Solo Counseling

Komunitas untuk para peserta Workshop "SENI PEMULIHAN DIRI" dan Seminar "DASAR-DASAR KONSELING"

Tidak Ada Anak yang Sulit

Itulah tema seminar Intensive Counseling Workshop (21 April 2008) yang saya ikuti. Tema yang menarik minat saya karena saat ini sedang mempersiapkan diri menjadi orang tua. Selama ini saya saya juga menganggap anak-anak itu sulit. Saya selalu merinding melihat anak kecil yang kemauannya tidak bisa dicegah. Sampai orang tuanya kewalahan menghadapinya. Saya pernah melihat di sebuah toko. Ada anak kecil minta mainan karena tidak dibeliin dia berguling-guling di lantai toko. Serem lihatnya. Karena tidak ingin mengalami hal yang sama, makanya saya tidak sia-siakan kesempatan ini.  ... selengkapnya »

Solo Counseling

Selamat datang para peserta Workshop "SENI PEMULIHAN DIRI" dan Seminar "DASAR-DASAR KONSELING" yang diadakan pada hari 26-27 November 2007 di Solo. Para peserta seminar dan workshop dapat memberi kesaksian, pesan dan kesan atau usulan untuk perkembangan seminar-seminar selanjutnya. Untuk melihat materi dan bebragai hal tentang Solo Counseling, silakan kunjungi "Komunitas Solo Counseling" di http://www.in-christ.net/wiki/Solo_Counseling. Tuhan memberkati!  ... selengkapnya »

Seni Pemulihan Diri

SENI PEMULIHAN DIRI
SELF-COUNSELING & SELF-HEALING
Oleh: Pdt. Julianto Simanjuntak, Msi,
Solo, 26 - 27 Nopember 2007

GARIS BESAR MAKALAH
  1. PERAN ROH KUDUS DALAM KONSELING
  2. PERAN DOA DAN FIRMAN TUHAN DALAM KONSELING
  3. MENGENALI DAN MENGAKUI MASALAH DIRI
  4. MASALAH UTAMA EMOSI MANUSIA
  5. SENI PEMULIHAN DIRI (SELF-HEALING & SELF-COUNSELING)
    1. SELF-TALK
    2. MENGENALI BAHASA TUBUH ANDA
    3. MEMIKIRKAN HAL BAIK DARI ORANG/PERISTIWA YANG TIDAK BAIK
    4. JALANI MASALAH, BUKAN MENGHINDARI
    5. BERTEKAD MENGAMPUNI SAAT DISAKITI
    6. MASALAH TIDAK UNTUK DISESALKAN TETAPI DIRAYAKAN
    7. CIPTAKAN PELANGI KEHIDUPAN

Dasar-dasar Konseling

DASAR-DASAR KONSELING
Oleh: Pdt. Julianto Simanjuntak, Msi.
Solo, 26 - 27 Nopember 2007

KONSELING DALAM AMANAT AGUNG KRISTUS

Kenapa saya memilih profesi sebagai Konselor?

  1. Pengalaman keluarga berantakan
  2. Pengalaman kehilangan ayah dan ibu (1988)
  3. Ketika melayani para siswa dan mahasiswa di Semarang (1988 - 1989)
  4. Ketika menjadi gembala sidang di Jakarta (1991-1996)
  5. Ketika praktik di sebuah klinik depresi dan narkoba di Jakata (1997)
  6. Ketika saya bekerja di pusat konseling narkoba (dari buah ke Pohon)

Konseling Kristen

Sumber Bahan
Judul Buku/Buletin : The Biblical Basis of Christian Counseling for People Helpers
Penulis/Narasumber : Dr. Gary R. Collins, Ph.D.
Penerbit : Navpress Publishing Group; Colorado, USA, 1993
Halaman : 11-39

(1) Psikologi Sekuler dan Konseling Kristen
(2) Kekristenan dan Psikologi; Musuh atau ...

Sadar atau tidak sadar, suka atau tidak suka, masing-masing kita mempunyai "worldview", yang akan mempengaruhi cara kita melihat dunia, cara kita berpikir, bertindak dan juga cara kita melakukan konseling. Oleh karena itu sebagai seorang Kristen yang akan terjun dalam pelayanan konseling, kita harus sadar bahwa kita perlu memahami terlebih dahulu apa yang membedakan antara Konseling Kristen dan Konseling Sekular, karena hal-hal yang mendasari kedua pemahaman ini tidak sama. Berikut ini adalah beberapa presuposisi (pra-anggapan) dasar yang membedakan antara Konseling Sekular dan Konseling Kristen (Konseling Alkitabiah):  ... selengkapnya »

Kualifikasi Konselor

Sumber Bahan
Judul Buku/Buletin : Foundati
Penulis/Narasumber : Judy K. TenElsh
Penerbit : A BridgePoint Book
Halaman : 338 - 340

Tuhan memberi banyak karunia bagi gereja, salah satunya adalah karunia untuk saling menolong dan menasehati. Hal ini dinyatakan dengan jelas oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, "Saudara-saudaraku, aku sendiri memang yakin tentang kamu, bahwa kamu juga telah penuh dengan kebaikan dan dengan segala pengetahuan dan sanggup untuk saling menasihati" (Roma 15:14). Dalam hal inilah konseling dimengerti sebagai pelayanan yang paling tepat dilakukan oleh gereja. Melalui pelayanan konseling seluruh jemaat (Tubuh Kristus) menjadi utuh karena masing-masing anggota berkarya dan berfungsi menjadi pelengkap bagi yang lain. Oleh karena itu setiap anggota seharusnya dapat menjadi konselor bagi yang lain.  ... selengkapnya »

Jadi Konselor? Siapa Takut!

Dalam pikiran saya, seorang konselor itu haruslah orang yang bener-
bener sekolah khusus di bidang konseling dan hanya berkutat dalam
bidang psikologi dan konseling. Pekerjaannya tiap hari adalah duduk
diam mendengarkan orang lain curhat lalu memberi saran atau solusi
untuk masalah orang yang duduk di depannya. Tapi rupanya apa yang ada
di pikiran saya ini ternyata tidak semuanya benar.

Sadar atau tidak, ternyata terkadang kita juga sudah menjadi konselor.
Biar pun kita ini orang awam yang tidak tahu banyak dunia konseling,  ... selengkapnya »

Syndicate content