SENI PEMULIHAN DIRI
SELF-COUNSELING & SELF-HEALING
Oleh: Pdt. Julianto Simanjuntak, Msi,
Solo, 26 - 27 Nopember 2007
GARIS BESAR MAKALAH
- PERAN ROH KUDUS DALAM KONSELING
- PERAN DOA DAN FIRMAN TUHAN DALAM KONSELING
- MENGENALI DAN MENGAKUI MASALAH DIRI
- MASALAH UTAMA EMOSI MANUSIA
- SENI PEMULIHAN DIRI (SELF-HEALING & SELF-COUNSELING)
- SELF-TALK
- MENGENALI BAHASA TUBUH ANDA
- MEMIKIRKAN HAL BAIK DARI ORANG/PERISTIWA YANG TIDAK BAIK
- JALANI MASALAH, BUKAN MENGHINDARI
- BERTEKAD MENGAMPUNI SAAT DISAKITI
- MASALAH TIDAK UNTUK DISESALKAN TETAPI DIRAYAKAN
- CIPTAKAN PELANGI KEHIDUPAN
REFERENSI BUKU:
- SENI MERAYAKAN HIDUP YANG SULIT
- MENCINTA HINGGA TERLUKA
SENI PEMULIHAN DIRI
SELF-COUNSELING & SELF-HEALING
A. PERANAN ROH KUDUS DALAM KONSELING
- Yesus dalam awal pelayanannya berkata: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Lukas 4:18-19)
Bagi Konselor
- Bagi kita para konselor, Roh Kuduslah (sumber) yang memberikan kita kuasa, kekuatan, kemauan dan bijaksana dalam menolong, menghibur dan menguatkan mereka yang sedang tidak berdaya. Roh Kuduslah yang membantu kita berempati dengan benar.
Bagi Klien
- Bagi konseli, Roh kuduslah yang mampu menyadarkan klien kita dari dosa dan kesalahannya. Roh kuduslah yang mampu mengubah hati dan karakter dari konseli kita menuju perubahan hidup yang lebih baik.
- Roh Kudus membantu kita mengingatkan, mengolah, dan menerjemahkan Firman Tuhan yang dibutuhkan oleh klien kita. Menyampaikan pada waktu yang tepat dan dengan bahasa yang dimengerti klien kita.
B. PERAN DOA DAN FIRMAN DALAM KONSELING
Peran Doa dalam Konseling
- Sebelum dan selama konseling doa pribadi merupakan hal yang utama bagi kita. Doa selalu mengkoneksikan kita dengan Tuhan. Kepekaan suara Tuhan hanya mungkin jika kita memiliki kehidupan doa yang baik.
- Tentu tidak selalu kita mengajak klien berdoa sebelum dan sesudah konseling. Tetapi secara pribadi kita mendoakan klien dan proses konseling yang kita lakukan.
Peran Firman dalam Konseling
- Umumnya klien datang dalam keadaan yang sangat berat dan kritis. Mereka membutuhkan Firman Tuhan. Tentu yang kita dapat mengolahnya dalam bahasa yang dimengerti klien kita (bukan sekadar comot-comot ayat). Juga bukan mengkhotbahi klien dalam konseling. Firman menjadi dasar setiap nasihat dan solusi yang kita ambil di bagian akhir konseling.
- 2 Timotius 3:16, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."
C. MENGENALI DAN MENGAKUI MASALAH DIRI
- Salah satu pintu ke pemulihan adalah kita harus mampu mengenali asalah yang dihadapi. Kita perlu sadari dan akui masalah utama emosi tersebut apa. Marah? Sedih? Atau lainnya.
- Banyak klien yang tidak selesai masalahnya karena dia sendiri tidak tahu masalahnya apa. Dia tidak tahu perasaannya. Contoh: Ada seorang ibu yang mengeluh karena suaminya selingkuh tetapi gagal mengungkap emosi dengan pas.
