karena mereka pelaku/pembuat kejahatan
kata pembuat kejahatan diambil dari kata Anomia yang berarti melanggar hukum, kekerasan.

Keselamatan yang kita terima dari Tuhan itu adalah pemberian cuma cuma yang merupakan anugerah, tapi itu adalah awal dalam perjalanan menuju hidup kekal.

Kisah 26 : 21
Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.

Yehezkiel 3:20 Jikalau seorang yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di hadapannya, ia akan mati.

Yehezkiel 3:21 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang yang benar itu supaya ia jangan berbuat dosa dan memang tidak berbuat dosa, ia akan tetap hidup, sebab ia mau menerima peringatan, dan engkau telah menyelamatkan nyawamu."

Yehezkiel 18:24
Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.

Yehezkiel 33:13
Kalau Aku berfirman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! --tetapi ia mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang diperbuatnya

Kata orang benar ( Yehezkiel 3,18,24) dari kata tsad-deek' just, lawful, righteous man

Dan kalau semata mata anugerah tanpa ada embel yang lain untuk menuju hidup yang kekal, maka ayat ayat kitab wahyu ini tidak ada artinya karena anugerah Tuhan di atas segala galanya

Pertama.. apakah kitab wahtu ditujukan kepada orang kafir atau orang percaya??

Wah 2:4-5
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

kalau anugerah memang segala galanya yang menjaga dan memelihara mereka
mengapa anugerah tidak mampu menjaga jemaat di Efesus sehingga harus ditegur dulu karena meninggalkan kasih mula mula. ??

Kata meninggalkan berbeda dengan kata kehilangan. kata meninggalkan meliputi unsur human free will (kehendak,kemauan) yang dilakukan secara sadar. kata kehilangan biasanya karena tidak sadar sewkt melakukan sesuatu sehingga kehilangan

Vantillian berkata tempat kita sudah ada disurga sewaktu kita lahir baru...
Ada memang ada tapi bisa nempati nggak kalau Yesus mengambil kaki dian kita dari tempatnya.


Freely or conditional untuk menuju hidup kekal, ??

Vantillian berkata anugerah, kita buktikan lagi ... apakah cuman anugerah semata mata atau human free will kita..

Wahyu 2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.

kata hendaklah kamu setia sampai mati... is it grace or involving our human free will.

Mat 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Mat 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Lagi, kalau memang anugerah yang dominan

Wah 2:7 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."

kata barang siapa menang kalau kita baca hati hati, itu melibatkan perjuangan kita atau grace semata mata??

Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. Wah 2:14-17

Wah 2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.

Apakah Tuhan sendiri mencela anugerah yang Ia berikan karena gagal atau kah karena pilihan jemaat Tiatira???

Wah 3:2-5
Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Perhatikan kata sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.
Anugerah yang gagal atau kah karena human free will??

Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

Bagaimana mungkin bisa mewarisi hidup yang kekal kalau nama dihapus dari kitab kehidupan??
Apakah anugerah Allah cukup menahan nama kita agar tetap tidak dihapuskan atau kah harus juga melibatkan human free will kita??

Wahyu 3:14-15
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Anugerah ternyata yang tidak sanggup menjaga jemaat Laodikia sehingga mereka menjadi suam suam kuku.


Apakah anugerah Allah cukup menahan jemaat Laodikia untuk tidak dimuntahkan kalau mereka tidak bertobat??

Vantillian bagaiman mungkin kita bisa menempati tempat kita bersama sama dengan Yesus kalau kita dimuntahkan, nama dihapus dari kitab kehidupan, kaki dian diambil, Tuhan memerangi kita dengan pedan di mulutNya, bagaimana mungkin ???

Apa anugerah saja cukup Sdr vantillian?? atau kah harus melibatkan juga our human free will??

Syallom GBU

Ang Che Chen

Standard keselamatan versi Ang

Syalom BathiQoY

Sdr BathiQoY bertanya

Standard perbuatan yang bagaimana yang membawa manusia kepada keselamatan, karena dari Hukum Taurat jelas tidak mungkin ?

Jawab saya

standard saya mirip kok dengan apa yang BathiQoY tulis kok. Jadi dalam hal ini masih belum ada yang saya tambah2in dan kurang2in. Jadi untuk masalah standard kayaknya kita akur akur saja kok..

Negara kita adalah negara hukum yang menjamin setiap WNI untuk berpendapat dan menganut keyakinan menurut agama dan kepercayaan masing2 . Jadi setiap orang berhak untuk berpendapat.

Trims ya udah nulis blog dengan topik yang seru ini.

Buat Vantillian, Bagus T dan yang para pengguna blog ini once more please don't be offended dengan statement saya dan gaya penulisan.

GBU

Ang Che Chen

 

 

Skycentro's picture

Respon Iman

Arti dari pertobatan Pertobatan (inggris: repentance) artinya perubahan pikiran seseorang. Mengubah pikiran dalam pertobatan artinya mengubah pikiran, hati, dan keinginan. Satu pandangan dirubah menjadi pandangan yang lain. Ini juga menunjuk adanya perubahan tingkah laku. Dalam pertobatan adanya perubahan pandangan, opini, dan keyakinan.

Dalam hubungannya dengan keselamatan, pertanyaannya adalah: terletak dimanakah fokus perubahannya? Pada hari pentakosta ketika Petrus berkata kepada orang israel 'bertobatlah' (kis 2:38), dalam konteks tersebut Petrus menyuruh mereka untuk bertobat dari ketidak percayaan mereka kepada Yesus (kis 2:23, 36). Hubungan antara pertobatan dan iman Dalam pertobatan, ada 'dari' dan 'ke'. Ada berbagai variasi 'dari' . Seseorang harus berubah dari ketidak percayaaan. Atau seseorang perlu berubah dari agama yang salah atau paganisme.

Tapi tujuannya sama yaitu 'ke' iman dalam Yesus Kristus. Jika kita menyuruh seseorang untuk bertobat, atau kita menyuruh dia untuk percaya, kita sednag menyuruh dia melakukan hal yang sama.

Pertobatan menekankan pada perubahan, sedangkan iman menekankan kepada akhir dari perubahan yang dituju. Kita bisa mengilustrasikan perbedaan antara pertobatan dan iman. Jika kita menyuruh seseorang yang tinggal dijakarta supaya meninggalkan jakarta dan pergi ke bandung, ini akan mengilustrasikan pertobatan.

Jika kita menyuruh dia yang tinggal dijakarta supaya menuju bandung, ini akan menggambarkan iman. Pertobatan menjelaskan dari sesuatu ke sesuatu. Iman menjelaskan sesuatu yang menjadi tujuan dari perubahan tersebut.

Ketika kita berbicara tentang pertobatan dan iman dalam hubungannya dengan keselamatan, kita sedang berbicara tentang satu kondisi keselamatan, bukannya dua. Iman yang menyelamatkan Seseorang diselamatkan karena imannya dalam Yesus Kristus.

Saya bisa mengerti kalau seseorang yang mempunyai iman yang menyelamatkan tetapi masih mempunyai pengertian yang salah tentang Yesus Kristus dalam Alkitab.

Tapi saya tidak bisa melihat bagaimana seseorang yang mempunyai iman yang menyelamatkan tapi tidak mempercayai apa yang Alkitab katakan tentang Yesus Kristus. Keselamatan adalah tujuan dari iman. Kita tidak bisa percaya pada pengampunan dosa tanpa percaya adanya perubahan dalam hubungan dengan Tuhan dan dosa. Ketika kita menerima keselamatan, kita menerima pengampunan dosa dan perubahn dalaham pengalaman kita dengan Tuhan dan dosa.

Tidak akan ada iman yang menyelamatkan jika kita tidak mempunyai pengertian tentang apa itu keselamatan. Seseorang mempunya iman yang menyelamatkan jika dia menyadari bahwa keselamatan itu didesain untuk memaafkan orang berdosa dan mengembalikannya ke kehidupan yang kudus. Orang seperti itu menyadari bahwa dia adalah orang berdosa. Dia melihat dosa dengan serius. Dia menyadari bahwa dirinya tidak layak. Dia mau dirubah. Dia mau supaya dimaafkan. Dia mengerti bahwa Yesus sudah menderita dan mati untuk menyelamatkannya. Iman sebagai karunia Yesus berkata :

* Yohanes 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Allah lah yang berinisiatif dalam keselamatan. Manusia berdosa tidak dapat datang ke Tuhan dengan kekuatannya sendiri.

Roh Kudus terlebih dahulu bekerja dalam hati dan pikiran seseorang sebelum orang berdosa bisa merespon dengan iman. Roh Kudus bekerja ketika firman diberitakan. Iman disebut karunia karena tanpa pekerjaan Roh Kudus seseorang tidak bisa beriman kepada Tuhan. Pada saat yang sama iman adalah respon dari seseorang. Seseorang tetap bisa berkata 'ya' atau 'tidak' kepada Tuhan.

Iman tidak lebih dari sekedar menerima hadiah. Iman adalah penguluran tangan kita kepada pertolongan Tuhan. Iman berkata "Saya tidak bisa sendiri. Saya tidak bisa melakukan apa-apa makanya saya menerima keselamatan itu sebagai kasih karunia yang diberikan-Nya cuma-cuma." Iman, bagaimana pun juga, tindakan dari individu yang merefleksikan pikiran dan keinginannya. Iman artinya seseorang itu yang percaya, bukan Tuhan yang percaya bagi dia.

Tidak pernah dikatakan bahwa Yesus yang percaya untuk kita. Alkitab menyuruh kita untuk percaya. Iman disebut hadiah dalam arti tanpa karunia pertolongan Tuhan kita tidak bisa beriman. Iman tidak disebut hadiah dalam arti iman bukanlah tindakan/respon dari kita sendiri.

Lalu bagaimana dengan ayat Efesus 2:8,9 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, 2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Pertama 'itu' disini bukanlah menunjuk kepada iman, karena iman dalam bahasa aslinya feminin sedangkan 'itu' adalah netral. (1) itu bukan hasil usahamu (2) itu pemberian Allah (3) itu bukan pekerjaanmu (inggris:Not of works), jangan memegahkan diri Pada point (1) dan (2) 'itu' masih bisa dibaca 'iman'. Sedangkan pada point (3) tidak bisa. Karena iman sudah jelas bukan pekerjaan (Rom 4).

Jadi jika iman dimasukan pada point (3) jadinya "iman bukanlah hasil pekerjaanmu". Ini jadi tautologi yang tidak ada artinya. Iman adalah kondisi, bukan dasar dari keselamatan kita Perbedaan antara kondisi dan dasar bisa diilustrasikan sebagai berikut: Syarat (kondisi) supaya sebuah kursi bisa menopang saya adalah saya harus duduk diatas kursi itu. Ketika saya duduk diatas kursi itu, kursi itu adalah dasar yang menopang saya.

Dasar dari keselamatan kita adalah karya penebusan Yesus Kristus. Sedangkan syaratnya adalah respon dengan iman.

Yakobus 2:14-26 menulis : Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Dalam perikop ini mengajarkan, jika seseorang itu benar-benar beriman, maka ia akan melakukan teladan-teladan yang diberikan Tuhan Yesus Kristus.

Apabila ia di mulut mengatakan percaya sedangkan ia sama sekali tidak melakukan perbuatan-perbuatan kasih seperti yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus. Kita perlu meragukan iman apakah yang ia punya.

-CENTRO+

Penjelasan iman yang baik, tapi..........

Sdr Centro...

Penjelasan anda tentang iman sangat mendasar ( sekali lagi dasar, hehe)...dan baik sekali, tapi apakah merupakan pemahaman yang tepat?

Anda menuliskan :

Iman disebut karunia karena tanpa pekerjaan Roh Kudus seseorang tidak
bisa beriman kepada Tuhan. Pada saat yang sama iman adalah respon dari
seseorang. Seseorang tetap bisa berkata 'ya' atau 'tidak' kepada Tuhan.

Jika iman adalah respon seseorang, menurut anda apakah manusia masih bisa berespon terhadap Tuhan?
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Ingat, manusia bukan lemas rohani atau sakit rohani tapi Mati Rohani....Dari ayat2 di atas, kita dapat simpulkan semuanya hanya berdasarkan Kehendak Tuhan untuk memanggil orang berdosa...Jadi kita tidak bisa berkata ya dan tidak kepada Tuhan..Tuhan yang membuat kita berkata ya dan tidak kepada anugerahnya...

Roma
9:15 Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
9:16 Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
9:17 Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."
9:18 Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.

Menurut anda, bagaimana kita menjelaskan ayat2 di atas?

Lalu apakah iman bukan dasar? Iman pasti adalah dasar ( dari perspektif kita )

Ibrani 11:1 Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Soal penafsiran anda mengenai efesus 2:8-9, apakah point penting dari ayat itu? Adalah keselamatan kita anugerah dari Tuhan...

Galatia  3
3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.

Sudah jelas bahwa iman adalah pemberian Tuhan...bukan respon kita.....

Sola Christos...

BathiQoY's picture

Respon juga merupakan Anugerah Semata

Binsar Said: Jadi lebih tepatnya kita harus mengatakan, Ketika kita menerima pengorbanan Kristus, dosa kita yang lalu, kini, dan akan datang telah ditebus oleh Kristus, jadi dosa tidak membawa maut. namun, orang yang menerima anugerah keselamatan itu, pasti akan mensyukurinya dan hidup menuruti kehendak Tuhan. Secara defakto kita adalah manusia berdosa yang mesti terus mengalami pembaharuan Allah. Tapi, secara dejure kita telah dibenarkan oleh Pengorbanan Kristus. Karena itu Orang yang telah diselamatkan pasti akan bersyukur kepada Allah dengan berjuang mentaati firman Tuhan.

Jadi tidak mungkin menyia-nyiakan keselamatan. Jadi orang yang mendengar tentang keselamatan Tuhan, kemudian menerimanya, dan menyerahkan hidupnya pada Yesus, memiliki hubungan dengan Allah, bertumbuh dan berbuah lebat, inilah yang disebut selamat dan tetap berada dalam keselamatan, bahkan Iblis pun tidak bisa merampas keselamatan itu, sedang orang itu tidak bisa lain, kecuali mensyukurinya, dan tak pernah berpikir untuk menyia-nyiakannya.

Bagus T said:

manusia bisa beresponpun merupakan anugerah Allah Anugerah Tuhan bagi saya mendahului segala sesuatu termasuk respon iman manusia itu sendiri, karena saya percaya manusia tak mampu mengimani Tuhan tanpa bantuan Roh Kudus.

Saya percaya bibit iman pun ditanamkan ke dalam hati manusia sebelum kejatuhan manusia ( manusia dicipta menurut gambar dan rupa Allah ) namun karena dosa manusia terikat sehingga ia tak akan mampu membawa dirinya meresponi anugerah Tuhan. Ini tidak berarti manusia yang telah jatuh dalam dosa tidak mempunyai kebajikan / kebaikan, namun ini tidak cukup karena kebajikan manusia tidak bisa menghilangkan ikatan dosa.

Ketika keselamatan hanya semata anugerah Tuhan maka dg sendirinya dan selayaknya rasa syukur manusia akan sangat sangat besar mengingat tidak ada sedikitpun pamrih dirinya dalam anugerah keselamatan itu. Manusia yang telah tahu dirinya yang tak layak dianugerahi yang sebegitu besar tidak berkutat lagi dengan kekhawatiran dirinya menghadapi bahaya sewaktu waktu bisa menjadi manusia terhilang karena kesalahannya namun tidak sempat bertobat ( menjadi paranoid ), namun ia akan dengan sendirinya lebih giat lagi mewartakan Injil Tuhan mengingat dia berkewajiban untuk membagikan anugerah Tuhan ini kepada orang lain dengan penuh suka cita. Self center digantikan dengan God center.

Hal ini tidak berarti bahwa dosa manusia yang menolak anugerah keselamatanpun merupakan penetapan Allah, karena penolakan itu merupakan tanggung jawab manusia itu sendiri. manusia karena terikat dosa sehingga ia seharusnya dihukum akan dosanya, namun karena kasihNya dan di dalam kedaulatanNya, Tuhan menetapkan sebagian orang untuk diselamatkan. Thats all

Van Said: Kebenaran yang menyeluruh ini adalah kebenaran Bahwa Tuhan yang memberikan anugerah keselamatan dan memilih orang untuk diselamatkan ( boleh baca Roma 6-9 ).... Jadi kita tidak bisa menggugat Tuhan kenapa harus begini dan begitu...karena memang kita tidak layak untuk diselamatkan...Lalu apakah Adam dan Hawa berdosa atas keinginan Tuhan?? Adam dan Hawa berdosa atas keinginan sendiri, dibawah kehendak Allah yang permisif...Artinya Allah menghendaki dengan mengijinkan semuanya terjadi karena manusia memakai pilihan bebasnya.. Tentu saja Allah menginginkan buah dari hidup kita...Dapat dikatakan peringatan Allah tentang kita harus berbuah adalah dasar dan pelajaran ( atau cambukan ) bagi kita orang percaya ( ayat2 yang ditulis oleh sdr Ang...Thx...Gbu )...

Tapi apakah buah orang kristen adalah buahnya sendiri? Dalam keseluruhan Kitab Suci, Buah kristen adalah Buah yang dikerjakan oleh Roh Kudus...(makanya disebut Buah Roh, bukan Buah Kristen )....Silakan baca ayat yang penting dibawah ini : Yoh 15:2, 15:4, 15:16 ( wajib baca ), Filipi 1:11, 2:13 ( wajib baca ) Kalau Tuhan adalah jurinya, maka Tuhan juga yang akan membenarkan kita dan memelihara kita pada akhirnya....jadi bukan kita yang memilih dan memelihara iman kita...

Ang Said:

Nah, alur logikanya begini : kalau mereka yang memiliki pelayanan sign dan wonders saja bisa ditolak Tuhan, apalagi yang biasa2 saja .. tapi puji Tuhan, yang paling penting adalah buah pertobatan dalam kehidupan kita itu yang Tuhan cari Can we delete, erase, remove, take out or blot out anything which are not exist?? kata dihapus itu berarti pernah ditulis terdahulu kemudian dikoreksi. satu satunya cara untuk menghapus nama kita dalam kitab kehidupan berarti harus ada dulu dalam nama kita dalam kitab kehidupan orang orang yang tidak percaya dan orang orang yang tertipu tidak ada namanya dalam kitab kehidupan jadi tidak akan dihapus, soalnya memang tidak ada. Mereka yang dihapus ini berbicara tentang mereka yang ada 'dalam keluarga' Kalau begitu, apakah orang pilihan bisa sengaja binasa? Atau bebas berbuat dosa karena kita sudah pasti selamat? Kalau kita berpikir begitu, maka kita bukan orang pilihan lagi...Sudah jelas...

Kalau kita baca Alkitab secara utuh, keselamatan adalah untuk semua orang, tapi mereka punya hak boleh milih atau nolak. Ayatnya adalah Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Kalau memang "benar" mereka telah ditetapkan Allah untuk dibinasakan kok Allah mesti repot repot dulu bawa keluar Mesir, maaf yah para pembaca sebelumnya, dibiarkan saja di Mesir juga pasti binasa? Gus Dur bilang gitu saja kok repot..:)

Kalau memang "sudah merupakan kehendak Allah" untuk dibinasakan ngapain penulis kitab Ibrani repot repot mengutipnya (Ibrani 3:7-19) Emang penulis kitab Ibrani kurang waras atau kurang kerjaan, Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Lihat kasus bangsa Niniwe, terus kalau perbnah baca kisah raja Hizkia, bagaimana Tuhan perpanjang umurnya.. meskipun sudah terbit dekrit dari Yang Maha Tinggi Keselamatan yang kita terima itu adalah awal menuju hidup kekal tapi kita yang harus jaga. kalau di kitab suci sih begitu,

Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal kita; jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." (2 Tim 2:11-13) but if believe not, He is faithful for He cannot deny Himself (KJV). dari pihak kita selalu ada kemungkingan untuk menolak dan menyangkal atau tetap setia. so keputusan di tangan kita. Lagi kasus Kain , sewaktu ia membunuh adiknya Kej 4: 5-7 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Mozee Said: Allah berdaulat penuh, Siapa yang mau Ia selamatkan, Pastinya akan Dia selamatkan dan mampukan menggenapinya. Yang tidak selamat ya.. saya tidak tahu, itu semua misteri Ilahi. Yang pasti kita lakukan apa yang kita telah ketahui. Contohnya seperti yang sodara-sodari bahas dan diskusikan di Blog ini, luar biasa!!. Karena semua pengetahuan akan mengenal Dia itulah anugerah yang sejati bagi kita.

Iah iah Said:

(Dari banyak pernyataan iah iah, sebagian besar mencoba menanggapi konsep Ang Che Chen)

Benarkah Lazarus punya pilihan untuk cuek? TIDAK! Walau ketika jadi mayat, dia tidak peduli dengan tempatnya terbaring, namun sebagai orang hidup, makam itu bukan tempatnya lagi. Bila dia kekeh jumekeh tidak mau keluar, maka itu hanya masalah waktu. Cepat atau lambat dia pasti keluar, karena setelah bangkit dia tidak punya pilihan lagi untuk tinggal di makam. Freewill, karena dia memilih untuk keluar secara sukarela, namun Predestinatisi karena Yesus Kristus berdaulat agar dia keluar. 100% usaha Allah, 0% usaha manusia. Ada yang dipilih, ada yang tidak dipilih. Bukankah itu berarti Allah tidak ADIL?

Bukankah itu berarti Allah tidak MAHAKASIH? Apa STANDARD adil dan mahakasih? Adil dan mahakasih menurut logika manusia bukan standard keadilan Allah. Apabila ada manusia yang kekeh jumekeh menyatakan Allah tidak adil dan tidak mahakasih karena Allah MEMILIH, maka saya hanya bisa menjawab, “Soh What? Dia Allah. Dia berdaulat!” Apakah setelah setelah keluar dari makam Lazarus bisa kembali lagi ke makamnya? Secara teori BISA, namun secara praktek, TIDAK! Mustahil Lazarus meninggalkan masyarakat untuk hidup di dalam makam. Mustahil orang yang telah INSYAF kembali tidak insyaf. Dia bisa pura-pura tidak insyaf, namun berapa lama dia bisa pura-pura?

Doktrin predestinasi yang benar mengakui keberadaan Freewill. Hanya orang-orang yang tidak memahami doktrin predestinasi dengan benar yang mengajarkan bahwa Predestinasi berarti manusia tidak memiliki Freewill. Manusia diciptakan dengan Freewill namun apakah manusia MAMPU memilih dengan Benar? Alkitab mengajarkan, bahwa manusia memiliki Freewill namun TIDAK MAMPU memilih dengan benar. Kisah Adam dan Hawa adalah BUKTI tak terbantah tentang hal itu. Apabila Adam dan Hawa tidak mampu, maka generasi setelah Adam dan Hawa MUSTAHIL mampu. Untuk MAMPU memilih dengan tepat, manusia perlu BANTUAN Allah.

Ajaran Alkitab jelas dan tegas. Manusia memiliki Freewill namun TIDAK MAMPU memilih dengan benar! Allah berdaulat mutlak untuk memilih dan Allah MEMILIH orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Tanpa mengurangi rasa hormat, saya mohon maaf, sudah saatnya anda mulai hidup dengan kenyataan bahwa manusia TIDAK sempurna karena manusia TIDAK mampu memilih dengan benar. Apabila manusia TIDAK MAMPU memilih dengan benar, bukankah tidak adil apabila Allah menghukum mereka yang tidak dipilih?” Sebelum menarik kesimpulan sebaiknya kita mengaji ulang pemahaman kita akan ARTI hukuman Allah Kita tidak tahu kenapa Allah memilih seseorang dan menolak yang lainnya karena Alkitab tidak mengajarkannya, namun kita tahu Allah melakukan hal itu. Jadi marilah kita hidup dengan kenyataan itu.

Ada banyak ayat Alkitab yang mencatat tentang PENYESALAN Allah. Namun setelah membaca kisah-kisah tersebut saya tidak menemukan sama sekali penyesalan Allah. Seperti kisah di atas. Yang menyesal dan kesal ternyata bukan Allah namun Samuel, itu sebabnya dia menangis semalam-malaman. Saya sering bilang, Tuhan suka humor, sungguh mengasykkan dapat menemukan humor Allah yang terselib di dalam Alkiab.

Skycentro Said :

Allah lah yang berinisiatif dalam keselamatan. Manusia berdosa tidak dapat datang ke Tuhan dengan kekuatannya sendiri. Roh Kudus terlebih dahulu bekerja dalam hati dan pikiran seseorang sebelum orang berdosa bisa merespon dengan iman. Roh Kudus bekerja ketika firman diberitakan. Iman disebut karunia karena tanpa pekerjaan Roh Kudus seseorang tidak bisa beriman kepada Tuhan. Pada saat yang sama iman adalah respon dari seseorang. Seseorang tetap bisa berkata 'ya' atau 'tidak' kepada Tuhan.

Yakobus 2:14-26 menulis : Iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Dalam perikop ini mengajarkan, jika seseorang itu benar-benar beriman, maka ia akan melakukan teladan-teladan yang diberikan Tuhan Yesus Kristus. Apabila ia di mulut mengatakan percaya sedangkan ia sama sekali tidak melakukan perbuatan-perbuatan kasih seperti yang diajarkan Tuhan Yesus Kristus. Kita perlu meragukan iman apakah yang ia punya.

 _________________

Konsep Ang; bagaimana manusia merespon keselamatan sebagai suatu pilihan di tangan manusia, masalah predestinasi bagi Ang adalah tidak mungkin Tuhan menetapkan ada yang tidak selamat. Dan mengenai pemahaman penyesalan Allah terhadap Saul.

Bagus T menjawab

Self center digantikan dengan God center. Hal ini tidak berarti bahwa dosa manusia yang menolak anugerah keselamatanpun merupakan penetapan Allah, karena penolakan itu merupakan tanggung jawab manusia itu sendiri. manusia karena terikat dosa sehingga ia seharusnya dihukum akan dosanya, namun karena kasihNya dan di dalam kedaulatanNya, Tuhan menetapkan sebagian orang untuk diselamatkan. Thats all

Jawaban iah iah

Kita TIDAK TAHU kenapa Allah memilih seseorang dan menolak yang lainnya karena Alkitab tidak mengajarkannya, namun kita tahu Allah melakukan hal itu. Jadi marilah kita hidup dengan kenyataan itu. Ada banyak ayat Alkitab yang mencatat tentang PENYESALAN Allah. Namun setelah membaca kisah-kisah tersebut saya tidak menemukan sama sekali penyesalan Allah. Seperti kisah di atas. Yang menyesal dan kesal ternyata bukan Allah namun Samuel, itu sebabnya dia menangis semalam-malaman.

Saya sering bilang, Tuhan suka humor, sungguh mengasykkan dapat menemukan humor Allah yang terselib di dalam Alkiab. Mungkin konsep Ang adalah; Sudah tahukah seseorang ia akan selamat ? belum. Maka itu ia berusaha melakukan hal yang berkenan dengan Firman semampunya. Dan menurut teman-teman yang lain; tindakan merespon itu adalah hal yang didaulat oleh Allah saja menurut kehendakNya Saya tertarik dengan komentar Rui yang singkat ini "Siapa yang mau Ia selamatkan, Pastinya akan Dia selamatkan dan mampukan menggenapinya."Yang juga selaras dengan iah iah Kedaulatan penuh.. WAYANG.

Kesimpulan 

Berarti selamat atau tidak merupakan Takdir (wewenang ALLAH semata) jelas karena hanya Allah yang memampukan manusia untuk memilih dengan BENAR (termasuk respon manusia itu sendiri).Maksudnya menurut teman2 lain, sekalipun ang berbuat baik itupun juga karena maksud dan kehendak Allah semata. Tidak seorang pun bermegah. Bagaimana kalkulasi pilihanNya? hmm.. HANYA TUHAN YANG TAHU

                                                    -###- 

* James 2:26 >For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

Pengunjung baru, tentang free will

kalo mengenai kehendak bebas, saya setuju kalo kehendak bebas manusia tidak betul2 murni..
Apakah Abraham memilih untuk menjadi Bapa dari umat perjanjian? itu inisiatif Alah untuk mengawali karya keselamatan dalam Kristus..
Apakah kita memilih untuk dilahirkan dari keluarga Kristen?
Bagaimana dengan orang2 Amalek yang TUHAN suruh bangsa israel binasakan sampai anak2nya? padahal anak2nya (pasti ada yang masih kecil) tidak pernah memilih untuk lahir dari bangsa Amalek kan?
Artinya memang Allah punya hak, kepada siapa dia mau memberi kasih karunia. dan manusia apa bisa protes??
seandainya saya lagi baik hati mau memberikan sumbangan kepada pengemis dan anak jalanan, tapi hanya 100 orang, kemudian malamnya 1000 orang anak jalanan protes karena mereka ga kebagian, apa saya bisa dibilang tidak adil??
terserah saya siapa yang saya mau berikan kasih karunia kan? manusia pada dasarnya sudah terikat dibawah kuasa dosa, dan kalo mau adil, semua dihukum... tapi Allah berhak dong mau memberikan kasih karunia kepada siapa? lihat ayat di Roma pasal 9
9:13 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
9:14. Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
9:15 Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jelas sekali bahwa Allah berdaulat…
9:16 Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Sekali lagi ditekankan bahwa bukan hasil usaha manusia atau pilihan manusia
9:18 Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
Menunjukan bahwa kasih karunia adalah inisiatif Allah
9:19 Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?"
9:20 Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
9:21 Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?
9:22 Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan—
Ayat2 di atas rasanya sudah cukup jelas menunjukan seberapa besar kedaulatan Allah….
mengenai sekali selamat tetap selamat, atau bisa saja hilang,
seandainya kasusnya ada orang yang taat sekali seumur hidupnya, kemudian kebetulan dia 1 hari ini lagi berdosa, kemudian sebelum bertobat dia ketabrak dan mati? kasian dong??

kedaulatan Allah jwban buat Akhung

Syalom Akhung.

Saya banyak bertemu dengan orang2 (maaf kebanyakan dari aliran reformed.protestant) yang menekankan Roma 9 ini, bahkan kakak2 saya termasuk para majelis di gereja reformed di kota saya.

Nah, sdr Akhung kan menekankan kedaulatan Allah. Saya tidak pernah menolak Roma 9, tapi kita harus membaca isi PB keseluruhan untuk melihat isi hati Tuhan. kalau penekanan berlebihan pada pasal ini maka Tuhan Yesus tidak perlu lagi datang ke bumi, kan pilihan buat keselamatan adalah kedaulatan Allah, ada yang mau ia selamatkan dan juga ada yang tidak.

Mari kita lihat dasar pengajaran dari kitab injil dan surat2 rasul yang lain
Jadi yang saya tangkap dari pesan ini ada sebagian ditetapkan untuk diselamatkan dan juga ada sebagian pasti ditetapkan untk dibinasakan bukan??

Nah skrg kita lihat apa kata firman Tuhan ya..

Sebelumnya saya kasih preview untuk pembukaan.
Tuhan telah menetapkan sebagian orang untuk diselamatkan dan sebagian dibinasakan.
Sebagian orang telah ditetapkan untuk dibinasakan.

Ada teori yang mengatakan demikian:
Therefore God had decided that certain people would live a Christian Life and be saved. He had also decided that the rest would sin and be eternally damned. If you were predestined to be damned there was nothing you could do about it. God's will was Sovereign.
Is it true, is it biblical??

Perhatikan firman Tuhan dalam kisah Raja Asa dan raja2 Yehuda yang lainnya.lihat bagaimana cara mereka hidup, ada yang memulai dengan indah tapi mengakhiri hidup mereka secara tragis di dalam kebinasaan, apakah unsur kebinasaan datang dari Allah atau kah pilihan mereka sendiri??
Kalau kita baca Alkitab secara utuh, keselamatan adalah untuk semua orang, tapi mereka punya hak boleh milih atau nolak.

Mari kita belajar satu per satu…

Joh 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Perhatikan kata dunia di sini.
Apakah Yesus hanya menghapus dosa sebagian dunia? atau kah dosa dunia ?? Apakah Yesus datang hanya untuk orang2 pilihanNya atau ke semua orang??

Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kata dunia ini diambil dari bahasa gerika kos'-mos, yang kalau menurut strong concordance : all mankind, human race, including its inhabitants.
Salvation is not for the elect ones, but for all. , dan juga berarti Ia tidak merancangkan kebinasaan bagi sebagian orang..

Yoh 12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." kata semua orang diambil dari bhs gerika pas ; all, any, every, the whole: -throughly, whatsoever, whole, whosoever.

not for some but all
"And I, if I be lifted up from the earth, will draw all men unto me. This he said, signifying what death he should die." When Jesus draws "all men" unto Him, then any one of "all men" could be saved.

Yoh 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, (gerika kos'-mos) bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Mari kita lihat isi hati Allah di dalam kitab Yehezkiel 18:23-32
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik (Have I any pleasure at all that the wicked should die? saith the Lord GOD: and not that he should return from his ways, and live)? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

Apakah Aku berkenan .. have I any pleasure..kata berkenan diambil dari kata Ibrani khaw-fates' that means to be pleased with, desire: any at all, (have, take) delight, desire, favour, like, move, be (well) pleased, have pleasure, will, would. (kesukaan, keinginan, senang, berkenan, mempunyai kehendak).

Brothers.. itu bukan karakter Allah kita. Allah selalu mmenghendaki pertobatan.
Allah tidak pernah menetapkan sebagian orang binasa dan sebagian lagi selamat.

Coba bandingkan sifat Yesus dengan Iblis

Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh/pembinasa manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.Yoh 8:44

kata pembunuh diambil dari bhs Gerika anthro¯poktonos :a manslayer: - murderer.
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Joh 10:10

Kata membunuh diambil dari kata apollumi
to destroy fully (reflexively to perish, or lose), literally or figuratively: - destroy, die, lose, mar, perish.
Nah , ada yg bilang Tuhan telah menetapkan sebagian untuk diselamatkan dan pasti jg ada sebagian yang ditetapkan untuk dibinasakan, terus apa bedanya dengan Iblis ??? mana yang benar?/ apa sifat iblis juga ada di dalam sifat 'tuhan' versi predestinasi

Terus lagi..
Mari kita lihat isi hati Allah di dalam kitab Yehezkiel 18:23-32

Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik (Have I any pleasure at all that the wicked should die? saith the Lord GOD: and not that he should return from his ways, and live)? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.

Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu!

Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"

Predestinasi mengatakan Tuhan telah menetapkan sebagian untuk dibinasakan…
Jadi setiap orang yang binasa adalah ketetapan Tuhan bukan karena dirinya sendiri.???Is it true according to predestination theory??

Sekarang kita belajar lagi case per case di alkitab

Sewaktu Adam dan hawa jatuh dalam dosa apakah sudah ditetapkan Allah??/, karena ada ayat nya
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam tamanini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kej 2:16-17,

Di Kej 3 kemudian kita melihat bahwa Adam dan Hawa tidak taat kepada Allah dengan memakan buah yang dilarang Allah.
Nah apakah mereka binasa karena pilihan mereka sendiri atau karena ditetapkan binasa oleh Allah ???

Lagi kasus Kain , sewaktu ia membunuh adiknya

Kej 4: 5-7
tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Perhatikan kata tetapi engkau harus berkuasa atasnya , Allah sudah berikan pilihan buat Kain. Kata berkuasa diambil dari bhs Ibrani ma^shal
; to rule: - (have, make to have) dominion, governor, X indeed, reign, (bear, cause to, have) rule (-ing, -r), have power.
If thou doest well, shalt thou not be accepted? and if thou doest not well, sin lieth at the door. And unto thee shall be his desire, and thou shalt rule over him.

Apakah Kain juga ditetapkan untuk binasa karena tidak ada pembunuh memiliki hidup kekal dalam dirinya?? Atau kah karena pilihannya sendiri karena Tuhan sudah kasih warning…

Ok, kita lanjut lagi di Kej 6
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

Predestinasi mengatakan bahwa Tuhan sendiri yang menetapkan sebagian manusia untuk dibinasakan, kalau memang benar demikian buat apa Tuhan menyesal dan pilu hatinya… kan sesuai kehendakNya dan kedaulatanNya…melihat rancangan kebinasaan sebagian manusia berhasil ???

Hitung hitung kan Tuhan juga sudah membantu sebagian tugas iblis sebagai pembinasa manusia dari awalnya. he.he.he
Kalau memang ada penetapan siapa yang binasa dan ada yang selamat buat apa Yesus datang ke dunia??? Kan kalau Ia maha kuasa ciptakan saja manusia sebagian ke surga sebagian ke neraka daripada buang buang waktu ??? Tidak perlu ada penebusan Yesus Kristus buang buang waktu saja waktu Ia datang ke dunia, tanpa Yesus saja sudah pasti binasa kok…kan surga dan neraka sudah disediakan jauh jauh hari... ciptakan saja manusia terus 'cemplungin' sebagian ke surga sebagian di 'drop' ke neraka. kan selesai... kan sudah ada doktrinya sebagian manusia ditetapkan untuk dibinasakan berdasarkan kedaulatanNYa

Lagi saya kasih ayat..

Joh 1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang (Gerika: Pas), sedang datang ke dalam dunia (Gerika: kosmos).
Ok sekarang kita masuk lagi dalam Kisah para rasul..

Act 17:30
Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. And the times of this ignorance God winked at; but now commandeth all men every where to repent: (KJV)

Saudara Akhung lihat baik baik.. sebagian atau semua…??
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." (Kis 11:18)

1 Yoh 2:2 plainly says, "And he is the propitiation for our sins: and not for our's only, but also for the sins of the whole world. (Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia (kosmos).) " No limited atonement there!

1 Tim 4:10 : Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua/(Gerika:pas) manusia, terutama mereka yang percaya.
Apakah ada di sana tertulis sebagian atau kah semua???/ Apakah memang sebagian ditetapkan untuk binasa dan sebagian ditetapkan selamat????
Keputusan untuk percaya atau tidak itu di tangan manusia, mau terima atau tidak. Kasih karunia sudah disediakan Allah dan ditawarkan cuma cuma (freely), tapi manusia punya kemampuan/pilihan untuk menerima atau menolak...

sekali lagi di tangan manusia bukan keputusan Allah siapa yang bertobat dan selamat, dan siapa yang tidak percaya dan binasa..

Kolose 1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. (And, having made peace through the blood of his cross, by him to reconcile all things unto himself; by him, I say, whether they be things in earth, or things in heaven)

Adakah di sana tertulis cuman untuk some or all ???

Kita lihat lagi kasus bangsa Israel generasi pertama yang keluar dari perbudakan Mesir dengan ending hampir semua mati di padang gurun tanpa pernah melihat tanah perjanjian..
Jumlah generasi pertama bangsa Israel diperkirakan sekitar 2,5 juta jiwa (menurut survei). Allah berjanji terang terangan untuk membawa mereka keluar dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya. Tapi kalau kita baca pada akhirnya di kitab Ulangan, dari sekitar 2,5 juta jiwa itu hanya dua orang saja (Kaleb bin Yefun dan Yosua bin Nun) yang memasuki dan menikmati tanah perjanjian, semuanya dibinasakan di padang gurun. Musa tidak dibinasakan Tuhan tapi dia gagal masuk ke tanah perjanjian.

Dua (2) orang dari 2,5 juta jiwa itu kurang dari 0,0001 %. Jumalah yang sangat kecil sekali dan sangat tidak signifikan.
Nah pertanyaannya di mana anugerah Tuhan buat bangsa Israel ini?? Kemana yah larinya anugerah Tuhan…

Lagi 2 Pet 3:9 : Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat./ The Lord is not slack concerning his promise, as some men count slackness; but is longsuffering to us-ward, not willing that any should perish, but that all should come to repentance.

Apakah disebutkan memang Tuhan merancang kebinasaan bagi sebagian orang dan keselamatan juga buat sebagian orang ???
Tuhan Yesus sih tidak begitu kecuali ada ‘tuhan yesus’ yang versi lain.
Lagi saya beri ayatnya

1 Tim 2:3-4
Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran./ (For this is good and acceptable in the sight of God our Saviour; Who will have all men to be saved, and to come unto the knowledge of the truth. /KJV)
Lagi

Mat 22:37. supaya lebih jelas..
"Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. /…and ye would not/KJV)
Apakah . Tuhan yang menetapkan kebinasaan buat sebagian manusia itu??

Tidak ada hal yang paling ''jahat dan kejam'' di dunia, ketika ada orang yang melihat kebinasaan' bagi sesamanya di depan matanya langsung,yang walau pun punya kemampuan untuk menyelamatkan tapi memilih diam dengan alasan aku kan punya hak untuk menolong atau tidak. itu hak ku dan kedaulatanku

Syalom

Ang Che Chen

 

Anugerah saja sudah cukup ( Sola Gratia).....

Syalom Sdr Ang....

Membahas topik ini dengan anda merupakan suatu pembelajaran yang luar biasa karena saya mesti mikir keras....Haha....Nampaknya pemahaman Alkitab anda sangat menantang dan baik sekali...Saya ingin membahas dalam 3 bagian( dari Firman, dari rasio pemikiran/filosofi dan pengalaman manusia)

1. Anugerah itu sudah cukup......Itu bukan perkataan saya atau reformator saja ( saya tidak bisa dibandingkan dengan mereka, hehe)..tapi adalah perkataan rasul paulus ( II Kor 12:9 ) dan masih banyak di tempat lain....Kalau anugerah tidak cukup, maka kita mesti tambahkan hal yang lain...kalau kita tambah yang lain, seperti perbuatan bahkan iman sendiri, maka berita Injil perlu ditinjau ulang semua....karena Anugerah Allah tidak cukup menyelamatkan kita ( Anugerah bersyarat )...Anugerah itu seperti mengganti semua baju atau kulit kantong anggur menjadi baru sama sekali, bukan ditempel2 dengan bahan baru....Sehingga hati kita diubah menjadi baru ( saya rasa ini adalah doktrin yang sangat mendasar dalam kekristenan )

Mengenai Anugerah Allah yang memampukan orang kristen supaya selamat sampai kesudahan terdapat jelas dalam Alkitab

II Tim
1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

Filipi 1
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Dua ayat ini sangat jelas memperlihatkan bahwa Tuhan yang akan memelihara iman kita sampai kesudahannya...Lalu apakah kita bebas berbuat dosa? Saya sudah menjawab pertanyaan itu di atas...Saya sangat sarankan kita mendalami surat Roma khususnya mulai dari pasal 6-9, karena disitulah terletak inti Injil dan hubungan kedaulatan Tuhan dan kehendak bebas manusia...Paulus juga bergumul dalam masalah ini...dan Akhirnya dia mengembalikan smeuanya ke dalam kedaulatan Tuhan...

Bahkan dalam PL Yehezkiel 11
11:19 Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,
dan
36:27 Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.

Jelas disini bahwa bahkan dalam PL, Tuhan sudah menunjukkan inti Injil yang akan dinyatakan dalam PB, yaitu hati yang baru....Sesudah itu baru bisa melaksanakan kehendak Tuhan dalam hidup kita./..

Mengenai kasus Saul dan Daud, kita memang tidak bisa mengambil kesimpulan terlalu jauh dalam hal keselamtan mereka....Saya sudah pernah kasih kesimpulan bahwa ada Orang Kristen Sejati yang gagal dalam hidup ini, tapi ada juga Orang yang gagal menjadi Kristen Sejati ( meskipun nampaknya dia kristen sejati)

Semua yang kita diskusikan disini memang tidak bisa dinilai terlalu jauh khususnya berkenanan dengan hati manusia....Tapi kita mesti mengambil prinsip besarnya dan meletakkan semuanya dalam terang Firman....Dalam Alkitab, kadang suatu ayat harus diterangkan dengan ayat lain sehingga bisa menjadi terang...Seandainya kehendak bebas manusia yang berlaku atas kedaulatan Allah, maka Allah tinggal menunggu respon kita dengan ketidakpastian yang tinggi...( Atau Allah hanya MahaTahu tentang keselamatan kita..) Dasar2 ayat Alkitab untuk pra-pengetahuan Allah sangat lemah sekali, karena yang ada justru Allah bertindak di dalam sejarah penyelamatan umat manusia....

2. Dari segi filosofis( sori, saya bukan ingin berfilsafat..kurang pandai..cuma tidak ada kata yang sesuai)...

Semua ayat2 Alkitab yang anda bahas memang menekankan soal pilihan manusia...Mungkin kita berpikir, enak saja kalau sudah diselamatkan oleh anugerah dan akhirnya juga selamat...manusia bisa bebas berbuat dosa donk? Sekali lagi kita kembali ke Roma pasal 6-8....Mungkin kita bertanya, dimana tanggung jawab manusia? Manusia TETAP bertanggung jawab atas pilihannya, yang semata2 cuma bisa memilih untuk ke neraka...tidak pernah bisa memilih untuk selamat..Karena itu, anugerah mutlak diperlukan untuk menggerakkan manusia supaya bisa menerima anugerah....( Iman adalah penerimaan atas penerimaan)...Iman manusia bukan syarat selamat....Iman manusia adalah hasil dari Anugerah Panggilan Roh Kudus...

Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Efesus 2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --( ingat, kita telah mati secara rohani )

Jadi, kita tidak bisa memilih untuk selamat, kita cuma bisa pasrah untuk dihukum..( sehingga doktrin ini sangat susah diterima oleh non kristen)..Kita cuma cenderung berbuat dosa..tidak ada yang baik ( Amsal 20:9)

Lalu, kenapa dalam Alkitab banyak memuat pilihan2 manusia dan peringatan kepada kita agar berbuah dan melakukan pekerjaan baik? Karena memang hanya itulah yang bisa membedakan orang Kristen dengan dunia...Orang kristen yang diubahkan dengan non kristen yang belum percaya...Dan memang itulah tuntutan Allah kepada kita, sehingga kita akhirnya tahu, kita tidak bisa berbuat apapun tanpa berada di dalam Dia...Adakah orang kristen yang bisa mengaku dia sudah berbuat sesuai kehendak Tuhan setiap saat? Pada saat dia menyadari tidak bisa, dia harus sadar Allah memampukan dia berbuat baik...

Yohanes  15
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

Pada saat dia menyadari dia bisa berbuat baik, dia harus tahudi luar Tuhan, dia tidak bisa...Itulah indahnya paradoks kebenaran Keselamatan dalam Tuhan....Aku Bisa, berarti aku tidak bisa..Aku tidak bisa, berarti Aku bisa...Kuncinya bukan di dalam Aku...Tapi di dalam Tuhan yang bekerja didalam Aku....Ada satu ayat yang sangat tepat menjelaskan kalimat ini :

I Korintus 
15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Coba kita perhatikan : Pertama Rasul paulus menyadari dia tidak bisa tanpa anugerah...kemudian sesudah menyadari, dia bekerja keras/berbuat supaya kasih karunia Tuhan tidak sia2...Tapi, akhirnya, dia menyadari semuanya adalah anugerah kembali...Kesimpulannya jelas: Kita harus melihat seluruh Hidup kita adalah berasal dari anugerah dan diakhiri dengan anugerah....Tidak ada perbuatan baik diantaranya...

Kehendak bebas manusia hanya bisa dijelaskan dalam Kedaulatan Allah, jadi bukan bebas tanpa batas...Ketika kita mau bebas, kita harus dibatasi supaya bebas kita menjadi bermakna...Tapi sayangnya bebas kita adalah bebas terikat oleh dosa...Kemampuan memilih kita hanya sekedar dalam memilih pakaian, sepatu, dsb...Tetapi dalam keselamatan, kita tidak bisa memilih secara moral...

Sama seperti kata TOLERANSI, kalau semuanya toleransi, kita mau toleransi terhadap apa?  TOLERANSI harus dibatasi supaya bermakna..Demikian juga kata DEMOKRASI...Apa artinya? Artinya Bebas sebebas-bebasnya? Saya rasa tidak ada yang setuju terhadap definisi ini....Karena Bebas bukan esensi demokrasi...Tapi sering kita salah memaknai sehingga tidak ada batasan...Kehendak bebas manusia juga sama? Apakah manusia bebas? Bebas hanya dalam Batas Kedaulatan Tuhan...Kalau tidak, maka Manusia bisa sebebas Tuhan, kan gawat...?

3. Dari segi pengalaman manusia, saya pribadi sudah percaya dan saya harus berbuah/melakukan pekerjaan baik, tapi seringkali saya gagal..Lalu saya mencari2 penyebabnya..Mungkin saya belum mendekat kepada Tuhan....Atau mungkin saya terlalu sedikit baca Firman, berdoa...Lalu saya lakukan itu semua, satu hari...dua hari...kemudian saya jatuh lagi...Saya ulangi siklus yang sama...Akhirnya saya benar2 putus asa...Oh..begini saja ( saya terpikir)...Saya harus berpikir saya bisa melakukan Firman Tuhan...Pasti bisa...Lalu saya melakukan segala sesuatu dengan positif...Ada kejadian negatif ataupun kelalaian saya, saya anggap pelajaran dari Tuhan...Kemudian saya melakukan kesalahan lagi...jatuh lagi...Dimanakah kesalahan saya? Kalau seandainya saya jatuh, lalu minta ampun, apakah saya tetap selamat? Adakah dari kita tidak ada yang bisa jatuh?

