Masih ingatkah Anda akan nama Lee Strobel? Mungkin tidak. Ia adalah wartawan sebuah harian terkemuka Chicago Tribune. Betapa didorong oleh naluri kewartawanannya serta digelitik oleh panggilan imannya, Strobel merasa penasaran oleh pernyataan-pernyataan Charles Templeton, eks penginjil rekan sejawat Billly Graham, yang telah ingkar dari imannya. Maka terbanglah ia ke Boston untuk mewawancarai Peter Kreeft, profesor filsafat dari Boston College, guna memperoleh pandangan yang seimbang. (cf. Lee Strobel, ”THE CASE FOR FAITH”. Zondervan, 2000).
... selengkapnya »