D. MASALAH UTAMA EMOSI MANUSIA
- Kalau kita memunyai self awareness yang bagus, biasanya kita bisa memetakan emosi-emosi negatif kita.
- Kalau kita menyangkal bahwa kita memiliki emosi-emosi negatif, bahkan ada yang sampai mengusir-ngusir memakai nama Tuhan (roh marah, dll.), justru akan memperberat emosi-emosi negatif tersebut.
Masalah Utama:
- Cemas
- Kemarahan (Memaafkan)
- Depresi
- Kesedihan
- Kebencian
- Ketakutan
- Kegagalan
- Rasa bersalah
E. SENI PEMULIHAN DIRI (SELF-HEALING & SELF-COUNSELING)
1. Self-Talk
- Self-talk merupakan jembatan keberanian untuk kita berbicara secara transparan tentang diri kita kepada Tuhan. Self-talk juga menjadi jembatan awal sebelum kita mampu berbicara dengan orang lain tentang masalah-masalah kehidupan kita. Biasanya kita takut menceritakan sesuatu hal yang buruk tentang diri kita. Tetapi lewat self-talk kita diberikan keberanian awal untuk berbicara dengan orang lain.
- Kalau kita menyimpan masalah-masalah emosi kita, maka "emosi negatif" kita akan menumpuk dan merampas sebagian energi kehidupan kita.-
- Pengakuan yang sejati akan menghasilkan pemulihan hidup (kesembuhan emosi negatif). Yakobus 5:16.
Tujuan Self-Talk:
- Mengontrol dan mensinergikan emosi, pikiran, kehendak dan perilaku agar tetap harmonis.
- Kalau klien sudah dapat melakukan self-talk, dia lebih merasakan damai dan kuat meskipun persoalannya belum selesai.
- Mengajarkan diri kita berani menghadapi masalah dan bukan sebaliknya takut terhadap masalah. Atau menolong kita tidak cengeng karena sedang menjalani masalah. Orang yang cengeng biasanya doanya begini: "Tuhan jauhkanlah cepat-cepat masalah ini dari kehidupanku."
- Tetapi dengan self-talk kita meneguhkan diri kita untuk tegar menjalani masalah ini. Sebab masalah ini sudah menjadi bagian (milik) kita sendiri, yang DIA izinkan kita alami (asalkan masalah yang bukan kita cari dan buat-buat sendiri).
Kasus
"Tuhan, saya akan mendampingi suami dan melayani suami saya apapun yang dia sedang lakukan kepada saya. Tuhan tolonglah saya menerima dia apa adanya dan membantu dia saat ini, sampai pada waktunya dia
meninggalkan perempuan itu."
Dengan self-talk ini si wanita akan menghemat energinya untuk tetap bisa melayani dan memberikan yang terbaik buat suami, sampai suaminya sadar bahwa apa yang dia lakukan terhadap istrinya telah melukai hatinya. Secara perlahan ini lebih menolong daripada sang istri merongrong suami dan menodong suami dengan tuduhan macam-macam. Ini memang sebuah pilihan.
Mazmur 103:1-5
Dari Daud. "Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!"
Contoh:
- Mazmur 23. Pemazmur tidak mengatakan: "Tuhan, jauhkanlah lembah kekelaman ini dari padaku, aku tidak sanggup."
- Tapi pemazmur berkata: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya."
- Ada yang menggubah Mazmur 23 di atas dengan ungkapan yang puitis: "Sekalipun aku berada dalam "neraka", asalkan Yesus di sampingku aku tidak takut."
Mengakui Potensi Ilahi
- Dalam konseling, mengajarkan self talk pada klien kita akan membawa mereka pada pengenalan diri yang objektif. Mengenali seluruh potensi ilahi apakah itu minat, bakat, kelebihan atau pengalaman yang kaya dalam diri kita. Lewat pengenalan diri yang objektif itu kita disadarkan bahwa masalah itu tidak terlalu besar dan tidak perlu dibesar-besarkan.