Beberapa ayat tentang apakah seseorang kalau selamat pasti selamat :


Yohanes 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

Yohanes 10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
10:29 Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.

I Petrus 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.

Efesus 1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.

Semoga membantu kita semakin menyadari Anugerah Allah dalam diri kita, sehingga memampukan kita melakukan kehendakNYa, dan akhirnya menyadari semuanya juga anugerah dari Tuhan...Sola Gratia..

GBU....

 

 

 

 

Tetaplah hidup dalam kasih Tuhan

Syallom Vantillian,

Salam damai sejahtera,

Saya rasa diskusi akan saya akhiri sampai di sini saja, maafkan kalau gaya penulisan saya agak kasar. Sesama tubuh Kristus saya harus belajar menerima perbedaan pendapat semua.

Buat sesama para netter di blog dan situs ini, pesan saya tetaplah tinggal dalam kasih Kristus, karena kalau saya tidak salah di 1 kor 8:3,

barangsiapa yang mengasihi Allah, ia dikenal Allah. Kata dikenal diambil dari kata ginosko, pengenalan yang lahir melalui hubungan yang akrab dan dekat, intim dengan Allah.

Tingkat ketaatan kita kepada Allah berbanding terbalik dengan kasih kita kepada Allah.

semakin tinggi kasih kita kepada Allah, maka ketaatan kita kepada Allah menjadi suatu hal yang mudah.

semakin rendah tingkat kasih kita kepada Allah, maka ketaatan kepada Allah menjadi suatu hal yang berat dan membosankan,

kalau tidak percaya tanya saja kepada yang pernah atau lagi jatuh cinta, adakah pengorbanan yang berat thd kekasih jiwa mereka.

Syalom , GBU all

Ang Che Chen

 

 

 

Kita mengasihi Allah setelah Allah mengasihi kita dulu.....

Sdr Ang...

Trims untuk diskusinya...saya juga ingin menyimpulkan :

Tingkat kasih dan ketaatan kita kepada kita bergantung kepada pemahaman kita pada inti Injil yaitu Anugerah Allah...

Semakin kita mengasihi Tuhan, berarti kita semakin menyadari Anugerah Allah dalam diri kita yang membuat kita bisa mengasihiNya...

Bukan semakin kita mengasihi Allah, maka Allah juga semakin mengasihi kita...

Tapi Karena Allah mengasihi, maka kita bisa mengasihi Allah.....

I Yohanes  4
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Untuk Skycentro...Kasih yang anda jelaskan akan sia2 saja semua definisi dan penerapannya kalau kita tidak kembali melihat Kasih Allah ( nats di atas)..Masalah yang paling besar bukan kita tidak bisa mendefinisikan KASIH, masalah terbesar adalah kita TIDAK BISA MEMPUNYAI KASIH dari sejak kita dilahirkan....

Semuanya harus kembali ke Kasih Allah yang bisa membuat kita mengasihiNya kembali....Titik awal adalah Allah mengasihi kita...dan titik akhirnya juga adalah Allah tetap mengasihi kita....Jadi tidak ada yang harus kita banggakan dari Kasih kita kepada sesama ataupun kepada Allah...

I Yohanes  4
4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Barangsiapa yang mengasihi, haruslah mengingat Kasihnya berasal dari Tuhan dan ia tidak mampu mengasihi kalau Tuhan tidak memampukannya...

Efesus
1:5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
1:6 supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.
1:7 Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

Jadi, siapa yang sudah mengetahui kebenaran kasih ini, tapi tidak mengasihi saudaranya, dapatkah dia disebut ditentukan sejak semula Oleh Kasih Tuhan? Siapa yang mengaku mengerti keselamatan dalam kristus, tapi tidak mengasihi, ia tidak mengerti apa itu anugerah keselamatan Kristus....

Apapun perbuatan dan keyakinan kita, marilah kita memulai semuanya dari sudut pandang Tuhan dan mengakhirinya dnegan sudut pandang Tuhan juga sehingga kita bisa berkata seperti rasul Paulus :

II Timotius 1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

GBU all...Sola Christos....

Skycentro's picture

Absolute God PLAN !!!

Allah adalah kasih (1Yoh 4:8,16). Alkitab menunjukan kepada kita bahwa Allah menciptakan dunia ini beserta mahkluk penghuninya dengan tujuan ingin menjalin hubungan kasih. Lebih spesifik lagi tujuan Allah menciptakan dunia ini adalah ingin mempunyai gereja , pengantin, yang mau mengatakan 'iya' terhadap kasih-Nya, yang mau menerima secara penuh kasih-Nya.

Jika kasih adalah tujuan dari penciptaan, apakah syaratnya? Harus seperti apakah mahkluk itu supaya mereka mampu berpartisipasi dalam kasih Allah? Jawabannya: KASIH HARUS SECARA BEBAS DIPILIH! Kasih tidak bisa dipaksa. Kasih yang dipaksa adalah suatu kontradiksi. Seorang agent harus mempunyai kapasitas dan kesempatan untuk MENOLAK kasih, pada saat yang sama dia mempunyai kapasitas dan kesempatan untuk menerima (atau menunjukan) kasih. Jadi jika Allah ingin mempunyai agent yang bisa berpastisipasi dalam kasih, agent ini harus mempunyai kapasitas dan kesempatan untuk menolak kasih tersebut (tidak mengasihi) .

Alkitab mengkonfirmasi hal ini, bahwa ciptaan Allah bisa berkata 'tidak' kepada Allah. Terlebih lagi, saya percaya bahwa Alkitab tidak menyuruh kita untuk percaya, seperti yang beberapa katakan, bahwa mereka yang menolak Allah ini sudah diatur oleh Allah untuk menolak Allah. Sebagai contoh, Alkitab mengatakan berulang² bahwa Allah tidak menginginkan seorangpun untuk binasa (1Tim 2:4 ; 4:10 ; 2Pet 3:9). Tapi Alkitab juga mengatakan bahwa pada akhirnya nanti akan ada yang binasa. Dari sini kita bisa melihat, bahwa jika Allah ingin menciptakan dunia yang dimana semua ciptaan-Nya berkata 'YA' kepada-Nya dan tidak ada seorangpun yang binasa, Dia akan melakukan-Nya. Fakta bahwa Allah tidak menciptakan dunia seperti itu menunjukan bahwa Allah 'tidak bisa' melakukan hal tersebut. Kemungkinan untuk menolak Allah harus ada (secara metafisik) bersamaan dengan kemungkinan untuk menerima Allah.

Alkitab berisi ribuan ayat-ayat. Banyak ayat Alkitab yang bisa dikutip dan diinterpretasikan untuk membantah pernyataan diatas, tapi hal tersebut justru menghilangkan motif Alkitab yang menceritakan kesedihan Allah terhadap kekerasan hati manusia. Manusia bisa dan pada faktanya banyak yang menolak Allah (Yes 63:10 ; Kis 7:51 ; Ibr 3:8, 15 ; 4:7 ; Efe 4:30).

Alkitab menceritakan dimana Tuhan bersedih hati, bahkan 'terkejut' melihat betapa keras kepalanya manusia yang menolak Dia (Kel 33:3, 5; 34:9; Ul 9:6, 13; 10:16; 31:27; Hos 4:16).

Hanya ada 2 pilihan untuk memandang hal ini :
1. Kita bisa menyimpulkan bahwa Allah menciptakan dunia yang punya kapasitas untuk menolak Allah
2. Kita bisa menyimpulkan bahwa Allah menciptakan dunia yang tidak punya kapasitas untuk berdosa dan menolak Allah.

Tapi kenyataan bahwa Allah menciptakan dunia no 1 membuktikan bahwa Allah menciptakan dunia yang punya kapasitas untuk menolak Dia karena kemungkinan untuk menolak itu tidak bisa dihilangkan , jika Allah ingin memiliki dunia yang mempunyai kapasitas untuk mengasihi.

Mungkinkah untuk memaksa seseorang untuk mengasihi? Seseorang yang berkuasa bisa memaksa seseorang untuk melakukan apa saja. Mereka juga bisa memaksa seseorang untuk berkata cinta kepada mereka. Tapi tidak ada seorangpun yang bisa memaksa orang lain untuk benar² mencintai segenap hati.

Mungkin ada yang akan berkata "Tuhan tidak perlu untuk memaksa kita untuk mencintai-Nya. Tuhan bisa saja menciptakan manusia yang pada awalnya hanya mempunyai keinginan untuk mencintai Dia." Dalam hal ini kita mencintai Allah karena kita memang diciptakan hanya untuk mencintai Allah, tanpa mempunyai kebebasan menentang Allah.

Misalkan saya bisa menciptakan chip komputer yang bisa berinteraksi dengan otak manusia , dalam kasus ini mengontrol (deterministic). Chip komputer ini bisa mendikte tingkah laku seseorang tanpa seseorang itu menyadarinya. Lalu saya taruh chip itu diotak seorang wanita ketika dia tertidur. Besok paginya ketika dia terbangun, dia menjadi tipe wanita impian saya sesuai dengan apa yang saya bayangkan ketika saya membuat chip itu. Dia akan berpikir, berkata, dan bertingkah laku sempurna menyayangi saya. Wanita tersebut menyangka dia memang memilih untuk menyayangi saya dengan segenap hati, padahal kenyataannya dia tidak bisa melakukan hal yang sebaliknya.

Apakah dia benar² menyayangi saya? Bukti dari hal ini bahwa saya, dan semoga juga yang lain, merasakan 'cinta' ini bukan cinta sesungguhnya. Saya tahu bahwa wanita ini menyayangi saya bukan karena dia memang benar² menyayangi saya. Ketika saya berbicara dengannya, saya akan merasa bahwa saya sedang berbicara dengan diri saya sendiri lewat komputer chip ini. Sikap wanita ini tidak dipilih oleh dirinya sendiri, jadi dia sebenarnya tidak benar² mencintai saya. Dalam hal ini, dia hanya sekedar boneka. Jika saya mau benar² dicintai olehnya, dia harus punya kemampuan untuk tidak mencintai saya.

Jika Tuhan ingin mempunyai pengantin yang terdiri dari orang² yang benar² mencintai Dia -bukan hanya sekedar bersikap mencintai- Tuhan harus menciptakan orang² yang punya kapasitas untuk menolak Dia, yang mempunyai kemampuan untuk menentukan seseuatu untuk menentukan pilihannya sendiri (self determination). Mereka lah , bukan Tuhan, yang harus menentukan pilihannya untuk mencintai Allah dan sesama. Ini lah alasan mengapa Allah menciptakan dunia dimana kejahatan itu mungkin.

Hal ini menjelaskan kenapa Allah menciptakan dunia dimana kejahatan itu mungkin, karena jika kasih adalah tujuan dari penciptaan, dunia ini harus punya kemungkinan untuk mengasihi dan tidak mengasihi. Kemungkinan dari kejahatan ini bukanlah pilihan kedua yang Allah buat, ini sudah terimplikasi dengan sendirinya dalam satu keputusan ketika Allah menciptakan dunia dimana kasih itu mungkin.
Iman bukan pekerjaan, jika manusia bisa dan harus menggunakan kehendak bebasnya untuk menerima atau menolak kasih Allah, maka ini akan bertentangan dengan Alkitab yang mengatakan bahwa kita telah mati dalam dosa (Ef 2:1). Juga ini bertentangan dengan apa yang dikatakan Paulus bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia Allah lewat iman (Ef 2:8-9). Jika kita diselamatkan karena keputusan yang kita buat sendiri untuk menerima kasih karunia Allah, maka iman menjadi pekerjaan.

Argumen macam ini biasanya dikeluarkan oleh kalangan calvinist, pada jaman sekarang contohnya R.C.Sproul yang berkata "Why say that Arminianism 'in effect' makes faith 'a meritorious work? Because the good response people make to the gospel besomes the ultimate determining factor in salvation" (Willing to Believe). Singkat kata, Sproul dan para calvinist lainnya berpendapat kasih karunia hanya bisa disebut kasih karunia jika Allah melahir-barukan manusia tanpa kerja sama sama sekali dari manusia tersebut.


Problem dari unconditional election (pemilihan tanpa kondisi). Pertama, seperti yang para calvinist katakan, jika tidak ada sama sekali hal dalam manusia yang bisa menjelaskan kenapa seseorang diselamatkan, maka penjelasan sepenuhnya terletak pada Allah. Artinya, dalam diri manusia tidak ada sesuatu hal apapun yang membuat Allah memilih satu dari yang lain. Allah memilih seseorang untuk diselamatkan atau tidak, berdasarkan hanya kepada keinginan-Nya untuk menyelamatkan seseorang atau tidak.

Arminian berkeberatan terhadap pandangan ini karena Alkitab berulang² mengatakan bahwa Allah mencintai semua orang dan menginginkan agar semua orang diselamatkan. Walaupun beberapa ada yang sulit menerima hal ini, Alkitab dengan tegas bahwa kasih Allah itu universal (Kis 10:34 ; Bdk Ul 10:17-19 ; 2Taw 19:7 ; Ayub 34:19 ; Yes 55:4-5 ; Mrk 12:14 ; Yoh 3:16 ; 1Pet 1:17. Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa Dia tidak berlaku tidak adil (Yeh 18:25). Dia sama sekali tidak senang melihat orang binasa tapi justru mengharapkan agar orang berdosa itu bertobat (Yeh18:23, 32, 33:11). Paulus mengatakan kepada kita bahwa Allah itu panjang sabar dan mengharapkan agar semua orang diselamatkan dan mengetahui kebenaran (1Tim 2:4). Dalam kata² rasul Yohanes "Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia" (1Yoh 2:2). Oleh karena kasih Allah terhadap dunia ini maka Dia rela mengirimkan Anak-Nya yang tunggal supaya barang siapa percaya diselamatkan (Yoh 3:16)

Berbeda dengan calvinist W.E.Best yang mengatakan "God's Love" berarti "Allah mencintai beberapa dan membenci beberapa. Allah tidak mengasihi semua orang".

Kasih Allah terhadap dunia ini adalah motif utama Alkitab, motif yang merefleksikan karakter Allah, yang dihilangkan begitu saja dalam doktrin unconditional election. Sproul dan lainnya mengatakan bahwa kasih karunia bertentangan (incompatible) dengan memilih atau menolak Allah.


Apakah hadiah jadi bukan hadiah karena hadiah itu diterima?

Masalahnya disini terletak pada premis yang diajukan oleh Sproul dan calvinist lainnya. Kesimpulan bahwa kita tidak bisa mengatakan bahwa keselamatan datang dari Allah hanya karena kita menerima kasih karunia tersebut, sangatlah salah! Sebuah hadiah akan tetap merupakan sebuah hadiah dan tidak akan kurang dari itu hanya karena diterima. Sebagai contoh: Seorang kaya raya menyumbangkan uang sejumlah 10 milyar terhadap korban banjir. Apakah tidak absurd jika kita mengatakan bahwa sumbangan itu bukanlah lagi merupakan suatu hadiah karena para korban banjir tersebut memilih untuk menerima sumbangan itu?

Allah menawarkan keselamatan. Kasih karunia itu ditawarkan kepada semua orang (tugas kita lah memberitakan tawaran keselamatan itu!) dan kasih karunia tetaplah merupakan kasih karunia dan tidak berubah hanya karena kita harus memilih untuk menerimanya.

Alkitab mengkonfirmasi hal ini. Dalam perjanjian lama dan perjanjian baru kita akan selalu menemukan dimana Allah menawarkan keselamatan itu dan menyuruh manusia untuk membuat keputusan untuk menerima keselamatan itu.

* Ulangan 30:15-19 :
30:15 Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
30:16 karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
30:17 Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,
30:18 maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.
30:19 Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.


Apakah iman adalah pekerjaan?

Alkitab tidak pernah menyebutkan bahwa pilihan untuk menerima kasih karunia Allah adalah sebuah pekerjaan. Faktanya , telah dikutip diatas (Ul 30:15-19), Alkitab tidak melihat konflik yang diajukan calvinist bahwa jika kita memilih untuk menerima kasih karunia maka kasih karunia itu bukanlah kasih karunia.

Ketika para penulis perjanjian baru menekankan bahwa keselamatan tidak didapat dari pekerjaan, mereka bermaksud bahwa keselamatan tidak didapat dari kepatuhan menuruti hukum, seperti yang kebanyakan orang israel maksudkan. Kebenaran Allah tidak didapat dengan mentaati hukum taurat, tapi kebenaran Allah datang berupa kasih karunia (Rom 4:4-16). Tapi seseorang harus memilih untuk menempatkan imannya kepada kristus. Pilihan ini bukanlah penyebab dari keselamatan itu, tapi merupakan kondisi/syarat agar keselamatan itu bisa diaplikasikan dihidup mereka.

Jika orang tidak dibenarkan dihadapan Allah, Alkitab tidak mengajarkan karena mereka tidak dipilih Allah. Mereka tidak dibenarkan karena mereka menolak untuk menempatkan iman mereka kepada Kristus. Jika mereka dikeraskan melawan Allah, itu karena ketidak percayaan mereka (Rom 11:20 ; Bdk Rom 10:3 ; 11:7, 25).


Apakah pekerjaan Roh kudus itu tidak bisa ditolak (irresistible)?


Kita biasanya percaya bahwa manusia adalah budak dosa dan setan (Yoh 8:34 ; Rom 6:16). Kita tidak akan bisa memilih untuk menerima kasih karunia Allah kecuali Allah membuat kita mampu untuk menerima kasih karunia itu.

Kalangan Armenian, setuju bahwa kita bisa menempatkan iman kita kepada Kristus karena Allah telah mendorong/menarik kita datang kepada Kristus (Yoh 6:44, 65). Para non calvinist lainnya, tidak setuju bahwa dorongan Allah ini tidak bisa kita tolak. Allah dengan kasih-Nya membuat kita mampu untuk menerima keselamatan itu, tapi Allah tidak membuat kita HARUS percaya kepada-Nya.

Bandingkan kedua kalimat ini :
1. Tanpa Roh Kudus, kita tidak bisa percaya kepada Allah.
2. Dengan Roh Kudus, kita harus percaya kepada Allah.
Saya percaya Alkitab mengajarkan yang no 1 dan menolak no 2.

Kalangan arminian, Alkitab menolak ide bahwa pekerjaan Roh Kudus (dalam hal ini) tidak dapat ditolak. Alasannya karena Kasih Allah universal. Dengan menempatkan tanggung jawab untuk memilih atau menolak kasih tersebut pada manusia , bukan pada Allah. Dan karena Alkitab secara explicit mengatakan bahwa kita bisa menolak Allah (Yes 63:10 ; Kis 7:51 ; Ibr 3:8, 15 ; 4:7 ; Ef 4:30). Karena itu arminian bisa dengan konsisten terhadap doktrin protestan sola gratia. Kita bisa dengan konsisten mengatakan bahwa kita diselamatkan hanya karena kasih karunia Allah; dan dilain pihak , mereka yang tidak diselamatkan hanya bisa menyalahkan diri mereka sendiri.

Jika Tuhan sepenuhnya baik, lalu mengapa ada kejahatan? Masalah kejahatan adalah masalah yang sangat penting dalam kekristenan.

Setiap agama dan kepercayaan (termasuk ateisme!) mempunyai jawabannya tersendiri terhadap masalah kejahatan. Kita ambil tiga golongan mayor, ateisme , pantheisme, dan theisme. Atheisme mengakui adanya kejahatan tapi menolak adanya Tuhan. Pantheisme mengakui adanya Tuhan tapi menolak adanya kejahatan. Sedangkan theisme mengakui keduanya, adanya Tuhan dan kejahatan. isinilah munculnya problem bagi para theists, bagaimana mungkin adanya suatu mahkluk yang sepenuhnya baik dan menciptakan segala sesuatu bisa compatible dengan kejahatan?

Dibandingkan dengan kedua pandangan lain, theisme memang berada dalam posisi yang kurang menguntungkan karena mengakui adanya Tuhan dan kejahatan. Ada yang menganut 'finite godism' (ketuhanan yang terbatas). Mereka percaya bahwa Tuhan ini membasmi kejahatan tapi tidak bisa karena terbatas kuasanya. Deisme bisa memisahkan Tuhan dari kejahatan dengan menekankan bahwa allah tidak immanent dengan dunia, paling tidak secara supernatural.

Masalah bagi theisme adalah mereka bukan hanya percaya kepada Allah yang maha kuasa dan bisa menghancurkan kejahatan, tapi mereka juga percaya kepada Allah yang maha pengasih yang sharusnya menghancurkan kejahatan. Lebih jauh lagi, mereka juga percaya kepada Allah yang maha tahu dan ketika menciptakan dunia sudah siap (tahu) bahwa akan ada kejahatan. Dan Allah menciptakan dunia ini tidak dibahwa tekanan apa-apa karena itu sebenarnya Allah bisa menciptakan dunia ini berbeda dari yang sekarang ini.


Darimanakah datangnya kejahatan? Makhluk yang sepenuhnya baik tidak mungkin menciptakan kejahatan (dosa). Problem kejahatan bisa diringkas sebagai berikut:

1. Tuhan itu sepenuhnya sempurna.

2. Tuhan tidak bisa menciptakan sesuatu yang tidak baik.

3. Tapi makhluk yang baik tidak bisa berbuat kejahatan.

4. Karena itu, baik Allah maupun ciptaan-Nya tidak mungkin berbuat kejahatan.

Elemen dasar dari respon yang diberikan oleh para theist (kristen) dapat ditemukan dalam tulisan Thomas Aquinas dan Augustinus. Keduanya setuju dengan point sebagai berikut:

1. Allah sepenuhnya sempurna.

2. Allah hanya menciptakan makhluk yang baik.

3. Salah satu kebaikan yang Allah ciptakan itu adalah kuasa untuk mmilih.

4. Beberapa dari makhluk ciptaan memilih kejahatan.

5. Karena itu, makhluk baik pun bisa melakukan kejahatan.

Allah itu baik dan Dia menciptakan mahkluk dengan kuasa yang disebut 'free will' (kehendak bebas). Sayangnya, mereka menggunakan kuasa yang baik ini untuk kejahatan dengan memberontak terhadap pencipta mereka. Jadi kejahatan sebenarnya muncul dari kebaikan, tapi secara tidak langsung dengan menyalah gunakan kuasa yang baik yang disebut kebebasan. Kebebasan itu sendiri bukanlah kejahatan. Adalah baik untuk menjadi bebas. Tapi dengan adanya kebebasan itu memungkinkan juga adanya kejahatan. Jadi Allah memang bertanggung jawab karena memberikan kebebasan kepada ciptaan-Nya tapi ciptaan-Nya lah yang bertanggung jawab karena menyalah gunakan kebebasan itu. Allah bertanggung jawab karena membuat kejahatan itu menjadi mungkin, tapi ciptaan lahyang bertanggung jawab karena menjadikannya itu aktual. Pemerintah bukanlah yang menciptakan kecelakaan karena pemerintah membuat SIM.

Theist membedakan antara penyebab primer (Allah) dan penyebab sekunder (manusia). Allah memberikan kuasa untuk memilih. Tapi bagaimana pun juga Allah tidak bertanggung jawab dengan adanya penyalah gunaan kebebasan untuk memilih tersebut. Ketika Pemerintah mengeluarkan SIM, pemerintah sudah memberi tahu sebelumnya bagaimana cara menyetir yang baik. Begitupun Allah, Allah sudah memberi tahu sebelumnya bagaimana cara menggunakan kehendak bebas itu dengan baik.

Allah tidak melakukan kejahatan tersebut dalam diri manusia. Kebebasan manusia bukanlah sekedar alat instrumental yang melaluinya Allah bekerja. Tapi jika bukan Allah yang menciptakan kejahatan tersebut, lalu apakah penyebab kejahatan itu? Tidak ada sesuatu yang tidak disebabkan karena ini menyingkirkan prinsip bahwa segala sesuatu punya penyebab. Untuk merespon terhadap pertanyaan ini kita harus membongkar natur dari kehendak bebas. Ada tiga pandangan dasar:

1. Determinisme. tindakan kita sudah ditentukan (disebabkan) oleh Tuhan (bisa juga orang lain yang pasti bukan oleh diri kita).

2. Indeterminisme. Tidak disebabkan sama sekali, terjadi begitu saja.

3. Self deteminisme. disebabkan oleh diri kita sendiri.

Determinisme akan menyingkirkan tanggung jawab manusia tersebut. Sedangkan indeterminisme irrasional karena aturan fundamental dari logika adalah segala tindakan punya penyebab. Yang tinggal adalah setiap tindakan bebas disebabkan oleh diri kita sendiri.

 

Natur dari Kejahatan.


Ada masalah lain yang muncul. apakah natur dari kejahatan tersebut? maksudnya, apakah esensi atau identitas dari kejahatan tersebut? ini juga masalah bagi para theist. Yang pasti theist menolak pandangan dualisme yang mengatakan bahwa ada 2 yang kekal yaitu baik dan buruk. Ketika dualisme ditolak seseorang akan mengalami kesulitan ketika disuruh untuk menjelaskan realitas kejahatan. Problem tersebut bisa diringkas sebagai berikut:

1. Allah pencipta segala sesuatu.

2. Kejahatan merupakan sesuatu.

3. Karena itu, Allah pencipta kejahatan.

Menolak premis pertama akan membawa kita kepada dualisme. Menolak premis kedua akan membawa kita kepada ilusionisme yang menolak realitas kejahatan. lalu apakah solusinya? Untuk menolak bahwa Allah menciptakan segala sesuatu berarti mengatakan bahwa Allah bukanlah satu-satu nya pencipta. Menolak adanya kejahatan berarti menolak realita. Tapi menolak premis ketiga bahwa Allah lah yang menciptakan kejahatan adalah premis yang ditolak oleh Alkitab bahwa Allah hanya menciptakan yang baik. Kecuali seseorang menolak salah satu premis tersebut, seseorang harus menerima kebenaran dari kesimpulan tersebut.

Para theist merespon bahwa kejahatan bukanlah merupakan sesuatu atau substansi. Melainkan merupakan korupsi dari hal yang baik yang Allah buat.

1. Allah menciptakan segala sesuatu/substansi.

2. Kejahatan bukan lah merupakan substansi (melainkan privasi dalam sebuah substansi).

3. Karena itu, Allah tidak menciptakan kejahatan.

Mengatakan bahwa kejahatan itu bukanlah sesuatu, melainkan suatu ketidak adaan dalam sesuatu, bukannya mau mengatakan bahwa kejahatan bukanlah hal yang nyata. Kejahatan bukanlah substansi melainkan ketidak adaan (lack) dari substansi baik yang Allah sudah buat. Kejahatan itu layaknya sebuah karat pada metal. Karat adalah korupsi dari metal yang baik tapi karat bukanlah metal itu sendiri.

Dari sudut inilah makanya tidak ada yang namanya sesuatu yang total jahat. Karena sesuatu yang total jahat (evil) adalah 'nothing'. Mobil yang total berkarat bukanlah sebuah mobil. Kejahatan itu layaknya luka, hanya bisa exist pada sesuatu yang lain. Makhluk yang total korupt adalah makhluk yang tidak ada.

Sebuah makhluk bisa menjadi total bejat dalam arti kejahatan sudah merasuki semua aspek kehidupannya tapi tidak menghancurkan pribadi tersebut. Jahat total dalam arti bahwa pribadi tersebut sudah mati secara moral maka justru menghancurkan kemampuan orang tersebut untuk melakukan kejahatan. Dalam arti kata orang yang melakukan kejahatan tersebut sebenarnya tidak ada.

Lalu mengapa Allah mengijinkan adanya kejahatan. Walaupun Allah tidak menciptakan kejahatan, Allah mengijinkan hal itu terjadi. Dan Allah maha kuasa dan bisa menghancurkan kejahatan. lalu mengapa Allah tidak melakukannya?

1. Jika Allah maha baik, Dia akan menghancurkan kejahatan.

2. Jika Allah maha kuasa, Dia bisa menghancurkan kejahatan.

3. Tapi kejahatan tidak hancur.

4. Maka Allah itu tidak ada (atau paling tidak tidak maha baik dan maha kuasa).


Respon dari theist adalah sebagai berikut:

1. Allah tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak mungkin.

2. Tidak mungkin melenyapkan kejahatan tanpa melenyapkan kehendak bebas.

3. Tapi kehendak bebas mutlak jika Allah menginginkan adanya kasih.

4. Karena itu, Allah tidak bisa menghancurkan kejahatan tanpa melenyapkan kasih.

Tidak mungkin bagi Allah untuk melakukan sesuatu yang absurd atau bertentangan. Allah tidak bisa mengatakan sesuatu itu benar dan pada saat yang sama mengatakan itu salah. Allah tidak bisa membuat sebuah kotak yang bundar karena ini melanggar hukum non kontradiksi. Allah tidak bisa menciptakan segi empat yang mempunyai sisi tiga. Sama hal nya tidak mungkin memaksa seseorang untuk melakukan hal secara suka rela. Kebebasan yang dipaksa adalah suatu kontradiksi. Allah tidak bisa menghancurkan kejahatan tanpa menghancurkan kehendak bebas dan berarti melenyapkan kasih. Tanpa adanya kehendak bebas maka tidak mungkin ada yang namanya kasih atau kebaikan.


Tapi tentunya Allah walaupun belum melenyapkan kejahatan sekarang ini, Dia akan melakukannya suatu hari tanpa harus menghancurkan kehendak bebas.

1. Allah itu baik dan ingin menghancurkan kejahatan.

2. Allah maha kuasa dan mampu menghancurkan kejahatan.

3. Kejahatan belum dihancurkan.

4. Karena itu, suatu saat akan dihancurkan.

Fakta bahwa kejahatan belum dilenyapkan bukan berarti bahwa kejahatan tidak akan dikalahkan. Allah yang mahakuasa bisa memisahkan orang baik dari orang jahat tergantung dari yang mereka lakukan. Mereka yang mengasihi Allah akan dipisahkan dari yang tidak.


 

-CENTRO+

IMAN SEJATI BUKAN SEKEDAR BERKATA, “AKU PERCAYA!”

“Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Markus 1:14)

 

“Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17)

 Dr. Hymers, Jr. dalam bukunya The Church That Will Be Left Behind pada pasal empat menegaskan bahwa kita sekarang hidup di zaman kesesatan yang dinubuatkan dalam II Tesalonika. Dan kesesatan ini dimulai dengan pelayanan Charles G. Finney pada tahun 1820-an dengan metode penginjilan ‘decisionism’-nya. ‘Decisionism’ telah menggantikan ‘conversion’ atau perlunya pertobatan sejati. Asal seseorang mengaku di mulut bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, maka orang itu sudah pasti telah beroleh selamat. Dan subyek ini dibahas secara intensif oleh Dr. R.L. Hymers, Jr. dalam bukunya yang berjudul Preaching to a Dying Nations dan Today’s Apostasy: How “Decisionism” is Destroying Our Churches.

 

            Mungkin beberapa dari Anda masih bingung atau belum familier dengan kedua istilah di atas, yaitu ‘decisionism’ dan ‘conversion’. Oleh sebab itu, sebelumnya saya juga ingin menjelaskan apa pengertian kedua terminologi tersebut seperti yang dijelaskan oleh Dr. R.L. Hymers, Jr. berikut ini:

 

Decisionism adalah kepercayaan bahwa orang diselamatkan dengan cara maju ke depan, angkat tangan, berdoa menerima Yesus Kristus, memegang doktrin yang benar, membuat komitmen menjadikan Yesus Tuhan, atau beberapa tindakan eksternal atau perbuatan manusia lainnya, yang disejajarkan, menjadi bukti dari pertobatan batiniah; ini juga percaya bahwa seseorang diselamatkan dengan cara menunjukkan pengambilan keputusan secara eksternal; percaya bahwa tindakan demikian menunjukkan bahwa ia sudah diselamatkan.

 

Conversion adalah hasil dari pekerjaan Roh Kudus yang telah menarik orang berdosa kepada Yesus Kristus untuk dibenarkan dan dilahirbarukan, dan mengubah posisi orang berdosa di hadapan Allah dari orang terhilang menjadi orang yang telah diselamatkan, impartasi kehidupan illahi untuk jiwa yang telah rusak, yang selanjutnya menghasilkan kehidupan baru dari pertobatan. Sisi obyektif keselamatan adalah pembenaran. Sisi subyektif keselamatan adalah kelahiran baru. Hasilnya adalah pertobatan. [Dr. R.L. Hymers, Jr., The Church That Will Be Left Behind, hal. 37]

 

Ketika mengomentari Kejadian 6:11-13 Dr. Hymers, Jr. berkata:

 

Seberapa banyak jumlah orang yang benar-benar masuk ke dalam bahtera dan diselamatkan? Hanya delapan orang (II Petrus 2:5a) dan selebihnya “orang-orang fasik” masuk neraka (II Petrus 2:5b). Mereka mengalami penghukuman kekal walaupun mereka memanggil nama TUHAN  (Kejadian 4:26). Tidak ada gunanya jika orang berdoa atau “percaya” tanpa masuk Bahtera, yang menggambarkan Kristus. Pada zaman ini banyak “doa menerima Yesus dari orang berdosa”, percaya pada doktrin yang benar tanpa masuk ke dalam bahtera! Mereka telah mengalami “decisionism” daripada “conversion”. . [Dr. R.L. Hymers, Jr., The Church That Will Be Left Behind, hal. 36-37]

 

            Perhatikan! Saya tidak bermaksud untuk mengajar Anda bahwa keselamatan dapat dicapai oleh karena perbuatan, pekerjaan atau hasil usaha manusia. Saya tegaskan kepada Anda bahwa keselamatan adalah kasih karunia, anugerah melalui iman di dalam Kristus, bukan oleh usaha dan pekerjaan kita (Efesus 2:8-9). Namun Firman Tuhan juga menegaskan bahwa seseorang yang sudah beroleh selamat, harus memanifestasikan buah-buah pertobatannya. Iman tanpa pertobatan adalah mati (Yakobus 2:17).

 

            Yakobus dalam inspirasi Roh Kudus berkata:

 

Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? (Yakobus 2:20)

 

Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku. (Yakobus 2:18)

 

            Sekalipun Anda sudah mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamatmu. Sekalipun Anda telah maju ke depan menerima undangan keselamatan di gereja atau di setiap KKR. Bahkan sekalipun Anda sudah menyerahkan diri untuk melayani Tuhan atau menjadi hamba Tuhan. Omong kosong kalau Anda berkata sudah diselamatkan namun kehidupan Anda tidak memancarkan kasih Allah, tidak ada terlihat buah-buah pertobatan dan buah Roh, namun justru buah-buah daging yang nampak jelas dalam hidup Anda, yaitu; “percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.” (Galatia 5:19-21). Keselamatan dan pertobatan sejati bukan hanya bersifat eksternal atau ‘decisionisme’, tetapi harus bersifat internal yang melahirkan kehidupan eksternal atau ‘conversion’.

 

            Pada kesempatan ini saya ingin mengajak Anda untuk berbicara tentang apakah iman yang sejati itu. Kita akan melihat kata ‘iman’ ini dari bahasa aslinya, yaitu ‘pistis’. Dalam kamus Bahasa Yunani atau The New Analytical Greek Lexicon, Wesley J. Perschbacher memberikan beberapa arti dari kata ‘pistis’ dan di antaranya ialah; Faith, firm conviction, honesty, integrity, faithfulness, truthfulness, assurance or guarantee. Dan pada kesempatan ini saya akan menyampaikan khotbah eksegetikal dari kata ‘pistis’ ini:

 

I. Iman Sejati adalah Percaya Segenap Hati (Faith)

          

            Dari manakah datangnya iman yang menyelamatkan itu? Dr. Stephen Tong dalam bukunya From Faith To Faith bab pertama memberikan empat presuposisi iman yang salah, yaitu; (a) Iman berdasarkan penglihatan, yaitu “Jika saya melihat, saya percaya.”; (b) Iman berdasarkan pengalaman, yaitu: “Jika saya mengalami, saya akan percaya.”; (c) Iman berdasarkan bukti, yaitu: “Jika ada buktinya, saya akan percaya.”; dan (d) Iman berdasarkan logika, yaitu: “Jika masuk akal, saya akan percaya.” [untuk lebih jelas baca Stephen Tong, From Faith to Faith. Penerbit Momentum].

 

            Saya setuju dengan penjelasan Dr. Stephen Tong tentang hal ini. Iman yang sejati tidak di dasarkan pada penglihatan, pengalaman, bukti atau logika, tetapi seharusnya dari iman kepada iman (from faith to faith) sebagaimana Rasul Paulus tegaskan:

 

“Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.” (Roma 1:17)

 

            Kalau demikian dari mana datangnya iman yang menyelamatkan itu? Dr. R.L. Hymers, Jr. dalam khotbahnya We Are Against Decisionism- In Both Its Main Forms di Kebaktian Pagi, 26 Juni 2005, di Fundamentalist Baptist Tabernacle of Los Angeles berkata,

 

Allah dalam Kristus adalah pemberi dan penyempurna iman keselamatan (Ibrani 12:2). Seperti nabi Yunus begitu sempurna meletakkannya dalam hatinya, "Keselamatan adalah dari Tuhan” (Yunus 2:9). Atau, seperti Yohanes Pembaptis berkata, "Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya sendiri, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga " (Yohanes 3:27).

Allah di dalam Kristus adalah pemberi dan penyempurna iman kita. Keselamatan datang dari Tuhan. Manusia tidak dapat menerimanya tanpa Allah memberikannya kepadanya. "Siapa yang dapat diselamatkan?… bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian dengan Allah…" (Markus 10:26-27).

 

Dr. R.L. Hymers, Jr. juga berkata,

 

Saya  tidak dapat menjamah atau menembus hatimu. Bahkan khotbah saya juga tidak dapat menembus hatimu. Dan konseling yang kami berikan setelah kebaktian juga tidak dapat menembus hatimu. Hanya Tuhan yang dapat melakukannya!… mengapa Tuhan menjamah hati orang-orang dan membuat mereka merasa penuh dengan dosa dan kejahatan? Jawabannya sederhana – kamu tidak akan pernah benar-benar merasa perlu Kristus, sampai kamu menyadari dirimu sendiri yang penuh dosa. Tanpa kamu benar-benar menyadari dosa-dosamu, kamu akan menolak Kristus, menutup mukamu dari Dia, dan tidak menginginkanNya, karena padaNya tidak ada yang menarik bagi kamu…. Mengapa beberapa orang percaya kepada Kristus ketika yang lain tidak? Luther berkata bahwa ini adalah misteri, yang melampaui pemikiran manusia, dan tidak dinyatakan oleh Alkitab. Saya berpikir ia benar menekankan ini. Tetapi inilah yang pasti – tidak seorangpun akan datang kepada Kristus sampai menyadari dosa-dosanya. Ini bisa terjadi dengan cepat pada beberapa orang, namun mungkin lebih lambat pada orang yang lain.   

 

            Dengan mengutip kedua pengkhotbah besar di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa iman sejati atau iman yang menyelamatkan adalah percaya dengan segenap hati yang lahir dari jamahan Tuhan terhadap hati orang berdosa. Dan dengan iman yang datang dari Tuhan inilah yang memunkinkan orang berdosa datang kepadaNya, mengakui dosa-dosa dan bertobat dengan sungguh-sungguh. Iman keselamatan itu akan memimpinnya untuk tetap beriman kepada Tuhan. Seseorang yang telah menyatakan bertobat, bahkan maju ke depan memenuhi panggilan pertobatan dalam  acara KKR atau pun kebaktian-kebaktian, namun kemudian pertobatan itu tidak terlihat dalam kehidupannya yang nyata – misalnya mengasihi kebenaran, mengasihi orang lain dll. --  yang menunjukkan bahwa iman itu telah memimpinnya kepada iman yang bersifat terus menerus, menurut saya ia sebenarnya belum bertobat. Hatinya belum mengalami jamahan Tuhan. Ia belum menerima iman dari Tuhan. Ia belum diselamatkan.

 

 

 

II. Iman Sejati adalah Iman yang Tak Tergoyahkan (Firm Conviction)

 

            Tolong perhatikan! Di sini saya tidak bermaksud untuk berkata kepada Anda bahwa kita harus mempertahankan iman kita untuk dapat diselamatkan atau kita akan kehilangan keselamatan jika kita tidak berhasil berdiri teguh di atas iman kita seperti yang diajarkan Armenianisme. Yang saya mau tegaskan kepada Anda di sini adalah: Jika Anda sudah diselamatkan. Jika Anda sudah  memiliki iman keselamatan yang diberikan Tuhan itu, maka Anda akan berdiri teguh dan tak tergoyahkan sampai akhir hidup Anda. Ini adalah apa yang mungkin pernah saudara dengar tentang “sekali selamat tetap selamat.” Saya tegaskan kembali kepada Anda, Jika Anda sudah diselamatkan, memiliki iman keselamatan yang diberikan Tuhan, maka Anda akan memiliki pendirian teguh yang tak tergoyahkan. Dan ini bertolak belakang dengan pengajaran yang mengatakan kita harus berdiri teguh di atas iman, dan setelah itu kita beroleh selamat.

 

            Tahun lalu saya mengajar di sebuah STT di Jakarta dan dikagetkan dengan pertanyaan mahasiswi yang dalam pertanyaannya sudah mengandung kesimpulan pertanyaan itu. Mahasiswa ini – dia seorang ibu yang sudah lama melayani Tuhan -- bertanya, “Bagaimana menurut Pak Eddy tentang pengajaran sesat yang sudah mempengaruhi banyak gereja saat ini tentang pengajaran sekali selamat tetap selamat?” Saya tahu ibu ini bahkan tidak mengerti apa yang sedang ia tanyakan. Ia adalah salah satu dari sekian banyak orang Kristen dan bahkan hamba Tuhan yang memiliki pemikiran ‘ikut-ikutan’, tanpa mengerti makna suatu pernyataan teologis tertentu.

 

            Sebelum saya menjawab pertanyaan Ibu ini, terlebih dahulu saya memberikan pertanyaan balik  kepadanya, “Apakah Anda mengerti apa yang dimaksud dengan sekali selamat tetap selamat, sehingga Anda mengatakan bahwa pengajaran ini sesat?” Dia terdiam dan tidak dapat memberikan jawaban. Mangapa ia diam? Sederhana saja, yaitu sebenarnya ia tidak tahu apa yang ditanyakan. Apakah mungkin ini juga Anda?

 

            Pernyataan Sekali Selamat tetap Selamat sejajar dengan pernyataan Jaminan Keselamatan yang telah dikhotbahkan oleh para Rasul dan para pengkhotbah Puritan seperti Charles H. Spurgeon, R.A. Torrey, Ironside, John Calvin dan lain-lain. Apakah Anda juga ingin mengatakan bahwa orang-orang besar dari masa Kebangunan Rohani terbesar dalam sejarah kekristenan ini adalah sesat?

 

            Jika Anda rajin membaca Alkitab, Anda seharusnya sudah menemukan sekian banyak ayat yang mengatakan bahwa jika kita percaya (beriman) kepada Kristus dengan segenap hati, maka kita akan memiliki hidup kekal. Apakah arti hidup kekal ini? Tentu Anda tahu bahwa itu berarti hidup untuk selama-lamanya. Ini adalah janji Tuhan. Suatu janji bisa dikatakan kekal jika;

            1). Yang berjanji adalah Tuhan. Janji manusia tidak dapat dipegang, tetapi janji Tuhan dapat dipegang. Dia adalah Tuhan yang setia. Dan Ia bukan hanya tidak akan tidak menetapi janjiNya, namun bahkan Ia tidak bisa tidak menepati janjiNya. Sebab Ia adalah Allah yang tidak dapat bertentangan dengan sifatNya, misalnya setia.

 

            2). Sifat janji itu tidak bersyarat (unconditional). Janji yang bersyarat (conditional) sagat tergantung pada kesetiaan manusia. Janji bersyarat ini di berikan dalam Alkitab dengan formula, “Jika kamu…. (misalnya jika kamu taat kepadaKu), maka Aku akan… (misalnya memeliharamu). Tuhan akan menggenapi janjiNya yang bersyarat ini, jika manusia atau penerima janji setia kepada Tuhan. Dan janji bersyarat ini tidak dapat di katakan kekal, karena faktanya manusia adalah makluk yang tidak setia, dan karena ketidaksetiaannya, maka janji Tuhan tidak akan di genapi sejak sifat janji ini bersyarat.  Janji yang tidak bersyarat adalah janji Tuhan yang sering kita temukan dalam Alkitab dengan formula, “Aku akan…. (tanpa diikuti syarat “jika kamu). Pengertian ini menunjukkan bahwa digenapi atau tidaknya janji ini sangat tergantung pada Tuhan, yaitu pihak yang berjanji yang tidak menuntut syarat. Oleh sebab itu, sifat janji ini bisa dikatakan kekal.

 

            Keselamatkan adalah janji tidak bersyarat yang diberikan Tuhan. Janji ini diberikan bagi orang yang telah selamat, yaitu orang percaya bahwa mereka memiliki hidup kekal. Sejak janji ini bersifat tidak bersyarat dan kekal, maka ketika seseorang telah diselamatkan ia memiliki jaminan hidup kekal atau sekali selamat tetap selamat.

 

            Mungkin Anda bertanya, bukankah Alkitab berkata, “Jika kamu percaya, kamu akan beroleh hidup kekal. Bukankah ini janji bersyarat?” Ingat! Di atas saya tegaskan bahwa janji hidup kekal adalah janji tidak bersyarat bagi orang yang sudah selamat, bukan orang yang belum selamat. Yang Anda persoalkan tentang kata jika di ayat tersebut berbicara kepada orang yang belum selamat. Ini adalah undangang untuk orang yang belum selamat supaya ia percaya (beriman), dan setelah ia beriman ia memperoleh janji yang tidak bersyarat itu, yaitu hidup kekal, atau sekali selamat tetap selamat!

 

            Jadi saya tegaskan kembali dan saya ingin Anda memperhatikan dengan seksama, “Iman yang sejati adalah iman yang tak tergoyahkan!” Jika ‘imanmu’ masih tergoyahkan, maka ‘imanmu’ bukanlah iman yang sejati, atau sama dengan Anda belum beriman, alias belum diselamatkan! Jadi jangan Anda bolak-balik. Bukan mempertahankan atau mengerjakan iman maka baru selamat, tetapi Anda harus diselamatkan maka baru bisa mengerjakan iman atau berdiri teguh dan tak tergoyahkan!  Inilah yang saya maksudkan dengan From Faith to Faith.

III. Iman Sejati adalah Iman yang Melahirkan Kejujuran (Honesty)

Kejujuran meliputi tiga aspek, yaitu jujur kepada Tuhan, jujur kepada diri sendiri atau hati nurani, dan jujur kepada orang lain.

 

Tuhan mengetahui segala sesuatu dalam dirimu yang bahkan apa yang Anda tidak ketahui tentang dirimu sendiri. Anda tidak mungkin dapat jujur kepada diri sendiri, kalau tidak bisa jujur kepada Tuhan, apalagi jujur kepada orang lain.

 

Saya percaya kejatuhan manusia ke dalam dosa selain disebabkan oleh unsur kesombongan, juga disebabkan oleh unsur ketidakjujuran. Mengapa saya mengatakan demikian? Manusia (Adam) seharusnya mengetahui bahwa ia adalah ciptaan dan Tuhan adalah Sang Penciptaan. Ciptaan tidak mungkin sama atau melebihi Sang Pencipta. Ciptaan harus jujur kepada Sang Pencipta bahwa sudah seharusnya Sang Pencipta lebih tinggi dari yang diciptakannya. Namun Alkitab mengatakan bahwa manusia ingin menyamai Sang Pencipta. Bukankah ini menunjukkan ketidakjujuran manusia tehadap Sang Pencipta dan terhadap dirinya sendiri. Dan itulah yang menyebabkan manusia jatuh ke dalam dosa, selain juga oleh karena kesombongan manusia.

 

Orang yang tidak menerima apa adanya dirinya adalah orang yang tidak jujur. Orang yang tidak menyadari dirinya sebagai manusia berdosa yang harus dimurkai Tuhan bukanlah orang yang jujur. Bahkan orang yang tidak yakin akan keselamatannya namun berkata  bahwa ia sudah diselamatkan, bukanlah orang yang jujur. Orang yang tidak jujur pada Sang Pencipta dan dirinya  sendiri tidak mungkin dapat jujur kepada orang lain. Orang yang memiliki iman atau sudah diselamatkan adalah orang yang jujur. Jujur kepada Tuhan, diri sendiri dan orang lain.

 

Saya mau terus tegaskan lagi kepada Anda supaya Anda tidak salah mengerti dengan khotbah eksegesis saya ini. Sama dengan bagian-bagian sebelumnya, dalam bagian ini kembali saya tegaskan bahwa saya tidak bermaksud mengatakan kepada Anda bahwa Anda harus jujur untuk beroleh selamat, namun saya ingin mengatakan bahwa jika Anda sudah selamat, maka Anda akan memiliki kehidupan yang jujur (honesty).

 

Betapa menyedihkan banyak orang Kristen bahkan hamba Tuhan sekalipun yang mengaku sudah diselamatkan, namun dalam hidupnya penuh dengan kemunafikan, kebohongan, alias ketidakjujuran. Dr. R.L. Hymers dalam khotbahnya “Why Believing in KJV is Not Enough?” pada tanggal 23 Maret 2003, di Baptist Tabernacle of Los Angeles, bekata,

 

 “Omong kosong! Kita mempertahankan iman!” Saya mempertahankan iman selama lebih dari empat puluh tahun. Saya kehilangan denominasi dan teman-teman saya. Ya, saya tahu apa  artinya mempertahankan iman. Tetapi saya berpikir bahwa begitu banyak apa yang disebut “mempertahankan” pada kenyataannya hanyalah suatu klise yang tak ada artinya…. Saya tidak yakin dengan apa yang seseorang katakan tentang apa yang disebut mempertahankan iman – jika ia mencuri uang untuk proyek pelayanannya, ia bukan orang Kristen yang baik.”

Saya yakin ada hamba Tuhan yang sebenarnya belum pernah mengalami pertobatan oleh karena tidak pernah tahu bagaimana dan apakah pertobatan itu sebelum masuk sekolah teologi atau pun sekolah Alkitab. Bahkan setelah masuk sekolah teologi dan menjadi pendeta ia juga belum pernah mengalami pertobatan, karena mungkin pengajaran di sekolahnya tidak jelas atau ia malu untuk mengambil keputusan untuk bertobat setalah menjadi mahasiswa teologi bahkan pendeta. Karena pada faktanya survei yang dilakukan oleh Dr. Jim Barna dalam Issues of the Heart, ada beberapa hamba Tuhan yang ia wawancarai menyatakan ragu akan keselamatannya, yang lain tidak bisa menjelaskan apakah keselamatan itu, dan bahkan ada 20 gembala sidang yang dengan blak-blakan mengaku bahwa mereka belum diselamatkan.

 

Saya salut dengan kejujuran John Wesley. Dr. Hymers, Jr., dalam Preaching To a Dying Nation, menjelaskan bahwa John Wesley pernah ditahbiskan sebagai pendeta di gereja Anglikan beberapa tahun sebelum mengalami pertobatan. Ia pergi ke Georgia sebagai misionaris untuk memenangkan orang-orang Indian Amerika. Setelah gagal menjadi misionaris, ia bekata, “Aku pergi ke Amerika untuk mempertobatkan orang-orang Indian, tetapi siapakah yang akan mempertobatkan aku?” Saya tahu John Wesley adalah hamba Tuhan yang jujur, namun apakah Anda juga bisa seperti John Wesley dalam hal ini, ataukah Anda tetap bertahan untuk tidak bertobat walaupun Anda tahu bahwa Anda belum bertobat dan tetap menipu Tuhan, diri sndiri dan orang lain seakan-akan Anda telah bertobat.

 

Mengherankan jika Anda mengatakan sudah bertobat. Sudah diselamatkan oleh iman. Namun dalam hidup Anda masih penuh dengan kebohongan. Jika Anda memiliki iman yang sejati, Anda akan menjunjung tinggi kejujuran. Ingat! Satu kebohongan akan memimpin kepada kebohongan yang lain dan akan terus memimpin kepada kebohongan yang lain lagi serta tak ada habis-habisnya, kecuali Anda bertobat!

 

IV. Iman Sejati adalah Iman yang Memiliki Integritas (Integrity)

 Kata ‘integritas’ atau dalam bahasa Inggris ‘integrity’, berasal dari kata ‘integer’ yang memiliki pengertian ‘bulat atau utuh’. Orang yang memiliki integritas adalah orang yang ‘utuh’ atau artinya ia memiliki satu kepribadian yang nampak dan tidak memiliki kepribadian yang lain yang bertolak belakang dengan esensi kepribadiannya. Misalnya jika seseorang setelah bertobat menjadi orang yang sangat rohani di dalam gereja dan persekutuan, maka kepribadian yang sama juga dapat dilihat di luar gereja atau persekutuan. Inilah maksudnya ‘utuh’ atau ‘satu’. Orang yang kelihatan rohani di gereja, namun jika di luar gereja duniawi, orang ini tidak memiliki integritas.

 Pada waktu saya masih menjadi pemuda gereja dan terpanggil untuk menyerahkan diri menjadi hamba Tuhan, saya kagum akan kerohanian para mahasiswa/i yang pernah pelayanan praktek di gereja kami. Namun setelah saya masuk di sekolah teologi yang sama dengan mereka – mereka menjadi kakak tingkat saya – saya kecewa sekali karena beberapa dari mereka atau bahkan sebagian besar dari mereka yang saya kagumi itu, ternyata tidak serohani di ladang pelayanan (gereja kami), bahkan ada yang lebih duniawi dari orang dunia. Orang yang demikian tidak memiliki integritas. Mudah-mudahnya hari ini mereka sudah bertobat.

 

Joseph Foreman dalam bukunya Shattering the Darkness menceritakan bagaimana pelayanannya kepada orang-orang yang ada dipenjara. Foreman menjelaskan bahwa ada banyak orang yang dilayani di penjara telah mengambil keputusan berdoa menerima Kristus, dan rajin menghadiri chapel setiap Minggu yang menunjukkan bahwa mereka sepertinya benar-benar diselamatkan. Namun setelah mereka kembali ke sel tahanan, mereka kembali berbicara dengan kata-kata kotor, memikirkan pikiran-pikiran cabul dan seks dan minum-minum minuman keras. Mereka tidak memiliki integritas sebagai orang Kristen dan saya pikir mereka belum diselematkan.

 

Ketika Martin Luther diperdamaikan dengan Tuhan atau diselamatkan oleh iman, ia tidak hanya mengaku bahwa ia telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, namun ia juga menunjukkan kesatuan pribadinya dengan Kristus. Dan inilah permulaan Kebangunan Rohani Protestan. Oleh sebab itulah, Luther dapat mengkhotbahkan Injil yang benar. Dalam kata pengantar bukunya tentang Kitab Roma dalam The Works of Marthin Luther, Volume VI, Ia berkata: “Semua orang berdosa dan tercela di mata Tuhan, tetapi mereka harus dibenarkan, tanpa jasa atau usaha sendiri, tetapi melalui iman di dalam Kristus, yang telah membenarkan kita melalui darahNya.”

 

V. Iman Sejati adalah Iman yang Setia (Faithfulness)

 Di sini saya tidak bermaksud mengatakan bahwa jika kita setia maka kita akan diselamatkan. Namun saya tegaskan bahwa karena kita telah diselamatkan maka kita bisa setia kepada Tuhan dan kebenaran. Bagaimana manusia berdosa bisa setia kepada Tuhan? Itu mustahil. Hanya orang yang sudah dibenarkan atau diselamatkan oleh Tuhan yang dapat setia. Dan kesetiaan ini akan menunjukkan bahwa ia memiliki iman yang sejati.

 

            Dr. James Dobson mengatakan bahwa dari 88% anak yang lahir di gereja-gereja alkitabiah “meninggalkan iman mereka dan tidak kembali lagi.” Dan Dr. R.L. Hymers, Jr. bersaksi tentang seorang muda yang telah berdoa menerima Yesus Kristus datang ke gerejanya. Dalam suasana kebaktian ia berkata kepada pengkhotbah tamu bahwa ia telah menyerahkan seluruhnya kepada Kristus, bahkan jika ini artinya harus menjadi hamba Tuhan. Ia “maju ke depan” pada saat undangan untuk membuat komitmen dengan Tuhan diberikan. Tetapi itu sudah berlalu dan kami tidak pernah melihatnya lagi. Ia telah “meninggalkan gereja, dan tidak pernah kembali lagi.”

 

            Mungkin ada orang yang menilai bahwa orang-orang yang dibicarakan oleh Dr. Dobson dan Dr. R.L. Hymers, Jr. di atas ‘murtad’ atau maksudnya telah beroleh selamat dan kemudian meninggalkan imannya. Namun saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh Dr. Hymers bahwa mereka bukan murtad, tetapi sejak awal mereka belum pernah mengalami pertobatan sejati.

 

VI. Iman Sejati adalah Iman yang Dapat Dipercaya (Truthfulness)

Ketika Anda diselamatkan, Anda bukan hanya percaya kepada Tuhan, tetapi Tuhan juga mempercayai Anda. Hanya orang yang sungguh-sungguh bertobat yang dapat dipercaya Tuhan untuk mengemban tugas-tugas suci dari Dia.

Ketika Tuhan menyelamatkan engkau, Tuhan akan mempercayakan tugas-tugas suci dan memberitakan kebenaran Injil. Namun sudahkan Anda dapat dipercaya? Menjaga kehidupan kudus, melaksanakan Amanat Agung, mempertahankan dan memberitakan kebenaran adalah tugas setiap orang yang telah diselamatkan, dan bukan tugas hamba Tuhan saja. Betapa banyak orang yang mengaku diselamatkan, mengaku sudah bertobat, namun dalam hidupnya tidak pernah melaksanakan tugas-tugas suci yang diberikan Tuhan untuk dilakukannya. Apakah orang demikian memiliki iman sejati? Bukankah seharusnya ia dapat dipercaya oleh Tuhan.

 

            Apakah orang yang dipercaya Tuhan untuk menjaga umatNya atau jemaatNya agar tetap dalam kebenaran, namun tidak berani menegur dosa dan memberitakan kebenaran dengan tujuan menarik orang dunia sebanyak-banyaknya ke dalam gereja tanpa harus bertobat adalah orang yang patut dipercaya Tuhan? Menurut saya tidak.

 

            Anda tentu ingat Yudas. Ia adalah salah satu murid Yesus yang diberi kepercayaan untuk memegang kas dalam kelompok mereka. Namun apakah Yudas dapat dipercaya? Yohanes 12:6 menyatakan bahwa ia suka mencuri uang kas yang dipegangnya. Apakah Yudas adalah orang yang sudah diselamatkan yang kemudian murtad ketika menjual Yesus?  Menurut saya tidak! Dari semua Yudas belum diselamatkan. Hidupnya yang tidak bisa dipercaya Tuhan – suka mencuri uang Tuhan –menunjukkan bahwa Yudas bukanlah orang yang telah diselamatkan.

 

VII. Iman Sejati adalah Iman yang Memiliki Jaminan (Assurance or Guarantee)

 

            Dr. Myron Houghton memberikan empat pandangan tentang jaminan keselamatan ini (the security of the believer), yaitu:

Orang yang sudah sungguh-sungguh diselamatkan dapat kehilangan keselamatannya oleh karena dosa dan dapat diselamatkan kembali jika ia kembali bertobat. [Myron J. Houghton, "Eternal Security," Faith Pulpit (February 1992).]

            Pandangan pertama ini merupakan pandangan Armenianism dan juga Campbellite movement yang dimulai oleh Alexander Campbell bersama ayahnya Thomas Campbell, yang kemudian gerakan ini disebut denominasi Church of Christ dan Disciples of Christ.

Orang yang sudah sungguh-sungguh diselamatkan dapat kehilangan keselamatannya  hanya oleh karena mereka meninggalkan imannya di dalam Kristus; dan sekali meninggalkan iman, mereka tidak mungkin dapat diperbaharui lagi. [Myron J. Houghton, "Eternal Security," Faith Pulpit (February 1992).]

            Pandangan kedua ini juga berbau Armenianisme. Bahkan ada geraja Fundamentalist Baptist yang pernah saya kenal juga mempertahankan pandangan ini – walaupun dalam pemikiran umum gereja Fundamentalist Baptist percaya tentang jaminan keselamatan kekal dan menganggap pandangan kedua ini sebagai bidat dalam gerakan Fundamentalist Baptist.

            Howard Marshall memberikan penjelasan lengkap tentang pandangan kedua ini, yang juga merupakan pandangannya dalam bukunya Kept By the Power of God. Marshall menegaskan bahwa orang yang telah diselamatkan dapat kehilangan keselamatannya bukan oleh karena dosa, tetapi oleh karena meninggalkan iman mula-mulanya di dalam Tuhan.

Tuhan memilih dan menentukan orang-orang tertentu untuk diselamatkan yang telah diketahui sebelumnya oleh Tuhan bahwa mereka akan bertobat dan beriman. Kristus mati hanya untuk menyelamatkan orang-orang pilihan ini. Orang Kristen KTP akan terus dipelihara Tuhan jika ia sungguh-sungguh salah satu dari orang-orang pilihan Tuhan. [Myron J. Houghton, "Eternal Security," Faith Pulpit (February 1992).]

Pandangan ketiga ini merupakan pengaruh dari pengajaran Calvinis. Louis Berkhof adalah teolog Reformed Calvinis yang mempertahankan pandangan ketiga ini. Berkhof membedakan antara panggilan eksternal (the external calling of God) yang datang kepada “orang yang mendengar Firman Tuhan,” dan panggilan internal (the internal calling of God) yang datang “hanya kepada orang pilihan”. [Louis Berkhof, Manual of Christian Doctrine (Grand Rapids: Eerdmans Publish. Co., 1933), 231]. Berkhof menekankan bahwa internal calling yang untuk orang pilihan “tanpa memerlukan pertobatan, yang tak dapat diubah oleh apapun dan tidak akan gagal” [hal. 234]. Orang pilihan yang menerima internal calling pasti diselamatkan.

Charles Hodge adalah teolog Reformed lainnya yang mendukung pandangan ketiga ini. Hodge mempertahankan pandangan bahwa Yesus mati hanya untuk orang pilihan saja dan tidak untuk semua orang, oleh sebab itu hanya orang yang benar-benar dipilih Tuhan yang akan dipelihara dengan mendasarkan pada Roma 1:1-11. Saya setuju bahwa ayat ini merupakan jaminan yang kuat bagi orang percaya, namun saya tidak setuju dengan Hodge bahwa ayat ini hanya berlaku untuk orang pilihan.

Orang yang sudah sungguh-sungguh diselamatkan di dalam Kristus memiliki jaminan kekal oleh rencana pemeliharaan Tuhan. Mereka dapat memiliki kepastian yang mutlak sejak mengalami pertobatan atau keselamatan dan untuk selamanya bahwa kapan saja mati pasti masuk sorga berdasarkan janji Tuhan dalam Injil. [Myron J. Houghton, "Eternal Security," Faith Pulpit (February 1992).]

Lewis Sperry Chafer yang merupakan salah satu bapa Dispensasionalisme dan pendiri Dallas Theological Seminary adalah salah satu orang yang mempertahankan pandangan keempat ini. Chafer percaya – saya juga percaya – bahwa keselamatan adalah “pekerjaan Tuhan untuk manusia dan bukan pekerjaan manusia untuk Tuhan”, oleh sebab itu orang yang telah diselamatkan memiliki jaminan kekal oleh pekerjaan Tuhan bagi orang percaya. [Lewis Sperry Chafer, Systematic Theology.]. Chafer juga menegaskan bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat memisahkan orang percaya dari kasih Kristus oleh karena pekerjaan Tuhan. Oleh sebab itu, dapat kita simpulkan bahwa Chafer menegaskan bahwa keselamatkan dan jaminan penuh merupakan pekerjaan Tuhan, dan bukan pekerjaan manusia.

Charles Ryrie yang juga salah satu tokoh Dispensasionalisme[1] mempertahankan pan-dangan keempat ini. Dalam bukunya So Great Salvation ia mendefinisikan jaminan kekal sebagai “karya Tuhan yang menggaransi karunia keselamatan, yang sekali diterima akan dimiliki selamanya dan tidak akan pernah hilang.” [Charles Ryrie, So Great Salvation (Wheaton: Victor Books, 1989), 137].

Dari keempat pandangan di atas saya percaya pandangan keempat adalah yang paling alkitabiah. Untuk lebih jelasnya saya mau Anda membaca ayat-ayat berikut ini dengan teliti dan merenungkannya: l Petrus 1:23; 2 Korintus 5:21; Roma 5:19-21; Yohanes 10:28; Kolose 3:1-3; Efesus 1:3; 2:6; Roma 4:23-5:2; 5:6-9; l Korintus 3:10-15; Ibrani 12:6-11; 1 Korintus 5:1-5; 11:28-32; 1 Tesalonika  1:9,10; 5:8-10; Efesus 4:30; Roma 8:23; 2 Timotius 2:19; Wahyu 20:10-15; Matius 7:21-23; Filipi 1:6; 2:12,13; l Petrus 2:5; Efesus 2:20-22)

Mungkin Anda bertanya – seperti halnya pertanyaan yang sudah berkali-kali saya dengar – “Jika ada seorang Kristen yang sangat mengasihi Tuhan, aktif dalam pelayanan, namun kemudian pindah agama. Bukankah dia kehilangan keslamatannya?”

            Perhatikan keseluruhan khotbah eksegesis saya dari kata Yunani “pistis” ini. Bukankah kata ‘pistis’ juga berarti ‘firm conviction’ (tetap teguh pada pendirian imannya) dan  faithfulness (setia pada imannya). Ingat!  Saya tegaskan kembali bahwa kedua kata ini bukan syarat iman, tetapi arti iman atau iman itu sendiri. Jadi jika ada orang Kristen walaupun pernah menyatakan bahwa dirinya telah diselamatkan dan kemudian meninggalkan imannya, ia bukan kehilangan imannya, tetapi belum memiliki iman atau ‘pisis’ yang juga berarti firm convition dan  faithfulness dari sejak semula.

 

            Terlebih lagi arti ketujuh dari ‘pistis’ atau ‘iman’ adalah assurance (asuransi) atau guarantee (garansi). Imanmu adalah asuransimu dan imanmu adalah garansimu. Dan yang memberikan iman ini, yang memberikan asuransi ini, yang memberikan garansi ini adalah Tuhan sendiri. Mengapa engkau masih meragukan Tuhan yang setia dan benar sebagai pemberi asuransi dan garansi keselamatanmu, sementara engkau tidak meragukan perusahan asuransi dan pemberi garansi barang yang Anda beli walaupun mereka bisa menipu Anda?

Maap kalau saya berkata keras, “Jika Anda belum memiliki iman atau percaya dengan segenap hati, iman yang berdiri teguh, kejujuran, integritas, kesetiaan, dapat dipercaya, dan jaminan – yang mana ketujuh hal tersebut merupakan pengertian dari iman atau ‘pistis’ – maka Anda bukanlah orang yang sudah memiliki iman. Anda bukanlah orang yang sudah sungguh-sungguh bertobat dan diselamatkan. Jika suatu hari nanti Anda meninggalkan gereja atau persekutuan saudara-saudara seiman, Anda bukan kehilangan keselamatan, namun memang sejak awal Anda belum pernah memiliki iman sejati.

Maukah Anda memiliki iman sejati yang  menjadi jaminan keselamatan kekal Anda? Jangan menunda waktu. Anda tidak tahu kapan pintu pertobatan ditutup untuk Anda. Jika Anda mati tanpa pertobatan atau iman sejati Anda akan terhilang untuk selama-selamanya. Anda sedang pergi menuju Neraka sejak dari sekarang jika Anda tidak mau diselamatkan hari ini.

“Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Markus 1:14)

 

-Bintang P0EBLIC-

Salomo termasuk di kategori mana Bintang POEBLIC ?

Syalom -Bintang P0EBLIC-

Saya mau nanya nih,kan tadi kasih pendapat:

Mungkin Anda bertanya – seperti halnya pertanyaan yang sudah berkali-kali saya dengar – “Jika ada seorang Kristen yang sangat mengasihi Tuhan, aktif dalam pelayanan, namun kemudian pindah agama. Bukankah dia kehilangan keslamatannya?”

Nah si Salomo, ada di kategori mana dalam kasus ini,?

Apakah ia tidak memiliki iman sejati dari awalnya?

Perhatikan keseluruhan khotbah eksegesis saya dari kata Yunani “pistis” ini. Bukankah kata ‘pistis’ juga berarti ‘firm conviction’ (tetap teguh pada pendirian imannya) dan faithfulness (setia pada imannya). Ingat! Saya tegaskan kembali bahwa kedua kata ini bukan syarat iman, tetapi arti iman atau iman itu sendiri. Jadi jika ada orang Kristen walaupun pernah menyatakan bahwa dirinya telah diselamatkan dan kemudian meninggalkan imannya, ia bukan kehilangan imannya, tetapi belum memiliki iman atau ‘pisis’ yang juga berarti firm convition dan faithfulness dari sejak semula.

Kalau memang Salomo ada di kategori ini, kenapa ia bisa menulis kitab amsal pengkotbah dan kidung agung?

Bagaimana mungkin seorang dapat mengajar kalau ia sendiri tidak bisa menjalaninya?

Apa Salomo termasuk golongan "orang yang ddipakai Allah tapi tidak dikenan oleh Allah"?

Apakah ia meragukan masih meragukan Tuhan yang setia dan benar sebagai pemberi asuransi dan garansi keselamatan?

Saya tunggu jawabannya

Syalom
Ang Che Chen

Salomo Insyaf

Kitab 1 Raja-Raja mencatat dengan jujur apa yang yang baik dan yang buruk yang telah dilakukan oleh Salomo. Mencatat menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1 Raja 1:1--11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1 Raja 1:1--2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1 Raja 3:1-28 ). Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1 Raja 6:1-38; 1 Raja 8:1-66). Pasal 11 (1Raj 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami dengan perempuan asing yang membawanya kepada penyembahan berhala.

Meskipun Allah menampakkan diriNya 2 kali yang menandakan ia dikasihi Allah (cocok dengan namanya YEDIYAH), namun jika Salomo menyimpang dan tidak hidup menurut ketetapanNya, maka akan ada akibat yang harus ditanggungnya ( dan keluarganya / keturunannya ).

Kitab Raja-raja menulis kisah Salomo yang kemudian mencintai banyak perempuan asing, padahal Allah telah berfirman, "Janganlah kamu bergaul dengan mereka.sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka" (1 Raja 11:2 ). Larangan ini berkaitan dengan bahayanya pengaruh dari mereka untuk membawa Salomo berpaling dari Allah Israel, dan kemudian ikut menyembah ilah-ilah mereka, bukan karena rasisme.

Namun, Salomo gagal memperhatikan peringatan Allah ini, sehingga kemudian ia mengikuti para isteri-isterinya yang memintanya agar dibangun bukit-bukit pengorbanan bagi illah-illah mereka. Karena tindakannya ini, maka Tuhan membangkitkan lawan-lawan Salomo sehingga tidak ada lagi damai sebagaimana sebelumnya dan yang sangat menyedihkan bahwa Tuhan akan memecah kerajaannya.

Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu. Kemudian setelah kematian Salomo pada tahun 992 sM Kerajaan Israel pecah menjadi 2 bagian : Kerajaan Israel (utara) dengan ibukota Samaria dan Kerajaan Yehuda dengan ibukota Yerusalem.

Kisah mengenai Salomo sangat baik untuk dijadikan pelajaran dan peringatan. Bahwa Raja yang dikenal sangat bijaksana itu bisa juga melakukan kesalahan. Hikmatnya bisa dicondongkan menyembah ilah-ilah lain akibat dia bergaul dengan perempuan-perempuan asing yang tidak menyembah Allah.


* 1 Raja 11:1-4
11:1 Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het,
11:2 padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta.
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. .


Inilah yang menyebabkan Salomo jatuh kedalam penyembahan berhala. Penyebab kejatuhan Salomo jelas karena hatinya mencintai banyak perempuan asing, yang bukan penyembah Allah Israel. Hikmatnya tidak dapat mencegah dia dari penyembahan berhala.

 

Apakah Salomo bertobat sebelum kematiannya?


Alkitab Perjanjian Lama (TANAKH) memang tidak mencatat mengenai pertobatannya, namun sebenarnya masih ada kitab-kitab lain yang digunakan oleh kalangan Yahudi, Alkitab PL sendiri menulis ada rujukan kitab-kitab mengenai riwayat raja-raja Israel, yang mungkin dapat digunakan sebagai rujukan riwayat Salomo, misalnya :

- Kitab Raja-Raja Israel dan Yehuda - 2 Tawarikh 27:7; 35:27; 36:8
- Kitab Raja-Raja Israel - 1 Tawarikh 9:1; 2 Tawarikh 20:34.
- Riwayat Raja-Raja Israel - 2 Tawarikh 33:18
- Riwayat Nabi Natan - 1 Tawarikh 29:29


Allah menyatakan bahwa Salomo menjadi anak-Nya, apabila ia bersalah ia akan dihukum, namun Allah berjanji kasih setiaNya tidak akan hilang daripadanya


* 2 Samuel 7:14-15
7:14 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
7:15 Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.


Tentu, janji Allah yang ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Meskipun Salomo jatuh kepada dosa dan kesalahan yang sangat fatal, ia mendapat penghukuman dan konsekwensi (kerajaannya kemudian pecah). Namun, Allah selalu menepati janjiNya bahwa kasih-setiaNya tidak akan hilang. Allah tentu akan memberikan jalan baginya untuk kembali dan bertobat. Tradisi Yahudi mengatakan bahwa Salomo mati di masa tuanya, ketika ia sedang beribadah di Bait Allah yang dibangunnya. Pandangan ini ada benarnya.

Salomo, menulis sebagian kitab Mazmur (TEHILIM), salah satu penulis kitab Amsal (MISHLEI SHELOMOH), Penulis Kitab Kidung Agung (SHIR HASHIRIM) dan yang terakhir Kitab Pengkotbah (KOHELET). Bagian akhir Kitab Pengkhotbah menunjuk pada konklusi seorang penulis yang akan segera menghadap Allah pada masa tuanya.

Kitab Pengkotbah, meski tidak menunjuk namanya secara langsung, tetapi menurut beberapa penafsir adalah Kitab yang juga ditulis oleh Salomo. Karena terdapat beberapa hal-hal yang menunjukkan bahwa ia adalah Salomo, dengan pertimbangan-pertimbangan : Pertama, penulis kitab menyebut dirinya anak Daud, raja di Yerusalem
Kedua, penulis ia menunjuk dirinya KOHELET pengajar/guru (yang dapat diterima akal). Hal-hal tersebut menunjuk bahwa ia seorang yang bijaksana sekaligus seorang Raja.


* Pengkotbah 1:1,12
1:1 Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.
1:12 Aku, Pengkhotbah, adalah raja atas Israel di Yerusalem.


Bandingkan dengan :


* 2 Tawarikh 1:11-12
1:11 Berfirmanlah Allah kepada Salomo: "Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau,
1:12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau."


Kitab Pengkotbah, menurut beberapa penafsir, ditulis oleh Salomo pada masa tua-nya, dalam masa ini ia menulis kitab sebagai tanda pertobatannya, bahwa ia telah melihat kehidupan manusia yang baik dan buruk. Pengalamannya jelas tercermin dalam setiap ayat yang tertulis. Pasal 12 adalah sebagai penutup, menggambarkan bahwa pasal ini ditulis pada akhir hidupnya, perhatikan wejangan-wejangannya dibawah ini


* Pengkotbah 12
12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
12:2 sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,
12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,
12:4 dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk,
12:5 juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi -- karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan,
12:6 sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur,
12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.
12:9 Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal.
12:10 Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
12:11 Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.
12:12 Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.


Dengan demikian, pandangan bahwa Salomo tidak selamanya jatuh dalam dosa, namun pada akhir hidupnya justru menulis Kitab yang indah yang disebut KOHELET. Dan, bahwa ia mati ketika sedang beribadah di Bait Allah yang dibangunnya. Pandangan ini cukup berdasar.

Tidak benar bila ada orang yang menganggap bahwa Tuhan tidak selalu mengingat orang yang melayani Dia. Tuhan memahami pengorbanan kita. Bila kita telah memutuskan untuk bersandar kepada Tuhan, tidak perlu ragu akan pemeliharaan Tuhan. Memang, kadang-kadang kita menghadapi situasi sulit ketika kita mempertahankan iman kita. Akan tetapi, betapapun sulitnya situasi yang kita hadapi, Tuhan dapat memelihara kita melalui cara-cara yang tidak dapat kita duga sebelumnya. Elia pun pasti tidak menduga sebelumnya bahwa Tuhan akan memakai burung gagak serta seorang janda yang hanya memiliki segenggam tepung dalam tempayan serta sedikit minyak dalam buli-buli (17:4-6,9,12).

Walaupun hidup kita tidak selalu menyenangkan, kita harus meyakini bahwa Allah selalu memiliki maksud baik. Walaupun telah mengalami mujizat Tuhan berupa tepung yang tidak habis-habis dan minyak yang tidak berkurang walaupun dipakai setiap hari, janda di Sarfat ini memiliki prasangka negatif ketika anak perempuannya tidak bernafas lagi. Padahal, Allah selalu memiliki rancangan yang terbaik bagi anak-anak-Nya (bandingkan dengan Yeremia 29:11). Yakinilah bahwa Allah selalu memiliki maksud baik melalui apa pun yang kita alami.


*Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

-Bintang P0EBLIC-

 

thanks buat tafsirannya Bintang POEBLIC

Syallom -Bintang P0EBLIC-

Trims buat tafsirannya, walaupun pendapat kita berbeda mengenai Salomo, karena tidak ada ayat yang secara explisit menyatakan penyesalannya dan pertobatannya.

Kalau saya pribadi, saya sangat tidak yakin dengan keselamatan Salomo, karena bagi saya nulis dan ngomong itu sangat mudah tapi bisa ngelakoni itu hal yang lain lagi.
Misalnya nulis komentar ini mudah kok hehehe

Bileam juga pernah berkata bahwa ia adalah orang yang matanya terbuka dan memiliki pengenalan akan Allah. Orang yang dipakai dahsyat di tangan Allah , seorang nabi Allah, tapi akhirnya juga mati oleh pedang Yosua.

Bukan apa yang kita ketahui itu yang membuat kita hidup berkemenangan tapi apa yang kita lakukan itu yang akan menentukan apakah kita sanggup hidup berkemenangan atau tidak.

Tentu, janji Allah yang ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Meskipun Salomo jatuh kepada dosa dan kesalahan yang sangat fatal, ia mendapat penghukuman dan konsekwensi (kerajaannya kemudian pecah). Namun, Allah selalu menepati janjiNya bahwa kasih-setiaNya tidak akan hilang

Kasih Allah memang tidak bersyarat tapi apakah janji Allah juga tidak bersyarat?
Kita lihat case ini..
Sewaktu Allah membawa orang Israel keluar dari perbudakan di Mesir, Ia berkata kepada Musa di kitab Keluaran 3:6-10

Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu,Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya,sebab ia takut memandang Allah. Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

Nah di sini kita melihat bahwa Allah berjanji akan membawa mereka (umatNya, orang Israel keturunan Abraham, Ishak dan Yakub) keluar dari Mesir menuju ke tanah perjanjian.

Ada suatu survey yang mengatakan jumlah orang Israel generasi pertama ini berkisar 2,5 juta jiwa. Jumlah yang cukup besar saat itu.
Tetapi pernahkah kita menyadarinya, dari sekitar 2,5 juta jiwa umat pilihanNya, kaum Israel itu, berapa kah yang benar benar masuk ke dalam Tanah Perjanjian???
Saya katakan hanya 2 (dua) orang saja dari generasi pertama yang keluar dari Mesir.

Sekarang mari kita berhitung secara
matematika, anggaplah jumlah umat Tuhan itu 2 juta saja.
Nah 2 orang dari 2 juta itu sama dengan 2/2000000 x 100% = 0.0001 %. Jumlah yang sangat tidak signifikan

Pertanyaan pertama saya :
Where was God’s keeping power when they were in the dessert?? Di mana kuasa/kemampuan Allah untuk menjaga mereka sewaktu mereka ada di padang gurun??
di mana kasih setia Allah ?

Apakah Ia termasuk kategori pribadi yang suka mengobral janji2 seperti para pemimpin saat pilkada di Indonesia, tapi dalam kenyataannya tdk dapat mewujudkan janji janji mereka?

Bukan kah Bilangan 23:19 mengatakan bahwa Tuhan tidak pernah menyesal??
"God is not a man, that He should lie, Nor a son of man, that He should repent. Has He said, and will He not do? Or has He spoken, and will He not make it good?

Tapi kalau kita melihat endingnya bgs Israel generasi pertama ini , Allah tidak sanggup menjaga kasih setianya juga yah..God broke His covenant and promises
Oh yah

Bintang P0EBLIC- jangan tersinggung dulu yah dengan komentar saya, bantu juga saya karena sampai saat ini saya masih mau belajar.

Syalom

Ang Che Chen

 

 

Konsep Dasar Karunia Keselamatan

* Efesus 2:8-9
2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.


Keselamatan/ Kehidupan yang Kekal adalah pemberian Allah (karunia) pernyataan ini tidak mutlak milik Paulus saja, kita lihat bagaimana Rasul Yohanes juga bersaksi yang senada, bahwa kehidupan kekal diperoleh karena karunia/ Anugerah (pemberian) Allah melalui Yesus Kristus :


* Yohanes 3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Apa sih karunia itu?

ANUGERAH/KARUNIA diberikan bukan atas dasar IMBAL-BALIK. Keselamatan kita atas karya Tuhan Yesus diatas kayu salib adalah Anugerah. Anugerah mempunyai arti dasar demikian : “yang memberi tidak berkewajiban, yang menerima tidak mempunyai hak”.

Konsep Imbal-Balik (Amal Ibadah) adalah “kita mendapatkan sesuatu karena melakukan sesuatu”. Konsep ini dianut oleh orang Yahudi dengan melaksanakan semua ketentuan hukum-hukum Taurat seperti layaknya seorang pegawai yang diupah bulanan karena melakukan pekerjaannya selama satu bulan, seorang salesman mendapat bonus karena mampu menjual sekian jumlah barang dagangan. Kalau kita berpikiran kalau saya mentaati aturan Alkitab, kalau saya melakukan amal-ibadah maka saya akan mendapat pahala, itu adalah konsep pemikiran imbal-balik! Dimana hal tersebut menunjukkan kita belum sadar akan arti penebusan itu.

Keselamatan dari Allah adalah sepenuhnya anugerah, bukan imbal-balik!


Keselamatan dalam kepercayaan Kristiani itu pure Anugerah!
Perbuatan-baik tidak bisa 'membeli keselamatan', keselamatan hanya oleh 'darah-Yesus'. Dan setiap orang yang percaya memperoleh 'anugerah-keselamatan' itu. Dan perbuatan baik SETELAH keselamatan itu harus. Seorang yang telah menerima benih ilahi yang telah menjadikannya anak-Allah, memiliki natur baik Allah. Seorang yang telah menerima Kristus akan mengikuti teladan Kristus dalam perbuatan baik. Itu yang menunjukkannya seseorang itu benar-benar bertobat, menerima Kristus senagai Juru Selamat. Karena keselamatan tanpa buah2 kebaikan itu adalah palsu. "Pohon dikenal dari buahnya", demikian penegasan kita Tuhan Yesus Kristus. Kristus pokok Anggur kita, kita adalah ranting-rantingnya, buah yang berikan 'harus' sama seperti buah-buah yang diberikan Sang Pokok Anggur itu (Yohanes 15:1).

Seseorang yang sudah mempunyai pola-pikir Anugerah, tidak akan melakukan perbuatan baik 'supaya menerima imbalan'. Karena pola Pikir Anugerah mementingkan kasih kepada Allah lebih-tinggi daripada memikirkan reward-nya. Namun, jika seseorang yang mengaku sudah menerima keselamatan tetapi masih melakukan perbuatan baik 'supaya', maka dia masih dalam konsep Perjanjian-Lama, atau konsep amal-ibadah, yaitu pola pikir lama, bukan konsep Anugerah atau Kasih Karunia.

-Bintang P0EBLIC-

Sekali lagi.....Sola Gratia....

@sdr Ang...
Sori, saya menanggapi agak telat....Setelah kita saling mengemukakan argumen, saya sangat mengerti bahwa kadang kita harus mempertahankan kehendak bebas dan pilihan manusia, karena kalau tidak, maka manusia bisa menuduh Tuhan sembarangan bertindak, melanggar kebebasan manusia, atau melarikan diri dari tanggung jawab.....Tapi, apakah itu yang memang merupakan pengajaran Alkitab?

Semua ayat pembahasan yang kita bahas bersama, memang bisa dilihat dari dua segi, Kedaulatan Tuhan dan pilihan bebas manusia...Tapi untuk konsep kekristenan khususnya mengenai keselamatan, kita harus kembali ke asas yang mendasari semuanya, sehingga kita harus melihat the whole picture untuk mengerti the part picture...Untuk mengerti deatil, kita harus melihat keseluruhan gambarannya....Asas yang saya maksud adalah :

1. Semua manusia tidak bisa menolong dirinya sendiri, hanya Tuhan yang bisa menolong manusia...Kalau seandainya Tuhan menaruh pilihan bebas bagi manusia untuk selamat, maka manusia bisa selamat tanpa Tuhan...jalan tengahnya adalah Tuhan sudah meletakkan anugerah panggilan di dalam setiap hati manusia, sehingga manusia tinggal meresponnya...Tapi, sayang sekali, kalau kita membaca Alkitab, Manusia sama sekali tidak bisa merespon bagi anugerah Tuhan, karena kondisi manusia yang mati dan tidak berdaya...

Efesus 2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.

Kejadian 6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata

Roma 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Jadi, apakah manusia dapat merespon 'sedikit saja' terhadap keselamatan dari Tuhan? Tidak bisa sama sekali...Harus Anugerah Tuhan yang menggerakkan manusia dan memperbaharui manusia...
Dengan demikian, apakah manusia dapat 'memilih' apakah dia diselamatkan atau tidak? Tidak bisa sama sekali...

Yohanes 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Lalu, bagaimana dengan panggilan Tuhan di sepanjang Kitab dalam Alkitab? Seperti Yesus yang rindu mengumpulkan bangsa Israel seperti anak dalam sayap induknya?
UNTUK APA TUHAN MEMANGGIL MANUSIA JIKA MANUSIA TIDAK BISA MERESPON?
Panggilan Tuhan hanya meneguhkan bahwa ada orang yang sudah dipilihNya....Akan sangat membingungkan kalau Tuhan memilih seseorang tanpa memanggilNya....Kalau Tuhan memanggil, gak semua bisa merespon, hanya orang yang dipilih Tuhan...Tapi kalau dipanggil, tidak bisa merespon, untuk apa? Akhirnya kembali lagi bahwa semua yang dipilih Tuhan akan merespon...Adakah dasar alkitabnya? Silakan dilihat :

Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Tuhan menentukan/memilih, kemudian memanggil mereka...Dan inilah ayat2 panggilan/ayat dimana mensyaratkan manusia bisa memilih ( seperti kasus Salomo, bangsa Israel), tapi ketika dilihat secara gambaran besarnya, mereka yang dipilih pasti dipanggilNya.....

2. Keselamatan kita hanya berdasarkan anugerah, tidak berdasarkan apa2...Bahkan anugerah itulah yang membuat kita beriman...

Yohanes 6:44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.

3. Anugerah itulah yang juga membuat kita bertahan terus sampai kesudahan, tidak ada yang lain...

Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Kalau kita bisa terhilang sampai setengah jalan hidup kita, anugerah Allah akan gagal menyelamatkan kita, sehingga Tuhan seakan mencoba konsep keselamatan yang tidak pasti terhadap manusia.( karena tergantung kepada usaha manusia)...Lalu apakah begitu, kita boleh berbuat dosa sepuasnya? Silakan dibaca Roma 6-8...

Siapa yang mengatakan bahwa karena kita dipilih Tuhan berdasarkan anugerah, maka kita bisa sembarangan berbuat dosa, atau sembarangan hidup, maka dia sama sekali tidak mengerti cara kerja anugerah Allah dalam hidup orang percaya....

I Korintus 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Apakah Rasul paulus bisa sembarangan hidup ketika Ia mengetahui konsep anugerah? TIDAK, ia justru semakin menghargai anugerah dan bekerja lebih keras lagi lebih dari semua orang....Tapi apakah hanya sampai disana, sehingga ia bisa sombong atas anugerah yang ia terima? TIDAK, ia kembali menyadari bahwa semuanya adalah anugerah Tuhan yang bekerja melalui dirinya...Jadi, apakah kita masih berani mengatakan kalau manusia dipilih, diberikan anugerah akan menajdi manusia yang tidak bertanggung jawab? Kalau begitu, maka kita tidak mengerti konsep anugerah Tuhan....

4. jadi, apakah kita masih mengganggap kita layak atau bisa menggunakan pilihan bebas kita? Seandainya konsep anugerah ini tidak ditekankan, maka lama kelamaan maka kekristenan akan kembali ke masa dimana sebelum terjadi reformasi...Dan kita kehilangan semua pengajaran iman yang menyelamatkan kita....

5. Ingatlah :

Ketika anda masih dalam dosa, Hanya Anugerah Allah yang membuat kita menereima keselamatan dari Tuhan

Ketika anda berada dalam pelayanan, Hanya Anugerah Allah yang bisa membuat anda melayani

Ketika anda jatuh kembali dalam dosa, Hanya Anugerah Allah yang bisa membuat anda bangkit lagi

Ketika anda merasa semua lancar2, Ingatlah Hanya Anugerah Allah yang membuat anda sadar semuanya harus kemabli ke Tuhan...

Ketika anda meninggal, Hanya Anugerah Allah yang membuat kita bisa yakin bahwa kita akan bersama2 dengan Bapa di sorga...

Only Grace......Grace Only......
Sola Christos......

what is the predestination according to you Vantillian??

 

Syalom Vantillian,

Saya mau nanya nih, menurut anda apa sih yang dimaksud dengan predestinasi??

Apakah predestinasi yang ada anut (jika benar demikian) sama dengan predestinasi menurut John Calvin??

Saya sama sekali tidak pernah menolak konsep anugerah yang menyelamatkan dari awal penulisan komentar di blog ini, tapi saya memisahkan antara keselamatan yang kita terima dengan hidup kekal, karena bagi saya banyak yang diselamatkan pada awalnya tapi gagal dalam perjalanan menuju hidup kekal, karena itu bukan sekedar anugerah semata tapi akan melibatkan our human free will untuk memasuki hidup yang kekal.

tidak ada seorang pun yang bisa datang kepada Bapa kalau tidak ditarik oleh Tuhan sendiri, dan juga Tuhan juga yang memilih kita pada awalnya, kalau tidak salah saya pernah baca di PB, banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih tapi lebih sedikit lagi yang setia.

Syalom

Ang Che Chen

 

 

 

'anugerah' yang sering 'gagal'

Syalom Vantillian,

Salam damai sejahtera bagi semua.

Saya pingin beri komentar lagi untuk tulisan dari Vantilian. Pada prinsipnya saya tidak pernah menolak peran anugerah dalam keselamatan kita, tapi untuk mencapai tujuan akhir yaitu kehidupan kekal, itu tidak cuman dibutuhkan anugerah tapi free will  (kehendak bebas kita untuk memilih) dalam kehidupan in sangatlah penting dan menentukan.

Seperti yang telah saya tulis beberapa waktu yang lalu dalam komentar , manusia ,memiliki kemampuan untuk mengeraskan hati dan juga kemampuan untuk membuat kasih karunia menjadi sia sia (english : vain).

Vantillian menulis kalau anugerah yang memulai anugerah juga yang akan mengakhiri, juga Tuhan yang memulai Dia juga yang akan menjaga / memelihara pada akhirnya.

Sekarang kita kan lihat isi pejanjian baru, tentang anugerah.

Yesus berkata dalam Mat 5:13 
"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Mengapa garam itu menjadi tawar, apakah karena anugerah tidak lagi berfungsi di dalam 'garam'  itu sehingga harus dibuang dan dinijak orang.

Siapa yang mangatakan sekali selamat tetap selamat kalau kasusnya menjadi seperti ini (sekali menjadi garam selalu jadi garam)?
Atau kah "garamnya" pas lagi 'apes' karena telah dipredestinasikan dari awal untuk menjadi tawar dan diinjak orang?
kasihan garamnya yah tidak bisa menghindarkan diri dari 'apes'nya predestinasi.

nah lagi saya kutip lagi di Matius 18: tentang pengampunan.

Mat 18:23  Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
Mat 18:24  Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
Mat 18:25  Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
Mat 18:26  Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
Mat 18:27  Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Mat 18:28  Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
Mat 18:29  Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
Mat 18:30  Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
Mat 18:31  Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
Mat 18:32  Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
Mat 18:33  Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
Mat 18:34  Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
Mat 18:35  Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."

Nah apakah hamba jahat itu telah menerima anugerah Raja dalam hal pengampunan?? Absolutely.

Apa pengertian tentang anugerah? bukan kah sesuatu yang diberikan yang kita tidak layak untuk menerimanya.

Apakah anugerah sang Raja bekerja saat itu juga dalam hamba jahat itu? ya.. kalau tidak bagaimana hamba itu bisa keluar.

Tapi apa yang dilakukannya.... Mangapa anugerah sang  Raja tidak sanggup membuat ia mengampuni dan membebaskan temamnya yang berhutang kepada dia??

Sudah gagal kah anugerah dalam kasus ini?? atau kah karena pilihan dan kekerasan hatinya??/

Atau kah pada dasarnya hamba ini tidak pernah diselamatkan dari awalnya / sudah dipredestinasi untuk kebinasaan kekal??

Kalau benar ia sudah dipredestinasi untuk binasa, buat apa lagi sang raja berkata
Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku.
Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?

Gagal kah anugerah yang raja berikan??

Anugerah semata atau kah free will juga ikut menentukan ?

ketika Allah menyuruh kita mengampuni pada saat itu juga Ia menyediakan anugerah kepada kita dalam hal pengampunan. Pengampunan bukan perasaan tapi itu pilihan.

Suatu saat Sir Winston Churchill (PM Inggris) , berjalan dengan temannya dan ia bertemu dengan seorang PSK (pelacur), kemudian ia mengangkat topinya untuk menghormati PSK itu. Orang Inggris itu sangat aristokrat saat itu dan kalau bertemu dengan wanita mereka biasa mengangkat topi sebagai bentuk penghormatan.
Kemudian sang teman bertanya, apakah kamu tahu siapa perempuan tadi dan Winston Churchill mengatakan yah aku tahu. terus mengapa kamu menghormati ia dan bukan kah ia cuman pelacur,
Winston Churchill menjawab:aku menghormati dia bukan karena dia pantas dihormati tapi karena aku adalah orang terhormat,

Kita mengasihi lawan kita karena kasih Allah memang ada pada kita dan kita tinggal menyalurkannya saja. 

Nah lagi perumpamaan

Luk 19:11  Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
Luk 19:12  Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.
Luk 19:13  Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali.
Luk 19:14  Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami.
Luk 19:15  Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing.
Luk 19:16  Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
Luk 19:17  Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
Luk 19:18  Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.
Luk 19:19  Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota.
Luk 19:20  Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
Luk 19:21  Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
Luk 19:22  Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
Luk 19:23  Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.
Luk 19:24  Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.
Luk 19:25  Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.
Luk 19:26  Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
Luk 19:27  Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."

Apakah mereka menerima hal yang sama?? kenapa hamba yang ketiga 'gagal'

Apakah anugerah tidak bekerja dalam hamba ketiga ini?

Atau kah memang ia sudah dipredestinasikan untuk 'gagal' ?

Kalau memang demikian mengapa sang Tuan berkata
Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur. Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya.

Lagi dalam Matius 25

Mat 25:31  "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Mat 25:32  Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
Mat 25:33  dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Mat 25:34  Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Mat 25:35  Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
Mat 25:36  ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Mat 25:37  Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Mat 25:38  Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
Mat 25:39  Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Mat 25:40  Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Mat 25:41  Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Mat 25:42  Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
Mat 25:43  ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Mat 25:44  Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Mat 25:45  Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.
Mat 25:46  Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal."

Mengapa kelompok kambing binasa.. Apakah mungkin Tuhan menuntut sesuatu yang tidak ia sediakan/berikan??

Bukan kah para 'kambing' ini bisa protes Tuhan Engkau tidak adil karena tidak pernah memberikan kami anugerah supaya kami juga bisa melakukan hal yang sama dengan domba.
para domba bisa melakukan karena mereka dapat anugerah untuk ,melakukan yang baik sedangkan kami tidak diperlengkapi dengan hal itu sehingga kami tidak tahu bahwa itu Engkau.

Atau kalau 'kambing2'nya pintar mereka bisa saja ngotot demikian..

Tuhan sudahlah nda usah ngomong banyak dan nuntut kami... bukan kah pada awalnya kami ini termasuk dalam kelompok yang harus 'dibinasakan' dan tidak ada lagi yang dapat kami perbuat karena yah memang sudah nasib kami untuk dibinasakan dan tidak bisa selamat. yah kami cuman bisa merenungi nasib kami kenapa juga jadi kambing....(jadi kambing2 ini termasuk kelompok yang 'salah' diformat' pada waktu penciptaan.)

Nah buat para 'kambing kambing' belajar terima nasib apa adanya yah mulai sekarang, karena anugerah memang tidak diberikan untuk 'kalian' jadi nasib oh nasib yah belajar terima nasib ya 'kambing',

Menyimpang dikit...