Mengenali Diri dan Tuhan dengan Baik
- Kualitas Self-Talk yang bagus dan memulihkan tergantung dari pengenalan diri Anda dan pengenalan Anda tentang TUHAN
Contoh:
Daud (Maz 51)
51:3 |
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! |
51:4 |
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! |
51:5 |
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. |
51:6 |
Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang Kauanggap jahat, supaya ternyata Engkau adil dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu …. |
51:9 |
… basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju! |
51:12 |
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!… |
51:14 |
Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, … |
51:15 |
Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. |
Self-Talk
- Tuhan Yesus saya sudah berzinah dengan PRT saya. Tak ada yang bisa menolong diriku dari rasa bersalah ini. Saya mau mengakui kepada istri saya ya Tuhan. Sekalipun istri saya akan marah saya tidak takut, karena inilah resiko perbuatan saya. Tolonglah saya…Amin!
Di Mana Saja dan Kapan Saja
- Self-talk itu bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Cukup hanya 10 atau 15 detik saja. Jangan pernah membiarkan emosi negatif menguasai diri kita. Firman berkata: "Janganlah memberi kesempatan kepada iblis."
2. Mengenali Bahasa Tubuh Anda
Psikosomatis
- Ketika masalah muncul, pasti emosi-emosi kita berubah. Emosi-emosi negatif bisa membuat kita tidak merasa nyaman. Maka kasus psikosomatis cukup banyak ada di rumah sakit. Jiwanya bermasalah, tubuhnya pun ikut sakit.
- Andalah yang paling mengenal tubuh Anda dan semua reaksi-reaksi tubuh Anda. Apa yang menyenangkan dan apa yang tidak. Apa yang membangun dan apa yang tidak. Apa yang membuat tubuh Anda rileks dan nyaman, terutama saat tertekan.
Konseling Tuhan dengan Elia
- Tuhan menyegarkan Elia dengan makan dan minum. (1Raja-Raja 19)
Apa yang menyegarkan Anda
- Makan makanan favorit
- Jalan-jalan
- Menonton
- Membaca
- Ke gunung/laut
- Jalan pagi/olah raga
- Nyanyi/dengar musik
- ......
W 1: Lingkari dan ceritakan kepada teman Anda.
Hindari Hal yang Tidak Nyaman
- Dalam pengalaman pribadi ada dua hal yang sering membuat saya tidak nyaman. Pertama, makan tidak pada waktunya dapat membuat saya merasa tidak nyaman, masuk angin atau maag saya kambuh. Karena itu saya berusaha sedapat mungkin selalu makan pada waktunya. Saya menyediakan makanan kecil di kantor atau di rumah dan di mobil, jika sewaktu-waktu saya membutuhkannya.
- Kedua, saya merasa tidak nyaman jika pergi dengan tergesa-gesa.
W 2: Sharingkanlah hal yang membuat Anda tidak merasa nyaman.
3. Memikirkan Hal yang Baik dari Orang/Peristiwa yang tidak Baik
Memandang Kesulitan dan Masalah
- Akibat Dosa
- Roh Jahat
- Kutukan Tuhan
- Aib Keluarga
Pengalaman Pribadi
- Bertahun-tahun saya bergumul, kenapa saya gampang bersikap negatif pada orang lain. Dan mengapa saya cenderung melihat hal-hal yang negatif pada diri saya juga pada peristiwa hidup saya. Setelah saya pelajari, pola itu saya dapatkan dari dalam keluarga saya sendiri. Karena orang tua saya dulu, selalu melihat hal yang negatif, salah sedikit langsung dihukum. Kalau saya benar tidak pernah dipuji. Dan ini berlangsung bertahun-tahun. Akibatnya, reaksi emosi orang tua kepada saya itu menjadi milik saya.
- Filipi 4:8
"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."
Pikiran yang Negatif adalah Sumber Emosi Negatif
- Cari dan miliki paradigma baru tentang masalah Anda.
- Lihat hal baik di balik setiap kejadian yang buruk
- Lihat hal yang baik dari orang yang sedang konflik dengan Anda
W 3: Doa syukur untuk pasangan/rekan.