Siapa kah otak dari pembinasaan manusia ??
Iblis kah atau "tuhan' versi predestinasi.
Sehingga iblis dan antek2nya itu cuman sekedar 'pion' atau 'bidak catur' di tangan 'tuhan' predestinasi

Iblis adalah pembunuh pencuri pembinasa manusia dari awal... ayat2 ini sebenarnya kurang tepat, karena 'tuhan' lah yang menjadi ''otak"nya cuman 'ia' mau cuci tangan dan cari muka jadi dibilangnya iblis kok, yang ngelakuin,

Nah nanti pada akhir episode baru orang orang yang dibinasakan dibunuh habis kemudian 'pion' nya iblis dan antek2nya dibersihkan sekalian biar ngapusin jejak kan..kayak kasus MUNIR gitu

Tapi tenang saja hal di atas tidak alkitabiah kok walau menjadi 'pegangan' sebagian 'saudara2' kita.

Maaf yah para pemegang 'doktrin' ini jangan tersinggung lho, ntar kalau tidak bisa ngampuni bisa jadi hamba yang jahat deh...hehehe

Syalom

Ang Che Chen

@ Sdr Ang......Kasih Karunia yang dicurahkan Allah.....

Syalom, sdr Ang....

Konsep Anugerah adalah konsep Predestinasi....Itu sangat jelas...Karena kalau kita memahami konsep anugerah, apa yang bisa kita kerjakan untuk selamat? Tidak ada satupun perbuatan kita bisa menyelamatkan kita...Masalahnya adalah apakah kita dapat "memilih dengan bebas" untuk diselamatkan oleh anugerah? Seperti penjelasan saya, juga tidak dapat...Jadi, satu2nya pilihan adalah doktrin predestinasi....Karena kalau kita mengingkari anugerah, maka kita mesti mengingkari masalah keberdosaan total dan "tidak ada seorangpun mencari Allah"...Kalau kita mengingkari itu, maka kita mengingkari Injil....Kenapa Yesus harus mati untuk menyelamatkan kita? Seandainya kita masih bisa memilih untuk mampu selamat sendiri, apa yang akan terjadi dengan Injil? Ini adalah pergumulan orang kristen sepanjang zaman hingga bisa lahir orang seperti Martin Luther, John Calvin sehingga lahirlah prinsip reformasi...

Saya menjelaskan predestinasi bukan karena ini adalah ajaran Calvin atau siapapun, tapi kita mesti melihat dan menguji diri kita sendiri dalam Firman Tuhan...Saya memegang teguh doktrin ini karena saya "sangat yakin sekali" tanpa adanya konsep Anugerah tak mungkin gagal, maka hidup saya pasti sudah binasa...Itu pengalaman saya yang masih sering jatuh dalam dosa, kadang membuat frustasi, kadang berpikir kenapa org kristen harus melalui jatuh bangun....Kalau kita tidak berpegang pada Anugerah Allah tak mungkin Gagal, masih adakah harapan bagi orang Kristen? Saya tidak tahu bagaimana pengalaman anda, sdr Ang...

Apakah anda seperti Martin Luther yang sudah percaya kepada kekristenan, tapi masih berusaha melakukan hal2 kudus dan rohani karena takut terhilang? Anda tahu kenapa Martin Luther berpegang kepada doktrin predestinasi? karena semuanya  lahir dari pergumulan pribadi dan pendalaman Firman ..Dia hampir frustasi menjadi orang Kristen, karena takut dihukum, karena masih mengandalkan harus hidup kudus dsb....Ketika Martin Luther mengalami pembaharuan rohani melalui pemahaman akan dibenarkan karena iman, maka disitulah doktrin pembenaran iman ( sola fide ) ditegaskan...Sola fide tidak bisa terlepas dari sola gratia dan keduanya harus bertumpu pada sola scriptura...Hehe...terlalu bertele2 ya? Maksud saya menjelaskan ini adalah bahwa doktrin predestinasi bukan doktrin yang hanya suka dipertengkarkan, tapi lahir dari pergumulan orang kristen dan sejarah yang cukup alot...Apakah anda berpegang pada Anugerah yang bisa gagal? Sayang sekali, anda mesti menguji kembali apa yang anda pegang....Seandainya Allah mengaruniakan keselamatan kepada orang pilihanNya, tapi masih bisa gagal, saya harus katakan, saya akan keluar dari kekristenan dan menganut ajaran agama lain saja...Kenapa? Karena itulah inti ajaran agama Kristen...

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan kepada orang kristen adalah : Apakah kalau anda mati sekarang, anda yakin sekali anda akan ke surga? 

Kalau sebagai orang kristen kita menjawab : Tidak yakin, lalu apa bedanya kekristenan dengan agama lain? Kenapa kita bisa menjawab tidak yakin? Karena dasar keyakinan kita pasti dilandaskan berdasarkan perbuatan kita...Kita gak yakin apakah kita taat kepada Tuhan, apakah kita ada berbuat dosa di saat2 terakhir kita mati, lalu kenapa kita bisa yakin sekali? Apakah kita yakin kita pasti taat kepada Tuhan? Silakan dijawab dalam hati...

Kalau kita jawab : Saya yakin sekali masuk surga...Saya akan bertanya : mengapa anda sangat yakin? Bagaimana kalau di saat2 anda meninggal, anda berbuat dosa? Apakah anda yakin masuk? Apakah anda yakin tidak akan pernah berbuat dosa sampai anda mati? Kalau kita menjawab, hanya anugerah Allah yang bisa menolong saya, maka hanya itulah jawaban yang bisa kita pegang....

Predestinasi yang saya pegang adalah sesuai dengan Efesus 1:4

Itulah argumen yang bisa saya kasih...Lalu saya akan membahas sedikit ayat2 yang anda kutip....Pertama, anda mesti membedakan anugerah yang diberikan secara umum dan yang diberikan secara khusus dalam keselamatan....

Anugerah Umum : termasuk wahyu umum diberikan kepada setiap orang, dan dapat dinikmati oleh semua orang, bahkan yang disediakan bagi orang percaya juga dapat dinikmati oleh orang tak percaya....Contoh : Ibadah dan pengajaran Firman...

Anugerah Khusus : termasuk anugerah keselamatan yang hanya diberikan kepada orang pilihanNYa....Anugerah ini hanya bekerja dalam hidup orang percaya....

Contoh perbedaannya : Apakah Allah mengasihi semua orang? Ya ( anugerah umum ), apakah Allah menyelamatkan semua orang? Tidak ( anugerah khusus )...Makanya di dalam Alkitab banyak ayat2 panggilan dan ayat yang menyuruh manusia bertobat...Tapi seperti ayat yang saya kutip, Banyak yang dipanggil ( anugerah umum), tapi sedikit yang dipilih(anugerah khusus)... 

Saya melihat, kadang anda mencampur-adukkan dua konsep itu sehingga menjadi seakan2 anugerah keselamatan Allah bergantung kepada apakah manusia merespon panggilan dari Tuhan...

Lalu anda juga harus bedakan beberapa konsep orang percaya dan non-percaya :

1. Ada orang percaya dan terlihat seperti orang percaya ( percaya sejati)                    2. Ada orang tidak percaya dan terlihat seperti orang percaya ( Kristen KTP)                3. Ada orang percaya dan terlihat seperti orang tidak percaya ( percaya sejati)            4. Ada orang tidak percaya dan terlihat seperti orang tidak percaya ( bukan kristen)

Sebenarnya pembagian diatas tidak mutlak( tolong jangan menghakimi orang berdasarkan pembagian diatas), dan seharusnya tidak dibagi begitu, tapi untuk memudahkan kita membahas, saya yang membagi sendiri....Apakah Yudas orang percaya sejati? Apakah Musa termasuk gol 1? Padahal dia tidak diizinkan masuk ke Kanaan...Apakah Salomo termasuk gol 1 atau 3? atau tidak percaya?

Alkitab sering memuat hal2 yang menuntut kita menafsirkan "lebih" seperti  pada kasus Musa...Kenapa Musa tidak dizinkan masuk ke Kanaan? Apakah itu berarti dia terhilang dan tidak mendapat tempat di surga? Dan masih banyak tokoh yang cuma ditulis secara real di Alkitab tanpa mempersoalkan apakah dia orang percaya sejati atau tidak...Cth lain : Simson...Simson apakah termasuk orang percaya yang gagal di dunia? Atau orang yang percaya lalu menjadi tak percaya? Kalau kita mencari tafsiran yang begitu, maka kita sudah menafsir terlalu "jauh".... Salah satu yang sering ditafsirkan jauh adalah Perumpamaan....Perumpamaan yang diceritakan Yesus hanya memuat satu point yang paling penting saja....Tidak bisa kita tafsirkan bahwa Kalau ada cerita begini, maka akan begini....Perumpamaan menunjuk kepada ada pengajaran inti....

Konteks Matius 18 yang anda kutip adalah konsep pengampunan yang berlaku di dunia...Dalam arti kalau seandainya Tuhan sudah mengampuni kita, kenapa kita tidak bisa mengampuni orang lain? Ini sebagai peringatan kepada orang kristen supaya IA SEMAKIN DITEGUHKAN DALAM PILIHANNYA...Kalau seandainya Allah tidak kasih ayat2 peringatan dalam Firman, apa yang Allah akan gunakan untuk memelihara orang percaya? Suara dari surga? Makanya ANUGERAH TANPA TAURAT juga tidak akan bermakna...Justru TAURAT meneguhkan Anugerah....Anda tak bisa menunjukkan kesalahan seseorang dan membuat dia sadar tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri tanpa memberikan peraturan yang dia tak bisa kerjakan....Makanya RENCANA KESELAMATAN Tuhan sangat Agung....Kenapa Tuhan memberikan TAURAT kalau sudah tahu manusia tidak bisa memenuhinya?Makanya Allah memberikan JANJI kepada Abraham mendahului TAURAT supaya kita tahu JANJI Tuhan tidak akan GAGAL.....

Apakah konteks MAtius 18 bisa terjadi dalam keselamatan? Atau Allah akan memberikan hukuman kepada kita di dunia? Silakan anda tafsir...

Sedangkan Lukas 19 tentang perumpamaan Mina juga mengandung prinsip yang sama...Apakah perumpamaan ini berlaku untuk orang kristen percaya sejati? Kalau berlaku untuk orang percaya, apakah ini tandanya orang bisa terhilang karena tidak menggunakan talentanya? Ini pertanyaan susah dijawab, tapi bisa dilihat dari pengajaran Rasul Paulus di dalam 

I Korintus  3
3:15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.

DIsini Paulus sedang menjelaskan pelayanan yang dilakukan oleh orang percaya, apakah dari kayu, rumput dsb sehingga akan diuji oleh api..Apakah org tsb diselamatkan? Iya, tapi seperti dalam api...Maksudnya? Saya juga tidak jelas...Yang jelas diselamatkan....

Apakah dalam perumpamaan Lukas 19:27 KALIMAT "BUNUHLAH MEREKA" adalah pembinasaan total? Atau org percaya terhilang? Saya tidak yakin...

Konteks Matius 25 tentang penghakiman sudah jelas, ada orang percaya sejati dan ada orang percaya yang "NGAKU" orang kristen karena berdasarkan atas "PERBUATAN" mereka....

Lalu, sdr Ang mungkin anda juga harus tahu kita diselamatkan dari Murka Allah, bukan dari kuasa Iblis....

Roma 

1:18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.

Yohanes  3
3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Wahyu  14
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.

Jadi, tolong anda pelajari baik2 dalam Alkitab apakah Allah menyelamatkan kita dari Iblis? Iblis dibiarkan Allah untuk mencobai manusia percaya maupun tidak percaya....Tapi tidak pernah kita menjadi milik Iblis....Iblis hanya memilik kuasa maut, itupun sudah dikalahkan oleh Kebangkitan Kristus....Lalu Iblis adalah pembunuh manusia, bukan berarti dia berkuasa atas kita...Ok?

Justru anda yang harus berhati2 dengan doktrin yang anda pegang khususnya Anugerah Allah yang bisa gagal...Apakah anda mengajarkan kepada orang begitu? Kalau demikian, maka cobalah anda mikir berkali2 sebelum anda menularkan pengajaran itu kepada orang lain...Kenapa? Karena anda akan membawa dia ke ketidakpastian karena hidup berdasarkan perbuatan kudusnya...Sangat kasihan sekali kita mengajar Anugerah Tuhan selamatkan anda, tapi akhirnya kita tinggalkan dia untuk berusaha sendiri supaya bisa diselamatkan...Apakah anda pikir ini bukan penyimpangan Injil? Atau Injil yang lain? Bacalah surat Galatia berkali2...

Saya mengajak anda mikir dengan hati2 supaya jangan membawa orang ke jurang keputus-asaan....Anda berkata Anugerah Allah selamatkan kita, tapi masih bisa gagal, tergantung kepada hidup anda nanti...Coba bayangkan, apa efeknya bagi orang yang baru percaya? Bukankah engkau MELEPASKAN dia kemudian MENGIKAT dia dengan ikatan yang lain? Hati2lah....Jangan2 banyak orang yang akhirnya akan menyerah karena merasa tidak bisa hidup kudus...Tanyakan kepada diri anda, kapan anda merasa yakin anda sudah hidup kudus tak bercacat cela di hadapanNYa? Anda mengatakan kita butuh anugerahNya, benar sekali, tapi saya tambahkan...Kita butuh anugerah Tuhan dari awal sampai akhir, dan ketika kita menyadari kita butuh, itu adalah Anugerah Tuhan yang membuat kita menyadarinya....Amin...

SOLA FIDE...SOLA GRATIA....SOLA SCRIPTURA.,....SOLA CHRISTOS....

Firman Tuhan vs Calvinisme

Syalom Vantillian,

Salam damai sejahtera bagi semua..

Sdr Vantillian menulis :


Konteks Matius 18 yang anda kutip adalah konsep pengampunan yang berlaku di dunia...Dalam arti kalau seandainya Tuhan sudah mengampuni kita, kenapa kita tidak bisa mengampuni orang lain? Ini sebagai peringatan kepada orang kristen supaya IA SEMAKIN DITEGUHKAN DALAM PILIHANNYA.

Tanggapan saya : perumpamaan yang Tuhan Yesus ajarkan selalu dimulai hal kerajaan surga seumpama...

Jadi perumpamaan ini ditujukan kepada orang2 yang percaya yang ada di dunia , yang telah menerima anugerah pengampunan dari Tuhan, bukan kepada dunia.


Yesus berasal dari surga karena itu Ia mengajar hal kerajaan surga seumpama..., Ia tidak berkata kerajaan dunia seumpama, tapi kerajaan surga seumpama...

Jadi Matius 18 : 23-24
Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. .....,dst..

Ini ditujukan kepada orang2 percaya bukan kepada orang dunia yang tidak mengenal anugerah pengampunan Tuhan. bukan semata mata 

supaya  IA SEMAKIN DITEGUHKAN DALAM PILIHANNYA. seperti yang ditulis oleh Sdr Vantillian

tetapi sebagai bentuk warning / peringatan bahwa manusia memiliki free will dengan mengeraskan hati seperti di Ibrani 3:7-8 dan bisa membuat kasih karunia menjadi sia sia.

Saya tidak pernah meremehkan anugerah.. yang saya remehkan adalah 'anugerah'. perhatikan tulisan 'anugerah' saya tulis dalam tanda petik "/'. artinya anugerah berbeda dengan 'anugerah'

Anugerah itu powerful banget... tapi itu tidak akan efektif kalau human free will kita tidak cooperate/kerja sama with it.

Contoh :
Pernah dengar cerita 'manusia kawat' dari Kalimantan Timur yang lagi hangat2nya..
Berbagai cara dan usaha medis telah dilakukan untuk menghilangkan 'kawat2 itu' tapi gagal...sampai sekarang..


Berbagai usaha non medis juga dilakukan dengan memanggil para kyai dan orang2 'pintar' pun juga gagal.

Apakah Yesus sanggup menyembuhkan si 'manusia kawat'... tentu saja, itu perkara yang terlalu amat sangat mudah sekali di mata Yesus Tuhan kita ...

Apakah Tuhan juga mau menyembuhkan ibu ini.. ? tentu Ia mau karena Ia adalah Tuhan yang penuh kasih... 

mana lebih hebat kuasa Yesus atau 'penyakit' itu. kanker dan cacat fisik saja keok kok apalagi cuman gituan doang.


Tapi apa yang dikatakan oleh ibu ini di koran2 lokal.. ? Ia hanya mau didoakan atau diobati sesuai dengan agama yang dianutnya...  dengan kata lain asal tidak bertentangan dengan keyakinannya.

Apakah anugerah kesembuhan Tuhan bisa bekerja di dalam dirinya kalau ia sendiri menolak kesembuhan yang tidak sesuai dengan keyakinannya..tentu saja tidak bisa..

Prinsip yang sama juga terjadi dengan dengan anugerah Tuhan yang kita terima.. bisa kita pegang dan juga bisa kita sia siakan.

Sdr vantillian juga menulis


Lukas 19 tentang perumpamaan Mina juga mengandung prinsip yang sama...Apakah perumpamaan ini berlaku untuk orang kristen percaya sejati? Kalau berlaku untuk orang percaya, apakah ini tandanya orang bisa terhilang  karena tidak menggunakan talentanya?

tanggapan saya:

Luk 13:6  Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Luk 13:7  Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Luk 13:8  Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
Luk 13:9  mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Di sini letak permasalahannya.

Tuhan melangkah masuk dan melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam kehidupan orang percaya, Ia telah melakukan segala sesuatu yang Ia bisa melalui anugerah yang diberikan kepada oran2 percaya. ia telah mengairi , mencangkul tanah di sekitar pangkal pojon orang2 percaya...Ia membuat lubang dan memberi pupuk... teapi apa yang dihasilkan ? pemberontakan, daun daun bukan buah.

Bagaimana Tuhan bisa menuntut dari 'pohon ara'  ini kalau Ia tidak memberikan anugerahNya lebuh dahulu kepada 'pohon ara' itu.

Tuhan bilang ditebang / 'cut down'.

Tolong dibaca juga ayat2 di bawah ini :
Rom 11:21  Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
Rom 11:22  Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.

Kata dipotong (Roma 11:22) atau ditebang (Lukas 13:9) diambil dari kata Gerika ek-kop'-to yang memiliki arti
to exscind; figuratively to frustrate: - cut down (off, out), hew down, hinder.

Apa yang dikutip oleh Yesus dikutip pula oleh Paulus.

Mungkin vantillian salah paham sama saya.. saya tdk pernah mengatakan untuk menambahkan perbuatan baik dalam keselamatan kita karena itu sangat tidak alkitabiah, cuman untuk menuju hidup kekal itu adalah iman dan perbuatan seperti yang dikatakan oleh rasul Yakobus, saudara tiri Tuhan Yesus.

Nah, si Martin Luther itu adalah orang yang sangat anti sekali dengan pengajaran rasul Yakobus, sampai sampai ia menulis bahwa surat Yakobus tidak lebih hanyalah surat2 jerami (epistle of straws), makanya basis doktrin ini jarang sekali mengutip surat Yakobus.

Dengan kata lain Martin Luther mengatakan kitab PB jauh lebih baik kalau tidak ada surat Yakobus.

Ini bukan pertentangan antara kaum Arminan dan pengikut calvinisme, tapi antara firman Tuhan vs  calvinism.

Ini sebagian saya tuliskan perkataan bapa bapa Gereja kita yang ada.

1. Policarp (A.D. 69-156) uskup dari Smirna, rekan rasul Yohanes dan penulis injil Yohanes mengatakan oleh kasih karunia kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik kita, tapi ia juga menambahkan " Dia yang membangkitkan Yesus dari kematian juga akan membangkitkan kita - jika kita melakukan kehendaknya dan berjalan dalam
perintahNya dan mengasihi apa yang dikasihiNya, menjaga diri kita dari segala kejahatan"

2. Clement dari Roma (A.D. 30-100) Marilah kita melakukan kebenaran sehingga kita bisa diselamatkan pada akhirnya.

3. Clement dari Alexandria (A.D. 150-200)meskipun dalam kasus seseorang telah melakukan perbuatan baik  terbesar dalam hidupnya, tetapi pada akhirnya telah berlari kepada kejahatan tanpa berpikir panjang kembali, semua pengorbanannya tidak berguna baginya, karena pada puncak dari ceritanya , dia telah menyerahkan
bagianNya.

Pertanyaannya mana yang lebih dulu ada Yakobus Arminia atau kah para bapa bapa gereja ini?? Apakah para bapa gereja ini termasuk pengikut Arminian?? Bagaimana mungkin para bapa gereja ini menjadi pengikut seseorang yang lahir setelah mereka?

Lagi saya kutipkan

"But He who raised Him up from the dead will raise up us also, if we do His will, and walk in His commandments, and love what He loved, keeping ourselves from all unrighteousness, covetousness, love of money, evil speaking, falsewitness; 'not rendering evil for evil, or railing for railing,' or blow for blow, or cursing for cursing,
but being mindful of what the Lord said in His teaching: 'Judge not, that ye be not judged; forgive, and it shall be forgiven unto you; be merciful, that ye may obtain mercy; with what measure ye mete, it shall be measured to you again; and once more, "Blessed are the poor, and those that are persecuted for righteousness' sake, for theirs is
the kingdom of God.'" Polycarp, To the Philippians, 2 (A.D. 135).

“Seeing, therefore, that we are the portion of the Holy One, let us do all those things which pertain to holiness, avoiding all evil-speaking, all abominable and impure embraces, together with all drunkenness, seeking after change, all abominable lusts, detestable adultery, and execrable pride. 'For God,' saith [the Scripture], 'resisteth
the proud, but giveth grace to the humble.' Let us cleave, then, to those to whom grace has been given by God.

Let us clothe ourselves with concord and humility, ever exercising self-control, standing far off from all whispering and evil-speaking, being justified by our works, and not our words." Clement of Rome, Epistle to the Corinthians, 30 (A.D. 98).

"For what reason was our father Abraham blessed? Was it not because he wrought righteousness and truth through faith?" Clement of Rome, Epistle to the Corinthians, 31 (A.D. 98).

"For he who keepeth these shall be glorified in the kingdom of God; but he who chooseth other things shall be destroyed with his works." Epistle of Barnabas, 2 (A.D. 132).

"They only who fear the Lord and keep His commandments have life with God; but as to those who keep not His commandments, there is no life in them." Shepherd of Hermas, 2 Comm 7 (A.D. 155).

"But those who do not keep his commandments, flee from his life, and despise him. But he has his own honour with the Lord. All, therefore, who shall despise him, and not follow his commands, deliver themselves to death, and every one of them will be guilty of his own blood. But I enjoin you, that you obey his commands, and you
will have a cure for your former sins." Shepherd of Hermas, 3 Sim 10:2 (A.D. 155).

Ini cuman sebagian yang saya kutipkan...
mana yang lebih dahulu ada.. Matin Luther, John Calvin atau kah para bapa gereja ini?

Apakah cukup iman tanpa perbuatan bisa mengantar kita menuju hidup kekal bersama dengan Tuhan?

kalau memang anugerah saja cukup mengapa Yesus meberi warning keras di kitab Wahyu 3:5

Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya

Kata dihapus memiliki akar kata exaleiphō (gerika why 3:5)

Yang memiliki arti : to delete, to erase, to remove, to take out, and to blot out.
Can we delete, erase, remove, take out or blot out anything which is not exist??

kata dihapus itu berarti pernah ditulis terdahulu kemudian dikoreksi. satu satunya cara untuk menghapus nama kita dalam kitab kehidupan berarti harus ada dulu dalam nama kita dalam kitab kehidupan.

 

Sekian dulu tanggapan saya

Syalom

Ang Che Chen

 

@ Ang Che Chen - Manusia Kawat

Ang Che chen dan Vantillian, diskusi yang sangat seru. Saya tidak bermaksud mengganggu diskusi yang seru ini namun merasa agak terganggu dengan contoh manusia kawat yang diajukan oleh Ang che chen.

Ang che chen, anda percaya bahwa kisah manusia kawat adalah fenomena GAIB atau akibat ilmu SANTET dan yakin akan bisa disembuhkan bila di doakan atau ditengking dalam nama Yesus? Di komunitas tetangga masalah manusia kawat didiskusikan dengan seru, apabila anda hendak membacanya, silahkan klik di sini.  

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

@ iah iah re-manusia kawat

Syalom Iah Iah,

Saya sudah lihat di situs sabda.org, trims seru juga

Menurut saya, ini adalah kasus fenomena gaib (supranatural), karena tim dokter di RSU Wahab Syahrani di kota saya Samarinda tidak dapat menemukan jenis penyakit ini. Jenis kawat yang ada di tubuh ibu ini adalah sejenis kawat bendrat untuk mengikat besi beton, dan bukan "kawat jadi jadian" tapi benar benar logam.

Saya sudah berhadapan berapa kali dengan kasus seperti ini face to face dengan orang orang yang kena santet. cuman yang ditanam di dalam tubuh 'pasien'' saya kawatnya lebih kecil, dan benda benda kotor seperti ijuk sapu, dll. Semuanya pun harus keluar ketika dihardik dalam nama Yesus. Wah seru pokoknya kalau lagi 'fight' lihat roh roh jahat yang lagi manifest di dalam tubuh 'pasien' itu saat ketakutan mendengar nama Yesus itu lucu lucu lho

(Semua jenis roh jahat dan kuasa kegelapan made in mana pun juga kalah dalam nama Yesus, dan ini bukan dari kata apa orang orang atau kesaksian yang saya dengar tapi by my own eyes and from my own hand not someone's hand). Bukan saya yang hebat tapi nama Yesus itu yang dahsyat. ) Filipi 2:9-11

For this reason also, God highly exalted Him, and bestowed on Him the name which is above every name, so that at the name of Jesus EVERY KNEE WILL BOW, of those who are in heaven and on earth and under the earth, and that every tongue will confess that Jesus Christ is Lord, to the glory of God the Father.

Jadi bagi saya pribadi ini bukanlah masalah yang yang cukup berarti bagi orang orang percaya

Beberapa waktu yang lalu 'masalah' ini pun mau saya 'habisiin'' juga cuman ibu ini berkata di koran lokal Samarinda Pos ia hanya mau disembuhkan sesuai aikidah agama Islam. karena ia pasang omongan demikian ya saya mundur. sambil nge ''foor'' dulu ke yang lain

Biar kasih kesempatan dulu bagi para medis dan ''orang2 pintar" lainnya. ntar kalau sudah mentok.. baru kita 'kerjain' untuk kemuliaan Tuhan kita. nda sulit kok karena rumahnya cuman berjarak 3 menit dari rumah saya.

Ang Che Chen

 

 

 

Manusia Kawat Penipuan Atau Santet?


Saya sudah berhadapan berapa kali dengan kasus seperti ini face to face dengan orang orang yang kena santet. cuman yang ditanam di dalam tubuh 'pasien'' saya kawatnya lebih kecil, dan benda benda kotor seperti ijuk sapu, dll. Semuanya pun harus keluar ketika dihardik dalam nama Yesus. Wah seru pokoknya kalau lagi 'fight' lihat roh roh jahat yang lagi manifest di dalam tubuh 'pasien' itu saat ketakutan mendengar nama Yesus itu lucu lucu lho

Ang Che Chen, di pasar klewer hai hai banyak menulis menguji buku-buku Ev. Daud Tony, pengkotbah alam gaib mantan dukun yang mengajarkan DUKUNOLOGI (ilmu dukun-dukun). Tentang SANTET dia menulis “Daud Tony Membual Atau Santet Memang Begini” untuk membaca tulisannya silahkan klik di sini.

Menurutnya Santet itu tidak ada, bila anda memang sering berhadapan dengan fenomena santet, sebaiknya anda merekamnya ketika kawat, ijuk sapu dll itu keluar dari tubuh ketika ditengking dalam nama Yesus. Mungkin rekaman demikian bisa memaksanya untuk menguji kembali tulisannya dan membuatnya percaya bahwa SANTET memang ada. 

Biar kasih kesempatan dulu bagi para medis dan ''orang2 pintar" lainnya. ntar kalau sudah mentok.. baru kita 'kerjain' untuk kemuliaan Tuhan kita. nda sulit kok karena rumahnya cuman berjarak 3 menit dari rumah saya.

Wah, jadi anda masih tetap percaya bahwa manusia kawat itu adalah SANTET? Menurut hai hai itu adalah konspirasi, untuk membaca analisanya tentang kasus tersebut, silahkan klik di sini. Wah, nampaknya bila anda ikut nimbrung di pasar klewer alias Sabdaspace maka semua tulisan hai hai akan anda jungkir balikkan tuh Ang Che Chen.

Aku berdosa, namun tidak berani berbuat jahat, mustahil menentang kehendakNya!
Kebaikan dirimu, tak berani kusembunyikan, kejahatan diriku, tak berani kuampuni!

re-manusia kawat@iah iah

Syalom Iah Iah,

Sorry agak telat balasnya, sudah hampir 1 mingu tdk ngunjungi blog ini, baru hari ini buka blog ini lagi.

Saya tidak mengikuti berita ini secara rutin, kalo pas lg iseng baca koran saja. Nah di koran tribun kaltim, itu ceritanya berseri dan cukup 'seru' bagi kalangan mereka, bahkan para tim medis dan dokter telah melakukan rontgen dan ditemukan 30 bh kawat dalam tubuh ibu ini. 25 sudah nongol keluar, yang 5 masih 'ngumpet' di dalam. 

Kawat yang ada itu benar2 kawat murni, bukan 'benda non logam' karena kawat ini pun sampai berkarat. dan yang ini bukan konspirasi, karen sudah melibatkan tim medis segala kok. Banyak sekali yang meliputnya dari dalam maupun dari luar,

Ibu ini adalah seorang guru ngaji di kotanya Sangatta, dan sudah 17 tahun menderita. nah karena ia guru ngaji yang taat, dari statement yang sya baca tetap metode penyembuhan yang diminta adalah sesuai agamanya dia, bahkan untuk dioperasi pun ibu ini masih enggan, mungkin masih trauma dengan operasi operasi dulu yang gagal.

mengenai Ev. Tony Daud, saya tidak pernah ketemu, cuman pernah liat dia di vcd. mengenai santet yang dikupasnya, saya tidak terlalu ngerti banyak iah iah, mungkin background saya dan dia tidak 'sejenis', tapi orang yang 'aneh'2 sudah bolak balik. Bagi saya secara pribadi yang terpenting adalah alkitab, firman Tuhan, bukan pengalaman. karena dari dulu firman yang bisa bangkitkan iman bukan kesaksian. Kesaksian bisa menguatkan saja, tapi kalau mau kuatkan iman harus lewat firman Roma 10:17. kebetulan saya bukan orang yang suka mengagungkan hal2 yang fenomenal.  

'Pasien' saya yang ngalamin kasus ditanam 'benda2 aneh', sempat buat saya bingung di tanam di 'kantung kemih'nya. ukurannya lebih kecil dibanding kawat bendrat pengikat besi beton. tapi udah beres tuh..

Pada intinya apa pun bentuk keanehannya, kalau sudah berhadapan dengan kuasa Tuhan yang sejati pasti 'nyingkir' kok. 

Nah suatu saat saya bingung liat suatu kasus teman saya. ia orang Jawa kawin dengan istrinya orang Cina, terus ibu dari teman saya ini 'tidak suka' dengan menantunya dan menyuruh seorang dukun untuk menyantetnya. mereka tidak tinggal serumah dengan orang tua teman saya. setiap menjelang mahgrib dan tengah malam, istrinya kumat  dan berteriak bertingkah seperti orang gila.

berbagai cara dilakukan dengan memanggil orang 'pintar' dari berbagai suku dan kepercayaan untuk mengobati sang istri tapi gagal dan . Terus ia minta tolong saya, waktu saya berhadapan dengan sang istri, saya sempat bingung kok tidak semua pendeta kristen dapat mengusirnya, padahal katanya sih mereka orang percaya, tapi kok kuasanya seperti orang tidak percaya.tanda tanda yang lain juga tidak mengikuti mrk.

Waktu itu saya sempat tanya Tuhan sebentar, gimana case yang ini bahkan kok pendeta2 gagal. mana tanda mereka sbg orang percaya. Tuhan katakan gini intinya.. Siapa yang memantra mantrai perempuan ini,? terus saya jawab pendeta setan. Tuhan tanya lagi terus kamu siapa? saya jawab saya cuma hamba Tuhan. Terus Tuhan tanya mana yang lebih hebat kuasanya hamba Tuhan atau hamba hantu. Saya bilang ya pasti hamba Tuhan.  Terus Tuhan bilang 'sikat' dan habisi . Selesai deh..kebetulan yang ini nda perlu pake puasa segala kok . saking hebatya kuasa Yesus tukang santetnya jadi gila setelah itu. saya ngelayani 'pasien' ini waktu itu di Surabaya, tukang santetnya ada di kota Malang.. tapi jarak pun bukan masalah bagi Yesus kita. 

Mar 16:17  Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

Mar 16:20  Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya. 

Maaf ya iah iah saya sama sekali tidak bermaksud menggurui yah, cuman bagi sedikit pengalaman. 

Agak panjang dikit yah.. ibu ini yang walaupun notabene adalah guru ngaji, ia bilang ini adalah cobaan dari Yang di Atas untuk menguji ia. dan orang2pun banyak mengirim sms untuk menguatkan bahwa ini adalah cobaan dari yang di atas. untuk menunjukkan kuasanya. ada juga yang bilang dari setan.

Kalau memang benar dari 'yang di atas untuk menunjukkan kuasanya' maka ngapain ibu ini repot repot meminta tolong agar ia 'dibebaskan' dari cobaan ini. 

Persis kayak orang2 "Kristen ngawur" yang bilang penyakit penyakit  datang dari Tuhan agar biar lewat 'penyakit' yang diderita mereka nama Tuhan dimuliakan, tapi berusaha ke dokter dan segala cara untuk mengenyahkan penyakit ini. kalau penyakitnya dienyahkan bukankah 'kemuliaan' Tuhan juga ikut lenyap.

Kristen 'ngawur' diajarin sama pendeta 'ngawur' makanya punya teologi ngawur. dasarnya perkataan pendeta bukan firman Tuhan. Buat apa Yesus mati di kayu salib dan kasih mandat ke murid2Nya di akhir kitab Markus.

Nah lagi cerita tentang 'free will' dan kedaulatan Tuhan.

Di kota saya ada seorang hamba Tuhan yang benar2 baik dan mengasihi Tuhan. Perbuatan dan pekerjaannya selama ia hidup jauh berbicara lebih nyaring dari pada kotbah2nya. Baru2 ini ia meninggal dunia, dengan meninggalkan istri dan anak2nya. 

Banyak sekali hamba2 Tuhan dan pendeta, memang sudah waktunya Tuhan memanggil ia pulang karena tugasnya sudah selesai. semua memang sudah kehendak dan kedaulatan Tuhan untuk ia berpulang ke rumah yang kekal. 

Hamba Tuhan ini, badanya besar, gemuk dan  perutnya buncit dan tidak pernah berolah raga dengan teratur. Orang ini hobinya makan secara berlebihan . Ia meninggal karena stroke setelah makan daging over dosis. tapi sering ia berkata kalau makan harus berdoa dulu agar segala kutuk dipatahkan dan bisa mendatangkan berkat bagi tubuh jasmani. saya tidak anti makan tapi segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, meskipun sudah didoakan bolak balik pake nama Yesus. mereka mengatakan ini berkat dari Tuhan jangan disiasiakan.

Stroke yang terjadi itu bukan dari serangan setan atau pun dari Tuhan tapi karena kesalahan yang ia buat sendiri, pola hidup dan pola makan yang tidak sehat. dan seharusnya ia tahu, karena serangan stroke yang ia alami bukan sekali, dan ia juga tahu gejala2 yang mendahului, tapi karena ia percaya kuasa doa makan dan hidup sembrono akhirnya ia harus berpulang.

Tubuh ini adalah bait Allah yang harus kita jaga karena kediaman Allah dan juga kediaman roh kita, kalau tubuh ini sengaja dirusak dengan pola hidup yang tidak sehat, walaupun roh kita masih mau tinggal di tubuh dan di bumi, tapi medianya sudah tidak mampu lagi gimana?

Apakah hamba Tuhan ini tahu bahwa ia harus menerapkan pola hidup sehat?? pasti tahu.. trus kenapa nda dilakukan..

karena Tuhan telah mem "predestinasikan" ia mati karena stroke??

Kematian yang ia alami apakah emang the will of God or pilihan ia karena pola hidup yang dipilihnya?

kalau saya.. enak saja bilang Tuhan yang buat, salah ia sendiri kok. saya tidak ngupas keselamatan hamba Tuhan ini cuman kematiannya saja.

sorry jadi ngelantur, iah iah.

Ang Che Chen

 

 

 

 

 

 

 

Konsep Kerajaan Surga....

Syalom, Sdr Ang.....

Saya bisa menerima penafsiran anda yang mengatakan bahwa Yesus mengajarkan perumpamaan dengan Konsep Kerajaan Surga, bukan dunia....

Anda salah mengerti semua penjelasan saya....Kalau perumpamaan itu berlaku untuk orang kristen di dunia, bukan berarti harus berlaku di surga, bukan? contohnya kawin, karena sewaktu di surga tidak ada kawin mengawin lagi...Tapi hukum pernikahan tetap berlaku di dunia....Lalu Ketika Yesus menjelaskan tentang Kerajaan Surga, menurut kamu apa itu kerajaan surga? Justru Yesus menekankan bahwa sebagai orang kristen sejati kita harus menerapkan konsep kerajaan surga di dalam dunia ini yaitu mengampuni sesama, karena Allah sudah menunjukkan contohnya yaitu mengampuni kita...lalu masalahnya dimana dengan penjelasan saya?

Masalah dengan penafsiran anda adalah anda menafsir terlalu "jauh".Apakah prinsip kerajaan Surga itu? Apakah hukum surga sama dengan dunia? Tidak, (anda tentu setuju ), lalu bedanya dimana? Bedanya dalam hati orang percaya...

Yohanes  3
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

Nah, dalam hati yang sejati akan muncul tindakan yang membedakan orang percaya sejati dengan orang percaya "ecek-ecek"...Saya rasa penjelasan saya sederhana saja...Pertanyaannya adalah : Apakah arti Kerajaan surga? Justru orang yang sudah dibenarkan dan dilahirkan kembali yang memiliki Kerajaan surga....Saya tanya lagi : Anda bisa memilih anda dilahirkan secara jasmani? Atau secara rohani?

Saya akan memisah jawaban saya supaya jangan kelihatan panjang sekali....Ok? 

 

@ vantillian hal pengampunan, anugerah saja tidak cukup

Syallom Vantillian,

Vantiilian menulis 

Justru Yesus menekankan bahwa sebagai orang kristen sejati kita harus
menerapkan konsep kerajaan surga di dalam dunia ini yaitu mengampuni
sesama, karena Allah sudah menunjukkan contohnya yaitu mengampuni
kita...lalu masalahnya dimana dengan penjelasan saya? 

Ini ditujukan kepada orang percaya yang menerima pengampunan dari Tuhan atau kah kepada orang dunia pada umumnya?

Kalau memang untuk orang dunia jelas bukan karena mereka tidak 'membuka hatinya' untuk menerima pengampunan dari Tuhan. OK

Ini ditujukan buat orang percaya yang telah menerima anugerah pengampunan dari Tuhan. Pada saat ia menerima pengampunan anugerah itu masuk ke dalam hidup mereka.. 

Yang saya pertanyakan kenapa ending ia tidak bisa mengampuni sesamanya yang 'berhutang' kepada ia. Bukan kah Sdr Vantiilian mengatakan bahwa anugerah tidak pernah gagal?? anugerah saja cukup..

Kenapa dalam kasus ini hamba itu tidak bisa mengampuni sesamanya? bukankah ia menerima anugerah dari 'raja' itu. 

Is there anything wrong with the 'anugerah' ?Is there anything wrong with the 'sistem anugerah '? or human free will dari sang hamba..yang membuat ia gagal mengampuni sesamanya.

Kalau memang anugerah yang salah harusnya ia bisa 'mendebat' sang raja tentang kesalahan 'sistem anugerah' karena ternyata tidak efektif, karena anugerah yang diberikan raja tidak bisa berfungsi sehingga ia tidak bisa mengampuni sesamanya yang berhutang kepadanya.

Apakah anugerah saja cukup atau kah ia harus 'bergandeng tangan' dengan free will untuk bisa mengampuni ?

Pengampunan itu tidak berbicara perasaan tapi pilihan.

Manusia punya kemampuan untuk mengeraskan hati dan membuat kasih karunia yang tersedia menjadi sia sia. contohnya : ya kasus barusan kita bahas..

anugerah saja tidak cukup...

Yang lain saya sambung besok yah..

Syalom

Ang Che Chen

 

 

 

 

ANugerah Pengampunan adalah awal Anugerah.....

@Sdr Ang....Anda selalu mencampur-adukkan antara kekekalan dan kesementaraan dan relasi antara yang "ditekankan" dan "dilawankan"...Maksudnya apa? Jelas dari Perumpamaan Pengampunan bisa diartikan dalam "yang ditekankan" dan "yang dilawankan"...Apa yang ditekankan? Allah yang memberikan anugerah pengampunan menuntut kita memberikan pengampunan kepada sesama kita...Apa yang dilawankan? Bahwa jika kita menerima pengampunan, tapi kalau kita tidak mengampuni, maka kita tidak akan mengalami pengampunan itu...Jelas sekali ini adalah menunjukkan tentang IMAN yang MEMBUAHKAN PERBUATAN....Kalau seseorang mengatakan ia sudah mengalami pengampunan dari Tuhan melalui Yesus Kristus, tapi ia tidak bisa mengampuni orang lain, apakah ia termasuk yang menerima pengampunan? JELAS TIDAK...Lalu apa masalahnya dengan Predestinasi? Anda mengatakan untuk mengampuni harus ada pilihan, menurut saya perumpamaan di atas tidak berbicara tentang anda bisa MEMILIH untuk mengampuni, tapi berbicara anda HARUS mengampuni...Anda ngerti dimana bedanya kan? Tidak ada PILIHAN yang ditawarkan dalam perumpamaan ini selain jika anda mengerti pengampunan Allah, maka anda WAJIB/HARUS mengampuni orng lain...Saya heran anda bisa menafsir perumpamaan itu ntah kemana....Hati2lah melihat dan membaca ayat, jangan menafsir sesuai konteks konsep anda, akibatnya bisa kacau balau...

Lalu anda sering mengacaukan kekal dan sementara dalam menafsir suatu kasus perumpamaan...Apakah perumpamaan menunjuk kepada kekekalan? Atau berlaku untuk di dunia ketika anda sudah mengalami apa itu kekekalan? Anda mengacaukan Konsep ini sama seperti ketika anda menafsirkan tentang Perumpamaan Pohon Ara di Lukas 13.....

JAdi, Anugerah pengampunan adalah awal anugerah yang mewajibkan kita menjadi pelaku Hukum Kerajaan Surga...Kenapa wajib? Karena itu adalah anugerah...Kenapa Anugerah? karena itu mewajibkan kita....Jadi, siapa yang mengatakan bahwa Anugerah bisa gagal? Itu anugerah murahan ( istilah Dietrich Bonhoeffer )..Yang saya bicarakan adalah Anugerah yang Gratis, tapi Mahal ( karena hanya dengan tebusan darah Yesus), apakah Anugerah itu bisa GAGAL? Kalau bisa, maka kita akan kembali menyalibkan Yesus berkali2 dan menghina darah yang sudah ditumpahkanNYa serta ROH Kasih Karunia? (Ibrani 10:29)......Pikirkanlah itu....Dengan serius.....

Sola Christos....

Mengenai kitab kehidupan Wahyu 3:5...

@Sdr Ang....

Mengenai kitab kehidupan, bagaimana pandangan anda? Apakah anda mikir kitab kehidupan tercantum orang yang selamat dan binasa? Atau hanya orang percaya? Dalam Alkitab jelas sekali ditulis ada kitab lain selain kitab kehidupan...

Lalu konteks Wahyu 3:5 bagaimana? ingat, surat yang ditulis Yohanes itu untuk gereja Sardis..Menurut anda, gereja itu ada atau tidak ada? Ada kan? Lalu surat itu ditulis untuk menegor dan menguatkan/meneguhkan jemaat yang tetap bertahan dalam iman..( istilah bertobat dan pakaian putih )....Kecuali surat itu ditulis sesduah gereja sardis hilang atau gak ada lagi, baru memerlukan tafsiran yang lain...Tapi, kita semua tahu surat itu untuk jemaat sardis yang memang Tuhan tidak dapat pekerjaan yang sempurna dalam hidup mereka...Artinya ada kejadian, baru ada surat...

Wah 3:2 Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

Nah, sekarang justru itu menguatkan pernyataan saya bahwa semua yang ditulis dalam ayat2 peringatan kepada orang kristen adalah SEBAGAI PENGUAT DAN PENUNTUN agar tetap berada dalam Anugerah Tuhan....

Justru, konsep kitab kehidupan sangat selaras dengan predestinasi...Gak percaya? Coba anda baca ayat di bawah dan coba tafsirkan menurut anda bagaimana?

Wahyu  13
13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.

Wahyu  17
17:8 Adapun binatang yang telah kaulihat itu, telah ada, namun tidak ada, ia akan muncul dari jurang maut, dan ia menuju kepada kebinasaan. Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila mereka melihat, bahwa binatang itu telah ada, namun tidak ada, dan akan muncul lagi.

Menurut anda, apakah sekarang Tuhan masih menuliskan nama orang percaya dalam kitab kehidupan? Atau Tuhan "deg-degan" menunggu kita "masih bisa" tidak selamat karena tergantung kepada hidup kudus kita? Apakah Tuhan memegang eraser lagi menunggu2 apakah kita akan jatuh dan tidak selamat karena Tuhan sudah melepaskan anugerahNya, sehingga Ia hanya bisa menunggu dengan ketidakpastian?...Anda harus menjelaskan konsep anda, karena kalau tidak, saya harap anda selalu mau belajar Firman dan menguji konsep anda...Ingatlah, anda bisa membawa orang ke dalam ketidakpastian total...Bahkan Allah anda buat menjadi Allah yang tidak pasti....

 

@Sdr Ang....Penafsiran....

@sdr Ang...

Saya agak yakin, kita berdiskusi ini tidak akan ada penyelesaian yang komplit karena keterbatasan pengetahuan dan penafsiran kita....Tapi, meskipun demikian, kita tetap wajib menguji secara konsisten seluruh konsep yang kita pegang...

Banyak ayat2 di dalam Alkitab yang kalau dilihat sekilas banyak bertentangan dan kadang membutuhkan GAMBARAN BESAR Alkitab secara kesleuruhan, apalagi pertentangan antara freewill dengan predestinasi...Contohnya kasus ALlah menyesal, ada ayat2 yang langsung bertentangan :

Kejadian  6
6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
6:7 Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."

Bandingkan dengan ayat ini :

I Samuel  15
15:29 Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."
Yeremia  4
4:28 Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya, Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu."

Masih ada ayat lain yang kelihatannya bertentangan..Ketika kita melihat ayat2 di atas, bagaimana kita melihat Sifat Allah? Allah bisa menyesal seperti kita? Atau penyesalan Allah maksudnya lain? Seandainya semuanya langsung mau ditafsirkan secara literal dan "seperti kelihatannya" maka di dalam Alkitab memuat begitu banyak yang bertentangan....

Jadi, apakah kita yang mesti merubah pandangan kita melihat Alkitab, atau Alkitab yang mesti merubah pandangan kita? Jelas, banyak ayat2 Alkitab yang tidak segampang kita kira, jangan langsung diartikan menurut kita...Banyak ayat2 alkitab memuat ayat predestinasi, juga banyak sekali ayat2 alkitab memuat manusia harus bertobat, apakah kedua hal itu bertentangan? Nampaknya iya, tapi....?

Silakan anda tafsir dulu sesuai konsep anda bagaimana?

 

Mengenai Firman Tuhan vs Calvinisme....atau Armenianisme..

@Sdr Ang....

Mengenai ajaran Calvinisme, saya cuma bisa kasih saran, apakah anda sudah memahami ajaran Calvinisme dengan baik sehingga anda bisa membandingkan Firman vs Calvinisme? Anda harus hati2 membuat perbandingan...Ujilah ajaran calvin, ajaran luther, saksi yehuwah, saya, anda juga dalam Firman TUhan...Tidak ada salahnya ajaran seseorang diformulasikan dengan suatu "nama", karena itu adalah kecenderungan natur rasio manusia....maksud saya jangan langsung sentimen dengan sesuatu ajaran tanpa menguji habis2an dalam Firman...

TIDAK ADA ORANG YANG SELAMA HIDUP DI DUNIA BISA HIDUP TANPA DOKTRIN..Anda harus punya doktrin untuk membantah doktrin saya....Saya cuma mendapati ajaran Calvin adalah yang sesuai dengan Firman, meski masih bisa didebatkan lagi...Mari kita diskusikan......

Saya selama ini diskusi juga tidak pernah mengutip Calvin, justru saya selalu menjelaskan berdasarkan Alkitab, meskipun masih bias...Jadi? Diskusi? Siapa takut? 

 

Mengenai Lukas 13.....

@Sdr Ang....

Mengenai Lukas 13, bagi saya justru tidak bertentangan dengan predestinasi, karena memang tidak melawan konsep itu maupun freewill...Memang dari pembahasan saya di atas, saya sudah katakan bahwa dalam Alkitab kita akan jumpai ayat2 yang begini ( menyerukan pertobatan, memanggil manusia, Allah menyesal, memberikan peringatan kepada manusia), tapi memang begitulah cara Allah meneguhkan PanggilanNya dan bagi yang akan binasa....Seperti analogi TAURAT dan INJIL....Apakah orang akan tahu ia membutuhkan INJIL kalau tidak diberikan TAURAT? 

Saya tidak akan memaksa semua ayat2 Alkitab dalam kerangka "predestinasi" karena akan kelihatan sangat memaksa bahkan bisa merusak penafsiran...Tapi saya mau tegaskan ada bagian Alkitab yang memang menyerukan bahwa manusia ( termasuk orang percaya) harus hati2 dalam kehidupannya, kenapa harus ada ayat begitu? Kembali lagi saya jawab : Harus ada ayat yang menyerukan pertobatan supaya manusia pilihan Allah bisa merespon..Harus ada ayat peringatan supaya orang pilihan "yang jatuh" bisa bertobat kembali....Harus ada ayat yang keras menghakimi perbuatan kita, supaya manusia pilihan Allah bisa merasakan KASIH dan HAJARAN Tuhan...Jadi, semuanya termasuk ke dalam RENCANA KESELAMATAN ALLAH...

Jadi, saya tidak ingin anda nanti akan mengemukakan ayat2 yang lain yang sejenis sehingga kita berputar2 menfasir sana sini, padahal kadang perumpamaan hanya mau mengajar satu pengajaran inti yang terpenting....Kita akan berputar2 padahal saya sudah jelaskan konsep saya....

Mengenai Lukas 13 Siapakah yang menganjurkan agar pohon ara itu tidak ditebang? Menurut anda siapa? Lalu apakah pohon ara itu lambang apa? Orang percaya? Atau tidak percaya juga? Baca dulu konteks semuanya...Apa yang ingin Tuhan Yesus ajarkan mengenai perumpamaan itu?

 

Periksalah "pohon" itu, Lukas 13 @ vantillian

Syallom Vantillian,

Salam damai sejahera buat semua netters.

Ini tanggapan saya buat Lukas 13 tentang pohon ara yang tidak berbuah.
Saya akan menguraikannya dalam bentuk narasi cerita jadi agak panjang.

Semakin saya membaca firman Tuhan semakin yakin saya menemukan bahwa khotbah Yohannes Pembaptis, Yesus, Paulus dan Petrus mengandung kebenaran2 yang banyak dihindarkan oleh para pengkotbah maupun pengajar2 di mayoritas gereja Tuhan. Jadi yang disampaikan cuman banyak yang 'manis2 dan enak dan sedap  di telinga  orang2 percaya dan orang2  'percaya' tanpa mereka sadar bahwa mereka sedang
'berjalan' menuju penghakiman Allah.

Setiap malam sebelum tidur adalah baik bagi kita untuk sejenak merenungkan selama beberapa menit.. berapa banyak di antara kita yang menghamburkan hari hari dalam waktu untuk kesenangan2 dan pengejaran pribadi. Tidak ada yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Kristus, dan jiwa2 yang berharga terus binasa dalam dosa, bukannya mengalahkan dosa. mari kita tanya kepada diri sendiri... apakah aku menggunakan kesempatan untuk mengejar Tuhan atau menyuia-nyiakan hari melangkah tanpa tujuan.

Penghakiman akan datang ke dunia ini tapi penghakiman selalu mengetuk terlebih dahulu di Rumah Tuhan.

1Pe 4:17  Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
1Pe 4:18  Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?

Ini adalah sebuah panggilan yang sangat keras. hari ini kita dipanggil dan harus mempertanggungjawabkan pilihan pilihan kita (our human free will).

Sebagaimana telah ada masa anugerah dan kemurahan, akan ada suatu masa buat penghakiman dan murka Allah. (ini yang mayoritas dihindari oleh para pengkotbah dan pengajar 'kita'.

"Aku telah memberkatimu", kata Tuhan. "Sekarang saatnya engkau menyenangkanKu, Aku telah memberikan hidupku bagimu dan sekaranglah saatnya engkau memberikan hidupmu. Aku telah menyelesaikan bagianKu dan sekarang saatnya engkau menyelesaikan bagianmu. Sekaranglah saatnya engkau berjalan di dunia untuk-Ku. Aku telah memanggilmu sekarang saatnya engkau berseru kepadaKu."

Lihat dalam Lukas 13:1-5,
Luk 13:1  Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
Luk 13:2  Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
Luk 13:3  Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
Luk 13:4  Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
Luk 13:5  Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."

Yesus yang mengatakan semuanya  ini, so please don't be angry to me, jangan marah dulu ya. kita butuh pengajaran yang utuh dan bulat bukan separoh2

Yesus juru selamat kita sering kali "memotong" orang orang munafik religius hidup hidup! Ia mengasihi anak2, menyembuhkan orang2 sakit yang tertindas (Kis 10:38),  bahkan membangkitkan orang mati, namun ada suatu saat Ia  memberi  tahu mereka " minumlah darahKu dan makanlah tubuhKu, atau enyahlah daripadaKu" Lihat Yoh 6:53-56,

Setelah memberi tahu mereka bahwa mereka harus bertobat, Ia mengisahkan sebuah perumpamaan kepada mereka untuk menolong mereka memahami betapa Bapa-Nya sangat begitu serius dalam hal ketaataan.

Luk 13:6  Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Luk 13:7  Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Luk 13:8  Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
Luk 13:9  mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Joh 15:1  "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.
Joh 15:2  Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

Saudara, periksalah pohon itu. Sesaat sebelum ia mengisahkan perumpamaan ini, Yesus berkata bahwa kita harus bertobat atau kalau tidak akan binasa.

Nah menjawab pertanyaan Vantillian, saya akan berkata pohon ara itu adalah bangsa Yahudi, kebun anggur itu adalah Gereja, pemilik kebun anggur itu adalah Tuhan Yesus. interpretasi lain mengatakan Kristus sebgai pemilik dan Roh Kudus sebgai pengurus kebun.

Perumpamaan ini memiliki aplikasi yang sangat universal, jadi harus dibuat sederhana : Kitalah pohon ara itu. kebun anggur adalah dunia, tempat Tuhan telah menanam kita. Pemilik kebun anggur adalah Tuhan dan pengurus kebun adalah Kristus. Hal ini menempatkan kita pada posisi sulit karena kita harus bertanggung jawab atas pilihan pilihan dan tiondakan kita. ternyata tiba tiba "tiket ke surga" tidak cukup untuk menyenangkan

Tuhan. Ia ingin melihat sedilkit dari investasi_Nya yang mahal..

1. Kita ditanam untuk suatu tujuan. dan tujuan itu adalah menghasilkan buah. Buah seperti apa yang dikendaki Tuhan : buah pertobatan, pujian ucapan syukur, namun Ia tidak mendapatkannya. Tuhan mempunyai hak yang lebih besar untuk mengambil buah yang keluar dari "pohon"  kita. Bagaimana pun juga Ia telah mempersiapkan tanah, menanam kita, menyiangi dan menyemprot kita dan memberi 'nutrisi' untuk 'pohon' kita. Lebih lagi ia mati untuk kita, dan memberi hidup kekal. ia mendapatkan buah 'melalui' kematianNya dan Ia bawa kita kembali ke dunia ini, memelihara, menempatkan orang2 di sekitar kita untuk merawat kita dan menjaga kita. ketika kita lagi in "trouble" ia merawat kita dan membela kita. Tuhan melakukan semuanya untuk kita.

2. Tuhan berharap mendapati buah dalam hidup kita. ia mengharapkan tuaian dalam hidup kita. Tuhan sedang mencari buah - berapa lama lagi Ia telah dikecewakan?

Pohon ara di palestina adalah jenis pohon yang penuh dengan daun daunan, saking lebatnya orang2 dapat berteduh di bawahnya di musim panas, Yesus juga menemukan Natanael di bawah pohon ara. dan ketika Yesus berbicara tentang pohon ara ia tidak memuji dan bersemangat dengan daun daun walau daun2 itu memberikan tempat untuk berteduh. Tuhan tidak menempatkan di bumi ini, Ia tidak menanam kita untuk menghasilkan daun daun.

Tuhan mencari buah ... tapi Ia cuma mendapatkan daun daun. (ingat kah kisah Yesus mengutuk pohon ara??) Allah selalu berorientasi kepada buah

Allah muak dan lelah dengan daun daun, Ia mencari buah. Di tempat saya limpah dengan durian, sampai2 saat musimnya dijajakan dari rumah ke rumah. dan saya tidak pernah sekalipun bertemu dengan penjual durian yang berteriak.. ' daun durian .. daun durian, enak lho...masih segar dan hijau hijau. Selalu mereka mempromosikan dagangannya .. "durian ... durian...'. dan orang orang selalu teratrik dengan buah bukan daun, kecuali penjual nasi pecel, dkknya  karena mereka memakai daun singkong pepaya dan sayur2an.

Sudahkah kita berbuah buat Dia, jika hidup ini tidak menghasilkan apa apa , maaf ya  sekali lagi maaf ... Tuhan muak melihatnya.

Pohon ara menghasilkan buah tiga lkali setahun, awal musim semi, musim panas dan musim gugur. Pemilik kebun anggur telah menunggu dengan sabar selama tiga tahun itu berarti 9 kali kesempatan..Ia berkata yao tunjukan buahmu jangan cuma daun daun saja.

3. Setiap pohon yang tidak berbuah akan ditebang dan dilemparkan kepada api. (siapa yang bilang sekali selamat selama lamanya selamat??)

Saya hanya bilang ini firman Tuhan, bahkan kalau ada yang coba menghapusnya maka ayat lain akan melompat dan menjerit !

misal Mat 7:19  Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
lagi Mat 3:10  Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
banyak di antara orang orang percaya yang akan mengalami kebinasaan karena mereka tidak mengahasilkan buah.

Apa kata Tuhan... kamu buang buang tempat saja.

Saya bukanlah sarjana theologia, S Th,MTh, Mdiv, Ev. dan teman2nya. Saya tidak pernah duduk di bangku kuliah theologia.  Saya lebih banyak bergerak di  market place. dan sering kali saya ditawarin orang2 dan rekan untuk berinvestasi bersama sama mereka. Saya selalu bertanya kepada mereka .. seberapa besar 'return' dari proposal investasi itu, seberapa aman 'investasi' itu, berapa lama saya akan mendapatkan BEP (break even point'/kembali modal dalam usaha ini. Intinya saya selalu berorientasi kepada return yang saya dapat.

Apa kira kira Tuhan nda begitu juga.

Sekarang kita lebih specifik lagi.. Tuhan tidak bisa menuntut lebih kepada 'pohon ara' itu kalau Ia tidak memperlengkapinya. Tuhan memberikan "grace/anugerah" kepada pohon ara itu , "anugerah" yang cukup untuk menghasilkan buah, tapi kenapa "anugerah" itu masih belum cukup untuk membuat "pohon ara" itu untuk menghasilkan buah ara  sehingga bial tetap tidak berbuah ia akan ditebang.

Berbuah adalah sesuatu yang sangat "alami" sekali. Ini adalah hukum alam. tapi kok ada yang "mandul" what's wrong with the fig tree??

Bukan kah seharusnya secara otomatis "grace/anugerah' di dalam pohon ara dan "grace" di sekeliling yang menjaganya itu menghasilkan buah ara??

Telah gagal lagi kah si "anugerah' atau kah karena free will dari si pohon ara itu. Bagaimana pemilik kebun anggur itu bisa marah kalau 'ia ' tidak menyediakan segalanya buat si pohon ara itu untuk bisa berbuah.

Akan selamatkah 'pohon ara' itu sewaktu ia mendapat 'anugerah' dari penjaga kebun anggur itu. Atau kah ada yang harus dilakukan oleh "pohon ara ' itu agar tidak ditebang dan dibuang ke api?

Yang lain akan saya tanggapi besok yah Vantillian

@ Ang....Buah yang dikerjakan oleh Tuhan adalah buah Roh....

Syalom, Sdr Ang....

Hehe...seprtinya kalau kita diskusi terus memang tidak akan ketemu titik yang memuaskan....Tapi, sebagaimana penjelasan saya di atas ( tanggapan saya di atas), kalau mau berbicara buah, ingat, semua buah yang dikerjakan oleh kita adalah Buah Roh Kudus, artinya bukan buah kita..Itulah kebenaran yang utuh...Barangsiapa yang berbuah dalam hidupnya, tapi dia tidak menyadari buah yang dihasilkan adalah Buah Roh, maka ia bukan orang kristen....Kalau bisa menghasilkan buah, bukankah lebih banyak orang tak percaya berbuat kebaikan dari org percaya? Lalu dimana bedanya? Bedanya adalah apakah anda menyerahkan hidup anda dipenuhi Roh kudus dan menghasilkan buah Roh..Benarkan? Jadi, saya mau tanya, dimana yang anda keberatan dengan penjelasan saya? 

Anda ngomong sampai beribu2 halaman pun kalau anda cuma tafsirkan dengan sempit, kita gak akan bisa ketemu titik temu...Saya sudah katakan bahwa dalam Alkitab ada beratus-ratus ayat tentang TANGGUNG JAWAB manusia di hadapan Tuhan, dan saya memang memegang hal itu...Artinya manusia harus bertanggung jawab di hadapan Tuhan...Tapi menyangkut keselamatan, semuanya MURNI dari Tuhan sampai anda dijemput oleh Tuhan kembali...Anda jelaskan?

Anda memakai Injil Yohanes 15 untuk menjelaskan konsep freewill anda, padahal disana ada ayat2 yang menyatakan bahwa tanpa Tuhan memilih kita, kita tidak bisa menghasilkan buah....
Yoh 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Anda mau kebenaran utuh? Bacalah Alkitab secara utuh...Jangan hanya menfsirkan setiap ayat dari kmonsep freewill anda...Saya juga tidak menjelaskan setiap ayat berdasarkan konsep predestinasi...Kenapa? Karena keterbatasan bahasa dan pengetahuan...Tapi predestinasi diajarkan oleh Alkitab, makanya saya berpegang dnegan hal itu..Kalau freewill? Saya tetap mengganggap manusia punya freewill, tapi bukan freewill untuk diselamatkan ataupun mengerjakan keselamatan sampai akhirnya...Napa? Karena hanya Tuhan yang bisa....Saya berpendapat kehendak bebas manusia sudah mati dan tidak bisa memilih kebajikan sejati, serta diikat oleh kuasa dosa sehingga ia tidak bisa bangkit sendiri...Anda setuju kan? Kesimpulannya jelas, kita HARUS ditolong oleh ALLAH sampai kita berjumpa dengan Dia kembali...

Kecuali, anda berpegang bahwa ketika Allah menolong kita, Allah telah membuat kita sempurna sehingga kita sampai mati bisa selamat atau kebalikannya...Yang jelas, kita sebagai orang percaya masih bergantung kepada Tuhan dan Tuhan akan terus memegang kita sampai akhirnya...Anda percaya itu? Kalau tidak, saya sarankan anda uji lagi kenapa anda mesti percaya kepada Yesus...Kalau anda tidak yakin anda selamat, kenapa harus jadi orang kristen?

Saya tidak akan membahas ayat2 Alkitab dengan anda secara detail, karena sangat jelas, anda sering mencomot ayat untuk membenarkan konsep Freewill anda tanpa melihat keseluruhan ayat...Misalnya anda menulis :

3. Setiap pohon yang tidak berbuah akan ditebang dan dilemparkan kepada
api. (siapa yang bilang sekali selamat selama lamanya selamat??).Saya hanya bilang ini firman Tuhan, bahkan kalau ada yang coba menghapusnya maka ayat lain akan melompat dan menjerit ! misal Mat 7:19  Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Sori Sdr Ang, anda mesti baca2 baik2 tulisan saya dan ayat yang anda kutip...saya minta anda baca Alkitab dengan kesleuruhan dulu, baru menjelaskan konsep anda...

Dalam Matius 7:19 konteksnya apa? Silakan anda baca ayat2 sebelumnya baru anda simpulkan :

7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.

Sdr Ang, perlukah saya jelaskan lagi BUAH SIAPAKAH yang Yesus Maksudkan?

Tolong anda kutip ayat dengan hati2, karena hanya dnegan penjelasan saya yang begini, maka konsep freewill anda akan tidak berlaku lagi..OK? Silakan tafsir dengan konsisten, saya juga berusaha demikian...

Sola Christos...

 

 

@ Sdr Ang....Kasus ditutup : Salomo, Yudas, Saul....

@ Sdr Ang, maafkan saya, baru sekarang saya memberikan tanggapan kepada anda mengenai kasus yang sering anda ajukan,, tapi sebelumnya, saya ingin memberikan beberapa ayat :

Yoh 2:23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua,
2:25 dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Alkitab jelas2 menunjukkan bahwa di antara pengikut Kristus, selalu saja ada pengikut yang palsu atau yang ikut2an ( bahkan kelihatan lebih rohani dari orang percaya sejati). Karena itu, kita harus berhati2 dalam menjelaskan kasus per kasus tokoh2 yang ada dalam Alkitab. Jelas sekali bahwa kita mesti membedakan adanya gandum dan lalang, kristen sejati dan kristen KTP. Juga kita mesti berhati2 "menetapkan" sendiri dengan "tafsiran" kita bahwa seorang Tokoh Alkitab akhir hidupnya binasa atau diselamatkan, padahal Alkitab bungkam dalam hal ini, kecuali beberapa ayat implisit atau eksplisit yang bisa ditafsir. Kadang kita manusia aneh, kita menolak "PENETAPAN" ALLAH, tapi kita memakai "PENETAPAN" SENDIRI untuk menentukan atau menafsirkan apakah Salomo, Yudas, Saul, Daud, Eli murtad atau tidak..Jadi, disini siapa yang TIDAK FAIR?

Baiklah, saya mulai dengan Yudas...Beranikah kita mengambil kesimpulan bahwa Yudas selamat atau dari sejak awal mengikut Yesus Dia sudah ditetapkan binasa? Dengan sangat mengherankan bahwa ternyata dalam kasus Yudas, justru paling nampak jelas PREDESTINASI ALLAH..Lho? Buktinya? Silakan baca ayat2 di bawah ini dan simpulkan dengan konsep Freewill nya Sdr Ang :

Yoh 6:64 Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia.
Apakah Yesus sekedar Tahu? Silakan dibaca lagi :

Yoh 6:70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
Apakah Yesus salah pilih? Silakan dibaca lagi :

Yoh 13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.

Nah, jelas sekali Yudas tidak pernah percaya kepada Yesus dan TIDAK MURTAD, (karena dalam Alkitab lain, dinyatakan Yudas sering mencuri uang kas Yoh 12:6)
Kesimpulan Jelas : YUDAS DIPILIH untuk menggenapkan RENCANA KESELAMATAN ALLAH... Jadi, bukan murtad.....Case Close.....Ayat penutup tentang Yudas :

Yoh 17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

KASUS DITUTUP........

KAsus kedua...Salomo....Apakah Salomo adalah Raja yang murtad pada akhir hidupnya? Jelas, Kitab Pengkhotbah yang ditulisnya menunjukkan bahwa ia sudah memahami apa artinya takut akan Tuhan ( meski ada yang berpendapat bukan Salomo penulisnya, tapi sebagian besar ahli teologia meyakininya)..Tapi, apakah ada indikasi bahwa Salomo bukan termasuk Raja yang murtad dan tidak diselamatkan pada akhirnya sehingga Anugerah Allah gagal? ( seperti yang dinyatakan Sdr Ang?)..Mari kita lihat uraian berikut :

1. I Raja 11:4 Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya.

Kesalahan Salomo terbesar adalah Ia menikahi istri bangsa ASING sehingga mencondongkan hatinya kepada alah2 lain ( sehingga Ia membangun kuil alah asing ) dan bukan kepada TUHAN ALLAH dengan sepenuh hati...( I Raja2 11)...Ungkapan " tidak sepenuh hati" menunjukkan bahwa Salomo termasuk orang pilihan Allah yang "gagal" dalam hidupnya..( bnd dengan penjelasan Rasul Paulus tentang api yang membakar fondasi pelayanan dlm I Kor 3)...

2. II Taw 11:17 Demikianlah mereka memperkokoh kerajaan Yehuda dan memperkuat pemerintahan Rehabeam bin Salomo selama tiga tahun, karena selama tiga tahun mereka hidup mengikuti jejak Daud dan Salomo.
Jelas disini bahwa orang Israel mengikuti cara hidup Lewi yang membulatkan hati mengikut TUHAN ( baca ayat 16) sama seperti jejak Daud dan Salomo...Agak aneh, jika Salomo murtad, dan  namanya disejajarkan dengan bapanya Daud dalam hal mengikut TUHAN dengan sebulat hati (setelah Salomo mati lo)....Nah, silakan ditafsir, apakah hidup Salomo termasuk kaum pilihan atau tidak? 

3. Ini adalah nubuat Nabi Natan terhadap Raja Daud (jelas eksplisit konsep Predestinasi ) tentang anaknya Salomo:

II Samuel 7:12 Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
7:13 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.
7:14 Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Apabila ia melakukan kesalahan, maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
7:15 Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.

7:16 Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."

Saya secara pribadi minta kita semua membaca berulang2 ayat 14-15, dan silakan ditafsir, apakah Salomo selamat atau murtad? Lalu bagaimana dengan Saul? Sudah sangat jelas bukan?

JADI, Dua kasus sekaligus ditutup : Salomo tidak murtad dan Saul tidak pernah percaya kepada TUHAN..Case Close.....

Kepada Sdr Ang....Hampir semua kasus dan ayat yang anda gunakan sebenarnya justru mendukung konsep predestinasi dan bukan mendukung konsep Freewill anda...Tapi, saya minta agar anda jangan hanya melihat ayat2 Alkitab dari dua segi saja : Predestinasi atau Freewill, melainkan lihatlah sebagai SUATU RENCANA KESELAMATAN TUHAN bagi manusia...Dan RENCANA itu adalah MURNI ANUGERAH...Kesimpulan saya : ANUGERAH Allah tidak akan pernah gagal dalam menjalankan KehendakNYa di dalam diri kehidupan orang percaya....Anda percaya? Kalau tidak, anda akan kehilangan inti kekristenan yang TIDAK AKAN PERNAH dijumpai dalam agama apapun...

Saya tidak ingin pembahasan kita melihat siapa yang menang-kalah, tapi saya ingin agar kita menguji konsistensi konsep yang kita pegang dalam memahami Firman Tuhan...Bayangkan, sdr Ang, anda mengajarkan kepada siswa anda tentang "Anugerah Allah yang mungkin Gagal", apa yang anda harapkan dari siswa anda? Bahwa mereka harus berusaha hidup kudus? atau hidup mereka suatu saat bisa terhilang karena ANugerah Allah tidak sanggup menjaga mereka? Atau mereka akan murtad karena kesalahan "kecil" mereka yang mereka tidak sadari? Atau akhirnya mereka akan menyalahkan TUHAN karena memberikan Anugerah Yang Tidak Cukup membawa mereka menjumpai Bapa mereka di surga? 

Hati2 lah Sdr Ang terhadap konsep yang anda pegang karena akan mempengaruhi konsep keselamatan kristen sejati bagi orang lain...Anda ingin kebenaran yang utuh? Saran saya pelajarilah ALkitab dengan utuh, jangan bermain dengan logika anda terhadap ayat2 Firman....Syalom...

Sola Fide, Sola Gratia, Sola Scriptura, Sola Christos....

 

 

 

@Sdr Ang...Allah sama dengan konsep BEP?.....

@Sdr Ang....saya cukup terganggu dnegan kalimat anda yang menyatakan :

Saya bukanlah sarjana theologia, S Th,MTh, Mdiv, Ev. dan teman2nya.
Saya tidak pernah duduk di bangku kuliah theologia.  Saya lebih banyak
bergerak di  market place. dan sering kali saya ditawarin orang2 dan
rekan untuk berinvestasi bersama sama mereka. Saya selalu bertanya
kepada mereka .. seberapa besar 'return' dari proposal investasi itu,
seberapa aman 'investasi' itu, berapa lama saya akan mendapatkan BEP
(break even point'/kembali modal dalam usaha ini. Intinya saya selalu
berorientasi kepada return yang saya dapat. Apa kira kira Tuhan nda begitu juga.

Anda memahami cara kerja Tuhan seperti anda memahami konsep Break Event Point? Wajar saja anda menjelaskan Anugerah Tuhan dengan sedikit "ngawur". Anda pikir BEP bisa menjelaskan konsep Alkitab? Apakah ALlah mengharapkan kita mengembalikan "modal" yang Ia berikan kepada kita? Modal investasi apa? Perbuatan kita? Talenta kita? Hidup kita yang jijik? 

Pantas anda memahami semua perumpamaan dengan cara BEP anda...Pelajarilah Alkitab dengan cara ANugerah Allah bekerja dan anda akan heran bahwa sudut pandang anda akan berubah... Semoga Allah membantu kita semua....

Sola Christos....

'anugrah' tidak cukup untuk hidup kekal

Syalom Vantillian,

Vantillian menulis 

Anda memahami cara kerja Tuhan seperti anda memahami konsep Break Event
Point? Wajar saja anda menjelaskan Anugerah Tuhan dengan sedikit
"ngawur". Anda pikir BEP bisa menjelaskan konsep Alkitab? Apakah ALlah
mengharapkan kita mengembalikan "modal" yang Ia berikan kepada kita?
Modal investasi apa? Perbuatan kita? Talenta kita? Hidup kita yang
jijik? 

Pantas anda memahami semua perumpamaan dengan cara BEP
anda...Pelajarilah Alkitab dengan cara ANugerah Allah bekerja dan anda
akan heran bahwa sudut pandang anda akan berubah... Semoga Allah
membantu kita semua....

Vantillian nanti dibaca ayat2 di bawah terus tanya dalam hati siapa yang ngawur,

atau Vantillian lebih hebat sampai sampai berani menghina dan mengejek pengajaran Tuhan Yesus tentang konsep investasi.

tidak perlu perbuatan.. anugerah saja sudah cukup.. 

Ini bukan ide saya ini ide Tuhan saya cuman mengutipnya saja.

berbicara masalah investasi LUKAS 13.... apa yang saya katakan itu tidak alkitabiah? vantillian mengutip ayat yang tidak pada tempatnya..dan menambah dengan pikiran dan logika yang ada yang maaf kan walaupun kelihatannya rohani tapi sangat tidak alkitabiah.

Apa Vantillian pikir saya ngomong hanya menggunakan perasaan dan logika saya saja, main comot sembarang ayat untuk mempertahankan
pendapat saya lihat ini..

Lukas 13 Pemilik kebun anggur mencari buah ara pada pohon ara yang tumbuh, emang Vantillian pikir, buah apa itu? ngerti kan maksudnya,

apa pemiliki kebun anggur  mencari "anugerah" dan iman pohon ara di kebun anggur?? mengapa Ia tidak bertanya kepada pengurus kebun anggur.. mana anugerah pohon ara.., mana iman pohon ara.. tapi apa yang dikatakan mana buah aranya...

mayoritas bangsa Israel waktu itu adalah petani dan nelayan jadi ia menceritakan perumpamaaan dengan menggunakan bhs yang mereka bisa
ngerti.  kalau pohon aranya normal buat apa di tebang.. justru karena setelah segala cara ditempuh tapi ia tetap 'tidak normal' makanya keluar warning.. dari pemilik kebun.

dan saya tidak menghakimi tentang ending "pohon ara" tapi biar bagaimana pun masih 50:50, tergantung pohon ara itu mau cooperate sama pengurus kebun anggurnya atau tidak?

nah terus Tuhan Yesus bila setiap ranting yang ada padaKu yang tidak berbuah dipotong... apa ada rantingnya Tuhan yang tidak berbuah...???

kalau ranting melekat dengan pokok anggur bukan kah segala nutrisi yang dimiliki pokok anggur juga mengalir dan hidup dalam 'ranting' itu. yang jadi pertanyaan kenapa tidak bisa menghasilkan buah.

Ini tidak berbicara tentang pohon yang baik dan pohon yang tidak baik ini berbicara pohon yang tidak bisa menghasilkan buah.

Nah pohon ara dalam matius 24 itu tentang tanda akhir jaman tidak berbicara tentang buah , tolong Vantillian bedakan

terus Paulus di kitab Roma mengatakan kepada jemaat Roma (perhatikan bukan kepada orang tidak percaya Roma), kalau Tuhan saja tidak menyayangkan yang asli apalagi kamu yang cuman dicangkok.. 

Nah ide investasi apa Vantillian pikir saya cuman comot sembarang ayat untuk mem back up ide saya.. atau kah itu ide alkitab. Ingat Vantillian, 2 atau 3 saksi suatu perkara sah.. Ok kalau Vantillian mau tafsirkan lain, tapi tolong baca alkitab jangan sepenggal sepenggal terus buat penafsiran
sendiri.

Ini saya kutip lagi

Luk 19:11  Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan.
Luk 19:12  Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu  baru kembali.
Luk 19:13  Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai  aku datang kembali.
Luk 19:14  Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang  ini menjadi raja atas kami.
Luk 19:15  Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. 
Luk 19:16  Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina.
Luk 19:17  Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu  terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.
Luk 19:18  Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina.
Luk 19:19  Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota.
Luk 19:20  Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan.
Luk 19:21  Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai  apa yang tidak tuan tabur.
Luk 19:22  Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu  bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
Luk 19:23  Jika demikian, mengapa uangku itu tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat   mengambilnya serta dengan bunganya.

Luk 19:24  Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu.
Luk 19:25  Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina.
Luk 19:26  Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari  padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.
Luk 19:27  Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."

Vantillian juga boleh membaca di Mat 25 : 14-30

terus

maaf yah Vantillian, apa saya sembarang tafsir atau gimana, apa Tuhan tidak tertarik dengan investasi yang ia lakukan ?? Carikan ayat2nya yah ..tolong saya tentang Tuhan tidak perlu balasan atas 'investasinya' .
kalau ia tidak tertarik dengan ' investasi' buat apa Ia begitu keras kepada hamba yang ketiga.


Itu yang saya katakan Tuhan selalu mencari buah dalam kehidupan ini. dan bukan daun daun ??? punya konsep lain tolong jelaskan tolong jelaskan

Bacalah dulu alkitab sampai selesai, baru bisa jelaskan jangan punya ide kemudian comot ayatnya untuk memback up ide kita...

Saya masih belum menyentuh teori predestinasi mungkin mg dpn

Ok kalau Vantillian mengatakan iman dan anugerah saja cukup untuk membawa kita menuju hidup yang kekal maka apa perlu ayat2 ini dihapus  dari alkitab Vantillian.

Sekarang biar supaya dibilang alkitabiah saya akan kutipkan ayat ayat di bawah ini. bahwa anugrah saja tidak cukup untuk membawa manusia menuju hidup kekal...

Kita diselamatkan oleh iman tapi itu bukan suatu specific point , keselamatan yang kita terima itu merupakan suatu proses. untuk menuju hidup yang kekal bagi mereka yang sanggup bertahan, bukan cuman yang pada awalnya saja.

kalau pekerjaan / perbuatan tidak penting Vantillian boleh pikir baik2 apa ayat ayat di bawah ini sebaiknya dihapus saja dari alkitab Vantillian...

1Kor 3:15  Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Orang ini tidak berbuat jahat hanya saja ia membangun sesuatu yang baik tapi 'material' yang ia gunakan tidak tahan uji. saya akan jelaskan next time.

Mat 7:1  "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Mat 7:2  Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

Kita kan dihakimi bukan berdasar anugrah yang kita terima tapi dari cara kita menghakimi orang lain.. ini melibatkan deed / pekerjaan bukan anugrah semata.

Matt. 10:22, 24:13; Mark 13:13 - Yesus mengajar keselamatan hanya akan kita terima bila kita sanggup bertahan sampai akhir, tidak ada penjelasan saat terima Tuhan Yesus kita selamat untuk selama lamanya . ingat yang bertahan sampai akhirnya.dan itu memerlukan usaha , ketekunan

Yesus will not divorce us but we have ability to divorce Him, he gave us our free will and He will respect our free will.

Mat 16:27  Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (apa cuman berdasarkan anugerah dan 'iman' Vantillian ??)

Matt. 25:31-46, tentang pemisahan kambing dan domba apa berdasarkan anugerah atau perbuatan mereka Vantillian??? Apa sang Raja tidak adil karena Ia tidak memberikan anugerah kepada kelompok kambing sehingga mereka tidak dapat melakukan apa yang dilakukan oleh kelompok domba?? Atau kah kelompok kambing memang sudah dipredestinasikan untuk binasa... kalau begitu sang "Raja" memang jahat yah.. sudah tahu kambing tidak bisa berbuat karena tidak dapat anugrah malah dihakimi , apa sang raja tidak punya otak??? ,  atau sudah memang diatur dari awal untuk dibinasakan. terus buat apa dikumpulkan ..

apa sang "raja" wanted to play bad guy and good guy kayak di film film hollywood??

Matius. 25:40,45 - Yesus berkata "Whatever you did to the least of my brothers, you did it to Me." We are judged and our eternal destiny is determined in accordance with our works. not only by grace.

Markus  10:21  Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: "Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah,  juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari
dan ikutlah Aku."

(apa yang kita lakukan selama kita hidup itu yang akan kita tuai.. , emang perbuatan baik tidak perlu Vantillian??untuk membalas kasih Tuhan )

Luk 12:42  Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua
hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
Luk 12:43  Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Luk 12:44  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
Luk 12:45  Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba  laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
Luk 12:46  maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh  dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
Luk 12:47  Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang
dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
Luk 12:48  Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari  padanya akan lebih banyak lagi dituntut."

Emang anugerah saja cukup vantillian ?? baca dengan sabar yah...

Luk 14:14  Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat  balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."  (apa perbuatan tidak penting? perbuatan kita yang menentukan... bukan anugerah semata..)

Luk 23:41, tentang penjahat yang disalib di sebelah Yesus apa langsung Yesus selamatkan ia, atau karena 'perbuatan baik' yang walaupun tidak
sempurna yang ia tunjukan yang mendapat favor di mata Yesussehingga ia memberikan anugerahNya?

Luk 23:40  Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang  sama?
Luk 23:41  Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat  sesuatu yang salah."
Luk 23:42  Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Luk 23:43  Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam  Firdaus."

Rom 2:6  Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
Rom 2:7  yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
Rom 2:8  tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada  kelaliman.
Rom 2:9  Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang  Yunani,
Rom 2:10  tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga  orang Yunani.
Rom 2:11  Sebab Allah tidak memandang bulu.


2 Kor 5:10  Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai  dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

2Kor 11:15  Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka. perhatikan kata perbuatan. Perbuatan itu sangat menentukan.

Gal 6:7  Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.
Gal 6:8  Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan  menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Perhatikan kata ditabur.

Efesus 6:8  Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.

Kol 3:23  Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kol 3:24  Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
Kol 3:25  Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.

1Tim 6:18  Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi
1Tim 6:19  dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.

2Tim 4:14  Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya.

Ibrani  6:10  Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.

Ibrani  12:14  Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.


Holiness requires works of self-denial (penyangkala diri) and charity(kebaikan), and does not come about simply by a profession of faith.

1Pet 1:17  Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini. (God judges us impartially according to our deeds)

Wahyu 2:5  Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. (perhatikan lakukan lagi...)


Wahyu  2:10  Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan 
mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. 

(perhatikan kata setia sampai mati baru Tuhan beri mahkota kehidupan)

Wahyu 2:19  Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa 
pekerjaanm
u yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
Wahyu 2:20  Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan  hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Wahyu 2:21  Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
Wahyu 2:22  Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke  dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Wahyu 2:23  Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Perhatikan baik baik kata perbuatan...

Wahyu 2:26  Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;


Perhatikan kata menang.., apa perlu pertandingan atau tidak.. apa perlu perjuangan atau tidak?? apa anugerah semata

Wahyu 3:2  Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati 
sempurna di hadapan Allah-Ku.
Wahyu 3:3  Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak
berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Wahyu 3:4  Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih,
karena mereka adalah layak untuk itu.
Wahyu 3:5  Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.

perhatikan kata pekerjaan ...

Wahyu 3:8  Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu  bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku

Wahyu 3:15  Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!

Apa Yesus pernah berkata Aku tahu anugerah yang kuberikan kepadamu, atau adakah ia mengatakan Aku tahu akan imanmu...?


Wahyu 14:13  Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang
ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."

Wahyu  20:12  Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

Apa dikatakan anugerah di situ?

Wahyu 22:12  "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

Apa Tuhan ada nyingung masalah anugerah yang Ia berikan, atau kah Ia menyinggung 'iman' kita??

Baca bolak balik ya Vantillian... juga alkitabnya.. sampai selesai nanti bisa nda ngerasa bagaimana sih perasaan dan is hati Tuhan.

apa tidak perlu perbuatan ... cukupkah grace dan 'iman" semata saja??

Jangan condemn seseorang 'ngawur' dulu kalau belum baca alkitab seutuhnya Vantillian? 

Ang Che Chen

 

Sekali lagi Lukas 13.....@Sdr Ang.....

@Sdr Ang......Saya umumnya setuju dengan tafsiran anda, tapi hasil akhir perumpamaan sekali lagi adalah tafsiran anda sendiri secara subjektif....Darimana anda tahu bahwa pohon ara ini tidak berbuah pada akhirnya?

Luk 13:6  Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai
pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari
buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Luk 13:7  Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga
tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak
menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini
dengan percuma!
Luk 13:8  Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi,
aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
Luk 13:9  mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" 

Yang paling penting apa yang ingin diajarkan perumpamaan ini?

1. Lihat Konteks ayat sebelumnya, bahwa Yesus sedang mengecam orang israel karena sedang membandingkan diri dengan dosa sesamanya, padahal sama2 berdosa secara rohani..( ini tidak disadari oleh Israel yang selalu mengganggap diri "lebih" dari bangsa lain, bahkan terhadap sesamanya yang memberontak)

2. Perumpamaan itu ingin menunjukkan bahwa Allah sudah sering memberikan kesempatan kepada Yahudi untuk bertobat, tapi diabaikan oleh bangsa Yahudi ( buah pertobatan seperti dinyatakan Yohanes pembaptis)...Jadi Perumpamaan ini menunjukkan satu topik penting : KESABARAN ALLAH....

3. Anda menulis : Perumpamaan ini memiliki aplikasi yang sangat universal, jadi harus
dibuat sederhana : Kitalah pohon ara itu. kebun anggur adalah dunia,
tempat Tuhan telah menanam kita. Pemilik kebun anggur adalah Tuhan dan
pengurus kebun adalah Kristus. Hal ini menempatkan kita pada posisi
sulit karena kita harus bertanggung jawab atas pilihan pilihan dan
tiondakan kita. ternyata tiba tiba "tiket ke surga" tidak cukup untuk
menyenangkan.

Konteks perumpamaan pohon ara ini adalah tentang pertobatan, bukan tentang apakah kita bisa berbuah dalam hidup ini atau tidak....( bndkan dengan Roma 11), meskipun bisa dijadikan bahan khotbah tentang buah dalam hidup orang Kristen...Tapi kita selalu harus memperhatikan konteks perumpamaan...Kenapa? Coba anda bandingkan konsep "pohon ara" ini dalam Markus  13
13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat......Konteks pohon ara disini berkaitan dengan Akhir zaman...Di dalam Markus 11 Yesus juga mengutuk pohon ara supaya tidak berbuah dan menjadi kering...Apa artinya? Yesus hanya ingin mengajarkan tentang PERCAYA kepada ALLAH....Jadi, pohon ara bisa diartikan sesuai konteksnya....Tolong perhatikan apa yang ingin Yesus tekankan dalam pelajaran perumpamaan....

4.  Jadi, perumpamaan Lukas 13 tentang pohon ara bukan perumpamaan membela freewill manusia atau tentang "tiket ke surga tidak cukup menyenangkan"..Itu cuma tafsiran anda yang keluar "konteks" karena memang pohon ara dan buah yang dimaksud bukan seperti yang anda pikirkan...Itu tafsir ALEGORIS anda....Ingat, PERUMPAMAAN jika ditafsir secara ALEGORIS bisa menyimpang dari makna aslinya....Hati2lah menafsir...Ingat Yesus memanggil orang bertobat, tapi Yesus tahu siapa yang dipeliharaNya ( Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi,
aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya )...Saya tanyakan, apakah jika demikian pohon ini akan GAGAL? 

Sola Christos.....

Setuju Vantillian buat komentarnya

Syalom Vantillian,

thanks buat gagasannya, yang barusan ditulis saya tidak menentangnya kok.

keselamatan merupakan anugerah Tuhan saya tidak berani berkata itu perbuatan manusia, tapi murni anugerah, tapi itu hanyalah awal untuk menuju hidup kekal.

bagaimana kalau gagal ditengah jalan, yah jawabannya bertobat kembali seperti isi kitab PB dan lakukan pekerjaan semula. tapi minta anugerah Tuhan untuk memampukan, dan kalau Tuhan sudah kasih anugerah ya jangan disia siakan, karena manusia kan punya free will... dan free will ini yang bisa menolak kasih karunia dengan mengeraskan hati kita.

sementara yang ada dipikiran saya cuman ini dulu sdr vantillian.
kalau ada masukan boleh saya belajar open minded kok, yah GBU

Ang Che Chen

Thanks to vantilian

Saya sungguh bersyukur atas uraian sdr Vantilian tentang anugerah Tuhan kepada kita manusia. Sungguh saya merasa bersyukur dan sangat dicerahkan oleh tulisan anda, sekalipun dari awal saya berpegang pada doktrin predestinasi. Sepanjang saya bergereja di beberapa kota ( kerja yang menyebabkan saya berpindah pindah domisili ) pertanyaan tentang predestinasi adalah pertanyaan yang masih sering ditanyakan, namun sungguh disayangkan jawaban dari beberapa hamba Tuhan kadang kurang jelas dan menyeluruh bahkan ada yang menolaknya. Tulisan yang ada di blog ini saya pikir sangat membantu karena ada sanggahan maupun komentar yang berhubungan dengan ini. GBU

Trims Sdr Bagus....Gbu.....

Trims atas pujiannya...Harus diakui, penjelasan saya masih jauh dari sempurna...Sampai sekarang saya masih menggumulkan konsep anugerah Tuhan yang begitu kaya dan dalam sekali, sehingga kita bisa mengerti jelas kenapa kita diselamatkan..Tapi saya begitu yakin, bahwa Anugerah adalah salah satu konsep kunci dalam keselamatan kekristenan...Ketika kita mendalami anugerah Tuhan, tidak ada apa2 lagi yang bisa kita perbuat selain bersyukur dan bersyukur...Anugerah Tuhan juga akan menjaga kita agar tidak jatuh terlalu dalam atau menjadi terlalu sombong dalam kehidupan praktis....

Anugerah juga adalah konsep kunci dalam memahami predestinasi ( meskipun tidak akan pernah sempurna dipahami), karena ketika kita semakin mendalami Anugerah Tuhan, maka semakin kita tahu bahwa hanya satu pilihan tersisa dalam keselamatan kita, yaitu : KITA DIPILIH OLEH TUHAN dari awal sampai kesudahan hidup kita....Sehingga kita bisa bersama Rasul Paulus mengatakan :

Roma 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Sola Christos.....

Free Will by Calvinist

mengenai kehendak bebas (free will),
tindakan manusia dan pertanggung-jawabannya. Bagi kebanyakan orang, free
will dianggap identik dengan freedom, yaitu: konsep bahwa kehendak atau
kemauan manusia bersifat bebas. Kebebasan adalah Aku bisa melakukan segala
sesuatu yang Aku mau dan kemauan itu bersifat bebas, tidak tergantung, tidak
terikat. Pemikiran seperti inilah yang akan kita kaji pada hari ini,
betulkah seperti demikian? Apakah itu adalah natur dari kehendak? Kalau kita
belajar Firman Tuhan dengan baik-baik, agaknya kita harus bertobat karena
sebenarnya apa yang disebut sebagai kehendak itu ternyata tidak pernah bebas
atau berdiri sendiri. Apa yang selama ini kita anggap kebebasan ternyata
bukanlah kebebasan murni karena setiap kebebasan selalu dikendalikan oleh
keinginan. Dan setiap keinginan selalu dikendalikan oleh suatu penentu atau
pertimbangan-pertimbangan.

Roma 6:11-12 memberitahu kita bahwa ketika
seseorang belum bertobat, maka manusia tersebut akan hidup untuk selalu
memenuhi keinginan dosa. Tetapi sebaliknya ketika kita sudah menjadi
anak-anak Tuhan, maka kita akan hidup untuk memenuhi keinginan Tuhan. Jadi
setiap keinginan atau kehendak seseorang akan selalu tunduk dan tergantung
kepada siapa yang menjadi tuannya. Mengenai posisi kehendak itu sendiri,
setiap mahkluk yang berpribadi pasti memiliki tiga natur yang mendasar,
yaitu: pikiran, perasaan, dan kehendak. Demikian pula dengan Tuhan, Kristus
adalah satu-satunya manusia yang paling sempurna dan kita diciptakan
berdasarkan gambar dan rupa-Nya. Sayangnya, manusia jatuh ke dalam dosa dan
itu membuat manusia selalu mencocokkan dan mencenderungkan kehendak kita
dengan kehendak iblis, tuan kita. Dosa telah membelenggu dan memperbudak
ketiga unsur tersebut sehingga manusia tidak memiliki kebebasan lagi.

Immanuel Kant sudah pernah mengatakan bahwa
ketika manusia menginginkan apa yang dia kehendaki harus terjadi,
sesungguhnya itu bukanlah kebebasan tetapi justru sedang membelenggu
kebebasan. Kebebasan itu telah ditaklukkan oleh keinginan dan keinginan
tersebut telah diperbudak sedemikian rupa sehingga tidak bisa dilepaskan dan
digeser. Diperlukan suatu kuasa yang sangat besar untuk melepaskan kita dari
belenggu setan, yaitu: dengan menyangkal diri (Mat 16:24). Menyangkal diri
adalah keberanian dan kemampuan kita untuk mengatakan “tidak” kepada diri
kita sendiri, kepada keinginan kita sendiri. Kenapa perintah ini begitu
penting? Karena sebagian besar dari masalah yang kita hadapi disebabkan
karena kita tidak bisa menyangkal diri kita sendiri. Sama dengan seorang
bocah yang menginginkan semangkok bakso. Keinginan itu telah mengikat dia
sehingga walaupun ada makanan lain yang disediakan, keinginannya itu sendiri
sudah tidak bisa dirubah. Ini bukan kebebasan tetapi jelas inilah yang
diinginkan oleh manusia. Lantas bagaimanakah sebenarnya kebebasan yang
sejati? The true freedom is obedience.

Kemudian, sebuah kehendak juga tidak pernah
berdiri sendiri karena kehendak juga dibentuk oleh pikiran ataupun oleh
perasaan. Kenapa kita menginginkan sesuatu? Karena kita merasa begini atau
karena kita pikir begitu. Yang jelas, setiap keinginan manusia tidak mungkin
muncul tanpa ada alasannya. Contohnya, ketika kita merasa lapar, itu membuat
kita ingin makan. Tetapi adanya tugas penting membuat kita berpikir lain
sehingga kita ingin menunda makan dan menyelesaikan tugas penting itu
terlebih dahulu. Maka, kata “free will” sebenarnya sudah salah secara
hurufiah karena apa yang disebut sebagai will tidak pernah free. Kemudian,
darimanakah perasaan itu? Perasaan bukan berasal dari organ hati kita tetapi
dari otak kita, pikiran kita. Otak kitalah yang menghasilkan perasaan sedih
ataupun senang. Jadi otak kita memiliki dua fungsi, yaitu: untuk berpikir
secara rasional dan berpikir secara emosional. Pascal pernah mengatakan
bahwa rasio memiliki rasionya sendiri dan emosi memiliki rasio yang berbeda
yang tidak dapat dimengerti oleh rasio yang pertama.

Lalu sebenarnya siapakah yang mengontrol otak
dan cara berpikir kita? Menurut Alkitab adalah akal budi (mind). Calvin
mengatakan bahwa dosa membuat akal budi manusia menjadi rusak sehingga itu
akhirnya membuat seluruh pikiran (thought) dan emosi kita menjadi rusak.
Buktinya, semua pikiran dan ajaran yang rusak terasa jauh lebih masuk akal
bagi kita daripada pikiran dan ajaran yang mulia. Perasaan kita jauh lebih
cocok dengan musik-musik yang rusak daripada musik-musik yang agung. Bahkan
cinta yang kotor terasa lebih cocok dengan hati kita daripada cinta yang
suci. Kerusakan akal budi membuat begitu mudahnya mendidik seseorang untuk
menjadi anaknya setan. Inilah yang disebut sebagai total depravity,
kerusakan total di dalam tatanan yang paling mendasar pada pikiran manusia.
Kalau kita mengerti ini, maka kita akan memahami kenapa Paulus mengatakan
bahwa ketika kita sudah di dalam Kristus, kita adalah ciptaan baru (2Kor
5:17). Dahulu kita begitu rusaknya sehingga kita tidak bisa diperbaiki
tetapi harus dicipta ulang!