Tuhan terima kasih untuk kelebihan dan hal yang baik dari pasangan/rekan saya yaitu:
a …………………………….
b …………………………….
c …………………………….
d …………………………….
e …………………………….
f …………………………….
4. Jalani Masalah Bukan Menghindari
Proses Lebih Penting dari Hasil
-
Konseling itu lebih mengutamakan proses daripada hasil. Hati-hati dengan pengajaran yang lebih menekankan pada hasil daripada proses. Maka paradigma konseling adalah masalah itu bukan untuk dihindari, tetapi dijalani. Masalah itu bukan untuk diatasi tapi dihadapi.
-
Contoh kalau kita hanyut di sungai dengan arus yang deras, apakah kita memilih untuk melawan arus atau mengikut arus?
Sikap Menghadapi Masalah
- Takut: Kiranya itu tidak terjadi pada saya ya Tuhan …
- Menghindar "Itu sih, bukan urusanku, tak perlu ambil pusing .…"
- Mundur: "Ah, itu kan hal yang tak mungkin dilakukan. Terlalu berat bagi saya!"
- Menjalani masalah.
Anda hanya sukses menjalani masalah jika ambil tekad mau menjalani masalah itu sampai selesai.
Komitmen Pemazmur
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4)
Komitmen Ester
- Jikalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati …
- Doa: jikalau konsekuensi masalah ini harus saya pikul, akan saya pikul ya Tuhan!
Ayub
5. Bertekad Mengampuni Saat Disakiti
Tidak Mengampuni
-
Mengampuni atau tidak adalah pencobaan terberat dan tersering (Doa BAPA KAMI)
-
"… janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat…"
Corrie Ten Boom
- Karena Kristus mengampuniku, akupun memaafkan Bapak …!"
W 4: Ambil Komitmen segera, lepaskan emosi negatif dan jangan beri kesempatan pada iblis.
6. Masalah Tidak untuk Disesalkan Tetapi Dirayakan
Dasar Merayakan Hidup
"Bersukacitalah senantiasa... Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah .…" (1Tes. 5:16-18 )
Merayakan = Bersyukur
Hidup lebih penting dari:
- Fasilitas Hidup
- Kebahagiaan Hidup
- Kebanggaan Hidup
- Keberhasilan Hidup
C/ Pam Stenzel
Mengayun Bandul Kesenangan dan Penderitaan
Pengkhotbah 3
7. Ciptakan Pelangi; Ubah Tragedi jadi Komedi, Frustrasi jadi Prestasi
Pelangi Kasih
Jalan hidup tak selalu, tanpa Kabut yang pekat Namun kasih Tuhan nyata, pada waktu yang tepat Mungkin langit tak terlihat oleh awan yang pekat Di atasnyalah membusur plangi kasih yang kekal
Habis hujan tampak plangi Bagai janji yang teguh Di balik duka menanti, plangi kasih Tuhanku
Ciptakan Pelangi Pribadi
9:8 |
Berfirmanlah Allah kepada Nuh dan kepada anak-anaknya yang bersama-sama dengan dia: |
9:9 |
"Sesungguhnya Aku mengadakan perjanjian-Ku dengan kamu dan dengan keturunanmu, … sejak ini tidak ada yang hidup yang akan dilenyapkan oleh air bah lagi, dan tidak akan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi." |
9:12 |
Dan Allah berfirman: "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kamu serta segala makhluk yang hidup, yang bersama-sama dengan kamu, turun-temurun, untuk selama-lamanya: |
9:13 |
Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. |
Pelangi Pribadi
- Hidup bagi keturunan yang masih jauh (sampai keturunan ke-3 dan ke-4) - ayat 9.
- Hidup berdasarkan Janji Tuhan - ay. 12.
Ciptakan Simbol
- Kisah Menantu Raja yang selalu bawa ransel butut.
W 5 : Simbol pelangi dalam kehidupanku …………………………