Maka kalau kenyataannya seperti itu, kenapa yang
kelihatan tidak seperti demikian? Kenapa banyak orang masih merasakan adanya
free will? Sebenarnya apa yang selama ini kita anggap sebagai free will
adalah free choice. Perhatikan kalimat berikut, “Bolehkah saya memilih untuk
ke kiri atau ke kanan?”. Pada kalimat tersebut, sebenarnya yang
dipermasalahkan bukan kehendak atau keinginan si subjek tetapi adanya
pilihan atau tidak. Adalah dua hal yang berbeda antara pilihan yang ada
dengan kemauan untuk memilih. Bisakah ada banyak pilihan yang tersedia
tetapi kita tidak bisa memilih kecuali satu? Ini bisa terjadi kalau kemauan
kita sudah terkunci kepada yang satu itu. Contoh yang paling gampang adalah
cerita tentang bocah dan bakso tadi. Ada banyak menu makanan yang bisa
dipilih tetapi kemauannya telah terkunci dan itu membuat tidak ada lagi
pilihan bagi dirinya. Ketika dia bersikeras memilih bakso, pilihan itu
sendiri tidak hilang tetapi yang hilang adalah kemauannya. Jadi pilihan yang
banyak belum tentu membuat kemauannya juga banyak. Ada pilihan bagi setiap
manusia untuk menerima atau menolak Yesus, tetapi iblis membuat kehendak
untuk menerima tidak pernah ada.

Sama halnya dengan predestinasi. Adanya
predestinasi tidak membuat pilihan kita menjadi hilang tetapi justru
melepaskan kehendak kita dari cengkraman iblis sehingga kita bisa memilih
dengan benar. Tanpa adanya predestinasi, kita tidak akan pernah mungkin
memiliki kehendak untuk menerima Yesus Kristus. Kita akan begitu bebasnya
memilih karena kita disadarkan betapa baiknya Dia dan betapa jahatnya iblis.
Apakah semua ini? Inilah anugerah. Hanya campur tangan Tuhan yang bisa
melepaskan kita karena siapa yang sudah diikat oleh iblis tidak mungkin
tidak mengikuti kehendaknya, baik dengan rela hati ataupun dengan terpaksa.
Contoh yang paling sederhana adalah iklan rokok. Siapa yang tidak tahu di
setiap iklan rokok ada peringatan tentang bahaya merokok? Tulisan itu pasti
bukan omong kosong karena pesannya berlawanan dengan iklannya, tetapi kenapa
ketika orang yang membaca peringatan itu tetap merokok? Kenapa orang-orang
yang katanya lulusan doktor tetap merokok? Bagaimanapun logisnya tulisan itu
tetap tidak cocok dengan logika mereka karena memang seperti itulah logika
setan. Dan logika setan jelas berbeda bahkan berlawanan dengan logika Tuhan.

Seharusnya kita bersyukur karena predestinasi
membuat kita bisa memilih untuk taat kepada Tuhan, predestinasi membuat kita
bisa merasakan sedih dan takut ketika kita berbuat dosa. Bahkan,
predestinasi menginsyafkan kita akan dosa, kebenaran, dan penghakiman yang
dulu tidak pernah kita pedulikan. Ingatlah selalu bahwa selalu ada pilihan
bagi kita, tetapi kehendak untuk memilih pilihan yang tepat belum tentu ada.
Amin.

 


Dari Kumpulan Khotbah : Rev. Sutjipto Subeno

 

once again: predestinasi, free will dan keselamatan

perdebatan ini memang hangat dan penting mungkin menyinggung banyak orang yg menganggap ini sesat dsb. tetapi saya beranggapan pilihan allah sebelum dunia dibentuk adalah alkitabiah terutama dari surat2 paulus dan juga wahyu yohanes tidakkah saudara yg percaya pd alkitab mjd bangga krn pengajarannya berbeda dr buku2 agama kepercayaan lain? yg menganggap saudara ini khusus dan dikhususkan oleh pilihan allah sehingga tuhan menyelamatkan sebagian dan melewatkan yg lain untuk kebinasaan murka keadilan allah?
memang pilihan allah tak bersyarat (=PREDESTINASI/UNCONDITIONAL ELECTION) maksudnya siapa saja yg dipilih allah sebelum permulaan jaman akan diselamatkan oleh pemberitaan injil,tanpa melihat apa yg ada dan akan ada pada orang itu entah dia orang saleh,tekun atau penjahat sekalipun allah telah memilihnya tetapi keselamatan itu bukannya tak bersyarat melainkan bersyarat sesuai kitab suci. yaitu setiap orang yg percaya pd yesus sbg juruslamat saja yg diselamatkan jadi orang yg diselamatkan hrs percaya pd yesus itu syaratnya. maka dikatakan diluar kristus tak ada keselamatan.
syarat2 lain telah ditetapkan alkitab yg tak hrs ada semisal lain kelahiran baru oleh Roh kudus, jadi bukan orang2 yg berbuat baik saja maka kita mengganggap ia selamat tetapi orang2 yg dipimpin oleh Roh kudus. syarat lainnya teman2 mungkin bisa tambahkan.........
dan free will kita sebagai natur dosa akan dijawab oleh will god/ kehendak allah untuk menyelamatkan orang itu krn kasihNYA amin. jadi intinya kita hrs melihat kedaulatan allah dan tanggungjawab manusia secara berdampingan. jgn melihat satu sisi saja thx
by barudak
jakarta

sori yg diatas salah ketik dikit diralat: ONCE AGAIN FREE WILL &

perdebatan ini memang hangat dan penting mungkin menyinggung banyak
orang yg menganggap ini sesat dsb. tetapi saya beranggapan pilihan
allah sebelum dunia dibentuk adalah alkitabiah terutama dari surat2
paulus dan juga wahyu yohanes tidakkah saudara yg percaya pd alkitab
mjd bangga krn pengajarannya berbeda dr buku2 agama kepercayaan lain?
yg menganggap saudara ini khusus dan dikhususkan oleh pilihan allah
sehingga tuhan menyelamatkan sebagian dan melewatkan yg lain untuk
kebinasaan murka keadilan allah?

memang pilihan allah tak bersyarat (=PREDESTINASI/UNCONDITIONAL
ELECTION) maksudnya siapa saja yg dipilih allah sebelum permulaan jaman
akan diselamatkan oleh pemberitaan injil,tanpa melihat apa yg ada dan
akan ada pada orang itu entah dia orang saleh,tekun atau penjahat
sekalipun allah telah memilihnya tetapi keselamatan itu bukannya tak
bersyarat melainkan bersyarat sesuai kitab suci. yaitu setiap orang yg
percaya pd yesus sbg juruslamat saja yg diselamatkan jadi orang yg
diselamatkan hrs percaya pd yesus itu syaratnya. maka dikatakan diluar
kristus tak ada keselamatan.
syarat2 lain telah ditetapkan alkitab yg JUGA hrs ada semisal lain
kelahiran baru oleh Roh kudus, jadi bukan orang2 yg berbuat baik saja
maka kita mengganggap ia selamat tetapi orang2 yg dipimpin dan dimateraikan oleh Roh
kudus. syarat lainnya teman2 mungkin bisa tambahkan.........

dan free will kita sebagai natur dosa akan dijawab oleh will god/
kehendak allah untuk menyelamatkan orang itu, sehingga Free will kita mengikuti dosa mjd Free will kita mengikuti kehendak allah dan orang2 yg telah dipimpin Roh kudus akan bersukacita melakukannya meski ia hrs miskin, menderita dan berlelah mengerjakannya tidak spt dunia yg takut miskin, menderita dan kehabisan waktu krn roh kudus akan mendorongnya melakukan dg sukacita dan terus bersukacita inilah pekerjaan Roh yg tak dimengerti oleh dunia. . jadi
intinya kita hrs melihat kedaulatan allah dan tanggungjawab manusia
secara berdampingan. jgn melihat satu sisi saja thx


by barudak
jakarta

@Barudak, free will dan keselamatan

Syalom Barudak,


paulus dan juga wahyu yohanes tidakkah saudara yg percaya pd alkitab mjd bangga krn pengajarannya berbeda dr buku2 agama kepercayaan lain? yg menganggap saudara ini khusus dan dikhususkan oleh pilihan allah sehingga tuhan menyelamatkan sebagian dan melewatkan yg lain untuk
kebinasaan murka keadilan allah?

ini saya kutipkan dari Firman Tuhan, tolong dicek baik baik yah...
Jadi yang saya tangkap dari pesan ini ada sebagian ditetapkan untuk diselamatkan dan juga ada sebagian pasti ditetapkan untk dibinasakan bukan??

Nah skrg kita lihat apa kata firman Tuhan ya..

Sebelumnya saya kasih preview untuk pembukaan.
Tuhan telah menetapkan sebagian orang untuk diselamatkan dan sebagian dibinasakan.

Sebagian orang telah ditetapkan untuk dibinasakan. Ada teori yang mengatakan demikian:
Therefore God had decided that certain people would live a Christian Life and be saved. He had also decided that the rest would sin and be eternally damned. If you were predestined to be damned there was nothing you could do about it. God's will was Sovereign.
Is it true, is it biblical??

Perhatikan firman Tuhan dalam kisah Raja Asa dan raja2 Yehuda yang lainnya.lihat bagaimana cara mereka hidup, ada yang memulai dengan indah tapi mengakhiri hidup mereka secara tragis di dalam kebinasaan, apakah unsur kebinasaan datang dari Allah atau kah pilihan mereka sendiri??
Kalau kita baca Alkitab secara utuh, keselamatan adalah untuk semua orang, tapi mereka punya hak boleh milih atau nolak.

Mari kita belajar satu per satu…

Joh 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Perhatikan kata dunia di sini.
Apakah Yesus hanya menghapus dosa sebagian dunia? atau kah dosa dunia ?? Apakah Yesus datang hanya untuk orang2 pilihanNya atau ke semua orang??

Yoh 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kata dunia ini diambil dari bahasa gerika kos'-mos, yang kalau menurut strong concordance : all mankind, human race, including its inhabitants.

Salvation is not for the elect ones, but for all

dan juga berarti Ia tidak merancangkan kebinasaan bagi sebagian orang..

Yoh 12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

kata semua orang diambil dari bhs gerika pas ; all, any, every, the whole: -throughly, whatsoever, whole, whosoever.

not for some but all
"And I, if I be lifted up from the earth, will draw all me

unto me. This he said, signifying what death he should die." When Jesus draws "all men" unto Him, then any one of "all men" could be saved.

Yoh 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, (gerika kos'-mos) bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Mari kita lihat isi hati Allah di dalam kitab Yehezkiel 18:23-32

Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik (Have I any pleasure at all that the wicked should die? saith the Lord GOD: and not that he should return from his ways, and live)?

demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Apakah Aku berkenan .. have I any pleasure..kata berkenan diambil dari kata Ibrani khaw-fates' that means to be pleased with, desire: any at all, (have, take) delight, desire, favour, like, move, be (well) pleased, have pleasure, will, would. (kesukaan, keinginan, senang, berkenan, mempunyai kehendak).

Brothers.. itu bukan karakter Allah kita. Allah selalu menghendaki pertobatan.
Allah tidak pernah menetapkan sebagian orang binasa dan sebagian lagi selamat.

Coba bandingkan sifat Yesus dengan Iblis
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh/pembinasa manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Joh 8:44
Kata pembunuh diambil dari bhs Gerika anthro¯poktonos :a manslayer: - murderer.

Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Joh 10:10

Kata membunuh diambil dari kata apollumi
to destroy fully (reflexively to perish, or lose), literally or figuratively: - destroy, die, lose, mar, perish.

Nah , saudara Barudak bilang Tuhan telah menetapkan sebagian untuk diselamatkan dan pasti jg ada sebagian yang ditetapkan untuk dibinasakan, terus apa bedanya dengan Iblis ??? mana yang benar?/ apa sifat iblis juga ada di dalam sifat 'tuhan' nya Barudak

Terus lagi..
Mari kita lihat isi hati Allah di dalam kitab Yehezkiel 18:23-32

Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik (Have I any pleasure at all that the wicked should die? saith the Lord GOD: and not that he should return from his ways, and live)? demikianlah firman Tuhan ALLAH.

Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?

Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya.

Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.

Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.

Tetapi kaum Israel berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, hai kaum Israel, ataukah tindakanmu yang tidak tepat? Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu!

Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!"

Predestinasi mengatakan Tuhan telah menetapkan sebagian untuk dibinasakan…
Jadi setiap orang yang binasa adalah ketetapan Tuhan bukan karena dirinya sendiri.???Is it true according to predestination theory??

Sekarang kita belajar lagi case per case di alkitab

Sewaktu Adam dan hawa jatuh dalam dosa apakah sudah ditetapkan Allah??/, karena ada ayat nya
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam tamanini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kej 2:16-17,(mati di sini dalam arti rohani, karena Adam masih hidup sampai sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati.

Di Kej 3 kemudian kita melihat bahwa Adam dan Hawa tidak taat kepada Allah dengan memakan buah yang dilarang Allah.
Nah apakah mereka binasa karena pilihan mereka sendiri atau karena ditetapkan binasa oleh Allah ???

Lagi kasus Kain , sewaktu ia membunuh adiknya Kej 4: 5-7
tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Perhatikan kata tetapi engkau harus berkuasa atasnya , Allah sudah berikan pilihan buat Kain. Kata berkuasa diambil dari bhs Ibrani ma^shal
; to rule: - (have, make to have) dominion, governor, X indeed, reign, (bear, cause to, have) rule (-ing, -r), have power.
If thou doest well, shalt thou not be accepted? and if thou doest not well, sin lieth at the door. And unto thee shall be his desire, and thou shalt rule over him.

Apakah Kain juga ditetapkan untuk binasa karena tidak ada pembunuh memiliki hidup kekal dalam dirinya?? Atau kah karena pilihannya sendiri karena Tuhan sudah kasih warning…

Ok, kita lanjut lagi di Kej 6
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

Predestinasi mengatakan bahwa Tuhan sendiri yang menetapkan sebagian manusia untuk dibinasakan, kalau memang benar demikian buat apa Tuhan menyesal dan pilu hatinya… kan sesuai kehendakNya dan kedaulatanNya…melihat rancangan kebinasaan sebagian manusia berhasil ???

yang namanya rancangan atau angan angan atau harapan kalau berhasil kan harusnya senang...

kok 'tuhan' plin plan, harusnya kan bikin pesta sama malaikat malaikat... tuh lihat, rancanganku untuk membinasakan manusia sudah terjadi, mereka memang sudah kuformat, udah disetting dari awal untuk jahat, jadi aku punya alasan untuk membinasakan mereka, terus malaikat malaikat bilang hore hebat bos bunuh saja mereka semua.. biar puas sekalian...

Hitung hitung kan Tuhan juga sudah membantu sebagian tugas iblis sebagai pembinasa manusia dari awalnya. he.he.he
Kalau memang ada penetapan siapa yang binasa dan ada yang selamat buat apa Yesus datang ke dunia???

Kan kalau Ia maha kuasa ciptakan saja manusia sebagian ke surga sebagian ke neraka daripada buang buang waktu ??? Tidak perlu ada penebusan Yesus Kristus buang buang waktu saja waktu Ia datang ke dunia, tanpa Yesus saja sudah pasti binasa kok…kan surga dan neraka sudah disediakan jauh jauh hari... ciptakan saja manusia terus 'cemplungin' sebagian ke surga sebagian di 'drop' ke neraka. kan selesai... kan sudah ada doktrinya sebagian manusia ditetapkan untuk dibinasakan berdasarkan kedaulatanNYa

Lagi saya kasih ayat..
Joh 1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang (Gerika: Pas), sedang datang ke dalam dunia (Gerika: kosmos).

Ok sekarang kita masuk lagi dalam Kisah para rasul.. Act 17:30
Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. And the times of this ignorance God winked at; but now commandeth all men every where to repent: (KJV)

Saudara Barudak lihat baik baik.. sebagian atau semua…??
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." (Kis 11:18)

1 Yoh 2:2 plainly says, "And he is the propitiation for our sins: and not for our's only, but also for the sins of the whole world. (Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia (kosmos).) " No limited atonement there!

1 Tim 4:10 : Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua/(Gerika:pas) manusia, terutama mereka yang percaya.

Apakah ada di sana tertulis sebagian atau kah semua???/ Apakah memang sebagian ditetapkan untuk binasa dan sebagian ditetapkan selamat????
Keputusan untuk percaya atau tidak itu di tangan manusia, mau terima atau tidak. Kasih karunia sudah disediakan Allah dan ditawarkan cuma cuma (freely), tapi manusia punya kemampuan/pilihan untuk menerima atau menolak...

sekali lagi di tangan manusia bukan keputusan Allah siapa yang bertobat dan selamat, dan siapa yang tidak percaya dan binasa..

Kolose 1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. (And, having made peace through the blood of his cross, by him to reconcile all things unto himself; by him, I say, whether they be things in earth, or things in heaven)

Adakah di sana tertulis cuman untuk some or all ???

Kita lihat lagi kasus bangsa Israel generasi pertama yang keluar dari perbudakan Mesir dengan ending hampir semua mati di padang gurun tanpa pernah melihat tanah perjanjian..

Jumlah generasi pertama bangsa Israel diperkirakan sekitar 2,5 sampai 3 juta jiwa (menurut survei).

Allah berjanji terang terangan untuk membawa mereka keluar dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian yang berlimpah susu dan madunya. Tuhan sudah sealed duluan janji dan covenantnya di dalam Kejadian 15.

Tapi kalau kita baca pada akhirnya di kitab Ulangan, dari sekitar 2,5 juta jiwa itu hanya dua orang saja (Kaleb bin Yefun dan Yosua bin Nun) yang memasuki dan menikmati tanah perjanjian, semuanya dibinasakan di padang gurun. Musa tidak dibinasakan Tuhan tapi dia gagal masuk ke tanah perjanjian.

Dua (2) orang dari 2,5 juta jiwa itu kurang dari 0,0001 %. Jumalah yang sangat kecil sekali dan sangat tidak signifikan.

Nah pertanyaannya di mana anugerah Tuhan buat bangsa Israel ini?? Kemana yah larinya anugerah Tuhan…

Lagi 2 Pet 3:9 : Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat./ The Lord is not slack concerning his promise, as some men count slackness; but is longsuffering to us-ward, not willing that any should perish, but that all should come to repentance.

Apakah disebutkan memang Tuhan merancang kebinasaan bagi sebagian orang dan keselamatan juga buat sebagian orang ???
Tuhan Yesus sih tidak begitu kecuali ada ‘tuhan yesus’ yang versi lain.

Lagi saya beri ayatnya

1 Tim 2:3-4
Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran./ (For this is good and acceptable in the sight of God our Saviour; Who will have all men to be saved, and to come unto the knowledge of the truth. /KJV)

Lagi Mat 22:37. supaya lebih jelas..
"Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. /…and ye would not/KJV)

"Yesus' yang plin plan apa? sudah tahu terang 2an pasti ada yang dibinasakan ngapain mesti rindu segala???

di satu sisi pengajaran ini mengatakan 'tuhan' menetapkan untuk dibinasakan tapi di alkitab dia bilang Dia rindu mengumpulkan...., 

mana yang benar... alkitab tau 'doktrin yang sadis dan tidak berperikemanusiaan)

Ada seorang dokter melihat korban kecelakaan... si korban luka parah dan perlu dapat perawatan... tapi dokternya 'enggan' dengan berkata suka suka aku dong kalau mau nolong?? terus ditanya lho kan ada sumpahnya waktu jadi dokter utnuk menolong tanpa pilih bulu?? terus dokternya bilang kalau aku tidak mau kalian mau apa...biarin saja, apa untungnya bagi saya...

untung Yesus yang saya sembah tidak sesadis dokter itu... 

Apakah . Tuhan yang menetapkan kebinasaan buat sebagian manusia itu???
Yang terakhir Sdr Barudak ..

untuk pemahaman alkitab, pertama kita harus baca dahulu seluruh alkitab, baru cari kesimpulan akan hati Tuhan, karena ada sebagian orang punya pendapat atau ide kemudian cari ayat2 untuk memback up pendapat atau idenya.
Ada kemungkinan bahwa Sdr Barudak menganggap apa yang diajarkan oleh para pendeta, denominasi atau pun doktrin di gereja adalah 'kebenaran mutlak', yang tidak dapat diganggu gugat seperti 'postulat' ,

kalau saya sarankan sdr Barudak belajar dari awal, jangan pegang doktrin dulu.. tapi cek dulu di alkitab, apakah memang benar demikian...
Protestant di ambil dari kata Pro Testament,( bukan dari kata protest), yang berarti kembali ke "Perjanjian". Jadi standard yang digunakan adalah Firman Tuhan dan bukan apa pendapat pendeta atau denominasi atau doktrin gereja kita.

Syalom GBU
Ang Che Chen

jawaban buat ang che chen

salam kenal dan thx buat ang che chen untuk komentarnya utk komentarku. secara garis besar saya setuju dg anda mengenai keselamatan dan bahwa kasih Tuhan diperuntukkan untuk semua orang dan cukup utk semua orang termasuk saya dan saudara. tetapi ayat2 yg saudara kemukakan adalah satu sisi dimana dlm teologi disebut pandangan dari bawah ke atas, sedangkan pengamatan lain adalah dari atas kebawah dan menyeluruh tetapi semuanya tidak boleh melangkahi ayat2 alkitab.

jika pandangan saya adalah yg kedua dari pandangan anda dan sesuai dg alkitab dan memperlengkapi dari pandangan anda selama ini maukah dg rendah hati anda menerimanya sebagai saudara seiman?

karena predestinasi bukanlah ajaran saya atau tokoh2 reformasi spt john calvin pribadi. saya pribadi awalnya kaget dan sukar mempercayainya tetapi alkitab menunjukkannya dg jelas

Janganlah meloncati ayat-ayat Kitab Suci ini, karena tanpa itu saudara tidak akan bisa mengetahui apakah memang Kitab Suci mengajarkan Predestinasi atau tidak! Karena itu, hendaklah saudara, lebih-lebih kalau saudara adalah orang Arminian atau orang yang terpengaruh oleh ajaran Arminian, membaca dan merenungkan ayat-ayat di bawah ini!

1) Ayat-ayat yang menunjukkan / menyebutkan adanya orang pilihan (elect).

Mat 22:14 - "Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih".

Mat 24:22,24 - "Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga".

Mat 24:31 - "Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya de-ngan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan me-ngumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain". Luk 18:7a - "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepadaNya?"

Ro 8:33 - "Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?"

Ro 11:5-8 - "Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia. Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, seperti ada tertulis: ‘Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini.’"

Ro 16:13 - "Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu".

Kol 3:12 - "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang diku-duskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, keren-dahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran".

1Tes 1:4-5 - "Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu".

2Tim 2:10 - "Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal".

Tit 1:1 - "Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk me-melihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebe-naran seperti yang nampak dalam ibadah kita".

1Pet 1:1-2 - "Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu".

1Pet 2:8-9 - "Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib".

1Pet 5:13 - "Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku".

2Yoh 1 - "Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran".

2Yoh 13 - "Salam kepada kamu dari anak-anak saudaramu yang ter-pilih". 2) Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah memilih / menetapkan / menentukan orang-orang tertentu untuk diselamatkan.

Kis 13:48 - "Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya".

Kis 22:14 - "Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendakNya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulutNya".

Ro 8:29-30 - "Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara ba-nyak saudara. Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga di-benarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimu-liakanNya".

Ef 1:11 - "Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya".

1Tes 5:9 - "Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita".

2Tes 2:12-13 - "supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan. Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai".

Yak 2:5 - "Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikanNya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?" 3) Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa kehendak / rencana Allahlah yang menentukan / menyebabkan keselamatan seseorang.

Mat 11:25-27 - "Pada waktu itu berkatalah Yesus: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya".

Yoh 5:21 - "Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendakiNya".

Ro 10:20 - "Dan dengan berani Yesaya mengatakan: ‘Aku telah berke-nan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampak-kan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku’".

Yak 1:18 - "Atas kehendakNya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaanNya". NIV: "He chose to give us birth through the word of truth, that we might be a kind of firstfruits of all he created" (= Ia memilih untuk melahirkan kita melalui firman kebenaran, supaya kita bisa menjadi buah sulung dari semua ciptaanNya).

4) Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa orang-orang tertentu diselamat-kan karena karunia Tuhan, sedangkan orang-orang lain binasa, kare-na Tuhan tidak menghendaki keselamatan mereka.

Mat 13:10-15 - "Maka datanglah murid-muridNya dan bertanya kepa-daNya: ‘Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perum-pamaan?’ Jawab Yesus: ‘Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perum-pamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah mene-bal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku me-nyembuhkan mereka".

Yoh 12:39-40 - "Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga: ‘Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka’"

 Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah menyediakan Kerajaan surga / tempat di surga untuk orang-orang tertentu.

Mat 20:23 - "Yesus berkata kepada mereka: ‘CawanKu memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu telah menyediakannya’".

Mat 25:34 - "Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan".

6) Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa ada orang-orang yang ditentukan untuk dihukum.

Yoh 17:12 - "Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci".

Amsal 16:4 - "TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuatNya untuk hari malapetaka".

Yudas 4 - "Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus".

7) Text istimewa dari Predestinasi.

2Tim 1:9 - "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita de-ngan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaru-niakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman". Ef 1:4-5 - "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya".

Ro 9:6-29 - "Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: ‘Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu.’ Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. Sebab firman ini mengandung janji: ‘Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki.’ Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita. Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilanNya - dikatakan kepada Ribka: ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,’ seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’ Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.’ Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: ‘Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihat-kan kuasaKu di dalam engkau, dan supaya namaKu dimasyhurkan di seluruh bumi.’ Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendakiNya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendakiNya. Sekarang kamu akan berkata kepadaku: ‘Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkanNya? Sebab siapa yang menentang kehendakNya?’ Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: ‘Mengapakah eng-kau membentuk aku demikian?’ Apakah tukang periuk tidak mempu-nyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? Jadi, kalau untuk menunjukkan murkaNya dan menyatakan kuasaNya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaanNya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan - justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaanNya atas benda-benda belas kasihanNya yang telah dipersiapkanNya untuk kemu-liaan, yaitu kita, yang telah dipanggilNya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain, seperti yang difir-mankanNya juga dalam kitab nabi Hosea: ‘Yang bukan umatKu akan Kusebut: umatKu dan yang bukan kekasih: kekasih.’ Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: ‘Kamu ini bukanlah umatKu,’ di sana akan dikatakan kepada mereka: ‘Anak-anak Allah yang hidup.’ Dan Yesaya berseru tentang Israel: ‘Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya akan diselamatkan. Sebab apa yang telah difirmankanNya, akan dilakukan Tuhan di atas bumi, sempurna dan segera.’ Dan seperti yang dikatakan Yesaya sebelumnya: ‘Sean-dainya Tuhan semesta alam tidak meninggalkan pada kita keturunan, kita sudah menjadi seperti Sodom dan sama seperti Gomora.’"

Ayat-ayat lain yang mendukung adanya Predestinasi.

Yoh 15:16 - "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memi-lih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu".

Yoh 15:19 - "Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi ka-mu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu".

Kis 9:15 - "Tetapi firman Tuhan kepadanya: ‘Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu kepada bang-sa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel".

Kis 18:10 - "Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umatKu di kota ini". paulus diperintahkan tinggal dan terus memberitakan injil di kota itu krn masih ada umat pilihan tuhan yg belum mendengar injil.

Ro 11:25 - "Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk".

1Kor 1:27-30 - "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan mengu-duskan dan menebus kita".

Efesus 1:4-6, dengan lebih jelas dan gamblang, Paulus mengajarkan, “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”

 Persoalan bayi yang mati.

 Ada pandangan-pandangan yang bertentangan tentang seseorang yang mati pada waktu masih bayi. Tetapi ini tidak jadi soal di sini. Kalau bayi mati itu masuk surga berarti bayi itu ditentukan / dipre-destinasikan untuk selamat, karena bayi itu masuk surga tanpa ia beriman kepada Kristus ataupun melakukan perbuatan baik apapun juga. Sedangkan kalau bayi mati itu masuk neraka, maka itu berarti bayi itu ditentukan untuk binasa, karena ia tidak diberi kesempatan apapun untuk bertobat / percaya kepada Yesus ataupun berbuat baik. Jadi, apakah kita percaya bahwa bayi mati itu masuk surga atau neraka, tetap menunjukkan bahwa ada predestinasi terhadap bayi-bayi itu. Juga terlihat bahwa predestinasi terhadap bayi-bayi ini tidak tergantung pada iman maupun perbuatannya, karena ia sudah mati tanpa bisa beriman ataupun berbuat apapun.

Dalam Perjanjian Baru, ada orang-orang yang mati tanpa pernah mendengar Injil, dan ini juga binasa tanpa ada kesempatan untuk percaya kepada Yesus.

Ro 10:13-14 - "Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?".

Text ini membentuk suatu rantai. Orang yang berseru kepada nama Tuhan akan selamat, tetapi ia tidak akan bisa berseru kepa-da nama Tuhan kalau ia tidak percaya kepada Tuhan. Dan ia tidak akan bisa percaya kepada Tuhan kalau ia tidak perneh mendengar tentang Dia. Dan ia tidak akan bisa mendengar tentang Dia, kalau tidak ada yang memberitakan Injil kepadaNya. Jadi, kalau tidak ada orang yang memberitakan Injil kepadanya, ia tidak bisa mendengar tentang Dia, sehingga tidak percaya kepada-Nya, sehingga tidak bisa berseru kepadaNya, sehingga tidak bisa diselamatkan. Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang tidak diinjili / tidak pernah mendengar tentang Yesus, pasti tidak selamat. Fakta Kitab Suci inilah yang mendasari pengutusan misionaris ke tempat-tem-pat yang belum pernah dijangkau Injil.

Bandingkan juga dengan Yeh 33:8 yang berbunyi: "Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! - dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingat-kan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertang-gungan jawab atas nyawanya dari padamu"

. Jelas bahwa orang-orang yang tidak diberi kesempatan untuk bertobat ini, adalah orang-orang yang memang ditetapkan untuk binasa. "The problem of the heathens, who live and die without the Gospel, has always been a thorny one for the Arminians who insist that all men have sufficient grace if they will but make use of it" (= problem orang kafir, yang hidup dan mati tanpa Injil, selalu menjadi duri bagi orang Arminian, yang berkeras bahwa semua manusia mempunyai kasih karunia yang cukup kalau saja mereka mau menggunakannya) - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 118.

"When the watchman sees danger coming but does not give the people warning they perish in their iniquity, Ezek. 33:8, - true, the watchman will be held responsible, yet that does not change the fate of the people" (= Pada waktu penjaga melihat bahaya datang tetapi tidak memper-ingatkan orang-orang, mereka binasa dalam kesalahan mereka, Yeh 33:8, - memang benar bahwa penjaga itu dianggap bertanggung ja-wab, tetapi itu tidak mengubah nasib orang-orang itu) - ‘The Re-formed Doctrine of Predestination’, hal 119. "In fact the belief that the heathens without the Gospel are lost has been one of the strongest arguments in favour of foreign missions" (= Kenyataannya kepercayaan bahwa orang kafir tanpa Injil akan ter-hilang merupakan salah satu argumentasi terkuat yang mendukung misi asing) - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 119.

"Only in Calvinism, ... and its doctrine of grace through which some are sovereignly rescued and brought to salvation while others are passed by, do we find an adequate explanation of the phenomenon of the heathen world" (= Hanya dalam Calvinisme, ... dan doktrin kasih karunianya melalui mana beberapa orang secara berdaulat ditolong dan dibawa pada keselamatan sementara yang lain dilewati, bisa kita dapatkan penjelasan yang memadai tentang phenomena dunia kafir) - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 121.

Pemilihan terhadap Israel dalam Perjanjian Lama. Ul 7:6 & Ul 32:8-9 menunjukkan pemilihan Tuhan atas Israel.

Alasan pemilihan Israel: Ul 4:37 - "Karena Ia mengasihi nenek moyangmu dan memilih keturunan mereka, maka Ia sendiri telah membawa engkau keluar dari Mesir dengan kekuatanNya yang besar"

Ul 10:14-15 - "Sesungguhnya, TUHAN, Allahmulah yang empunya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit, dan bumi dengan segala isinya; tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilihNya dari segala bangsa, seperti sekarang ini". Ul 7:7-8 - "Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu - bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? - tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpahNya yang telah diikrarkanNya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir".

Ul 9:4-6 - "Janganlah engkau berkata dalam hatimu, apabila TUHAN, Allahmu, telah mengusir mereka dari hadapanmu: Karena jasa-jasakulah TUHAN membawa aku masuk menduduki negeri ini; padahal karena kefasikan bangsa-bangsa itulah TUHAN menghalau mereka dari hadapanmu. Bukan karena jasa-jasamu atau karena kebenaran hatimu engkau masuk menduduki negeri mereka, tetapi karena kefasikan bangsa-bangsa itulah, TUHAN, Allahmu, meng-halau mereka dari hadapanmu, dan supaya TUHAN menepati janji yang diikrarkanNya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub. Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!".

Israel diberi tanah Kanaan (ini jelas berhubungan dengan pemilih-an terhadap mereka), bukan karena jasa mereka. Bahkan dikata-kan secara explicit bahwa mereka adalah ‘bangsa yang tegar tengkuk’ (Ul 9:6b bdk. Kel 32:9). Bandingkan juga dengan Yeh 16:1-14 di bawah ini, yang jelas menunjukkan ketidaklayakan Israel waktu dipilih / diambil oleh Tuhan.

Yeh 16:1-14 - "Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: ‘Hai anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji dan katakanlah: Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada Yerusalem: Asalmu dan kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang Heti. Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin. Tidak seorangpun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu. Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu: Engkau harus hidup dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil. Maka Aku lalu dari situ dan Aku melihat engkau, sungguh, engkau sudah sampai pada masa cinta berahi. Aku menghamparkan kainKu kepadamu dan menutupi auratmu. Dengan sumpah Aku mengadakan perjanjian dengan engkau, demikianlah firman Tuhan ALLAH, dan dengan itu engkau Aku punya. Aku membasuh engkau dengan air untuk membersihkan darahmu dari padamu dan Aku mengurapi engkau dengan minyak. Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera. Dan Aku menghiasi engkau dengan perhiasan-perhiasan dan mengenakan gelang pada tanganmu dan kalung pada lehermu. Dan Aku mengenakan anting-anting pada hidungmu dan anting-anting pada telingamu dan mahkota kemuliaan di atas kepalamu. Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berw arna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu. Dan namamu termasyhur di antara bangsa-bangsa karena kecantikanmu, sebab sangat sempurna adanya, oleh karena semarak perhiasanKu yang Kuberikan kepadamu, demikianlah firman Tuhan ALLAH’". Dari semua alasan ini terlihat bahwa Israel dipilih sama sekali bukan karena mereka baik, tetapi karena itulah kehendak Allah. Kalau kita bisa mempercayai bahwa Israel dipilih semata-mata berdasarkan kehendak Allah yang berdaulat, lalu mengapa kita tidak bisa percaya bahwa kitapun dipilih semata-mata berdasarkan kehendak Allah yang berdaulat? Catatan: Memang pemilihan Israel berbeda dengan Predestinasi, karena tidak semua Israel selamat.

Tetapi B. B. Warfield menganggap bahwa Israel ini adalah simbol dari orang pilihan yang sejati. B. B. Warfield: "... though Israel as a nation constituted the chosen people of God ..., yet we must not lose from sight the fact that the nation as such was rather the symbolical than the real people of God, and was His people at all, indeed, only so far as it was, ideally or actually, identified with the inner body of the really ‘chosen’" (= ... sekalipun Israel sebagai bangsa membentuk umat pilihan Allah ..., tetapi kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa bangsa itu lebih merupakan simbol dari pada umat Allah yang sungguh-sungguh, dan mereka hanya menjadi umatNya kalau mereka secara ideal dan sungguh-sungguh bergabung dengan tubuh dalam dari orang-orang pilihan yang sungguh-sungguh) - ‘Biblical and Theological Studies’, hal 290.

Wah 21:27 - "Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu".

Sebaliknya, orang yang namanya tidak tercatat dalam kitab kehidupan itu akan masuk ke neraka.

Wah 20:15 - "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, dilemparkan ke dalam lautan api itu".

Sesuatu yang menarik dan harus diperhatikan tentang kitab kehidup-an ini ialah bahwa Tuhan bukannya baru menuliskan nama seseorang di dalam kitab itu pada waktu orang itu bertobat / percaya kepada Yesus! Nama seseorang sudah tertulis atau tidak tertulis dalam kitab kehidupan sejak dunia belum dijadikan.

Ini bisa terlihat dalam Wah 13:8 yang berbunyi: "Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih".

Bandingkan juga dengan Wah 17:8 yang berbunyi: "Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila ....".

Memang kalau kita melihat Wah 13:8 dan Wah 17:8 di atas, kita meli-hat bahwa kedua ayat itu berbicara tentang orang yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan. Tetapi bahwa orang-orang tertentu namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan, secara implicit / tidak langsung menunjukkan sebaliknya, yaitu bahwa orang yang namanya ada dalam kitab kehidupan, juga sudah tercatat sebelum dunia dijadikan.

Hal yang perlu kita ketahui tentang Wah 13:8 ini adalah bahwa dalam bahasa Yunaninya, kata-kata ‘sejak dunia dijadikan’ mempunyai 2 ke-mungkinan:

a) Dihubungkan dengan ‘penulisan dalam kitab kehidupan’. Ini sesuai dengan terjemahan Kitab Suci Indonesia, dan juga RSV, NASB, dan ASV.

Kalau dipilih arti ini, maka Wah 13:8 ini menjadi seperti Wah 17:8.

b) Dihubungkan dengan ‘penyembelihan Anak Domba’.

Ini sesuai dengan KJV yang menterjemahkan:

"... whose names are not written in the book of life of the Lamb slain from the foundation of the world" (= ... yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan dari Anak Domba yang disembelih sejak dunia dijadikan).

NIV dan NKJV menterjemahkan seperti KJV.

William Barclay memilih pandangan yang pertama, dengan berkata:

"We have in these two translations two equally precious truths. But, if we must choose, we must choose the first, because there is no doubt that is the way in which John uses the phrase when he repeats it in Revelation 17:8" (= dalam kedua terjemahan ini kita mempunyai dua kebenaran yang sama berharga. Tetapi, jika kita harus memilih, kita harus memilih yang pertama, karena tidak ada keraguan bahwa demikianlah Yohanes meng-gunakan ungkapan itu ketika ia mengulanginya dalam Wahyu 17:8).

Catatan: perlu diingat bahwa andaikatapun yang benar dari dua ke-mungkinan ini adalah yang kemungkinan yang kedua, tetap ada Wah 17:8 yang jelas-jelas berbicara bahwa tertulisnya / tidak tertulisnya nama dalam kitab kehidupan itu sudah dilakukan sejak dunia dijadi-kan!

William Barclay,  menafsirkan arti ungkapan itu dengan berkata:

"The meaning would then be that God has chosen his own from before the beginning of time, and nothing in life or in death, nothing in time or eternity, nothing that the Devil or the Roman Empire can ever do can pluck them from his hand" (= Artinya adalah bahwa Allah telah memilih milik-Nya sejak sebelum permulaan waktu, dan tidak ada sesuatupun dalam kehidupan atau kematian, tidak ada sesuatupun dalam waktu atau kekekalan, tidak ada sesuatupun yang bisa dilakukan oleh Setan atau Kekaisaran Romawi yang bisa mengambil mereka dari tanganNya).

William Hendriksen, dalam tafsirannya tentang Wah 13:8 berkata:

"But even in these most dreadful days that shall precede Christ’s second coming there will be believers on earth, those whose names have been written from eternity in the Lamb’s book of life (cf. 17:8). Because of the fact that God has elected them from eternity to salvation in sanctification of the Spirit and belief of the truth (2Thes. 2:13), these individuals cannot perish. The government of antichrist may destroy their bodies, but it cannot destroy their souls" [= Tetapi bahkan pada hari-hari yang paling menge-rikan yang akan mendahului kedatangan Kristus yang keduakalinya, tetap akan ada orang-orang percaya di bumi, mereka yang namanya telah tertulis dari kekekalan dalam kitab kehidupan Anak Domba (bdk. 17:8). Disebabkan oleh fakta bahwa Allah telah memilih mereka sejak kekekalan untuk diselamatkan dalam pengudusan Roh dan kepercayaan pada kebenaran (2Tes 2:13), individu-individu ini tidak bisa binasa. Pe-merintahan antikristus bisa menghancurkan tubuh mereka, tetapi tidak bisa menghancurkan jiwa mereka] - ‘More than Conquerors’, hal 147.

George Eldon Ladd, , dalam tafsir-annya tentang Wah 13:8 berkata:

"For the book of life, see 3:5. Here and in 21:27, it is called the Lamb’s book of life. It is the register of those who have been saved by faith in the crucified Lamb of God. That their names were written before the foundation of the world carries the assurance that even though they seem to be powerless before the attacks of the beast, they are really in the keeping providence of God and have been since the foundation of the world. ‘Before the foundation of the world’ grammatically can modify either ‘written’ (as in RSV) or ‘slain’ (as in AV), but the parallel thought in 17:8 decides in favour of the former construction" [= Untuk kitab kehidupan, lihat 3:5. Di sini dan dalam 21:27, itu disebut kitab kehidupan Anak Domba. Itu adalah catatan tentang mereka yang telah diselamatkan oleh iman dalam Anak Domba Allah yang tersalib. Bahwa nama mereka telah tertulis sebelum dunia dijadikan memberikan kepastian bahwa sekalipun mereka kelihatannya tidak berdaya di hadapan serangan binatang itu, sebetul-nya mereka ada dalam pemeliharaan Providensia Allah dan telah ada sejak dunia dijadikan. ‘Sebelum dunia dijadikan’ secara tatabahasa bisa menjelaskan baik ‘tertulis’ (seperti dalam RSV) ataupun ‘disembelih’ (seperti dalam AV/KJV), tetapi pemikiran yang paralel dalam 17:8 men-dukung konstruksi yang pertama] - ‘A Commentary on the Revelation of John’, hal 181.

Leon Morris (Tyndale Commentary), dalam tafsirannya tentang Wah 13:8 berkata:

"But the significant thing is that their names are not written in the book of life. John wants his little handful of persecuted Christians to see that the thing that matters is the sovereignty of God, not the power of evil. When a man’s name is written in the book of life he will not be forgotten. His place is secure" (= Tetapi hal yang penting adalah bahwa nama-nama mereka tidak tertulis dalam kitab kehidupan. Yohanes ingin sedikit orang-orang kristen yang dianiaya itu melihat bahwa hal yang berarti adalah ke-daulatan Allah, bukan kuasa jahat. Kalau nama seseorang tertulis dalam kitab kehidupan, ia tidak akan dilupakan. Tempat / kedudukannya ada-lah aman / pasti).

Dan tentang Yoh 17:8 Leon Morris berkata:

"The reminder that this goes back to the foundation of the world is a reminder of God’s eternal purpose" (= Mengingatkan bahwa hal ini sudah ada pada penjadian dunia adalah mengingatkan tentang Rencana Allah yang kekal).

Bahwa nama seseorang sudah tertulis atau tidak tertulis dalam kitab kehidupan sebelum dunia dijadikan, jelas menunjukkan bahwa sela-mat atau tidaknya seseorang sudah ditentukan sejak dunia belum dijadikan. Inilah Predestinasi!

Catatan: tentang ‘penghapusan nama dari Kitab Kehidupan’ (Kel 32:33 Maz 69:29) akan saya bahas pada waktu membahas point ke 5 dari Calvinisme, yaitu Perseverance of the Saints (= ketekunan orang-orang kudus).

7) Kelahiran baru (Regeneration), yang merupakan pekerjaan Roh Ku-dus, dan yang dilakukan sesuai kehendak Roh Kudus, menunjukkan adanya Predestinasi.

Untuk mengerti ini kita perlu mengerti dahulu apakah regeneration / kelahiran baru itu.

a) Apakah regeneration itu?

       

    • Regeneration tidak sama dengan iman / pertobatan!

Banyak orang bersaksi bahwa ia dilahirbarukan tanggal sekian tahun sekian, dsb. Yang ia maksudkan adalah pada saat itu ia bertobat / percaya kepada Kristus, tetapi ia mencampuradukkan hal itu dengan kelahiran baru / regeneration. Ini jelas merupa-kan pengertian yang salah, karena regeneration harus menda-hului iman, dan tanpa regeneration seseorang tidak mungkin bisa beriman kepada Kristus.

       

    • Regeneration juga tidak sama dengan perubahan hidup / pe-ngudusan.

Kalau seseorang sudah bisa meninggalkan dosa-dosanya dan mengubah hidupnya ke arah yang positif, maka sering dikata-kan bahwa ia sudah mengalami regeneration / kelahiran baru. Ini lagi-lagi merupakan pandangan yang salah, karena per-ubahan hidup / pengudusan terjadi sesudah seseorang ber-iman, sehingga jelas bahwa regeneration harus mendahului pengudusan.

       

    • Regeneration adalah pekerjaan penciptaan yang dilakukan Allah dalam diri manusia yang mengubah manusia itu dari ke-adaan mati secara rohani menjadi hidup secara rohani. Karena itu ada yang menyebut regeneration sebagai spiritual resurrec-tion (= kebangkitan rohani).i

itulah jawaban saya terima kasih ang che chen.

thanks barudak

Syalom barudak...

memang setiap orang berhak memegang pendapatnya masing2.. maaf kalau perkataan saya sedikit 'pedas'... yah 

Saya bukan gol. Calvin atau Arminian... saya cuman sering menguji apakah memang benar demikian sesuai firman Allah atau tidak... 

saya bisa lanjutkan diskusi ini dan mungkin tidak akan pernah 'selesai'...dan bukan hal yang sulit bagi saya untuk 'mematahkan' asumsi Barudak... tapi biarlah kita hidup masing masing dalam kasihNya..

kalau memang ada sebagian yang berprinsip demikian saya pun harus belajar menerimanya...... 

maaf sekali lagi bagi rekan2...pemegang paham 'ini'

syalom GBU all

 

Dibalik PREDESTINASI CALVIN

JOHN CALVIN, INSTITUTIO, CHAPTER XXI-XXIV

Ajaran predestinasi mengandung bahaya, tetapi perlu juga dikemukakan.

III xxi 1

Perjanjian kehidupan tidak sama rata dikabarkan kepada semua orang, dan pada mereka yang mendengar pekabarannya, perjanjian itu tidak selalu disambut dengan cara yang sama dan tidak juga secara merata. Dalam perbedaan itu kedalaman putusan Allah yang mengagumkan menyatakan diri. Sebab tak perlu diragukan bahwa keaneka-ragaman itu juga melayani keputusan Allah yang kekal.

Sudahlah jelas bahwa karena kehendak Allahlah kepada sebagian orang keselamatan dianugerahkan dengan cuma-cuma, dan sebagian orang dicegah untuk memperolehnya. Sebab itu segera timbul masalah-masalah besar dan rumit yang hanya dapat diterangkan jika hati orang-orang yang saleh sudah yakin tentang apa yang harus mereka yakini mengenai pemilihan dan predestinasi. Masalah ini rumit menurut penglihatan banyak orang. Karena menurut anggapan mereka, sangatlah tidak layak apabila dari khalayak ramai ada beberapa yang ditakdirkan akan selamat, ada pula yang ditakdirkan binasa.

E 921-15

Kita tidak pernah akan yakin sebagaimana mestinya bahwa keselamatan kita mengalir dari sumber rahmat Allah yang cuma-cuma, sebelum kita mulai mengenal pemilihanNya yang kekal. Pemilihan itu memuliakan rahmat Tuhan dengan perbedaan ini: tidak semua orang diterimaNya hingga mereka dapat mengharapkan keselamatan, tanpa ada pembedaan, tetapi ada orang-orang yang diberiNya apa yang Ia tidak mau berikan kepada orang lain.

E 922-22

Pembicaraan tentang predestinasi, suatu hal yang pada pokoknya sudah agak sukar, menjadi sulit sekali, bahkan berbahaya, karena rasa ingin tahu orang. Sebab tak ada palang yang dapat mencegah orang-orang itu mengembara menempuh jalan-jalan terlarang yang berputar-putar, dan menerobos ke atas. Kalau bisa, tak bakal ada tersisa bagi Allah satu rahasia pun yang ditelusuri dan diselidikinya.

III xxi 2 E 923-27

Maka hendaknya pertama-tama kita ingat bahwa mengejar pengetahuan tentang predestinasi yang tidak disingkapkan oleh Firman Allah, sama tololnya seperti apabila orang hendak menjelajahi tempat yang tak ada jalannya, atau hendak melihat di dalam gelap. Dan kita tidak usah malu, bila ada yang tidak kita ketahui tentang hal itu, sebab dalam hal ini tidak tahu itu menandakan adanya pengetahuan (bdk 1 Korintus 1:18-29).

III xxi 3

Ada pula orang-orang lain yang hendak membetulkan hal yang buruk itu (kecenderungan orang untuk mengejar pengetahuan tentang predestinasi). Mereka hampir-hampir berkata bahwa setiap penyebutan tentang predestinasi sebaiknya dibenamkan saja. Mereka dengan sungguh-sungguh mengajarkan bahwa kita harus menghindari setiap usaha untuk menyelidiki hal itu sebagaimana kita menghindari karang di laut.

E 924-13

Jadi supaya dalam hal ini pun kita tinggal dalam batas-batas yang layak, kita harus kembali ke Firman Tuhan yang mengandung pedoman yang pasti untuk pengertian kita. Sebab Alkitab itu merupakan sekolah dari Roh Kudus. Di dalamnya di satu pihak tak ada yang dilupakan dari yang perlu dan bermanfaat untuk diketahui. Maka kita harus menjaga jangan sampai orang-orang percaya dijauhkan dari segala sesuatu yang disingkapkan di dalam Alkitab mengenai predestinasi itu, supaya jangan sampai kita seakan-akan dengan jahatnya hendak merampas dari mereka kebaikan Allah, atau mencela dan menegur Roh seakan-akan telah diumumkanNya hal-hal yang seyogyanya tidak diberitahukan dengan cara apapun juga.

III xxi 4 925-32

Janganlah kita selidiki apa yang dibiarkan Tuhan tersembunyi, dan janganlah kita abaikan apa yang telah disingkapkanNya; supaya kita tidak dihukum karena dalam hal yang satu kita terlalu ingin tahu, atau dalam hal yang lain kita tidak bersyukur.

Apa predestinasi itu

III xxi 5

Orang yang masih mau dipandang sebagai orang beragama, tidak berani menyangkal begitu saja predestinasi yang dengannya Allah menerima sebagian orang hingga dapat mengharapkan kehidupan, dan menghukum orang lain untuk menjalankan kematian kekal. Tetapi orang mengitari ajaran itu dengan aneka macam kritik yang dicari-cari. Hal ini terutama dilakukan oleh mereka yang menganggap bahwa inilah yang menjadi dasar predestinasi: Allah tahu segala hal dari sebelumnya (Praescientia). Kami memang menempatkan kedua-duanya (predestinasi dan praescientia) di dalam Allah, tetapi kami berkata bahwa salahlah adanya bila yang satu dikatakan takluk kepada yang lain.

Apabila Allah kita anggap mengetahui hal-hal sebelum waktunya, maka dengan demikian kita menyatakan bahwa segala sesuatu sudah selama-lamanya dan untuk selama-lamanya di depan mataNya, sehingga untuk pengetahuanNya tak ada yang akan datang atau yang sudah lampau, tetapi semuanya ada dalam kekinian. Dan ada dalam kekinian sedemikian rupa, hingga hal-hal itu tidak hanya dibayangkanNya (sebagaimana hal-hal yang tetap tersimpan dalam ingatan kita timbul dalam pikiran kita), melainkan benar-benar dilihatNya dan diamatiNya seakan-akan ditempatkan di depanNya. Predestinasi kita namakan keputusan Allah yang kekal yang dengannya Ia menetapkan untuk diriNya sendiri, apa yang menurut kehendakNya akan terjadi atas semua orang. Sebab tidak semua orang diciptakan dalam keadaan yang sama; tetapi untuk yang satu ditentukan kehidupan yang kekal, untuk yang lain hukuman yang abadi. Maka sebagaimana orang itu diciptakan untuk tujuan yang satu atau yang lain, ia kita katakan dipredestinasikan untuk kehidupannya atau untuk kematian. Dan predestinasi ini tidak hanya telah dinyatakan Allah di dalam diri orang perorangan, tetapi diperlihatkanNya juga sebagai contoh dalam seluruh keturunan Abraham.

III xxi 7 E 931-27

Maka kami berkata seperti yang sudah jelas ditunjukkan dalam Alkitab, yaitu bahwa dengan putusan yang kekal dan tak berubah-ubah telah ditentukan oleh Allah orang-orang mana yang hendak diterimaNya dalam keselamatan, dan mana sebaliknya yang hendak dibiarkanNya binasa. Kami menyatakan bahwa mengenai mereka yang menjadi pilihanNya, putusan itu berdasarkan rahmatNya yang cuma-cuma, dengan sama sekali tidak mengindahkan apakah manusia layak memperolehnya; dan bahwa bagi mereka yang diserahkanNya kepada kebinasaan, ditutupNya jalan masuk ke kehidupan oleh karena hukumanNya yang benar dan tanpa cela, tetapi yang tak dapat kita pahami. Selanjutnya kami menyatakan bahwa pada orang-orang pilihan, panggilan itu adalah bukti tentang terpilihnya mereka. Bahwa selanjutnya pembenaran adalah tanda kedua yang menyatakannya, sampai tercapai kemuliaan yang merupakan penggenapannya. Tetapi sebagaimana Tuhan menandai orang-orang pilihanNya dengan panggilan dan pembenaran, begitu juga bagi yang ditolak Ia menutup pengetahuan tentang namaNya atau pengudusan RohNya. Itulah yang menjadi tanda-tanda yang memberitahukan kepada mereka hukuma apa yang menantikan mereka.

Ajaran predestinasi dalam Alkitab.

III xxii 1 E 932-12

Umumnya orang beranggapan bahwa Allah membeda-bedakan manusia sesuai dengan apa yang diketahuiNya sebelum waktunya tentang amal-amal mereka masing-masing. Jadi, menurut anggapan itu, yang diterimaNya sebagai anak-anakNya ialah mereka yang diketahuiNya sebelumnya akan layak menerima rahmatNya; dan yang diserahkanNya kepada hukuman mati ialah mereka yang dilihatNya mempunyai watak yang cenderung ke kejahatan dan kefasikan.

Tetapi ada pula yang mengecam ajaran yang sehat dengan kritik yang sangat keras. Mereka hendak mengadu Tuhan oleh karena sebagian orang telah dipilihNya menurut perkenananNya, dan sebagian orang dilewatiNya.

E 933-31

Sebaiknya kita memperhatikan sekarang apa yang dikemukakan oleh Alkitab mengenai pemilihan dan penolakan itu. Apabila Paulus mengajarkan bahwa kita dipilih dalam Kristus sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4), maka sudah pasti diperhatikan sama sekali apakah kita layak memperolehnya. Dengan demikian ia seakan-akan berkata bahwa, mengingat bahwa Bapa di surga tidak menemukan dalam seluruh keturunan Adam sesuatu apapun yang layak bagi pilihanNya, maka pandanganNya diarahkanNya kepada KristusNya, supaya dari tubuh Kristus dipilihNya anggota-anggota untuk diterimaNya agar mendapat bagian dalam kehidupan. Maka hendaklah bagi orang-orang percaya berlaku pikiran ini: bahwa kita diterima di dalam Kristus untuk mendapat bagian dalam warisan surgawi, karena diri kita sendiri tidak mampu mencapai kemuliaan demikian.

III xxii 3 E 935-12

Jika Ia memilih kita supaya kita menjadi kudus, maka kita tidak dipilihNya sebab diketahuiNya sebelumnya bahwa kita bakal menjadi kudus. Sebab tidaklah cocok dua hal yang berikut ini: bahwa orang-orang saleh itu kudus karena terpilih, dan bahwa mereka berhasil terpilih karena perbuatan-perbuatan mereka. Dan di sini tidak berlaku dalih yang seringkali mereka pakai bahwa Tuhan tidak memberi anugerah pemilihan itu sebagai balasan atas amal-amal yang sudah lampau, tetapi bahwa itu dikaruniakanNya karena amal-amal yang akan datang. Sebab apabila dikatakan bahwa orang-orang percaya dipilih supaya mereka menjadi kudus, maka sekaligus disetujui bahwa kekudusan yang kemudian akan terdapat di dalam diri mereka itu berasal dari pilihan itu.

E xxii 7

Maka biarlah seluruh perkara ini diputuskan oleh yang Mahatahu dan yang Mahaguru. Tatkala diketahuiNya bahwa di dalam diri pendengar-pendengarNya terdapat kekerasan hati sedemikian besarnya hingga kata-kataNya disebarNya kepada khalayak ramai hampir tanpa hasil, maka, agar mencegah hal itu jangan menjadi batu sentuhan [bagi orang-orang yang imannya lemah], Ia berseru: “Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu. Dan inilah kehendak Bapa, yaitu supaya dari semua yang telah diberikanNya kepadaKu jangan ada yang hilang” (Yoh. 6:37, 39). Perhatikanlah bahwa hal diserahkannya kita kepada kesetiaan dan penggembalaan Kristus, berpangkal pada pemberian Bapa itu.

E 940-22

Kata-kata yang diucapkan Kristus itu begitu jelas sehingga tak dapat diselubungi dengan dalih-dalih. KataNya: “Tidak ada seorangpun yang datang kepadaKu, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku… Dan setiap orang yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepadaKu” (Yoh. 6:44).

E 940-39

“Bukan tentang kamu semua Aku berkata”, kataNya, “Aku tahu, siapa yang telah Kupilih” (Yoh. 13:18). Kita harus memperhatikan bahwa, apabila ditegaskanNya bahwa Ia tahu siapa yang dipilihNya, yang dimaksudkan ialah suatu jenis istimewa dari umat manusia; lagipula bahwa yang membedakan jenis itu bukanlah mutu kebaikan-kebaikannya, melainkan keputusan surgawi. Kesimpulannya ialah bahwa tak seorang pun menonjol karena kekuatan atau ketekunannya sendiri, sebab Kristus menetapkan diriNya sendiri sebagai pelaku pemilihan itu.

E 941-19

Pendeknya, Allah dengan karunia pengangkatan yang bebas menciptakan orang-orang yang dikehendakiNya menjadi anak-anakNya, dan sebab hakiki dari pemilihan itu terletak dalam diriNya, karena Ia menuruti perkenananNya yang tersembunyi.

E xxii 10

Beberapa orang membantah kami, bahwa Allah bertentangan dengan diriNya sendiri, apabila Ia secara umum Ia mengundang semua orang datang kepadaNya, padahal hanya sedikit yang diterimaNya;

E 944-6

apabila dengan pemberitaan Firman lahiriah semua orang dipanggil supaya bertobat dan beriman, padahal tidak semuanya diberi Roh tobat dan iman. Dalil mereka itu saya tolak, karena dalil itu salah ditinjau dari dua segi. Sebab Dia yang mengancam bahwa ke atas kota yang satu akan turun hujan dan ke atas kota yang lain tidak (Amos 4:7). Dia yang berfirman, bakal ada kehausan akan mendengarkan Firman Tuhan (Amos 8:11), Dia tidak mengikat diri dengan hukum yang tetap bahwa Ia akan memanggil semua orang sama rata. Dan Dia yang melarang Paulus memberitakan Injil di Asia, dan menjauhkannya dari Bitinia dan menariknya ke Makedonia (Kis. 16:6), Dia memeperlihatkan bahwa Dialah berhak menentukan kepada siapa kekayaan itu hendak dibagikanNya.

Akan tetapi melalui Yesaya ditunjukkanNya dengan lebih jelas lagi, bagaimana janji-janji keselamatan secara khusus dimaksudkan untuk mereka yang terpilih. Sebab dinyatakanNya bahwa muridNya hanya akan diambilNya dari antara mereka, dan tidak dari seluruh umat manusia tanpa membeda-bedakan (Yes. 8:16). Ternyatalah dari hal itu kesalahan pendapat yang menyatakan bahwa ajaran keselamatan diulurkan kepada setiap orang supaya benar-benar menguntungkannya, pada hal ajaran itu dikatakan disediakan khusus bagi anak-anak Gereja semata. Semoga untuk sementara cukuplah kata-kata ini: meskipun Injil pada umumnya menyapa semua orang namun karunia iman merupakan karunia yang jarang adanya.

E 945-8

Bahwa benih itu jatuh di antara duri-duri atau di tempat-tempat berbatu, bukan sesuatu yang baru; bukan hanya karena kebanyakan manusia memang ternyata membangkang terhadap Allah, tetapi juga karena tidak semua orang dianugerahi mata dan telinga. Maka bagaimana Allah dapat memanggil kepada diriNya mereka yang diketahuiNya tidak akan datang?

E 946-7

Iman itu memang pantas dihubungkan dengan pemilihan, asal saja mengambil tempat yang kedua. Urutan ini diungkapkan dengan jelas di tempat lain dengan kata-kata Kristus: “Dan inilah kehendak Bapa, yaitu supaya dari semua yang telah diberikanNya kepadaKu, jangan ada yang hilang. Sebab inilah kehendakNya, yaitu supaya setiap orang yang percaya kepada Anak tidak binasa” (Yoh. 6:39).

E xxii 11 E 947-9

Selanjutnya, jika kita tidak dapat memberi alasan mengapa Ia menganggap layak menujukan kerahiman kepada orang-orang milikNya, selain karena itulah yang berkenan padaNya, maka jika ada orang-orang lain yang ditolakNya, tidak akan ada alasan lain kecuali karena kehendakNya. Sebab apabila dikatakan bahwa Allah mengeraskan hati orang atau memperlakukan orang dengan lembut menurut yang berkenan kepadaNya, maka dengan itu orang-orang dianjurkan supaya jangan mencari alasan lain di luar kehendakNya.

Sanggahan terhadap ajaran predestinasi dijawab

III xxiii 1 E 947-24

Seolah-olah karena mau mengelak celaan dari Allah, banyak orang mengaku pemilihan itu sedemikian rupa hingga mereka mengingkari bahwa ada orang yang ditolak. Tetapi itu terlalu bodoh dan kekanak-kanakan: sebab pemilihan itu sendiri tidak akan ada, jika tidak ada penolakan sebagai lawannya.

E 947-33

Mereka yang dilewati Allah, ditolakNya; dan alasannya hanyalah karena Ia tidak mau memberi mereka warisan yang melalui predestinasi Ia peruntukkan bagi anak-anakNya.

E 948-6

Bagaimana selanjutnya mereka yang tidak mau menerima bahwa ada orang yang ditolak Allah itu, dapat lolos dari ucapan Kristus: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh BapaKu akan dicabut” (Mat. 15:13)?

E 948-14

Dan jika mereka tidak berhenti membantah, maka semoga kesederhanaan iman puas dengan anjuran Paulus bahwa “Allah menaruh kesabaran dan kelembutan yang besar terhadap benda-benda kemurkaanNya yang telah disiapkan untuk kebinasaan—justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaanNya atas benda-benda belas kasihanNya yang telah dipersiapkan bagi kemuliaan” (Roma 9:22)

III xxiii 2 E 949-15

Dengan berbagai cara orang-orang yang tolol bertengkar dengan Allah, seakan-akan mereka menganggap dirinya berhak untuk melancarkan tuduhan-tuduhan kepada Dia. Pertama-tama mereka bertanya, dengan hak apa Allah murka terhadap makhluk-makhlukNya yang sebelumnya sama sekali tidak menantangNya dengan hinaan apapun. Sebab, kata mereka, menetapkan kebinasaan bagi orang-orang tertentu menurut perkenananNya itu lebih sesuai dengan kesewenang-wenangan seorang diktator daripada dengan hukuman adil seorang hakim. Bahwa orang memang mempunyai alasan untuk mengeluh tentang Allah, apabila hanya karena perkenananNya saja, tanpa mengingat tidak-layaknya mereka, mereka ditakdirkan untuk kematian kekal. Kalau pikiran semacam ini timbul dalam hati orang-orang saleh, mereka cukup diperlengkapi untuk mematahkan serangannya melalui pertimbangan yang satu ini: mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang alasan-alasan kehendak ilahi adalah sangat jahat.

E 949-29

Kehendak Tuhan menjadi aturan tertinggi dari keadilan, sedemikian rupa hingga barang apa yang dikehendakiNya harus dianggap adil, justru karena dikehendakiNyalah. Jadi jika ditanyakan mengapa Tuhan telah berbuat begitu, harus dijawab: karena demikianlah kehendakNya. Tetapi kalau saudara mau maju lewat itu dan bertanya, mengapa Ia menghendakinya, maka saudara mencari sesuatu yang lebih tinggi daripada kehendak Allah, dan itu tidak dapat ditemukan.

III xxiii 3 E 950-19

Apabila seseorang menyerang kita dengan kata-kata seperti: “Mengapa Allah sudah dari mulanya mentakdirkan kematian bagi beberapa orang yang tidak mungkin pantas diberi hukuman mati, karena mereka belum ada?”, maka jangan kita memberi jawaban, tetapi kita berganti mengajukan pertanyaan, apakah menurut pendapat mereka ada hutang Allah terhadap manusia, jika Ia hendak mengukurnya menurut hakekatNya sendiri. Kita semua, sebagai yang dinodai dosa, tak bisa tidak harus dibenci oleh Allah. Jika semua orang yang menurut predestinasi Allah harus mati karena keadaan kodrati mereka tunduk pada hukuman kematian, maka ketidak-adilan manakah yang telah ditimpakan kepada mereka, tanya saya, yang dapat mereka adukan?

III xxiii 4

Mereka membantah pula: “Bukankah mereka ditakdirkan sebelumnya oleh ketetapan Tuhan untuk keburukan yang sekarang diajukan sebagai sebab hukuman mereka? Bukankah tidak adil Dia yang mempermainkan makhluk-makhlukNya sekejam itu? Bersama Paulus kami akan menjawabnya demikian: “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: ‘mengapakah engkau membentuk aku demikian?’ Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang tidak mulia?” (Roma 9:20).

E 951-40

Rasul telah menegaskan bahwa patokan keadilan Allah begitu tinggi, sehingga tidak dapat diukur dengan ukuran manusia, atau ditangkap oleh akal manusia yang kerdil itu.

III xxiii 6

Ada sanggahan yang kedua yang berasal dari kefasikan, tetapi maksudnya bukannya untuk langsung mencela Allah, melainkan lebih untuk mencari alasan agar memaafkan orang yang berdosa itu.

E 953-33

“Mengapa kiranya Allah memperhitungkan kepada manusia sebagai dosa hal-hal yang dengan takdirNya ditetapkanNya perlu ada?

E 954-4

Jika manusia dengan takdir Allah diciptakan sedemikian rupa hingga bakal dikerjakannya apa yang memang dikerjakannya sekarang, maka tidak boleh ia dipersalahkan karena telah melakukan sesuatu yang tak dapat dihindarinya dan yang ditempuhnya karena kehendak Allah.”

Marilah kita lihat, bagaimana keruwetan ini dapat diuraikan selayaknya. Pertama-tama hendaknya semua yakin akan kata Salomo bahwa Tuhan membuat segala sesuatu demi diriNya, (demikian naskah Vulgata yang dipakai oleh Calvin. Naskah yang mendasari Terjemahan Baru dalam Bahasa Indonesia berbunyi: “untuk tujuannya masing-masing) bahkan orang fasik dibuatNya untuk hari malapetaka (Amsal 16:4). Lihatlah, oleh karena penetapan tentang segala sesuatu berada dalam tangan Tuhan, oleh karena padaNyalah terletak penetapan mengenai keselamatan dan kematian, maka dengan putusan dan kehendakNya ditetapkanNya bahwa di antara manusia ada yang dilahirkan dan ditentukan mulai dari kandungan ibunya akan mengalami kematian yang pasti, supaya dengan kebinasaan mereka namaNya dipermuliakan.

III xxiii 9 E 957-30

Mereka yang tertolak itu menginginkan supaya dosa mereka dapat dimaafkan oleh karena mereka tidak dapat luput dari keharusan berdosa; lebih-lebih karena keharusan itu ditanggungkan kepada mereka dengan penetapan Allah. Tetapi kami mengingkari bahwa dengan demikian mereka selayaknya dimaafkan, oleh karena penetapan Allah yang menurut keluhan mereka menentukan bahwa mereka akan binasa, sudah tegas kewajarannya, yang memang tidak ketahui, tetapi yang sudah pasti sama sekali.

E 958-1

Sebab walaupun manusia dengan providensi Allah yang kekal diciptakan untuk sengsara, namun alasannya diambilnya dari dirinya sendiri dan bukan dari Allah.

III xxiii 10

Selanjutnya penentang-penentang predestinasi Allah masih menuduhkan kemustahilan ketiga padanya: bahwa [menurut ajaran ini] Ia pilih kasih. Hal ini oleh Alkitab disangkal di mana-mana, dan mereka menarik kesimpulan: atau Alkitab itu bertentangan dengan dirinya sendiri, atau Allah dalam pemilihanNya melihat amal-amal.

E 958-35

Mereka bertanya, apa sebabnya dari dua orang yang tidak dibedakan oleh satu amal pun, yang satu dilewati Allah dalam pemilihanNya, dan yang lain diterimaNya. Saya berganti bertanya: “apakah mereka menyangka bahwa dalam diri orang yang diterima itu terdapat sesuatu yang mencenderungkan hati Allah kepadaNya?”. Jika mereka mengakui bahwa tidak ada apa-apanya–dan mereka tidak bakal dapat berbuat lain dari mengakuinya—maka kesimpulannya ialah bahwa Allah tidak memandang manusianya, tetapi dari kebaikan hatiNya mengambil alasan untuk berbuat baik kepadanya. Jadi bahwa Allah memilih yang satu dan menolak yang lain, alasannya bukanlah bahwa Ia melihat manusianya, melainkah hanya belas kasihanNya yang harus bebas memperlihatkan dan menyatakan diri, di mana saja dan kapan saja itu berkenan kepadaNya.

III xxiii 12

Untuk menumbangkan predestinasi, dengan sengit mereka mengajukan pula bahwa seandainya predestinasi itu dipertahankan, semua ketekunan dan kerajinan untuk berbuat baik akan runtuh. Sebab, kata mereka, bila mendengar bahwa dengan keputusan Allah yang abadi dan tak dapat diubah itu kehidupan atau kematian telah ditetapkan untuknya, siapakah yang tidak akan segera dihinggapi pikiran bahwa bagaimana perilakunya itu tidak menjadi soal.

E 960-33

Tetapi Paulus memperingatkan kita bahwa kita telah dipilih untuk maksud ini, yaitu supaya menjalankan kehidupan yang kudus dan tanpa cacat (Ef. 1:4). Jika kesucian hiduplah yang menjadi tujuan pemilihan, maka ajaran itu harus terlebih menggugah dan mendorong kita untuk menaruh perhatian pada kesucian daripada menjadi dalih untuk kelambanan. Sebab berapa besarkah perbedaan antara dua hal ini: tidak jadi melakukan amal baik, oleh karena pemilihan itu sudah cukup untuk mencapai keselamatan, dan: pemiihan itu mempunyai tujuan supaya kita berusaha keras melakukan perbuatan-perbuatan yang baik?

Allah memanggil juga orang-orang yang dipilihNya

III xxiv 1

Tetapi supaya perkara itu lebih terang lagi adanya, maka kita harus menguraikan baik panggilan orang-orang pilihan maupun pembutaan dan pengerasan hati orang yang tak percaya.

E 964-32

Panggilan itu tiada tanpa memilih-milih. Dengannya Allah akhirnya menyatakan pemilihanNya, yang di luar tindakan itu tetap tersembunyi dalam diriNya. Dari sebab itu dengan tepatnya panggilan itu dapat dinamakan “kesaksian” tentang pemilihan itu. “Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya; dan mereka juga yang ditentukanNya dari semula, mereka itu dipanggilNya; dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya, supaya sekali kelak mereka dimuliakanNya” (Roma 8:29). Tuhan memang telah mengangkat orang-orang milikNya menjadi anak-anakNya dengan memilih mereka. Namun kita melihat bahwa mereka tidak dapat sampai memiliki harta yang sebesar itu kalau tidak dipanggil; sebaliknya bahwa setelah dipanggil, mereka dalam arti tertentu sudah mendapat bagian dalam pemilihan mereka dan menikmatinya.

E 966-11

Apabila panggilan dikaitkan pada pemilihan, maka Alkitab dengan cara itu cukup jelas menyatakan bahwa dalam panggilan itu tidak boleh dicari hal yang lain daripada belas kasihan Allah yang diberikan dengan cuma-cuma itu. Sebab jika kita bertanya siapa yang dipanggilNya dan dengan alasan apa, maka jawabannya ialah: mereka yang telah dipilihNya. Dan apabila kita sampai pada pemilihan, maka yang ternyata di sana dari segi manapun juga ialah belas kasihan Allah semata-mata.

Iman adalah hasil pemilihan, bukan sebaliknya

III xxiv 3

Akan tetapi di sini kita harus awas terhadap dua macam kesesatan. Sebab ada orang-orang yang berkata: manusia bekerja sama dengan Allah, sehingga dengan persetujuannya manusia mengokohkan pemilihan itu; dengan demikian menurut mereka kehendak manusia mengungguli putusan Allah. Seakan-akan diajarkan oleh Alkitab bahwa yang diberikan kepada kita hanyalah kemampuan untuk beriman, dan bukan iman itu sendiri. Ada pula orang-orang yang – meskipun mereka tidak membuat karunia Roh Kudus, menjadi setawar itu – entah dengan alasan apa membuat pemilihan itu tergantung dari apa yang datang kemudian; seakan-akan pemilihan itu tidak ada kepastian dan hasilnya belum dikokohkan oleh iman. Memang sudah jelas sekali bahwa pemilihan itu, dilihat dari sudut kita, memang dikokohkan [bilamana kita beriman]. Kita sudah melihat di atas ini bahwa putusan Allah yang tersembunyi yang tadinya tidak diketahui itu terungkapkan juga. Asal saja kata itu tidak punya pengertian yang lain daipada bahwa apa yang tadinya tidak diketahui, kini dibuktikan kebenarannya, dan seakan-akan dipateri dengan materai. Tetapi tidaklah benar bila dikatakan bahwa pemilihan itu baru berlaku sesudah kita memeluk Injil dan bahwa kekuatannya datang dari situ. Dari hal itulah kita memang harus mencari kepastian pemilihan kita, sebab jika kita mencoba dengan akal kita memasuki ketentuan Allah yang kekal itu, jurang yang dalam itu akan menelan kita. Tetapi apabila Allah telah memperlihatkan pemilihan kita kepada kita, kita harus naik lebih tinggi, agar akibat itu tidak menggelapkan sebabnya. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa kita diterangi sebagaimana kita telah dipilih oleh Allah. Oleh sebab itu, adakah yang lebih tidak masuk di akal dan tidak wajar daripada tersilaunya mata kita oleh terang cahaya itu, sehingga tidak lagi mau mengindahkan pemilihan itu?

Kristus cermin tempat menatapi pemilihan

III xxiv 5

Jika kita mencari kelembutan Allah selaku Bapa, dan kebaikan hatiNya, maka pertama-tama kita harus mengarahkan pandangan kita kepada Kristus yang kepadaNya sajalah Bapa berkenan (Mat. 3:17). Jika kita mencari keselamatan, kehidupan, dan kebakaan surgawi, maka dalam hal itupun tak ada tempat pelarian kita yang lain, sebab Dialah satu-satunya sumber kehidupan, dan sauh keselamatan, dan ahli waris kerajaan surga. Dan apa lagi maksud pemilihan itu selain dari supaya kita yang dipungut oleh Bapa di surga sebagai anak-anakNya, memperoleh keselamatan dan kebakaan berkat anugerahNya?

E 970-29

Jadi Kristus adalah cermin tempat kita selayaknya menatapi pemilihan kita dan boleh menatapinya tanpa tertipu.

III xxiv 6 E 971-39

Jika kita ingin mengetahui apakah keselamatan kita menjadi pokok perhatian bagi Allah, maka kita harus meneliti apakah kita diserahkanNya kepada Kristus yang dijadikanNya satu-satunya Penyelamat bagi seluruh umatNya. Jika kita selanjutnya meragukan apakah kita diterima oleh Kristus supaya dirawatNya dan dijagaNya, maka ditampungNya keraguan kita itu dengan menawarkan diriNya dengan rela sebagai Gembala, dan dikatakanNya bahwa kita akan termasuk kawanan dombaNya jika kita mendengar suaraNya (Yoh. 10:3). Maka marilah kita dekap Kristus yang diajukan kepada kita dengan penuh keramahan itu dan yang datang menyongsong kita: dan kita akan dianggapNya termasuk kawananNya, dan akan dijagaNya dalam kandangNya.

Panggilan lahiriah dan batiniah

III xxiv 7

Tetapi tiap hari terjadi bahwa mereka yang nampaknya adalah kepunyaan Kristus, melepaskanNya dan jatuh. Hal ini memang benar. Tetap sama juga pastinya bahwa orang seperti itu tidak pernah melekat pada Kristus dengan kepercayaan hati seperti yang mengukuhkan kepastian pemilihan kita, sesuai dengan apa yang saya katakan tadi. “Mereka berasal dari antara kita”, kata Yohanes (I Yoh. 2:9), “tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita”.

III xxiv 8

Perkataan Kristus bahwa banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih (Mat. 22:14), dengan demikian tidak dipahami dengan baik. Tidak akan ada keraguan jika kita menyakini adanya dua macam panggilan. Sebab ada panggilan umum, yang dipakai Allah dengan jalan pemberitaan Firman secara lahir mengundang semua orang sama rata supaya datang kepadaNya, juga mereka yang kepadanya panggilan itu diajukanNya untuk menjadi “bau kematian” (bdk. II Kor. 2:16) dan hukuman yang lebih berat. Ada pula panggilan yang khusus, yang pada umumnya hanya dianggapNya pantas bagi orang-orang percaya, yaitu apabila dengan penerangan batin dari RohNya Ia membuat Firman yang diberitakan itu berdiam dalam hati mereka. Tetapi ada kalanya Ia juga memberi bagian dalam panggilan ini kepada mereka yang diterangiNya untuk beberapa waktu saja; namun kemudian ditinggalkanNya mereka sesuai dengan sikap mereka yang tidak tahu bersyukur, dan makin dibutakanNya mereka.

Sebelum dipanggil, orang-orang yang terpilih tidak berbeda dari yang lain

III xxiv 10

Tidak langsung dari rahim ibu, tidak juga semua pada saat yang sama, orang-orang yang terpilih itu dikumpulkan ke dalam kandang domba Kristus oleh panggilan itu. Akan tetapi [saatnya ditentukan] menurut perkenanan Allah untuk menganugerahi mereka. Tetapi sebelum mereka dikumpulkan ke tempat Gembala utama itu, mereka mengembala terpencar-pencar di padang pasir sama seperti semua orang, dan mereka tidak berbeda dari yang lain kecuali bahwa mereka dilindungi oleh kerahiman Allah yang khusus sehingga tidak sampai jatuh ke dalam jurang kematian yang terdalam. Bahwa mereka tidak sampai kepada kefasikan yang hebat dan yang tak tertolong lagi, sebabnya bukanlah karena pada mereka ada suatu kebaikan yang kodrati, tetapi karena mata Allah menjaga dan tanganNya terulur untuk keselamatan mereka.

III xxiv 11 E 978-14

Hendaklah perkataan Alkitab ini menetap pada kita (Yes. 53:6): “kita sekalian telah sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri”, yaitu jalan ke kebinasaan. Bagi mereka yang ditentukan Tuhan akan dikeluarkanNya kelak dari jurang kebinasaan itu, Tuhan mengundurkan waktunya sampai tiba saatNya; mereka hanyalah dijagaNya, jangan sampai mengeluarkan hujat yang tak dapat diampuni.

Alasan Allah untuk menolak orang-orang yang tidak dipilihNya

III xxiv 12

Sebagaimana Allah dengan keampuhan panggilanNya kepada mereka yang terpilih, melaksanakan keselamatan yang ditentukanNya bagi mereka dengan putusanNya yang kekal, demikian pula terhadap mereka yang ditolak, Ia mempunyai hukuman-hukumanNya yang menjadi jalan pelaksanaan putusan-putusanNya mengenai mereka. Bagaimana dengan mereka yang diciptakanNya untuk mengalami keaiban dalam hidup dan kebinasaan dalam mati supaya menjadi benda-benda kemurkaanNya dan contoh-contoh kekerasanNya? (Roma 9:21) Supaya mereka sampai kepada tujuan itu, bagi mereka kadang-kadang dihilangkanNya kemungkinan untuk mendengar FirmanNya, dan kadang-kadang justru dengan pemberitaan Firman itu dipekatkanNya kebutaan dan kebodohan mereka.

III xxiv 13

Apa sebab kepada yang satu diberikan rahmatNya dan yang lain dilewatiNya? Mengenai yang satu itu, sebabnya diberitahukan oleh Lukas, yaitu karena mereka “ditentukan untuk hidup yang kekal” (Kis. 13:48). Apa pula anggapan kita mengenai yang lain selain daripada bahwa mereka dilewati Tuhan karena mereka merupakan benda-benda kemurkaanNya yang diciptakan untuk keaiban? Maka janganlah kita enggan berkata bersama Augustinus: “Allah bisa saja mengubah kehendak orang-orang yang jahat menjadi baik, sebab Ia mahakuasa; sudah tentu hal itu dapat dilakukanNya; maka mengapa itu tidak dilakukanNya? Sebab bukan itu kehendakNya; mengapa tidak dikehendakiNya, itu terletak pada Dia”. (Augustinus, De Genesis ad literam [Kitab Kejadian ditafsirkan secara harfiah], XI x 13) Sebab sebaiknya kita jangan mengetahui lebih banyak lagi daripada yang layak.

III xxiv 14

Kita masih harus meneliti, mengapa Tuhan berbuat apa yang nyatanya diperbuatNya. Jika dijawab demikianlah terjadi orang-orang, karena kefasikan, kejahatan dan karena tidak bersyukur, sudah sepantasnya diperlakukan begitu, (Demikian mis. Erasmus, dalam “De libero arbitrio” [mengenai kebebasan kehendak manusia), th 1524) maka pastilah betul dan benar ucapan itu. Tetapi belum juga jelas apa alasan untuk perbedaan itu, yaitu mengapa, walaupun ada orang lain yang ditundukkan agar patuh, namun orang-orang itu tetap berkeras hati. Maka dalam penelitian untuk mencari alasan itu, terpaksalah orang sampai pada kesimpulan seperti yang telah dicatat Paulus dari Musa (Kel. 9:16), yaitu bahwa Allah dari semula telah membangkitkan mereka supaya namaNya dimasyhurkanNya di seluruh bumi (Roma 9:17). Bahwa mereka yang ditolak itu tidak patuh pada Firman Allah yang telah dipernyatakan pada mereka, kesalahannya memang sudah sebenarnya dijatuhkan pada kejahatan dan kebusukan hati mereka. Asal saja segera ditambahkan bahwa mereka diserahkan kepada kejahatan mereka itu, karena mereka oleh hukuman Allah yang benar tetapi yang tak dapat ditelusuri itu diberi hidup, supaya dengan pembinasaan mereka Ia dimuliakan. E 982-13 Walaupun kita tidak mengerti dengan jelas apa sebabnya, tetapi janganlah kita tidak mau mengakui bahwa kita tidak memahami sesuatu, apabila hikmat Tuhan sedang mencapai puncaknya.

Beberapa keberatan dijawab

E xxiv 17

Akan tetapi, demikian saudara akan berkata, jika memang begitu, kita tidak dapat percaya benar pada janji-janji Injil. (Seperti mis. dalam I Tim. 2:4) Sebab janji-janji itu, apabila memberitakan kehendak Tuhan, akan menyatakan bahwa Ia menghendaki apa yang bertentangan dengan keputusanNya yang tak dapat diubah-ubah itu. Sama sekali tidak demikian halnya; sebab walaupun bersifat umum, namun janji-janji keselamatan itu sama sekali tidak ada yang bertentangan dengan predestinasi orang-orang yang ditolak, asal saja kita mengarahkan pikiran kita pada akibatnya. Kita mengetahui bahwa janji-janji itu baru mempunyai akibat bagi kita, apabila kita menerimanya dengan iman; akan tetapi bila iman itu disia-siakan, maka janji itu serta merta terhapuskan. Kalau itulah sifat janji-janji, marilah kita lihat apakah ada pertentangan. Di satu pihak dikatakan bahwa sudah dari sejak kekal ditetapkan oleh Allah orang-orang yang hendak dirangkulNya dengan kasihNya, dan orang-orang yang hendak ditimpaNya dengan murkaNya; dan di pihak lain bahwa kepada semuanya tanpa pilih kasih Ia mengabarkan keselamatan. Saya berkata bahwa keduanya cocok benar. Sebab apabila Ia berjanji demikian, tak lain yang hendak dikatakanNya ialah bahwa belas kasihanNya tersedia bagi semua orang, asal saja mereka menginginkannya dan memohonnya. Tetapi hal itu hanya dilakukan oleh mereka yang diterangi olehNya. Dan yang diterangi olehNya ialah mereka yang telah ditentukanNya akan memperoleh keselamatan. Bagi mereka, kata saya, kebenaran ialah janji-janji itu kokoh dan tak tergoyahkan, sehingga tak dapatlah orang berkata bahwa ada sedikitpun pertentangan antara pemilihan Allah yang kekal dan pernyataan tentang rahmatNya yang ditawarkanNya kepada orang-orang percaya.

Tetapi apa sebab Ia berkata: “semua orang”? (bdk. mis. I Tim. 2:4) Ia berkata begitu, supaya hati kecil orang-orang saleh dapat lebih tenteram karena mereka mengerti bahwa tak ada sedikit pun perbedaan antara orang-orang berdosa, asal saja ada iman (Maksudnya: Karena ada tertulis: “semua orang”, mereka akan mengerti bahwa mereka tidak akan ditolak karena misalnya lebih banyak berdosa daripada orang-orang lain – asal saja mereka beriman). Dan Ia berkata pula begitu, supaya mereka yang fasik tidak akan berdalih bahwa mereka tidak mempunyai tempat berlindung yang dapat mereka datangi bila mau meloloskan diri dari perbudakan oleh dosa – karena mereka meremehkan tempat perlindungan yang ditawarkan kepada mereka itu, sebab tidak tahu bersyukur. Oleh karena kepada kedua-duanya ditawarkan belas kasihan Tuhan melalui Injil, maka imanlah, yaitu penerangan oleh Allah, yang membedakan antara yang beriman dan yang fasik; sehingga yang pertama merasakan keampuhan Injil, yang lain sebaliknya sekali-kali tidak memetik buahnya. Penerangan itupun diatur oleh pemilihan Allah yang kekal.

E 986-35

Mereka menyanggah pula bahwa dari barang yang dibuatNya, tak ada yang dibenci oleh Allah. Sekalipun saya mengakuinya, namun tak berubahlah yang telah saya ajarkan, yaitu bahwa orang-orang yang ditolak itu dibenci Allah, dan benar alasannya, karena mereka tidak menerima karunia RohNya, jadi tidak dapat menghasilkan apa-apa selain hal-hal yang menjadi kutukan. Mereka menambahkan bahwa tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang kafir, dan bahwa itu berarti rahmat Tuhan ditawarkan kepada semua orang tanpa pilih kasih: memang benar, asal saja mereka mengakui bahwa, seperti yang dinyatakan Paulus, Allah memanggil dari antara orang Yahudi maupun dari antara orang kafir menurut perkenananNya (Roma 9:24), sehingga Ia tidak terikat kepada siapapun.

Dengan cara demikian dialahkan pula apa yang mereka kutip dari tempat lain (Roma 11:32), yaitu bahwa Allah telah mengurung semuanya dalam dosa supaya Ia dapat menunjukkan belas-kasihan kepada mereka semua (bdk. Gal. 3:22); artinya, karena Ia menghendaki supaya keselamatan semua orang yang diselamatkan dianggap berasal dari belas kasihanNya, meskipun kebaikan ini tidak berlaku umum untuk semua orang.

Selanjutnya, setelah dari kedua belah pihak sudah banyak yang dikemukakan, biarlah ini menjadi penutup; bersama Paulus kita gentar karena melihat kedalaman yang securam itu; dan jika ada lidah yang dengan gampangan berbantah, maka janganlah kita malu berseru bersamanya: “Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah?” (Roma 9:20). Sebab benarlah perkataan Augustinus, bahwa mereka yang mengukur keadilan Allah menurut ukuran keadilan manusia, membalikkan norma (Pseudo-Augustinus, Mengenai Predestinasi dan Rahmat, 2.).

Disalin dari :
John Calvin, INSTITUTIO, Pengajaran Agama Kristen, p. 193-212

kok Yesus yg disalibkan, kenapa bukan John Calvin saja

syalom anon yg rada pemalu hehehe kok nda login saja...

gimana kbr hari ini..

maaf mau kasih komentar , kalau Yesus memang menciptakan sebagian selamat sebagian tidak menurut analisa john calvin..dan para pendukungnya, ngapain sih yesus jauh jauh turun ke dunia..

 menurut saya sih wasting time...

ciptakan saja manusia sebagian buang langsung ke neraka.. biarkan "Dia" menikmati pemandangan yang menyenangkan di mata "Dia", dan sebagian begitu diciptakan langsung bawa ke surga.

bukankah menurut kaum "kalian" "Dia" adalah pribadi yang berdaulat dan 'berkuasa"... 

semua ayat2 di bawah ini gombal yah..

begitu besar kasih Allah akan dunia ini.. seharusnya direvisi..

begitu besar kasih Allah akan "sebagian" dunia ini...(Joh Calvin 3:16)

Allah tidak menginginkan ada yang binasa terus diubah saja yah...  2 Petrus 3:9

2Pe 3:9  Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. 

terus diganti menjadi 2 John Calvin 3:19b, karena "Ia" menghendaki adanya kebinasaan bagi orang2 tertentu berdasarkan kedaulatan"Nya", dan jangan supaya semua orang berbalik dan bertobat"

Paulus itu lebih mulia dibanding "Jesus" versi wong calvin.. karena hatinya lebih mulia loh ..

Rom 10:1  Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. 

Paulus ini goblok atau apa..yah.. sudah tahu keselamatan bukan untuk semua kok ngotot.. buang2 tenaga saja....

Yesus juga kok mau menentang kehendak "Bapa"..sandiwara di dalam PB

Mat 23:37  "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

gimana Yerusalem bisa dikumpulkan ..? kan memang sudah ditetapkan dari awal... untuk dibinasakan sebagian. bukan kah "Dia" yang memiliki hati untuk membinasakan mereka ?

maaf sodara ku yg baik.. please baca alkitab keseluruhan terus cari isi hati Tuhan.. begitu cara menyelidiki isi hati Tuhan...

ada begitu banyak sekali bisa saya kutipkan.. 

saya nda ngerti... mengapa kaum "kalian" kok mau sih mempertahankan hal2 demikian....

di mana hati Tuhan yg penuh belas kasihan....

atau kah manusia hanya "cyborg"2 saja ditangan "the real monster" tersebut...

jadi "Dia" lah menurut "kalian" antor intlektual di balik pembinasaan manusia...

kasian iblis selama ini dijadikan katalisator kayak si policarpus menjadi pion nya , otaknya masih lolos...

kok "kalian "tidak bergabung saja dengan kelompoknya Amrozi Cs , membunuh orang demi keyakinan...bukan kah "kalian" juga termasuk "orang2 pilihan"Nya" kan harusnya DNA nya si "monster" ada di dalam "kalian" juga

Amrozi Cs , mereka yakin kok mereka kaum pilihan , percaya bahwa syariat harus ditegakkan...dan yakin kok ada bidadari yg jemput mereka dan melayani mereka

"bunuh" saja kelompok orang orang yang akan "dibinasakan" dengan demikian kan membantu "boss" kalian yg memiliki "hati kejam dan berdaulat" total ?

sandiwara bagaimana yah... 

 

saya minta maaf secara pribadi, kalau menurut "kalian" doktrin mu paling benar apa nda lebih baik buat aliran sendiri saja.. ciptakanlah Yesus dan Bapa versi "kalian" cetak "alkitab PB" sendiri bukan versi LAI tapi versi calvinisme...

terhebat dan terbenar di seluruh jagat semesta..

 
kok nda suruh si John calvin menyalibkan dirinya dan terus lihat bisa bangkit nda John Calvin...

 

 

Sekali Lagi Tentang PREDESTINASI

Ajaran predestinasi, yang dianggap merupakan warisan dari John Calvin (abad 16) merupakan salah satu topik yang kontroversial sepanjang sejarah Gereja. Itulah sebabnya, sebagian orang menghindari membicarakan topik tersebut. Istilah tersebut berasal dari dua kata, yaitu “pre” (sebelumnya) dan “destine” (menetapkan, menakdirkan). Jadi, isitilah itu dipahami sebagai keselamatan yang dialami seseorang akibat penetapan Allah sebelumnya, jauh sebelum seseorang itu percaya kepadaNya.
 
Sekali pun sebagian orang, termasuk orang tersebut di atas menerima dan meyakini ajaran pemilihan (predestinasi), namun berbagai pandangan dimunculkan ke permukaan. Pertama, ada yang menolak ajaran tersebut dengan alasan tidak sesuai ajaran Alkitab.
Jacobus Armenianus keluar dari Calvinisme karena akhirnya dia menolak doktrin pilihan. Demikian juga dengan teolog besar, Karl Barth. Menurut Barth, Allah tidak pernah memilih siapapun, juga tidak pernah menolak siapapun. Allah hanya pernah menolak dan memilih Yesus. “Jesus is the rejected God and the rejecting God. Jesus is the elected God and the electing God.”

Adakah Dasarnya?
Ada sebagian orang yang menerima ajaran Predestinasi berdasarkan sifat kemahatahuan Allah (foreknowledge of God), di mana Allah telah mengetahui sebelumnya siapa yang akan menerima dan menolakNya. Jadi, Allah memilih orang yang akan menerimaNya dan menolak yang akan menolakNya. Nampaknya, ajaran ini cukup logis. Namun, memiliki kelemahan. Mengapa?
Alkitab mengajarkan bahwa semua manusia sudah berdosa dan diperbudak oleh dosa. Karena itu, manusia yang telah diperbudak oleh dosa -dari dirinya sendiri- tidak akan pernah mampu memilih Allah. Ketika rasul Paulus membahas kondisi manusia pada umumnya, maka dia menegaskan: “...semua ada di bawah kuasa dosa... tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng” (Roma 3:9,11-12).
Apakah benar bahwa doktrin predestinasi tidak berdasarkan Alkitab? Sebenarnya, Alkitab banyak mengajarkan hal itu. Itulah sebabnya, John Stott menegaskan bahwa semua orang yang percaya kepada Alkitab harus menerimanya. Dia menulis: ”No Bible Christian can ignore it” . John Calvin sendiri yang dianggap sebagai ‘pemilik’ doktrin ini menulis ”Sekali pun kita tidak dapat sepenuhnya memahami ajaran tersebut, tetapi kita mengetahui dan menerimanya dari pernyataanNya melalui kitab Suci” .
Dengan memahami hal tersebut, Alkitab menjelaskan bahwa doktrin Predestinasi didasarkan pada beberapa hal penting. Pertama, predestinasi merupakan anugerah Allah semata. Hal ini didasarkan kepada sifat Allah yang penuh kasih dan rahmat (Ef.2:4,8; Ro.9:16). Ini menegaskan bahwa tidak ada sesuatu kebaikan dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk dipilih Allah.
Kedua, predestinasi didasarkan kepada kedaulatan Allah. Ini berarti bahwa Allah yang mahakasih dan mahakuasa memiliki kebebasan penuh untuk bertindak. Hal itulah yang ditegaskan Allah kepada nabi Musa: “Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang kuberi karunia” (Kel.33:19; Ro.9:15). Tapi ini tidak berarti bahwa Allah bertindak sewenang-wenang, tanpa dasar kebenaran. Allah sendiri adalah kebenaran. Ketiga, predestinasi bersifat kekal. Di dalam Alkitab Perjanjian Baru, khususnya Injil Yohanes, Tuhan Yesus berkali-kali menegaskan bahwa semua yang diberikan Allah Bapa kepadaNya akan dipelihara sampai kepada kesudahannya. “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama- lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tanganKu” (Yoh.10:28).
Jika demikian halnya, apakah makna doktrin predestinasi? Doktrin tersebut memberikan kepastian keselamatan yang sangat teguh bagi setiap orang yang sungguh-sungguh mengalaminya. “Once saved, forever saved”. Sekali diselamatkan, selamanya diselamatkan, demikian motto yang diberikan.
Alasannya adalah bahwa keselamatan yang dimiliki oleh seseorang tidak tergantung kepada kemampuan atau kesetiaannya, tetapi tergantung kepada kemampuan dan kesetiaan Allah yang memberikan keselamatan tersebut. Lalu, bagaimana jika ada kasus seperti artis tersebut di atas?
Kemungkinan, artis tersebut memang belum sungguh-sungguh mengalami keselamatan. Atau, jika orang tersebut sudah sungguh-sungguh mengalaminya, apa yang terjadi sekarang dilihat sebagai ketidaktaatan sementara, di mana dengan caraNya sendiri orang tersebut pasti akan kembali kepadaNya.

Kedaulatan Allah

Setiap orang pasti dengan mudah dapat melihat akan adanya suatu kedaulatan yang mengatur hidupnya. Kita tidak pernah dimintai pendapat tentang keberadaan kita, kita tidak ditanya apakah kita ingin lahir sebagai laki-laki atau perempuan, atau kapan kita ingin dilahirkan, apakah itu pada jaman sebelum air bah, pada jaman Tuhan Yesus atau pada abad ke 20, juga dimana kita dilahirkan, di Amerika, di Afrika atau di Indonesia.

Kisah Rasul 17:24-25

Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, (25) dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.

Allah berdaulat atas segala ciptaanNya

Kita sudah melihat bahwa Allah adalah pencipta sekaligus pemilik tunggal alam semesta ini, hal ini berarti Dia berhak (berdaulat) untuk melakukan segala sesuatu terhadap kita sesuai dengan rencanaNya. Apabila seorang raja dunia mempunyai kuasa penuh atas rakyatnya, maka bagaimana mungkin Allah yang menciptakan seluruh isi dunia ini (dan memilikiNya) tidak mempunyai kuasa yang sepenuhnya terhadap ciptaanNya ?

Ayub 41:2

Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit, adalah kepunyaanKu.

Mazmur 29:10

TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.

Daniel 4:17

Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkatNya untuk kedudukan itu.

Yesaya 40:15, 22-23

Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. (22) Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman! (23) Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!

Yesaya 45:11-12

Beginilah firman TUHAN, Yang Mahakudus, Allah dan Pembentuk Israel;: "Kamukah yang mengajukan pertanyaan kepadaKu mengenai anak-anakKu, atau memberi perintah kepadaKu mengenai yang dibuat tanganKu? (12) Akulah yang menjadikan bumi dan yang menciptakan manusia di atasnya; tanganKulah yang membentangkan langit, dan Akulah yang memberi perintah kepada seluruh tentaranya.

Mazmur 24:10

TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinnya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. (2) Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.

Mazmur 50:10-12

sebab punyaKulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung. (11) Aku kenal segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasaKu. (12) Jika Aku lapar, tidak usah Kukatakan kepadamu, sebab punyaKulah dunia dan segala isinya.

Mazmur 83:18-19

Biarlah mereka mendapat malu dan terkejut selama-lamanya; biarlah biarlah mereka tersipu-sipu dan binasa, (19) supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, yang Mahatinggi atas seluruh bumi.

Mazmur 93:1-2

TUHAN adalah Raja, Ia berpakaian kemegahan, TUHAN berpakaian, berikat pinggang kekuatan. Sungguh, telah tegak dunia, tidak bergoyang; (2) takhtaMu tegak sejak dahulu kala, dari kekal Engkau ada.

Mazmur 89:12

PunyaMulah langit, punyaMulah juga bumi, dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya.

Nehemia 9:6

"Hanya Engkau adalah TUHAN! Engkau telah menjadikan langit, ya langit segala langit dengan segala bala tentaranya, dan bumi dengan segala yang ada di atasnya, dan laut dengan segala yang ada di dalamnya. Engkau memberi hidup kepada semuanya itu dan bala tentara langit sujud menyembah kepadaMu.

Ia yang telah membentuk segala sesuatu sesuai dengan kehendakNya, Ia jugalah yang berhak atas segala ciptaanNya. Tidak ada yang mustahil bagiNya, apapun yang dianggap oleh manusia tidak masuk akal atau tidak mungkin dapat terjadi, Ia mampu melakukannya.

Yeremia 32:17

Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatanMu yang besar dan dengan lenganMu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untukMu!

Kejadian 18:14

Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."

Meskipun kata "mustahil" tidak pernah ada dalam kamus Allah, tetapi Dia tidak bisa melakukan sesuatu yang bertentangan dengan sifat-sifatNya (Kasih, Suci, Adil dll.) sendiri. Dia tidak bisa melakukan sesuatu yang secara moral adalah salah. Dengan kemaha-kuasaanNya (omnipotence) Dia menjamin bahwa segala sesuatu pasti akan berjalan sesuai kehendakNya, dilain pihak dengan kemahasucianNya (holiness) Dia memberikan garansi bahwa segala sesuatu yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan yang benar dan baik.

Ayub 36:5-6

Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apapun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi. (6) Ia tidak membiarkan orang fasik hidup, tetapi memberi keadilan kepada orang-orang sengsara;

Roma 8:28

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Mungkin ada orang-orang Arminian yang percaya bahwa Allah berdaulat atas segala ciptaanNya, tetapi apakah mereka percaya bahwa kedaulatan Allah itu adalah kedaulatan yang mutlak ? Apabila kita mengakui bahwa kedaulatanNya adalah mutlak maka kita tidak boleh membatasi kedaulatan itu, kita tidak boleh (bahkan tidak berhak) membantah atau mempertanyakan segala keputusan atau ketentuanNya.

Ayub 9:2-12, 19

Sungguh, aku tahu, bahwa demikianlah halnya, masakan manusia benar di hadapan Allah? (3) Jikalau ia ingin berpekara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantahNya. (4) Allah itu bijak dan kuat, siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan tetap selamat? (5) Dialah yang memindahkan gunung-gunung dengan tidak diketahui orang, yang membongkar-bangkirkannya dalam murkaNya; (6) yang menggeserkan bumi dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang; (7) yang memberi perintahkepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan meterai; (8) yang seorang diri membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut; (9) yang menjadikan bintang Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang Selatan; (10) yang melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang tidak terbilang banyaknya. (11) Apabila Ia melewati aku, aku tidak melihatNya, dan bila Ia lalu, aku tidak mengetahui. (12) Apabila Ia merampas, siapa akan menghalangiNya? Siapa akan menegurNya: Apa yang Kaulakukan? (19) Jika mengenai kekuatan tenaga, Dialah yang mempunyai! Jika mengenai keadilan siapa dapat menggugat Dia?

Ayub 11:10

Apabila Ia lewat, melakukan penangkapan, dan mengadakan pengadilan, siapa dapat menghalangiNya?

Kedaulatan Allah atas alam

Segala sesuatu, termasuk alam, ditentukan oleh kehendakNya. Angin adalah utusanNya, api yang menyala-nyala adalah hambaNya, setiap kejadian alam adalah tindakanNya; segala kemakmuran/kesejahteraan adalah karuniaNya; dan segala bencana dan penderitaan adalah seijinNya.

Ayub 25:2

"Kekuasaan dan kedahsyatan ada pada Dia, yang menyelenggarakan damai di tempatNya yang tinggi.

Ayub 36:32

Kedua tanganNya diselubungiNya dengan kilat petir dan menyuruhnya menyambar sasaran.

Amos 3:5-6

Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya? Membingkaskah perangkap dari tanah, jika tidak ditangkapnya sesuatu? (6) Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan TUHAN tidak melakukannya?

Ratapan 3:33-38

Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia. (34) Kalau dipijak-pijak dengan kaki tawanan-tawanan di dunia, (35) kalau hak orang di belokkan di hadapan yang Mahatinggi, (36) atau orang diperlakukan tidak adil dalam perkaranya, masakan Tuhan tidak melihatnya? (37) Siapakah berfirman, maka semuanya jadi? Bukankah Tuhan yang memerintahkannya? (38) Bukankah dari mulut yang Mahatinggi keluar apa yang buruk dan apa yang baik?

Amos 4:7

"Akupun telah menahan hujan dari padamu, ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;...

Mazmur 95:3-5

Sebab TUHAN adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segalah allah. (4) Bagian-bagian bumi yang paling dalam ada di tanganNya, puncak gunung-gunungpun kepunyaanNya. (5) KepunyaanNya laut, Dialah yang menjadikannya, dan daratm tanganNyalah yang membentuknya.

Yesaya 40:25-26

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Maha Kudus. (26) Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tidak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.

2Tawarikh 20:6

dan berkata: "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tanganMu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau.

Keluaran 9:29

Dan berkatalah Musa kepadanya: "Sekeluar aku dari kota ini, aku akan mengembangkan tanganku kepada TUHAN; guruh akan berhenti dan hujan es tidak akan turun lagi, supaya engkau mengetahui, bahwa bumi adalah milik TUHAN.

Kedaulatan Allah atas manusia

Allah dapat mengubah seorang yang berdosa menjadi percaya, Dia juga dapat menyelamatkan semua orang apabila Dia memang merencanakanNya. Dia berdaulat atas nasib semua ciptaanNya. Dan karena kejahatan/dosa terjadi hanya dengan seijinnya, maka apabila memang dikehendakiNya, Allah dapat memusnahkan kejahatan itu dalam sekejap mata seperti misalnya pada kasus Ananias dan Safira (Kisah Rasul 5:1-11).

Ulangan 32:39

Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia, Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan. Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tanganKu.

Yesaya 54:16

Sesungguhnya, Akulah yang menciptakan tukang besi yang menghembus api dan menghasilkan senjata menurut kecakapannya, tetapi Akulah juga yang menciptakan pemusnah untuk merusakkannya.

Ayub 1:21

katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"

Ayub 12:9-10, 16

Siapa di antara semuanya itu yang tidak tahu, bahwa tangan Allah yang melakukan itu; (10) bahwa di dalam tanganNya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia? (16) Pada Dialah kuasa sdan kemenangan, Dialah yang menguasai baik orang yang tersesat maupun orang yang menyesatkan.

Yehezkiel 18:4

Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati.

Mazmur 75:7-8

Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, (8) tetapi Allah adalah Hakim: direndahkanNya yang satu dan ditinggikanNya yang lain.

Pengkhotbah 9:1

Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni bahwa orang-orang yang benar dan orang-orang yang berhikmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dihadapinya.

Yeremia 18:6

"Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tanganKu, hai kaum Israel!

Daniel 4:35

Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendakNya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tanganNya dengan berkata kepadaNya: "Apa yang Kaubuat?"

Ada banyak ayat-ayat yang menunjukkan bahwa apabila Allah menghendaki, Dia dapat memusnahkan orang-orang jahat dengan sangat mudah. Apalah artinya mahluk-mahluk kecil itu dihadapan sang Pencipta?

Keluaran 12:29

Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan.

2Raja-raja 19:35

Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuhNyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!

Bilangan 16:31-33

Baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, (32) dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dan seisi rumahnya dan dengan semua orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta milik mereka. (33) Demikianlah mereka dengan semua orang yang ada pada mereka turun hidup-hidup ke dunia orang mati; dan bumi menutupi mereka, sehingga mereka binasa dari tengah-tengah jemaah itu.

Kisah Rasul 12:23

Dan seketika itu juga ia (Herodes) ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing."

Kedaulatan Allah di dalam hal-hal yang remeh

Kedaulatan Allah juga dapat terlihat pada hal-hal yang kelihatannya kebetulan. Hal-hal tersebut sama sekali tidak mempunyai kemungkinan untuk keluar dari kehendak Allah. Misalnya, dapat kita lihat berkali-kali bahwa pelemparan undi juga tergantung atau secara langsung menggambarkan keputusan Allah.

Amsal 16:33

Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.

Kisah Rasul 1:24,26

Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,... (26) Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Yunus 1:7

Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini."Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.

Kesimpulan

Meskipun sudah kita lihat bahwa kedaulatan Allah ini bersifat universal dan absolut, kedaulatan ini bukanlah suatu kedaulatan membuta tetapi adalah kedaulatan yang didasarkan pada kebijaksanaan, kesucian serta kasihNya. Adakah diantara kita yang lebih senang menyerahkan seluruh hidupnya kepada nasib, hukum alam atau kepada diri sendiri yang berpandangan sempit? Bukankah kita akan merasa lebih damai dan sukacita mengetahui bahwa nasib kita ada di tangan Allah yang maha bijaksana, suci, adil, kasih dan setia ?

Mazmur 145:13

KerajaanMu ialah kerajaan segala abad, dan segala pemerintahanMu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataanNya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatanNya.

Calvinisme menganggap orang yang menolak kedaulatan Allah adalah seorang yang tidak percaya atau tidak mengakui Allah sebagai Pencipta dan Rajanya. Alkitab menyatakan bahwa sikap yang benar terhadap kedaulatan Allah adalah mengakuinya. Tirulah sikap Daud di dalam ayat berikut ini.

1Tawarikh 29:11-14

Ya TUHAN, punyaMulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punyaMulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. (12) Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari padaMu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tanganMulah kekuatan dan kejayaan; dalam tanganMulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya. (13) Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepadaMu dan memuji namaMu yang agung itu. (14) Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari padaMulah segala-galanya dan dari tanganMu sendirilah persembahan yang kami berikan kepadaMu.

 Roma 8:29-30 memberitahu kita, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.” Efesus 1:5 dan 11 mengatakan, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, … karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan—kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya” Banyak orang yang memiliki rasa tidak suka yang keras terhadap doktrin predestinasi. Namun doktrin predestinasi adalah doktrin Alkitabiah. Kuncinya adalah berusaha memahami apa arti predestinasi, secara Alkitabiah.

Kata-kata yang diterjemahkan sebagai “ditentukan/dipredestinasikan” dalam ayat-ayat di atas berasal dari kata Bahasa Yunani “proorizo” yang memiliki pengertian “ditentukan sebelumnya,” “ditetapkan,” “diputuskan sebelumnya.” Jadi predestinasi adalah Tuhan menentukan terjadinya hal-hal tertentu sebelum hal-hal itu terjadi. Apa yang Tuhan tentukan sebelumnya? Menurut Roma 8:29-30 Tuhan menentukan orang-orang tertentu untuk menjadi sama dengan AnakNya, dipanggil, dibenarkan dan dimuliakan. Pada hakekatnya, Tuhan menentukan orang-orang tertentu untuk diselamatkan. Berbagai ayat Alkitab menyebut orang-orang yang percaya pada Kristus sebagai orang-orang pilihan (Matius 24:22, 31; Markus 13:20, 27; Roma 8:33; 9:11; 11:5-7, 28; Efesus 1:11; Kolose 3:12; 1 Tesalonika 1:4; 1 Timotius 5:21; 2 Timotius 2:10; Titus 1:1; 1 Petrus 1:1-2; 2:9; 2 Petrus 1:10). Predestinasi adalah doktrin Alkitab yang menyatakan bahwa Tuhan dalam kedaulatanNya memilih orang-orang tertentu untuk diselamatkan.

Keberatan yang paling umum mengenai doktrin predestinasi adalah bahwa ini tidak adil. Mengapa Tuhan memilih individu-individu tertentu dan bukan yang lainnya? Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa tidak ada seorangpun yang layak untuk diselamatkan. Kita semua telah berdosa (Roma 3:23) dan pantas untuk menerima hukuman kekal (Roma 6:23). Sebagai hasilnya adalah adil kalau Tuhan membiarkan kita semua melewatkan kekekalan di neraka. Sebaliknya, Tuhan memilih untuk menyelamatkan beberapa dari antara kita. Pilihan Tuhan untuk menunjukkan kemurahan pada beberapa orang bukan berarti tidak adil terhadap yang lainnya. Tidak seorangpun pantas mendapat apapun dari Tuhan, karena itu tidak seorangpun yang berhak untuk keberatan kalau mereka tidak mendapatkan apa-apa dari Tuhan. Contohnya barangkali adalah saya memberikan uang kepada 5 dari antara 20 orang. Apakah 15 orang yang tidak menerima uang akan kesal? Mungkin. Apakah mereka berhak untuk kesal? Tidak. Karena saya tidak berutang sepeserpun kepada mereka. Saya hanya memutuskan untuk bersikap murah hati terhadap beberapa orang.

Jikalau Tuhan menentukan siapa yang akan diselamatkan, tidakkah itu akan mengurangi kebebasan kita untuk memilih dan percaya kepada Kristus? Alkitab mengatakan bahwa kita memiliki kehendak bebas untuk memilih – yang kita perlu lakukan hanyalah percaya kepada Yesus Kristus dan kita akan diselamatkan (Yohanes 3:16; Roma 10:9-10). Alkitab tidak pernah menggambarkan Tuhan menolak siapapun yang percaya kepadaNya atau mengusir orang yang mencari Dia (Ulangan 4:29). Entah bagaimana persisnya, dalam rahasia Tuhan, predestinasi sejalan dengan orang ditarik kepada Tuhan (Yohanes 6:44) dan percaya untuk diselamatkan (Roma 1:16). Tuhan mempredestinasikan siapa yang akan diselamatkan, dan kita mesti memilih Tuhan untuk diselamatkan. Kedua fakta ini adalah sama benarnya. Roma 11:33 menyatakan, “O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!”

Untuk seorang Ang yang (masihkah?) bergumul soal implikasi predestinasi terhadap kehidupan orang percaya. C.H. Spurgeon berkomentar soal Rm 8:29-30,
‘We are not to be passive like wood or marble; we are to be prayerful, watchful, fervent, diligent, obedient, earnest, and believing, but still the work is God’s.‘Predestination doesn’t mean we become idle, but active!

 
sebagai tambahan lagi, bisa dilihat di SINI

nanya dikit predestinasi

dr penjelasan anon dkk di atas saya menemukan bhw manusia sejak lahir sudah membawa dosa (dlm roma 3) bhw semua manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan allah (dosa asal) lalu disusul teori predestinasi. pertanyaan saya sejenak menurut akal sehat bagaimana seseorang yg tak berdaya ketika dilahirkan sudah dlm dosa dan harus ke neraka krn dipredestinasi dlm ketidakberdayaannya? 

bukankah tak ada yg bisa mengatur ingin dilahirkan atau tidak tapi ia tetap lahir sebagai bagian rencana pengetahuan allah dan akhirnya ke neraka apakah jwbnnya tetap kedaulatan allah dan ayat siapakah manusia yg membantah allah yg maha tinggi?

sehingga saya hrs berpikir allah mau menceburkan ciptaannya yg lemah dan berdosa ke neraka krn kehendak dan kedaulatannya. pokoknya inilah kedaualatan allah suka atau tidak dpt diterima akal sehat atau tidak. saya hrs menerimanya 

tentu hal itu menyesakkan akal sehat kita dan membuat fatal cara kita bermasyarakat. saya sangat ingin bertumbuh dlm tuhan ttp hal ini begitu sulit. atas jawabannya saya ucapkan terimakasih. 

alpindo

alpindo coba tanya langsung sama "kaum predestinasi"

dear Alpindo

coba tanya ke kaum intelektual calvininsme.. tanya merka langsung..

kalau saya bilang sih tidak sesuai dengan akal sehat .. akal orang normal.. tapi menurut mereka 'adil' dengan menggunakan / comot ayat kedaulatan 'allah' mereka

manusia yg punya otak saja bilang ' pembunuhan atau pembinasaan" itu kejam dan harus dihukum ini ada yang meng'create" "allah " aktor intelektual pembinasa manusia...

dengan mengubah iblis sang pembunuh manusia menjadi 'allahnya orang Kristen" tentu saja saya mencak mencak...

John Calvin the author of "divine real monster" seri 1

dear Anon...

 

kalau Tuhan sudah menentukan siapa yg selamat dan siapa yg ditentukan untuk binasa buat apa ada penginjilan lagi...?

percuma juga kalau nginjil, orang tersebut tdk akan bisa terima Yesus karena sudah dirancang dari sononya... dia hidup cuman buat ngerame ramein dunia saja kok...

terus tadi saya liat pemilihan Matias.. maaf pernah diselidiki lagi.. nama Matias ini cuman sekali saja keluar dan tidak pernah disebut sebut lagi... ini pemilihan atas ide Allah atau kah manusia... bukan kah ada yang namanya Kairos.. waktu Allah..

siapa kah yg harusnya di pilih Matias atas ide mereka atau kah paulus...

kemudian kalau kita selidiki di alkitab para rasul tidak lagi berani bertindak gegabah mereka mengatakan atas keputusan kami dan juga Roh Kudus...

pemilihan Matias bukan kah di dasarkan pd PL , dan waktu itu kisah 2:4 belum terjadi..

predestinasi yg dimaksud John Calvin itu kejam sekali..

tahu kan tentang Alqaeda dan Amrozi cs... mereka menganggap mereka orang2 pilihan.. sehingga orang2 yg tidak sepaham dengan mereka dibinasakn juga nda pa pa kok.. namanya kafir..

dari sini kita tahu siapa bapa.. siapa 'allah'  mereka , karena DNA 'allah' mereka ada dalam diri Amrozi cs...

kenapa juga John Calvin nda buat team khusus 'pembinasa' manusia?

buat saja golongan "Alqaeda Kristen' terus susun rencana bunuh itu para preman preman berjubah...

---

sekarang kita masuk ke point utama.

sudah pernah baca injil Kristus sampai habis kan ?

sudah bisa ngerasain Hati dan kehendak Tuhan Yesus untuk keselamatan umat manusia...?

Yesus sang pencipta bersama dengan Bapa dan Roh Kudus memiliki hati untuk kebinasaan manusia di kitab injil...

minta tolong carikan ayat nya di mana ada tertulis Yesus menghendaki kebinasaan umat manusia... ? baik yg tersurat maupun tersirat...

kata dunia itu diambil dari kata kosmos..yang berarti seluruh isi penduduk dunia.. dan kata setiap diambil dari kata pas

---

mayoritas tidak selalu benar apalagi minoritas..

manusia lebih agung dibanding dengan sang pencipta yah..

soalnya kalau membunuh saja sampai di proses secara hukum sampai ke pengadilan.. eh katanya John Calvin "sang pencipta" manusia punya hati untuk membunuh dengan menetapkan sebagian buat dibinasakan...   dan sah sah saja dengan dalih.. itu kedaulatan "Allah" , maaf Allahnya siapa dulu ..kalau 'allahnya' John Calvin saya percaya..

buat tambahan saya tidak kenal dengan Jakobus armenius atau pun teman teman sejenisnya.. siapa mereka saya tidak peduli.. who care.. 

yg saya tahu alkitab saya standard kebenaran tertinggi...,

anon yg baik.. beritahukan kepada teman2mu untuk segera mengeluarkan alkitab terbaru versi calvinisme... terus ambil ayat ayat yg merestui pembinasaan manusia.. cetak dengan huruf merah ... ajarkan ke jemaat 'kaum' calvinisme.. pembunuhan sah sah saja karena itu dasar dari pengajaran " allah" john calvin..

terus ajukan ke ke lembaga konstitusional Rep. Indonesia...

pembunuhan sah sah saja karena itu ajaran dari "allah john calvin'

terus bikin rapat ke seluruh gereja gereja calvinisme,,, ajukan RUU ke mahkamah internasional , legalisme pembunuhan...masall

coba membuat proposal sambil kaum calvinisme berdoa kepada 'allah john calvin" biar ususl kalian diapproved....

mulai rancang dari sekarang alat pemusnah massal buat orang porang yang ditetapkan binasa.. berdoa sama "allah john calvin" minta hikmat siapa siapa yg harus dibinasakan.. ntar "allah john calvin" pasti dia bisa bicara... oh yang kelompok ini harus dibinasakan...


non, coba saya datang ke rumah mu dan bunuh keluargamu satu per satu, dan saya mengatakan ini ada pesan dari "pemberi order" pembunuhan.. bahwa keluargamu pasti binasa...

dan ingat kamu tidak boleh protes sama sekali.. karena kamu tahu keluarga ada di dalam daftar orang yang dibinaskan dari awal penciptaan.. jangan berdoa syafaat untuk mereka karena bersyaffat hanya mengganggu blue print dari rencana pembunuhan / pembinasaan manusia..

jangan lapor ke penegak hukum karena kita dah tahu sama tahu.. keluargamu ada dalam 'list' yang harus binasa

yah...

to be continued

 

 

Setuju Banget dengan PREDESTINASI

1> Saya setuju dengan doktrin Predestinasi. Setuju banget.......bro, meski awalnya jujur tidak suka dengan doktrin ini karena sulit diterima menurut "akal sehat".

2> (pendapat saya sebelum setuju dengan doktrin ini).
Roma 8:29-30 dan 9:11, ayat-ayat tersebut tidak bicara tentang predestinasi dalam arti Tuhan sudah menetapkan siapa-siapa saja yg akan diselamatkan dan siapa-siapa saja yang tidak akan diselamatkan. Ayat-ayat itu hanya bicara bahwa Tuhan dalam kemahatahuan-Nya telah mengetahui siapa saja yang akan menolak-Nya dan siapa saja yang menerima-Nya bahkan sebelum mereka lahir. Toh....Ia Mahatahu dan Ia pula yg menciptakan manusia.

3> Ayat-ayat yang dengan jelas mendukung doktrin Predestinasi :

a# Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Efesus 1:5 Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.

Catatan : Sebelum dunia ada, Ia telah memilih kita (mereka yg percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Kristus) dan menentukan kita.

b# 2Timotius 1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman

Catatan : Ayat ini sangat kuat menunjukkan bahwa Tuhan menetapkan untuk menyelamatkan seseorang bukan karena perbuatan [baik] yang ia lakukan melainkan karena anugerah-Nya. Yang menurut saya adalah dalam kemahatahuan-Nya, Tuhan telah tahu bahwa seseorang sungguh2x mencari Tuhan dan ingin mengikuti jalan-Nya serta haus akan kebenaran sejati.

c# 1Petrus 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

Catatan : Ayat ini bicara bahwa orang2x yg dipilih oleh Bapa juga dikuduskan oleh Roh [Kudus] adalah supaya mereka taat kepada [ajaran] Yesus Kristus. Inilah sebabnya mengapa seseorang yg telah percaya kepada Tuhan Yesus, meski ia hidup dalam dosa, Roh Kudus akan senantiasa menegur orang itu untuk taat kepada [ajaran] Yesus Kristus. Ayat ini adalah yang paling indah menggambarkan peran masing2x Allah Tritunggal.

d# Yoh 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.

Catatan : Ayat ini yang paling kuat dalam mendukung doktrin predestinasi. Oleh ayat ini, saya tidak bisa membantahnya lagi. Tidak ada orang yang bisa percaya kepada Yesus kalau Ia tidak "ditarik/dipilih/ditetapkan" oleh Bapa untuk percaya.

Q : Bagi rekan2 yg menganut doktrin ini, mnrt anda bgmn doktrin predestinasi bisa sejalan dg kehendak bebas (free will)?

A : Saya ambil contoh diri saya sendiri yah. Dalam hidup saya ini, saya punya kehendak bebas [untuk berbuat dosa]. Saya bisa berzinah, saya bisa membunuh orang, saya bisa berjudi, saya bisa mencuri, saya bahkan bisa menyembah tuhan yang lain. Nah, apakah dengan perbuatan saya tersebut Tuhan tidak menghukum saya bila saya telah menjadi anak-Nya ?
Ayat-ayat ini sangat indah untuk dibaca :
Ibrani12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
Ibrani 12:6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Ibrani12:7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
Ibrani 12:8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Ibrani 12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

Jadi selama hidup dibumi ini, anak-anak Tuhan tetap rentan akan dosa dan bisa terjerumus kedalamnya, dengan kata lain tetap mempunyai kehendak bebas untuk berbuat dosa atau tidak. Namun, sebagai orangtua yang bijak, Tuhan tak akan jerih untuk mengingatkan kita bila kita mendukakan Roh Kudus (Efesus 4:30) yg diam di dalam hari setiap orang yang percaya agar kita kembali kepada-Nya dan bertobat.

-morning star-

@ morning star.Injil mengajarkan Tuhan sbg pembinasa manusia?

syalom morning star..

met kenal.. gimana kbr ?

MS, mau nanya nih di kitab injil mana yg ngajarin manusia sebagian ditetapkan untuk selamat sebagian ditetapkan untuk binasa...?

apakah Yesus pernah ngajarin demikian atau kah si sesat "John Calvin" mahluk sadis yg tidak punya akal sehat dan hati nurani...?

buat anon.. waktu anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat.. pernahkah kamu merasakan hatinya Tuhan..

kalau anda bertobat dengan normal.. apakah anda punya hati untuk mereka yang belum mengenal kasih Bapa ?

hati yg berkobar2 untuk bersaksi dan bagikan injil.. itu vbagi yg normal..

kalau manusia yg normal saja punya belas kasihan...masakan Tuhan pencipta semesta alam punya hati yg 'kejam' ...untuk membinasakan manusia..? dengan menetapkan sebagian selamat sebagian binasa?

maaf readers semua..

saya bukan orang kasar... tapi saya paling benci penyesatan... 

 

PREDESTINASI ALKITABIAH

Surat Roma adalah surat yang ditulis oleh Rasul
Paulus kepada jemaat di Roma yang terdiri dari mayoritas orang-orang
Yahudi dan Yunani. Kota Roma adalah ibu kota sebuah kerajaan yang
terbentang dari Inggris sampai ke Arab, sebuah kota yang kaya dan
termasuk kosmopolitan serta sebagai pusat diplomatik dan perdagangan
dunia yang terkenal pada waktu itu. Kekaisaran Romawi berada dalam
suatu keadaan yang damai dan makmur (Pax Romana).
 
Surat Roma ini menduduki posisi yang penting
berkenaan dengan pengajaran Paulus yang paling gamblang akan Injil dan
iman Kristen sejati. Roma 1-7 membahas tentang realita dosa dan
perjuangan orang Kristen untuk mengalahkannya. Disusul dengan pasal 8
tentang hidup oleh Roh. Di pasal 8 mulai ayat 18, Paulus menjelaskan
tentang pengharapan anak-anak Allah hingga konklusinya yang jelas
ditemukan di ayat 28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana
Allah.”
 
Inilah kedaulatan Allah yang dipercaya di dalam theologia
Reformed/Calvinisme bahwa Allah adalah Sumber dari segala sesuatu yang
mengerjakan terlebih dahulu kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya,
yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Siapakah
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah itu ? Ayat 29-30
menjawab hal ini, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula,
mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan
gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di
antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula,
mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka
itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu
juga dimuliakan-Nya.” Ada lima kata kerja yang dipakai di dalam kedua
ayat ini.

Pertama, dipilih-Nya dari semula. Kita adalah orang yang dipilih Allah
dari semula. Kata “dipilih” dalam terjemahan King James Version adalah
foreknow ; Yunani : proginōskō berarti to know beforehand, foresee
(=mengetahui/melihat sebelumnya). Ada unsur kekekalan di dalam tindakan
Allah pertama ini, yaitu Allah memilih manusia sebelumnya atau sebelum
dunia dijadikan. Kata “sebelumnya” atau “sebelum dunia dijadikan”
menjadi bahan perdebatan di dalam Calvinisme sendiri (supralapsarian
dan infralapsarian). Ada yang mengatakan bahwa Allah memilih sebelum
terjadinya dosa, sebaliknya ada yang mengajarkan bahwa Allah memilih
manusia setelah terjadinya dosa.

 

Kedua, ditentukan-Nya dari semula. Dalam KJV, kata ini diterjemahkan
predestinate ; Yunaninya proorizō berarti to limit in advance,
predetermine (membatasi di depan/terlebih dahulu, menetapkan
sebelumnya). Dengan kata lain, kita yang dipilih-Nya, kita lah yang
ditetapkan-Nya atau dibatasi-Nya. Kita yang ditentukan-Nya ini dengan
tujuan “untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia,
Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.” Di dalam
lima pokok Calvinisme, hal ini dikenal dengan istilah Limited Atonement
(Penebusan Terbatas) yang berarti Kristus menebus dosa-dosa umat
pilihan-Nya. Berarti ada keterbatasan pada sekelompok orang yang telah
dipilih Allah untuk ditentukan-Nya.

Ketiga, dipanggil-Nya. Setelah dua tindakan Allah dalam kekekalan, maka
Ia menyatakan tindakan tersebut di dalam diri manusia dengan memanggil
mereka. Dr. John Gill mengatakan bahwa panggilan ini adalah panggilan
anugerah bagi umat pilihan-Nya menuju kemuliaan.

Keempat, dibenarkan-Nya. Kata “dibenarkan” dalam bahasa Yunani berasal
dari akar kata dikaiosune yang artinya kebenaran keadilan, sehingga
kata “dibenarkan” berarti dijadikan benar dan adil. Manusia yang
berdosa mustahil bisa memiliki kebenaran keadilan sejati, karena
manusia sudah rusak total dan mengurangi/tidak mencukupi kemuliaan
Allah (Roma 3:23 ; KJV). Sehingga, hanya melalui anugerah Allah saja,
manusia yang berdosa bisa dan layak dibenarkan/dijadikan benar dan
berkenan di hadapan-Nya melalui karya Kristus.

Kelima, dimuliakan-Nya. Ini adalah hasil dari pembenaran melalui iman.
Setiap umat pilihan yang telah dipanggil dan dibenarkan-Nya, mereka
akan dibawa menuju kepada hasil akhirnya yaitu dimuliakan. Sungguh
suatu anugerah Allah yang dahsyat. Akibat dosa, manusia yang dimahkotai
kemuliaan Allah menjadi rusak total dan manusia semakin jijik di mata
Allah, tetapi dosa tersebut ditebus dan akibat dari penebusan itu,
manusia dikembalikan natur dan hakekatnya sehingga mereka mendapatkan
kemuliaan yang dirusak dosa itu.

Kedua ayat ini dilanjutkan Paulus dengan mengajarkan bahwa karena ada
jaminan pemilihan Allah ini dan penebusan Kristus, maka umat-Nya tidak
akan binasa selama-lamanya (ayat 33 s/d 39). Untuk menjelaskan bagian
ini, mulai pasal 9 s/d 11, Paulus menguraikannya dengan memakai
ilustrasi pilihan atas Israel. Pilihan atas Israel yang dimengerti oleh
orang-orang Israel seringkali hanya terbatas pada suku bangsa Israel,
tetapi Paulus menyingkapkan hal lain yaitu Israel rohani. Israel rohani
itulah termasuk kita yang bukan berkebangsaan Israel yang percaya di
dalam Kristus. Israel rohani inilah yang disebut sebagai anak-anak
Allah bukan secara daging, tetapi secara rohani (ayat 8).

 
Konsep
kovenan/perjanjian ini diuraikan Paulus di ayat 9-15 tentang dua macam
tindakan pemilihan Allah yaitu penetapan Allah atas diri seseorang
untuk menjadi bagian dalam keluarga-Nya (=umat pilihan-Nya) dan
penolakan Allah juga pada diri orang lain (sisanya). Di dalam theologia
Reformed, hal ini dikenal dengan predestinasi (pemilihan) dan reprobasi
(penolakan). Dua hal ini disebut predestinasi ganda (Double
Predestination). Banyak orang yang mempercayai predestinasi hanya
mempercayai predestinasi dan menolak reprobasi, padahal Alkitab secara
jelas mengajarkan adanya reprobasi. Di ayat 12-13, Paulus dengan jelas
mengajarkan bahwa Allah mengasihi Yakub dan membenci Esau. Lalu,
disambung dengan ayat 14, “Jika demikian, apakah yang hendak kita
katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!” Ini adalah pengujian
Paulus bagi jemaat Roma dan termasuk kita. Seringkali kita mengatakan
bahwa Allah yang memilih beberapa orang adalah Allah yang “tidak adil”.
Di sini Paulus langsung mengkritik pandangan kita bahwa itu MUSTAHIL !
Kata “mustahil” dalam KJV diterjemahkan God forbid (=Allah
melarangnya). Bukan hanya itu saja, di ayat 15, Paulus menjelaskan,
“Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas
kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.”
Apa yang Paulus katakan ini hendak mengajarkan kepada kita bahwa Allah
adalah Allah yang Berdaulat yang berhak melakukan apa saja (yang tidak
melawan natur-Nya) untuk memuliakan-Nya, dan kedaulatan Allah ini tidak
bergantung pada siapa dan apapun bahkan pada manusia. Lebih lanjut,
kedaulatan Allah dijelaskan Paulus di ayat 16, “Jadi hal itu tidak
tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada
kemurahan hati Allah.” dan ayat 18, “Jadi Ia menaruh belas kasihan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang
dikehendaki-Nya.”
 
Di ayat 19-22, Paulus lebih keras lagi mengatakan,
“Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang
masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?"
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang
dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk
aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah
liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai
guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan
yang biasa? Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan
kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda
kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan--” Ayat-ayat tadi
mengindikasikan bahwa tidak ada satu inci pun manusia yang sanggup dan
berhak membantah Tuhan Allah dalam segala hal, khususnya dalam hal
penetapan Allah atas siapa yang diselamatkan/dipilih dan ditolak.

Dari surat Roma, kita beralih kepada Surat Efesus 1:3-14. Surat Efesus
adalah surat yang ditulis oleh Rasul Paulus yang sering disebut sebagai
surat Trinitas. (mengutip dari kuliah Studi Surat Roma dan Efesus dari
Ev. Hendry Ongkowidjojo, M.Div. di Sekolah Theologia Reformed Injili
Surabaya—STRIS Andhika) Kembali, mengutip dari Ev. Hendry Ongkowidjojo,
khusus Efesus 1:3-14, Paulus menggunakan Berakah (=suatu pujian panjang
lebar bagi Allah di dalam gaya Yahudi) yang memiliki 2 keunikan, yaitu
: Allah dipuji sebagai Bapa Yesus Kristus Tuhan kita dan pengulangan
“di dalam Kristus” (atau “di dalam Dia”) secara konstan dengan tujuan
agar ucapan syukur dan kekaguman atas rencana keselamatan Allah
mengalir kepada pembaca dengan berespon memuji Allah (sebagai sebuah
dorongan).

Di ayat 3, Paulus mengucapkan syukur kepada Allah karena Ia telah
memberikan kita segala berkat rohani di dalam Surga. KJV menambahkan
kata “in Christ” (=di dalam Kristus) setelah “di dalam Surga”. Ini
berarti segala berkat rohani di dalam Surga diperoleh hanya di dalam
Kristus. Apa wujud berkat rohani itu ? Ayat 4 menjawab bagian ini,
“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan,
supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”

Berkat rohani ini pertama berwujud anugerah pemilihan Allah yang
dikerjakan di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan. “Sebelum dunia
dijadikan” kembali menjadi kata kunci penting di dalam predestinasi,
karena hal ini mengajarkan bahwa pemilihan Allah BUKAN berdasarkan jasa
baik (atau iman) kita, tetapi MURNI karena kemurahan hati dan
anugerah-Nya yang berdaulat. Lalu, Paulus menjelaskan bahwa kita
dipilih-Nya sejak semula supaya kita kudus dan tak bercacat di
hadapan-Nya. Dengan kata lain, kekudusan hidup dan perubahan etika
terjadi SETELAH kita dipilih Allah.

 
Mengikuti pola pikir Paulus di surat Roma, di
surat Efesus pun, Paulus mengungkapkan bahwa setelah Allah memilih
manusia, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus
Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan
kehendak-Nya,” (ayat 5) Penentuan/predestinasi ini dilakukan oleh Allah
berdasarkan : kasih-Nya dan kerelaan kehendak-Nya. Hal ini penting,
karena banyak orang salah mengartikan predestinasi yaitu Allah
“seenaknya sendiri” memilih dan menentukan manusia. Padahal Alkitab
menyatakan bahwa Allah menentukan manusia MURNI berdasarkan kasih-Nya.
 
Allah memilih dan menentukan manusia juga BUKAN
karena terpaksa, tetapi MURNI karena kerelaan kehendak-Nya. KJV
menerjemahkannya, “...according to the good pleasure of his will” Dari
terjemahan KJV ini, kerelaan kehendak-Nya lebih tepat diterjemahkan
sebagai kesenangan kehendak-Nya (Yunani : eudokia berarti
satisfaction/kepuasan, yaitu secara subyektif : delight/kegembiraan).
Tujuan dari penentuan Allah ini dijelaskan Paulus di ayat 6, “supaya
terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada
kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.” Ini berarti tindakan keselamatan
Allah adalah dari Dia, oleh Dia dan bagi Dia (Roma 11:36).

Berkat rohani kedua yang kita peroleh yaitu pengampunan dosa (ayat 7).
Hal ini dijelaskan Paulus di ayat 7, “Sebab di dalam Dia dan oleh
darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut
kekayaan kasih karunia-Nya,” Penentuan dari semula dibarengi dengan
tindakan penebusan Allah yaitu dengan mengutus Tuhan Yesus Kristus
untuk menebus dosa umat-Nya. Dengan kata lain, Allah Bapa memilih dan
menentukan manusia di dalam Kristus, Allah Anak (Kristus) diutus oleh
Allah Bapa untuk menggenapkan rencana keselamatan Allah Bapa ini dengan
menebus dosa umat-Nya.

 
Penebusan dosa di dalam ayat 7 ini berarti
pengampunan dosa. Pengampunan dosa bisa berarti dibebaskan/dimerdekakan
dari dosa. Dengan kata lain, penebusan dosa berarti kita dimerdekakan
dari kutuk dosa yang membelenggu kita selama kita masih menjadi manusia
lama. Sehingga penebusan Kristus itu sudah cukup syarat menjadi sarana
: peredaan murka Allah (propisiasi), penggantian dosa umat pilihan-Nya
(substitusi) dan perekatan kembali hubungan antara Allah yang Mahakudus
dengan manusia berdosa (rekonsiliasi). Di dalam pengharapan inilah,
kita menemukan suatu pengharapan kekal menjadi anak-anak Allah yaitu
keselamatan yang cukup dan final. Berkat rohani ini, “dilimpahkan-Nya
kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.” (ayat 8)

Berkat rohani ketiga yang kita peroleh dari Allah yaitu penyingkapan
rahasia kehendak-Nya (ayat 9-12). Di ayat 9-10, Paulus mengajarkan,
“Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai
dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula
telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu
untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu,
baik yang di sorga maupun yang di bumi.” Predestinasi ternyata bukan
perkara mudah dan murah, tetapi predestinasi adalah tindakan agung dari
Allah yang berdaulat, karena predestinasi bertujuan akhir pada
penyatuan umat Allah di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu.

 
Dengan kata lain, saya menafsirkan bahwa
predestinasi berkaitan erat dengan bagian keluarga Allah di mana
Kristus menjadi Kepala dan kita sebagai anggota-anggota
tubuh-Nya/mempelai wanita-Nya yang kelak akan dinikahkan secara
spiritual dengan Kristus sebagai Mempelai Pria. Kristus inilah yang
dipaparkan Paulus sebagai sarana umat pilihan-Nya mendapatkan bagian
yang dijanjikan (ayat 11), sehingga umat-Nya hanya menaruh pengharapan
kovenan pada Kristus (ayat 12).

Berkat rohani keempat yang kita peroleh dari Allah yaitu Roh Kudus
(ayat 13-14). Roh Kudus dijelaskan Paulus sebagai Janji yang diberikan
Allah sebagai meterai dan jaminan bagi kita sampai kita memperoleh
seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah (ayat
13-14).

 
Dengan kata lain, Roh Kudus menjadi meterai dan
jaminan keselamatan kita bahwa kita yang sudah dilahirbarukan oleh Roh
Kudus untuk bertobat dan percaya di dalam-Nya tidak akan binasa sampai
selama-lamanya (keselamatan sejati di dalam Kristus mutlak tidak bisa
hilang, karena Roh Kudus menjadi meterai dan jaminan keselamatan kita).
Menolak ajaran “sekali selamat tetap selamat” (keselamatan SEJATI di
dalam Kristus tidak bisa hilang) bukan hanya menyangkali ajaran
Calvinisme, tetapi juga menyangkali berita Alkitab di dalam Efesus
1:13-14 dan yang lebih parah lagi, menghina otoritas Allah seolah-olah
Ia “kewalahan” ketika manusia mau murtad dan melawan-Nya.

Biarlah ketiga bahan perenungan ini menjadi studi yang menyadarkan kita
akan anugerah Allah yang begitu agung dan ini membuat kita terus
bersyukur melalui perbuatan baik yang harus kita lakukan untuk
memuliakan-Nya. Soli Deo Gloria. Solus Christus.

BathiQoY's picture

Diproses Dalam Didikan Tuhan

Syallom all.
Agar lebih terarah, saya akan coba diversifikasi pemahaman freewil dan predestinasi tentang keselamatan:

freewill: kebinasaan manusia menjadi tanggung jawabnya sendiri.

Predestinasi: Allah berdaulat atas selamat tidaknya seseorang

Apakah orang yang sudah di predestinasi tahu predestinasinya?,tentu tidak karena manusia tidak maha tahu, yang ia punya ialah IMAN pada keselamatan Kristus. Kemudian apakah seseorang tahu cara meraih keselamatan (iman kepada Yesus) serta jalan hidup kekudusan mengikut Kristus ? Tahu karena dia bisa belajar dari Alkitab, sekalipun bisa belajar Alkitab, apa gunanya jika tidak memiliki iman? tapi jangan lupa iman sendiri merupakan ANUGERAH.

Bagi freewill, Tuhan ingin seluruh dunia selamat, FAKTANYA banyak yang tidak selamat, dan karena anda TIDAK mau menganggap Allah kejam, maka dikatakan; Ya itu semua tanggung jawab manusia sendiri. Pokoknya Tuhan itu maha kasih, mau semuanya selamat.

Ok, mengenai perdebatan diatas saya tidak mau perpanjang lagi karena sudah begitu panjang. Jika ada yang mau bagi KOMISI lagi mengenai hal ini silahkan.
______

Kemudian dari SIKAP dan cara menjalani hidup, apa yang dilakukan ?

Pro Predestinasi mengatakan untuk hidup dalam nilai-nilai Kristen adalah keharusan (tidak ada pilihan lain), kemudian pro freewill mengatakan; manusia harus mengusahakan hidup kudus. Alasan pro freewill bersikeras mungkin karena mengganggap pro predestinasi dengan IMAN kepada Kristus, tetapi boleh berbuat dosa sepuasnya dan membuat keselamatnnya hilang. Dari komentar panjang teman-teman semua tarik kesimpulan, pandangan ini TIDAK benar.
Karena dari perbuatan seseorang akan terefleksikan imannya, jika ia beriman pada Kristus tentunya ia WAJIB hidup dan bertindak dalam Kristus.

Jadi dari sikap hidup, saya yakin sudah ada KESEPAKATAN.
Yakni hidup dalam Kebenaran Firman tanpa KOMPROMI dosa. Baik pro freewill dan pro predetinasi sama-sama ingin melakukan kehendak FIRMAN dan hidup dengan cara itu sepenuhnya.Keduanya sama-sama menentang DOSA.

Dengan demikian, karena sama - sama tidak kompromi dengan dosa apakah otomatis bebas dari dosa, apa yang terjadi jika seseorang berbuat dosa, apakah ia melakukannya dengan tidak SADAR ?? jika SADAR maka ia melakukannya dengan SENGAJA, bukankah ia sudah TAHU itu SALAH ? nyatanya tidak ada orang kudus, yang ada adalah orang yang terus mau DIPROSES menuju kekudusan, dan ini akan terus berlanjut, dan final SEMPURNANYA sampai ia bertemu dengan TUHAN (lepas dari tubuh daging).

Kesimpulan; biarlah kita terus hidup rendah hati dan penuh ucapan syukur untuk diproses dalam didikan TUHAN sampai menuju kesempurnaan tersebut.

                                                       -###-
* James 2:26 ;For as the body without the spirit is dead, so faith without works is dead also.

Syallom_El Shadday

wuah puanjange

maaf saya mau ikut berpendapat, dan sepertinya saya tisak melihat ada cewek yang berpendapat mengenai keselamatan, ayo apa pendapat para cewek2 neh?
menurut saya dan apa yang saya pahami benar dari firman Tuhan.

Keselamatan itu diberikan hanya karena ileh anugerah Tuhan dan itu diberikan ketika kita bertobat dan berbalik kepada Tuhan Yesus. Kita menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat kita.

Setelah menerima keselamatan, kita perlu menjaga hidup kita, menjaga kekudusan kita dan berbuah. Keselamatan bisa HILANG kalau kita menyia-nyiakan keselamatan itu dan tidak berjalan dalam jalan-Nya Tuhan.

Semua orang yang membaca ini akan lebih mengerti apabila setiap kata-kata Alkitab dan penjelasan dan diskusi ini tidak diterima mentah2 tetapi dicerna dengan pikiran Tuhan Yesus, yaitu arti kata lebih dari sekadar kata itu. misal Tuhan beri kita roti, tidak selalu berarti roti, tetapi Tuhan beri kita makan, nasi, ragi, dll.

Keselamatan bisa hilang karena manusia itu murtad dan tidak ingin ikut Tuhan walau Tuhan sudah menariknya.

Sekian dari saya.

Tuhan menjamah hatimu. Dia telah menyelamatkanmu, bersyukurlah selalu. Predestinasi tidak sepenuhnya benar. Bacalah ALkitab dan minta Tuhan sendiri yang bukakan kepadamu. 

JBU

Hilda Silahkan Klik Disini

Hilda menulis:

Tuhan menjamah hatimu. Dia telah menyelamatkanmu, bersyukurlah selalu.
Predestinasi tidak sepenuhnya benar. Bacalah ALkitab dan minta Tuhan
sendiri yang bukakan kepadamu.

Hilda, berikut ini adalah tulisan tentang Predestinasi di pasar sebelah. Untuk membacanya silahkan klik di sini. Silahkan urun saran non! Wah, bis aseru nich!

iah iah